Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih melanjutkan tema di Baganbatu/Riau yang terdapat di dalam injil Markus 9 : 23b, Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

Ini merupakan jawaban dari YESUS menghadapi penyakit ayan/gila babi --> tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.

Markus 9 : 22, Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."

Jadi, penyakit ayan ini menyeret manusia termasuk hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN kedalam air dan api. Kalau penyakit ayan secara jasmani, maka air dan api juga secara jasmani; demikian juga jika ayan secara rohani, maka air dan api juga secara rohani. Menyeret manusia ke dalam air dan api untuk dibinasakan.

Api = menunjuk pada dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan
Air = kesegaran dan pengaruh dunia.

Dua ini yaitu air dan api membuat manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak
TUHAN masuk kedalam lautan api dan belerang = masuk ke dalam kebinasaan untuk selama-lamanya.

Wahyu 21 : 8, Tetapi (1)orang-orang penakut, (2)orang-orang yang tidak percaya, (3)orang-orang keji, (4)orang-orang pembunuh, (5)orang-orang sundal, (6)tukang-tukang sihir, (7)penyembah-penyembah berhala dan semua (8)pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Kematian yang kedua = neraka.

Jadi praktek dari manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang ayan yang bermain-main dengan api dan air yaitu jatuh dalam delapan dosa/melakukan delapan dosa sampai pada puncaknya/penutupnya adalah dusta. Kita harus berhati-hati dengan ini sebab berdusta merupakan penutup dosa, artinya kalau ada dusta berarti ada dosa-dosa yang lain. Jika masih berdusta, berarti ketujuh dosa yang lain, masih ada, dan akan dihukum di dalam api dan belerang/neraka untuk selama-lamanya.

Inilah kelanjutan dari penyakit ayan yaitu diseret ke dalam api dan air yaitu dosa-dosa dan juga kesegaran dunia dengan praktek melakukan kedelapan dosa sampai pada penutup dosa itulah dusta. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab orang yang suka berdusta = berpenyakit ayan secara rohani/ia sedang bermain-main dengan api dan air di dunia. Kehidupan itu tidak sadar bahwa ia bermain dengan api dan air di dunia = bermain dengan api dan belerang di neraka. Sungguh-sungguh menuju kebinasaan untuk selama-lamanya.

Lukas 17 : 28 – 30,
28. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

Hujan api dan hujan belerang dari langit ini sudah pernah terjadi. TUHAN menunjukan bahwa neraka itu ada/lautan api dan belerang itu ada dan ini sudah dibuktikan oleh TUHAN yang kalau istilah saya adalah setetes dijatuhkan di Sodom dan Gomora supaya manusia/hamba TUHAN/anak TUHAN itu menjadi sadar bahwa neraka itu benar-benar ada.

Ay 30, akan terjadi lagi di akhir jaman. Jadi, hal ini sudah terjadi di jaman Lot/jaman Sodom dan Gomora bahwa manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang ayan yang suka bermain dengan api dan air sudah dihukum dengan setetes api dan belerang dari langit/dari TUHAN.

Arti dari bermain api adalah:

  • berbuat dosa makan minum dan kawin mengawinkan dan ini merupakan satu pasangan. Makan minum ini termasuk,
  • merokok, mabuk, narkoba dllnya,
  • kemudian dosa kawin mengawinkan ini termasuk dosa percabulan, dosa sex dengan berbagai ragamnya dan juga penyimpangan sex seperti homo sex, lesbian dan juga sex pada diri sendiri.
  • ini juga termasuk nikah yang salah seperti kawin cerai, kawin mengawinkan dan juga sex bebas.

Arti dari bermain air adalah:

  • menanam dan membangun.
  • membeli dan menjual.

Menanam dan membangun serta membeli dan menjual = kegiatan dunia.
Apakah salah jika sebagai seorang petani, kehidupan itu menanam atau sebagai seorang insinyur dia membangun dan membeli dan menjual/berdagang? Tentu tidak dan boleh saja. Yang tidak boleh adalah kegiatan dunia yang menghambat kegiatan
rohani yaitu:

  • kalau sibuk menanam di ladang dunia dan membangun bangunan dunia sehingga menghambat pekerjaan di ladang TUHAN/pembangunan Tubuh Kristus. Ladang --> kamu ladang ALLAH, kamu bangunan ALLAH. Ladang dan bangunan ini merupakan satu kesatuan. Kegiatan di dunia ini sehingga menghambat kegiatan rohani dan


