Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih membahas Firman TUHAN yang terdapat di dalam ktb Keluaran 28, seorang imam/pelayan TUHAN tidak dapat dipisahkan dari pakaian = tahbisan tidak dapat dipisahkan dari pakaian.

Ada tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:

  1. Baju efod
  2. Sabuk
  3. Tutup dada
  4. Gamis baju efod
  5. Kemeja beragi (kemeja yang berlubang-lubang/memiliki mata)
  6. Serban
  7. Patam (seperti topi pramuka yang diberi logo kelapa)

Tujuh pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: klik untuk lihat gambar

Kita sudah mempelajari tentang kemeja beragi dan juga patam, sekarang kita akan mempelajari tentang serban. Serban = topi.

Keluaran 28 : 37, Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.

Serban ini menudungi/menutupi kepala/rambut, arti rohaninya sekarang untuk kita adalah tanda penundukan dari seorang hamba TUHAN yang dinyatakan di dalam *doa penyembahan serta penyerahan hidup dalam melayani TUHAN. Penyerahan hidup = terserah TUHAN.

1 Korintus 11 : 6, 15,
6. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
15. tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

Jadi, serban untuk menudungi kepala, rambut juga sebagai penudung. Jadi, tidak diperlukan kerudung untuk menutupi kepala, sebab jika seorang perempuan memiliki rambut yang panjang, itu berarti secara otomatis ia sudah memakai penudung. Serban dan rambut sebagai penudung, artinya penundukan. Jika tidak ada penundukan/tidak memakai penudung, maka rambutnya haruslah dicukur =
begitu tidak tunduk, maka harus dicukur, tidak tunduk, harus dicukur.

Jadi, jika seorang hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang tidak tunduk = rambut dicukur, jika terus menerus tidak ada penundukan, maka akan terus menerus dicukur sampai akhirnya menjadi gundul; kalau gundul akan menjadi seperti bola, artinya menjadi bola permainan dari hawa nafsu daging dan juga bola permainan dari setan.

Ini juga terkait dengan perempuan/seorang istri dan kalau istri tidak tunduk, maka rambutnya juga dicukur sampai menjadi gundul bagaikan bola, artinya menjadi bola permainan dari suami dan juga dari setan. Tetapi kalau istri itu tunduk, maka ia mendapatkan perlindungan secara dobel yaitu perlindungan dari suami dan juga dari TUHAN. Itu sebabnya kita belajar untuk tunduk sebab ini merupakan serban/penudung.

1 Korintus 11 : 15, 16,
15. tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
16. Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

Ciri khas dari hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang tidak tunduk/tidak dengar-dengaran adalah suka membantah/berbantah-bantah. Firman TUHAN dibantah, ayat-ayat juga dibantah. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab roh tidak tunduk/suka berbantah-bantah muncul saat ada tantangan/kesulitan-kesulitan, tetapi juga dapat muncul saat diberkati oleh TUHAN.

Contohnya: adalah Saul --> 1 Samuel 13 : 6 – 13,
6. Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit -- sebab rakyat memang terdesak -- maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
7. malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.
8. Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
9. Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
10. Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
11. Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,
12. maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
13. Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

Jadi, inilah, di saat kesulitan/terdesak/terjepit, kita harus berhati-hati, sebab setan menyerang pikiran --> maka pikirku = logika.

Samuel belum datang, Rakyat sudah meninggalkan dia, Musuh datang= secara pikiran, maka tindakan Saul itu sudah benar.

Itu sebabnya Saul segera mempersembahkan korban, seharusnya Samuel yang harus mempersembahkan korban dan ini merupakan perintah dari TUHAN, tetapi Saul mengambil alih. Secara pikiran manusia/pikiran daging mungkin ini sudah benar, tetapi berbahaya, sebab di saat terjepit/di saat berada di dalam kesulitan, setan menyerang pikiran dari hamba-hamba TUHAN dan pelayan-pelayan TUHAN sehingga menjadi pikiran daging yang tidak tunduk, tidak taat dengar-dengaran = tidak menyerah sepenuh kepada TUHAN.

