Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Sekarang kita akan melanjutkan dengan membahas ciri/tanda dari gereja yang benar yaitu:
Ay 3 >>> berjuang untuk mempertahankan iman >>> memiliki iman
Ay 9 >>> memiliki pengharapan kepada TUHAN
Ay 20 – ay 25 >>> memiliki kasih.
Jadi gereja TUHAN yang benar itu memiliki iman, harap dan kasih yang harus berkembang kearah yang permanen/sempurna. Semoga kita dapat mengerti.

Waktu yang lalu kita sudah mempelajari perkembangan iman menurut sistim tabernakel yaitu dimulai dari:

  • iman di mulai dari pintu gerbang (gbr: http://gptkk.org/gerbang.php) >>> mendengar Firman/membuka hati.
  • meja roti sajian (gbr: http://gptkk.org/mrs.php) >>> kebaktian pendalaman alkitab >>> Firman TUHAN diulang-ulang sehingga iman itu semakin diteguhkan dan kemudian meningkat pada
  • buli-buli emas berisi manna >>> iman sudah menjadi permanen/sempurna.

Selanjutnya kita akan membahas perkembangan pengharapan dalam sistim kerajaan surga/tabernakel.

  1. Bejana/kolam pembasuhan (gbr: http://gptkk.org/bejana.php) >>> berbicara tentang baptisan air. Kita/saya dan saudara memiliki orang tua/pernah dilahirkan secara jasmani. Jika manusia hanya mengalami kelahiran secara jasmani >>> mungkin ada yang sudah tujuhpuluh tahun yang lalu, mungkin juga ada yang enampuluh/empatpuluh delapan/belasan tahun yang lalu dan ini adalah kelahiran secara darah dan daging. Dan jika manusia hanya mengalami kelahiran semacam ini, maka ia hidup tanpa pengharapan yaitu ia dilahirkan hanya untuk mati/binasa. Apa sebabnya? Sebab alkitab mengatakan darah dan daging tidak mewarisi kerajaan surga sekalipun ia dilahirkan di dalam istana atau di mana saja oleh seorang ibu, maka ia benar-benar tidak dapat mewarisi kerajaan surga.
    1 Korintus 15 : 50, Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
    Kalau dilahirkan hanya dari darah dan daging, tidak akan ada harapan maka akan mati/binasa. Di bagian atas tadi, kita sudah mengetahui bahwa di dalam tabernakel, pengharapan itu dimulai dari kolam pembasuhan/baptisan air, oleh sebab itu, manusia itu perlu dibaptis air/masuk dalam baptisan air/kelahiran kembali/kolam pembasuhan.
    Kita melihat di dalam srt 1 Petrus 1 : 3, 4,
    3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
    4. untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

