Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita sudah membahas Yudas 1 : 1, sekarang kita akan melanjutkan dengan membahas Yudas 1 : 2, Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu. Ini merupakan salam.
Banyak orang yang tidak mengerti bahwa salam di dalam ibadah/di dalam Firman TUHAN itu mengandung pengertian-pengertian yang mendalam.

Saya akan menunjukkan pengertian yang mendalam tentang salam ini di dalam Firman TUHAN yaitu:

  • Pernyataan rasa suka bersekutu. (Jadi, bukan selamat pagi dlsbnya ) Dan persekutuan yang benar harus di dasarkan pada pembukaan Firman/Firman pengajaran yang benar dan sudah menjadi pengalaman hidup = Firman hidup. Jadi, jika si A sudah menerima pengajaran Firman yang benar dan yang sudah menjadi pengalaman hidup, demikian juga dengan si B, si C, maka tidak akan sulit untuk bersekutu. 1 Yohanes 1 : 1, 3, 4,
    1. Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
    3. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
    4. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

    Sudah kami raba = sudah kami praktekkan.
    Sebagaimana Firman Yang hidup itu kekal, maka persekutuan yang didorong oleh Firman Yang hidup, maka persekutuan itu juga akan kekal dan ini yang penting. Kalau persekutuan yang terjadi itu hanya karena mendapatkan uang, karena sungkan dlsbnya, maka persekutuan itu tidak akan kekal.
    Ada dua macam persekutuan yaitu:
    • 1 Yohanes 1 : 3, Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
      ‘kamupun beroleh persekutuan dengan kami’ >>> persekutuan tubuh Kristus, carang dengan carang dan persekutuan ini kekal. Sehabis kebaktian ini kami pulang ke rumah masing-masing, tetapi kalau persekutuan ini kita dipersatukan oleh Firman Yang hidup dan kita praktekkan, sekalipun kita tidak bertemu tetapi satu waktu akan menjadi persekutuan yang kekal. Tetapi kalau hanya karena didorong oleh uang, atau karena rasa sungkan dlsbnya tidak akan menjadi kekal.
      Persekutuan tubuh ini dimulai dari nikah yang kalau nikah ini tidak diikat oleh persekutuan yang benar/oleh Firman yang hidup, maka nikah itu tidak akan menjadi kekal. Di dalam srt 1 Petrus dikatakan bahwa semua yang ada di dunia ini seperti rumput yang tidak kekal, hanya Firman TUHAN Yang kekal.
    • ay 3b >>> ‘ dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya YESUS Kristus’. Ini adalah persekutuan tubuh dengan Kepala, persekutuan ini juga bersifat kekal. Persekutuan nikah ini masih belum permanen sebab sekali tempo masih bertengkar, tetapi harus terus diproses oleh Firman Yang hidup. Demikian juga bersekutu dengan TUHAN, kadang-kadang kita menggebu-gebu untuk berdoa tetapi satu waktu kita malas. Tetapi semuanya ini kalau kita terus dikerjakan oleh Firman Yang hidup, maka sampai pada puncaknya yaitu waktu kedatangan YESUS Yang keduakalinya, maka akan terjadi persekutuan tubuh yang sempurna dan yang disebut dengan Mempelai Wanita untuk menyambut YESUS sebagai Mempelai Pria Surga dan kita akan masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba. Persekutuan kita sesama tubuh akan menjadi sempurna/kita tidak akan terlepas lagi untuk bertemu dengan Kepala/YESUS sebagai Suami/Mempelai Pria Surga dan masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba.
