Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Yudas 1 : 24, Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
Jadi penampilan YESUS sebagai Gembala Yang menuntun kita supaya kita jangan tersandung/binasa bahkan menuntun kita sampai kita tidak bercacat cela/sempurna seperti Dia.

Pada waktu yang lalu kita sudah mendengar bagaimana proses untuk membawa kita kepada kesempurnaan yaitu membawa kita masuk ke dalam kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir/kegerakkan penyempurnaan gereja TUHAN dan ini sudah kita pelajari di dalam ktb perjanjian lama.

Jadi kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir = kegerakkan pada waktu Yosua menyeberangi sungai Yordan untuk masuk ke tanah Kanaan yang dipimpin oleh tabut perjanjian.

Sekarang ini kita akan mempelajari kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir di dalam ktb perjanjian baru yang ditulis di dalam ktb Wahyu. Jadi kalau TUHAN hendak membawa kita ke dalam kesempurnaan/tidak bercela = TUHAN/Gembala Agung membawa kita kepada kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir = kegerakkan penyempurnaan gereja TUHAN.

Wahyu 6 : 1, 2,
1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Pemenang untuk merebut kemenangan = menang dan menang lagi. Inilah kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir di dalam perj.baru yang ditulis di dalam ktb Wahyu 6 : 1, 2 yang merupakan kegerakkan kuda putih.

Kita akan membandingkan dengan ktb Habakuk 3 : 8, 9, 11,
8. Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai kuda dan kereta kemenangan-Mu?
9. Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah. Sela Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai;
11. Matahari, bulan berhenti di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan tombak-Mu yang berkilat.

Jadi jelas! Yang mengendarai kuda putih adalah TUHAN YESUS.

Di dalam ktb Wahyu disebutkan penunggang kuda memegang anak panah dan di dalam ktb Habakuk dijelaskan dengan lebih jelas yaitu memegang busur dan anak panah. Jadi kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir di dalam ktb perj.lama digambarkan sebagai Yosua yang masuk ke Kanaan dengan dipimpin oleh tabut perjanjian. Sedangkan kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir di dalam ktb perj.baru adalah kegerakkan kuda putih.

Penunggang kuda putih di dalam ktb Habakuk adalah TUHAN YESUS Yang memegang busur dan anak panah.
Arti rohani dari busur adalah alkitab.
Sedangkan anak panah = ayat-ayat di dalam alkitab.
Anak panah yang dipanahkan melayang laju (ay 11) = pembukaan Firman TUHAN/ayat menerangkan ayat bagaikan anak panah yang dilepaskan dan dapat menancap di mana saja = menancap di dalam kehidupan manusia untuk menyucikan kehidupan manusia. Pembukaan rahasia Firman TUHAN/ayat menerangkan ayat kita kenal dengan Firman pengajaran.

Kalau kita melihat dari cahaya anak panah, maka ini merupakan identik dengan cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/Firman pengajaran.

2 Korintus 4 : 3, 4,
3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Inilah saudaraku! Cahaya anak panah = Firman yang dibukakan rahasianya = Firman pengajaran = cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/Firman yang memberitakan tentang kemuliaan Kristus sebagai Raja di atas segala raja/Mempelai Pria Surga --> ini yang disebut dengan Firman Mempelai/Kabar Mempelai.

Saya selalu mengatakan bahwa pemberitaan Firman itu ada dua macam yaitu:

  • injil keselamatan = kabar baik bagi orang berdosa untuk percaya kepada YESUS dan diselamatkan
  • cahaya injil tentang kemuliaan Kristus Yang adalah Wujud ALLAH = Kabar Mempelai/Firman yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang keduakalinya di dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga.

Jadi kalau kita simpulkan keduanya, maka kegerakkan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakkan yang dipimpin oleh TUHAN YESUS Sendiri lewat pengajaran Firman Mempelai/Kabar Mempelai, atau kalau saya singkatkan, maka kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir adalah kegerakkan dalam Kabar Mempelai/Firman pengajaran Mempelai.

Pengajaran Mempelai ini bukan menjadi milik kita sendiri/milik satu gereja/milik satu organisasi --> bukan! Tetapi Kabar Mempelai ini milik semua yang mau menerima Kabar Mempelai sebab ada di dalam alkitab.

Ibadah di Malang, pemberitaan Firman TUHAN tentang Yusuf yang menghadapi jaman kelaparan dan pada saat kelaparan itu terjadi, maka saudara-saudara Yusuf datang untuk mencari gandum yang ada pada Yusuf.

Yusuf = gambaran dari mempelai yang lahir pada masa tua Yakub = Mempelai Wanita/gereja akhir jaman.
Gandum = kabar = gandum Yusuf = Kabar Mempelai.

Kejadian 37 : 5 – 7,
5. Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
6. Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
7. Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."

Saudara-saudara Yusuf = gembala-gembala yang juga memiliki berkas gandum = memiliki pembukaan Firman TUHAN tetapi seluruh berkas gandum milik saudara Yusuf itu tunduk kepada berkas gandum milik Yusuf dan ini menjadi kenyataan. Berkas gandum milik saudara-saudara Yusuf habis sehingga terjadi kelaparan dan mereka mencari gandum milik Yusuf.

