Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Kita masih mempelajari di dalam injil Matius 24: 9-14, nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN.

Matius 24: 9-14,
9. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10. dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
11. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
13. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Jadi menjelang kedatangan TUHAN Yang ke dua kali atau menjelang kiamat ini satu tanda yang harus kita lalui yaitu kita akan mengalami pencobaan.

Ada tiga macam pencobaan yang dihadapi oleh anak- anak TUHAN diakhir jaman ini yaitu:
  • kebencian --> ay 9 kita menghadapi kebencian dan pembunuhan, ini dilancarkan oleh setan.
  • kemurtadan --> ay 10 & ay 1,kemurtadan ini dilancarkan oleh nabi palsu.
  • kedurhakaan --> kasih kebanyakan orang akan menjadi semakin dingin. Kedurhakaan ini dilancarkan oleh antikrist.
Jadi kita akan menghadapi pencobaan-pencobaan yang dilancarkan oleh setan tritunggal yang membuat banyak anak-anak TUHAN dan hamba-hamba TUHAN menjadi kecewa, putus asa, sampai menyangkal TUHAN dan pada akhirnya meninggalkan TUHAN dan berarti itu suatu kebinasaan.

Pada waktu yang lalu kita sudah membahas ayat yang ke 13 tentang bertahan, sekarang ini kita akan membahas bagaimana cara kita untuk bertahan, dan kita mengambil contoh di alkitab tentang Daniel yang juga menghadapi pencobaan-pencobaan yang dilancarkan oleh setan tritunggal dengan kebenciannya, dengan kemurtadannya, dan dengan kedurhakaannya. Daniel orang baik-baik ini menghadapi kebencian, kedurhakaan; mari kita lihat, bagaimana bentuk pencobaan yang dihadapi oleh Daniel.

Bentuk pencobaan yang di hadapi oleh Daniel adalah:
  1. Daniel 6: 5 Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.

    Ay 5 --> Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel --> tuduhan ini merupakan salah satu bentuk kebencian, kedurhakaan.

    ‘dalam hal pemerintahan’ = dalam hal pekerjaan.
    Dia sudah setia dalam pekerjaannya, tidak lalai, tetapi dituduh --> ini merupakan gambaran kepada kita sekalian. Jadi pencobaan yang dihadapi Daniel yang pertama pencobaan menyangkut hal-hal yang jasmani yaitu pekerjaan ini yang dicobai oleh setan yang mau menggagalkan pekerjaan, sekolah, study, kesehatan yang sekarang di hadapi oleh kita sekalian anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN.

  2. Daniel 6: 6 Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"

    Seharusnya ibadah ini merupakan hal yang pribadi, jadi, pencobaan menyangkut yang hal rohani adalah tentang ibadah, setan tritunggal akan menghalangi kita untuk beribadah kepada TUHAN dengan segala cara.
    TUHAN sudah menulis dalam Firman-Nya yang memang nanti untuk beribadah kepada TUHAN, kita harus menghadapi banyak sengsara. Seharusnya ibadah itu merupakan hal yang pribadi sehingga tidak boleh diutak-atik oleh siapapun, tetapi nanti ini yang akan didakwa, yang dituduh, dan yang di sengsarakan.

    2 Timotius 3: 12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

    Untuk beribadah kita harus menderita aniaya, itu sebabnya kita harus berhati-hati di hari-hari ini dan juga harus waspada dengan jangan memilih ibadah yang enak bagi daging --> jangan!!

    Sebab kalau saudara sudah biasa memilih ibadah yang enak bagi daging:
    • jika nanti menghadapi sesuatu yang sukar sedikit saja, maka saudara pasti tidak beribadah. Sekarang kita latihan dan waspada dengan jangan mencari ibadah yang enak bagi daging, sebab nanti kita tidak akan tahan.

    • jangan takut sengsara daging untuk beribadah, mungkin harus menutup toko selama dua jam/tiga jam dllnya --> jangan takut! sebab nanti lebih dari itu yaitu untuk beribadah kepada TUHAN, kita akan menghadapi aniaya. Kita jangan takut menderita/sengsara daging untuk beribadah di hari-hari ini, jangan kecewa, jangan putus asa sebab nanti kita akan menghadapi aniaya untuk bisa beribadah kepada TUHAN.

