Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita melanjutkan ibadah kita ini dengan membaca di dalam ktb Yudas 1 : 5, Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya. Inilah gereja taurat.
Memang TUHAN menyelamatkan umatnya dari tanah Mesir dan jumlahnya banyak sekali sebab yang berumur duapuluh tahun keatas dan ini hanya laki-laki saja berjumlah enamratus tigaribu limaratus limapuluh orang dan untuk sekarang, maka ini merupakan sidang jemaat/gereja yang besar bahkan terbesar, jika ditambah dengan kaum wanita dan anak-anak. Mereka semuanya selamat keluar dari tanah Mesir, tetapi TUHAN juga membinasakan mereka. Jadi kita jangan mengatakan bahwa TUHAN itu baik dan hal ini memang baik sebab TUHAN menyelamatkan tetapi TUHAN juga membinasakan. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati sebab ini merupakan kenyataan yang harus kita terima dihari-hari ini. Dulu banyak orang Israel yang selamat keluar dari Mesir, tetapi banyak juga yang tewas di padang gurun dan menjadi bangkai. Hanya sisa dua orang yaitu Yusak dan Kaleb yang masuk ke tanah Kanaan dan hal ini menunjukkan betapa tragisnya keadaan pada waktu itu. Inilah gereja taurat yang kelihatan selamat dan banyak tetapi sesungguhnya mereka disiapkan untuk dibinasakan.

Bilangan 14 : 29, 30
29. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
30. Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!

Kita harus bersungguh-sungguh dan jangan hanya menjadi hamba TUHAN/anak TUHAN/gereja TUHAN dan menganggap kita sudah aman >>> jangan saudaraku! sebab ini kelihatan sudah selamat keluar dari Mesir dan Firaun mati di laut Kolsom dan juga mereka mengalami mujizat dan pemeliharaan TUHAN yang luar biasa, tetapi mereka juga mati di padang gurun.
Kita harus berhati-hati sebab mengapa terjadi demikian? Karena ulah dari kesepuluh orang pengintai. Ada duabelas orang pengintai yang diutus tetapi hanya dua orang yaitu Yosua dan Kaleb yang membawa berita yang positif sedangkan kesepuluh orang lainnya membawa berita yang negatif.

Bilangan 13 : 27, 28
27. Mereka menceritakan kepadanya: “Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
28. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.

Angka sepuluh menunjuk pada angka taurat/gereja taurat. Dulu sepuluh pengintai ini membawa kabar busuk dan untuk sekarang berarti gereja taurat .

Apa tanda dari gereja taurat?

  1. Lebih membesarkan pencobaan daripada Firman TUHAN/janji TUHAN. TUHAN menjanjikan/Firman TUHAN tanah Kanaan yang berkelimpahan dengan susu dan madu tetapi kesepuluh pengintai itu melihat/pencobaannya/orang Enak yang bertubuh besar-besar sehingga lebih baik jangan masuk ke tanah Kanaan itu. Kesepuluh pengintai itu lebih membesarkan suara daging/suara manusia daripada Firman TUHAN/pembukaan Firman.
    Suara daging = hanya! kata orang, kata dia.
    Lebih membesarkan pencobaan daripada Firman TUHAN/pembukaan Firman, lebih membesarkan suara/keinginan daging daripada Firman TUHAN. Kalau digabung >>> tidak berpegang pada Firman/tidak mengutamakan Firman TUHAN.
  2. Galatia 5 : 18, Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
    Kalau hidup dipimpin oleh Roh, maka itu berarti tidak hidup di bawah hukum taurat, sedangkan kalau hidup di bawah hukum taurat, maka itu berarti hidup tidak dipimpin/diurapi oleh Roh Kudus/tidak mengandalkan kekuatan Roh Kudus. Dan ini berarti seperti kesepuluh pengintai yang tidak mengandalkan TUHAN/kekuatan Roh Kudus tetapi mengandalkan kekuatan sendiri/kekayaan/kepandaian/pengetahuan. Bagi rekan-rekan sesama hamba TUHAN, kita tidak dapat melayani TUHAN dengan mengandalkan ilmu pengetahuan sebab TUHAN tidak mencari otak/kepandaian tetapi TUHAN mencari hati untuk melayani TUHAN. Bagi siswa/i Lempin-El, sangatlah salah jika saudara belajar di Malang untuk mencari ilmu pengetahuan, sebab saya tidak memiliki ilmu pengetahuan. Lempin-El ini adalah pendidikan/pembentukkan karakter untuk menjadi seorang hamba TUHAN dengan hati yang menjadi sasarannya.
    Sekarang ini banyak gereja TUHAN/kehidupan yang sudah tidak mengandalkan Roh Kudus lagi tetapi mengandalkan kekayaan, kepandaian, pengetahuan dlsbnya.
    Inilah gereja taurat yang:
    • tidak memiliki Firman.
    • tidak mengutamakan/mengandalkan pembukaan Firman lagi tetapi hanya mengandalkan suara manusia/pengetahuan, kekayaan, pengalaman dlsbnya.
    • tidak mengandalkan TUHAN/kekuatan Roh Kudus lagi .

