Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih akan membahas tentang gereja yang tidak tergembala, dengan membaca srt Yudas 1 : 4, Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Gereja yang tidak tergembala itu diistilahkan dengan penyelusup/penyelundup yaitu orang-orang yang tidak sungguh-sungguh di dalam penggembalaan sampai menolak sistim penggembalaan/tidak tergembala seperti Yudas yang terlihat tergembala karena ia bersama dengan YESUS tetapi ia tidak sungguh-sungguh sampai pada akhirnya ia meninggalkan YESUS/menolak sistim penggembalaan.

Tanda dari gereja yang tidak tergembala ialah:

  • mereka adalah orang-orang yang hidup fasik >>> pada waktu yang lalu kita sudah mempelajarinya yaitu hidup fasik/hidup jahat bagaikan gelombang laut yang dikuasai oleh Babel. Kalau bangsa kafir tidak sungguh-sungguh tergembala, maka ia hanya akan diduduki/dikuasai oleh Babel. Hal ini sudah saya terangkan.
  • menyalahgunakan kasih karunia TUHAN.
  • menyangkal Satu-satunya Penguasa dan TUHAN kita, YESUS Kristus.

Kita melanjutkan membahas bagian yang kedua dari gereja yang tidak tergembala yaitu menyalahgunakan kasih karunia TUHAN. Bangsa kafir ini hidup hanya karena kasih karunia/kemurahan ALLAH, tanpa kasih karunia/kemurahan ALLAH, maka bangsa kafir ini seperti keledai yaitu lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya/lahir hanya untuk mati. Setelah kita lahir dan diselamatkan oleh TUHAN bahkan disempurnakan dan ini merupakan kekuatan dari kasih karunia TUHAN, maka kita jangan menyalahgunakan kasih karunia TUHAN itu.

Praktek dari menyalahgunakan kasih karunia TUHAN itu ialah:

  • Ibrani 12 : 15, Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
    Menjauhkan diri dari kasih karunia akan menimbulkan akar yang pahit, akar pahit ini termasuk iri hati, dengki, dendam >>> inilah bangsa kafir yang melupakan kasih karunia/jauh dari kemurahan TUHAN, dan inilah gejala dari gereja yang tidak tergembala.
    Kalau sudah timbul akar yang pahit, maka akan timbul akar yang lain yaitu akar yang busuk >>> Yesaya 5 : 24, Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
    Akar busuk ini adalah menolak Firman pengajaran yang benar sehingga rohaninya menjadi kering seperti jerami yang tinggal menunggu waktu untuk dibakar. Jika kehidupan itu sudah tidak memiliki Firman pengajaran di dalam hatinya, maka akan timbul akar kejahatan. Akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang >>> uang yang akan mengisi hatinya >>> 1 Timotius 6 : 10, Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
    Setelah ada akar kejahatan yaitu cinta akan uang, maka kehidupannya itu akan berburu seperti Esau yang sudah tidak mau lagi tinggal di dalam kemah/beredar-edar, tidak mau tergembala lagi. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati sekalipun memang kita memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk hidup di dunia ini misalnya uang, kuliah, jodoh dlsbnya. Semuanya itu boleh saja tetapi yang tidak boleh adalah berburu >>> berburu uang, berburu jodoh dan jika sudah ada istilah berburu, maka itu berarti sudah ada keinginan di dalam hati, maka nanti ia akan beredar-edar sehingga tidak dapat tergembala lagi. Semoga kita dapat mengerti.
    Orang yang berburu/tidak tergembala itu ditandai dengan cucuran air mata/kesusahan. Seperti pakaian Esau yang indah, diambil oleh Yakub >>> Esau berburu daging tetapi tidak mendapatkan apa-apa, buktinya ketika ia pulang dengan merasa lelah dan lapar sehingga ia meminta sup kacang merah. Kita dapat membayangkan bagaimana orang berburu itu >>> di luar ia tidak mendapatkan apa yang ia buru sedangkan di dalam kemah, pakaian indahnya hilang karena diambil oleh Yakub. Yang jasmani, ia tidak mendapatkan apa-apa demikian juga dengan yang rohani, ia tidak mendapatkan apa-apa sehingga ada cucuran air mata.
    Mari saudaraku! Dihari-hari ini kita memperhatikan hati kita, supaya jangan menjauh dari kasih karunia/tidak mengingat lagi akan kemurahan TUHAN sehingga timbul akar yang pahit dan jika sudah ada akar yang pahit, maka akan ada akar yang busuk/menolak Firman pengajaran yang benar sehingga akan timbul akar segala kejahatan yaitu cinta/ingin akan uang/berburu uang. Hidupnya berada di dalam sistim berburu/mencari sesuatu yang ada di dunia sampai meninggalkan kasih karunia TUHAN.
    Bangsa kafir/keledai itu seharusnya dipatahkan lehernya, tetapi kalau ada domba yang disembelih, maka kita dapat hidup/tergembala dan ini adalah kemurahan TUHAN. Tetapi kalau berburu, sampai meninggalkan TUHAN maka itu akan sungguh-sungguh ditandai dengan cucuran air mata.
  • 2 Korintus 6 : 1 – 3,
    1. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
    2. Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
    3. Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.