    Ibadah itu secara pribadi, kita dapat membayangkan Daniel berdoa di kamar yang merupakan tempat pribadi, tetapi kamarnya dimasuki. Bayangkan, ini nanti terjadi kedurhakaan.
    Kamar itu juga menunjuk nikah, pencobaan mengenai nikah, nikah itu pribadi sekali, tetapi itu justru yang akan digagahi/dicobai oleh setan.

  3. Daniel 6: 11, 12,
    11. Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
    12. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

    Ay 11= “Dalam kamar atasnya” --> ibadah itu seperti di kamar = benar-benar secara pribadi
    “seperti yang biasa dilakukannya”= Yang tekun = dilakukan

    Ay 12= “Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk” --> istilah bergegas-gegas = tidak mengetuk, tetapi langsung masuk, sebab kalau mengetok = tidak bergegas. Ini nanti yang akan kita hadapi seperti kedurhakaan, kebencian, kemurtadan yang harus kita hadapi.
    Selain ibadah itu menunjuk hal secara pribadi, kamar juga menunjuk kehidupan nikah = pencobaan yang menyangkut nikah yang akan menghancurkan nikah dan buah nikah.
Pencobaan-pencobaan yang dilancarkan setan tritunggal, dulu kepada Daniel dan sekarang kepada kita, agar masuk ke dalam gua singa dan ini berarti mati atau binasa untuk selama-lamanya/kehilangan keselamatan. Ini merupakan tujuan dari pencobaan-pencobaan dari setan.

Sementara YESUS datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia, tetapi setan datang untuk menghilangkan keselamatan lewat pencobaan-pencobaan bagaikan memasukkan Daniel dan memasukkan kita sekarang ke dalam gua singa = mati rohani/binasa untuk selama-lamanya.

Itu sebabnya, kita jangan dibodohi oleh setan, jangan sampai menghadapi pencobaan sehingga kita tidak dapat berdoa --> inilah mati rohani, sebab sudah malas untuk beribadah. Kering = sudah malas untuk beribadah, bagaikan di gua singa, sampai kematian yang kedua itulah kebinasaan di neraka. Ini merupakan tujuan setan, dan setan berhasil kalau membuat manusia/anak TUHAN jika berada dalam pencobaan menjadi kecewa, sehingga kerohaniannya menjadi kering.

Bagaimana sikap Daniel? Ia bertahan. Sikap kita juga harus bertahan seperti di dalam injil Matius 24: 13 ketika menghadapi pencobaan-pencobaan yang
dilancarkan oleh setan tritunggal.

Apa yang menjadi praktek dari bertahan? Daniel 6: 11, 12,
11. Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
12. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

Ay 11= “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat” --> di dengar oleh Daniel surat perintah dengan ancaman yaitu siapa beribadah kepada TUHAN akan dimasukkan ke dalam gua singa

Bagaimana sikap Daniel? Apakah ia menyerah dan mengatakan kalau begitu tidak perlu beribadah. Seringkali dalam kebaktian kaum muda saya katakan saudara datang ke kebaktian sore sedangkan besok ulangan sehingga mendapat nilai yang jelek sehingga berkata sudah tidak diperlukan lagi ke gereja. Ini merupakan keberhasilan dari setan.

Demikian juga seringkali kita rajin datang ke gereja, tetapi tidak tahunya gaji malah diturunkan sehingga berkata “percuma datang ke gereja” --> ini merupakan keberhasilan dari setan.

Daniel diancam akan dimasukkan ke gua singa tetapi sikap Daniel ia tetap bertahan dan ini yang perlu dicontoh oleh kita dihari-hari ini. Mendengar perintah dalam bentuk ancaman itulah pencobaan, kita bukan lari meninggalkan TUHAN, tetapi kita masuk kamar dan berdoa = sikap bertahan.