    Inilah pengertian dari salam yang tidak dapat diringankan/basa basi tetapi di dalam Firman pengajaran, maka pengertian dari salam ini adalah ‘suka bersekutu’. Masuk persekutuan oleh karena dorongan Firman.
    Wahyu 19 : 9, Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
    Jadi ini adalah jelas persekutuan antara tubuh yang sempurna/Mempelai Wanita dengan Kepala/Mempelai Pria Surga.
    Tadi di dalam srt 1 Yohanes dikatakan, supaya sukacita kami menjadi sempurna; kalau ada persekutuan maka pasti akan ada bahagia/sukacita sampai mencapai sukacita/kebahagiaan yang sempurna yaitu ‘berbahagialah yang diundang ke Pesta Kawin Anak Domba’.
    Mari! setiap nikah kita harus diisi dengan suasana bahagia kalau ada persekutuan yang makin hari makin erat, maka akan semakin berbahagia. Demikian juga di dalam penggembalaan/persekutuan tubuh yang didorong oleh Firman hidup/Firman pengajaran yang benar, dan jika dipraktekkan, maka lama kelamaan akan mencapai sukacita/kebahagiaan yang sempurna. Tetapi bagi yang tidak mempraktekkan Firman, sekalipun mendengarkan Firman yang benar, akan terkeluar dan menjadi duri di dalam dan satu waktu seperti yang sudah saya katakan di dalam beberapa kebaktian bahwa tudung itu selain perlindungan, juga merupakan pemisahan antara ilalang dengan gandum. Gandum adalah kehidupan yang mempraktekkan Firman yang hidup dan ilalang adalah kehidupan yang tidak mempraktekkan Firman, sehingga satu kali akan dipisahkan. Bagi siswa/i Lempin-El perhatikan! Nanti setelah saudara lulus dari sini, maka akan terjadi pemisahan yang terus menerus. Apa yang saudara alami di Lempin-El? Kalau Firman tidak menjadi Firman yang hidup, maka saudara akan terpisah.
  • Pembuka/pendahuluan dari Firman pengajaran.
    Mungkin saudara bertanya, mengapa saya jika menyampaikan salam selalu dengan salam yang kuno >>> ‘selamat malam saudaraku, salam sejahtera di dalam Nama TUHAN YESUS Kristus’ saya menganggap tidaklah mengapa kalau saya dianggap kuno. Sebab saya memiliki prinsip >>> karena salam ini adalah pembuka dari Firman pengajaran dan jika salam itu berubah-ubah/berganti-ganti, maka yang saya takutkan adalah isi dari pengajaran juga akan berubah-ubah. Jadi saya belajar dari tiga almarhum yaitu bpk.pdt In Juwono, bpk, pdt Pong dan bpk.pdt Totaijs, salam pembuka yang mereka ucapkan itu tidak pernah berubah sampai mereka dipanggil oleh TUHAN. Saya tidak membicarakan salam dalam bentuk yang lain >>> silahkan! Tetapi salam ini adalah yang merupakan pembuka dari Firman pengajaran.
  • Doa untuk keselamatan, di dalam srt Yudas 1 : 2 >>> rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpah atas kamu. Jadi rasul Paulus juga seringkali mengucapkan selamat dan ini adalah doa selamat.
    Saya bandingkan Yudas saudara Yakobus dengan rasul Paulus. Kita membaca di dalam 1 Timotius 1 : 1, 2
    1. Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,
    2. kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.

    Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera >>> ini sama dengan srt Yudas 1 : 2.
    Jadi, di sini jelas, salam itu untuk doa keselamatan/doa berkat dari seorang gembala kepada sidang jemaat/anak didik supaya tetap melayani TUHAN dan tidak pernah tersandung seumur hidupnya.

Inilah salam dalam kacamata dari Firman pengajaran yang bukan basa-basi tetapi sungguh-sungguh dengan tiga pengertian yaitu:

  • pernyataan suka bersekutu tetapi persekutuan yang benar oleh dorongan Firman pengajaran/Firman yang kekal.
  • pendahuluan dari Firman pengajaran dan jangan diubah-ubah supaya isi dari pengajaran itu juga tidak berubah.
  • doa berkat supaya sidang jemaat itu tidak pernah tersandung dan tetap melayani TUHAN. Semoga kita mengerti.

Sekarang isi dari doa selamat yaitu:
Yudas 1 : 2, Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu. Di dalam srt 1 Timotius, kasih ini disebut dengan kasih karunia. Kita akan mempelajarinya satu per satu.

  1. Yohanes 3 : 16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Kasih TUHAN itu mengaruniakan = kasih karunia. Kasih karunia itu adalah pemberian TUHAN kepada manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.
    Di dalam Yohanes 3, apa yang dimaksud dengan kasih karunia TUHAN itu? kasih karunia TUHAN itu adalah TUHAN memberikan YESUS AnakNYA Yang Tunggal mati disalib untuk menebus dosa manusia/menyelamatkan manusia.
    Kasih karunia TUHAN itu sudah jelas, tetapi bagaimana sikap kita? Sikap kita hanya satu/mutlak yaitu percaya = menerima YESUS = beriman kepada YESUS = menerima kasih karunia. Kita jangan menolak kasih karunia, jangan ragu-ragu tetapi biarlah sikap kita sekarang ini bulat/mutlak menerima YESUS sehingga kita yang seharusnya dihukum karena dosa-dosa kita tetapi kita mendapatkan pengampunan dari TUHAN.
    Kisah rasul 26 : 18,
    18. untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
    Kisah rasul ini ditulis oleh rasul Paulus yang memiliki pengalaman yang diutus kepada bangsa kafir >>> Kisah rasul 26 : 17, Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,
    Jadi kalau kita percaya kepada YESUS/beriman kepada YESUS/menerima kasih karunia, maka kita tidak akan dihukum, melainkan mendapatkan pengampunan dosa/diselamatkan. Kita menerima kasih karunia dari TUHAN, maka sikap kita hanyalah percaya/beriman kepada YESUS dan kita mendapatkan pengampunan dosa/diselamatkan dan menerima hidup yang kekal.
    Kasih karunia = YESUS rela menanggung dosa umat manusia.
    Proses untuk mendapatkan pengampunan dosa adalah hati percaya dan mulut mengaku. Mengaku = mengaku dosa kepada TUHAN dan mengaku kepada sesama maka kita akan diampuni oleh TUHAN.
    Orang yang menerima kasih karunia dari TUHAN, maka ia akan selalu terdorong untuk mengaku/menyelesaikan dosa, tetapi orang yang menolak kasih karunia TUHAN, maka ia tetap menyembunyikan dosa sehingga ia akan tetap berada di dalam suasana penghukuman/tetap akan dihukum. Sebab tidak ada sesuatu yang lebih besar dari kasih karunia.
    Mari! sekarang kita kaitkan dengan pengalaman dari rasul Paulus di dalam srt 1 Timotius. Jadi srt Yudas ini berisi salam yang sama dengan 1 Timotius dan akan kita pelajari. Jadi orang mengucapkan salam karena ia sendiri sudah mengalami salam itu seperti rasul Paulus. Salam sejahtera di dalam Nama YESUS Kristus, maka orang yang mengucapkan kata-kata ini hatinya harus sejahtera; jangan ia mengucapkan kata sejahtera tetapi hatinya merasa jengkel/tidak damai. Inilah yang tadi sudah saya katakan: bahwa mengucapkan salam itu jangan asal menyebut karena ia tidak mengerti salam itu. Tetapi orang yang mengerti salam itu, maka itu adalah tanggung jawab dari seorang pendeta/gembala yang sudah harus mengalami salam sejahtera dan damai sejahtera itu.
    1 Timotius 1 : 14, 15,
    14. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
    15. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

    Rasul Paulus sudah memberi contoh bahwa ia sudah menerima kasih karunia sehingga ia berani mengaku dosa. Timotius ini adalah murid dari rasul Paulus yang masih muda >>> biasanya seorang guru itu selalu merasa hebat dari muridnya dan ia tidak akan mau mengakui dosanya. Tetapi rasul Paulus justru mau mengakui dirinya adalah orang yang paling berdosa/tidak layak kepada Timotius >>> ini terjadi karena rasul Paulus sudah menerima kasih karunia TUHAN. Dan kita lihat, kasih karunia TUHAN ini sampai menjangkau kehidupan yang paling berdosa di antara orang berdosa. Jadi, kalau ada manusia yang masih dihukum di neraka, maka itu bukanlah salah TUHAN. Tidak ada alasan bagi manusia dengan mengatakan bahwa dosaku merah seperti kermizi >>> tidak ada alasan, sebab paling berdosapun asalkan ia mau menerima kasih karunia dengan percaya kepada YESUS, kemudian mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama, maka ia akan diselamatkan. Apalagi kalau sebagai orang Kristen tetapi ia sombong dengan menolak kasih karunia dengan tidak mau mengaku dosa sehingga ia masuk ke neraka, maka itu salahnya sendiri. Mari saudaraku! Jangan kita menyia-nyiakan kasih karunia.
  2. Rahmat. Rahmat ini berarti kerelaan TUHAN untuk menjadi Manusia Yang Menderita supaya dapat menolong manusia yang berdosa dan menderita. TUHAN berada di dalam kemuliaan di surga tetapi IA rela menjadi Manusia. Kalau TUHAN tidak mau menjadi Manusia, maka kita semua akan celaka. Tadi kasih karunia adalah pemberian TUHAN kepada manusia/YESUS diberikan kepada manusia.
    Mari kita melihat keadaan manusia berdosa yang di mulai di taman Eden. Saya seringkali memperlihatkan suasana taman Eden yang tidak kekurangan suatu apapun sebab semuanya sudah tersedia. Tetapi karena ada dosa, maka manusia menderita/telanjang.
    Kejadian 3 : 8 – 10,
    8. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
    9. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
    10. Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