Di dunia ini ada banyak pengajaran Firman tetapi harus tunduk pada Firman pengajaran Mempelai/Kabar Mempelai = harus mengarah/memuncak pada Kabar Mempelai. Kalau ada seorang hamba TUHAN yang mengatakan bahwa ia memiliki Firman pengajaran --> ini sudah baik. Tetapi di sini jelas dikatakan bahwa gandum-gandum dari gembala-gembala/saudara-saudara Yusuf tunduk kepada gandum milik Yusuf, artinya pengajaran-pengajaran Firman harus tunduk/harus dikontrol oleh Firman Mempelai/harus mengarah dan memuncak pada Firman Pengajaran Mempelai, supaya dapat masuk dalam kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir/menampilkan YESUS sebagai Mempelai Pria Surga yaitu Kabar Mempelai.

Sangat disayangkan, kita yang sudah berada di dalam pengajaran Mempelai, justru keluar dari pengajaran ini dan ini berarti mau kemana kita ini? Sebab nanti harus tunduk pada pengajaran Mempelai. Ini bukan berarti kita menghina Firman penginjilan, tidak! Sebab Firman penginjilan ini sangat penting, sebab kalau tidak ada Firman penginjilan, maka saya tidak ada di sini, tetapi harus ditingkatkan menuju puncak yaitu sampai pada Kabar Mempelai.

Inilah kegerakkan kuda putih yaitu kegerakkan yang dipimpin oleh YESUS Sendiri dan disebut dengan kegerakkan Kabar Mempelai untuk menyatukan dan menyempurnakan gereja TUHAN dari bangsa kafir dan bangsa Israel menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN. Seperti dulu waktu terjadi kelaparan, kesebelas saudara-saudara Yusuf datang kepada gandum milik Yusuf sehingga terjadi kesatuan duabelas suku dan untuk sekarang adalah kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna yaitu kesatuan dari bangsa kafir dengan bangsa Israel. Semoga kita dapat mengerti.

Di dalam srt Ibrani, Kabar Mempelai/pengajaran Mempelai ini dikatakan sebagai Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua --> Ibrani 4 : 12, 13,
12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Jadi sesudah kita menerima Firman penginjilan dan sekarang sudah ditingkatkan dalam Kabar Mempelai, kita jangan kembali lagi ke Firman penginjilan tetapi harus lebih ditingkatkan lagi sampai kita mencapai kesempurnaan. Sebab kalau kita meninggalkan Kabar mempelai ini dan pergi kemanapun, maka satu saat kita tetap akan kembali ke Kabar Mempelai, inipun kalau kita dapat kembali. Dan kalau kita tidak dapat kembali ke Kabar Mempelai, maka itu berarti kebinasaan untuk selama-lamanya.

Kabar/Firman Mempelai ini memang sangatlah tajam bagaikan cahaya anak panah yang melayang laju dan di dalam srt Ibrani 4 ; 12, 13, Firman pengajaran/Kabar Mempelai bagaikan pedang yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan kita dari dosa-dosa yang tersembunyi.

Dosa-dosa yang tersembunyi ini berada di dalam:

  1. hati dan pikiran, di luar terlihat seperti tidak berdosa, tetapi di dalam ada dosa/ada keinginan dosa dan untuk ini harus ditusuk oleh anak panah/pedang.
    Anak panah ini berguna untuk menjangkau jarak yang jauh --> kita berkunjung kemana-mana untuk menyampaikan Firman pengajaran dan ini bagaikan anak panah. Sedangkan pedang, untuk jarak yang dekat yaitu di dalam penggembalaan. Di dalam penggembalaan, tidak diperlukan anak panah, sebab kalau memakai anak panah, justru akan meleset. Jadi Kabar Mempelai ini dapat untuk jarak jauh maupun untuk jarak dekat.

    Saya mendapatkan e-mail dari seseorang yang tidak saya kenal dan ia berada di tempat yang jauh. Isi dari e-mail adalah meminta saya untuk mendoakannya karena ia adalah seorang yang jahat dan ingin menjadi orang yang baik. Sebab pada waktu itu pemberitaan Firman TUHAN berbicara tentang orang jahat yang bertobat. Orang ini berada jauh dari kita, tetapi ia merasakan tusukan anak panah dan ini jelas. Mendengar hal ini membuat saya menjadi semakin bergairah dengan adanya siaran langsung ini, sekalipun hanya satu orang saja tetapi ia sudah tertolong. Satu orang ini melebihi berapa juta rupiah yang harus kita bayar, sebab nyawa satu orang ini melebihi berjuta-juta rupiah.
    Jika orang yang berada pada jarak yang jauh dapat merasakan tusukan anak panah dan jika kita yang berada jarak dekat tidak merasakan, maka kita adalah orang yang benar-benar kebal dan ini sangatlah berbahaya. Sebab yang terdahulu dapat menjadi terkemudian dan yang terkemudian dapat menjadi terdahulu dan ini merupakan hal yang benar-benar serius.

    Justru yang tua/yang lama berada di dalam Kabar Mempelai ini sangat berbahaya seperti ibu mertua Petrus yang sakit demam. Ibu mertua ini yang mempersiapkan anak gadisnya itu untuk menjadi mempelai --> dari kecil ia dipersiapkan. Ini adalah gambaran dari hamba-hamba TUHAN yang dari kecil/dari dulu berada di dalam pengajaran Mempelai tetapi begitu tua, menjadi demam/tidak dingin tidak panas terhadap Kabar Mempelai karena menganggap semua pengajaran itu sama saja. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius. Itu sebabnya biarlah kita yang berada pada jarak yang dekat dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam hati kita.

    Di dalam injil Matius 15 yang sudah sering kita baca, tetapi kita membacanya ulang supaya kita dapat melihat apakah masih ada di dalam hati kita dosa-dosa yang tersembunyi, dan kalau ada, biarlah pedang bermata dua ini menyucikan/membersihkan hati kita dari hal yang tersembunyi. Mungkin suami/isteri, orang tua/anak, gembala/sidang jemaat tidak mengetahui adanya dosa yang tersembunyi di dalam hati.