  • sibuk berdagang di dunia sehingga tidak dapat berdagang talenta. TUHAN memberikan talenta dengan pesan perdagangkan talenta itu sampai berbunga-bunga --> talenta itu harus diperkembangkan. Tetapi karena ada kegiatan jual beli sehingga tidak bisa memperkembangkan talenta/memperdagangkan talenta. Istilah memperdagangkan talenta ini bukanlah memperjual belikan talenta tetapi memperkembangkan talenta/karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang berkembang. Jika sebagai seorang gembala, tidak begitu-begitu saja apalagi sampai mundur karena sudah merasa tua --> ini salah!! Demikian juga sebagai anggauta paduan suara dan juga sebagai pemain musik harus berkembang; tetapi sering kali dihambat karena kegiatan jual beli, sehingga tidak dapat memperkembangkan talenta.

Arti dari menghambat perkembangan talenta adalah menjadi tidak setia bahkan meninggalkan pelayanan.

Akibatnya:
kalau ladang --> karena terlalu sibuk di ladang dunia sampai pekerjaan di ladang TUHAN/pembangunan Tubuh Kristus diabaikan, akibatnya akan masuk ke dalam ladang babi. Khotbah kemarin, penyakit ayan/gila babi --> selalu bertemu dengan babi --> jungur babi, sifat babi. Masuk ke dalam ladang babi = masuk ke dalam pembangunan Babel = kesempurnaan dalam kenajisan dan kejahatan sehingga dihukum dengan setetes api dan belerang dari langit seperti yang sudah terjadi di jaman Lot. Setetes api dan belerang yang jatuh di Sodom dan Gomora sudah menghancurkan ke dua kota itu, apalagi lautan api dan belerang --> betul-betul kengerian. Inilah, TUHAN memberikan awasan/peringatan bahwa neraka itu ada dan sudah terbuka di jaman Lot di mana kota Sodom dan Gomora yang terlihat hebat secara jasmani, tetapi kerohaniannya ambruk sehingga betul-betul hancur. Semoga kita dapat mengerti

TUHAN itu Baik, tetapi baik ini jangan di artikan bahwa TUHAN tidak mungkin akan menghukum. Ini sudah terbukti bahwa Sodom dan Gomora sudah dihukum oleh TUHAN dan hanya tinggal tiga orang saja yang selamat. Demikian juga jaman Nuh, TUHAN menghukum dan hanya tinggal delapan orang yang selamat. Jadi, maksud dari TUHAN itu Baik adalah sebelum menghukum/atau sebelum melakukan apa-apa, maka TUHAN memberi tahu terlebih dahulu.

Inilah kebaikan TUHAN. Jadi, jangan diartikan bahwa TUHAN tidak akan menghukum sebab kita sudah ditebus; Yudas juga sudah ditebus dan diangkat menjadi rasul, ia tetap dihukum oleh TUHAN dan ia binasa. Jika kita tetap bermain api dan air, maka kita tetap akan dihukum oleh TUHAN. Jadi, TUHAN itu Baik dan Adil.

Amos 3 : 7, 8,
7. Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
8. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

Sebelum menyatakan keputusan-Nya kepada para nabi. Nabi = Firman nubuat. Jadi, sebelum TUHAN berbuat sesuatu, terlebih dahulu TUHAN sudah menyatakannya lewat Firman nubuat.

Apa yang dimaksud/pengertian dari Firman nubuat?

  • Firman yang dibukakan rahasianya/pembukaan rahasia Firman yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Sebab kata ayat ini juga ada di dalam kuhp. Kalau tidak berdasarkan ayat-ayat, maka itu namanya tafsiran. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab orang yang menafsirkan sesuatu itu dapat salah. Tetapi Wahyu dari TUHAN tidak pernah salah, orangnya dapat salah, tetapi Wahyu dari TUHAN tidak pernah salah. Semoga kita dapat mengerti.


  • Firman yang menyatakan/mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam sidang jemaat. Baik itu dosa dari gembala dan dosa dari siapa saja. Jika gembala, tua-tua, pengerja, pemain musik, paduan suara menyembunyikan dosa, maka hadirat TUHAN juga tersembunyi. Sebab para imam-imam dan juga termasuk saya sebagai gembala, berdiri di antara TUHAN dan manusia berdosa untuk ikut di dalam pelayanan pendamaian. Kalau kita sendiri sebagai imam yang berada di tengah menyembunyikan dosa, maka hadirat TUHAN tidak akan terasa sebab tidak ada. Ini merupakan tanggung jawab kita, sebab itu, diperlukan Firman nubuat supaya kita tidak menyembunyikan dosa. Siapa manusia yang tidak berbuat dosa? semua kita berbuat dosa, tetapi jika dosa-dosa kita sudah diungkapkan, mari diakui dan diselesaikan dan semuanya menjadi beres. Hanya ini saja bagi TUHAN dan tidak sulit; kecuali dosa ditunjukan dan dihukum --> tidak!! ditunjukan Firman nubuat supaya tidak dihukum tetapi harus diakui kemudian diampuni. Tidak dihukum, itu maksudnya dan sidang jemaat juga tidak dirugikan; kalau kita menyembunyikan dosa, maka kita dihukum, sidang jemaat juga dirugikan dan dihukum. Hutang darah secara dobel. Itu sebabnya tidak begitu saja/sembarangan kita melayani TUHAN, harus sungguh-sungguh. Semoga kita dapat mengerti.