    Keadaan dari manusia berdosa itu merasa takut dan dipermalukan/telanjang sehingga menderita. Salah satu ucapan dari bpk.pdt Pong alm >>> manusia itu bisa miskin tetapi jangan sampai telanjang. Biar manusia itu miskin tetapi kalau tidak telanjang, maka manusia itu masih dapat keluar rumah, tetapi biar kaya tetapi kalau telanjang, maka manusia itu tidak dapat pergi kemana-mana/manusia ini benar-benar menderita.
    Oleh sebab itu harus dijaga, sebab orang berdosa itu takut dan telanjang/sangat dipermalukan. Keadaan takut dan telanjang ini terjadi di taman Eden yang memiliki segalanya, apalagi di dunia yang memang kering/penuh dengan duri, maka manusia itu akan menderita berlipat-lipat ganda. Oleh sebab itu TUHAN mau menjadi Manusia. Dan yang lebih celaka lagi, manusia yang sudah berdosa ini berada di dalam keadaan takut dan telanjang tetapi manusia tidak memiliki kemampuan untuk kembali kepada TUHAN/untuk menutupi ketelanjangannya.
    TUHAN sudah datang sebab Langkah Kakinya terdengar dan ini sebenarnya adalah kesempatan bagi manusia. Tetapi kenyataannya, manusia lari karena tidak memiliki kemampuan untuk menutupi ketelanjangannya sekalipun TUHAN sudah datang.
    Untuk sekarang, maka langkah TUHAN itu adalah pemberitaan Firman pengajaran yang keras. Langkah Kaki TUHAN kalau tidak keras maka kita tidak dapat mendengar dan hanya maling yang datang dengan langkah yang perlahan-lahan. Tetapi Langkah TUHAN itu jelas, oleh sebab itu jika ingin mendengarkan Firman TUHAN maka harus mendengarkan Firman Yang keras sebab hadirat TUHAN itu ada. Jangan pendeta ingin menerangkan tentang persepuluhan tetapi ia tidak berani atau ingin menerangkan tentang dosa, ia takut sebab nanti sidang jemaat akan tersinggung dan sudah tidak mau datang lagi ke gereja. Untuk saya terserah kepada sidang jemaat mau mendengarkan Firman yang keras atau tidak, sebab yang penting kita diselamatkan.
    Langkah yang keras = Firman yang keras untuk menolong manusia berdosa, tetapi sayang, banyak hamba TUHAN/anak TUHAN justru bersembunyi karena tidak mau mendengarkan Langkah TUHAN Yang keras.
    Mari! kita dikoreksi oleh Firman, oleh sebab itu kita jangan menyembunyikan dosa, tetapi biarlah dosa itu diungkapkan lewat Firman pengajaran untuk diakui kepada TUHAN. Karena manusia tidak memiliki kemampuan untuk menutupi ketelanjangan/untuk kembali kepada TUHAN, sebab dengan menutupi ketelanjangan, mereka memakai daun ara, tetapi daun itu tidak dapat bertahan lama dan akan hancur. Maka TUHAN berinisiatif untuk menutupi ketelanjangan manusia itu.
    Bagaimana cara TUHAN menutupi ketelanjangan manusia?
    • Kejadian 3 : 21 – 23,
      21. Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
      23. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil

      Jadi cara TUHAN untuk menutupi ketelanjangan manusia yang pertama di taman Eden adalah TUHAN menyembelih dan menguliti binatang untuk membuat pakaian dan menutupi ketelanjangan manusia. Tetapi hasil dari memakai pakaian dari kulit binatang itu, manusia masih diusir dari taman Eden karena tidak layak tinggal di taman Eden dengan memakai pakaian dari kulit binatang. Tetapi TUHAN tidak berhenti sampai di situ, IA berusaha agar manusia dapat kembali lagi masuk ke dalam taman Eden.
    • Bagaimana caranya agar manusia dapat kembali lagi masuk ke taman Eden? Tidak ada jalan lain selain ALLAH di dalam Pribadi YESUS harus rela mati di kayu salib, IA ditelanjangi agar pakaianNYA dapat dipakai oleh manusia sehingga manusia dapat kembali lagi ke taman Eden.
      ALLAH rela menjadi Manusia di dalam Pribadi YESUS dan harus ditelanjangi/dikuliti sampai mati di kayu salib agar pakaianNYA dapat dipakai untuk menutupi ketelanjangan manusia >>> Yohanes 19 : 23, 24,
      23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
      24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