    Matius 15 : 19, 20,
    19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
    20. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
    • Pikiran jahat = prasangka buruk. Jika kita memiliki prasangka buruk terhadap seseorang dan jika kita bertemu dengan orang itu, maka kita dapat menutupi perasaan itu dengan tertawa, tetapi di dalam hati tidak menyenangi orang itu. Dan ini harus disucikan, sebab kalau masih ada dosa yang tersembunyi di dalam hidup kita, maka hadirat TUHAN juga akan tersembunyi dan kita tidak akan pernah mengalami jamahan Tangan TUHAN. Saya ulangi! Mengapa Kabar Mempelai/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua ini harus menyucikan/membersihkan hal/dosa yang tersembunyi? Sebab kalau ada dosa yang tersembunyi, maka hadirat TUHAN juga akan tersembunyi dan kita tidak akan pernah mengalami jamahan Tangan TUHAN sehingga kerohanian kita akan menjadi kering.
    • pembunuhan = kebencian.
    • perzinahan --> belum berzinah, tetapi di dalam hati sudah ada keinginan dan ini berarti sudah berdosa = menyembunyikan dosa yang menutupi/menghalangi hadirat TUHAN.

    Mari! Sekarang ini ketujuh dosa di atas ini harus disucikan dan angka tujuh = kesempurnaan. Kalau kita memelihara tujuh dosa ini, maka itu berarti kita sempurna di dalam kenajisan, tetapi kalau kita mau disucikan, maka kita menjadi sempurna seperti YESUS.

  2. memisahkan sendi-sendi, sendi-sendi ini adalah hubungan antara dua tulang/hubungan suami dan isteri, hubungan orang tua dengan anak-anak, hubungan antara kakak dan adik, hubungan antara gembala dengan sidang jemaat, hubungan antara sesama anggauta paduan suara, sesama pemain musik dan kalau ada kotoran yang tersembunyi di sendi itu, maka akan terasa sangat sakit kalau digerakkan. Jangankan ada kotoran, ada air saja harus dioperasi.
    Jadi memisahkan sendi-sendi = menyucikan hubungan dengan sesama.

    1 Korintus 3 : 3, 4,
    3. Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
    4. Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?


    Dosa yang tersembunyi di antara dua sendi dimulai dari:
    • iri hati sehingga akan menimbulkan perpecahan-perpecahan di dalam rumah tangga. Istilah iri hati di dalam rumah tangga ada di dalam ktb perj.lama yaitu Rahel yang iri hati terhadap Lea karena Lea memiliki anak sedangkan ia tidak. Rahel berkata kepada Yakub agar supaya Yakub memberinya seorang anak, tetapi Yakub menjadi marah dan berkata, apakah aku TUHAN? Itu sebabnya kalau di dalam rumah tangga ada iri hati, harus segera diselesaikan.
    • perselisihan/berselisih di dalam rumah tangga, harus segera diselesaikan. Dan kalau perselisihan di dalam hal pengajaran, maka harus segera kembali ke alkitab.

    Kalau kotoran di dalam sendi itu dibiarkan, maka lama kelamaan akan menjadi bengkak --> 2 Korintus 12 : 20, 21,
    20. Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.
    21. Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.


    Kekuatiran dari rasul Paulus ini bukan karena tidak memiliki beras, tetapi yang ia kuatirkan adalah apa yang tersembunyi diantara sendi-sendi/dalam hubungan kita dengan sesama.

    Iri hati dan perselisihan ini kalau dipertahankan, maka akan membengkak. Orang yang egois, pasti akan mengorbankan orang lain. Jika suami egois, pasti isterinya yang akan dikorbankan --> isteri dapat tetap di rumah atau isteri lari dari rumah/meninggalkan rumah. Kalau di gereja gembala egois, maka domba-domba dapat bertahan di dalam penggembalaa, tetapi domba-domba menderita atau domba-domba melarikan diri. Itu sebabnya kita harus berhati-hati di dalam rumah tangga maupun di gereja agar jangan egois.

    Ay 21 --> sudah lampau = sudah lama sendi ini berbuat dosa sampai membengkak. Mari! Sekarang ini biar jarak dekat/pedang itu menusuk sebab yang berada pada jarak jauh saja dapat merasakan, apalagi yang berada pada jarak dekat harus benar-benar dapat merasakan hati ditusuk dan sendi-sendi juga ditusuk. Sebab dosa yang disembunyikan itu tidak akan berhenti tetapi akan terus membengkak sampai mencapai puncak dosa yaitu percabulan. Semoga kita dapat mengerti.
  3. Ada satu lagi tentang pedang, tetapi tidak ditulis di dalam ktb Ibrani tetapi ditulis di dalam ktb Ayub yaitu sampai menusuk ginjal.
    Ayub 16 : 13, 14,
    13. Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembus-Nya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah.
    14. Ia merobek-robek aku, menyerang aku laksana seorang pejuang.


    Kabar Mempelai ini bagaikan hujan anak panah sampai menusuk ginjal. Jika kita ingin masuk dalam kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna maka hati, sendi-sendi sampai pada ginjal harus disucikan.
    Saya akan membandingkan dengan Mazmur 73 : 21, Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
    Penyucian ginjal = perasaan yang terdalam. Mungkin sekarang ini ada orang yang merasakan perasaannya sangat tertusuk/pedih/kepahitan karena difitnah dlsbnya, biarlah pedang yang mengoperasi/disucikan oleh TUHAN. Disucikan oleh anak panah/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua merupakan kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir.

