Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Sekarang kita akan melanjutkan pelajaran Kolose ini dengan membaca

Kolose 4 : 13, 14
13. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis.
14. Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas.

Ini adalah pergumulan dalam menghadapi dunia.

Ada tiga macam pergumulan dalam menghadapi dunia ini yaitu:

  • Ay 13 >>> diwakili oleh sidang jemaat Laodikia/bangsa kafir >>> kita bergumul melawan dunia dengan segala pengaruhnya >>> Wahyu 3 : 16, 17,
    16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
    17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

    Sidang jemaat Laodikia ini terikat akan kekayaan dunia >>> ‘aku kaya, aku memperkayakan diriku’ dan kekayaan dunia ini berpengaruh di dalam sidang jemaat Laodikia sehingga rohani mereka menjadi suam-suam kuku. Kita membandingkan dengan Yakobus 4 : 4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
    Jadi, istilah terikat akan uang ini di dalam srt Yakobus berarti menjadi sahabat dari dunia artinya untuk sekarang ini adalah sibuk/mengutamakan mencari uang/perkara –perkara dunia daripada mencari TUHAN dan hal ini perlu digumulkan. Bukannya kita tidak boleh mencari uang, kuliah dllnya >>> silahkan! Tetapi jangan mengutamakan hal-hal ini daripada mengutamakan TUHAN sebab ini berarti kita sudah terpengaruh dan menjadi sahabat dunia dan akibatnya kerohanian dari sidang jemaat menjadi suam-suam/tidak setia di dalam ibadah dan pelayanan.
    Tidak setia = tidak berguna >>> Matius 25, perumpamaan tentang talenta. Hamba yang memiliki satu talenta menyimpannya dan tidak dikembangkan sehingga TUHAN katakan: sebagai ‘hamba yang malas dan tidak setia = hamba yang tidak
    berguna = mati’
    Contoh: seperti rambut yang sudah dipotong/terlepas dari kepala, maka rambut itu sudah tidak berguna lagi, selama rambut itu masih ada di kepala, maka rambut itu masih berguna dan akan bertumbuh. Demikian juga dengan kuku yang sudah dipotong, maka kuku itu juga tidak berguna lagi. Selama kita masih berguna/ada pelayanan, maka kita akan bertumbuh, oleh sebab itu kita harus memperhatikan dengan baik sebab pengaruh dunia ini hendak membuat sidang jemaat itu bersahabat dengan dunia sehingga kerohanian dari sidang jemaat menjadi suam-suam/tidak setia/tidak berguna/mati seperti muntah yang tidak berguna.
  • Ay 14 >>> diwakili oleh Demas, kita melihat cerita tentang Demas ini di dalam ktb 2 Timotius 4 : 10, karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.
    Kalau kita sudah mulai tidak setia, maka akan berbahaya sebab kejatuhannya akan menjadi lebih dalam yaitu mengasihi dunia seperti Demas. Kita harus sungguh-sungguh berhati-hati kalau kita meremehkan ibadah yang dimulai dari tidak setia, tidak berguna dan mati, maka akan meningkat dengan mengasihi dunia.
    1 Yohanes 2 : 15 – 17,
    15. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
    16. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
    17. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

    Di bagian atas tadi sudah diterangkan, akibat dari bersahabat dengan dunia adalah menjadikan kita tidak setia kepada TUHAN. Sekarang kita akan melihat praktek dari mengasihi dunia.
    Praktek dari mengasihi dunia ini memiliki tiga keinginan yang dimulai dari:
    1. Keinginan mata, kita ingat Hawa di dalam taman Eden yang melihat buah yang telah dilarang oleh TUHAN untuk dimakan dan untuk sekarang ini, maka keinginan mata ini mengarah kepada dosa makan minum.
    2. Keinginan daging, ini mengarah kepada dosa kawin mengawinkan/dosa sex lewat pandangan, pikiran.
    3. Keangkuhan hidup, ada banyak arti dari keangkuhan hidup ini, tetapi saya akan kaitkan dengan keinginan mata, daging dan telinga dan ini adalah orang yang sombong >>> 2 Timotius 4 : 3, 4,
      3. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
      4. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

