Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Keluaran 32 : 1 – 35, secara keseluruhan dibagi dalam lima bagian yang besar yaitu:

  • ay 1 – ay 6 >>> tentang anak lembu emas.
  • ay 7 – ay 14 >>> tentang murka ALLAH.
  • ay 15 – ay 20 >>> tentang dua loh batu yang dipecahkan = penebusan.
  • ay 21 – ay 29 >>> tentang amarah Musa terhadap Harun dan bangsa Israel = penyucian.
  • ay 30 – ay 35 >>> Musa berdoa bagi bangsa Israel = pelayanan pendamaian.

Kita akan meneruskan pembahasan bagian yang kedua yaitu tentang murka ALLAH dengan membaca di dalam ktb Keluaran 32 : 7 – 10,
7. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
8. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
10. Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."

Jadi penyebab murka ALLAH turun karena:

  • bangsa Israel telah rusak laku.
  • bangsa Israel telah menyimpang/sesat dari ajaran TUHAN.
  • bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk/keras hati.

Kita sudah mempelajari penyebab dari murka ALLAH itu turun, tetapi kita masih akan mengulangi lagi tentang bangsa Israel yang keras hati/tegar tengkuk >>> Keluaran 32 : 9, Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Telah Kulihat >>> jadi TUHAN telah:

  • melihat anak lembu emas.
  • melihat bangsa Israel ini adalah bangsa yang tegar tengkuk/keras hati.

Jadi keras hati/tegar tengkuk = anak lembu emas = berhala/ilah yang bertahan dan berkembang sampai dengan akhir jaman.

Kita melihat perkembangan dari anak lembu emas/berhala ini, Keluaran 32 : 4 >>> bangsa Israel membuat anak lembu emas. Kemudian berkembang di jaman Raja-raja >>> 1 Raja-raja 12 : 28, 29,
28. Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
29. Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.

Dulu waktu bangsa Israel di bawah kaki gunung Sinai di padang gurun, mereka membuat hanya satu anak lembu emas, tetapi di jaman raja Yerobeam, sudah berkembang menjadi dua anak lembu emas.

Jadi anak lembu emas/ilah/keras hati tetap berkembang dan bertahan sehingga ada perkembangan selanjutnya yaitu di dalam 2 Raja-raja 10 : 28, 29,
28. Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israel.
29. Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan.

Yehu memusnahkan Baal dari Israel, tetapi sayang, ia tetap mempertahankan anak-anak lembu emas. Jadi kekerasan hati ini tetap bertahan dimulai dari jaman Israel di padang gurun, kemudian jaman raja Yerobeam dan jaman raja Yehu sampai akhir jaman.

Perkembangan dari anak lembu emas/kekerasan hati di akhir jaman, kita akan membaca di dalam 2 Korintus 4 : 3, 4,
3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Ilah jaman ini = kekerasan hati/tegar tengkuk = anak lembu emas sehingga mereka tidak dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah Gambaran ALLAH yaitu YESUS sebagai Raja di atas segala raja dan Mempelai Pria Surga/Firman Mempelai = Pembukaan Firman pengajaran Mempelai yang benar.

Bagaimana praktek dari tidak dapat melihat pembukaan Firman yang benar itu?

  • mulai menganggap semua pengajaran itu sama.
  • bimbang terhadap pengajaran yang benar karena mempertahankan perkara-perkara dunia. Kalau saudara membaca di dalam ktb 1Raja-raja 12, mengapa raja Yerobeam ini membuat dua buah lembu emas, yang satu ada di Betel dan yang satu lagi ada di Dan? Waktu itu kerajaan terpecah menjadi dua yaitu kerajaan Israel/Yerobeam dan kerajaan Yehuda yang berpusat di Yerusalem dengan raja lain. Kemudian raja Yerobeam berpikir, kalau nanti bangsa Israel beribadah ke Yerusalem, maka aku akan kehilangan kedudukan sebab semua pasti akan berpihak kepada raja Yehuda. Maka raja Yerobeam menimbang-nimbang/bimbang sekalipun ia tahu bahwa yang benar itu adalah beribadah/ALLAH Yang Benar ada di Yerusalem. Tetapi karena kedudukan, ia membuat lembu emas supaya bangsa Israel tidak perlu beribadah ke Yerusalem sehingga kedudukkannya sebagai raja menjadi aman. Seringkali kita seperti itu, yaitu karena kedudukkan, karena sungkan sehingga menganggap semua pengajaran itu sama sehingga kita melakukan apa yang salah >>> ini merupakan kesalahan yang besar dan sangat berbahaya sebab itu berarti keras hati/tegar tengkuk dan ini yang dilihat oleh TUHAN. Kita mengira bahwa kita tidak memiliki berhala, tetapi kalau kita bimbang terhadap pengajaran yang benar karena sesuatu yang ada di dunia/ kita tidak tegas dalam berpegang pada satu pengajaran yang benar karena sesuatu di dunia = menyembah dua lembu emas. Dan ini berarti sudah berkembang melebihi bangsa Israel dulu di bawah gunung Sinai, mungkin sekarang sudah berkembang menjadi dua atau tiga lembu emas sebab hati ini sudah bertambah keras. Itu sebabnya bagi pengajaran tidak ada kompromi, kita harus tegas supaya pikiran kita jangan dibutakan dengan menganggap semua pengajaran itu sama.
  • seperti Hawa yang sabar saja karena tidak memiliki kemampuan untuk menolak >>> 2 Korintus 11 : 3, 4,
    3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
    4. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