    Baptisan air di dalam srt Roma adalah mati dan bangkit bersama YESUS. Jadi lewat baptisan air, kita menerima/memiliki hidup yang penuh dengan pengharapan yaitu:
    • hidup yang tidak dapat binasa >>> maut tidak berkuasa.
    • tidak dapat cemar >>> tidak dapat dicemarkan oleh dosa/tidak mudah cemar sampai tidak dapat menjadi cemar seperti bunga bakung yang tumbuh di lumpur, tetapi bunganya tetap putih. Memang kita hidup di dunia yang penuh dengan dosa tetapi jika mengalami kelahiran kembali lewat baptisan air, maka kita tidak mudah dicemarkan.
    • tidak dapat layu >>> daging ini layu dengan merasa bangga tetapi juga mudah menjadi kecewa. Di dalam baptisan air kita tidak mudah menjadi bangga dan mudah menjadi kecewa sampai kita tersimpan di surga/layak hidup kekal di surga.
    Praktek/bukti kalau hidup kita penuh pengharapan sehingga hidup kita ini tidak layu, tidak cemar sehingga layak tersimpan di surga. Buktinya adalah: jika kita mengalami masalah/kesulitan, kita berharap kepada siapa? Di sinilah ujiannya. Kalau kita banyak berharap kepada manusia/kepada ini dan itu, maka itu berarti kita tidak memiliki pengharapan. Tetapi jika di dalam menghadapi pencobaan/kesulitan, kita hanya berharap kepada TUHAN saja, seperti seorang bayi yang hanya menangis kepada ibunya. Di Malang, Firman TUHAN mengatakan bahwa posisi dari orang yang ditudungi adalah seperti seorang bayi yang berada di dalam gendongan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
  2. Pintu kemah (gbr: http://gptkk.org/kemah.php) ini berbicara tentang kepenuhan Roh Kudus/hidup dalam urapan Roh Kudus. Untuk apa Roh. Kudus ini? ada yang mengatakan untuk berbahasa Roh >>> baik! Sebab salah satu tanda dari dipenuhkan dengan Roh Kudus adalah berbahasa Roh, dan Roh ini mengajar, bukan diajarkan, tetapi mengajar sesuai dengan Roh itu sendiri yang mengajarkan kita, saudara dapat mengecek di dalam Ksh rsl 2.
    Roma 8 : 15, Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
    Kalau kita dipenuhkan dengan Roh Kudus/ada urapan Roh Kudus, maka Roh Kudus ini membuat kita dapat berseru ‘ya Abba, ya Bapa’ = taat dan dengar-dengaran = melakukan kehendak Bapa = melakukan Firman TUHAN. Taat itu adalah awal dari keberhasilan sampai pada akhirnya menentukan untuk masuk kedalam surga. Semoga kita dapat mengerti. Matius 7 : 21, Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
    Kehidupan yang taat itu memiliki:
    • pengharapan untuk berhasil
    • sampai puncak dari pengharapan adalah masuk dalam kerajaan surga.
    Saya memberikan contoh tentang janda di Sarfat yang tidak memiliki apa-apa, hanya segenggam tepung dan sedikit minyak dalam menghadapi masa kelaparan/pacekelik. Jika ia membuat kue bagi anaknya dan bagi dirinya, maka ia dan anaknya akan mati berarti ia gagal karena ia tidak memiliki apa-apa selain segenggam tepung dan sedikit minyak. Tetapi karena ia mengikuti kehendak Bapa dengan membuat kue bagi TUHAN/nabi terlebih dahulu barulah membuatkan kue untukmu dan untuk anakmu, hal ini tidaklah masuk akal sekalipun secara dunia, ia tidak memiliki potensi apa-apa, hanya segenggam tepung dan sedikit minyak tetapi ia berhasil hidup di dunia sebab masa kelaparan selama tigasetengah tahun tidak turun hujan dan untuk kita sekarang masa tigasetengah tahun adalah jaman antikrist. Kalau kita sudah lolos dari jaman antikrist, maka itu berarti kalau TUHAN datang yang keduakalinya, maka kita pasti akan terangkat dan masuk ke dalam kerajaan seribu tahun damai sampai pada puncak keberhasilan yaitu masuk ke dalam kota Yerusalem Baru.
    Kita harus berhati-hati kalau kita memiliki potensi, sebab kita bisa menjadi sombong dan tidak lagi memperhatikan kehendak Bapa/Firman TUHAN sehingga kita tidak akan berhasil bahkan gagal total.
    Matius 7 ; 22, 23,
    22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
    23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