    Ada orang yang bertanya bahwa ini merupakan penghukuman sebab semuanya nanti akan dihukum dengan:
    • kuda merah --> damai sejahtera diambil dari bumi ini
    • kuda hitam --> terjadi kelaparan

    Kemudian apa yang dihukum oleh kuda putih? Yang dihukum adalah dosa sekalipun dosa itu bersembunyi di mana saja tetapi akan dihukum oleh pedang bermata dua.

  4. Kalau bagian yang terdalam yaitu hati/perasaan sudah disucikan, maka bagian yang luar juga disucikan terutama mulut yang disucikan sampai kita menjadi sempurna, sebab dari hati meluap ke mulut.

Inilah penyucian yang dimulai dari Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan hal-hal/dosa-dosa yang tersembunyi dalam:

  • hati
  • sendi-sendi
  • ginjal
  • mulut

Mazmur 149 : 6, Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Kalau pedang bermata dua berada di dalam tangan kita dan kita ditusuk/Firman kita praktekkan, maka mulut/kerongkongan juga disucikan.

Mulut disucikan dimulai dengan:

  • tidak berdusta --> kalau ya, katakan ya, kalau tidak katakan tidak sampai kita
  • tidak salah dalam perkataan dan ini berarti kita sudah sempurna.

Itu sebabnya kita harus berhati-hati dalam berkata-kata, sebab kalau kita tidak mengetahui kebenarannya, maka kita jangan berkata apapun, untuk memberi nasihatpun jangan kita lakukan.

Alm.bpk.pdt Totaijs selalu mengatakan kita harus berhati-hati dalam memberi nasihat, apalagi memberi nasihat tentang nikah. Banyak orang yang iseng/asal saja memberi nasihat tentang nikah dengan menganjurkan bercerai saja sebab mempunyai suami yang tidak bertanggung jawab. Ini sangat berbahaya. Memberi nasihat tentang nikah harus benar-benar mengerti tentang Firman TUHAN. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan mulut yang dimulai dengan tidak berdusta sampai tidak salah dalam perkataan.

Yakobus 3, kita sering membacanya, tetapi tidak mengapa kita membacanya lagi agar kita diingatkan tentang mulut/lidah ini --> Yakobus 3 : 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Penyucian mulut/lidah dimulai dari tidak berdusta sampai tidak salah dalam perkataan. Sekarang ini kita masih dapat salah, tetapi mulailah dengan menjaga mulut/lidah; dan juga supaya kita tidak salah dalam perkataan, maka kita harus membatasi lidah agar apa yang kita ucapkan, menjadi berkat bagi orang lain. Memang tidaklah mungkin untuk tidak salah dalam perkataan sebab kalau sudah tidak salah dalam perkataan, berarti kita sudah sempurna dan sudah terangkat, tetapi yang bisa kita lakukan adalah membatasi perkataan agar setiap kata-kata kita menjadi berkat bagi orang lain.

Jadi kalau kita mau berbicara, kita harus berhati-hati, sekalipun itu dalam bentuk nasihat. Kita harus menimbang apakah kehidupan itu dapat menerima nasihat ini atau tidak, sebab kalau kehidupan itu tidak dapat menerima nasihat itu, maka dapat menimbulkan masalah. Apalagi kalau dalam bentuk teguran! Bisa atau tidak kehidupan itu menerima teguran. Kecuali saya kepada siswa/i Lempin-El, saya harus menegur, jika semuanya keluar, silahkan! Dan ini berarti tidak menjadi hamba TUHAN, sebab Lempin-El merupakan didikan bagi hamba TUHAN.

Tetapi berlainan dengan sidang jemaat, saya harus berhati-hati, jika tidak berhati-hati, maka sidang jemaat dapat keluar semuanya dari gereja. Itu sebabnya, mari! Kita harus membatasi mulut/lidah dengan berkata perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain. Itu sebabnya kita harus belajar sampai kita tidak salah dalam perkataan = sempurna.
Inilah kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir/kegerakkan dalam Kabar Mempelai/Firman yang bagaikan anak panah yang dilepaskan/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang akan menyucikan dosa yang tersembunyi sampai menyucikan seluruh hidup kita. Sebab mulut/lidah jika sudah suci = seluruh hidup kita disucikan sampai menjadi tidak bercacat cela.

Di dalam srt Yudas, Dia melindungi kita supaya kita tidak tersandung, tetapi Dia juga menuntun kita sampai kita tidak bercacat cela = menuntun kita dalam kegerakkan kuda putih/kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir. Itu sebabnya kita jangan pasif di dalam kegerakkan penggembalaan/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jarak dekat kita jangan pasif, jarak jauh kita juga jangan pasif. Semoga kita dapat mengerti.

Kita kembali ke Wahyu 6 : 1, 2,
1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Ini yang menjadi awal dari kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir/kegerakkan dalam Kabar Mempelai/Firman pengajaran yang benar dan kita jangan lengah, sebab kalau ada awal, maka akan ada akhir dan ini tidaklah lama.

Ibadah di Malang, Firman TUHAN tentang tujuh tahun kelaparan, sedangkan di ktb Wahyu 6 tentang kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir/kegerakkan kuda putih. Jadi kegerakkan tujuh tahun kelaparan jaman Yusuf = kegerakkan tujuh tahun di dalam ktb Wahyu dan kegerakkan ini dibagi dua sehingga menjadi tiga setengah tahun. Tiga setengah tahun untuk antikrist dan tiga setengah tahun lainnya --> dua tahun bagi bangsa kafir sedangkan sisanya satu setengah tahun bagi bangsa Israel = kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir dan waktunya sangat cepat. Bahkan di dalam injil Matius 24, dikatakan seperti kilat dari timur ke barat.