      Kasih karunia >>> manusia yang seharusnya dihukum dan dibinasakan tetapi beroleh pengampunan dosa.
      Rahmat >>> kita yang telanjang dan menderita di dalam dosa tetapi ALLAH di dalam Pribadi YESUS rela ditelanjangi agar pakaianNYA dapat menutupi ketelanjangan manusia berdosa.
    Ada dua macam pakaian dari YESUS untuk menutupi ketelanjangan manusia. Jadi pakaian dari kulit binatang tidak dapat/tidak mampu untuk menembus ke taman Eden, harus Pakaian dari YESUS.
    • Pakaian yang dibagi menjadi empat bagian >>> pakaian keselamatan, pakaian kebenaran.
      Dibagi empat = empat penjuru bumi. Siapa saja, suku bangsa apa saja, kapan saja, di mana saja, mendapatkan pakaian keselamatan dan pakaian kebenaran ini untuk menutupi ketelanjangan dari manusia berdosa. Tetapi pakaian keselamatan/pakaian kebenaran ini belum cukup sebab masih ada pakaian lain lagi yaitu;
    • Jubah yang tidak berjahit = jubah pelayanan. Manusia yang sudah tidak telanjang lagi itu bukan hanya memakai pakaian kebenaran/hidup benar dan pakaian keselamatan/selamat >>> sudah baik! Tetapi masih ada lagi yaitu jubah pelayanan/harus memiliki jubah pelayanan supaya tidak telanjang. Kalau kita dapat melayani, maka itu adalah rahmat dari TUHAN. Kalau YESUS tidak mau menjadi Manusia/tidak mau ditelanjangi di atas kayu salib, maka kita tetap menjadi manusia berdosa. Seperti yang di atas dikatakan >>> jangankan manusia itu melayani TUHAN, TUHAN datang saja, manusia melarikan diri. Inilah rahmat TUHAN karena ALLAH rela menjadi Manusia di dalam Pribadi YESUS dan mati di kayu salib untuk mengangkat manusia menjadi imam-imam/memiliki jubah pelayanan. Pengalaman dari rasul Paulus yang tadinya adalah orang berdosa tetapi ia mendapatkan kepercayaan dari TUHAN untuk dapat melayaniNYA.
    1 Timotius 1 : 12, 13 >>> inilah pengalaman rasul Paulus yang mendapatkan rahmat dari TUHAN.
    12. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
    13. aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

    Tidak ada alasan >>> siapapun kita, sampaipun kita telanjang tetapi pakaian dan jubah dari TUHAN cukup untuk memberikan jabatan pelayanan kepada kita. Kita hanya mau menerima rahmat atau tidak.
    Mari saudaraku! Sekarang ini, kasih karunia sudah jelas yaitu orang berdosa diselamatkan oleh TUHAN. Demikian rahmat juga sudah jelas yaitu orang berdosa itu menderita dan takut tetapi ALLAH di dalam YESUS rela menjadi Manusia untuk menutupi ketelanjangan manusia sehingga manusia dapat melayani TUHAN. Pengalaman dari rasul Paulus yang oleh rahmat TUHAN diangkat menjadi pelayan TUHAN yang setia dan dapat dipercaya. Kalau kita ingat bagaimana YESUS ditelanjangi/kalau kita melayani dengan rahmat TUHAN maka kita akan melayani dengan setia dan dapat dipercaya = bertanggung jawab. Begitu kita menjadi loyo/malas, maka kita harus segera mengingat bahwa YESUS sudah telanjang di atas kayu salib untuk menutupi ketelanjangan dan memberikan pakaian dan jubah pelayanan kepada kita.
    Bukti kita memiliki rahmat TUHAN adalah:
    • Setia dan dapat dipercaya sampai akhir hidup kita. Akhir hidup ini dapat meninggal dunia kalau kehendak TUHAN tetapi juga bisa sampai YESUS datang kembali Yang keduakalinya. Yang penting bukan mati hidupnya tetapi yang penting adalah setia dan dapat dipercaya sampai garis akhir kita masing-masing.
    • 1 Timotius 1 : 16, Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
      Orang yang menerima rahmat dari TUHAN itu menjadi teladan/contoh/menjadi kesaksian.
    Orang yang menerima rahmat itu adalah:
    • ia melayani TUHAN dengan setia dan dapat dipercaya
    • ia menjadi teladan/contoh/kesaksian hidup di mana saja ia berada.
    Kita menjadi kesaksian hidup untuk:
    • orang-orang di luar YESUS supaya mereka percaya dan diselamatkan.
    • orang-orang di dalam gereja yang sudah diselamatkan dapat dibawa kepada kesempurnaan lewat Firman pengajaran yang benar.
  3. Damai sejahtera.
    Damai sejahtera ini berarti tidak terpisah dari TUHAN/menjadi Satu dengan TUHAN/menyatu dengan TUHAN. Apa yang memisahkan manusia dengan TUHAN bahkan manusia dengan sesamanya dapat terpisah? Kalau ada dosa.
    Yesaya 59 : 1 – 3,
    1. Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
    2. tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
    3. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.