      Orang yang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat >>> dulunya dapat menerima ajaran yang sehat, tetapi sekarang tidak dapat menerima lagi dan orang semacam ini adalah orang yang angkuh.
      Keangkuhan hidup = keinginan telinga yaitu tidak dapat lagi mendengar ajaran yang sehat/menolak Firman pengajaran yang benar tetapi menerima dongeng.
      Dongeng = Firman pengajaran yang sesat/yang tidak berdasarkan pada ayat-ayat di
      dalam alkitab.
    Inilah orang yang mengasihi dunia yaitu
    • mereka memiliki keinginan mata/dosa makan minum.
    • kemudian keinginan daging yang mengarah pada dosa sex/kawin mengawinkan.
    • keangkuhan hidup = keinginan telinga/tidak mau lagi menerima Firman pengajaran yang benar tetapi menerima dongeng/Firman pengajaran yang palsu yang tidak berdasarkan pada ayat-ayat dari alkitab/tidak berdasarkan pada pembukaan Firman/ilham dari TUHAN.
    Demas mengasihi dunia, maka kasih akan BAPA tidak ada lagi pada orang itu.
    Kasih akan BAPA tidak ada lagi = tidak memiliki kasih = tidak dengar-dengaran dan ini tidak berkenan kepada BAPA.
    Tidak dengar-dengaran:
    • seperti Hawa yang begitu menginginkan buah yang sudah dilarang oleh TUHAN dan ini adalah dosa makan minum/keinginan mata.
    • juga dengan raja Saul yang mempersembahkan korban kepada TUHAN yang seharusnya harus dilakukan oleh nabi Samuel dan TUHAN katakan: ‘apakah AKU berkenan kepada korban bakaran/korban sembelihan’. Yang berkenan kepada TUHAN adalah mendengar dan dengar-dengaran sebab ini yang lebih utama daripada segala korban.
    • Demas melayani TUHAN tetapi ia tidak dengar-dengaran dengan meninggalkan rasul Paulus karena ia lebih mengasihi dunia.
    • juga dengan jemaat Laodikia yang lebih mengutamakan kekayaan sehingga mereka menjadi suam-suam/tidak setia/tidak berguna dan mati.
      Mengasihi dunia = tidak dengar-dengaran/tidak berkenan kepada TUHAN dan sia-sia.
      Tidak berkenan = lenyap bersama dunia/gagal.
      Dengarkan siswa/i Lempin-El, sekalipun saudara melayani TUHAN dllnya, tetapi kalau saudara tidak dengar-dengaran = gagal = nol = lenyap.

Inilah pergumulan melawan dunia:

  • yang pertama diwakili oleh sidang jemaat Laodikia yaitu kita melawan kekayaan dunia yang membuat orang menjadi tidak setia kepada TUHAN.
  • yang kedua diwakili oleh Demas yaitu kita melawan keinginan-keinginan dunia sehingga membuat kita tidak berkenan kepada TUHAN dan kita akan gagal = nol = lenyap.
  • Diwakili oleh tabib Lukas >>> Lukas ini jarang disebut dengan kata tabib, sebab di dalam surat-surat yang lain, rasul Paulus hanya menyebut dengan kata Lukas saja dan baru di dalam ktb Kolose 4 ini, disebut dengan tabib Lukas dan ini merupakan suatu keanehan. Tabib ini untuk istilah kita sekarang ini disebut dengan dokter dan ini menunjuk pada kepandaian/hikmat dunia. Kita harus bergumul melawan kekayaan dunia yang membuat kita tidak setia, kemudian melawan keinginan-keinginan dunia yang membuat kita tidak dengar-dengaran dan kemudian ada satu lagi yaitu kita bergumul melawan tabib/dokter = hikmat dunia.
    Kalau kita berbicara tentang hikmat, maka itu berarti kita berbicara tentang roh = sifat dan ini berarti sudah menyatu >>> Roma 12 : 2, Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
    Dikuasai oleh hikmat dunia = serupa dengan dunia.
    Saya ulangi, kalau kita sudah:
    • diikat dengan kekayaan, maka kita menjadi sahabat dunia.
    • kemudian mengasihi dunia dengan keinginan-keinginan.
    • kemudian dikuasai oleh hikmat dunia yang diwakili oleh tabib Lukas. Jika kita dukuasai oleh hikmat dunia, maka kita akan menjadi serupa dengan dunia.
      Jadi semuanya ini menjadi meningkat yaitu dimulai dari bersahabat, kemudian mengasihi dan menjadi serupa dengan dunia. Dan ini harus benar-benar kita waspadai.
    Yakobus 3 : 14 – 16,
    14. Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
    15. Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
    16. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