Itu sebabnya kita tidak perlu merasa takut mengapa sekarang ini belum ada yang bersekutu, saya katakan biarkan saja! sebab satu waktu semuanya akan tunduk pada Kabar Mempelai. Saya yakin akan hal ini, sebab itu kita jangan keluar tetapi tetap berpegang pada satu Firman yang murni, sebab satu waktu yaitu secepat kilat, semua akan mencari Kabar Mempelai untuk menyatu/menjadi satu seperti saudara-saudara Yusuf yang datang mencari Yusuf. Awalnya Yusuf ini dihina, ia terlunta-lunta, bahkan dimasukkan ke dalam penjara, tetapi sesudah itu ia dicari/terjadi kegerakkan Roh. Kudus hujan akhir.

Itu sebabnya kita harus bersungguh-sungguh, sekalipun kita hanya sedikit, tetapi tidak perlu berputus asa. Seperti saya yang berterima kasih kepada TUHAN, untuk datang ke Surabaya ini, sebab saya dapat belajar dari kecil/dari sedikit untuk bertahan di dalam Firman pengajaran yang benar/Kabar Mempelai, sebab satu waktu akan terjadi penyatuan dan ini terjadi secepat kilat. Semoga kita dapat mengerti.

Tetapi kegerakkan ini akan ada akhirnya yaitu di dalam Wahyu 19 : 11, 12,
11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
12. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri.

Di dalam ktb Habakuk tertulis --> Penunggang kuda adalah TUHAN YESUS sedangkan di dalam ktb Wahyu 19 : 11 sangatlah jelas Penunggang kuda putih adalah Dia Yang Setia = TUHAN YESUS. Dua saksi sudah sangat jelas yaitu kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir.

Banyak orang yang mengatakan bahwa Wahyu 6 ini berbeda dengan Wahyu 19, sebab di dalam ktb Wahyu 6 dikatakan satu mahkota sedangkan ktb Wahyu 19, dikatakan ada banyak mahkota. Saya katakan justru ini yang benar sebab setiap kali menang, akan mendapatkan mahkota. Jadi diakhir kegerakkan akan ada banyak mahkota. Kalau penunggang kuda putih adalah antikrist dan ia yang menang, matilah kita semua. Tidak perlu menjadi hamba TUHAN sebab hamba TUHAN semuanya akan mati. Jika antikrist yang menang, maka ia memakai mahkota yang banyak sedangkan kita menjadi gundul karena tidak memiliki apa-apa.

Inilah akhir dari kegerakkan kuda putih yang menampilkan dua Pribadi yaitu:

  1. pribadi sidang jemaat/gereja TUHAN yang sudah disempurnakan menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
  2. Pribadi YESUS sebagai:
    1. Imam Besar Yang Setia dan Benar dan ini merupakan pelajaran bagi kita kalau YESUS ditampilkan sebagai Imam Besar Yang Setia dan Benar, maka gereja TUHAN harus juga tampil sebagai imam-imam yang setia dan juga yang benar. Itu sebabnya kita harus bersungguh-sungguh sebab tubuh Kristus itu semuanya berguna dan semuanya melayani TUHAN. Kalau kita tidak tampil sebagai imam-imam, maka kita tidak dapat menyambut YESUS sebagai Imam Besar. Sebagai imam-imam, kalau kita tidak setia dan benar, maka kita juga tidak dapat menyambut YESUS sebagai Imam Besar. Jadi yang dapat menyambut adalah imam-imam yang setia dan benar sama seperti YESUS Yang Setia dan Benar. Itu sebabnya bagi yang belum melayani TUHAN, berdoa dan mohon kepada TUHAN agar dapat melayani TUHAN.
      Firman TUHAN di Malang berbicara tentang kesempatan untuk bekerja di kebun anggur dan kesempatan yang terakhir/kesempatan yang ketiga hanya satu jam yaitu jam lima sore dan kesempatan ini bagi bangsa kafir. Sedangkan kesempatan pertama dan yang kedua bagi bangsa Israel yang merupakan umat pilihan TUHAN.

      Imam-imam yang setia dan benar bagaikan berikat pinggang --> Yesaya 11 : 5,
      Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
      Jadi kesetiaan dan kebenaran bagaikan ikat pinggang = imam-imam yang melayani TUHAN dengan setia dan benar bagaikan imam-imam yang berikat pinggang dalam melayani TUHAN. Ini yang penting, sebab urusan kita hanyalah setia dan benar dan kebenaran ini bukan hanya waktu kita berada di gereja tetapi dimulai dari perkara-perkara yang kecil, misalnya di dalam rumah tangga, di dalam pekerjaan di kantor, disekolah, di jalan raya, dalam urusan kartu tanda penduduk dlsbnya.

      Lukas 17 : 8, Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

      Inilah saudaraku! Jika kita melayani TUHAN dengan berikatkan pinggang kebenaran dan kesetiaan = kita memberi makan dan minum YESUS = memuaskan Hati YESUS. Jangan seperti pohon ara, ketika YESUS merasa lapar dan mencari buahnya, tetapi tidak didapati sebuahpun buah ara, maka segeralah pohon ara itu dikutuk sampai menjadi kering.
      Memiliki banyak daun = pelayanan yang banyak tetapi tidak memuaskan Hati TUHAN. Hal ini nomor satu untuk saya karena setiap hari saya berkhotbah dan juga mengajar di Lempin-El, tetapi kalau tidak benar, sekalipun berdaun lebat, akan dikutuk oleh TUHAN.