    Sabar saja >>> bukan kesabaran yang baik tetapi yang dimaksud adalah sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk menolak pengajaran yang lain/pengajaran yang palsu. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab ini adalah anak lembu emas/kekerasan hati yang membutakan pikiran, sehingga tidak dapat melihat cahaya injil kemuliaan tentang Kristus/Firman pengajaran Mempelai yang benar/pembukaan rahasia Firman yang benar, artinya:
    • menganggap semua pengajaran itu sama.
    • menjadi bimbang sehingga tidak tegas.
    • tidak ada kemampuan untuk menolak pengajaran yang lain/yang palsu sampai pada akhirnya tidak dengar-dengaran bahkan menolak Firman pengajaran yang benar sehingga binasa.

Amsal 7 : 2,
Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

Selain membutakan pikiran, maka kekerasan hati itu juga membuat mata hati menjadi buta. Itu sebabnya kita jangan bertahan pada kekerasan hati sebab tidak ada gunanya.
Simpanlah ajaranku seperti biji matamu >>> Firman pengajaran yang benar = biji mata. Kalau kita tidak dengar-dengaran/keras hati bahkan menolak Firman pengajaran yang benar = mata hatinya menjadi buta.

Jadi kesimpulannya, keras hati itu mengakibatkan:

  • pikiran menjadi buta,
  • mata hati buta. Kalau digabung, menjadi kebutaan rohani dan ini adalah anak lembu emas/keras hati/tegar tengkuk.

Pengertian/praktek dari kebutaan rohani:

  1. 2 Petrus 1 : 9, Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
    Jadi pengertian/praktek pertama dari kebutaan rohani adalah lupa pada pengampunan/penebusan dosa. Akibat kalau lupa pada pengampunan dosa maka akan jatuh bangun di dalam dosa/mengulang-ulangi dosa. Inilah orang yang buta rohani sehingga tidak dapat melihat cahaya injil tentang kemuliaan TUHAN dan tidak dengar-dengaran pada Firman dan juga menolak Firman pengajaran yang benar, pasti tidak ada rem sehingga dosa yang diulang-ulang itu akan semakin hari semakin meningkat dan menjadi:
    • dosa kebiasaan = sudah tidak ada rasa penyesalan lagi kalau berbuat dosa sehingga tidak pernah meminta ampun karena menganggap biasa. Sebagai contoh: kalau di kantor, berdusta itu hal yang biasa, sebab kalau tidak berdusta, tidak dapat maju. Kita harus berhati-hati sebab kalau berdusta, mencuri >>> kita tahu bahwa itu adalah dusta tetapi tidak tahu kalau tidak beribadah merupakan dosa, justru dosa ini yang sering diulang-ulang dan meningkat menjadi
    • dosa sengaja >>> Ibrani 10 : 25 – 26,
      25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