Akibat/prakteknya adalah bersungut-sungut. Ketika kesepuluh pengintai memberitahu bahwa musuh mereka besar-besar bentuk tubuhnya dan kita pasti akan kalah maka bangsa itu mulai bersungut-sungut dan ingin kembali lagi ke
Mesir. Inilah saudaraku! dosa bersungut-sungut adalah salah satu dosa akhir jaman (1Korintus 10) dan kita harus berhati-hati karena gereja taurat dengan dua tanda yaitu tidak memiliki Firman dan Roh Kudus maka sidang jemaat terus bersungut-sungut sebab tidak mendapatkan kepuasan. Sehingga mereka yang bersungut-sungut itu mati di padang gurun dan menjadi bangkai bukan disebut mayat >>> ini benar-benar turun sebab kata bangkai sesungguhnya hanya untuk binatang. Arti untuk sekarang adalah tidak dapat menjadi sempurna dan waktu YESUS datang Yang keduakalinya maka akan ketinggalan dan ini berarti binasa untuk selama-lamanya. Dulu bangsa Israel tidak dapat masuk ke tanah Kanaan dan sekarang tidak dapat terangkat waktu YESUS datang/binasa untuk selama-lamanya.
Inilah gereja taurat, dulu dengan sepuluh pengintai dan sekarang dengan dua tanda yaitu tidak mengutamakan Firman dan tidak mengandalkan kekuatan Roh Kudus tetapi mengandalkan kekayaan, pengetahuan, pengalaman >>> ini yang terus ditampilkan dan dibicarakan, akibatnya banyak bersungut-sungut sehingga tidak dapat menjadi sempurna/tidak dapat menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.

Sekarang kita akan melihat praktek dari gereja taurat di dalam perjanjian baru >>> Yohanes 2 : 13 – 20,
13. Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
14. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
15. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
16. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”
17. Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”
18. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?”
19. Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”
20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?”

Inilah taurat >>> bait ALLAH dibangun empat puluh enam tahun.
46 = 10 >>> sepuluh hukum taurat.
4 = loh batu yang pertama, berisi empat hukum untuk mengasihi TUHAN.
6 = loh batu yang kedua, berisi enam hukum untuk mengasihi sesama.
Arti rohani dari bait ALLAH dibangun selama empat puluh enam tahun ialah gereja taurat dengan tanda yang sama yaitu tidak mengutamakan Firman TUHAN lagi dan juga tidak mengandalkan kekuatan Roh Kudus tetapi mengandalkan kepandaian otak, kekuatan uang, pengalaman dlsbnya.
Akibat/prakteknya >>> ada roh jual beli di dalam gereja TUHAN.

Sekarang kita akan melihat satu sisi yaitu apa yang diperjual belikan di dalam gereja: ay 14 >>> di dalam bait suci didapatinya pedagang lembu, kambing/domba dan merpati. Dulu di dalam perjanjian lama, binatang-binatang ini adalah binatang untuk dikorbankan untuk TUHAN dan sekarang, semua korban binatang ini sudah digenapkan oleh YESUS di atas kayu salib. Seandainya korban binatang ini belum digenapkan maka saudara datang beribadah paling sedikit saudara harus membawa merpati/domba. Jadi, untuk sekarang, gereja taurat ini memperjual belikan Korban Kristus.

Ada tiga fungsi dari bintang yang dulu dikorbankan dan untuk sekarang adalah Korban Kristus yaitu:

  • korban penghapus dosa. Dulu orang Israel untuk menghapus dosa mereka, maka mereka datang dengan membawa binatang lembu untuk yang mampu membeli dan jika tidak mampu membeli maka boleh membawa domba sedangkan yang tidak mampu maka mereka membawa burung merpati untuk dijadikan korban penghapus dosa. Tetapi untuk sekarang, korban ini sudah digenapkan oleh Korban Kristus. Jadi korban penghapus dosa ini berarti korban untuk menyelamatkan manusia berdosa >>> kita diselamatkan oleh TUHAN dan ini berarti kita terlepas dari penghukuman TUHAN sebab kita memiliki tudung. Tadi di dalam srt Yudas adalah tudung penghukuman yang tidak dapat menembusi. Keselamatan ini juga berarti di dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu dari kecelakaan, dari bencana alam, kita selamat dan juga di tengah teror, kita juga selamat sampai kita bebas dari hukuman TUHAN. Inilah korban penghapus dosa.
    Tetapi sayang! Di dalam gereja TUHAN sekarang, korban penghapus dosa ini diperjualbelikan/menjual keselamatan. Banyak hamba/anak TUHAN termasuk saya juga dikoreksi oleh TUHAN yang menjual keselamatan = menjual Korban Kristus.
    Apa yang menjadi tanda dari menjual Korban Kristus/memperjual belikan keselamatan/menjual belikan korban penghapus dosa? Yaitu mengulang-ulang dosa yang sama untuk mendapatkan keuntungan/perkara jasmani. Dosa yang sudah diampuni diulangi lagi, diulangi lagi. Karena ada jual beli maka ada keuntungan/yang dicari adalah keuntungan; banyak hamba-hamba TUHAN yang mengulang-ulangi dosa untuk mendapatkan keuntungan/perkara-perkara yang jasmani dan ini adalah hal yang benar-benar terjadi. Dulu lembu dan kambing domba yang diperjual belikan.
    Saya berterima kasih dididik oleh alm.bpk.pdt In Juwono, pertama kali saya digembalakan di dalam Kabar Mempelai ini dan mengapa selalu dengan cuma-cuma. Saya baru mengerti yang dimaksud dengan cuma-cuma ini bukan berarti tidak ada yang bayar, tetapi cuma-cuma ini berarti sudah ada yang membayar yaitu Korban Kristus. Dan ini tidak dapat dibayar dengan uang.
    Siswa/i Lempin-El! Saya hanya melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh alm.bpk.pdt In Juwono dan ini bukan berarti saudara dapat seenaknya melainkan saudara harus lebih bersungguh-sungguh sebab sudah dibayar di Joljuta dan jika saudara bermain-main, maka itu berarti saudara menjual belikan Korban Kristus.
    Kalau dosa diulangi, maka itu berarti pengampunan menjadi batal dan penghukum-an tetap berlaku/tudungnya dilepas. Berapa banyak untuk mendapatkan keuntungan seratus rupiah, maka pedagang membuka tudung dengan berdusta. Kita dapat membayangkan gara-gara seratus rupiah >>> jika pembeli ada seribu orang, maka itu berarti ia membuka tudung sebanyak seribu kali. Demikian juga dengan hamba TUHAN yang untuk menutup gengsi, berapa kali harus berdusta.
    Ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius, sebab jika pengampunan batal maka tudung keselamatan itu akan diambil/berada di bawah ancaman hukuman TUHAN.
    Bahkan dosa itu meningkat >>> jika diulang-ulang, akan menjadi dosa kebiasaan yang kemudian menjadi dosa sengaja dan ini juga memperjual belikan Korban Kristus yang tidak kita sadari >>> Ibrani 10 : 25 -27,
    25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
    26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
    27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