    Membuat sia-sia = menyalahgunakan. Jadi praktek kedua dari menyalahgunakan/membuat sia-sia kasih karunia TUHAN itu adalah mudah tersandung dan menjadi sandungan. Jika kehidupan Kristen/hamba TUHAN itu mudah tersandung dan menjadi sandungan, maka ini membuat sia-sia/menyalahgunakan kasih karunia TUHAN. Terutama tersandung di dalam pelayanan sehingga tidak teguh lagi dalam panggilan dan juga tersandung di dalam hidup sehari-hari >>> tersandung dalam pekerjaan, dalam kuliah dlsbnya.

Tidak akan pernah tersandung dan ini adalah hal yang positif >>> 2 Petrus 1 : 10, Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
Dosa tersandung dan menjadi sandungan = dosa Babel. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dengan sungguh-sungguh memperhatikan pelayanan, terutama bagi kita bangsa kafir yang dapat beribadah dan melayani, maka hal ini merupakan kasih karunia dan kemurahan TUHAN.

Matius 18 : 6, "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Istilah menyesatkan ini sesungguhnya di dalam bahasa aslinya adalah menyandung.
Batu kilangan diikatkan di leher dan ditenggelamkan ke dalam laut = dosa Babel. Kita harus berhati-hati sebab kalau kita tersandung di dalam pelayanan sampai kita meninggalkan ibadah pelayanan, ini berarti kita sudah masuk dalam dosa Babel/tenggelam dalam dosa Babel.

Wahyu 18 : 21, Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Orang yang tersandung di dalam pelayanan itu, ia semakin tenggelam dan tidak semakin naik. Secara rohani, ia tenggelam di dalam dosa Babel dan secara jasmani, ia juga tenggelam, sampai pada akhirnya, ia akan tenggelam di dalam api dan belerang/neraka. Mudah tersandung dan menjadi sandungan membuat sia-sia kasih karunia TUHAN. Kita harus memperhatikan, sebab sandungan ini justru banyak terjadi di dalam ibadah pelayanan yaitu menjadi sandungan dan tersandung sampai pada puncaknya yaitu tenggelam dalam lautan api dan belerang/neraka.

Inilah gereja yang palsu yaitu gereja yang tidak tergembala/gereja yang menyalahgunakan kasih karunia TUHAN dengan praktek:

  • memiliki akar pahit, akar busuk sehingga tidak dapat tergembala sebab hidupnya hanya berburu.
  • menyia-nyiakan kasih karunia TUHAN sehingga meninggalkan ibadah pelayanan sehingga ia tenggelam ke dalam dosa Babel.
    Oleh sebab itu dihari-hari ini, kita memohon kepada TUHAN agar kita dapat hidup di dalam kasih karunia TUHAN dan ini adalah gereja yang benar yaitu gereja yang tergembala. Kalau gereja palsu adalah gereja yang tidak tergembala, mari! dihari-hari ini, di dalam kita menghadapi keadaan dari dunia ini, maka kita belajar untuk hidup dari kasih karunia TUHAN.

Sekarang kita akan membahas hidup di dalam kasih karunia TUHAN dengan praktek yaitu:

1 Petrus 2 : 19, Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Mau menderita sekalipun tidak berbuat dosa. Mari! kita memeriksa diri kita, apakah kita mau menderita sekalipun tidak berbuat dosa? Mau menanggung penderitaan karena Firman/karena kehendak ALLAH? Jika kita mau berbuat itu, maka itu berarti kita hidup di dalam kasih karunia TUHAN, bahkan menderita karena tidak berbuat dosa itu bukan karena ia mau, tetapi karena ia merasa berbahagia dalam salib >>> Kisah rasul 5 : 41, Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Jangankan kita berbahagia/dipermuliakan bersama YESUS di surga, mau menderita bersama YESUSpun, sesungguhnya kita tidak layak sebab kita ini terlalu kotor. Dan kalau kita diijinkan menderita bersama YESUS, maka itu hanyalah kasih karunia TUHAN dan untuk ini seharusnyalah kita merasa berbahagia.
Bagi siswa/i Lempin-El! Coba saudara melihat kebelakang! Sebelum saudara masuk Lempin-El ini, siapa sebenarnya saudara ini? Sesungguhnya kita semua tidak layak walau hanya untuk membersihkan gereja/rumah TUHAN. Oleh sebab itu saudara jangan mengeluh tetapi berbahagia karena Firman TUHAN/karena kehendak TUHAN. Seperti yang sudah diajarkan oleh TUHAN YESUS bahwa kebahagiaan sesungguhnya adalah di dalam salib. Seandainya di dunia ini kita berbahagia karena kita memiliki banyak uang yang tersimpan di dalam bank, kemudian kita mendapat berita bahwa bank tersebut akan bangkrut, tentunya kita akan menjadi bingung sehingga yang tadinya kita merasa berbahagia, kemudian berbalik menjadi stress >>> inilah kebahagiaan di dunia. Tetapi kalau kebahagiaan di dalam salib, maka kebahagiaan itu tidak dapat diganggu gugat oleh apapun juga.
Inilah gereja yang tergembala/gereja yang benar yaitu mau hidup menderita bersama YESUS. Sekarang ini yang ditolak oleh banyak orang Kristen sebab mereka hanya menginginkan berkat-berkat secara jasmani, dan juga kaum muda hanya menginginkan yang menyenangkan hati. Biarlah apa yang mereka kehendaki sebab seperti yang dikatakan di dalam alkitab yaitu banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih.
Lukas 6 : 20 – 22,
20. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
21. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
22. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.