      Sesudah kita melayani TUHAN/memberi makan minum YESUS, maka YESUS mengatakan --> ‘sekarang kamu boleh makan dan minum’. Ini merupakan urusan TUHAN sebab TUHAN Yang menyediakan bagi kita.
      Makan minum = ada kepuasan sebab tidak merasa lapar dan haus/berbahagia + makan minum untuk hidup sehari-hari merupakan urusan TUHAN. Jika kita di ijinkan oleh TUHAN tidak dapat makan dan minum seperti yang pernah saya alami, maka itu merupakan ujian. Semoga kita dapat mengerti.

    2. Raja di atas segala raja. Di dalam ktb Wahyu 19 ditampilkan juga Dia adalah Raja dan ini tertulis pada Jubah dan pada PahaNYA --> Wahyu 19 : 16, 6,
      16. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
      6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

      Jika YESUS tampil sebagai Raja di atas segala raja, maka kita sebagai Mempelai Wanita TUHAN harus tampil sebagai raja-raja. Di bagian atas kita tampil sebagai imam-imam dan sekarang kita tampil sebagai raja-raja.

      Apa yang dimaksud dengan raja? Sebab banyak yang mengatakan bahwa kita adalah anak raja, jadi kita harus kaya, sehingga bagi yang miskin sudah tidak mau lagi datang ke gereja sebab bukan anak raja. Sesungguhnya tidaklah demikian, sebab yang dimaksud dengan raja, bukanlah hal semacam ini, sebab ukuran dari anak raja bukanlah kaya/miskin secara jasmani, tetapi yang dimaksud dengan raja ada ayatnya yaitu di dalam Mazmur 20 : 10, Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!
      Berseru = berdoa. Jadi tabiat raja itu menang atas musuh-musuh/raja-raja itu adalah orang yang menang atas musuh-musuh.

      Sekalipun ia adalah orang yang kaya, tetapi kaya karena ia korupsi, maka orang itu bukanlah raja tetapi ia disebut sebagai koruptor. Itu sebabnya kekayaan itu bukan ukuran untuk menjadi raja; sedangkan bagi yang diijinkan menjadi orang miskin, kehidupan itu tetaplah seorang raja asal di saat susah ia tidak melakukan dosa/di saat lapar, ia tidak mencuri.

      Agar dapat menang atas musuh/atas setan tri tunggal yang menjadi pemicu dosa/pemicu masalah --> Filipi 2 : 8 – 11,
      8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
      9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
      10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
      11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

      Inilah raja yang mengalahkan setan tri tunggal yang menjadi pemicu dosa.

      Bagaimana kita dapat mengalahkan setan? Dengan kepandaian mau mengalahkan setan yang enamribi tahun digambarkan sebagai ular yang cerdik --> tidaklah mungkin kita dapat mengalahkan setan. Setan hanya dapat dikalahkan dengan ketaatan kepada Firman.
      Jadi imam adalah orang yang setia dan benar; sedangkan raja adalah orang yang taat dan ini yang dapat mengalahkan musuh.

      Kalau musuh dikalahkan seperti yang tertulis di dalam Mazmur 20 : 10, Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!
      Jika kita taat dengar-dengaran = menang atas musuh, maka mulut/lidah kita akan mengaku YESUS, artinya kita dapat berdoa dan doa kita dijawab oleh TUHAN.
      Contoh: sebagai seorang anak, jika anak itu dengar-dengaran kepada orang tuanya, maka apa yang diminta oleh anak itu, orang tuanya akan selalu memberi. Jika apa yang diminta itu tidak ada, maka orang tuanya akan berusaha untuk memberi. Tetapi kalau anak yang tidak mau dengar-dengaran kepada orang tuanya, belum meminta, orang tuanya sudah tidak senang bahkan menyuruh si anak untuk pergi.

      Seringkali orang Kristen berdoa, tetapi tidak dijawab oleh TUHAN, sebab tidak dengar-dengaran --> waktu TUHAN berseru/TUHAN menyampaikan Firman, kita tidak mendengar dan juga tidak dengar-dengaran, maka di saat kita berseru/berdoa, TUHAN juga tidak mendengar. Tetapi di saat TUHAN berfirman, kita dengar dan dengar-dengaran, maka di saat kita berseru, TUHAN mendengarkan doa kita dan ini adalah rumus yang tidak dapat diganggu gugat.

      Lidah mengaku YESUS = puncak dari doa = menyembah dengan kata Haleluyah (Wahyu 19).
      Kalau kita taat dengar-dengaran, kita dapat mengalahkan musuh dan lidah dapat menyembah TUHAN dengan kata Haleluyah waktu YESUS datang sebagai Raja dan kita sebagai raja-raja dapat menyambut Dia.

      Wahyu 19 : 6, Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      Tidak semua orang yang doanya dijawab oleh TUHAN dan tidak semua orang yang dapat menyembah dengan kata Haleluyah, hanya orang yang taat pada Firman TUHAN yang doanya dijawab serta penyembahannya naik sampai ke atas. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius, sebab tidak semua lidah yang dapat berkata seperti ini/menyembah kalau masih dirasuk oleh setan. Semoga kita dapat mengerti.

    3. YESUS ditampilkan sebagai Mempelai Pria Surga, Wahyu 19 : 7,8
      7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
      8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

      YESUS sebagai Mempelai Pria Surga sudah siap sedia dan sidang jemaat/kita harus tampil sebagai Mempelai Wanita yang juga sudah siap sedia.