    Dosa baik di dalam perbuatan, perkataan, pikiran yang memisahkan kita dengan TUHAN dan dengan sesama/tidak ada damai. Oleh sebab itu dihari-hari ini kita menciptakan suasana damai lewat proses berdamai dengan TUHAN dan dengan sesama >>> Matius 5 : 23 – 25,
    23. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
    24. tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
    25. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau
    dilemparkan ke dalam penjara.
    Lawanmu = TUHAN.
    Berdamai dengan TUHAN = mengaku dosa kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh apapun risikonya dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Mengaku kepada TUHAN ini hanya satu arah yaitu hanya mengaku kepada TUHAN saja.
    Berdamai dengan sesama = saling mengaku dan saling mengampuni. Mengaku kepada sesama ini dua arah yaitu jika kita mengaku kepada sesama juga harus dengan jujur dan dengan risiko apapun juga. Misalnya suami itu berselingkuh, maka ia harus berani mengaku kepada isteri. Ada orang yang bertanya kepada saya >>> kalau saya mengaku dosa kepada isteri, maka rumah tangga saya akan hancur >>> ini memang risikonya, tetapi saya katakan kepadanya, kalau engkau mengaku karena dorongan Firman TUHAN, maka TUHAN yang akan memperdamaikan/Darah YESUS Yang akan memperdamaikan. Dan pengakuan ini dua arah yaitu kalau ada orang yang mengakui dosanya kepada kita, maka kita harus mengampuninya juga serta melupakannya. Inilah damai sejahtera. Selama dosa itu ditutupi/tidak diakui, maka tidak akan pernah ada damai sejahtera, sekalipun kita hidup di dalam istana ataupun di dalam taman Eden, tidak akan ada damai sejahtera. Memang setan yang menakut-nakuti agar kita tidak mengakui dosa-dosa kita.
    YESUS mengakui dosa-dosa manusia sekalipun IA tidak berdosa, tetapi IA mengakui dosa-dosa manusia dengan risiko IA harus mati dengan tidak layak sebab IA mati terkutuk di kayu salib.

Damai sejahtera ini harus kita kejar, sebab kalau sekarang ini kita tidak mau berdamai maka satu waktu kegerakkan kuda putih/damai sejahtera ini akan disusul dengan kuda merah dengan membawa pedang yang besar dan akan mengambil damai sejahtera ini dari muka bumi sehingga benar-benar tidak akan ada damai sejahtera. Antara suami dan isteri, antara kakak dengan adiknya, antara hamba-hamba TUHAN dan juga di dalam penggembalaan tidak akan ada damai dan hal ini satu waktu akan benar-benar terjadi. Oleh sebab itu sekarang ini selagi masih ada kesempatan untuk kita berdamai, kita jangan menunda-nunda lagi sebab masih ada Darah YESUS.

Wahyu 6 : 3, 4,
3. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
4. Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Kegerakkan dari kuda merah ini adalah mengambil damai sejahtera dari bumi ini sehingga di bumi ini hanya ada kegerakkan kebencian/kegerakkan membunuh. Dan di saat itu sudah tidak ada lagi Darah untuk memperdamaikan. Bagi siswa/i Lempin-El, saudara jangan gengsi tetapi harus sungguh-sungguh sebab sebenarnya berdamai itu tidak boleh karena saudara disuruh untuk berdamai tetapi berdamai ini oleh dorongan pedang Firman pengajaran, tetapi kalau saudara tidak mau berdamai dengan pedang Firman, maka satu waktu saudara akan berhadapan dengan pedang besar yang bukan lagi untuk menyucikan tetapi untuk menghukum. Oleh sebab itu kita jangan bermain-main dengan damai sejahtera ini.

Amerika Serikat sudah membelanjakan uang jutaan dolar untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah, demikian juga di Poso, pada waktu saya berada di sana dan bertemu dengan bapak bupati setempat, beliau mengatakan bahwa sekarang ini ada lima orang jenderal yang dikirim untuk menciptakan kedamaian di Poso. Inilah usaha dari manusia untuk menciptakan kedamaian sebab kedamaian ini dirindukan oleh semua manusia.
Jika di dunia saja, manusia berupaya untuk hidup damai, bagaimana mungkin antar sesama hamba-hamba TUHAN/anak-anak TUHAN tidak mau berdamai? Berarti kita kalah dari dunia sebab duniapun menginginkan kedamaian. Sebab orang yang tidak mau mengaku dosa/tidak mau hidup damai/tidak mau mengampuni, maka orang itu disamakan dengan orang fasik. Dan orang fasik kalau ia melayani TUHAN, maka bukan saja ia tidak diterima tetapi TUHAN merasa jijik.