Tadi, penundukan itu selain doa penyembahan, tetapi juga berarti **penyerahan sepenuh kepada TUHAN. Di dalam melayani TUHAN, kita harus menyerah sepenuh kepada TUHAN --> terserah TUHAN. Tetapi Saul tidak menyerah sepenuh kepada TUHAN, sebab TUHAN memerintahkan agar Saul menunggu kedatangan dari Samuel; disaat Saul melihat bahwa musuh sudah datang dan rakyat sudah mulai meninggalkan dia, maka Saul berpikir bahwa ia akan hancur sehingga ia tidak menyerah sepenuh kepada TUHAN, tetapi menyerah kepada pikiran/suara daging.

Seringkali kita lebih percaya kepada pikiran/suara daging/suara asing daripada Suara TUHAN = tindakan yang bodoh dan nekad. Di saat-saat terjepit, seringkali kita mengambil jalan sendiri di luar Firman. Akibat dari tindakan yang bodoh dan nekad, Saul kehilangan kerajaan = tidak dapat masuk ke dalam kerajaan seribu tahun damai sebab ia gugur di tengah jalan.

Sebagai imam-imam, di saat YESUS datang, maka mereka akan masuk menjadi imam-imam dan raja-raja di dalam kerajaan seribu tahun damai sampai ke dalam kerajaan surga yang kekal/Yerusalem Baru --> tetap menjadi imam dan raja selama-lamanya.

Arti dari kehilangan kerajaan adalah tidak dapat masuk dalam kerajaan seribu tahun damai/firdaus yang akan datang/tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga, binasa untuk selama-lamanya = tidak memiliki tudung/serban karena mengikuti pikiran dan suara daging. Ini terjadi di saat terdesak/terjepit. Semoga kita dapat mengerti.

Tetapi juga dapat terjadi di saat kita diberkati --> 1 Samuel 15 : 13 – 16,
13. Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."
14. Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"
15. Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."
16. Lalu berkatalah Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam." Kata Saul kepadanya: "Katakanlah."

Dengan maksud = maksud hati.

Saul menang ketika melawan bangsa Amalek dan TUHAN memerintahkan agar semuanya harus ditumpas --> manusia, hewan-hewan. Tetapi Saul tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh TUHAN. Itu sebabnya di saat kita menang/di saat kita diberkati, maka kita harus berhati-hati.

Jadi, di saat hamba TUHAN dan pelayan TUHAN diberkati, maka setan menyerang ‘hati/perasaan’. Kalau lembu-lembu yang bagus/gemuk-gemuk semuanya ditumpas, nanti kalau mau beribadah kepada TUHAN, harus membeli lagi, jadi lebih baik yang bagus-bagus/gemuk-gemuk tidak ditumpas tetapi dipersembahkan kepada TUHAN. Tetapi tidak sesuai dengan Firman TUHAN, sebab TUHAN memerintahkan untuk menumpas semuanya.

Saat diberkati, maka setan menyerang hati dari hamba TUHAN dan pelayan TUHAN sehingga menjadi:

  • hati yang keras --> tidak taat, tidak dengar-dengaran = tidak tunduk.
  • hati yang tidak menyerah sepenuh kepada TUHAN, tetapi menyerah kepada suara daging/suara binatang = tidak mempunyai perasaan.

Akibatnya, Saul kehilangan kerajaannya, artinya untuk sekarang adalah hamba TUHAN:

  • tidak boleh masuk kerajaan seribu tahun damai.
  • tidak boleh masuk kerajaan surga yang kekal = binasa untuk selama-lamanya.

Jadi, sangatlah penting serban ini. Kemarin kita membahas tentang patam yaitu kesucian dalam Nama YESUS --> dahi dicap dengan Nama YESUS, supaya tidak dicap oleh antikrist dengan angka 6.6.6. Sekarang ini kita membahas tentang serban =

  • penundukan dan ini penting, sebab seorang hamba TUHAN, pelayan TUHAN harus betul-betul tunduk dan juga seorang istri, harus betul-betul tunduk di dalam rumah tangga.
    Di saat-saat terjepit, kita tetap harus tunduk dengan menjaga pikiran supaya jangan disesatkan oleh setan seperti Saul yang berkata --> pikir-ku begini dan begitu. Tetapi di saat-saat diberkati, kita harus menjaga hati/perasaan --> jangan menjadi sombong dan bangga, sebab ini seperti suara binatang sehingga menjadi tidak taat dengar-dengaran karena mendengar suara daging. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau kita/hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang tunduk --> ini dikaitkan dengan doa yaitu menjadi rumah doa --> 1 Korintus 11 : 5, Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

    Kalau berdoa dengan tidak bertudung, maka itu berarti menghina kepala-nya = perempuan yang dicukur rambutnya sehingga doanya tidak diterima. Tetapi kalau memakai tudung/penundukan, maka doanya diterima oleh TUHAN. Jadi hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang tunduk/taat dengar-dengaran, maka doanya naik ke hadirat TUHAN sehingga menjadi rumah doa = ibadah dan pelayanannya memuncak sampai pada penyembahan yang benar = TUHAN selalu menjawab doanya. Inilah syukur kepada TUHAN.