Tidak ada lagi yang lebih rendah dari miskin, jadi sekalipun dunia bergoncang, ia tetap berbahagia >>> inilah kebahagiaan di dalam salib.
Lapar, di puaskan dan ini banyak prakteknya yaitu kalau kita puasa/lapar, maka kita menjadi puas. Kita harus berhati-hati, sebab ada pengajaran yang mengajarkan supaya kita tidak perlu lagi berpuasa. Salah satu mantan siswa Lempin-El yang menjadi pengerja menelepon saya dan ia berkata bahwa ketika ia berpuasa, maka ia diejek oleh isteri dari gembala yang mengatakan bahwa tidak perlu lagi berpuasa sebab kita sudah memiliki pengajaran Mempelai. Saya katakan kepadanya untuk tetap berpuasa dan jangan balas mengejek. Ini dilakukan supaya sidang jemaat merasa senang/berbahagia tetapi di luar salib dan itu adalah kebahagian dunia yang akan menuju kepada kebinasaan.
Jadi, empat macam ini yaitu miskin, lapar, menangis dan aniaya/dibenci adalah kebahagiaan di dalam salib dan ini adalah kasih karunia. Empat = salib.
Sekarang pertanyaannya, mengapa TUHAN mengijinkan kita menderita sekalipun kita tidak melakukan kesalahan/dosa? Jawabannya adalah:

    • supaya kita dapat mengikuti jejak YESUS/Gembala Agung. Kita harus mengikuti jejak YESUS supaya kita tidak tersesat >>> 1 Petrus 2 : 21 – 25,
      21. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
      22. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
      23. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
      24. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

      25. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
      Jika kita hanya mau senang-senang, sementara Jejak YESUS adalah Darah/penderitaan, maka itu berarti kita berada di luar Jejak YESUS. Jika Jejak YESUS menuju ke surga, sedangkan kita berada di luar Jejak YESUS, maka kita akan menuju ke neraka. Jika kita mau mengikuti Jejak YESUS, maka kita harus mau menderita tanpa berbuat dosa.
      Ay 25, karena kita hanya mau mengikuti daging yang hanya mau senang-senang/enak-enak maka kita akan tersesat.
      Inilah saudaraku! mengapa TUHAN mengijinkan kita masuk ke dalam penderitaan bersama Dia? Supaya kita dapat mengikuti Jejak YESUS/Gembala Agung dengan praktek mati terhadap dosa/jejak kematian dan bangkit/jejak kebangkitan untuk hidup di dalam kebenaran. Jadi kalau daging kita ini menderita, maka itu berarti kita dapat mati terhadap dosa/bertobat dan hidup di dalam kebenaran.
      Hidup di dalam kebenaran adalah:
      • tidak berbuat dosa lagi.
      • tidak ada dusta/tipu lagi.
      • tidak membalas dendam.
      • tidak membalas caci maki dengan caci maki.
      • tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Kalau membalas kejahatan dengan kejahatan, maka menurut hukum dunia, maka itu adalah hal yang benar apalagi yang disebut dengan hukum rimba, tetapi menurut hukum TUHAN, hal itu tidaklah benar. Tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan dan ini seperti TUHAN YESUS di kayu salib >>> ‘Bapa ampunilah mereka’. Semoga kita mengerti.
    • Tergembala dihari-hari ini, supaya kita tidak tersesat serta tubuh, jiwa dan roh kita dipelihara oleh TUHAN. Jika jiwa dan roh dapat dipelihara, maka tubuh ini juga pasti dipelihara oleh TUHAN, kita tidak tersesat malahan dipelihara oleh TUHAN.
      Inilah saudaraku mengapa kita hidup di dalam kasih karunia mengalami salib/menderita tanpa berbuat dosa? Supaya:
      • kita dapat mengikuti jejak Gembala Agung yaitu jejak kematian dan kebangkitan. Apa bukti dari jejak kematian dan kebangkitan? Mati = mati terhadap dosa/bertobat dan bangkit dalam kebenaran = tidak membalas kejahatan dengan kejahatan dan juga tidak berdusta dllnya.
      • kita tergembala sampai mendapatkan kemuliaan. Sebab jejak dari YESUS adalah mati, bangkit dan dipermuliakan.
        Kalau kita masih mengalami jejak kematian, kita jangan mengomel sebab yang namanya orang yang mati itu tentunya diam saja dan juga jangan membalas kejahatan dengan kejahatan dan ada saatnya untuk bangkit yaitu hidup benar dan akan mengalami kemuliaan bersama TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
    • Kita dapat mengenal Pribadi YESUS, dengan menerima empat sifat YESUS dan ini harus melewati salib. Petrus mengenal YESUS sedangkan murid-murid yang lain tidak mengenal YESUS >>> menurut orang banyak siapakah AKU? Ada yang mengatakan Engkau adalah Elia, sedangkan Petrus berkata bahwa TUHAN adalah Mesias Anak ALLAH Yang Hidup. Tetapi begitu TUHAN berkata bahwa IA harus pergi ke Yerusalem untuk disalibkan/dibunuh, maka segeralah Petrus menarik YESUS >>> mengenal YESUS tetapi ia tidak mengenal salibnya, sehingga berakibat Petrus menyangkal YESUS dengan berkata bahwa ia tidak mengenal YESUS. Jika orang Kristen hanya menginginkan berkat-berkat saja dan tidak mengenal salibNYA, maka satu saat di mana orang itu menghadapi sesuatu, maka ia akan menyangkal TUHAN. Oleh sebab itu kita harus mengenal Pribadi YESUS lewat salib/lewat penderitaan bersama DIA sampai kita dapat mengenal DIA bukan hanya lewat salib saja tetapi sampai kita menerima empat sifat/tabiat YESUS.