Amsal 21 : 27, Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.
Orang fasik adalah:

  • orang yang tidak mau mengaku dosa/tetap hidup di dalam dosa.
  • dan juga yang tidak mau mengampuni dosa orang lain. Sehingga pelayanannya/korbannya merupakan kekejian dan kejijikan bagi TUHAN.
    Mari! kita memohon kepada TUHAN supaya kita dapat mempersembahkan korban yang benar di hadapan TUHAN dengan hati yang damai sejahtera. Oleh sebab itu tadi dikatakan di dalam injil Matius 5 >>> kalau kamu mau mempersembahkan korban dan hatimu ingat ada sesuatu terhadap saudaramu, jangan berkorban/berkhotbah/melayani terlebih dahulu tetapi berdamai terlebih dahulu. Semoga kita dapat mengerti.
    Kalau kita tidak memiliki damai sejahtera, maka ALLAH Yang disebut dengan ALLAH Damai Sejahtera dan Imam Besar Yang pelayananNYA adalah pelayanan pendamaian. Kalau kita tidak mau berdamai, maka ALLAH Damai Sejahtera dan Imam Besar tidak dapat berbuat apa-apa.

Tetapi kalau kita berada di dalam damai sejahtera, maka ada hasil yang dapat kita petik yaitu:

  • Roma 16 : 20, Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
    ALLAH segera menghancurkan iblis.
    Iblis itu apa? Yaitu:
    • sumber dosa >>> dosa dihancurkan
    • sumber masalah >>> masalah diselesaikan
      Iblis dihancurkan sehingga apa saja yang tidak baik akan menjadi baik; kalau iblis ada, maka yang baik menjadi tidak baik. Inilah kalau kita berada di dalam damai sejahtera. Masalah apa saja >>> angin dan gelombang tetapi YESUS tidur >>> tenang dan damai. Begitu murid-murid membangunkanNYA >>> YESUS tolong! maka YESUS hanya berkata >>> ‘diam dan tenang’, maka semuanya menjadi damai sejahtera.
      Mari saudaraku! Gelombang dunia di segala bidang ini bukannya semakin surut, tetapi kita harus menjadi semakin tenang dan semakin damai dan ALLAH Yang akan menghancurkan iblis yang merupakan sumber dari segala apa yang buruk.
  • 1 Tesalonika 5 : 23, 24,
    23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
    24. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

    ALLAH Damai Sejahtera menguduskan/menyucikan tubuh, jiwa dan roh kita. Sedikit demi sedikit kita dimandikan/dikuduskan sampai satu waktu kita tidak bercacat cela/sempurna seperti YESUS dan kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
    Disucikan = dipelihara.
    Bagi siswa/i Lempin-El perhatikan! Nanti jika saudara berada di dalam ladang TUHAN, siapa yang memelihara kita? Bukan sidang jemaat yang memelihara kita tetapi sejauh mana kita disucikan, maka sejauh itulah kita dipelihara oleh TUHAN. Saya sudah menerangkan kepada saudara tentang manna >>> lima hari satu gomer dan inilah penyucian pancaindera. Jadi yang dibutuhkan oleh seorang hamba TUHAN itu bukanlah beras dlsbnya tetapi yang dibutuhkan oleh seorang hamba TUHAN adalah penyucian setiap hari sebab disitulah ada pemeliharaan langsung dari TUHAN. Jika seorang hamba TUHAN tidak memiliki beras, maka TUHAN dapat mengirim manna, TUHAN dapat mengirim apa saja yang kita butuhkan asal kita disucikan.

Jika kita berada dalam keadaan damai sejahtera, maka kita akan:

  • disucikan/dikuduskan sampai kita menjadi sempurna.
  • dipelihara secara langsung oleh TUHAN di dunia ini sampai pada hidup yang kekal bersama dengan TUHAN.

Damai dan suci maka kita dapat melihat dan menyembah TUHAN (Ibr 12) sampai pada penyembahan yang terakhir yaitu waktu YESUS datang kembali yang keduakalinya sebagai Raja, maka akan ada suara Haleluyah, Haleluyah.

Rasul Paulus mengalaminya >>> 1 Timotius 1 : 17, Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Rasul Paulus karena ia sudah menerima kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera, maka ia dapat melihat dan menyembah YESUS Raja di atas segala raja/Mempelai Pria Surga.

Demikian juga dengan kita mulai sekarang:

  • kalau ada kasih karunia >>> dosa diampuni.
  • rahmat >>> kita memakai jubah pelayanan dan kita melayani TUHAN.
  • damai sejahtera >>> hati damai dan suci >>> kita dapat memandang dan menyembah YESUS sampai satu waktu, kita disucikan dan menjadi sempurna sama seperti YESUS dan masuk dalam kebahagiaan yang kekal.