    Mari, malam ini ada tahbisan imam-imam --> kita ditahbiskan menjadi imam-imam/pelayan TUHAN dan bagi yang sudah melayani --> mari, memakai serban/ harus tunduk taat dengar-dengaran, maka doa naik ke hadirat TUHAN = doa dan ibadah pelayanan kita meningkat/memuncak sampai dapat menyembah TUHAN dengan benar dan menjadi rumah doa TUHAN sehingga semua doa kita dijawab oleh TUHAN dan hidup kita menjadi indah.

    Tetapi jika kita tidak tunduk/tanpa Firman, maka ibadah dan doa menjadi kekejian --> Amsal 28 : 9, Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

    Ibadah dan doa menjadi kekejian = menjadi sarang penyamun yang akan dibinasakan oleh TUHAN. Tetapi kalau tunduk, akan menjadi rumah doa TUHAN --> ibadah pelayanan akan meningkat/memuncak sampai pada penyembahan yang benar dan doa-doa akan dijawab oleh TUHAN dan hidup menjadi betul-betul indah.

    Serban ini, juga menjadi


  • perhiasan bagi seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN --> 1 Petrus 3 : 4 – 6,
    4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
    5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
    6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Jadi, perhiasan rohani/serban dari hamba TUHAN yaitu:

  • lemah lembut = kemampuan untuk dapat menerima Firman ALLAH sekeras dan setajam apa-pun itulah Firman pengajaran yang benar. Ini berarti kita mulai dihiasi sehingga penampilannya menjadi lain/sudah berbeda. Saya sebagai gembala 20 tahun, mau orang tua, orang muda mau-pun anak kecil, kalau sudah dapat menerima Firman pengajaran sekeras dan setajam apa-pun, penampilannya menjadi berbeda, lebih baik, lebih bagus dan lebih indah. Inilah kenyataan sebab kita dihiasi.


  • tenteram/pendiam = banyak berdiam diri. Kalau sudah dapat menerima Firman, maka kita akan banyak berdiam diri = memeriksa diri sendiri lewat ketajaman pedang Firman ALLAH dan jika ditemukan dosa, maka kehidupan itu dapat mengaku dosa dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Selama masih ada dosa, maka kita tidak dapat tenteram, orang itu akan selalu gelisah dlsbnya sehingga penampilannya tidaklah bagus.


  • tunduk/penurut/taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi seperti Sarah yang tunduk kepada Abraham dan menamai Abraham tuan-nya. Kita sudah mengetahui ceritanya, Abraham memberikan Sarah kepada laki-laki lain, tetapi Sarah tetap tunduk sehingga ia dibela oleh TUHAN.

Kita melihat keadaan dari ibu Sarah --> Kejadian 18 : 11 – 15,
11. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
13. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14. Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
15. Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"

Inilah keadaan dari ibu Sarah --> ia memiliki banyak kelemahan-kelemahan yaitu tua, mati haid dan mandul sehingga pintu rahimnya tertutup dan ini juga merupakan gambaran dari gereja TUHAN. Semua hamba-hamba TUHAN dan pelayan-pelayan TUHAN, mungkin memiliki banyak kelemahan-kelemahan seperti ibu Sarah.

Artinya untuk sekarang adalah:

  • Pintu rahim tertutup = menghadapi kemustahilan. Mungkin malam ini kita menghadapi kemustahilan seperti orang tua, mandul dan mati haid, bagaimana mungkin dapat memiliki anak? TUHAN berfirman bahwa tahun depan Sarah akan memiliki seorang anak --> mustahil!!