    Hikmat dari dunia ini selalu memiliki kepentingan diri sendiri, iri dan dusta. Kita boleh menjadi pandai tetapi jangan sampai kita dikuasai oleh hikmat dari dunia ini. Jika pelayan TUHAN/anak TUHAN dikuasai oleh hikmat dunia seperti iri hati, egois/mementingkan diri sendiri dan dusta, maka akibatnya dia akan menjadi pengacau, bukan menjadi pemersatu tubuh dan tidak suci/kudus hidupnya, dia berbuat jahat. Oleh sebab itu kita bekerja/melayani TUHAN jangan memakai hikmat dari dunia sebab nanti tidak akan menjadi mempersatukan melainkan akan menimbulkan kekacauan.
    Kekacauan ini tidak perlu terjadi di dalam gereja, tetapi dimulai di dalam rumah tangga kalau ada suami/isteri yang egois sehingga rumah tangga itu akan menjadi kacau. Apalagi kalau ada dusta, maka rumah tangga itu tidak akan pernah menjadi satu dan akan timbul segala perbuatan jahat.
    Perbuatan jahat = tidak suci/tidak tulus di hadapan TUHAN sampai menjadi serupa dengan dunia sehingga akan dibinasakan. Semoga kita mengerti.
    2 Petrus 3 : 10,
    Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
    Dibinasakan ini termasuk juga anak-anak TUHAN/sidang jemaat Laodikia dan hamba-hamba TUHAN, sebab Demas ini seorang hamba TUHAN tetapi kemudian ia bertobat dan ada satu lagi yaitu tabib Lukas yang benar-benar harus dilawan supaya tidak menjadi serupa dengan dunia. Anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN yang bersahabat dengan dunia, mengasihi dunia dan menjadi serupa dengan dunia, akan benar-benar dibinasakan bersama dengan dunia ini.
    Bagi siswa/i Lempin-El, anda sudah menyerahkan hidup sepenuhnya/sebagai full-timer kepada TUHAN, jangan lagi anda memakai cara-cara dunia/dipengaruhi oleh dunia. Semoga kita mengerti.

Sekarang bagaimana jalan keluarnya untuk menghadapi dunia dan pengaruhnya? Yaitu:

  1. Roma 12 : 1- 3,
    1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
    2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
    3. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

    Harus ada ibadah yang sejati. Kita jangan asal beribadah sebab kalau seperti ini, maka kita tidak dapat melawan dunia dengan pengaruhnya. Istilah ibadah ini tidak dapat dipisahkan dari pelayanan.
    Apa pengertian dari ibadah yang sejati itu? Ibrani 8 : 1, 2,
    1. Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
    2. dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.

