Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Matius 24, khotbah tentang akhir jaman/penghukuman atas dunia yang akan terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya dan yang lazim disebut dengan kiamat. Kita mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak masuk dalam kiamat/hancur bersama dunia, tetapi kita justru akan terangkat di awan-awan, jika YESUS datang kembali Yang kedua kalinya.

Kita akan mempelajari Matius 24: 3-44, tentang tujuh nubuat yang harus terjadi menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya/menjelang kiamat akan ada tujuh tanda yang besar.

Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15-ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 26-ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> ay 32-ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36-ay 44
Kita masih akan mempelajari nubuat yang kedua yaitu nubuat tentang bangsa-bangsa --> Matius 24: 6-8,
6. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Jadi, menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya/kiamat, ditandai dengan tanda kedua yaitu kegoncangan-kegoncangan yang akan melanda seluruh bangsa di dunia yang akan mengakibatkan kegelisahan, ketakutan --> tidak ada damai lagi sampai pada kebinasaan.

Ada tiga macam bentuk kegoncangan yaitu:
  • peperangan,
  • kelaparan dan
  • gempa bumi.
Ketiga macam kegoncangan ini sudah mewakili seluruh kegoncangan. Semoga kita dapat mengerti.

Kita masih mempelajari tentang PEPERANGAN yang terjadi peperangan antar suku, antar bangsa/antar negara yang semakin meningkat dan menjadi semakin membesar sampai pada peperangan yang dahsyat yang akan melibatkan dua ratus juta tentara dari seluruh muka bumi dan menewaskan sepertiga manusia yang ada di bumi.

Wahyu 9: 16, 18
16. Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
18. Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

Ay 16 --> satu laksa terdiri dari sepuluh ribu tentara, jadi dua puluh ribu laksa = dua ratus juta tentara.
Ay 18 --> sepertiga dari umat manusia --> 1/3 x 6.000.000.000 = 2.000.000.000 manusia yang akan mati.

Senjata yang digunakan adalah:
api --> yang digunakan pada perang dunia yang pertama.
asap --> yang digunakan pada perang dunia yang kedua itulah bom atom yang digunakan untuk menghancurkan kota Hiroshima dan kota Nagasaki sehingga menimbulkan asap yang besar yang naik membumbung ke udara bagaikan cendawan yang raksasa dan sudah menewaskan banyak orang di sana dan juga kesengsaraan sampai saat ini di kota Hiroshima dan juga di kota Nagasaki. Semoga kita dapat mengerti.

Tetapi sekali lagi, setan ini tidak hanya ingin membunuh tubuh manusia, tetapi setan juga ingin membinasakan jiwa dan roh manusia sampai ke neraka untuk selama-lamanya. Sebab itu setan juga menggunakan senjata asap secara rohani itulah dosa.

Secara jasmani, bom atom sudah dahsyat, tetapi lebih dahsyat lagi adalah yang dapat membunuh tubuh, jiwa dan roh manusia sampai ke neraka yaitu asap dosa yang juga naik membumbung tinggi.

Wahyu 9: 2, 3
2. Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
3. Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

Ay 2 --> matahari dan angkasa menjadi gelap, sebab asap sudah naik ke atas seperti asap dari bom atom yang juga membumbung ke angkasa.
Ay 2 --> asap yang keluar dari lubang bagaikan tanur besar = asap maut/sengat maut yang adalah dosa.

1 Korintus 15: 56a, Sengat maut ialah dosa

Inilah senjata asap secara rohani yang digunakan oleh setan untuk membunuh tubuh, jiwa dan roh manusia. Saya mau mengulangi perkataan Firman: 'sekecil apa-pun dosa itu, tetapi kalau tidak ditutup dengan Darah YESUS/tidak diperdamaikan/tidak diselesaikan, maka akan ditutup oleh dosa-dosa yang lain' terus menerus ditutup oleh dosa-dosa lain, sampai menjadi asap yang membumbung ke angkasa dan akan menimbulkan ledakan yang keras seperti ledakan dari bom atom yang akan membinasakan tubuh, jiwa dan roh manusia. Saya akan selalu mengulang-ulang hal ini, supaya kita sadar bahwa dosa sekecil apa-pun, kalau tidak ditutup oleh Darah YESUS/tidak diperdamaikan/tidak diselesaikan dengan TUHAN dan juga dengan sesama sampai menjadi seperti asap yang membumbung tinggi ke angkasa/ke hadirat TUHAN sehingga menimbulkan ledakan bagaikan bom atom yang akan membinasakan tubuh, jiwa dan roh manusia sampai di neraka.

Tetapi sebaliknya, 'dosa sebesar apa-pun, tetapi kalau ditutup oleh Darah YESUS/diperdamaikan sehingga tidak ada kuasa lagi/tidak ada sengat maut lagi maka akan menghasilkan kebenaran, kesucian sampai pada kesempurnaan/menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Inilah kuasa dari pendamaian/kekuatan dari Darah YESUS sehingga sengat maut dikalahkan.