      Dibiasakan dan sengaja terutama dosa tidak beribadah. Itu sebabnya kita harus memohon kepada TUHAN supaya kita jangan sampai terhalang untuk beribadah. Dosa sengaja = sengaja hidup di dalam dosa sehingga tidak ada pengampunan lagi dan murka ALLAH turun = kebinasaan.
    Sekali lagi, kalau kita keras hati/buta/tidak dengar-dengaran/bosan sehingga menolak Firman pengajaran yang benar, maka hidup ini tidak ada rem/penahan dan akan terus berbuat dosa/jatuh bangun dalam dosa sekalipun ia adalah seorang hamba TUHAN. Untuk hal ini bukannya kita ini fanatik dengan Firman pengajaran >>> tidak! Tetapi memang tidak semua pengajaran itu sama, tetapi Firman pengajaran ini sudah menjadi pengalaman hidup kita. Kita harus tegas dan jangan menjadi bimbang pada apa yang benar sebab hanya karena uang, kedudukkan kita menjadi tidak tegas dan bimbang seperti raja Yerobiam yang menimbang-nimbang untung ruginya. Orang semacam ini sangatlah berbahaya sebab dapat menolak apa yang benar/menolak Firman pengajaran yang benar sehingga ia benar-benar meningkat di dalam dosa dan menjadi buta.
    Mari!sekarang ini hati kita melembut >>> mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran Mempelai yang benar.
    Firman pengajaran yang benar itu adalah:
    • Firman yang tertulis di dalam alkitab.
    • Ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
      Semoga kita dapat mengerti.
    Saya bersaksi di Malang, bahwa ayat yang satu menerangkan ayat yang lain ini banyak dihina oleh orang. Saya mengatakan ini karena saya teringat >>> ada seorang yang pandai/dokter spesialis di luar pulau mengatakan: ‘kalau hanya sambung menyambung ayat itu merupakan hal yang mudah’ dan juga saya teringat pada seorang pendeta yang masih muda tetapi sudah menjadi seorang yang besar karena memiliki sidang jemaat yang banyak dan juga dipakai keliling Indonesia bahkan mungkin sudah keliling dunia juga menghina bpk.pdt.In Juwono dan mengatakan: ‘kalau Gereja Pentakosta Tabernakel/G.P.T dengan pengajarannya juga dapat dengan memakai buku konkordans’. Misalnya kita ingin menerangkan tentang buah, maka kita cari saja kata buah, maka pasti ditemukan. Saya katakan kalau seribu buah >>> ayo! Temukan buah itu. Pada akhirnya ia sempat meminta maaf. Mungkin pendeta ini ingin mencoba dengan menerangkan tentang buah, tetapi yang di dapat adalah buah yang busuk. Sebab ayat menerangkan ayat itu merupakan ilham dari TUHAN sehingga tidak dapat dicocok-cocokkan dengan memakai buku konkordans. Sekarang saya yang dikatakan begitu, tetapi orang itu juga sudah mengaku dan minta maaf kepada saya dan sudah selesai.
    Kalau kita mendengar dan dengar-dengaran pada Satu Firman pengajaran yang benar, maka kita akan mengalami penyucian. Sebab Firman pengajaran Mempelai yang benar bagaikan pedang yang lebih tajam daripada pedang bermata dua yang sanggup menghentikan dosa dan kita *mengalami penyucian dari perbuatan-perbuatan dosa sehingga dosa tidak diulang-ulang lagi/tidak jatuh bangun di dalam dosa/tidak hidup di dalam kegelapan tetapi kita hidup di dalam terang.
    Efesus 5 : 8 - 10,
    8. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
    9. karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
    10. dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.

    Ini adalah hasil penyucian dari Firman pengajaran mempelai yang benar/cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang menghasilkan:
    • terang kebenaran, hidup di dalam terang sehingga tidak buta lagi.
    • terang kebaikan.
    • terang keadilan dan
    • segala sesuatu yang berkenan kepada TUHAN sehingga kita tidak jatuh bangun lagi di dalam dosa.
      Itu sebabnya hati kita harus melembut, jangan lagi keras hati/tegar tengkuk sehingga kita dapat menerima Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti. Inilah pengertian/praktek dari kebutaan rohani yang pertama.
  2. 1 Yohanes 2 : 11, Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
    Jadi praktek kedua dari kebutaan rohani adalah membenci saudara/sesama. Sesama yang paling dekat adalah di dalam rumah tangga >>> jika suami membenci isteri/isteri membenci suami/anak membenci orang tua/orang tua membenci anak = paling buta/paling gelap sebab ini adalah hubungannya yang paling dekat.
    Kemudian sesama di dalam penggembalaan >>> gembala tidak boleh membenci tua-tua/sidang jemaat, demikian juga sidang jemaat jangan membenci gembala. Dan juga antar imam-imam jangan saling membenci.
    Kemudian sesama di dalam antar penggembalaan >>> sesama hamba TUHAN tidak boleh saling membenci. Sekalipun memiliki perbedaan >>> masing-masing di pakai oleh TUHAN >>> silahkan! tetapi tidak boleh saling membenci. Sebab membenci = buta. Kita belajar, sampai sesama anggauta tubuh Kristus/Israel dan kafir tidak memiliki kebencian lagi tetapi menjadi satu.
    Saya memberi istilah dari membenci itu = tidak mengasihi sesama, dan orang yang tidak mengasihi sesama, ia juga tidak mengasihi TUHAN dan orang semacam ini, benar-benar hidup di dalam kegelapan >>> 1 Yohanes 4 : 20, 21,
    20. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
    21. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