      Apa yang menjadi kesiapan dari Mempelai Wanita TUHAN? memakai pakaian Mempelai/pakaian yang berkilau-kilauan. Darimana kita mendapatkan pakaian putih yang berkilau-kilauan ini? Wahyu 7 : 13, 14,
      13. Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
      14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

      Pakaian putih yang berkilau-kilauan itu di dapat dari jubah yang dicelup dalam darah/sengsara tanpa dosa/percikkan darah.

Jadi sekalipun kita sudah menjadi imam-imam dan raja-raja yang:

  • setia dan benar
  • taat
  • sudah diberkati oleh TUHAN
  • doa dijawab sehingga masalah terselesaikan

Tetapi kita masih perlu mengalami percikkan darah yaitu sengsara tanpa dosa untuk menghasilkan pakaian putih yang berkilau-kilauan/pakaian Mempelai.

Pakaian putih yang berkilau-kilauan = keubahan hidup.
Waktu YESUS berada di atas gunung untuk menyembah, tiba-tiba pakaianNYA menjadi putih berkilau-kilauan dan WajahNYA juga bersinar. Demikian juga di dalam rumah tangga, kita menghadapi banyak masalah karena suami/isteri/anak kita begini dan begitu = percikkan darah = keubahan hidup = pakaian putih yang berkilau-kilauan.

2 Korintus 4 : 16 -18,
16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
18. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Di dalam penderitaan, kita mengalami pembaharuan yang dimulai dari:

  • pembaharuan hati yaitu jangan tawar hati, jangan kecewa dan putus asa sebab ini bukanlah pakaian Mempelai yang berkilau-kilauan tetapi muram. Contoh: seseorang yang hatinya putus asa, tentu wajahnya muram. Pembaharuan hati itu adalah hati jangan menjadi tawar, kecewa dan putus asa tetapi hati tetap percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN = mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu, sekalipun TUHAN ijinkan kita menderita. Hati yang keras ini yang menjadikan hati menjadi tawar, putus asa dan kecewa diubah menjadi hati yang lembut/hati yang mempercayakan hidupnya kepada TUHAN dan juga mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu.
  • pandangan (ay 18). Pandangan diubahkan menjadi pandangan yang rohani. Pandangan yang rohani = mengutamakan hal yang rohani = hanya memandang YESUS/hanya berharap kepada YESUS apapun yang terjadi di dalam hidup kita = berani mengorbankan yang jasmani untuk hal yang rohani. Inilah Mempelai Wanita/pakaiannya putih berkilau-kilauan.

Contohnya adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego --> Daniel 3 : 16 – 18,
16. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
17. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
18. tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Tidak putus asa/tidak menyerah begitu saja tetapi hati tetap percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN. Kalau TUHAN mau melepaskan kami --> silahkan! Kalau tidak, maka kami akan tetap menyembah TUHAN. Inilah hati yang diubahkan yaitu pandangan hidupnya hanya memandang kepada TUHAN.

Kalau kita memiliki:

  • hati yang mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu.
  • pandangan yang rohani/yang hanya memandang kepada TUHAN, maka TUHAN tidak akan pernah meninggalkan kita.

Daniel 3 : 24, 25,
24. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
25. Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

Awalnya ada tiga orang, sekarang ada empat orang = TUHAN tidak akan meninggalkan kita.
Seperti anak dewa = seperti malaikat = TUHAN YESUS Yang berkilau-kilauan Yang tidak pernah meninggalkan kita.

Saya memiliki pengalaman yaitu pengalaman TUHAN tidak pernah meninggalkan saya yaitu: waktu saya masih di Lempin-El, TUHAN ijinkan saya tidak memiliki makanan dan minuman untuk dimakan dan diminum. Saya sudah ingin meninggalkan Lempin-El dan kembali bekerja; tetapi TUHAN menggiring saya untuk berdoa dan ketika saya berdoa, saya memiliki ketetapan dan saya katakan: ‘TUHAN, sekalipun Engkau tidak mengirim uang, beras, aku tetap mengikuti Engkau’. Waktu itu saya tidak teringat pada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, yang saya ingat hanyalah Elia yang didatangi oleh burung gagak. Apa yang saya alami tidaklah sehebat yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego sebab mereka bertiga berhadapan dengan api. Jadi,waktu kita menghadapi sengsara tanpa dosa, maka kita tidak sadar bahwa pakaian kita sudah menjadi berkilau-kilauan/hati mengasihi TUHAN dan pandangan hanya berharap kepada TUHAN.

Dan di saat pakaian berkilau:

  • TUHAN tidak pernah menipu kita sebab Dia menyertai kita
  • Dia menolong kita
  • Dia mengulurkan Tangan kemurahan kepada kita untuk:
    • menolong kita
    • melepaskan kita dari segala masalah
    • melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan

Hati bertemu hati, Mata bertemu mata, Tangan bertemu tangan. Ini merupakan hal yang luar biasa. Mari saudaraku! Sekarang ini apapun keadaan kita, TUHAN tidak pernah meninggalkan kita.

Tidak terluka sedikitpun ketika berada di dalam api, ini merupakan hal yang mustahil --> TUHAN menjadikan apa yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tetapi bukan hanya ini, sebab TUHAN juga tampil seperti Anak Dewa/Malaikat --> TUHAN bukan saja menolong orang berpakaian berkilau-kilauan, tetapi IA juga akan mengubah wajah kita sampai menjadi seperti Malaikat = Mempelai Wanita. Waktu YESUS berada di atas gunung, Wajah dan PakaianNYA berubah menjadi berkilau-kilauan = Mempelai Pria Surga.