Inilah saudaraku! Kita diperhadapkan pada dua hal ini yaitu:
  • jika dosa tidak diselesaikan, maka akan membumbung sampai ke angkasa dan akan meledak sehingga membinasakan tubuh, jiwa dan roh manusia. Tetapi
  • kalau dosa itu diselesaikan, maka dosa itu ditutup oleh Darah YESUS sehingga dosa itu tidak ada kuasanya lagi/tidak ada sengat maut lagi sampai kehidupan kita tidak bercacat cela dan kita menjadi sempurna/menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Dosa yang sudah membumbung tinggi ke angkasa dan juga sudah membinasakan banyak umat manusia termasuk anak-anak TUHAN sudah pernah terjadi di beberapa tempat yaitu:
  • di Sodom dan Gomora di jaman Lot --> seluruh Sodom dan Gomora binasa, kecuali Lot dengan kedua anaknya sebab isteri Lot juga ikut binasa dan menjadi tiang garam. Ini sudah kita pelajari.

  • di jaman Nuh, dosa sudah membumbung tinggi sehingga seluruh umat manusia di dunia binasa kecuali Nuh, isteri dengan anak-anaknya --> hanya empat pasang mempelai yang masuk ke dalam bahtera. Ini juga sudah kita pelajari.

  • di Niniwe, dosa juga sudah naik meningkat tetapi masih ditahan dan untuk ini kita bersyukur --> Yunus 1: 1, 2,
    1. Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
    2. "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

    Berseru/berteriak.
    Telah sampai kepada-Ku = telah membumbung ke angkasa dan terjadi di kota Niniwe.

    Dan apa yang terjadi di kota Niniwe itu sama dengan dosa di jaman Nuh --> Yunus 3: 8, Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.

    Kekerasan ini = merusak.
    Mari kita membandingkan dengan ktb Kejadian 6: 11, 12,
    11. Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
    12. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

    Ay 11 --> Hidup keras = hidup rusak. Kekerasan ini merusak sampai pada kerusakan moral yaitu dosa sex/dosa kawin mengawinkan dan dosa makan minum dan ini juga termasuk anak-anak TUHAN.

    Bukan hanya dosa kekerasan/dosa merusak/kehidupan yang rusak, tetapi yang terjadi di Niniwe --> mari kita membaca di dalam ktb Nahum 3: 1, Celakalah kota penumpah darah itu! Seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman!

    Kita harus berhati-hati, sebab selain dosa sex dan dosa makan minum, juga ada dosa dusta yang juga membumbung tinggi. Kita jangan lupa dengan dosa dusta ini yang mungkin dianggap kecil sebab sudah biasa; tetapi kalau menurut alkitab, maka dosa dusta ini bukanlah hal yang biasa. Inilah dosa di Niniwe yang juga sudah membumbung tinggi.

    Akibatnya: Yunus 3: 4, Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."

    Kota Niniwe akan ditunggang balikkan sebab dosa itu sudah meledak sehingga mendapatkan hukuman dari TUHAN. Inilah nubuat di akhir jaman.

    Tetapi TUHAN itu maha penyayang dan maha adil, sebab sebelum IA mendatangkan penghukuman, terlebih dahulu TUHAN memberikan jalan keluar/peringatan bagi manusia, supaya manusia tidak masuk dalam penghukuman.
Seperti pada jaman Nuh, TUHAN juga sudah memperingati manusia dengan memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. TUHAN menanti sampai Nuh masuk ke dalam bahtera dan ini memakan waktu berapa lama?
Demikian juga di jaman Lot, TUHAN juga mengutus dua malaikat untuk menyerukan bahwa kota Sodom dan Gomora akan dihukum, tetapi mereka menolak.

Bahkan orang-orang sekota itu meminta kedua malaikat itu sebab mereka mau menggagahi/memperkosa kedua malaikat itu.

Inilah upaya TUHAN dengan memberikan jalan keluar/memberikan peringatan, supaya umat TUHAN/manusia umumnya di bumi, agar jangan masuk ke dalam penghukuman.

Demikian juga dengan Niniwe, TUHAN mengutus Yunus --> Yunus 1: 2, "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

Sebelum saya menerangkan tentang pengutusan, maka terlebih dahulu saya akan menerangkan tentang mengapa orang Niniwe ini melakukan dosa sampai membumbung tinggi? Ini yang harus kita pelajari supaya jangan sampai kita yang hidup di akhir jaman, jangan membuat dosa yang sampai membumbung tinggi.

Jawabannya ada di dalam Yunus 4: 11, Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Penduduk Niniwe ini adalah orang-orang yang kaya sebab mereka diberkati, tetapi sayang, mereka tidak dapat membedakan tangan kanan dengan tangan kiri.

Yang menyebabkan mengapa Niniwe sampai menaikkan dosa yang membumbung tinggi adalah dosa sex, dosa makan minum seperti dosa di jaman Nuh dan ditambah dengan dosa dusta.

Tidak dapat membedakan tangan kanan dengan tangan kiri --> seperti anak kecil yang tidak dapat membedakan tangan kanan dengan tangan kiri = kerohanian mereka masih seperti anak kecil/kerohanian mereka masih kanak-kanak. Sekali-pun mereka sudah diberkati dengan memiliki banyak ternak. Ini berarti kerohanian mereka tidak bertumbuh kearah kedewasaan = tetap seperti anak kecil. Inilah keadaan dari gereja TUHAN sekarang ini, saya tidak berbicara umum, tetapi keadaan dari gereja TUHAN di akhir jaman.