    Tidak mengasihi saudara = tidak dapat melihat saudara = buta. Apalagi TUHAN Yang tidak dilihatnya >>> bagaimana ia dapat saling mengasihi?
    Kalau kita keras hati, mari! melembut, sebab kalau kita melembut = mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran Mempelai yang benar, maka kita akan *mengalami penyucian hati. Di bagian atas diterangkan tentang penyucian dari perbuatan-perbuatan >>> kalau tanganmu bersalah, potong! Jadi kita tidak jatuh bangun di dalam perbuatan-perbuatan dosa. Sekarang yang harus disucikan adalah hati >>> Ibrani 4 : 12, 13,
    12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Penyucian hati dan pikiran dari hal-hal yang tersembunyi, keinginan-keinginan jahat dan najis >>> ini yang membuat keras hati. Mengapa hati menjadi keras? Sebab ada yang disembunyikan; kalau kita menyembunyikan sesuatu di dalam hati, pasti hati itu menjadi keras.
    Apa yang ada di dalam hati dan yang sering disembunyikan sehingga membuat:
    • keras hati.
    • membenci saudara.
    • tidak mengasihi saudara sehingga ia juga tidak dapat mengasihi TUHAN.
    Markus 7 : 21 – 23,
    21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
    22. perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
    23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

    Pikiran jahat = prasangka buruk.
    Pembunuhan = kebencian.
    Jika ada prasangka buruk, maka sudah dapat dipastikan ia tidak dapat mengasihi sesama/membenci. Atau juga percabulan, maka ia juga tidak dapat mengasihi. Inilah keinginan jahat dan najis yang tersembunyi di dalam hati dan yang harus disucikan oleh Firman pengajaran yang benar.
    Kalau hati sudah dibersihkan/disucikan, maka hasilnya ada kasih ALLAH Yang masuk ke dalam hati/hati kita hanya dipenuhi dengan kasih ALLAH sehingga kita dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri >>> ini seperti yang diperintahkan oleh TUHAN.
    Apa wujud/praktek dari mengasihi sesama seperti diri sendiri? Roma 13 : 8,
    Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
    Jangan berhutang apa-apa kepada siapapun juga = wujud/praktek dari mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.
    Hutang kepada sesama ini dimulai dari:
    • berhutang dosa dan juga
    • hutang secara jasmani semisal berhutang uang >>> harus diselesaikan. Kalau belum dapat diluanskan, kta harus berbicara dengan baik-baik, jangan menjadi marah kalau diminta
    • jangan merugikan orang lain dengan perbuatan maupun perkataan kita.
    Kemudian di dalam injil Matius 7 : 12, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
    Ini juga merupakan wujud dari mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri ini dimulai di dalam rumah tangga >>> berbuat sesuatu kepada sesama seperti yang kita inginkan sesama berbuat kepada kita. Suami jangan berhutang dosa kepada isteri >>> harus diselesaikan, dosa itu jangan ditambah lagi. Jangan merugikan isteri/suami/anak/jangan merugikan orang tua sebab hutang itu nilainya minus dan baru dapat menjadi positif kalau kita melembut.
    1 Yohanes 3 : 17, Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
    Kalau kita melihat sesama kita dalam kekurangan, biarlah kita menolong dengan memberi dan mengunjungi, maka itu berarti kita sudah memiliki nilai tambah. Satu lagi yang tertinggi dan yang maksimal adalah sampai kita mengasihi musuh. Dengan kekuatan Firman, dan bukan dengan kekuatan dan kepandaian dari manusia, sekalipun kita memiliki kepandaian yang tinggi, tetapi kalau tanpa penyucian oleh Firman, kita tidak dapat mengasihi sesama. Sekalipun kita bodoh, tetapi kalau hati disucikan oleh Firman, maka kita dapat mengasihi sesama.
    Matius 5 : 43, 44,
    43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