    Kemah sejati = kerajaan surga.
    Jadi, ibadah yang sejati adalah ibadah yang dilakukan oleh TUHAN YESUS di dalam kemah sejati/di surga sebagai IMAM BESAR.
    Sekarang ini bagaimana dengan kita, sebab kita masih berada di dalam dunia sebab banyak orang yang mengatakan bahwa hal ini nanti akan terjadi jika kita sudah berada di dalam surga. Sesungguhnya ibadah di dunia ini harus merupakan pantulan ibadah sejati di surga, demikian juga dengan penyembahan di dunia, juga harus merupakan pantulan dari penyembahan di surga. Kita jangan memakai cara
    kita sendiri.Saya sudah seringkali mengatakan bahwa Musa diperlihatkan kerajaan
    surga oleh TUHAN dan kemudian ia juga diperintahkan untuk membuat miniatur kerajaan surga/tabernakel di bumi dan ini adalah ibadah sejati di bumi. Ibadah sejati di bumi adalah ibadah di tempat kudus/ruangan suci di dalam tabernakel yang dibuat oleh Musa sesuai dengan contoh yang ia lihat di dalam kerajaan surga.
    Kalau kita bergumul/berjuang untuk melawan pengaruh dunia ini, maka kita tidak dapat melakukan di tempat lain, hanya di tempat kudus di dalam ruangan suci di dalam tabernakel yang memiliki tiga macam alat yang untuk sekarang ini adalah tiga macam ibadah pokok yaitu:
    • pelita emas >>> ibadah raya
    • meja roti sajian >>> ibadah pendalaman alkitab + perjamuan suci
    • mezbah dupa emas >>> ibadah penyembahan
      Tiga macam ibadah pokok ini adalah ibadah dengan sistim penggembalaan sebab ruangan suci ini adalah kandang penggembalaan. Kita harus berada di dalam kandang penggembalaan/tiga macam ketekunan dan ini harus dimulai terlebih dahulu dari seorang gembala.
      Saya menerangkan di Malang, imam Eli ini sedang duduk-duduk di pinggir jalan >>> banyak kali gembala itu hanya mau jalan dan hanya mau duduk.
      Duduk ini berarti ia tidak mau menjalankan tugasnya yang salah satu tugasnya adalah memberi makan domba-domba dan ini sangat berbahaya. Saya juga terkoreksi untuk hal ini, sebab kalau gembala hanya mau berada di jalan dan hanya mau duduk-duduk, maka itu berarti gembala itu tidak mau tergembala sehingga domba-dombanya juga tidak akan tergembala sekalipun domba itu berada di dalam kandang. Memang sudah berada di dalam kandang/ada ketekunan di dalam tiga macam ibadah dan ini sudah baik, tetapi jangan hanya teori.
      Inilah ibadah yang sejati/ketekunan di dalam tabernakel yaitu di ruangan suci yang adalah kerajaan surga di bumi ini.
    Sekarang praktek/tanda dari ibadah yang sejati:
    • Roma 12 : 1, Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
      Ada persembahan, tidak meminta-minta tetapi membawa persembahan kepada TUHAN dan ini adalah ibadah yang sejati. Kalau kita beribadah dan hanya untuk meminta-minta sesuatu kepada sesama, maka itu berarti ibadah kita bukanlah ibadah yang sejati/palsu.
      Di dalam ibadah yang sejati itu, kita membawa persembahan dan persembahan apa yang dibawa yaitu:
      • Di mulai dari yang terkecil terlebih dahulu. Rumus dari kerajaan surga itu adalah dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar. Yang paling kecil adalah milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Dulu, bangsa Israel kalau mereka datang beribadah, maka mereka membawa lembu bagi yang kaya, yang sedang membawa kambing/domba, sedangkan bagi yang miskin, membawa burung tekukur. Sekarang bagi kita yang terkecil adalah persepuluhan dan persembahan khusus, barulah:
      • Dapat mempersembahkan tubuh yang merupakan milik kita yang terbesar tetapi ada syaratnya yaitu harus tubuh yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada TUHAN. Kalau yang terkecil kita tidak dapat mempersembahkan kepada TUHAN, tidaklah mungkin kita dapat mempersembahkan yang besar kepada TUHAN.
        Siswa/i, perhatikan dengan baik-baik, kalau satu saat saudara menjadi hamba TUHAN/gembala dan saudara dipercayakan berkat menerima persepuluhan dari TUHAN >>> mari! kalau saudara mau mempersembahkan tubuh, maka mulailah dengan mempersembahkan yang terkecil yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, maka barulah saudara dapat mempersembahkan tubuh tetapi harus tubuh yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada TUHAN.
      Dulu bangsa Israel membawa korban binatang tidak boleh ada yang cacat apalagi yang mati. Oleh sebab itu, marilah dihari-hari ini kita jangan asal datang untuk beribadah melayani sebab kita akan rugi karena kita tidak akan sampai pada sasarannya bahkan kita akan menjadi serupa dengan dunia bukan menjadi serupa dengan TUHAN.
    Sasaran kita adalah menjadi serupa dengan TUHAN:
    • lewat ibadah yang sejati, ada persembahan persepuluhan dan persembahan khusus yang berguna untuk kepentingan pembangunan Tubuh KRISTUS, barulah
    • kita dapat mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada TUHAN.
    Persembahan tubuh yang hidup itu adalah di mana daging ini sama sekali tidak berguna tetapi Roh yang memberi hidup. Jadi *tubuh yang hidup itu bukanlah tubuh yang dikuasai oleh hawa nafsu tetapi tubuh yang dikuasai oleh Roh.Kudus. Tubuh yang dikuasai oleh Roh.Kudus itu hidup, aktif dan setia.
    Yohanes 6 : 63, Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
    Jika kita bersahabat dengan dunia, maka kita tidak dapat mempersembahkan tubuh sebab tubuh ini tidak setia, mati/tidak berguna sebab TUHAN menghendaki tubuh yang aktif dan setia di dalam ibadah pelayanan.
    Bagaimana kita dapat dikuasai oleh Roh.Kudus? dari hasil ketekunan di dalam ibadah umum/ibadah raya >>> pelita emas yang adalah persekutuan dengan Roh.Kudus/kita dikuasai oleh Roh.Kudus sehingga kita menjadi aktif/berapi-api bagaikan pelita yang bercahaya, setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Jika kita tidak tekun, maka itu bagaikan pelita yang bersinar, padam, bersinar lagi, padam lagi sampai pada akhirnya akan padam untuk selamanya.
    Kemudian *tubuh yang berkenan kepada TUHAN, selain hidup, juga harus berkenan kepada TUHAN dan apa yang dimaksud dengan tubuh yang berkenan? Yaitu tubuh yang dikuasai oleh kasih ALLAH >>> ‘Inilah ANAKKU Yang KU kasihi, kepada NYA, AKU berkenan, dengarkanlah DIA’. Jadi, tubuh yang berkenan adalah tubuh yang dikuasai oleh kasih ALLAH sehingga kita dapat menjadi taat dan dengar-dengaran. Bagaimana kita dapat dikuasai oleh kasih ALLAH? Yaitu dari ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan/mezbah dupa emas; dari ibadah doa penyembahan inilah, kita bersekutu dengan ALLAH BAPA di dalam kasihNYA dan kalau kita tekun, maka kita akan menjadi taat dan dengar-dengaran. Orang yang mengasihi dunia, tidak dapat dengar-dengaran dan mempersembahkan tubuh sebab ibadahnya tidaklah sejati/palsu. Tetapi sebaliknya, orang yang dengar-dengaran, dia tidak dikuasai oleh dunia dan tidak mengasihi dunia dan juga tidak bersahabat dengan dunia sehingga ia terbebas dari dunia lewat penggembalaan/kebaktian umum dan kebaktian penyembahan.
    Kemudian *tubuh yang kudus adalah tubuh yang dikuasai oleh Firman ALLAH terutama Firman pengajaran. Tubuh yang berada di luar Firman ALLAH/Firman pengajaran tidak mendapatkan penyucian.
    Yohanes 15 : 3, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
    Firman yang Kukatakan kepadamu = Firman yang dibukakan rahasianya = Firman pengajaran yang dapat menjadikan kita ini kudus. Darimana kita mendapatkan kekudusan itu? Yaitu dari ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Firman pengajaran dan perjamuan suci sedang menyucikan kita sehingga kita dapat mempersembahkan tubuh yang suci/yang kudus, bukan tubuh yang serupa dengan dunia yang kotor dan najis.
    Inilah, ibadah di dalam sistim penggembalaan/ketekunan di dalam tiga macam ibadah/ketekunan di dalam ruangan suci. Jadi, saya simpulkan >>> di dalam penggembalaan, kita benar-benar terbebas dari pengaruh dunia sehingga kita dapat mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada TUHAN = ibadah yang sejati.
    Kita melihat, ruangan suci itu ditudungi/dilindungi/dipagari sedangkan di luar pagar adalah padang gurun yang adalah gambaran dari dunia yang mau mempengaruhi gereja TUHAN/pelayan TUHAN/anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN.
    Sedangkan ruangan suci >>> disebelah luar ada pagar tetapi di bagian dalam juga ada papan-papan jenang yang begitu rapat sehingga anginpun tidak dapat masuk >>> pengaruh dunia tidak dapat masuk dan bagian ataspun ditudungi dengan empat lapis tudung >>> ruangan suci ini benar-benar aman.
    Kita sudah dilindungi/tidak dipengaruhi oleh dunia dan tidak binasa tetapi selanjutnya kita mau kemana? praktek dari ibadah yang sejati tadi adalah mempersembahkan/ada persembahan dan ini sudah jelas yaitu lewat mempersembahkan tubuh, lewat penggembalaan kita benar-benar rapat terlindungi/tidak dapat ditembusi oleh dunia/tidak dapat bersahabat dan mengasihi dunia dan juga tidak menjadi serupa dengan dunia >>> kita benar-benar aman tetapi selanjutnya mau kemana?
  2. Roma 12 : 2, 3,
    2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
    3. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