Arti dari tidak dapat membedakan tangan kanan dari tangan kiri -->
Roma 12: 2, Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kalau kerohanian kita tidak bertumbuh, akan berbahaya sebab dunia sudah bertumbuh di dalam dosa, maka kerohanian semacam itu dapat menjadi sama dengan dunia. Jadi arti tidak dapat membedakan tangan kanan dengan tangan kiri adalah kerohaniannya tidak bertumbuh = tetap seperti anak kecil, artinya tidak mengalami pembaharuan hati = tetap keras hati.

Praktek dari keras hati adalah tidak dapat membedakan Firman pengajaran yang benar dengan Firman pengajaran yang tidak benar/yang palsu sehingga semua pengajaran dianggap sama saja. Mari saudaraku! Kita harus sungguh-sungguh serius dihari-hari ini.

Jika kita tidak dapat membedakan Firman pengajaran yang benar dengan Firman pengajaran yang tidak benar, maka nanti juga tidak akan dapat membedakan mana pelayanan/ibadah yang benar dengan pelayanan yang tidak benar, bahkan cenderung lebih menyukai yang palsu/yang duniawi.

2 Tawarikh 12: 8, Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi."

Kalau kita tidak dapat membedakan Firman pengajaran yang benar dengan Firman pengajaran yang tidak benar/yang palsu berarti tidak bisa membedakan ibadah pelayanan yang benar dengan yang palsu/yang duniawi. Bahkan senang dengan yang duniawi; itu sebabnya kita jangan menjadi serupa dengan dunia.

Kita akan menjadi sama dengan dunia kalau tanpa Firman pengajaran yang benar, itu sebabnya harus berhati-hati!! Jangan hanya berpatokan diberkati, sebab orang dunia yang tidak mengenal YESUS banyak yang kaya.

Kain dan Habel sama-sama melayani, bukan Kain mencuri, Habel melayani, tidak!! Kain dan Habel sama-sama mempersembahkan korban = melayani. Tetapi Kain ditolak, Habel diterima, berarti hanya limapuluh persen.

Kita harus berhati-hati dan dimulai dari saya, jangan sampai menipu sidang jemaat. Kalau sudah tidak bisa membedakan Firman pengajaran yang benar dengan yang palsu, dianggap sama saja, pelayanan dianggap 'sekarang ini yang penting melayani'. Hati-hati, Kain dan Habel juga melayani, tetapi Kain habis! Kalau sudah tidak bisa membedakan ibadah pelayanan yang benar, maka selanjutnya tidak bisa membedakan perkara yang benar dengan perkara yang tidak benar, sehingga akan menimbulkan dosa.

Di dunia ini, di mana-mana orang berdusta --> di dunia kesehatan, di dunia pendidikan, harus melakukan dusta, sekali-pun hanya sedikit --> ini adalah orang yang tidak bisa membedakan mana yang benar/perkara yang benar dengan perkara yang tidak benar.

Di mulai dari komandonya terlebih dahulu, pengajaran terlebih dahulu yaitu kehendak ALLAH, sebab tidak sama dengan dunia. Sekali-pun enam milyar orang di dunia mengatakan bahwa hal itu sudah biasa di dunia, tetapi kalau Firman mengatakan tidak sama, ya tidak sama!!!!

Jangan tergantung orang banyak, tetapi kita harus memiliki prinsip, mana Firman pengajaran yang benar dengan yang tidak benar dan juga mana ibadah pelayanan yang benar dengan yang tidak benar/yang duniawi. Baru kita dapat membedakan mana perkara benar dan yang tidak benar = peka.

Kalau kita sudah memiliki kepekaan hati untuk membedakan pengajaran yang benar dengan yang tidak benar, maka kita akan memiliki kepekaan hati untuk membedakan mana dosa dan mana yang bukan dosa/mana yang tidak baik dan mana yang baik. Saat kita bekerja, saat kita bersekolah, kita harus peka! Dalam pergaulan, juga harus peka.

Ini Niniwe, mengapa Niniwe dapat menaikkan dosa sampai ke angkasa? Karena:
  • dia tidak bisa membedakan tangan kiri dengan tangan kanan,
  • tidak bisa membedakan yang jahat dan yang baik,
  • tidak bisa membedakan pengajaran yang benar dengan yang tidak benar,
  • tidak bisa membedakan pelayan yang benar dengan yang duniawi, akhirnya menaikkan dosa yang membumbung tinggi dan akibatnya akan ditunggang balikkan oleh TUHAN.
Tetapi sekali lagi TUHAN itu maha penyayang dan maha adil. Sebelum menghukum dunia ini terutama dunia di akhir jaman, sebelum menghukum di Niniwe, TUHAN terlebih dahulu sudah memberitahukan, memberi peringatan, memberi jalan keluar kepada anak-anak TUHAN termasuk manusia di bumi, di akhir jaman ini.