    ay 22 inilah orang yang memiliki potensi di dunia ini dalam bidang rohani, tetapi jika tidak taat dan dengar-dengaran = tidak melakukan kehendak Bapa = pembuat kejahatan.
    Contoh dari pembuat kejahatan adalah:
    • berdagang tetapi tidak sesuai Firman TUHAN.
    • bekerja juga tidak sesuai Firman.
    • juga di ladang TUHAN, membuat kejahatan dengan melayani TUHAN tetapi tidak sesuai dengan Firman/tidak dengar-dengaran kepada Firman.
      Sehingga akibatnya, ia diusir oleh TUHAN dan berarti kegagalan total = binasa selama-lamanya >>> ay 23. Jadi yang membuat keberhasilan di dalam TUHAN itu bukan kaya dan miskinnya atau memiliki potensi atau tidak seseorang itu tetapi yang menentukan adalah melakukan kehendak Bapa, Roh Kudus mendorong agar
      kita dapat mengatakan ‘ya Abba, ya Bapa. Semoga kita dapat mengerti.
    Inilah pengharapan yang kedua yaitu:
    • sesudah kita masuk dalam baptisan air, tadinya kita tidak memiliki harapan untuk hidup tetapi di dalam baptisan air ada hidup bahkan hidup yang kekal. kemudian dilanjutkan di
    • pintu kemah, bukan saja kita dapat hidup, tetapi kalau Roh Kudus mendorong kita taat maka ada harapan untuk berhasil sampai pada puncak keberhasilan itulah masuk kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.
  3. Pelita emas (gbr: http://gptkk.org/pelita.php) ini berbicara tentang ketekunan di dalam ibadah raya/ibadah umum. Ibadah raya ini penting, sebab di situlah kita memiliki harapan, jika anak-anak TUHAN/hamba TUHAN tidak tekun di dalam ibadah raya maka ia tidak memiliki harapan sebab ia bagaikan pelita yang mati. Ibadah raya/umum ini bagaikan kita mengisi pelita ini dengan minyak urapan Roh Kudus supaya pelita itu tetap menyala dan itu berarti kita memiliki harapan, tetapi jika kita tidak tekun/tidak diisi, maka itu berarti pelita tidak diisi dengan minyak urapan Roh Kudus, maka ia akan mati sekalipun ia adalah seorang hamba TUHAN. Jika pelita itu menyala, maka itu berarti kita memiliki pengharapan. Semoga kita dapat mengerti oleh sebab itu kita jangan meremehkan ibadah raya.
    Kegunaan dari pelita yang menyala/terang yaitu:
    • menjadi terang kesaksian/bersaksi untuk menghadapi kegelapan-kegelapan sebab dunia akhir jaman ini adalah dunia yang gelap dan hanya dapat dilawan dengan terang kesaksian.
      Kegelapan apa? yaitu kegelapan gantang >>> Markus 4 : 21, Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.
      Jadi terang kesaksian itu penting, kalau pelita itu menyala karena selalu diisi dalam kebaktian umum, maka akan ada terang kesaksian untuk mengalahkan kegelapan. Sekalipun terang itu kecil tetapi kegelapan itu akan kalah, ini pentingnya minyak urapan Roh Kudus untuk mengalahkan gantang.
      Gantang ini berbicara tentang tempat makan dan ini berbicara tentang dosa makan minum dan juga berbicara tentang ekonomi. Dan ini akan terus berlanjut sampai di ktb Wahyu yaitu kegerakkan kuda hitam dan ini berarti kelaparan akan melanda dunia yang sudah pernah terjadi yaitu di jaman Yusuf di tanah Mesir. Dosa gantang ini hanya dapat dikalahkan oleh terang kesaksian.
      Kegelapan tempat tidur ini berbicara tentang dosa kawin mengawinkan/dosa sex dan ini juga hanya dapat dikalahkan dengan terang kesaksian yaitu tekun didalam ibadah raya, sebab di dalam ibadah raya ini kita sedang diisi dengan minyak urapan Roh Kudus sehingga kita memiliki pengharapan untuk menang atas kegelapan. Hanya terang satu-satunya yang dapat mengalahkan kegelapan.
      Ijazah tidak dapat mengalahkan dosa makan minum dan dosa sex; berapa banyak terjadi perselingkuhan yang terjadi di dunia pendidikan dlsbnya.
      Saya menerima telepon dari seorang jemaat di Malang, ia memiliki kenalan seorang yang kaya dan sangat sibuk dengan segala kegiatan. Ibu ini mengikuti bermacam-macam klub sehingga setiap hari ia meninggalkan rumah pergi keluar kota. Anaknya menjadi rusak dan menjadikan ibu ini sudah tidak tahan lagi dan ia berkata kepada jemaat di Malang ini bahwa ia sudah mengambil keputusan dengan memberi anaknya itu racun untuk kemudian akan saya tabrak dengan mobil dan untuk ini hanya menunggu waktu pelaksanaannya. Biar anak itu mati saja dan biarlah urusan saya dengan TUHAN dan juga dengan polisi yang akan memenjarakan saya, bagiku itu tidaklah mengapa. Dan ini benar-benar terjadi dan sekalipun saya tidak mengenal dengan ibu ini tetapi saya membantunya di dalam doa semoga TUHAN menolongnya. Kalau saya melihat namanya, maka ibu ini kira-kira adalah seorang anak TUHAN sebab namanya mirip dengan nama yang ada di dalam alkitab. Anaknya itu sudah dikasari, dihalusi tetapi tetap tidak dapat ditanggulangi. Kemudian ibu ini berkata agar tidak perlu meneleponnya lagi sebab semuanya itu sudah saya persiapkan. Inilah kegelapan yang tidak dapat dilawan dengan apa saja tetapi hanya dengan terang kesaksian.