    Di sini dosa yang sering tidak kita sadari adalah tidak beribadah dan sering diulang-ulang, kalau umurnya sudah mencapai tigapuluh tahun >>> berapakali dosa tidak beribadah ini diulang?
    Ay 26 >>> tidak ada lagi korban sebab kita sudah menjual semua korban.
    Dosa kebiasaan itu berarti: berbuat dosa tetapi sudah tidak ada rasa penyesalan lagi = tidak dapat bertobat sebab dapat tertawa di dalam perbuatan dosa itu.
    Dosa sengaja itu berarti: melawan TUHAN sebab sudah berbuat dosa tetapi merasa benar.
    Melawan TUHAN = durhaka dan sudah berada di bawah hukuman api neraka sebab tudung sudah tidak ada lagi.
    Inilah arti dari menjual Korban Kristus yaitu nomor satu korban penghapus dosa.
    Tetapi masih ada resep supaya kita tidak mengulang-ulang dosa seperti yang dikatakan oleh raja Daud, terutama bagi kaum muda >>> Mazmur 119 : 9, Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
    Mengapa dikatakan seorang muda? Sebab orang muda itu adalah gambaran dari kekuatan untuk berbuat sesuai keinginan daging/keinginan untuk berbuat dosa itu sangat besar. Tetapi dapat ditahan oleh Firman.
    Tidak berbuat dosa = tidak mengulang dosa = bersih dengan menjaganya sesuai dengan Firman- Mu >>> inilah resep untuk tidak berbuat dosa yaitu hati harus diisi dengan Firman. Firman yang bagaimana? Sebab bersih ini diterangkan di dalam injil Yohanes 15 : 3, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
    KUkatakan >>> TUHAN Yang mengatakan = Firman yang dibukakan rahasianya = ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
    Sering ada yang berkata bahwa pemberitaan Firman itu dikatakan oleh seorang manusia/hamba TUHAN dan itu benar tetapi manusia/hamba TUHAN itu hanyalah sebagai sarana siapapun hamba TUHAN itu, tetapi harus juga diperhatikan isi dari Firman TUHAN itu.
    Ayat = perkataan TUHAN, diterangkan oleh ayat yang lain = perkataan TUHAN >>> inilah Firman pengajaran/Firman Yang dibukakan rahasianya yang sanggup menjaga agar hidup kita bersih >>> tidak berbuat dosa/tidak mengulang dosa bahkan hidup suci = keselamatan/tudung sudah menjadi permanen sehingga hukuman TUHAN tidak dapat menyentuh kehidupan itu. Semoga kita dapat mengerti.
  • korban tahbisan, lembu dan domba ini adalah korban tahbisan dan ini diharuskan. Tahbisan ini berarti pelayanan. Jadi kita jangan sekedar melayani. Kita banyak kali berkata: yang penting kita pergi ke gereja untuk beribadah dan juga yang penting kita melayani. Saya memberi contoh kepada kaum muda >>> seandainya kaum muda harus ujian di sekolah/kampus dan mendapatkan selembar soal-soal kemudian berkata: yang penting soal-soalnya itu dikerjakan saja >>> sudah dapat dipastikan murid/mahasiswa itu tidak akan lulus. Ini untuk yang ada di dunia, apalagi untuk TUHAN! hanya dianggap sebagai permainan saja. Demikian juga bagi yang bekerja di kantor >>> yang penting bekerja, tentu saudara akan dipecat. Bagaimana mungkin kita tega berbuat seperti itu kepada TUHAN dengan berkata asal melayani. Mari sekarang ini ada korban tahbisan yang merupakan tahbisan yang benar.
    Keluaran 29 : 1, “Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
    Lembu jantan muda (gbr: http://gptkk.org/tahbisan.php) ,satu ekor domba jantan pertama,dan ditambah lagi satu ekor domba jantan kedua. Dulu Harun hendak mentahbiskan anak-anaknya, mereka membawa lembu satu ekor kemudian dua ekor domba jantan. Jadi, menjual korban tahbisan berarti:
    • tidak mau melayani TUHAN sekalipun sudah ditebus/diselamatkan oleh TUHAN.
    • melayani TUHAN tetapi di dalam tahbisan yang salah/melayani tetapi tidak sesuai dengan Firman TUHAN >>> TUHAN! bukankah kami sudah
    • bernubuat, sudah mengadakan mujizat >>> enyahlah engkau pembuat kejahatan. Melayani tetapi tidak sesuai dengan Firman/kehendak TUHAN.
    • tidak setia bahkan meninggalkan pelayanan, meninggalkan pelayanan ini berbeda dengan mutasi karena TUHAN Yang pindahkan atau karena pekerjaan. Tanda dimutasi oleh TUHAN adalah adanya peningkatan di dalam pelayanan. Tetapi kalau tidak setia bahkan meninggalkan pelayanan tanpa alasan yang tepat, maka itu berarti menjual korban tahbisan/Korban Kristus. Akibatnya >>> kebinasaan >>> campakkan hamba yang tidak setia itu ke dalam kegelapan yang paling gelap dan penuh ratap tangis >>> Matius 25, perumpamaan tentang talenta, ada yang tidak setia dengan membungkus talenta dengan saputangan dan ditanam di dalam tanah karena ia tidak mau mengerjakan talentanya itu. Hidupnya penuh tangisan sebab tudung dilepas sampai pada kebinasaan. Semoga kita dapat mengerti.
      Itu sebabnya kita pelajari tentang korban tahbisan ini.
    Ada tiga macam korban binatang untuk tahbisan yaitu:
    • lembu jantan muda korban ini dinamai korban pendamaian. Kita membaca di dalam ktb Keluaran 29, dan saudara dapat membaca mulai di ayat sepuluh, itu adalah perlakuan terhadap lembu. Jika hendak dijadikan korban pendamaian, maka tangan diletakkan di kepalanya dlsbnya; tetapi saya tidak mungkin untuk menerangkan semuanya tetapi saya ambil Keluaran 29 : 14, Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.
      Jadi, sebelum kita melayani TUHAN, maka harus ada korban pendamaian terlebih dahulu yaitu dosa-dosa diselesaikan/diperdamaikan.
      Daging berada di sebelah luar sedangkan kotoran berada di sebelah dalam >>> dibakar luar dan dalam. Untuk sekarang berarti dosa lahir dan batin harus diperdamaikan/diselesaikan sebelum melayani TUHAN.
      Salah satu contoh dari dosa lahir dan batin yang harus dibakar/diselesaikan/diperdamaikan terlebih dahulu >>> Kolose 3 : 5 – 9,
      5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
      6. semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
      7. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
      8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
      9. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