Dengan apa TUHAN memberitahukan? Yunus 1: 2, "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

TUHAN mengutus Yunus untuk berseru, bukan cuma berkata, tidak cukup hanya berkata, tetapi berseru, berteriak. Apa artinya untuk sekarang ini? Sekarang ini, dunia sudah memasuki jaman seperti Niniwe, Sodom Gomora, seperti jaman Nuh = sudah tengah malam, sudah gelap, dosa itu sudah sampai di angkasa. Di dalam Wahyu 9, asap naik ke angkasa sehingga matahari menjadi gelap, semua gelap, dunia ini bagaikan tengah malam dan dosa sudah memuncak sampai di angkasa, tinggal menunggu waktu sebentar lagi untuk dihukum. Semuanya itu akan meledak/ menjadi penghukuman yang akan menghancurkan seluruh isi dunia.
Waktu di Niniwe, Yunus disuruh untuk berseru, bukan berkata-kata atau berbisik-bisik, tetapi berseru! Sebab ini sudah tidak ada waktu lagi, berseru! Di tengah malam ini, menjelang kedatangan TUHAN, menjelang fajar menyingsing tidak ada waktu lagi, harus berseru! Matius 25: 6 ini yang harus diserukan, sebab hanya ini yang merupakan satu-satunya berita yang harus diserukan menghadapi dunia yang sudah tengah malam, dosa yang sudah memuncak, membumbung sampai di angkasa, tidak bisa yang lain, harus berseru!

Matius 25: 6, Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Tengah malam/suasana dunia paling gelap, terdengar orang berseru seperti Yunus berseru di Niniwe, dan apa yang diserukan? Mempelai datang songsonglah Dia. Menghadapi Niniwe yang sudah memuncak dosanya, Yunus harus berseru. Menghadapi dunia akhir jaman yang sudah masuk tengah malam, paling gelap, dosa sudah memuncak harus diserukan Firman pengajaran Mempelai yang benar --> Lihat Mempelai datang! berseru Firman pengajaran Mempelai. Berdasarkan terang dalam tabernakel = Firman Pengajaran Mempelai dan Tabernakel.

Pada waktu yang lalu sudah diterangkan tentang Nuh, Nuh sudah benar, jujur, sudah bergaul dengan TUHAN. Tetapi kalau tidak masuk bahtera, hilang juga. Ditunggu sampai masuk bahtera yang terdapat empat pasang mempelai = Firman pengajaran Mempelai dan Tabernakel.

Mari! Bagi yang sudah berada di dalam pengajaran, jangan keluar, mau ke mana kalau keluar? Justru yang lain di tunggu masuk, kita yang sudah di dalam mau keluar, akan berbahaya. Satu-satunya suara, tidak ada lain.

Coba saudara baca di alkitab masing-masing, mungkin punya bahasa Jawa dlsbnya --> hanya satu suara yaitu lihat Mempelai datang!! Hanya suara itu, di tengah malam. Bukan fanatik bodoh-bodoh, tetapi ini berdasarkan kebenaran Firman, kebenaran alkitab. Lihat Mempelai datang = Firman pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel. Ini yang harus diserukan di akhir jaman.

Saya sudah sering katakan ada dua macam bentuk pemberitaan Firman, yang pertama Firman Penginjilan bagaikan susu, lunak, untuk membawa orang-orang berdosa, orang-orang yang belum mengenal YESUS agar dapat percaya kepada YESUS dan diselamatkan. Tetapi menghadapi dosa yang sudah membumbung tinggi perlu diserukan bentuk yang kedua, seru...serukan! yaitu Firman pengajaran Mempelai --> Ini keras, sebab merupakan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan merupakan satu-satunya yang dapat mengerem/yang dapat menahan lajunya dosa yang sudah membumbung tinggi ke angkasa dan juga untuk menyucikan kehidupan kita sampai sempurna menjadi Mempelai Wanita TUHAN yang siap menyambut kedatangan YESUS Yang ke dua kalinya di awan-awan yang permai.

Mari saudaraku! Jangan dosanya yang naik, tetapi nanti orangnya yang naik oleh Firman pengajaran yang benar, itu sebabnya jangan lepaskan pengajaran ini sebab hanya ada satu seruan di tengah malam/di akhir jaman seperti di kota Niniwe yaitu Firman Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.

Bagaimana sikap kita setelah Firman diserukan? Bagi saudara yang sudah lama dibina di dalam Firman pengajaran Mempelai, bagaimana sikap saudara?
Yunus 3: 4-9
4. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
5. Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
6. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
7. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
8. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
9. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."

Ay 5, anak-anak juga penting untuk mendengar Firman Mempelai ini, bagi guru-guru sekolah Minggu perhatikan! Saudara jangan mengambil bahan dari mana-mana, jangan! Tetapi ambil bahan dari Firman penggembalaan, untuk ini, mohon hikmat dari TUHAN agar dapat menyampaikan Firman secara sederhana bagi anak-anak supaya mereka juga dapat masuk dalam satu kesatuan bahtera. Jangan cari bahan-bahan dimana-mana, jangan! Satu penggembalaan, satu bahtera --> anak-anak juga termasuk, selain orang dewasa dan juga kaum muda.

Inilah sikap yang positif. Begitu Yunus berseru/ada pemberitaan/ada seruan Firman pengajaran Mempelai dan Tabernakel yang keras/yang lebih tajam dari pedang bermata dua, harus memiliki sikap yang positif.

Kota Niniwe termasuk rajanya ini memiliki sikap positif yaitu merendahkan diri/rendah hati untuk bisa menerima Firman pengajaran Mempelai, Firman pengajaran yang keras = bisa mendengar, menerima dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran. Sampai raja yang kaya, yang hebat, tetapi dia merendahkan diri. Seringkali kita yang tidak memiliki apa-apa justru waktu mendengarkan Firman yang keras menjadi marah, baik yang kaya bahkan sampai yang tidak memilik apa-apa, mau menentang, betapa sombongnya. Dalam keadaan sudah porak-poranda, mungkin rumah tangga sudah porak-poranda, kita masih mau mengeraskan hati.