Jadi sikap bertahan menghadapi pencobaan yang dilancarkan oleh setan tritunggal adalah tekun dalam doa penyembahan baik secara pribadi di rumah maupun di dalam sidang jemaat secara berjemaah dalam penggembalaan.

Mari! tekuni sikap bertahan ini, begitu kita longgar dalam doa penyembahan, maka setan akan masuk. Hati-hati saudaraku, contoh dari bertahan --> misalnya pintu mau dibuka dari depan dan kita bertahan, begitu kita kendor sedikit sebab malas, maka pintu langsung terbuka, itu namanya bertahan.

Tekun adalah sesuatu yang harus dilakukan secara terus menerus dan tidak bisa dihalangi oleh apapun. Inilah sikap bertahan. Salah satu sikap bertahan di hari-hari ini dalam menghadapi pencobaan yang dilancarkan setan tritunggal, adalah tekun dalam doa penyembahan, baik secara pribadi dirumah, secara berkeluarga dirumah, maupun didalam penggembalaan.

Ketekunan dalam doa penyembahan adalah kita mengalami proses perobekkan daging/keubahan hidup, kalau daging dirobek, manusia daging dirobek, maka manusia rohani yang muncul yaitu seperti Daniel yang menjadi kehidupan yang takut akan TUHAN, bukan takut akan singa, bukan takut akan manusia, atau takut akan pencobaan --> bukan!!! Tetapi takut akan TUHAN.

Bagaimana sikap kita? takut akan ALLAH atau takut yang jasmani/takut kehilangan pekerjaan sehingga kita tidak beribadah, takut nilai turun, sehingga kita tidak beribadah, takut ini, takut itu, takut diputus oleh pacar sehingga tidak beribadah. Mari, saudaraku! kalau kita tekun menyembah TUHAN = kita mengalami perobekan daging = mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yaitu kita menjadi kehidupan Kristen seperti Daniel yang takut akan TUHAN, tidak takut kepada hal-hal yang jasmani itu, sehingga kita tidak berpisah dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Mari! biarlah dalam doa penyembahan ini, mungkin banyak permohonan kita, tetapi pemohonan kita harus seperti Daniel yaitu takut akan TUHAN, bukan takut akan manusia. Perhatikan para siswa siswi yang dekat-dekat di gereja ini, pengerja-pengerja, tua-tua, imam-imam jangan hanya takut pada manusia, kalau ada gembala semua datang ke gereja jangan!! Tetapi takutlah akan TUHAN.

Di kantor, kita takut akan TUHAN, dirumah takut akan TUHAN. Di dalam Yesaya 11 dikatakan --> ‘bernafas dengan takut akan TUHAN’. Di mana ada udara, disitulah kita bernafas dengan takut akan TUHAN, sebab setan berada dimana ada udara, maka di situ ada setan. Itu sebabnya kita harus takut akan TUHAN di hari-hari ini.

Praktek takut akan TUHAN adalah:
  1. Amsal 8: 13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

    Ini membenci dosa/membenci kejahatan bukan hanya tidak mau berbuat dosa. Jadi orang yang takut akan TUHAN, praktek pertama adalah membenci kejahatan atau dosa sampai membenci dusta.

    Mari, saudaraku di tempat kita bekerja, kita jangan berdusta, di mana-mana jangan berdusta, tetapi membenci dusta --> inilah orang yang takut akan TUHAN, orang berdusta itulah orang yang paling tidak takut akan TUHAN. Saya ulangi, kehidupan yang berdusta itulah kehidupan yang paling menantang TUHAN/paling tidak takut kepada TUHAN.

    Berdusta itu penutup dosa, kata berdusta, dimana-mana selalu ditulis paling terakhir sampai di neraka. Wahyu 21: 8, yang dosa-dosa yang masuk ke neraka, maka dusta ini paling terakhir = penutup. Inilah puncaknya. sekali lagi, kita harus berhati-hati, sebab kehidupan yang berdusta itu kehidupan yang paling menantang TUHAN, paling tidak takut TUHAN, paling tidak hormat kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Yosua 24: 14, Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia.