  • Firman yang mengungkapkan/membukakan hal-hal yang akan terjadi dan pasti akan terjadi. Sebelum terjadi, maka TUHAN memberi tahu terlebih dahulu seperti Sodom dan Gomora sebelum dihukum, TUHAN memberitahu terlebih dahulu kepada Lot supaya segera keluar sebab kedua kota itu akan dihukum. Inilah kebaikan TUHAN, jika tidak mau mendengar akan terkena hukuman tetapi kalau mau, akan selamat. Semoga kita dapat mengerti.

Amsal 29 : 18, Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

Sidang jemaat harus berdoa supaya ada pembukaan Firman, sebab kalau tidak ada pembukaan Firman, yang ada hanyalah lawakan-lawakan atau bercerita akan gawat dan maafkan sebab semuanya dan ini dimulai dari gembala akan mengarah menjadi anjing dan babi.

Dalam terjemahan lama disebutkan menjadi liar dan telanjang. Jadi tanpa Firman nubuat, maka keadaan manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN/sidang jemaat akan menjadi telanjang dan liar dan ini seperti anjing dan babi. Pelayanannya tidak dapat bertahan, sekalipun ia melayani tetapi satu saat akan jatuh kembali.

Untuk pembukaan Firman ini harus sungguh-sungguh didoakan, sebab kalau saudara tidak berdoa, saya juga tidak dapat mendapatkan pembukaan Firman --> tolong untuk selalu didoakan supaya kita tidak menjadi liar dan telanjang. Sehebat apa-pun gereja itu, sekalipun memiliki jemaat yang banyak, pelayananan yang banyak dan juga memiliki uang yang banyak, tetapi jika tidak ada pembukaan Firman, maka sebentar lagi tinggal menunggu waktu sekalipun ditutup-tutupi, tetapi satu waktu akan menjadi liar dan telanjang seperti sakit ayan/gila babi dan akan tampil seperti anjing dan babi. Semoga kita dapat mengerti.

Kejadian 19 : 1, 12, 17,
1. Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
12. Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini,
17. Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."

Jadi, sebelum Sodom dan Gomora dihukum oleh TUHAN, maka terlebih dahulu TUHAN menyatakan-nya kepada Lot lewat dua orang malaikat yang diutus oleh TUHAN.

Sekarang di akhir jaman --> Lukas 17, ‘demikian pula kelak akan terjadi waktu Anak Manusia datang’ . Jadi, sebelum penghukuman atas dunia/kiamat, maka TUHAN menyatakannya kepada hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak-anak TUHAN lewat malaikat yang untuk sekarang, malaikat itu menunjuk pada gembala. Itu sebabnya di doakan supaya ada pembukaan Firman yang merupakan nubuat tentang apa yang akan TUHAN lakukan, kita sudah mengetahuinya dan juga sudah siap sedia dengan apa yang akan terjadi.

Pembukaan Firman/Firman penggembalaan itu:

  • Dapat sebagai makanan bagi kita.
  • Dapat sebagai peringatan bagi kita dlsbnya. Dan ini sudah lengkap sebab sudah mencakup segala kebutuhan kita baik untuk sekarang mau-pun untuk masa depan kita.
  • Di saat kita sedih, ada penghiburan.
  • Di saat kita lemah, ada kekuatan asalkan itu merupakan wahyu/pembukaan dari TUHAN. Itu sebabnya kita harus bersyukur kepada TUHAN sebab sudah mengenal Firman penggembalaan. Mari, kita harus berusaha supaya kita dapat menikmati Firman penggembalaan sebab terasa enak dan saya ibaratkan seperti seorang bayi yang dapat minum susu --> sekalipun ia menangis tetapi jika bayi itu dapat minum susu, maka bayi itu akan diam sebab semuanya sudah lengkap. Semoga kita dapat mengerti.