Tetapi kita masih ditunggu oleh TUHAN sampai kita bisa mendengar dan dengar-dengaran pada seruan TUHAN/pada Firman pengajaran Mempelai dan Tabernakel = Firman pengajaran yang keras.

Mari! terutama bagi kita yang sudah lama dalam Firman pengajaran, baik kami hamba TUHAN, maupun sidang jemaat yang sudah lama dibina oleh Firman pengajaran, bagaimana sikap kita? Sebab ini yang menentukan.

Praktek dari sikap yang positif untuk menerima Firman ini, mereka berpuasa = Firman bekerja untuk mendorong kita menyembah kepada TUHAN, berpuasa, merendahkan diri.

Kita jangan anti dengan puasa, sebab ada ayat yang disalah artikan yaitu kalau Mempelai ada, tidak perlu berpuasa, sehingga berkata --> 'karena kita sudah berada di dalam pengajaran Firman Mempelai, jadi tidak perlu berpuasa'. Ini salah! Sebab bukan seperti ini pengertiannya, dan banyak yang terjebak disini.

Justru pekerjaan dari Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman Mempelai, kalau menyucikan, maka akan menusuk, sehingga kita akan lebih merendahkan diri lagi. Berdoa, menyembah TUHAN bahkan sampai berpuasa. Itu sebabnya doa puasa itu penting.

Arti dari doa dan berpuasa adalah:
  1. melembutkan hati untuk bertobat. Di ayat 8 --> 'haruslah semuanya, manusia dan ternak berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada ALLAH, serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukan' = bertobat. Doa puasa itu artinya melembutkan hati dan lewat doa puasa ini, hati kita akan semakin dilembutkan/melunakkan hati supaya kita bisa bertobat/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Berhenti, jangan sampai dosa membumbung, tetapi hentikan, lewat doa puasa.

    Bukan cuma bertobat, dalam Matius 6, dengan berpuasa kita memberi kesempatan Firman dan Roh Kudus menyucikan kehidupan kita.

    Matius 6: 17, 18
    17. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
    18. supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

    Dalam berpuasa, minyakilah kepalamu = urapan Roh Kudus dan cucilah mukamu = Firman penyucian.

    Jadi kalau orang berpuasa itu muka harus dibasuh dengan air, kepala di minyaki. Minyak itu Roh Kudus, mencuci itu dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Firman pengajaran. Jadi berpuasa itu memberi kesempatan seluas-luasnya bagi Firman pengajaran Mempelai/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dalam urapan Roh Kudus untuk menyucikan kehidupan kita.

    Jika hati di tusuk oleh TUHAN, maka itu merupakan kesempatan berpuasa agar kita mengalami penyucian. Bertobat dan selanjutnya mengalami penyucian. Ini dalam berpuasa, untuk mengerem/menghentikan lajunya dosa yang mulai membumbung tinggi.

    Sangat penting berpuasa, bagi kaum muda mari, ambil waktu, jangan sampai terjerumus/sampai membumbungkan dosa kejahatan, kenajisan, jangan! Lebih baik kita ikuti Firman TUHAN sekalipun keras, sekalipun sakit bagi daging, mari ikuti sampai kita bisa berpuasa, merendahkan diri dihadapan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah sikap orang Niniwe, sikap yang positif, orang yang tadinya jahat, harus dihukum, tetapi sekali mendengar Firman pengajaran Mempelai dapat langsung bertobat.

    Bagaimana dengan kita yang sudah bertahun-tahun, saya yang sudah bertahun-tahun memberitakan Firman, bagaimana? Apakah masih keras? Jangan kalah, sebab yang terdahulu, menjadi terkemudian, terkemudian menjadi yang terdahulu. Sungguh-sungguh saya mengatakan ini, untuk diriku nomor satu, sebab orang yang jahat dapat bertobat, yang seharusnya dihukum bisa bertobat/ bisa disucikan.

  2. di ayat 9 bisa melembutkan hati, melunakkan hati. Kalau kita melembut, bisa bertobat, suci maka kita dapat melunakkan hati TUHAN agar berbelas kasihan, tidak menghukum bahkan memberkati, luar biasa. Ini puasa. Di mana ada pengampunan, maka di situ ada jalan keluar, ada berkat TUHAN yang dicurahkan.

    Yunus 3: 9, 10
    9. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
    10.Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

    Dulu, TUHAN mengutus Yunus untuk menyerukan Firman TUHAN kepada orang Niniwe, untuk menolong kota Niniwe, untuk sekarang berarti TUHAN mau mengutus kita semua untuk menyerukan Firman pengajaran Mempelai di akhir jaman untuk menolong seluruh bangsa-bangsa di dunia sampai kepada bangsa Israel, sebab pertolongan terakhir pada bangsa Israel. Kalau Israel sudah mau menerima Firman ini, maka itu berarti sudah berakhir waktunya, dan Mempelai akan terbentuk, hukuman akan turun atas dunia.

    Inilah TUHAN mau mengutus, tetapi justru orang yang sudah berada di dalam Firman Mempelai dan mau diutus oleh TUHAN, justru memiliki sikap yang negatif. Orang yang mau dihukum, mendengarkan Firman justru memiliki sikap yang positif.