  • Sarah tertawa, tetapi ia takut --> tertawa kecut. Ini menunjukan bahwa hidupnya kecut/pahit/getir = penuh dengan air mata.
  • Menghadapi aib/cela. Bagi orang Israel, kalau mandul/tidak memiliki anak merupakan aib/cela = banyak cacat cela, dosa-dosa bahkan mungkin sampai pada puncaknya dosa. Seringkali kita jatuh dalam dosa sampai pada puncaknya dosa; inilah keadaan dari gereja TUHAN, keadaan dari hamba TUHAN dan pelayan-pelayan TUHAN seperti ibu Sarah yang tua, mandul dan mati haid.


  • Pintu rahim tertutup = menghadapi kemustahilan, menghadapi tertawa kecut --> menghadapi pahit getir = penuh dengan air mata dan juga menghadapi aib/cela = jatuh dalam dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa.


  • Tetapi karena Sarah tunduk = memiliki serban = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, maka Sarah mengalami kuasa TUHAN untuk pembukaan pintu rahim yaitu melahirkan anak yang diberi nama Ishak.

Mari, kita terapkan penundukan ini dan nama Sarah diganti dengan nama kita masing-masing --> kalau kita sebagai pelayan TUHAN taat dengar-dengaran, maka kita akan mengalami kuasa TUHAN untuk pembukaan pintu rahim secara rohani, artinya kita mengalami kuasa TUHAN untuk menghapus segala kemustahilan. Sekali lagi, kita diangkat untuk menjadi seorang hamba TUHAN bukan untuk disiksa dll, tetapi kalau kita mengetahui bahwa sebagai seorang hamba TUHAN yang memiliki serban, sekali-pun masih banyak memiliki kekurangan dan kelemahan seperti Sarah, tetapi kalau ada penundukan/taat dengar-dengaran, maka ada kuasa TUHAN untuk membuka pintu rahim secara rohani bagi kita sekalian.

Kejadian 21 : 5 – 7,
5. Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
6. Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
7. Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."

Sarah tidak lagi tertawa karena takut, tetapi ia tertawa bahagia, air matanya dihapus = kuasa TUHAN sanggup untuk menghapus segala air mata kita = menghapus segala kepedihan, kepahitan, kekecutan hidup menjadi tertawa bahagia/kebahagiaan dari surga.

Mari! sebagai imam-imam/pelayan - pelayan TUHAN, jika kita bersungguh-sungguh memiliki serban maka sedikit demi sedikit kemustahilan itu mulai diselesaikan sehingga kita dapat tertawa bahagia. Menjadi hamba TUHAN dan pelayan TUHAN bukan untuk disiksa tetapi untuk dijadikan bahagia asal memiliki serban/penundukan.

kuasa TUHAN menghapus aib --> Kejadian 30 : 22, 23,
22. Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.
23. Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku."

Mandul = aib/cacat cela. Jadi seorang hamba TUHAN yang sungguh-sungguh tunduk/taat dengar-dengaran akan mengalami kuasa TUHAN yang menghapus:

  • Kemustahilan,
  • Air mata dan,
  • Menghapus segala aib/cacat cela kita = Ishak dan Yusuf lahir = menyucikan dan mengubahkan kita secara terus menerus sampai kita menjadi sempurna/tidak bercacat cela seperti TUHAN sehingga kita layak menyambut kedatangan YESUS kedua kalinya di awan-awan yang permai = pintu pesta nikah Anak Domba dibuka, sesudah itu masuk kerajaan seribu tahun = pintu firdaus terbuka, kemudian pintu Yerusalem Baru terbuka bagi kita.