      ay 7 >>> dahulu kamu juga melakukan enam dosa yang berada di luar/yang kelihatan >>> manusia daging ini diciptakan oleh TUHAN pada hari keenam yang memiliki enam dosa di luar.
      Ay 8 dan ay 9 adalah enam dosa di dalam batin sampai dusta. Selama manusia masih berdusta, maka ia benar-benar secara lahir dan batin dikuasai oleh dosa. Kalau saudara mau mengetahui apakah secara lahir dan batin sudah mulai diperdamaikan, maka saudara dapat mengetahui apakah saudara masih berdusta atau tidak.
      Bagi siswa/i Lempin-El, saudara jangan suka berdusta sekalipun untuk hal yang kecil. Contoh: misalnya saudara memecahkan gelas, tetapi saudara tidak mau mengakui. Untuk hal ini bukan gelasnya, sebab saya tidak rugi dengan kehilangan satu buah gelas, tetapi saudara yang rugi >>> berapa harga satu buah gelas? Tetapi saudara tidak dapat dipakai oleh TUHAN. Demikian juga bagi saudara yang lain, misalnya di kantor >>> jangan berdusta sebab itu berarti saudara berdosa baik lahir maupun batin. Dusta ini adalah pengunci dosa. Anda dapat membayangkan bagaimana daging dan kotoran kalau tidak dibakar? Bertambah lama akan menimbulkan bau yang tidak sedap/busuk. Itu sebabnya kita dan dimulai dari saya harus waspada terhadap dusta.
      Proses dari dosa dibakar/kalau dulu maka daging dan kotoran itu dibakar tetapi sekarang adalah mengaku dosa dengan sungguh-sungguh, bukan karena disudutkan orang, tetapi mengaku dosa:
      • karena didorong oleh Firman.
      • dengan sejujur-jujurnya, jangan ditambah atau dikurangi.
      • dengan menanggung risiko, maka segala dosa dibakar/diselesaikan >>> YESUS berkata di atas kayu salib >>> ‘sudah selesai’ >>> diperdamaikan oleh Darah YESUS.
      Alm.bpk.pdt. In Juwono selalu mengatakan >>> kalau seorang hamba TUHAN itu tidak memiliki kedamaian di dalam hatinya, apa yang akan ia khotbahkan? Saya selalu memberi contoh, kalau saya berkhotbah tetapi menanggung gula sebanyak satu kwintal/beban dosa, maka saya tidak akan dapat berkhotbah dengan baik sebab nafas saya tersengal-sengal sehingga seluruh sidang jemaat yang mendengarkan pemberitaan Firman TUHAN itu tidak dapat mengerti. Demikian juga dengan paduan suara >>> saudara juga menyanyi, tetapi saudara menanggung beban gula satu kwintal/beban dosa, maka sidang jemaat yang mendengarkan tidak dapat menikmati nyanyian yang saudara nyanyikan sehingga mereka akan mengomel/mengkritik. Khotbah dan nyanyian itu tidak membawa berkat bagi yang mendengarkan. Itulah sebabnya berkhotbah, menyanyi maupun bermain musik harus terlebih dahulu membakar dosa/dosa diperdamaikan dan ini adalah pelayanan yang benar.
      Harus dibakar di luar perkemahan, itu sebabnya YESUS disalibkan di luar perkemahan dengan menanggung segala penghinaan >>> Ibrani 13 : 11 – 13,
      11. Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
      12. Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
      13. Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