    Jadi, orang takut akan TUHAN itu beribadah dengan tulus dan ikhlas apapun halangannya, rintangan. Disini mereka berikrar = pembaharuan perjanjian.

    Mereka berjanji apapun yang terjadi, kami tetap beribadah, Yosua sekeluarga, kami sekeluarga tetap beribadah apapun yang terjadi. seluruh Israel tidak mau beribadah kepada TUHAN, tetapi Yosua sekeluarga tetap beribadah --> inilah orang yang takut akan TUHAN = beribadah kepada TUHAN dengan tulus ikhlas tanpa pamrih dan apapun, menembusi segala halangan, rintangan, ancaman seperti Daniel yang sudah jelas diancam untuk dimasukkan ke dalam gua singa kalau ia beribadah, tetapi ia dia tidak takut sebab dia hanya takut kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti ini.

  3. Pengkhotbah 12: 13, Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

    Jadi, praktek takut akan TUHAN selanjutnya adalah taat dengar-dengaran kepada Firman TUHAN/kepada perintah TUHAN. Inilah Daniel lewat ketekunan tiga kali sehari berdoa yang boleh kita contoh juga, yaitu:
    • pagi mau berangkat kerja dan lainnya, kita berdoa terlebih dahulu, mau membuka toko, berdoa terlebih dahulu, minta pertolongan TUHAN dengan menyembah terlebih dahulu --> saya tidak mampu TUHAN.

    • siang ada jam istirahat, kita berdoa, kalau yang berada di rumah memiliki kesempatan yang banyak untuk berdoa di siang hari.
    • malam mau tidur juga kita menyembah doa seperti Daniel, supaya terjadi perobekan yaitu keubahan agar menjadi manusia yang takut akan TUHAN dengan praktek menjauhi/membenci dosa-dosa sampai dusta. Kita tidak mau dihalangi untuk beribadah, tetapi kita beribadah dengan tulus tanpa pamrih dan juga tidak mau dihalangi, tidak mudah dihalangi oleh apapun juga termasuk oleh ancaman pun, kita tidak mau,

    • dan taat dengar-dengaran
Amsal 19: 23 a Takut akan Allah mendatangkan hidup,

Prakteknya ada tiga terlebih dahulu yaitu:
  • jauhi dosa dengan beribadah.
  • taat dengar-dengaran dan h i d u p.
  • takut akan TUHAN mendatangkan.
Daniel disebut sebagai ‘hamba TUHAN yang hidup’. Sebab sekali-pun ia berada di dalam gua singa, ia tetap hidup. Orang yang takut akan TUHAN mendatangkan hidup, menjadi hamba TUHAN yang hidup/pelayan TUHAN yang hidup, anak TUHAN yang hidup.

Hidup dari apa? dari Tangan ALLAH yang juga Hidup --> luar biasa!! Sekalipun menghadapi gua singa, tetap bisa hidup. Seandainya kita hidup dari ijasah, bukan saya meremehkan ijasah, silakan! Cari ijasah silakan! kita hidup dari toko, sebab memiliki sepuluh toko, kemudian diancam gua singa, apakah kita bisa hidup ? tidak bisa hidup. Ijasah --> membawa ijasah ke gua singa, apakah kita bisa hidup ? tidak bisa!!. Tetapi kalau takut akan TUHAN, kita masih dapat hidup. Di manapun juga, situasi, kondisi apapun juga, sampai di gua singa kita tetap hidup. Inilah hamba TUHAN yang hidup.

Daniel 6: 21, 27
21. dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup
27. Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup

Hidup di Tangan ALLAH Yang hidup. Oooo rasanya saya mau berteriak sebab saya berbahagia, apalagi kami sebagai hamba TUHAN yang full- timer, mau hidup dari mana, tidak bekerja, tidak ini tidak itu, mau hidup dari mana kami ini? kalau tidak hidup di dalam Tangan ALLAH Yang hidup.