Kita kembali membaca Lukas 6 : 21b, Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Menerima empat sifat/tabiat YESUS yang dimulai dari:
menangis dan tertawa >>> ini menunjuk sifat YESUS sebagai Manusia, YESUS menangis >>> waktu lahir YESUS pasti menangis, sekalipun tidak ditulis di dalam alkitab tetapi sudah pasti sama dengan kita sebab YESUS lahir sebagai Manusia. Demikian juga waktu Lazarus mati, YESUS juga menangis. Oleh sebab itu jika orang Kristen menangis waktu mengikuti YESUS, maka hal ini sudah benar. YESUS juga menangis, waktu IA menghadapi Yerusalem yang membunuh nabi-nabi >>> YESUS menangis karena dosa-dosa Yerusalem.
Untuk sekarang ini arti dari kita menerima sifat YESUS sebagai Manusia adalah kita banyak menangis karena dosa-dosa kita = menyesali/mengakui dosa-dosa kita dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi maka kita akan mengalami kebahagiaan/tertawa.

Raja Daud di dalam Mazmur 32 mengatakan berbahagialah orang yang diampuni dosanya >>> Mazmur 32 : 1, Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Mari! kepada kaum muda, banyak kita tertawa di dalam dosa dihari-hari ini dan ini terbalik >>> ketika ditanya mengapa tidak beribadah? Maka mereka menjawab dengan tertawa-tawa >>> sudah tahu kalau tidak beribadah itu merupakan dosa, tetapi mereka justru tertawa-tawa. Harus berhati-hati, sebab ini berarti belum mengenal Pribadi YESUS sebagai Manusia. YESUS menangis terlebih dahulu baru tertawa >>> ‘berbahagialah orang yang menangis sekarang, sebab nanti akan tertawa’. Jangan dibalik dengan tertawa terlebih dahulu, sebab kalau tertawa di dalam dosa, maka nanti akan menangis di dalam neraka.

Lukas 6 : 20, Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah,hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Miskin, yang empunya kerajaan surga >>> ini menunjuk sifat YESUS sebagai Raja. Banyak diterangkan bahwa YESUS sebagai Raja, IA kaya, oleh sebab itu kita juga harus kaya. Kalau orang Kristen yang miskin maka ia akan menjadi frutrasi karena tetap miskin. Apalagi seorang hamba TUHAN yang tidak pernah menjadi kaya, maka ia akan menjadi tidak bersemangat lagi di dalam pelayanannya. Tetapi yang jelas di dalam alkitab dikatakan bahwa ‘berbahagialah orang miskin karena ia yang empunya kerajaan surga’. Dan ini berbalikan dengan ajaran sekarang yang mengatakan karena YESUS adalah Seorang Raja Yang kaya >>> memang YESUS kaya di surga tetapi di dunia IA miskin sampai kuburanpun YESUS tidak memilikinya.