    Dari membaca ayat-ayat di atas ini, kita sudah tahu arahnya yaitu kesempurnaan.
    Tadi, yang pertama adalah kita hanya dilindungi/dunia tidak dapat mempengaruhi yaitu lewat penggembalaan dan memberi persembahan. Dan sekarang yang kedua adalah pembaharuan/mengalami keubahan hidup.
    Kita jangan hanya keluar masuk gereja dengan mengikuti tiga macam ibadah sekalipun ini sudah baik, tetapi adakah pembaharuan/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia yang rohani seperti TUHAN YESUS? Mari saudaraku! Kita jangan puas dengan hanya diberkati secara jasmani dllnya, sebab itu bukanlah ibadah yang sejati, bahkan dapat dikuatirkan kita beribadah seperti jemaat Laodikia yaitu bersahabat dengan dunia, mengasihi dan menjadi serupa dengan dunia. Tetapi kita beribadah dan mengalami keubahan hidup dari manusia jasmani/daging, menjadi manusia yang rohani seperti TUHAN YESUS dan ini memiliki arah yang sangat jelas sekali.
    Apa yang terlebih dahulu harus diubahkan? Yaitu:
    • Pikiran, tadi tubuh dapat hidup lewat penggembalaan kemudian kudus dan yang berkenan dan ini dapat dipersembahkan kepada TUHAN. Sekarang ini pikiran/jiwa yang harus diubahkan. Pikiran ini jangan terlalu tinggi/muluk-muluk tetapi yang sederhana saja. Jadi pikiran yang dibaharui adalah pikiran yang sederhana >>> Roma 12 : 16, Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
      Pikiran yang sederhana adalah pikiran yang sesuai dengan iman, bukan dengan kesombongan tetapi dengan iman yang benar. Semoga kita mengerti.
      Jangan menganggap pandai >>> tabib Lukas memang seorang yang pandai tetapi ia tidak menganggap dirinya pandai. Saya tidak menerangkan secara lengkap tentang tabib Lukas ini, tetapi kalau saudara membaca di dalam Kisah rasul, maka kita akan mengetahui, bahwa Lukas ini mengikuti pelayanan dari rasul Paulus dan juga pada waktu rasul Paulus berada di dalam penjara, Lukas juga yang melayaninya sekalipun Lukas ini adalah seorang yang pandai. Jika Lukas mengandalkan hikmat dari dunia, maka sudah dapat dipastikan ia tidak akan mau melayani rasul Paulus, tetapi Lukas
      memiliki pikiran yang sederhana dan tidak menganggap dirinya pandai. Inilah pikiran yang diubahkan dan tidak memakai hikmat dari dunia.
      Roma 12 : 17, 18,
      17. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
      18. Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