    Yunus memiliki sikap yang negatif yaitu egois/mementingkan diri sendiri. Yunus egois, ini merupakan gambaran kehidupan kita. Hati-hati, sementara TUHAN mau memakai kita untuk menyebarkan Firman lewat khotbah, dan juga lewat nyanyian, mari bersunguh-sungguh.
Apa yang menjadi praktek dari mementingkan diri sendiri?
  1. Yunus 1: 3, Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

    Tidak mengasihi TUHAN YESUS = melarikan diri = jauh dari TUHAN.
    Hati-hati, melarikan diri itu jauh dari TUHAN = tidak mengasihi TUHAN, artinya mengorbankan pelayanan untuk kepentingan diri sendiri.

    Seperti Yunus, yang diperintahkan oleh TUHAN untuk pergi ke Niniwe, tetapi karena ia berpikir bahwa orang Niniwe itu jahat - jahat, maka lebih baik ia pergi ke Tarsis, sebab di sana lebih enak. Inilah, seringkali kita mengorbankan pelayanan untuk memenuhi kepentingan diri sendiri; kita harus ingat, kalau kita jauh dari TUHAN, maka akan dekat dengan setan/dekat dengan maut.

    Atau sebaliknya, melayani tetapi tidak sesuai dengan Firman. Firman bilang ke Niniwe, dia tetap melayani, tetapi ke Tarsis = mengorbankan Firman pengajaran yang benar. Melayani tetapi tidak sesuai kehendak TUHAN, melainkan sesuai dengan kepentingan sendiri = cari yang enak buat daging sekalipun bertentangan dengan Firman, tidak sesuai dengan Firman pengajaran yang benar. Untuk ini kita harus berhati-hati! Sebab kelihatannya melayani, tetapi sudah tidak sesuai Firman. Inilah orang melarikan diri dari TUHAN/jauh dari TUHAN = tidak mengasihi TUHAN.

  2. Tidak mengasihi sesama. Orang egois itu tidak mengasihi sesama. Begitu TUHAN tidak jadi menghukum, Yunus menjadi marah. Orang Niniwe berpuasa sehingga melembutkan Hati TUHAN, melunakkan Hati TUHAN sehingga TUHAN berbelas kasihan dan IA tidak jadi menghukum tetapi memberkati. Begitu orang Niniwe mendapat belas kasih TUHAN, Yunus menjadi marah.

    Yunus 4: 1, Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.

    Arti dari tidak mengasihi sesama/egois: marah, iri hati. Kalau orang lain mendapat belas kasih TUHAN, dan diberkati oleh TUHAN:
    • menjadi marah,
    • orang lain lebih dipakai, menjadi marah dan iri hati,
    • dan tidak mau mengampuni dosa orang lain.

    Niniwe sudah bersalah, sudah berzinah, seharusnya dihukum. Tidak mau mengampuni orang yang berdosa, tetapi menghukum atau menghakimi orang berdosa.

  3. Mengorbankan orang lain untuk kepentingannya sendiri. Orang tua jangan mengorbankan anak untuk kepentingan sendiri, demikian juga anak jangan mengorbankan orang tua untuk kepentingan sendiri, jangan! Seringkali kita mengorbankan orang lain untuk kepentingan sendiri. Inilah sikap yang negatif, ini yang bahaya. Justru orang yang berada dalam kabar Mempelai, Firman Mempelai mau di utus oleh TUHAN di akhir jaman, justru menjadi egois, sikapnya negatif dan ini sangat berbahaya.

    Apa saja bentuknya, jangan sampai itu terjadi! Mengorbankan orang lain untuk kepentingannya sendiri, berarti Yunus tidak memiliki kasih kepada TUHAN, dan juga tidak memiliki kasih kepada sesama = tidak memiliki dua loh batu/menolak dua loh batu. Kedua loh batu ini adalah kasih, tetapi kalau ditolak, akan menjadi penghukuman.

    Yunus ternyata menolak, dia sudah melayani TUHAN, hebat! tetapi ia menolak dua loh batu = tanpa kasih = menjadi batu sandungan. Sekalipun melayani TUHAN, tetapi kalau tidak memiliki dua loh batu/tanpa kasih hanya menjadi batu sandungan seperti Petrus yang dikatakan oleh YESUS --> 'hai iblis, engkau menjadi batu sandungan.

    Petrus hebat, tetapi tanpa kasih, sehingga ia hanya menjadi batu sandungan.

    Hati-hati! Sebab batu sandungan itu seperti batu kilangan yang dilempar ke laut, tenggelam!

    Yunus tenggelam. Hati-hati, kalau melayani tanpa kasih, melarikan diri dari TUHAN, mengorbankan orang lain, akan tenggelam! Itu sebabnya kita jangan mengorbankan istri/suami/anak/orang tua untuk kepentingan sendiri. Dan untuk saya/Widjaja, jangan mengorbankan jemaat hanya untuk kepentingan sendiri, jangan!

    Matius 18: 6, "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

    Menyesatkan, dalam bahasa aslinya menyandung. Kalau menjadi batu sandungan, maka bukan terangkat tetapi akan tenggelam! Seperti Yunus tenggelam.

    Begitu Yunus ke Tarsis, angin badai datang, upaya apa-pun yang dilakukan, tidak bisa! Akhirnya Yunus tenggelam. Inilah batu sandungan.