      Kemudian kegelapan yang lain >>> Yohanes 15 : 18, 25 – 27,
      18. "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
      25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
      26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
      27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

      Kegelapan selanjutnya adalah kebencian. Jika dunia membenci YESUS/kita, maka sudah dapat dipastikan akan membuat kesulitan/orang Kristen dimana-mana akan dipersulit. Siswa/i, perhatikan! Mungkin ingin membangun gereja, saudara akan dipersulit, pekerjaan saudara ini bukanlah bisnis, melainkan membangun gereja dan ini yang akan dipersulit. Dan saudara jangan heran, sebab kebencian itu menyatu dengan kesulitan. Aniaya dan kesulitan yang akan kita hadapi.
      Inilah kegelapan, yaitu kegelapan dosa makan minum dan dosa sex/kawin mengawinkan tetapi kita juga akan menghadapi kebencian dan kesulitan-kesulitan. Kalau saudara menghitung mulai ayat-ayat di atasnya itu, maka membenci itu disebutkan sebanyak tujuh kali dan akan sampai pada membenci tanpa alasan. Jika anak kita di sekolah adalah anak yang pandai, maka ia akan dibenci demikian juga jika di kantor kita berprestasi, sehingga perusahaan itu menjadi maju, tetapi kita
      dibenci sekalipun terlihat aneh, tetapi inilah dunia yang akan kita hadapi. Kalau kita memiliki urapan Roh Kudus/minyak Roh Kudus maka pelita itu akan menyala dan kita harus bersaksi untuk mengalahkan kegelapan/kebencian tanpa alasan dan kesulitan-kesulitan. Oleh sebab itu jika di gereja ada kesempatan untuk bersaksi, maka kita manfaatkan waktu itu untuk bersaksi/pelita menyala, sebab satu waktu kita harus bersaksi untuk mengalahkan kegelapan. Semoga kita dapat mengerti.
    • Pelita emas ini memiliki tujuh lampu yang menyala dan di ktb Wahyu disebutkan dengan tujuh obor. Mari kita bandingkan dengan Wahyu 4 ; 5, Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
      Ketujuh Roh ALLAH ini bukanlah berarti Roh ALLAH itu ada tujuh seperti pelangi >>> bukan! Oleh sebab itu alkitab ini jangan diterima secara hurufiah maupun ditafsirkan tetapi harus dibukakan rahasianya. Tetapi yang dimaksud dengan tujuh lampu pada pelita dan tujuh obor adalah Roh Kudus dengan tujuh aktifitas/manifestasi.
    Jika kita beribadah pada waktu ibadah raya sehingga kita melimpah dalam urapan Roh Kudus, sehingga tujuh lampu dan tujuh obor menyala di dalam hidup kita dan apa yang dimaksud dengan ini? Mari kita membaca di dalam Yesaya 11 : 1, 2, 3a
    1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
    2. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
    3a. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.