Itu sebabnya jadilah hamba TUHAN yang hidup dan juga yang takut akan TUHAN. Sekalipun belum full timer, masih bekerja didunia, tetapi berusaha mulai sekarang untuk belajar menjadi hamba TUHAN yang hidup, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang hidup dan yang takut akan TUHAN, maka kita hidup dalam Tangan kemurahan ALLAH Yang hidup. Semoga kita mengerti.

Kalau kita menjadi orang yang takut akan TUHAN = menjadi hamba TUHAN yang hidup = hidup di Tangan kemurahan ALLAH Yang hidup, maka hasilnya adalah:
  1. Daniel/kita dapat hidup di gua singa, Kalau saudara membaca ceritanya, maka orang lain yang memfitnah Daniel, baru dilempar belum sampai didasar gua sudah diterkam habis sampai ke tulang-tulangnya hancur, tetapi Daniel dapat hidup satu malam di dalam gua singa.

    Daniel atau kita bisa hidup di gua singa artinya kita dapat hidup dalam situasi, kondisi apapun juga karena kita hidup dalam/dari Tangan kemurahan ALLAH Yang hidup. Kondisi apapun, situasi apa-pun dimanapun kita di desa, di kota, yang penting takut akan TUHAN. Menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang hidup, kami hidup bukan dari jumlah jemaat saudaraku, tetapi hidup dari Tangan kemurahan ALLAH.

    Daniel di gua singa, ia tetap dapat hidup sebab ia hidup di dalam Tangan kemurahan; bukan hanya saya, saudara-saudara juga menghadapi situasi yang tidak menentu dihari-hari ini, biarlah kita tidak mengandalkan apa-apa tetapi berusaha menjadi hamba TUHAN yang hidup sebab banyak hamba TUHAN yang mati imannya. Begitu tidak ada beras sudah mengutang, sudah minta-minta. Terlebih kami sebagai hamba TUHAN sepenuh, banyak yang mati imannya, hanya namanya pendeta tetapi imannya sudah mati.

    Juga banyak anak TUHAN yang mati imannya, baru kekurangan sesuatu sudah korupsi. Itu sebabnya biarlah dihari-hari ini kita menjadi hamba TUHAN yang hidup, hidup di Tangan kemurahan TUHAN.

  2. Daniel 6: 29, Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.

    Daniel diangkat memiliki kedudukan yang tinggi.

    Tangan kemurahan ALLAH Yang hidup mampu:
    • mengangkat hidup kita,
    • mempermuliakan kita didunia,
    • memberi keberhasilan kepada kita/masa depan yang indah bagi kita.

    Mari!! apa yang gagal-gagal di tahun-tahun yang lalu, kenapa kita gagal? sebab kita berada di luar Tangan ALLAH Yang hidup, kita mau mengandalkan sesuatu, kemudian kita meninggalkan TUHAN dengan tidak bertekun lagi, tidak takut lagi kepada TUHAN. Kalau dulu tidak masuk gereja sudah menangis, takut dan mohon kepada TUHAN agar diampuni.

    Tetapi sekarang tidak masuk gereja sudah tertawa-tertawa, sebab sudah tidak takut lagi kepada TUHAN, ini yang membuat kita gagal, tetapi TUHAN berjanji, Daniel mendapatkan kedudukan yang tinggi = Tangan kemurahan ALLAH Yang hidup mampu mengangkat dan mempermuliakan kita didunia ini, memberi keberhasilan kepada kita, memberi masa depan yang indah kepada kita sekalipun mustahil bagi kita. Orang di gua singa dapat diangkat dalam pemerintahan ini sudah merupakan hal yang mustahil. Semoga TUHAN memberkati kita.

  3. sampai hidup kekal bersama TUHAN. Tidak pernah mati, sekalipun mungkin tubuh di ijinkan mati, sebab ada hamba TUHAN/anak TUHAN yang mati dan di kubur, tetapi waktu YESUS datang, kehidupan itu tetap dibangkitkan oleh Tangan ALLAH Yang hidup, dia diangkat untuk hidup kekal.
Mari!! mulai sekarang ini, di mulai dari saya dan kita semuanya untuk sungguh-sungguh takut kepada TUHAN dan menjadi hamba TUHAN/pelayan yang hidup = hidup di dalam Tangan kemurahan ALLAH Yang hidup. Jangan berputus asa kalau ada pencobaan, ada kemustahilan jangan putus asa, tetapi letakkan hidup ini di dalam Tangan ALLAH Yang hidup, puji TUHAN.