      Kedua hal ini adalah pikiran yang sederhana. Contoh/praktek dari pikiran yang sederhana yaitu pikiran yang diubahkan oleh TUHAN menjadi pikiran yang sesuai dengan iman, bukan sesuai dengan pengetahuan dunia. Banyak kali kita berpikir sesuai dengan pengetahuan dunia sehingga tidak sesuai dengan iman dan kebenaran.
      Contoh:
      • Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan >>> seandainya kita memakai pikiran dari dunia, maka kita tidak dapat menerima hal ini jika ada yang menyakiti kita.
      • balaslah dengan kebaikan >>> kalau kita berpikir sebagai orang yang pandai/pikiran dari orang universitas/pikiran seorang ekonom >>> ‘orang itu sudah berhutang banyak kepada saya, dan tidak membayar sesenpun, bagaimana mungkin, saya dapat berbuat baik kepadanya?’ Pikiran yang sederhana/iman itu tidak banyak berbicara tetapi >>> ada yang berbuat kejahatan, jangan dibalas dengan kejahatan tetapi lakukan apa yang baik dan hal seperti ini tidak dapat diterima oleh akal dari orang yang berpikiran pandai dan menganggap hal itu adalah hal yang konyol/tidak ada rumusnya. Dan memang, di dunia ini tidak ada rumusnya sebab rumus ini hanya ada di dalam iman dan di dalam kebenaran Firman. Mari! kita praktekan dan ini harus dimulai dari saya yang bergaul dengan sesama hamba TUHAN, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Demikian juga dengan saudara yang bekerja di kantor >>> mungkin ada yang berbuat jahat kepada saudara, sehingga saudara tidak dipromosikan untuk naik pangkat >>> saudara harus membalas kejahatan dengan kebaikan.
      • Sedapat-dapatnya kalau hal itu bergantung padamu,hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang >>> hidup berdamai dengan semua orang dan hal ini haruslah dimulai dari kita terlebih dahulu, jangan menunggu orang lain dan ini sangatlah tidak masuk akal dan menurut dunia adalah suatu kebodohan, sebab kita sudah disakiti tetapi kita harus terlebih dahulu yang meminta maaf. Tetapi inilah pikiran yang sederhana. Apalagi kalau suami dan isteri, tentunya tidak akan keberatan untuk meminta maaf terlebih dahulu; demikian juga antara gembala dengan sidang jemaat.
      Kita semua harus berubah, yang dimulai dari pikiran kita menjadi pikiran yang sederhana sesuai iman dan dengan dua praktek yaitu jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi balas dengan kebaikan dan juga berdamai dengan semua
      orang yang harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu.
    Kemudian selain pikiran/jiwa, maka
    • Hati/roh >>> Roma 12 : 2, Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah” Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
      Ini sudah lengkap! Yaitu:
      • tubuhnya sudah hidup dan berkenan kepada TUHAN.
      • jiwanya/pikirannya yang sederhana/ pikiran dalam iman dan kebenaran.
      • kemudian lebih lanjut dan ini yang menentukan yaitu akal budi/roh/hati.Sebab kalau hati diubahkan, maka sasarannya sudah jelas yaitu kepada kesempurnaan.
        Inilah pembaharuan hati nurani menjadi hati nurani yang baik sehingga dapat membedakan mana kehendak TUHAN/kehendak ALLAH sampai pada yang sempurna = hati menjadi peka.
    Jika kita ingin tahu apakah kita sudah diubahkan atau masih memiliki hati yang cenderung jahat seperti pada jaman Nuh yang hati manusia itu cenderung jahat sampai anak-anak kecilpun tidak ada yang selamat. Beruntunglah Nuh/delapan orang itu diubahkan lewat bahtera dan untuk sekarang ini lewat baptisan air/hati nurani diubahkan. Prakteknya sederhana yaitu hati ini berdebar-debar di saat melakukan hal yang tidak baik dan ini berarti nurani sudah diubahkan menjadi baik. Hati ini akan berdebar-debar kalau ada sesuatu yang tidak cocok dengan kehendak TUHAN.
    Contohnya:
    Raja Daud yang juga terpengaruh oleh dunia yaitu waktu ia menghitung kekuatan pasukannya. Di saat ia selesai menghitung, ia merasa bersalah dan ini adalah tandanya bahwa hati nurani Daud itu masih baik.
    Demikian juga dengan kita, apakah hati ini masih berdebar-debar sebab sudah jelas kita ini menipu orang, tetapi kita malah tertawa. Sudah jelas kita mendustai orang, kita bahkan menertawakan mereka. Semuanya ini sangatlah berbahaya sebab itu berarti kita belum berubah. Tetapi kalau kita berbuat salah dan hati ini menuduh/berdebar-debar, maka itu berarti hati nurani masih baik/masih hidup.
    2 Samuel 24 : 10, 14,
    10. Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat, lalu berkatalah Daud kepada TUHAN: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, TUHAN, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh."
    14. Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."