YESUS Yang kaya di surga tetapi Ia rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya dan ini adalah hal yang benar >>> 2 Korintus 8 : 9, Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Ayat di atas ini seringkali diartikan secara hurufiah yaitu YESUS menjadi miskin supaya kita menjadi kaya dan ini berarti uang, dan kalau tidak memiliki uang, maka menyalahkan ayat ini dengan berkata >>> dikatakan bahwa YESUS menjadi miskin supaya saya menjadi kaya, tetapi kenyataannya tidak begitu. Hal ini bukan berarti kaya dengan uang tetapi kaya dengan kemurahan >>> sekalipun kita tidak memiliki uang tetapi dapat memberi >>> 2 Korintus 8 : 1, 2,
1. Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
2. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

Miskin/tidak memiliki uang tetapi dapat memberi >>> ini yang dimaksud dengan kaya. Seringkali orang berkata bahwa YESUS miskin supaya kita menjadi kaya/memiliki banyak uang dan banyak orang Kristen yang menunggu memiliki banyak uang terlebih dahulu baru mau memberi, tetapi sesudah memiliki banyak uang, malahan menjadi kikir. Lebih baik berkata bahwa kita tidak memiliki apa-apa tetapi dapat memberi apa yang ada dan ini seperti jemaat Makedonia yang dimulai dari mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus bagi pekerjaan TUHAN dan juga kepada sesama yang membutuhkan. Ini yang dimaksud dengan kaya dalam kemurahan dan ini adalah sifat dari Raja.
Orang yang kaya berkata bahwa ia hendak merombak lumbung tetapi karena ia tidak pernah memberi, maka TUHAN katakan bahwa orang itu tidak kaya di hadapan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Perbuatan kebajikan itu tidak akan hilang tetapi akan menjadi pakaian putih yang yang berkilau-kilauan.
2 Korintus 9 : 8, Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Pelbagai kebajikan = memberi dan ini yang akan menjadi pakaian Mempelai.

YESUS sebagai Raja/Mempelai Pria Surga dan kita sebagai raja-raja/Mempelai Wanita TUHAN juga memakai pakaian yang sama dengan YESUS.
Wahyu 19 : 8, Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Lenan halus adalah perbuatan kebajikan menjadi pakaian Mempelai/pakaian yang berkilau-kilauan. Semoga kita dapat mengerti.

Mari! kita sekarang belajar dari salib/mengapa kita harus menderita? supaya:

  • kita dapat mengikuti jejakNya yaitu kematian dan kebangkitan dengan dua macam praktek yaitu kita hidup benar dan tergembala sehingga kita tidak tersesat dan kita akan sampai pada kemuliaan.
  • kita dapat mengenal Pribadi YESUS dan sekaligus kita dapat menerima empat sifatNya dan ini kita dapatkan dari salib/ dari penderitaan bersama dengan YESUS yaitu menangis dan tertawa yaitu kita menangisi dosa dan kita akan menjadi bahagia. Ini adalah sifat manusia. Kemudian miskin dan menjadi kaya dan ini adalah sifat dari raja dengan dapat memberi/kaya dalam kemurahan. Semoga kita dapat mengerti.

Selanjutnya sifat YESUS sebagai Hamba >>> Lukas 6 : 21a, Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Sesudah masuk dalam baptisan air (Mat 4 ), Roh.Kudus bagaikan burung merpati berada di atas YESUS, kemudian Roh membawa YESUS ke padang gurun untuk berpuasa/merasa lapar untuk melakukan kehendak Bapa/memuaskan Bapa. Waktu setan datang dan berkata >>> jadikan batu ini menjadi roti. Jika YESUS mementingkan Diri Sendiri, maka akan menjadi kebetulan sebab IA ditantang untuk mendemonstrasikan kekuasaanNYA. Tetapi YESUS tidak menanggapi setan dan IA berkata >>> ‘ada tertulis bahwa manusia itu hidup bukan karena roti tetapi dari Firman Yang keluar dari Mulut ALLAH’. YESUS berpuasa untuk melakukan kehendak Bapa/melayani Bapa sampai Bapa merasa puas. Ini adalah sifat dari seorang hamba >>> kita jangan membaliknya dengan melayani Bapa tetapi kita mencari apa yang puas bagi daging kita. Tetapi kita harus rela lapar/menderita sampai orang lain merasa puas.

Apa buktinya kalau kita memiliki sifat dari seorang hamba? Yaitu melayani dengan rasa lapar/rasa kebutuhan. Jadi kita melayani itu bukan karena kita ini dibutuhkan >>> ini adalah pandangan yang salah, sebab merasa jika tidak ada kita maka akan gagal. Jika kita ingin memiliki tabiat dari YESUS yaitu sebagai seorang hamba, maka kita harus melayani dengan satu kebutuhan/melayani bagaikan orang yang lapar yang hendak makan dan juga tidak merasa bosan. Mengapa kita tidak pernah merasa bosan makan nasi? Karena kita butuh dan karena kita merasa lapar.
Inilah kekurangan kita yaitu kita melayani tetapi dengan merasa dibutuhkan.

Kita melayani seperti YESUS Yang merasa lapar dengan:

  • suatu kebutuhan sehingga tidak perlu disuruh untuk melayani sebab kehidupan itu akan setia dan bertanggung jawab.
  • tidak pernah merasa bosan bahkan dapat memuaskan Hati TUHAN. Oleh sebab itu kita jangan memuaskan manusia siapapun dia tetapi kita harus memuaskan TUHAN terlebih dahulu. Jika kita memuaskan Hati TUHAN, maka TUHAN juga akan memuaskan hati kita.