      YESUS sudah menjadi hina di luar pintu gerbang >>> ‘marilah sekarang kita
      menanggung kehinaannya’
      Menanggung kehinaannya itu berarti:
      • mau berdamai
      • mau membakar dosa.
      Memang jika seorang suami itu datang kepada isteri untuk mengaku dosa, maka ia akan merasa terhina. Juga jika saudara datang kepada saudara yang lain. Apalagi kalau itu adalah dosa di dalam batin; kalau dosa perbuatan, maka terlihat. Tetapi kalau di dalam batin semisal iri hati kepada seseorang, dan ditegur oleh Firman TUHAN untuk mengakuinya, maka akan terasa hina jika harus datang kepada orang itu. Inilah menanggung kehinaanNya. YESUS sudah terhina karena ditelanjangi untuk mengampuni dosa-dosa manusia; kitapun harus berani menanggung kehinaanNYA dengan mengaku dosa sehingga diperdamaikan dan dipermuliakan.
      Jika kita tidak mau mengaku dosa tetapi melayani TUHAN >>> melayani TUHAN dengan dosa, maka itu berarti kita menghina YESUS/Korban YESUS. Kita terlihat hebat di atas mimbar tetapi tidak mau mengaku dosa tetapi sesungguhnya kita ini menghina Korban Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
      Mari sekarang ini kita:
      • memeriksa tahbisan kita >>> korban penghapus dosa jangan dijual/mengulang-ulang dosa tetapi berhenti berbuat dosa.
      • menjaga keselamatan lewat Firman pengajaran.
      • menjaga tahbisan >>> jangan asal melayani tetapi tidak benar.
    • domba jantan yang pertama korban ini dinamai korban penyerahan diri. Sesudah kita diperdamaikan barulah kita dapat menyerahkan diri sepenuh
      kepada TUHAN >>> Keluaran 29 : 15, 18,
      15. Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
      18. Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah; itulah korban bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

      ay 15 >>> meletakkan tangan di atas kepala domba jantan = selalu ada kontak/hubungan.
      Jadi domba jantan yang pertama ini dibakar semuanya/habis di atas mezbah. Daging dibakar menjadi asap yang harum di hadapan TUHAN. Semuanya dibakar >>> penyerahan diri sepenuh.
      Jika semuanya dibakar maka seluruh daging itu menjadi asap dan ini berarti:
      • kita tidak memiliki pikiran sendiri
      • kita tidak memiliki perasaan sendiri
      • tidak memiliki kekuatan sendiri
      • tidak memiliki kepandaian sendiri
      • dan juga tidak memiliki kebenaran diri sendiri.
      Apa yang namanya ‘sendiri’ sudah tidak ada lagi sebab sudah tidak memiliki daging lagi. Manusia ini adalah daging yang jika dibakar seluruhnya menjadi asap, maka itu berarti sudah tidak memiliki apa-apa lagi dan juga tidak dapat mengandalkan pikiran, perasaan, kekuatan, kepandaian dan kebenaran diri sendiri, tetapi semuanya dari YESUS >>> Filipi 2 >>> pikiran dan perasaan YESUS sehingga kita dapat menjadi taat dan dengar-dengaran kepada TUHAN. Inilah yang namanya penyerahan sepenuh. Taat dan dengar-dengaran itu menjamin keberhasilan di dalam pelayanan dan juga keberhasilan di dalam hidup kita. Bagi kaum muda perhatikan! Keberhasilan itu dimulai dari taat dan dengar-dengaran. Demikian juga bagi kita semuanya, jika kita mau berhasil di dalam nikah, di dalam pekerjaan, dan juga di dalam pelayanan maka kita harus taat dan dengar-dengaran/korban penyerahan diri. Jika dosa sudah tidak dipertahankan lagi dengan mengaku, maka akan mudah untuk menyerah.
      Mari saudaraku! Jika ada kegagalan-kegagalan baik di dalam pelayanan, di dalam nikah, dalam pekerjaan kita gagal, maka kita harus memeriksa korban pendamaian terlebih dahulu, apakah kita sudah mengaku semua dosa-dosa/sudah dibakar dosa lahir dan batin? Terutama yang batin sebab tidak diketahui orang, sedangkan yang lahir semua orang sudah tahu. Jika belum dibakar, maka akan berbahaya sebab belum ada damai dan itu berarti belum bisa menyerah sehingga tidak dapat dipakai oleh TUHAN karena tidak ada ketaatan dan dengar-dengaran.
    • domba jantan yang kedua korban ini dinamai korban tahbisan. Jika kita sudah taat, maka akan mudah dipakai oleh TUHAN. Contoh: jika saudara memiliki pegawai di kantor yang disuruh untuk mengetik tetapi ia menjawab bahwa ia mau menulis atau jika disuruh untuk menulis, ia menjawab bahwa ia mau mengetik, sehingga yang menyuruh menjadi bingung dan pada akhirnya pegawai itu tidak akan pernah disuruh lagi. Inilah korban tahbisan >>> kita dipakai oleh TUHAN sampai TUHAN datang kembali/sampai selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
      Mari sekarang kita memeriksa tentang domba jantan yang kedua ini di dalam Keluaran 29 : 19, 22,
      19. Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
      22. Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya--sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan--