Dimulai dari pintu rahim yang terbuka = pintu-pintu di dunia ini terbuka=

  • apa yang mustahil menjadi tidak mustahil,
  • yang banyak air mata/pahit, getir menjadi berbahagia sebab sudah dapat tertawa bahagia,
  • yang penuh dengan aib/cacat cela, mulai disucikan dan diubahkan sampai menjadi sempurna seperti TUHAN dan
  • kita akan terangkat di awan-awan = pintu pesta Anak Domba terbuka, pintu firdaus terbuka dan juga pintu surga/pintu Yerusalem Baru terbuka bagi kita dan kita selama-lamanya melayani TUHAN dan bersama-sama dengan TUHAN = menyembah TUHAN siang dan malam untuk selama-lamanya.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014 (Senin Sore)
    ... raja ayat Yesus tampil sebagai Hakim yang adil ayat Yesus tampil sebagai Mempelai Pria Surga ayat . Malam ini kita mempelajari penampilan Yesus yang pertama yaitu PENAMPILAN YESUS YANG TAMPIL SEBAGAI IMAM BESAR. Penampilan Yesus sebagai Imam Besar ditandai dengan hal jubah yang panjang sampai di kaki dada berlilitkan ikat pinggang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 April 2023 (Minggu Siang)
    ... kebahagiaan sorga Mazmur . Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya yang dosanya ditutupi Yang pertama kebahagiaan karena diampuni dosanya--halaman Tabernakel. Kita dibenarkan dan diselamatkan. Tabernakel terdiri dari tiga bagian yaitu halaman ruangan suci dan ruang maha suci. Mengapa bahagia Dosa adalah beban terberat dari manusia mulai di ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2017 (Rabu Sore)
    ... kandil itu tempaan baik kakinya maupun kembangnya sesuai dengan apa yang telah diperlihatkan TUHAN kepada Musa demikianlah kandil itu dibuatnya. Kandil sama dengan pelita emas dengan lampu-lampu yang bersinar. Ini menunjuk pada hamba pelayan Tuhan yang menjadi saksi Tuhan selalu mengagungkan nama Tuhan di manapun kapanpun dan situasi apapun. Itulah tugas ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 November 2012 (Rabu Sore)
    ... dari Ibadah Doa Surabaya November . Kita juga telah mempelajari mengenai PATAM diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya November . Malam ini kita mempelajari mengenai SERBAN. Keluaran . Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua dan haruslah itu dilekatkan pada serban di sebelah depan serban itu. 'serban' menudungi kepala rambut. Artinya tanda PENUNDUKAN yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Maret 2015 (Rabu Sore)
    ... ia melahirkan maut. Daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya adalah sumber pencobaan dan dosa sampai berbuah maut kebinasaan di neraka . Pencobaan datang dari keinginan daging. Kalau sudah berada dalam pencobaan nanti ingin menyelesaikan dengan caranya sendiri dan berbuat dosa. 'karena ia diseret dan dipikat olehnya' keinginan daging memiliki daya pikat dan ...
  • Ibadah Natal Persekutuan Malang, 25 Desember 2018 (Selasa Sore)
    ... Allah Tritunggal atas dunia dan isinya. x hukuman meterai hukuman Allah Roh Kudus atas dunia dan isinya. x hukuman sangkakala hukuman Anak Allah atas dunia dan isinya. x hukuman cawan malapetaka bokor hukuman Allah Bapa atas dunia dan isinya. Dunia dan isinya akan mengalami kegoncangan-kegoncangan kehancuran di segala bidang bidang ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta III, 18 Januari 2018 (Kamis Sore)
    ... Kunjungan Jakarta II November -Rabu Pagi . Wahyu - suasana kepuasan kebahagiaan sorga--tidak ada haus-- diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III November -Rabu Sore . Kalau haus bahaya akan seperti perempuan Samaria yang kawin cerai lima kali. Wahyu suasana kemenangan diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV November -Kamis Pagi dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Februari 2017 (Sabtu Sore)
    ... kita akan menerima firman Allah atau tidak. Proses menerima firman Allah adalah mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh sampai mengerti percaya dan yakin akan firman sehingga firman Allah menjadi iman di dalam hati sampai praktik firman. Hidup kita sesuai kehendak Tuhan. Maka jika kita berdoa sesuai kehendak Tuhan kita akan menerima ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Desember 2014 (Senin Sore)
    ... atas umat Israel 'seorang' gembala itulah Yosua. 'Seorang' - 'domba-domba yang tidak mempunyai gembala' artinya bangsa Israel membutuhkan seorang gembala. Jemaat Israel waktu keluar dari Mesir berjumlah . orang gembalanya hanya seorang. Setelah hampir tahun dan jumlah mereka bertambah tetapi gembalanya tetap seorang. Tidak ada alasan Berapapun jumlah jemaat yang memberi makan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Desember 2008 (Rabu Sore)
    ... hanya untuk mencari uang atau datang beribadah tapi hanya untuk mencari uang. Dan dosa kejahatan ini pasangannya dengan dosa kenajisan. Bagaimana supaya kita bisa menerima pengampunan itu Yaitu dengan mengaku pada Tuhan dan sesama. Kalau kita main-main dengan dosa ini maka kita tidak akan pernah bisa melihat Tuhan. Kalau sampai ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.