    Inilah hati nurani yang baik yaitu berdebar-debar di saat ada dosa/ada sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak TUHAN sehingga mendorong kita seperti Daud yaitu menyesal/mengakui dosa-doa.
    Setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi = jatuh ke dalam Tangan TUHAN Yang penuh dengan kasih sayang. Tetapi kalau kita sombong, maka itu adalah hati nurani yang jahat/yang tidak pernah berdebar-debar lagi/tidak pernah menuduh lagi di saat kita berbuat dosa sehingga dosa itu menjadi dosa kebiasaan bahkan menjadi dosa sengaja dan kita akan jatuh ke dalam Tangan TUHAN Yang mengerikan.

Ibrani 10 : 25 – 31,
25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
28. Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.
29. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?
30. Sebab kita mengenal Dia yang berkata: “Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya.”
31. Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.

Kita harus berhati-hati sebab ini adalah persoalan ibadah dan jangan diremehkan. Kalau hati nurani tidak berubah/tetap pada hati nurani yang cenderung jahat yaitu tidak berdebar-debar/tidak menuduh lagi di saat kita berbuat dosa sehingga menjadi dosa kebiasaan yang tidak pernah disesali lagi dan ini berarti ia jatuh ke dalam Tangan TUHAN Yang mengerikan untuk menghukum. Kita tinggal memilih >>> raja Daud berdebar-debar, berarti hati nuraninya masih baik. Oleh sebab itu biarlah sekarang ini hati kita berdebar-debar di saat ada dosa yang masih kita pertahankan/ada sesuatu yang tidak cocok dengan kehendak TUHAN, kita akui dan kalau sudah diampuni, jangan berbuat dosa itu lagi dan ini berarti kita jatuh ke dalam Tangan TUHAN Yang penuh dengan kasih sayang.

Istilah untuk Tangan Yang penuh kasih sayang di dunia ini adalah tangan dari seorang ibu kepada bayinya dan tidak ada yang sejauh ini.
Mari saudaraku! Kalau sekarang ini kita benar-benar mau beribadah yang sejati, maka:

  • kita mempersembahkan tubuh,
  • pikiran kita diubahkan
  • hati berdebar-debar/berubah dengan mengaku dosa, mengakui ketidak berdayaan kita sehingga kita benar-benar berada di dalam Tangan kasih sayang TUHAN. Kita seperti bayi di dalam Tangan/Pelukan kasih sayang TUHAN Yang melakukan segala sesuatu yang bayi/kita butuhkan.

Kita tidak berdaya dan membutuhkan pertolongan >>> Tangan kasih sayang itu ada.
Kita membutuhkan pemeliharaan >>> Tangan kasih sayang itu ada. Kita terus dipegang dan dipeluk oleh Tangan kasih sayang selama kita masih mau mengakui dosa/tinggalkan dosa/berdebar-debar sampai satu waktu, jika YESUS datang, maka tubuh kita ini yang diubahkan.
Sekarang ini jiwa dan roh yang diubahkan sedangkan tubuh ini disucikan agar dapat taat dengar-dengaran dan setia. Nanti kalau TUHAN datang, maka tubuh ini akan diubahkan menjadi serupa dengan TUHAN YESUS.

Filipi 3 : 20, 21,
20. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21. yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh
Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Jelas! Dunia sudah tidak dapat mempengaruhi kita lagi sehingga kita tidak menjadi serupa dengan dunia sebab ini adalah pengaruh yang terakhir. Kita diubahkan menjadi serupa dengan YESUS, masuk pesta nikah Anak Domba/firdaus/kerajaan seribu tahun sampai kepada kerajaan surga yang kekal.