      Jika kita hendak melayani TUHAN, maka apa yang harus kita persembahkan? Di dalam terjemahan lama, maka paha kanan itu = bahu kanan. Semoga kita dapat mengerti.
      Jadi jika kita hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, maka harus ada syaratnya yaitu mempersembahkan lemak dan bahu kanan. Oleh sebab itu kita tidak boleh mengambil lemak sebab itu adalah milik TUHAN, tetapi banyak hamba TUHAN yang makan lemak sehingga kolesterol mereka menjadi tinggi. Yang dimaksud adalah lemak secara rohani.
      Imamat 3 : 16, Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN. Milik TUHAN yang paling kecil adalah persepuluhan dan persembahan khusus >>> ini yang harus dipersembahkan kepada TUHAN jika kita mau dipakai oleh TUHAN.
      Kita sudah diperdamaikan dan sudah taat >>> ini sudah baik, tetapi sangat disayangkan, masih memakan lemak sehingga tidak dapat dipakai oleh TUHAN. Mempersembahkan milik TUHAN itu sangat penting sebab ini yang menentukan kita dipakai dan dipercayakan oleh TUHAN atau tidak.
    Kemudian mempersembahkan bahu kanan yang berbicara tentang tanggung jawab. Bagi siswa/i Lempin-El, mengapa saudara dibagi beberapa regu? Ini di maksudkan agar saudara belajar bertanggung jawab sebab ini harus menjadi sifat dari seorang hamba TUHAN.
    Jadi, kita harus mempersembahkan lemak dan bahu kanan/tanggung jawab dan tidak boleh begitu saja/sembarangan sebab korban lemak yang berbau harum serta bahu kanan itu ditimang oleh imam besar dan ini namanya korban unjukkan ditambah dengan roti, dipegang oleh Harun yang kemudian diayun-ayunkan/ditimang.
    Kalau kita diperdamaikan, kita menjadi taat dengar-dengaran dan menyerah kemudian kita dipakai oleh TUHAN kemudian kita mempersembahkan lemak serta memiliki tanggung jawab, maka kita akan ditimang oleh imam besar/kita digendong oleh TUHAN.
    Keluaran 29 : 23, 24,
    23. kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN.
    24.Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.

    Ay 23 >>> itu sebabnya, tahbisan itu tidak dapat dipisahkan dari Firman pengajaran yang benar. Jika Firman pengajarannya benar, Komandonya benar, maka tahbisannya juga menjadi benar.
    Roti yang tidak beragi = murni/tidak di ragi oleh pengajaran palsu.
    Ay 24 >>> ke atas telapak tangan Harun >>> kita digendong oleh Imam Besar.
    Ini adalah hal yang luar biasa, oleh sebab itu kita jangan menjadi pelayan TUHAN yang biasa, tetapi harus menjadi pelayan yang digendong oleh Imam Besar. Jika kita sudah berada di dalam Tangan Imam Besar, maka kehidupan kita dijamin secara luar biasa oleh TUHAN.
    Keluaran 29 : 31 – 35,
    31. Domba jantan persembahan pentahbisan itu haruslah kauambil dan dagingnya kaumasak pada suatu tempat yang kudus.
    32. Haruslah Harun dan anak-anaknya memakan daging domba jantan itu serta roti yang ada di dalam bakul di depan pintu Kemah Pertemuan.
    33. Haruslah mereka memakan semuanya itu yang dipakai untuk mengadakan pendamaian pada waktu mereka ditahbiskan dan dikuduskan, tetapi orang awam janganlah memakannya, sebab persembahan kudus semuanya itu.
    34. Jika ada yang tinggal dari daging persembahan pentahbisan dan dari roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar habis yang tinggal itu dengan api, janganlah dimakan, sebab persembahan kudus semuanya itu.
    35. Maka haruslah kauperbuat demikian kepada Harun dan kepada anak-anaknya, tepat seperti yang Kuperintahkan kepadamu; selama tujuh hari haruslah kautahbiskan mereka.

    Inilah imam-imam yang tahbisannya benar. Hidup mereka berada di dalam Tangan TUHAN, bukan di dalam tangan dari sidang jemaat. Dan jaminannya itu bukan dari mana-mana tetapi dari korban tahbisan/daging dan roti yang dimakan >>> jaminan kita dari TUHAN lewat tahbisan pelayanan.
    Ada jaminan yang berkelimpahan dari TUHAN, kalau lebih, harus dibakar >>> ada ucapan syukur sebab kalau dibakar, maka akan berbau harum >>> kita dijamin secara berkelimpahan sampai kita dapat mengucap syukur kepada TUHAN. Sampai hari ketujuh >>> sampai kedatangan YESUS Yang keduakalinya/sampai kerajaan seribu tahun damai. Kita sudah ditebus, oleh sebab itu kita jangan tidak melayani TUHAN tanpa Firman yang benar dan juga jangan melayani tanpa tahbisan yang benar sebab kita akan ditolak dari hadapan TUHAN >>> ‘enyahlah engkau yang membuat kejahatan’. Dan juga kita jangan tidak setia di dalam pelayanan, tetapi mari! ada tanggung jawab sehingga kita ditimang dan dijamin oleh TUHAN sampai kedatangan TUHAN Yang keduakalinya. Semoga kita dapat mengerti.
    Jadi, yang:
    • pertama adalah korban penghapus dosa >>> kita jangan mengulang-ulang dosa, kita diselamatkan, jika sudah selamat, maka akan ada yang
    • kedua yaitu korban tahbisan >>> kita melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh sehingga kehidupan kita dijamin oleh TUHAN.
  • merpati >>> korban merpati ini adalah korban yang khusus dan menunjuk pada Roh Kudus. Waktu YESUS dibaptis air, ketika IA keluar dari air, maka ada Roh Kudus turun ke atasNYA seperti burung merpati.
    Apa kaitan korban merpati/Korban Kristus ini dengan burung merpati? >>>
    Yohanes 16 : 7, Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
    Jika ada Korban Kristus, baru ada Roh Kudus >>> kalau YESUS pergi, artinya kalau YESUS mati di kayu salib kemudian IA bangkit dan naik ke surga, maka Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Oleh sebab itu merpati ini memiliki kaitan dengan Roh Kudus. Tetapi merpati ini juga memiliki kaitan dengan ketulusan >>> ‘hendaknya kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati’.