Lukas 17 : 8, Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Ikat pinggang adalah kita melayani dengan setia dan benar >>> Yesaya 11 : 5, Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Mari saudaraku! inilah pelayanan yang memuaskan Hati TUHAN yaitu dengan mengikat pinggang/setia dan benar.

Bagi siswa/i Lempin-El, selain makan minum adalah kebutuhan kita tetapi makan minum juga merupakan jaminan pemeliharaan TUHAN. Jadi urusan kita sebagai hamba-hamba/pelayan-pelayan TUHAN hanyalah melayani sampai kita memuaskan Hati TUHAN sedangkan urusan makan dan minum, kebutuhan sehari-hari dan juga masa depan kita merupakan urusan dari TUHAN. Inilah sifat dari seorang hamba.

Tadi di bagian atas sudah diterangkan sifat YESUS yaitu:

  • sifat YESUS sebagai Manusia >>> IA menangis dan untuk kita adalah kita menangisi dosa.
  • sifat YESUS sebagai Raja >>> IA menjadi miskin supaya kita menjadi kaya yaitu kaya di dalam kemurahan.
  • sifat YESUS sebagai Hamba >>> IA lapar dan untuk kita, berarti kita harus melayani TUHAN dengan suatu kebutuhan sehingga kita dapat memuaskan Hati TUHAN dan TUHAN akan memuaskan hati kita.

Kemudian sifat YESUS sebagai Anak ALLAH >>> Lukas 6 : 22, Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Jadi, inilah sifat YESUS sebagai Anak ALLAH di dalam kesucian dan kemuliaan yaitu IA dibenci, dianiaya. Kalau kita mengalami percikan darah yaitu dianiaya, difitnah karena kita sungguh-sungguh melayani TUHAN, maka ini adalah kesempatan bagi kita untuk menerima sifat Anak ALLAH di dalam kesucian dan kemuliaan.

Wahyu 7 : 13, 14,
13. Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Kesusahan yang besar = aniaya.
Jadi sifat Anak ALLAH di dalam kesucian dan kemuliaan >>> warna putih. Di saat kita mengalami aniaya dan disaat kita dibenci dan ini bukannya karena kita berbuat kesalahan tetapi karena TUHAN, maka itu adalah saatnya kita mencuci jubah sampai menjadi putih dan ini berarti kita hidup di dalam kesucian dan kemuliaan sampai satu saat menjadi putih berkilau-kilauan. Sekarang ini banyak dari kita dihari-hari ini difitnah, diejek karena melayani TUHAN atau karena kita mempertahankan Firman pengajaran/mempertahankan Nama YESUS, kita jangan melawan atau bersilat lidah sebab ini bukanlah sifat dari Anak ALLAH tetapi ini justru adalah kesempatan bagi kita untuk mencuci jubah kita di dalam Darah sampai menjadi putih dan sampai satu waktu menjadi jubah putih yang berkilau-kilauan/pakaian Mempelai dan ini berarti kita hidup di dalam kesucian dan kemuliaan. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah saudaraku! mengapa kita diijinkan untuk mengenal Pribadi YESUS sampai kita mengalami percikan darah yaitu:

  1. supaya kita dapat mengikuti jejakNya. Jika kita tidak mengikuti jejakNya, maka akan berbahaya sebab kita tidak akan sampai pada kemuliaan surga yaitu mati terhadap dosa, kita hidup benar dan tergembala.
  2. menerima sifat YESUS di dalam penderitaan yaitu menangis, kita menangisi dosa dan ini adalah sifat YESUS sebagai Manusia sehingga kita menjadi bahagia. Kemudian menerima sifat YESUS sebagai Raja, IA menjadi miskin, supaya kita menjadi kaya yaitu kaya di dalam kemurahan/dapat memberi sekalipun kita miskin tetapi kita dapat memberi. Seterusnya, sampai sifat Anak ALLAH yaitu kesucian dan kemuliaan. Kemudian sifat YESUS sebagai Hamba; mari! kita yang rugi dan yang lapar tetapi untuk memuaskan orang lain, kita memuaskan orang lain sehingga kitapun dipuaskan oleh TUHAN. Dan YESUS sebagai Anak ALLAH ialah kesucian/jubah putih. Di dalam penderitaan, kita jangan melawan apalagi bertengkar, tetapi kita harus diam sebab itu berarti kita dicuci di dalam kesucian dan kemuliaan. Semoga kita dapat mengerti.
    Setelah kita mengenal jalanNya/jejakNya >>> ini sudah baik! Kemudian kita sudah mengenal PribadiNya dan juga sudah menerima sifatNya >>> ini juga baik! Tetapi masih ada satu lagi yaitu mengenal kuasaNya/kita mengenal aktifitas YESUS/mengenal kuasa dari Anak ALLAH. Kita jangan membalik dengan mengenal kuasaNya terlebih dahulu.