    Roh. Kudus dengan manifestasi/aktifitas adalah:
    • Roh. TUHAN, bukan roh daging. Kita harus berhati-hati sebab ada roh daging sebab itu adalah roh antikrist/roh setan.
    • Roh hikmat.
    • Roh nasihat.
    • Roh pengertian.
    • Roh keperkasaan.
    • Roh pengenalan.
    • Roh takut akan TUHAN.
    Takut akan TUHAN ini, di dalam terjemahan lama ini lebih saya sukai yaitu bernafas dengan takut akan TUHAN. Jika memiliki terang Roh Kudus, maka kegemaran kita adalah takut akan TUHAN.
    Inilah kegunaan dari pelita yaitu:
    • terang kesaksian
    • terang tujuh lampu/tukuh obor yaitu Roh Kudus dengan tujuh manifestasiNYA yaitu takut akan TUHAN.
    Kalau kita membandingkan YESUS dengan Lucifer, maka kelebihan dari YESUS adalah IA takut akan TUHAN sedangkan Lucifer yang sekarang menjadi setan itu memiliki hikmat yang sudah barang tentu hikmat dari setan, keperkasaan tetapi hanya satu yang tidak dimiliki oleh Lucifer yaitu takut akan TUHAN sehingga ia jatuh. Mari saudaraku! Kita berkhotbah, bermain musik, menyanyi >>> kita boleh memiliki hikmat, pengertian, kuasa tetapi harus ditambah dengan takut akan TUHAN, sebab kalau kita tidak memiliki rasa takut akan TUHAN, maka kita akan jatuh. Inilah praktek dari pengharapan yaitu orang yang memiliki tujuh lampu sampai ia menjadi takut akan TUHAN dan orang semacam ini akan disertai dan dipakai oleh TUHAN.
    Amsal 8 : 13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
    Orang yang takut akan TUHAN itu membenci dosa sampai ia membenci dusta sebab orang yang berdusta itu benar-benar tidak takut akan TUHAN. Dia merasa dengan berdusta maka gengsinya tetap tinggi, tetap menang tetapi sebenarnya ia sungguh-sungguh paling tidak takut kepada TUHAN dan ini seperti setan yang adalah bapak pendusta yang tidak takut kepada TUHAN. Kita semua harus berhati-hati sebab berdusta itu adalah dosa yang paling menentang TUHAN/paling berani kepada TUHAN dan ia akan dibinasakan. Dua kali disebutkan di dalam ktb Wahyu >>> pendusta itu tidak diijinkan untuk masuk ke dalam kota Yerusalem Baru, tetapi ia akan dimasukkan ke dalam lautan belerang.
    Kalau takut akan TUHAN, maka:
    • membenci dosa.
    • membenci dusta.
      Inilah pelita emas, begitu pentingnya pengharapan kita dengan bertekun di dalam ibadah raya/ibadah umum sehingga kita memiliki terang kesaksian untuk mengalahkan kegelapan dan juga kita memiliki terang dari tujuh lampu sampai kita menjadi takut akan TUHAN dengan membenci dosa dan membenci dusta.
  4. Tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam. Ini adalah pengharapan yang sudah permanen/sempurna. Sebenarnya manusia kita ini hanyalah seperti tongkat yaitu kayu yang mati sebab sudah tidak memiliki akar lagi. Kalau pohon yang memiliki akar, maka ia dapat bertahan/tidak rapuh/tidak keropos dan ia akan hidup bertahun-tahun. Tetapi kalau tongkat karena ia adalah kayu yang mati, maka sebentar lagi ia akan mati karena keropos. Setiap kita manusia ini hanya seperti tongkat yang mati dan rapuh hanya menunggu untuk menjadi hancur, hanya inilah kehidupan manusia ini. Demikian juga dengan tongkat Harun yang jika tidak bertunas, berbunga dan berbuah, maka ia tetap tongkat yang rapuh dan hanya menunggu untuk binasa.
    Tetapi manusia yang hanyalah seperti tongkat yang mati dan tinggal menunggu kehancurannya masih memiliki harapan kalau apa? Bilangan 17 : 7, Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.
    Jadi, manusia yang hanya seperti tongkat yang mati dan sebentar lagi akan hancur/tidak memiliki harapan tetapi kalau mau diletakkan di hadapan TUHAN, maka ia dapat bertunas, berbunga dan berbuah, maka masih ada harapan. Apa yang dimaksud dengan diletakkan di hadapan TUHAN? yaitu kalau setia di hadapan TUHAN, maka Roh Kudus akan memberikan kehidupan yaitu tongkat itu akan bertunas, berbunga dan berbuah. Semoga kita dapat mengerti.