Inilah dulu fungsi dari binatang korban dan sekarang adalah Korban Kristus yaitu:

  • pertama untuk menyelamatkan/korban penghapus dosa >>> kita memiliki tudung sehingga selamat
  • kedua untuk tahbisan >>> kita dipakai, dijamin dan ditimang oleh TUHAN
  • ketiga ada korban merpati yaitu Roh Kudus turun >>> ketulusan hati

Jika ketiganya digabung menjadi satu, akan menjadi Roh Kudus menolong kita agar kita dapat menaikkan doa penyembahan dengan tulus hati/sejujur-jujurnya. Roh Kudus ini adalah Roh Penolong sebab kita tidak tahu bagaimana cara untuk menyembah tetapi Roh Kudus menolong kita untuk berdoa >>> Roma 8.

Jadi Roh Kudus menolong/membantu kita menaikkan doa penyembahan dengan tulus hati/dengan jujur, sebab doa orang jujur itu dikenan oleh TUHAN >>> srt Amsal.
Itu sebabnya dihari-hari ini terlebih dulu kita harus selamat dan jangan mengulang-ulang dosa dengan meletakkan Firman pengajaran sehingga keselamatan itu menjadi permanen. Dan juga bukan hanya tidak mengulang-ulang dosa tetapi kita hidup suci. Sesudah kita selamat, maka kita jangan menganggur >>> korban tahbisan. Kita jangan menjual tahbisan/jangan menjual keselamatan; sesudah kita ditahbiskan dan dijamin, maka ini bukan segalanya sebab puncak dari tahbisan adalah menyembah TUHAN. Roh Kudus menolong kita menaikkan doa penyembahan dengan tulus hati dan inilah yang disebut dengan rumah doa. Tadi di dalam injil Yohanes 2 dikatakan: ‘jangan kamu menjadikan Rumah BapaKU menjadi tempat berjualan’. Saudara dapat membandingkan dengan injil Matius, Markus >>> ‘rumahKU adalah rumah doa’, sambil memegang cambuk, YESUS mengusir mereka >>> inilah gereja taurat yang memperjualbelikan Korban Kristus, tidak ada Firman dan Roh Kudus, yang adalah hanyalah roh jual beli, keuntungan untuk daging sehingga YESUS mencambuk mereka sambil berkata:’RumahKU adalah rumah doa’ tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Tetapi kalau kita kembali kepada Korban Kristus, maka kita akan diselamatkan, kita ditahbiskan dan dijamin serta diurapi dengan Roh Kudus sampai kita menjadi rumah doa.

Jika kita menyembah TUHAN dengan tulus hati/menjadi rumah doa, maka apa hasilnya? Saya teringat pada waktu raja Salomo mendirikan rumah ALLAH, setelah selesai dan ditahbiskan, maka Salomo berkata kepada TUHAN >>> ‘TUHAN! perhatikanlah jika kami berdoa di rumahMU, sampaipun orang asing berdoa, perhatikan, ya TUHAN. Jika kami kalah tetapi kami berdoa dan mengaku dosa, menangkan kami. Jika langit tertutup sehingga tidak turun hujan dan kami datang kerumahMU dan kami berdoa, biarlah hujan turun. Inilah hasilnya. Kita jangan menjadi sarang penyamun.

1 Raja-raja 8 : 22, 23, 29, 33- 35, 37,
22. Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,
23. lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;
29.Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.

33. Apabila umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa kepada-Mu, kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka berdoa dan memohon kepada-Mu di rumah ini,
34. maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa umat-Mu Israel dan mengembalikan mereka ke tanah yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka.
35. Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka,
37. Apabila di negeri ini ada kelaparan, apabila ada penyakit sampar, hama dan penyakit gandum, belalang, atau belalang pelahap, apabila musuh menyesakkan mereka di salah satu kota mereka, apabila ada tulah atau penyakit apapun,

hasilnya adalah:

  • kita mendapatkan kemenangan dari TUHAN atas segala pencobaan dan segala masalah >>> ay 34.
  • jika hujan tidak datang dan kita berdoa kepada TUHAN, maka hujan akan datang >>> pemeliharaan TUHAN di musim yang kering di bumi ini >>> ay 35.
  • ini adalah perlindungan TUHAN dari segala macam penyakit, bencana, teroris dlsbnya >>> ay 37.
  • di saat kita jatuh ke dalam dosa, dan kita memohon ampun dengan jujur, dan mengaku apa adanya kepada TUHAN seperti Yunus yang tidak dengar-dengaran, ia disuruh oleh TUHAN untuk pergi ke Niniwe tetapi ia pergi ke Tarsis, Yunus lari meninggalkan pelayanan, lari meninggalkan pengajaran yang benar, juga lari meninggalkan TUHAN. Tetapi dari dalam perut ikan selama tiga hari; tiga hari ini menunjukkan Korban Kristus >>> selama ada
    Korban Kristus, maka kita masih dapat menyembah TUHAN.
    Yunus sudah berada di dasar laut dan seharusnya ia sudah mati/habis, tetapi selama ada tiga hari/Korban Kristus >>> ‘rombak bait ALLAH ini dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali’. Jangan lagi menjadi gereja taurat tetapi kita menghargai Korban Kristus.