Dua malaikat yang diutus oleh TUHAN ke Sodom dan Gomora menyatakan dua hal yaitu:

  1. tentang hukuman --> Kejadian 19 : 13, sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya."

    Jadi kedua malaikat yang diutus oleh TUHAN untuk memusnahkan kota Sodom dan Gomora dengan api dan belerang. Inilah inti dari Firman nubuat, itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab ada penghukuman dan juga ada peringatan.


  2. Kejadian 19 : 17, Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."

    Sampai keluar = sudah keluar dari Sodom dan Gomora = sudah selamat tetapi masih disebutkan "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap." = kemurahan dan kebaikan TUHAN yang menuntun setiap kehidupan agar dapat mencapai pegunungan secara rohani. Jadi, sudah selamat belumlah cukup, harus mencapai pegunungan secara rohani supaya tidak binasa.

Bangsa Israel sudah keluar dari Mesir dan sudah berada di padang gurun tetapi itu belumlah cukup, mereka harus mencapai Kanaan. Jadi puji TUHAN kalau kita sudah bebas dari hukuman tetapi ini belumlah cukup, sebab kalau kita tetap berada di dunia, maka kita akan mati. Tidak dihukum/selamat, tetapi harus mencapai pegunungan/kesempurnaan.

Ibrani 12 : 22, 23,
22. Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
23. dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Jemaat anak-anak sulung yang di dalam ktb Wahyu 21 : 9, 10,
9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan,
yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Hukuman terakhir sudah berlalu --> kita sudah bebas dari hukuman, tetapi belum cukup sebab dituntun lagi, kemana? Katanya mau dibawa untuk melihat Mempelai, tetapi diajak naik ke atas gunung. Ini tidak bohong sebab sama --> kota di atas gunung/Yerusalem Baru = Mempelai Wanita = jemaat anak-anak sulung.

Jadi, Mempelai Wanita dengan kota Yerusalem Baru tidak dapat dipisahkan sebab hubungannya sangatlah erat. Itu sebabnya jika kita ingin mencapai kota Yerusalem Baru, maka kita harus menjadi Mempelai Wanita, tidak bisa tidak. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah Firman nubuat yang begitu penting sebab dipercayakan oleh TUHAN kepada seorang gembala yang sekarang adalah Firman penggembalaan, asal ada pembukaan Firman, bukan tafsiran atau logika tetapi pembukaan Firman/ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam alkitab. Jangan ditambah atau dikurangi --> apa adanya, sebab ini merupakan jaminan bagi kehidupan kita. Semoga kita dapat mengerti.

Di jaman Lot, TUHAN sudah menyatakan kemurahan-Nya lewat Firman nubuat --> ‘mari, kota Sodom dan Gomora ini akan dihukum, tetapi kamu harus lari ke pegunungan supaya selamat’ ini sudah jelas. Sekarang tergantung sikap kita.

Sikap kita terhadap Firman nubuat/wahyu/pembukaan Firman pengajaran yang benar sbb:

  1. Kejadian 19 : 14, Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini." Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok saja.

    Lot mengingatkan kedua bakal menantunya --> sampai begini jauh sebab bukan hanya keluarga dekatnya saja, tetapi calon menantunya juga diingat.

    ‘Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini’ --> Lot bersaksi --> bahwa ini adalah Firman nubuat/Firman pengajaran yang saya terima di gereja, bahwa kita/dunia ini akan dihukum, tetapi masih ada jalan keluar yaitu kita harus lari ke pegunungan agar menjadi Mempelai TUHAN.

    Orang yang berolok-olok ,mengatakan --> tidak ada apa-apa, bahkan semuanya baik dan tertata bagus. Jadi, sikap pertama terhadap Firman nubuat/wahyu dari TUHAN/pembukaan Firman yaitu mengolok-olok Firman nubuat/pembukaan Firman. Akibatnya kehidupan itu akan binasa.

    Apa yang diolok-olok?
    2 Petrus 3 : 3 – 6,
    3. Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
    4. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
    5. Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
    6. dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

    Penghukuman di jaman Nuh, dunia dimusnahkan dengan air bah, sedangkan jaman Lot, kota Sodom dan Gomora dimusnahkan dengan api dan belerang, tetapi diejek/diolok-olok.

    Yang diejek/yang diolok-olok/dikritik adalah:


    • tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya sebagai Mempelai Pria Surga yang bagi kita sekarang ini adalah penyucian dan kesempurnaan agar dapat menjadi Mempelai Wanita TUHAN, tetapi dianggap berita porno.