Matius 11 : 2– 6,
2. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
3. lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
4. Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
5. orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
6. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Yohanes Pembaptis ini mengenal YESUS >>> ‘Lihat Anak Domba ALLAH Yang menghapus dosa-dosa dunia’ ia mengenal YESUS, tetapi ketika ia berada di dalam penjara, maka ia menjadi ragu-ragu. Mari kita membaca di dalam

Yohanes 1 : 29, Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Ketika Yohanes berada di dalam penjara, ia menjadi ragu terhadap YESUS, oleh sebab itu kita harus berhati-hati, sebab banyak kali kita yang sudah mengenal YESUS sebagai Anak Domba ALLAH apalagi kalau kita diberkati, maka akan selalu mengatakan YESUS! Yes! IA luar biasa! Tetapi kalau kita berada di dalam suasana penjara/di dalam penderitaan >>> kita menjadi ragu-ragu terhadap Pribadi YESUS >>> apakah itu benar Pribadi YESUS? Untuk itu, maka baik Yohanes Pembaptis maupun kita, harus mengenal kuasaNya untuk menolong kita semuanya.

Yohanes Pembaptis ini sebenarnya adalah seorang pribadi yang teguh >>>

Matius 11 : 7 – 9,
7. Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
8. Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
9. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.

Ay 9 >>> ini adalah Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis ini bukanlah seperti buluh yang terkulai tetapi sebelum ia berada di dalam penjara, ia mengenal YESUS sebagai Anak Domba ALLAH dan ia adalah seorang yang teguh. Tetapi ketika ia berada di dalam penjara, dalam menghadapi pencobaan, Yohanes menjadi ragu-ragu bagaikan buluh patah yang terkulai dan seperti sumbu yang sudah pudar cahayanya.

Matius 12 : 20, Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Inilah Yohanes Pembaptis yang pada awalnya ia adalah seorang yang teguh di dalam mengenal Pribadi YESUS, tetapi ketika ia berada di dalam penjara, ia mulai goyah bagaikan buluh yang patah dan terkulai dan seperti sumbu yang sudah pudar nyalanya. Pada mulanya ia terang karena memberitakan tentang pertobatan dan baptisan air bahkan mengatakan >>> hai! Ular beludak ketika ia menghadapi orang Parisi >>> luar biasa/begitu kuat. Tetapi ketika menghadapi penjara, ia menjadi loyo bagaikan buluh yang patah terkulai dan juga bagaikan sumbu yang sudah pudar nyalanya.

Saya tidak mengetahui bagaimana keadaan saudara sekarang ini, mungkin dulu saudara berada di dalam suasana yang berapi-api terlebih ketika berada di dalam suasana diberkati tetapi jika sekarang ini saudara seijin TUHAN menghadapi penjara/kesulitan-kesulitan/penderitaan, bagaimana keadaan kita? Apakah seperti Yohanes Pembaptis yang ragu-ragu seperti buluh yang terkulai atau seperti sumbu yang sudah pudar nyalanya? Tetapi TUHAN itu baik! Kalau keadaan kita ragu dan bimbang seperti Yohanes Pembaptis yang bagaikan buluh yang patah terkulai, kita tidak akan diputuskan dan juga bagaikan sumbu yang sudah pudar nyalanya, tidak akan dipadamkan tetapi justru YESUS menjawab pertanyaan Yohanes >>>

Matius 11 : 4, 5,
4.Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
5. orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

Jawaban YESUS ini menunjukkan aktifitas YESUS dengan kuasa kebangkitan yang ditunjukkan kepada Yohanes Pembaptis dan juga sekarang ini ditunjukkan kepada kita.
Mari! di dalam penderitaan kita:

  • kita mengikuti jejak YESUS dengan tergembala dan hidup benar.
  • kita menyerap sifat/mengenal Pribadi YESUS.
  • kalau kita sempat goyah karena keadaan ekonomi, karena keadaan nikah maupun keadaan anak-anak yang semuanya sudah buntu bagaikan buluh yang terkulai, tidak dipatahkan oleh TUHAN dan juga seperti sumbu yang sudah pudar cahayanya, tetapi TUHAN tidak memadamkannya. Tetapi TUHAN justru datang ke tengah kita dengan menunjukkan aktifitasNya di dalam kuasa kebangkitan.