Mari saudaraku! kalau sekarang ini mungkin kehidupan kita ini mati/berada di dalam kesulitan sehingga tidak berdaya karena seperti tongkat yang mati yang tinggal menunggu waktu untuk hancur dan binasa. Tetapi mari! biar kita rela diletakkan di hadapan TUHAN, maka kuasa Roh Kudus akan menghidupkan sehingga tongkat itu akan bertunas, berbunga dan berbuah. Setia dalam ibadah pelayanan, setia dalam menyembah TUHAN sebab ini yang diperhatikan oleh TUHAN sekalipun kita ini hanyalah tongkat yang mati yang tidak berdaya tetapi TUHAN melihat kesetiaan kita.

Bertunas = ada kehidupan. Jika kita setia di hadapan TUHAN maka Roh Kudus memberi kehidupan baik secara jasmani maupun secara rohani.
Hidup secara jasmani >>> Roma 8 : 11, Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Jika ada Roh Kudus maka tubuh yang fana ini akan hidup, secara jasmani kita dijamin oleh Roh Kudus/kuasa TUHAN/Tangan TUHAN Yang menjamin kehidupan jasmani kita secara ajaib. Oleh sebab itu kita jangan takut, mungkin kita sekarang ini kita seperti tongkat yang tidak berdaya tetapi mari! kita bertekad >>> ‘aku akan ada di hadapan TUHAN sekalipun aku ini sudah seperti tongkat yang mati/sudah mustahil tetapi aku akan setia di hadapan TUHAN’.

Hidup secara rohani, yaitu kita hidup benar dan suci. Selama kita tidak dapat hidup benar dan tidak suci, maka kita tidak memiliki harapan/mati sekalipun ia adalah seorang yang kaya. Inilah pengharapan yang permanen yaitu hidup benar dan suci. Asal kita setia di hadapan TUHAN.

Berbunga >>> Roh Kudus memberikan karunia-karunia dan juga jabatan-jabatan pelayanan. Roh Kudus ini memberi karunia-karunia/kemampuan ajaib untuk kita dapat melakukan pekerjaan TUHAN. Inilah tongkat/manusia yang baru menjadi berguna kalau dapat melayani TUHAN. Manusia yang melayani TUHAN adalah manusia yang berguna dan memiliki harapan dan dapat di harapkan oleh orang lain. Oleh sebab itu kita harus melayani TUHAN di dalam pembangunan Tubuh Kristus sehingga kita menjadi manusia yang dapat diharapkan/punya pengharapan/dan dapat diharapkan oleh orang lain. Kalau tanaman itu sudah berbunga, maka sebentar lagi sudah dapat berbuah/sudah dapat dimakan oleh orang lain/dapat menjadi berkat bagi orang lain. Kita jangan merasa puas karena sudah diberkati oleh TUHAN, tetapi jika kita tidak berguna, maka semuanya itu tidak berarti apa-apa. Jika seorang anak itu memiliki ijazah, maka belum tentu orang tuanya dapat berharap kepada si anaknya itu, apalagi jika anak itu sudah bekerja dan memiliki gaji yang besar, maka seringkali anak itu lupa kepada orang tuanya. Tetapi jika seorang anak itu melayani TUHAN/menjadi pelayan TUHAN maka anak itu dapat diharapkan/ia akan ingat kepada orang tuanya. Jika ia berbuah, maka orang tuanya ikut menikmati buahnya itu.

Berbuah >>> Sudah berbuah adalah pengharapan yang sudah permanen. Dihari-hari ini kita harus setia di hadapan TUHAN >>> setia dalam ibadah pelayanan, setia dalam doa penyembahan maka pasti Roh Kudus akan menolong kita untuk kita dapat bertunas, berbunga dan berbuah.