  • Jauh/bebas dari dunia dan ini yang harus kita gumulkan dihari-hari ini sebab dunia menjadikan kita tidak setia dengan kesibukan-kesibukan, oleh sebab itu kita harus berhati-hati.
  • Kemudian keinginan-keinginan/mengasihi dunia, membuat kita tidak dengar-dengaran dan ini berarti kita sudah diperangkap oleh dunia.

Hikmat dunia membuat kita menjadi serupa dengan dunia dan untuk menghindari ini semua, maka kita harus masuk dalam ibadah sistim penggembalaan supaya kita dapat mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada TUHAN, inilah ibadah yang sejati. Tetapi ibadah yang sejati itu juga berarti kita harus berubah >>> jiwa/pikiran kita, hati kita harus berubah.

Mari saudaraku! sekarang ini kita jangan banyak menghakimi orang lain tetapi lebih hari kita harus lebih peka. Dulu mungkin kalau kita berdusta tentang hal yang besar, barulah kita mengaku, tetapi sekarang, sedikit saja kita berdusta, maka hati ini sudah berdebar-debar sehingga kita mengakui kesalahan/dosa dan jangan kita ulangi lagi. Kita berada di dalam Tangan kasih sayang TUHAN sekalipun kita seperti bayi yang tidak berdaya untuk mencari makan, untuk mencari kerja. Tetapi, mari! kalau kita berada di dalam Tangan kasih sayang TUHAN, maka DIA Yang mampu melakukan segala sesuatu yang kita perlukan sampai satu waktu kalau IA datang, tubuh kita ini diubahkan menjadi serupa dengan DIA, kita benar-benar keluar dari dunia ini dan tidak dapat dipengaruhi lagi. TUHAN memberkati kita sekalian. HALELUYAH.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kunjungan di Jayapura III, 18 Oktober 2018 (Kamis Sore)
    ... dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus seperti yang tertulis di dalam kitab ini. Wahyu Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian Amin. Persiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali dikaitkan dengan mendengar firman nubuat dan kasih karunia. ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Agustus 2017 (Kamis Sore)
    ... di kebun anggur sama dengan aktif dalam ibadah pelayanan dalam penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Matius - Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu. Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka Gambar dan tulisan siapakah ini Jawab mereka Gambar dan tulisan Kaisar. Lalu kata Yesus kepada mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Juli 2013 (Senin Sore)
    ... makhluk yang mengelilingi tahta Surga sehingga dibumi ada murid yang mengelilingi Yesus. Jadi pelayanan Yesus sesuai dengan pola kerajaan Surga pola tabernakel . Artinya pelayanan kita juga harus sesuai dengan pola kerajaan Surga tidak boleh beda sedikitpun. murid dibumi mahkluk di Surga karakter dari Yesus yaitu diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 September 2010 (Selasa Sore)
    ... Ini terimalah kepunyaan tuan Maka jawab tuannya itu Hai kamu hamba yang jahat dan malas jadi kamu sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Oktober 2014 (Minggu Sore)
    ... suasana tanpa maut tidak ada perkabungan duka cita tangisan . ay. - suasana kepuasan oleh air kehidupan dari Surga orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan . ay. suasana kemenangan Barangsiapa menang ia akan memperoleh semuanya ini . ay. suasana kesucian dan kesempurnaan. Malam ini ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Juni 2022 (Minggu Siang)
    ... . Kemudian anak-anak Harun Nadab dan Abihu masing-masing mengambil perbaraannya membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka. . Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN lalu menghanguskan keduanya sehingga mati di hadapan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Agustus 2016 (Senin Sore)
    ... kebun anggur itu Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru hal itu terjadi dari pihak Tuhan suatu perbuatan ajaib di mata kita. Lalu mereka berusaha untuk ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Desember 2016 (Selasa Sore)
    ... menunjuk penyucian tubuh jiwa dan roh. Korintus Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah supaya kamu jangan bergaul dengan orang yang sekalipun menyebut dirinya saudara adalah orang cabul kikir penyembah berhala pemfitnah pemabuk atau penipu dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. Ada dosa yang mengikat tubuh jiwa roh ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Desember 2010 (Minggu Sore)
    ... mereka yang di sebelah kiri-Nya Enyahlah dari hadapan-Ku hai kamu orang-orang terkutuk enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. . Sebab ketika Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum . ketika Aku seorang asing kamu tidak ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Februari 2019 (Minggu Pagi)
    ... ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia lima bulan lamanya. Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion. Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi. Peniupan sangkakala yang kelima hukuman Anak Allah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.