Untuk apa kuasa kebangkitan/kuasa Anak ALLAH ITU? kuasa kebangkitan ini untuk menghapuskan segala yang mustahil. Contoh: orang yang buta/cacat dapat melihat/sempurna, orang yang lumpuh/cacat dapat berjalan/sempurna juga orang yang sakit kusta dapat menjadi tahir. Ini semuanya adalah hal yang mustahil di dalam kehidupan kita tetapi dapat dihapuskan oleh kuasa kebangkitan supaya kita dapat teguh di dalam TUHAN. Kuasa kebangkitan itu bukan hanya menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang sulit menjadi tidak sulit dan juga yang tidak ada menjadi ada tetapi kuasa kebangkitan juga menyempurnakan segala yang cacat/mempercantik/memperindah hidup kita. Kalau kita cacat, maka hidup itu tidaklah indah. Oleh sebab itu kita jangan ragu-ragu biarpun seperti buluh yang sudah terkulai karena keadaan yang sudah sangat sulit ini/suasana penjara, tetapi mari! kita berdoa kepada TUHAN supaya sekarang ini kita bukan hanya mengikuti jejakNYA, juga mengenal PribadiNya, tetapi sekarang ini TUHAN hendak menunjukkan aktifitas kuasa kebangkitan yaitu menghapuskan segala kemustahilan dan menyempurnakan apa yang sudah cacat/memperindah hidup kita. Mari! buluh yang sudah terkulai >>> tegak kembali dan juga sumbu yang sudah pudar menjadi terang kembali karena kuasa kebangkitan TUHAN ada di tengah kita. Semoga kita dapat mengerti. TUHAN memberkati kita sekalian. HALELUYAH.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Jumat Agung Surabaya, 03 April 2015 (Jumat Pagi)
    ... bagimu yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. 'menuruti firman-Ku' taat. 'tidak menyangkal nama-Ku' setia. Jadi Yesus memegang kunci Daud untuk membukakan pintu-pintu bagi kita yang taat dan setia yang tidak bisa ditutup oleh siapapun dan oleh apapun ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Februari 2024 (Selasa Sore)
    ... demikian juga dengan ilmu mantera mereka. Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya dan tongkat-tongkat itu menjadi ular tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. Tetapi hati Firaun berkeras sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN. Pada saat Israel mau keluar dari Mesir ahli sihir melawan tongkat Harun dan Musa. ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 02 Agustus 2017 (Rabu Dini Hari)
    ... pengantara antara Allah dan manusia yaitu manusia Kristus Yesus Di atas . hasta ada roti artinya persekutuan kita dengan Yesus sebagai Roti Kehidupan. Kita mendengar sampai melakukan firman pengajaran yang benar sehingga firman mendarah-daging dalam hidup kita. Kita mengalami pertumbuhan rohani. Tabiat Yesus menjadi tabiat kita. Pikiran Yesus menjadi pikiran ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Oktober 2013 (Minggu Pagi)
    ... harus dibinasakan. Oleh sebab itu Tuhan menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia. Tuhan juga menciptakan langit dan bumi baru Yerusalem Baru sebagai tempat manusia baru untuk selama-lamanya. Prosesnya disebut pembaharuan. Dalam Wahyu - ada empat macam pembaharuan Ayat pembaharuan langit dan bumi baru. Ayat - pembaharuan manusia baru. Ayat - ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Agustus 2009 (Selasa Sore)
    ... . Israel sudah mengalami keubahan hidup dari ranting yang keras menjadi ranting yang lembut secara rohani . Jadi kedatangan Tuhan kedua kali identik dengan keubahan hidup. Kalau mau menyambut kedatangan Tuhan yang kedua baik Israel maupun Kafir harus mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Dalam Matius keubahan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Agustus 2019 (JUmat Sore)
    ... selamanya. Sampai hari ini banyak orang Israel asli yang masih menunggu Mesias karena mereka menganggap Yesus hanya manusia biasa. Oleh sebab itu gereja Tuhan harus memiliki pandangan rohani sehingga bisa melihat Yesus sebagai anak Daud--manusia--dan juga sebagai Tuhan yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Inilah pandangan mempelai untuk bisa mencapai perjamuan ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Dua saksi sama dengan dua pohon zaitun yaitu ada kaitan dengan minyak urapan. Dua saksi juga sama dengan dua kaki dian pelita emas berkaitan dengan terang dan menunjuk pada minyak urapan. Ini semua menunjuk pada minyak urapan Roh Kudus. Zakharia - . Maka berkatalah ia kepadaku Apa yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2018 (Selasa Sore)
    ... tengah-tengahmu. Bangsa Kafir harus ditebus oleh darah Yesus dari enam sifat tabiat kekafiran. Kanaan suka berpindah-pindah tidak tergembala. Jika bangsa Kafir tidak tergembala maka akan menjadi keledai liar bahkan keledai jalang. Het takut kuatir. Jika takut dan kuatir akan sesuatu di dunia maka akan menjadi kehidupan yang tidak setia dan tidak benar. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Februari 2011 (Senin Sore)
    ... kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu lalu mengenakannya kepada mereka. Bayangan korban Kristus disini adalah binatang disembelih untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa karena dosa. Di sini binatangnya masih samar-samar dan berlaku hanya untuk orang. Jaman Anak Allah dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali tahun ada contoh Keluaran - ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 29 Mei 2014 (Kamis Pagi)
    ... di situpun kamu berada' . Jadi kitab Wahyu - ada kaitan dengan kenaikkan Yesus ke Surga. Memperingati kenaikkan Tuhan pada kesempatan hari ini kita menerima KUNCI KERAJAAN SURGA dari Tuhan. Ini yang mau Tuhan berikan kepada kita. Praktik memiliki kunci kerajaan Surga Ini kita pelajari dari Tabernakel. Musa naik ke gunung ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.