Galatia 5 : 22, 23,
22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Sembilan buah roh ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
Kelompok pertama ialah kasih, sukacita dan damai sejahtera >>> ini adalah sifat dari ALLAH Bapa/ALLAH itu Kasih/ALLAH Damai Sejahtera >>> TUHAN.
Kelompok kedua ialah kesabaran, kemurahan dan kebaikan >>> ini adalah sifat dari Anak ALLAH >>> YESUS.
Kelompok ketiga ialah kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri >>> ini adalah sifat dari ALLAH Roh Kudus >>> Kristus.
Inilah sifat/gambar dari ALLAH Tri Tunggal. Dulu manusia ini diciptakan seperti Peta/Gambar ALLAH tetapi karena manusia berbuat dosa, maka manusia kehilangan Gambar itu sehingga manusia hanya menjadi seperti tongkat yang rapuh dan mati. Tetapi jika ia setia, maka ia akan dibangunkan/dihidupkan kembali/bertunas, berbunga dan berbuah/kembali kepada Gambar ALLAH. Jika sudah ada sembilah buah roh, maka kita akan kembali kepada ciptaan semula.

Kejadian 1 : 26, Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Kita = ALLAH Tri Tunggal.
Inilah kembali kepada Gambar TUHAN/kita menjadi sempurna seperti TUHAN = sama mulia dengan TUHAN YESUS Kristus/Mempelai Pria Surga dan kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Inilah kuasa Roh Kudus yang mengubahkan kita, sebab berbuah-buah itu adalah keubahan hidup. Tadinya kita ini adalah seorang yang jahat kemudian kita berubah menjadi orang yang mengasihi, tadinya membenci kemudian berubah menjadi mengasihi >>> ini adalah sifat dari ALLAH
Bapa. Kemudian daging yang tadinya tidak setia, kemudian berubah/kuasa Roh Kudus mampu membuat kita berubah/berbuah sampai kita kembali kepada Gambar ALLAH Yang sempurna.

Kuasa Roh Kudus mampu:

  • menciptakan/merubahkan kita kembali kepada ciptaan yang semula sekalipun kita ini hanyalah tongkat.
  • menghidupkan.
  • membuat kita menjadi berguna, sehingga kita dapat melayani TUHAN.
  • membuat kita berbuah/kita diciptakan kembali menjadi ciptaan semula/ada kuasa penciptaan di dalam Roh Kudus. Menciptakan kita yang sudah hancur seperti tongkat/yang tidak memiliki lagi Gambar ALLAH dapat kembali menjadi seperti ALLAH Tri Tunggal./sempurna. Kuasa penciptaan ini bukan hanya merubah kita tetapi juga menciptakan apa yang tidak ada menjadi ada/yang mustahil menjadi tidak mustahil asalkan kita setia di hadapan TUHAN.

Inilah pengharapan kita yaitu:

  • dimulai dari baptisan air/kolam pembasuhan, kita jangan menjadi cemar lagi tetapi hidup kita tersimpan di surga.
  • sampai pada pintu kemah >>> kita taat dan dengar-dengaran sehingga ada pengharapan untuk berhasil.
  • sampai pada pelita emas memiliki terang kesaksian sampai kita takut akan TUHAN.
  • menjadi tongkat yang bertunas, berbunga dan berbuah sekalipun mungkin kita hanyalah tongkat yang tidak berdaya/tidak berguna/tidak memiliki ijazah dlsbnya, tetapi kalau ada kuasa Roh Kudus, maka tongkat itu dapat hidup secara jasmani dan rohani.
    • bertunas >>> ada Roh Kudus sehingga kita dapat berguna dan melayani TUHAN.
    • berbunga >>> ada Roh Kudus sehingga kita diciptakan kembali menjadi ciptaan semula.
    • berbuah >>> ada Roh Kudus yang menciptakan kita sampai kita menjadi sama dengan TUHAN. Dan kuasa penciptaan ini juga menciptakan apa yang mustahil menjadi tidak mustahil dan yang tidak ada menjadi ada.