    Mari! Kita harus sungguh-sungguh serius agar jangan menjadi batu sandungan dihari-hari ini. Kita mau diutus oleh TUHAN justru untuk menolong umat manusia di bumi ini yang dosa-dosa manusia sudah membumbung tinggi ke angkasa. Kita perlu menolong mereka lewat pemberitaan Firman Mempelai, itu sebabnya kita jangan menjadi sandungan sebab akan tenggelam seperti Yunus yang tenggelam.

    Yunus 1: 17, Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

    Yunus 2: 1, 2
    1. Berdoalah Yunus kepada Tuhan, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
    2. katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.

    Arti tenggelam adalah: tenggelam dalam kesusahan, penderitaan. Orang jadi batu sandungan, akan tenggelam dalam kesusahan, dalam penderitaan, air mata.

    Yunus 2: 7, Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

    Kesulitan orang tenggelam itu, jangankan untuk mencari uang --> kalau memakai alat untuk menyelam mau cari kerang, mencari uang tentunya bisa dilakukan. Tetapi kalau tenggelam seperti Yunus, untuk bernapas saja sudah susah, sehingga akan langsung tenggelam. Dalam kesusahan, penderitaan, kesulitan-kesulitan hidup, jiwanya letih lesu beban berat, tidak ada ketenangan, tidak ada kebahagiaan. Kalau terus tenggelam akan sampai pada dosa Babel/puncak dosa/dosa yang membumbung tinggi berarti binasa selamanya. Kalau kita merasa semuanya sulit, menderita, tidak ada ketenangan = kita tenggelam.

    Wahyu 18: 21, Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

    Tidak ditemukan lagi itu = binasa, tenggelam dalam dosa Babel, dosa yang membumbung tinggi ke angkasa. Pekabar Kabar Mempelai, orang yang dibina dalam kabar Mempelai, diutus dalam kabar Mempelai harus berhati-hati, dan untuk ini saya nomor satu yang harus berhati-hati, demikian juga dengan saudara, baik sebagai penyanyi, pemain musik. Kalau kita sampai menjadi batu sandungan, maka kita akan tenggelam dalam kesusahan, kesulitan, letih lesu, beban berat, tidak ada kebahagiaan, dan kalau tidak ditolong, dibiarkan tenggelam dalam dosa Babel, maka tidak akan ditemukan lagi, binasa selamanya di lautan api dan belerang = di neraka.
Tetapi puji syukur kepada TUHAN (Yunus 1: 17) 'maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar menelan Yunus dan Yunuspun tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam'

Yunus diijinkan tenggelam bukan untuk selamanya, tetap hanya tiga hari tiga malam. Apa artinya? Kita ingat tiga hari kematian dan kebangkitan TUHAN, untunglah, puji TUHAN, TUHAN menahan kehidupan kita dengan kematiannya di kayu salib. Kematian TUHAN selama tiga hari, Dia dikuburkan = menembusi alam maut untuk menahan setiap kehidupan yang sudah dipilih oleh TUHAN, dipakai dalam Kabar Mempelai, dalam Firman Mempelai agar jangan sampai tenggelam, tetapi sampai selamat. TUHAN menanggung semua dosa kita diatas kayu salib, dan kematian TUHAN ini dimanfaatkan oleh Yunus, sekarang untuk kita, kita mau memanfaatkan atau tidak?

Sekalipun sekarang ini kita berada di dalam keadaan tenggelam bahkan sudah mengarah pada dosa-dosa Babel, mari! masih ada kekuatan dari kematian TUHAN untuk menghentikan dosa-dosa itu, menghentikan kehidupan kita yang berada di dalam kesulitan, supaya jangan ambruk semuanya. Itu sebabnya kita harus memanfaatkan kematian TUHAN/korban Kristus ini seperti Yunus.

Apa arti dari memanfaatkan korban Kristus itu? Korban Kristus itu jangan dibiarkan begitu saja. Sikap TUHAN yang positif, yang sudah mau mati supaya kita tidak terus tenggelam, tetapi ditahan. Sikap kita yang positif, adalah kita mengaku dosa seperti Yunus mengaku.

Waktu yang lalu diterangkan tentang berdiam diri dan tenang = memeriksa diri (Yesaya 30: 15) kalau ada dosa-dosa, mengaku kepada TUHAN, seperti Yunus mengaku kepada TUHAN, demikian juga dengan kita, jika kita mengaku dan diampuni, jangan berbuat lagi = bertobat.

Dalam keadaan tenggelam, mari mengaku, jangan berkata istriku yang bersalah/suamiku yang bersalah, tetapi mengaku 'saya yang salah, saya harus bertobat' Kalau sidang jemaat tenggelam, gembala juga harus menanggung. Setiap kali ada sidang jemaat yang datang kepada saya dan bercerita tentang keadaannya --> saya juga menangis, dan mengaku kepada TUHAN, bahwa saya yang bersalah, sebab saya masih kurang dalam doa.

Inilah memanfaatkan korban Kristus, kematian TUHAN yang menahan jangan sampai anak TUHAN tenggelam ke alam maut, ke neraka. Dia menahan dengan kematian-Nya di Golgota = Dia harus menembusi alam maut.