    Kalau kita sudah dapat mengasihi musuh, maka itu berarti semuanya sudah menjadi sama dengan diri sendiri. Contoh: tidak ada orang yang memusuhi jari tangannya sendiri >>> kalau sudah dapat mengasihi musuh, berarti sudah menjadi satu tubuh >>> mengasihi sesama seperti diri sendiri. Mari kita belajar hanya dengan kekuatan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sebab kalau tidak, maka kita tidak akan mampu mengasihi musuh.
    Mengasihi musuh itu adalah:
    • mulai dengan mendoakan musuh itu, tentunya berdoa untuk hal yang baik terhadap orang itu, kita jangan mendoakan supaya musuh kita itu ditabrak oleh mobil.
    • berdoa untuk pengampunan dosanya.
    • berdoa agar ia mendapatkan kemurahan TUHAN.
    • sampai dapat membalas kejahatan dengan kebaikan dan ini sudah seperti
      TUHAN YESUS >>> ‘ya Bapa, ampunilah mereka’. Seperti pada ayat selanjutnya >>> orang jahat juga menerima matahari. Semoga kita dapat mengerti. Inilah arti dari buta rohani bagian yang kedua yaitu membenci/tidak mengasihi sesama.
  3. Tidak dapat melihat TUHAN/tidak dapat menyembah TUHAN, dan ini bagaikan orang buta sejak lahir. Kalau kehidupan itu keras hati seperti orang yang buta sejak lahir sehingga tidak dapat melihat YESUS sehingga kerohanian menjadi kering/mati rohani sampai binasa >>> Yohanes 9 : 37, 38,
    37. Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
    38. Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

    Kalau hati keras dan penuh dengan keinginan jahat dan najis, akibatnya tidak dapat melihat dan menyembah TUHAN. Tetapi kalau sekarang ini hati kita melembut, dan kita mengalami penyucian/hati dibersihkan (Markus 7) oleh Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua maka kita dapat melihat dan berkata-kata dengan TUHAN/menyembah TUHAN. Kuncinya itu ada pada hati.
    Matius 5 : 8, Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Dan berkata-kata dengan TUHAN = menyembah TUHAN.
    Itu sebabnya, sekarang ini kita jangan mempertahankan lembu emas yang adalah kekerasan hati tetapi hati kita melembut dengan mendengar Firman dan dengar-dengaran pada Firman sehingga:
    *perbuatan kita disucikan dan kita tidak menjadi buta lagi/tidak jatuh bangun dalam perbuatan dosa karena ada terang kebenaran.
    Kemudian * hati disucikan/dapat melembut :
    • tidak lagi membenci sesama tetapi dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri.
    • mata tidak buta tetapi dapat melihat dan berkata-kata dengan TUHAN = menyembah TUHAN.
      Seperti murid-murid ketika mereka diajak naik ke atas gunung oleh TUHAN, dan dalam penyembahan, mereka melihat Wajah Kemuliaan YESUS/Wajah yang bersinar. Di dalam penyembahan, kita akan mengalami kemuliaan TUHAN seperti yang dialami oleh murid-murid di atas gunung.
    Tadi di dalam cerita Yohanes 9, saat orang buta ini setelah matanya dicelikkan oleh TUHAN, ia diusir keluar dari bait ALLAH, dan di luar bait ALLAH, ia sudah ditunggu oleh YESUS dan ia sudah dapat melihat dan berkata-kata dengan YESUS.
    Dalam situasi/kondisi percikkan darah/sengsara tanpa dosa, ia diusir keluar >>> Yohanes 9 : 34, 35,
    34. Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
    35. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"

    Saya ulangi: justeru dalam kondisi dan situasi percikkan darah/sengsara tanpa dosa, itu berarti kita sudah dekat dengan YESUS/YESUS sudah menunggu sehingga kita dapat menyembah TUHAN. Itu sebabnya kita jangan berputus asa, kalau sekarang ini kita datang dalam keadaan percikkan darah/sengsara tanpa dosa, maka itu justru merupakan kesempatan terbesar sebab kita dekat dan kita dapat melihat serta berkata-kata dengan Dia/menyembah Dia sehingga kita mengalami kemuliaan dari TUHAN.
    Seperti murid-murid yang tidak semuanya diajak naik ke atas gunung, hanya Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ini berarti tidak semua mengalami percikkan darah. Tetapi kita yang mengalami percikkan darah sekarang ini, itu berarti kita berada paling dekat dengan TUHAN. Jangan putus asa! Sebab kita dapat melihat dan berkata-kata dengan TUHAN serta mengalami kemuliaan dari TUHAN.
    Juga seperti dulu Salomo, begitu pembangunan bait ALLAh selesai, maka ada awan kemuliaan. Dulu di dalam bentuk awan kemuliaan, sekarang bagi kita dalam doa penyembahan, kita dapat melihat awan kemuliaan/kita mengalami kemuliaan dari TUHAN.
    Kemuliaan itu berguna untuk:
    • mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia yang mulia seperti TUHAN YESUS >>> dari manusia daging menjadi manusia yang rohani >>> Efesus 4 : 23 – 26,
      23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
      24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
      25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
      26. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.