TUHAN memberkati kita sekalian.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Agustus 2017 (Rabu Sore)
    ... JUJUR. Yang membuat nikah tidak bisa jadi satu adalah tidak jujur soal tempat tidur dan keuangan. Syarat supaya nikah menjadi satu kesatuan Harus jujur soal tempat tidur. Artinya tidak boleh ada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini adalah akar kenajisan. Dosa makan minum merokok mabuk dan narkoba. Dosa kawin mengawinkan dosa percabulan dengan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 November 2014 (Rabu Sore)
    ... yang kedua' artinya orang yang tidak menderita apa-apa saat kematian kedua orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Sebaliknya kalau namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan berarti masuk dalam kematian kedua neraka. Kita lihat juga di dalam kitab Wahyu Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya yaitu setiap orang ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Juni 2011 (Pagi)
    ... bersama dengan Tuhan selama-lamanya. Tuhan memberkati. IBADAH RAYA. Matius - nbsp nbsp Tentang makan Perjamuan Paskah. Ayat - Persiapan Perjamuan Paskah. Ayat - Makan Perjamuan Paskah. Keluaran - Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya. Kamu makanlah roti yang tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Agustus 2019 (Sabtu Sore)
    ... Juruselamat. Iman adalah rem untuk tidak berbuat dosa bukan hanya pengakuan di mulut. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa terutama dari delapan dosa yang menenggelamkan kita ke lautan api dan belerang. Wahyu . Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 Juni 2013 (Selasa Sore)
    ... ketika awan itu naik pada waktu pagi merekapun berangkatlah baik pada waktu siang baik pada waktu malam apabila awan itu naik merekapun berangkatlah. Berapa lamapun juga awan itu diam di atas Kemah Suci baik dua hari baik sebulan atau lebih lama maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat tetapi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Mei 2010 (Sabtu Sore)
    ... kita seperti domba di tengah serigala. Gembala juga harus tergembala supaya domba-domba tidak tercerai-berai. Akibat tidak tergembala Lelah letih lesu dan berbeban berat. Matius Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Artinya hidup dalam suasana kutukan banyak masalah ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... tidak bersuara tirai terobek kita mencapai kesempurnaan menjadi mempelai wanita Surga. Timotius - Pertama-tama aku menasihatkan Naikkanlah permohonan doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang untuk raja-raja dan untuk semua pembesar agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Ada empat macam tingkatan doa Doa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 Juni 2009 (Rabu Sore)
    ... terangkat ke Surga saat Yesus datang kembali kedua kali. Jarak waktu antar Yesus terangkat ke Surga dan gereja terangkat ke Surga itulah yang disebut dengan JAMAN GEREJA atau jaman akhir jaman Roh Kudus. Mengapa disebut jaman akhir Sebab sesudah gereja Tuhan terangkat maka dunia ini berakhir musnah lewat kiamat. Mengapa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 11 Agustus 2012 (Sabtu Sore)
    ... ranting pada-Ku yang tidak berbuah dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Penggembalaan itu bagaikan carang yang melekat pada pokok. Hanya ada satu pokok anggur yang benar artinya kita hanya boleh tergembala pada satu firman pengajaran ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Februari 2013 (Minggu Sore)
    ... bangsa murid-Ku' kegerakan Roh Kudus hujan awal kegerakan dalam injil keselamatan Firman penginjilan untuk membawa orang berdosa diselamatkan lewat percaya Yesus dan baptisan air. Ini dimulai dari loteng Yerusalem. Sebenarnya berita ini hanya untuk bangsa Israel. Tetapi karena sebagian besar Israel menolak maka berita ini dibawa sampai kepada bangsa kafir. ay. 'ajarlah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.