Mari, manfaatkan dengan sikap positif yaitu:
  • mengaku dan bertobat,
  • diam dan tenang, kuasai diri supaya kamu bisa berdoa.
Berdoa itu mempercayakan diri kepada TUHAN sepenuh, menyerahkan diri sepenuh kepada TUHAN.

Hasilnya: Yunus 2: 10, Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.

Kalau kita memanfaatkan kematian TUHAN, kita akan mengalami kuasa kebangkitan dari TUHAN untuk mengangkat kita. Atas penentuan TUHAN, 'lalu berfirmanlah Tuhan atas ikan itu, ikan memuntahkan Yunus ke darat'.

Tangan TUHAN/Tangan kebangkitan TUHAN akan:
  • mengangkat kita dari segala ketenggelaman apapun yang kita alami
  • dan Tangan kuasa kebangkitan TUHAN akan memberi jalan keluar bagi kita dari segala permasalahan sampai satu waktu, kekuatan dari kuasa kebangkitan waktu YESUS datang kembali sampai-pun orang mati akan dibangkitkan, diangkat di awan-awan, mengangkat kita di awan-awan bersama dengan Dia.
Kita jangan takut atas penentuan TUHAN, seperti Yunus, kalau secara manusia kalau dilemparkan ke laut yang bergelora, matilah dia, tetapi atas penentuan TUHAN seekor ikan menelan bukan memakan, tetapi menelan Yunus = hidup kita berada di dalam Tangan TUHAN. Mati hidup kita atas penentuan TUHAN/dalam Tangan kebangkitan TUHAN. Sekali-pun manusia mengatakan bahwa kamu harus mati, sebab sudah tidak bisa lagi, tetapi kalau TUHAN katakan hidup, hidup!

Itu sebabnya, biarlah hari-hari ini kita berada dalam Tangan kebangkitan TUHAN seperti Yunus yang betul-betul di tolong oleh TUHAN.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan Ciawi I, 24 Juni 2009 (Rabu Sore)
    ... berdosa tidak menjadi binatang buas yang akan dibinasakan itu maka Tuhan menciptakan manusia baru. Dan manusia baru ini sama mulia dengan Tuhan bahkan Tuhan juga akan menciptakan langit dan bumi yang baru untuk kita. Proses untuk menciptakan manusia baru yang sama dengan Tuhan untuk ditempatkan di langit dan bumi baru disebut ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang II, 19 Februari 2009 (Kamis Tengah Malam)
    ... bertobat dimulai dari penglihatan sampai pandangan hidup kita. Mata ini bukan permainan kalau suka main mata akan jatuh dalam dosa. Yohanes . Mata yang diolesi darah akan memandang ladang Tuhan atau pekerjaan Tuhan. Ada pekerjaan di ladang Tuhan yaitu Menabur -- gt pekerjaan keselamatan atau penginjilan. Menuai -- gt pekerjaan kesempurnaan atau pengajaran. Yohanes ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Februari 2013 (Senin Sore)
    ... mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain Apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara . Jawab Petrus kepada mereka Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. . Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Mei 2015 (Minggu Pagi)
    ... pintu segera dibuka pintu baginya. Ada hal tentang berjaga-jaga tentang tahbisan Tetap berikat pinggang. Efesus Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan Ikat pinggang sama dengan kebenaran. Yohanes Kuduskanlah mereka dalam kebenaran firman-Mu adalah kebenaran. Kebenaran sama dengan firman Allah yang menyucikan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 10 Maret 2012 (Sabtu Sore)
    ... adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Elisabet adalah wanita yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Agustus 2018 (Jumat Sore)
    ... sesama dosa adalah pemisah antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan sesama--tidak bisa menjadi satu. Yesaya - . Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar . tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat Dia menyembunyikan diri ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Mei 2017 (Senin Sore)
    ... jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela Ada tiga macam korban pentahbisan imam-imam Seekor lembu jantan muda korban pendamaian. Mau jadi hamba TUHAN pelayan TUHAN harus diperdamaikan dulu terlepas dari dosa. Domba jantan I korban penyerahan diri. Domba jantan II korban tahbisan Kemudian ada suara dari makhluk ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Juni 2011 (Selasa Sore)
    ... sabar Tuhan ada batas waktunya. Kalau Firman sudah menyatakan kesalahan menegor menasehati namun kita masih tidak bertobat juga - panjang sabar Tuhan sudah habis - yang datang adalah hukuman. Dan kita tidak tahu kapan batas panjang sabar Tuhan kapan Yesus datang kedua kali. Contoh SIKAP YANG NEGATIF terhadap panjang sabar Tuhan Markus - ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Maret 2022 (Selasa Sore)
    ... bisa masuk sekalipun mereka hanya budak di Mesir. Mengalahkan maut dengan perkataan kesaksian tentang Yesus yaitu perjalanan hidup yang mengikut Yesus. Mengasihi Tuhan lebih dari semua rela memikul salib karena mengasihi Yesus. Bukti menang atas maut Korintus - Hai maut di manakah kemenanganmu Hai maut di manakah sengatmu Sengat maut ialah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Agustus 2012 (Rabu Sore)
    ... bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya. Imam-imam kepala dan orang Farisi tidak percaya kepada kebangkitan Yesus menolak kebangkitan Yesus. Imam-imam kepala dan orang Farisi adalah gambaran anak Tuhan hamba Tuhan yang menolak kebangkitan Yesus. Roma Dan jika Roh Dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati diam di ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.