      Manusia yang menjadi mulia seperti YESUS adalah manusia yang sudah tidak ada dusta. Kita jangan memberi kesempatan kepada iblis dengan marah dengan emosi/marah tanpa kasih sampai membenci. Marah semacam ini tidak dapat menolong orang lain. Waktu yang lalu di Malang saya menerangkan, bahwa kita bukannya tidak boleh berbicara keras terhadap anak kita sebab kalau tidak keras, maka anak itu akan menjadi jahat. Harus keras! Tetapi tidak dengan emosi. Sekalipun kita berbicara dengan lembut >>> nak, jangan seperti binatang yang berkaki empat >>> ini yang disebut dengan emosi. Sekalipun bicara kita keras, tetapi itu merupakan perkataan yang benar, maka itu bukanlah emosi tetapi untuk mengangkat, sebab kita marah dengan kasih. Kita juga boleh memukul anak >>> harus dipukul, seperti di dalam srt Amsal, kalau tidak di rotan, maka anak akan menjadi rusak. Tetapi berlainan, kalau kita memukul dengan emosi dan tidak dengan emosi. Memukul dengan emosi >>> kita memukul secara sembarangan >>> memukul di kepala dan di tempat yang berbahaya dan ini merugikan sebab si anak secara rohani menjadi dendam dan secara jasmani juga rugi sebab siapa tahu telinga si anak sudah tidak dapat mendengar lagi secara seratus persen. Memukul dengan keras, tetapi kalau di kaki, maka itu adalah marah dengan kasih. Marah dengan kasih, bukan dengan emosi. Petrus mengalami hal ini, saya selalu membandingkan terutama untuk diri saya terlebih dahulu, sebab Petrus yang hebat saja bisa marah dengan emosi dan juga bisa menyangkal YESUS sebanyak tiga kali. Itu sebabnya kita harus berhati-hati terutama saya sebagai seorang hamba TUHAN dan juga bagi rekan-rekan sesama hamba TUHAN. Petrus yang senior dan hebat, bisa berdusta, apalagi kita yang masih harus belajar.
      Petrus emosi, begitu ia berada di taman Getsemani >>> langsung mencabut pedang dan memotong telinga Malkus dan ini sangat merugikan sebab sudah tidak mau mendengarkan Firman TUHAN lagi.
      Kemudian kita akan diubahkan dengan melihat kemuliaan TUHAN >>>
      Efesus 4 : 28, Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
      Kita jangan mencuri, terutama mencuri milik TUHAN sebab tidak akan ada kemuliaan. Saya sangat prihatin dengan khotbah dari alm.bpk.pdt Pong yang diulang-ulang dalam kebaktian kebangunan rohani tentang organisasi kita, beliau mengatakan: di dalam organanisasi dari Gereja Pentakosta Tabernakel, dari seluruh hamba-hamba TUHAN, yang mengembalikan milik TUHAN hanya sebanyak sepuluh persen saja >>> bagaimana ada awan kemuliaan jika semuanya menjadi pencuri? Demikian juga dengan kita semuanya, jika kita mencuri milik TUHAN dan persembahan khusus, maka tidak akan ada awan kemuliaan, yang ada hanyalah kehinaan. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius. Demikian juga kita jangan mencuri milik sesama; bagi siswa/i Lempin-El jangan mencuri sesama sekalipun hanyalah sabun mandi.Semoga kita dapat mengerti.
      Mari kita berubah dari ketiga hal ini yaitu:
      Berdusta, marah dengan emosi >>> seperti Petrus.
      Mencuri >>> seperti Yudas.
      Kita dapat membayangkan, kedua orang ini adalah rasul yang hebat. Yudas mendapatkan kepercayaan sebagai bendahara tetapi ia masih dapat mencuri >>> siapa kita? Itu sebabnya sekarang ini kita harus berhati-hati dan harus banyak menyembah TUHAN biar kita dapat melihat Wajah kemuliaan/sinar kemuliaan yang mengubahkan kita agar kita tidak berdusta dan marah dengan emosi lagi dan juga agar kita tidak mencuri lagi. Sampai satu kali waktu YESUS datang kembali yang keduakalinya kita akan diubahkan menjadi sama dengan Dia di dalam awan-awan kemuliaan.
      Matius 24 : 30, 31,
      30. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
      31. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