Wahyu 19 : 6, 7,
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga dan kita dapat menyembah DIA siang dan malam.

Mari saudaraku! kita harus memelihara:

  • kasih karunia >>> pengampunan dosa.
  • rahmat >>> jubah pelayanan/kita melayani TUHAN.
  • damai sejahtera >>> hati menjadi suci sehingga ada pertolongan dan pemeliharaan TUHAN kepada kita dan kita dapat menyembah DIA sampai TUHAN datang dan kita akan bersama dengan DIA selama-lamanya.

TUHAN memberkati kita sekalian.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 26 November 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... Jadi berangkatlah Israel dengan segala miliknya dan ia tiba di Bersyeba lalu dipersembahkannya korban sembelihan kepada Allah Ishak ayahnya. Berfirmanlah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam Yakub Yakub Sahutnya Ya Tuhan. Lalu firman-Nya Akulah Allah Allah ayahmu janganlah takut pergi ke Mesir sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Desember 2009 (Senin Sore)
    ... babel kenajisan . Jabatan pelayanan juga menyangkut tempat kita dibumi ini. Dan ada kaitan dengan tempat di Surga. Yohanes 'banyak tempat' supaya kita tidak berebut dalam pelayanan menyangkut tempatnya atau lainnya. Yang penting jangan sampai tersandung dalam pelayanan. Itu sama dengan kehilangan tempat dalam tubuh Kristus kehilangan tempat di Surga. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Agustus 2009 (Senin Sore)
    ... terjemahan lama . Kerajaan Sorga Petrus . Bagian dan sudah dibahas pada ibadah sebelumnya. Kemarin malam sudah dipelajari contoh dari bangsa kafir yang diwakili oleh perempuan Kanaan. Malam ini kita akan mempelajari bagian . Jadi PERHATIAN kita terutama untuk masuk dalam kerajaan Surga yang kekal. Kalau tidak masuk Surga tidak ada gunanya apa yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Mei 2023 (Sabtu Sore)
    ... dibawa orang ke dalam rumah TUHAN. . Dan apabila dilihat mereka bahwa sudah banyak uang dalam peti itu maka datanglah panitera raja beserta imam besar lalu membungkus dan menghitung uang yang terdapat dalam rumah TUHAN itu. . Mereka menyerahkan jumlah uang yang ditentukan ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Juli 2012 (Kamis Sore)
    ... percikan darah yaitu memakai mahkota duri untuk melepaskan kita dari kutukan dosa dan sekaligus memberikan mahkota mempelai kepada kita supaya kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah. Kidung Agung puteri-puteri Sion keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Maret 2014 (Selasa Sore)
    ... dalam ketekunan menanti kedatangan Yesus kedua kali jalan kemuliaan. ad. . Persekutuan dalam ketekunan menanti kedatangan Yesus kedua kali. Markus - Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya masing-masing dengan tugasnya dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Oktober 2023 (Selasa Sore)
    ... duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. Aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Dalam waktu yang singkat ini kita harus memusatkan perhatian pada perkara Tuhan perkara yang tidak ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 10 Mei 2011 (Rabu Dini Hari)
    ... yang memegang tongkat adalah gambaran salib Tuhan korban Kristus. Korban Kristus merupakan kunci pembuka benteng apapun juga. Taman Eden yang sudah tertutup dapat dibuka oleh korban Kristus. Selama korban Kristus masih berlaku kita tidak akan pernah putus asa dan kita tidak akan pernah tinggalkan pekerjaan Tuhan. Tuhan membelah laut artinya Tuhan membuka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 September 2014 (Kamis Sore)
    ... dan imam-imam dari bangsa Israel keturunan Lewi. Imam besar adalah Harun imam-imam adalah anak-anak Harun. Dalam perjanjian baru imamat diatur menurut peraturan Melkisedek. Yang menjadi Imam Besar adalah Yesus yang menjadi imam-imam adalah setiap kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan. Mengapa peraturan Harun harus dibaharui menjadi peraturan Melkisedek Sebab Yesus ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Juni 2011 (Minggu Pagi)
    ... Musa mengalami pertumbuhan jasmani maupun rohani. Kita semua juga mengalami pertumbuhan jasmani dan rohani. Ayat Dalam pertumbuhan jasmani Musa belajar hikmat dunia dari Mesir. Demikian pula kita mengalami pertumbuhan jasmani bersekolah bekerja menikah dst. Namun kita juga harus bertumbuh secara rohani. Bagaimana pertumbuhan rohani itu Ibrani - Karena iman maka Musa setelah dewasa menolak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.