TUHAN memberkati kita sekalian asal kita setia di hadapan TUHAN dan kita jangan berubah sebab sekali tongkat itu diletakkan di hadapan TUHAN, maka ada kuasa Roh Kudus/Tangan TUHAN diulurkan kepada kita sekalian. Haleluyah.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 29 Maret 2016 (Selasa Sore)
    ... dan kerinduan yang mendalam dari Yesus Mempelai Pria Surga supaya kita masuk dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar berdasarkan firman pengajaran yang benar sehingga Yesus sebagai Mempelai Pria Surga bisa menaungi kita mulai di dunia yang bagaikan padang gurun sampai puncak naungan yaitu duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 November 2014 (Rabu Sore)
    ... Pergamus bagaikan BERADA DI TAKHTA IBLIS. Di sini ayat Yesus tampil sebagai Imam Besar dengan pedang yang tajam dan bermata dua Firman Pengajaran yang benar untuk memindahkan sidang jemaat Pergamus dari suasana takhta iblis kepada suasana takhta Surga takhta Tuhan. Apa itu suasana takhta Surga takhta Tuhan Wahyu - Dan setiap kali ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... dan juga merupakan takhta sorga--tempat TUHAN bertakhta ada di atas tabut. Inilah dua macam kegiatan--penyucian dan penyembahan--yang arahnya sampai ke tabut perjanjian. Kegiatan kita di dunia harus mengarah meniru kegiatan takhta sorga. Bukan suasana dunia--diskotik dan lain-lain--yang dibawa masuk dalam gereja. Jadi kegiatan kita sekarang adalah Kegiatan memberi mengunjungi seperti dulu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Januari 2019 (Rabu Sore)
    ... yang dibinasakan. Yesaya - . Marilah mendekat hai bangsa-bangsa dengarlah dan perhatikanlah hai suku-suku bangsa Baiklah bumi serta segala isinya mendengar dunia dan segala yang terpancar dari padanya. . Sebab TUHAN murka atas segala bangsa dan hati-Nya panas atas segenap tentara mereka. Ia telah mengkhususkan mereka untuk ditumpas dan menyerahkan mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juli 2015 (Kamis Sore)
    ... - Ketika Apolos masih di Korintus Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka Sudahkah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya Akan tetapi mereka menjawab dia Belum bahkan kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus. Lalu kata ...
  • Ibadah Persekutuan Malang II, 23 Maret 2023 (Kamis Pagi)
    ... Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Waspada pada akhir zaman banyak hamba Tuhan pelayan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2018 (Rabu Sore)
    ... dan kebencian lalu terlepas dari semua dosa barulah kita menjadi anak-anak Allah--Dia adalah Bapa bagi anak yatim. Kita rela sengsara daging untuk mengaku dosa berhenti berbuat dosa terlepas dari dosa dan tidak berbuat lagi. Setelah rela sengsara daging untuk melakukan kehendak Bapa di sorga--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kalau sudah taat ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Mei 2009 (Minggu Pagi)
    ... saat itu Tuhan menggembalikan apa-apa yang sudah hilang dari bangsa Israel. Firman penggembalaan bunyi sangkakala sanggup menggembalikan apa yang sudah hilang dari manusia. Apa yang sudah hilang dari manusia Pakaian kemuliaan. Damai sejahtera. Berkat Kejadian kehilangan berkat dan diganti dengan kutukan. Ad. . Galatia - Yesus harus mati terkutuk di kayu salib untuk mengangkat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Maret 2009 (Senin Sore)
    ... pengajaran yang kuat yang dipercayakan kepada seorang gembala malaikat sangkakala untuk disampaikan kepada sidang jemaat secara terus menerus dan diulang-ulang untuk jadi makanan bagi sidang jemaat dan sekaligus menyucikan mengubahkan sidang jemaat sampai jadi sama mulia dengan Tuhan jadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna untuk ditampilkan di awan-awan yang permai. ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Januari 2014 (Selasa Sore)
    ... untuk ikut pelayanan pendamaian supaya orang berdosa diselamatkan diperdamaikan dengan Tuhan. Jika imam tidak benar dan suci akan menjadi tukang adu domba. Imam juga adalah seorang yang beribadah melayani Tuhan. Petrus Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat kudus untuk mempersembahkan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.