      Mari sekarang ini kita jangan:
      - keras hati, agar kita disucikan sehingga kita dapat melihat dan berkata-kata dengan TUHAN dan kita mengalami kemuliaan TUHAN. Untuk apa kemuliaan TUHAN itu? untuk mengubahkan hidup kita dari manusia daging yang hina menjadi manusia mulia. Mulai diubahkan dari dusta, dari marah dengan emosi termasuk membenci dan juga diubahkan dari suka mencuri.
    • Waktu raja Salomo selesai membangun bait ALLAH, ada awan kemuliaan turun >>> 1 Raja-raja 8 : 11, 22 – 24,
      11. sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
      22. Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,
      23. lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;
      24. Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.

      ay 11 >>> pentahbisan bait ALLAH.
      ay 22 >>> kalau ada keubahan, dan juga ada kemuliaan, maka kita dapat berdoa.
      ay 24 >>> juga kalau ada kemuliaan TUHAN, maka akan ada penggenapan janji kasih setia TUHAN.

Mari! janji dan kasih setia TUHAN digenapi sekarang ini, untuk apa?

  • 1 Raja-raja 8 : 29, Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.
    Mata-MU terbuka siang dan malam >>> ini adalah kegenapan dari janji dan kasih setia TUHAN bagaikan Dua Tangan TUHAN Yang diulurkan. Mata = pandangan/perhatian dan perlindungan TUHAN kepada kita di saat kita menghadapi:
    • mara bahaya dan celaka untuk memelihara kita di dunia ini
    • dosa-dosa yang memuncak
    • antikrist
  • 1 Raja-raja 8 : 33, Apabila umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa kepada-Mu, kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka berdoa dan memohon kepada-Mu di rumah ini,
    Jika kita kalah dan sekarang ini kita berdoa, maka kita akan menjadi menang >>> kemenangan atas segala masalah. Kalau ada keubahan hidup, maka akan ada penggenapan janji dan kasih setia TUHAN Yang memberi perlindungan dan juga memberi kemenangan kepada kita sehingga segala masalah diselesaikan.
  • 1 Raja-raja 8 : 35, Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka,
    Langit tertutup >>> mungkin sumber-sumber ekonomi tertutup >>> mari! kita bersama-sama berdoa sebab kalau ada awan kemuliaan, maka kehidupan kita mau dirubah sebab ada penggenapan janji dan kasih setia TUHAN untuk membuka langit dan mencurahkan berkat bagi kita jasmani dan rohani untuk memelihara hidup kita sampai TUHAN YESUS datang kembali.
    Dulu bangsa Israel di padang gurun dipelihara oleh TUHAN. Hari ini kita juga dipelihara oleh TUHAN. Saudara yang mungkin sekarang ini toko macet >>> mari! langit akan dibuka sehingga berkat akan turun dan juga masa depan yang terlihat macet, langit juga akan dibuka, asal ada kemuliaan TUHAN, ada keubahan hidup maka TUHAN akan menggenapi janji dan kasih setia untuk melindungi, untuk memberi kemenangan atas segala masalah dan juga untuk membuka langit.
  • 1 Raja-raja 8 : 46 – 47,
    46. Apabila mereka berdosa kepada-Mu--karena tidak ada manusia yang tidak berdosa--dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri musuh yang jauh atau yang dekat,
    47. dan apabila mereka sadar kembali dalam hatinya di negeri tempat mereka tertawan, dan mereka berbalik, dan memohon kepada-Mu di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dengan berkata: Kami telah berdosa, bersalah, dan berbuat fasik,

    Orang berdosa dipulihkan oleh TUHAN/ada pemulihan sampai kepada dosa sex dan juga dosa apa saja. Di mana ada kemuliaan, di mana kita mau diubah, maka di situ ada pemulihan secara jasmani dan rohani dari TUHAN, sampai TUHAN datang kita akan bersama dengan Dia selama-lamanya. Ini yang saya pegang >>> di mana ada kemuliaan/kita mau diubahkan maka akan ada penggenapan janji dan kasih setia TUHAN bagaikan Dua Tangan Yang diulurkan untuk:
    • melindungi dan memperhatikan kita
    • memberikan kemenangan
    • membuka tingkap-tingkap langit
    • memulihkan kerohanian dari dosa apapun dan kita diampuni dan juga jasmani dipulihkan >>> nikah yang hancur dan juga kesehatan mungkin sudah hancur, TUHAN akan memulihkan. Kita pegang pada janji dan kasih setia TUHAN seperti Dua Tangan TUHAN Yang menggendong kita dan akan digenapi sekarang ini juga.