Sekarang pakaian berkilau-kilauan =

  • hati mengasihi TUHAN
  • pandangan hanya berharap kepada TUHAN = tangan diulurkan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan TanganNYA untuk menolong kita. Bukan hanya samapai di sini, tetapi
  • TUHAN juga mengubahkan wajah kita menjadi seperti WajahNYA Yang berkilau-kilauan. Seperti Stefanus, waktu ia dirajam dengan batu, orang-orang melihat wajahnya seperti malaikat.

Kita juga sekarang ini dapat masuk dalam kegerakkan kuda putih dan kita ditampilkan menjadi Mempelai.
Bagaimana Mempelai ini? Yaitu:

  • YESUS sebagai Imam Besar, kita sebagai imam-imam yang setia dan benar
  • YESUS sebagai Raja, kita juga sebagai raja-raja yang taat sehingga kita diberi kemenangan/kuasa kemenangan atas musuh
  • YESUS sebagai Mempelai Pria Surga, kita juga tampil sebagai Mempelai/pakaian putih yang berkilau-kilauan yaitu:
    • hati mengasihi TUHAN melebihi segalanya
    • pandangan hanya kepada TUHAN/tangan diulurkan = hanya berharap kepada TUHAN sehingga TUHAN juga mengulurkan Tangan untuk menolong kita dan melakukan apa yang mustahil bagi kita sampai
    • mengubah wajah kita menjadi seperti Dia dan itu berarti seluruh hidup kita menjadi seperti Dia = Mempelai Wanita TUHAN untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.

TUHAN memberkati kita sekalian. HALELUYAH.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan I di Square Ballroom Surabaya, 02 April 2019 (Selasa Malam)
    ... Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Bertobat mati terhadap dosa. Lahir baru dari air dan Roh--baptisan air dan Roh Kudus. Kita menjadi bayi rohani tidak berbuat dosa sama dengan hidup dalam kebenaran sehingga kita selamat dan diberkati. Inilah pekerjaan dari Injil keselamatan. Tetapi masih bayi. Untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali harus ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 17 Mei 2012 (Kamis Sore)
    ... pelayan Tuhan hamba Tuhan yang ketinggalan saat kedatangan Tuhan kedua kali. Malam ini kita memperingati Yesus terangkat ke Sorga supaya kita juga bisa terangkat ke Sorga saat Yesus datang kembali kedua kali. Petrus - Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Oktober 2010 (Kamis Sore)
    ... atau hal-hal rohani. Lukas - . sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata Tuhan tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri Suruhlah dia membantu aku. . Tetapi Tuhan menjawabnya Marta Marta engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara Ini terjadi karena tidak hidup dalam ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Oktober 2013 (Rabu Sore)
    ... kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan dan sesudah mengucap berkat atasnya Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak tujuh bakul. Yang pertama adalah pemecahan roti yang kedua itulah tujuh ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Oktober 2018 (Sabtu Sore)
    ... kekuatannya janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya . tetapi siapa yang mau bermegah baiklah bermegah karena yang berikut bahwa ia memahami dan mengenal Aku bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia keadilan dan kebenaran di bumi sungguh semuanya itu Kusukai demikianlah firman TUHAN. 'kekuatannya' termasuk kedudukan. Tiga hal yang dicari dan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 14 Agustus 2013 (Rabu Malam)
    ... ya TUHAN berjagalah pada pintu bibirku Yang pertama adalah mengalami penyucian dan pembaharuan mulut lidah. Sehingga mulut menjadi lembut. Yang menghasilkan perkataan yang benar dan baik. Perkataan benar tidak ada dusta sesuai firman. Perkataan baik menjadi berkat bagi orang lain. Amsal a . Lidah lembut adalah pohon kehidupan Pohon kehidupan itu ada ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... Rombongan Yesus bersama murid-murid dan orang banyak. Arah perjalanan rombongan ini adalah dari luar kota masuk ke kota Nain. Nain artinya tempat yang menyenangkan. Dalam arti rohani rombongan pertama ini menunjuk pada ibadah pelayanan yang dipimpin oleh Yesus sebagai Imam Besar dan Kepala atau ibadah yang dipimpin oleh firman pengajaran yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Oktober 2008 (Senin Sore)
    ... kita. Malam ini kita akan melihat kegerakan Roh Kudus hujan akhir Firman Pengajaran dalam kaitan dengan Tabut Perjanjian. Dan hanya tabut ini yang mampu memimpin sampai masuk Kanaan. Yosua 'menyeberang sungai Yordan untuk masuk Kanaan' kegerakkan hujan akhir. 'Kanaan' artinya Kanaan samawi Yerusalem baru. negeri kegerakkan. Sikap kita terhadap Tabut ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Desember 2011 (Selasa Sore)
    ... berasal dari semak duri yang terkena api tetapi tidak terbakar. Semak duri artinya seringkali terlihat baik tetapi saat ada masalah maka akan saling menusuk. Panggilan Tuhan berasal dari kesucian. Makin kita disucikan panggilan akan semakin jelas dan teguh dan kita tidak akan pernah goyah. Tuhan memanggil dengan suara Musa Musa ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 April 2023 (Minggu Pagi)
    ... sudah siap sedia dengan minyak persediaan pelita tetap menyala yang bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. ayat Yesus datang kedua kali sebagai Imam Besar yang setia dan benar. Wahyu Lalu aku melihat sorga terbuka sesungguhnya ada seekor kuda putih dan Ia yang menungganginya bernama Yang Setia dan Yang Benar Ia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.