Yunus 2 : 1, 2, 6, 7,
1. Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
2. katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
6. di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
7. Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Ay 1 dan ay 2 >>> orang yang jatuh ke dalam dosa itu perlu pengampunan, sebab orang yang berbuat dosa itu hidupnya tidak akan merasa nyaman/enak/susah/menderita sebab meninggalkan TUHAN. Inilah keadaan Yunus yang berada di dalam perut ikan selama tiga hari karena ia berbuat dosa sehingga keadaannya menderita, penuh dengan air mata, letih lesu, berbeban berat
dan tenggelam. Tenggelam ini berarti semuanya berada di dalam keadaan merosot.

Saya selalu memeriksa diri >>> kalau keadaan sidang jemaat merosot, maka sayalah nomor satu seperti Yunus yang tenggelam di dasar laut. Tetapi selama masih menghargai Korban Kristus, masih mau kembali kepada pengampunan dosa/keselamatan, masih mau kembali kepada tahbisan yang benar dan masih mau menyembah TUHAN dengan tulus >>> ‘Engkau menaikkan aku’ >>> kita bertemu dengan kuasa kebangkitan TUHAN >>> Tangan TUHAN menaikkan kita dari ketenggelaman apapun juga, sampai satu waktu menaikkan kita di awan-awan yang permai di saat YESUS datang kembali. Kita jangan menjadi gereja taurat/orang Kristen taurat tanpa Firman pengajaran yang benar dan juga tanpa Roh Kudus sehingga berakibat kita memperjualbelikan/hanya mencari hal yang bersifat jasmani saja/hanya mencari keuntungan saja.
Tetapi mari! kita kembali:

  • kepada keselamatan lewat Korban Kristus.
  • kepada tahbisan yang benar >>> jangan kata manusia tetapi kata Firman
  • kepada penyembahan yang tulus, apapun keadaan kita sekalipun kita sudah berada di dasar laut tetapi kita mengakui dengan jujur sehingga TUHAN Yang akan menaikkan kita, bukan manusia tetapi Tangan kebangkitan TUHAN Yang menaikkan kita diawan-awan.

TUHAN memberkati.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Juni 2018 (Selasa Sore)
    ... mereka. Dalam Perjanjian Lama Imam Besar Harun masuk Ruangan Maha Suci setahun sekali untuk mengadakan pelayanan pendamaian dengan membawa darah dan dupa. Imam Besar memercikkan darah dua kali percikan darah di atas Tabut dan di depan Tabut sehingga terjadi shekinah glory sama dengan kemuliaan Tuhan kelepasan dari dosa untuk bangsa Israel. . ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Desember 2023 (Minggu Siang)
    ... Ia dicaci maki Ia tidak membalas dengan mencaci maki ketika Ia menderita Ia tidak mengancam tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. . Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 September 2018 (Selasa Sore)
    ... dan sidang jemaat menjadi liar telanjang hanya mengikuti hawa nafsu keinginan daging berbuat dosa sampai puncaknya dosa sehingga dibinasakan selamanya. Amsal Bila tidak ada wahyu menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum. Oleh sebab itu kita harus mengubahkan tangisan kita untuk bisa menerima pembukaan rahasia firman. Kita bisa mendengar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Februari 2016 (Senin Sore)
    ... dengan barang yang fana bukan pula dengan perak atau emas . melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Dosa warisan ini diwariskan oleh nenek moyang. Nenek moyang kita adalah Adam dan Hawa menurut alkitab . Dosa Adam dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Oktober 2019 (Jumat Sore)
    ... rahasia firman diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Oktober sampai Ibadah Doa Surabaya Oktober . Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Oktober . Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. AD. IA MENGINJAKKAN KAKI ...
  • Ibadah Kunjungan di Manokwari I, 20 Maret 2018 (Selasa Sore)
    ... membuat Yesus yang kamu salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain Apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara Jawab Petrus kepada mereka Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Maret 2019 (Minggu Pagi)
    ... manusia lima bulan lamanya. Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion. Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi. Yesaya Wah engkau sudah jatuh dari langit hai Bintang Timur putera Fajar engkau sudah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Juli 2016 (Kamis Sore)
    ... melarang mereka meninggalkan Yerusalem dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa yang -- demikian kata-Nya -- telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Kemudian perjanjian Tuhan diulangi lagi dalam perjanjian baru dan digenapi. Kisah Rasul ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Agustus 2019 (Sabtu Sore)
    ... Juruselamat. Iman adalah rem untuk tidak berbuat dosa bukan hanya pengakuan di mulut. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa terutama dari delapan dosa yang menenggelamkan kita ke lautan api dan belerang. Wahyu . Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 September 2023 (Sabtu Sore)
    ... September . Mengapa Tuhan izinkan terjadi demikian Supaya kita menjadi saksi Tuhan. Lukas . Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Kita bersaksi untuk memuliakan nama Tuhan dan menolong orang lain yang dalam kegelapan diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja September . Supaya kita tetap bertahan untuk memperoleh hidup mulai sekarang sampai ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.