TUHAN memberkati kita sekalian.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... dalam satu jam. Wahyu - Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas permata dan mutiara dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama suatu rahasia Babel besar ibu dari wanita-wanita pelacur dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Oktober 2015 (Rabu Sore)
    ... banyak hanya sarana tapi yang menentukan adalah tangan TUHAN. Bagaimana supaya bisa hidup di dalam tangan TUHAN Seringkali hamba TUHAN seenaknya berkhotbah Kita hidup di dalam tangan TUHAN. Padahal jangan-jangan hidup di dalam tangan setan. Seperti kesaksian saya dulu. Alkitab saya beri stiker di covernya bergambarkan tangan kemudian saya beri foto ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 27 Juni 2009 (Sabtu Sore)
    ... harus memantapkan dan meningkatkan keselamatan sampai mencapai kesempurnaan masuk Yerusalem Baru. Proses untuk mencapai pegunungan Yerusalem Baru Mendaki Gunung Joljuta menghargai korban Kristus. Praktik menghargai korban Kristus adalah merendahkan diri untuk mengaku dosa-dosa kita kepada Tuhan dan sesama karena dorongan firman dan urapan Roh Kudus. Meninggikan diri tidak mau mengaku dosa ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Februari 2024 (Minggu Pagi)
    ... waktu selama hidup di dunia terutama untuk berpindah dari mati kepada hidup. Prosesnya adalah Berdamai dengan Tuhan dan sesama. Matius - Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai ...
  • Ibadah Doa Malang, 12 April 2022 (Selasa Sore)
    ... bagaikan gelombang laut yang diombang-ambingkan oleh ajaran palsu sehingga gugur dari firman pengajaran yang benar dan iman sama dengan tanpa iman. Roma . Tetapi barangsiapa yang bimbang kalau ia makan ia telah dihukum karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa. 'makan' terutama makan firman. Tanpa ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 21 Februari 2020 (Jumat Malam)
    ... malam itu lewat sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain semalam-malaman itu. Bangsa Israel dalam perjalanan keluar dari Mesir menuju Kanaan menghadapi masalah pencobaan yaitu di depan laut Kolsom di belakang Firaun kiri kanan padang gurun tidak bisa dilalui. Jadi berada dalam jalan buntu bahkan kematian. Pada akhir zaman dalam perjalanan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Juli 2012 (Minggu Sore)
    ... dan berbeban berat. Kalau kita melanggar Firman kita tidak bahagia tetapi justru hidup dalam kutukan sehingga kehilangan suasana Firdaus. 'semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu' penderitaan lahir batin. 'engkau kembali lagi menjadi tanah' tetap manusia darah daging yang mengalami kebinasaan untuk selama-lamanya. Di bumi manusia terus melakukan dosa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Desember 2013 (Senin Sore)
    ... raja-raja. Jadi kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja yang melayani dengan PENUNDUKAN. Kita berdoa supaya dalam rumah tangga dan penggembalaan jangan ada orang asing orang yang tidak menjadi imam dan raja . Semua harus menjadi imam-imam dan raja-raja yang melayani dalam penundukan kepada tuan yang begis apalagi kepada Tuhan yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 Desember 2015 (Selasa Sore)
    ... kedua kali bahkan melihat Tuhan di tahtaNya untuk selama-lamanya. Proses bangsa Kafir untuk bisa membeli minyak urapan Roh Kudus Proses dasar. Kisah Rasul - Ketika Apolos masih di Korintus Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka Sudahkah kamu menerima Roh ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 November 2014 (Rabu Sore)
    ... yang kedua' artinya orang yang tidak menderita apa-apa saat kematian kedua orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Sebaliknya kalau namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan berarti masuk dalam kematian kedua neraka. Kita lihat juga di dalam kitab Wahyu Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya yaitu setiap orang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.