    • tentang penghukuman; jaman Nuh dan jaman Lot dunia sudah dihukum, tetapi dianggap sebagai cerita bahkan dongeng. Penghukuman atas dunia/kiamat sampai neraka/lautan api, tetapi diolok dengan berkata bahwa sekarang ini kalau kita hidup miskin di dunia ini, itulah neraka = sudah dihukum. Sedangkan kalau kaya = sudah enak sebab itu adalah surga. Semoga kita dapat mengerti.


    Di sini, Lot bersaksi tentang Firman nubuat kepada calon menantu, calon menantu ini menunjuk pada masa berpacaran/masa pertunangan yang harus dikontrol/diteropong oleh Firman nubuat. Sebab kalau pada masa-masa pacaran, mengolok, mengkritik dan bosan pada Firman, akan sampai/masuk ke Babel/ke Sodom Gomora. Ini merupakan hal yang serius, itu sebabnya saya selalu berdoa supaya satu di dalam pengajaran sebab kalau salah satu mengolok, maka kasihan yang sudah berada di dalam pengajaran sebab dua-duanya dapat jatuh ke dalam dosa Sodom dan Gomora/dosa Babel.

    Sesudah masa pacaran dan pertunangan, kemudian masuk dalam pernikahan sampai masuk dalam nikah yang sempurna dan ini yang harus dijaga. Itu sebabnya kita semua harus dikontrol oleh Firman nubuat/pembukaan Firman supaya betul-betul menjaga kesucian supaya kita semakin disucikan sampai kita menjadi sempurna/menjadi Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Kejadian 19 : 16, Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.

    Sikap kedua adalah berlambat-lambat/menunda-nunda waktu untuk mempraktekan Firman nubuat. Kehidupan itu sudah menerima Firman nubuat dan berkata ‘puji TUHAN, luar biasa Firman TUHAN’, tetapi untuk mempraktekan Firman --> tunggu dulu. Di dorong oleh TUHAN untuk berbuat sesuatu, tetapi ia berkata --> tunggu dulu, nanti setelah saya begini begitu --> jangan kita lakukan sebab akan berbahaya; kalau berlambat-lambat/menunda-nunda waktu untuk mempraktekan Firman nubuat/pengajaran yang benar, maka akan tersusul oleh bencana/oleh api penghukuman sampai binasa bersama orang-orang lain itu. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab waktu itu berjalan begitu cepat, kalau kita terus menerus menunda-nunda sehingga kita menjadi tidak sadar, bahwa api itu sudah dekat.

Kita menerima Firman:

  • tidak mengolok-olok.
  • tidak mengkritik.
  • kita mengagungkan Firman dengan mencatat, mengetik dlsbnya tetapi untuk mempraktekan Firman, kita berkata untuk ‘tunggu dulu’. Tidak sadar, api sudah berada di belakangnya = tersusul oleh bencana/oleh api penghukuman dari TUHAN dan akan binasa untuk selamanya.

Inilah dua sikap yang tidak benar.

Sikap yang benar:
Wahyu 1 : 3, Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Jadi, sikap yang benar adalah

  • cepat tanggap terhadap Firman nubuat/pembukaan rahasia Firman/Firman pengajaran yang benar. Artinya:


    • mendengar dengan sungguh-sungguh,
    • membaca dengan sungguh-sungguh. Guru saya mengatakan, kalau kita membaca dengan sungguh-sungguh = pengertian kita sudah lima puluh persen
    • sampai mengerti = percaya, yakin pada Firman dan mempraktekan/menuruti Firman nubuat/pembukaan rahasia Firman pengajaran yang benar.


    Di hari-hari ini, penyakit ayan sudah merajalela seperti yang terjadi di jaman Nuh dan di jaman Lot dan tinggal menunggu penghukuman, tetapi TUHAN terlebih dahulu memberikan Firman nubuat.

    Memang akan ada penghukuman tetapi masih ada jalan keluar yaitu


  • kita mau disucikan sampai menjadi Mempelai Wanita/sampai di pegunungan/Yerusalem Baru = sempurna. Tidak terjamah oleh setitik-pun api dan belerang. Inilah kekuatan dari Firman nubuat, tetapi sikap-lah yang menentukan. Dua sikap yang tidak baik kita buang dan sikap yang baik adalah kita cepat tanggap yaitu mendengar dengan sungguh-sungguh dan juga membaca dengan sungguh-sungguh sampai kita mengerti dan menjadi percaya/yakin pada Firman nubuat dan juga cepat mempraktekan/menuruti Firman, jangan menunda waktu. Semoga kita dapat mengerti.

Kejadian 19 : 18, 19,
18. Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19. Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.

Kitab Kejadian 19, di dalam tabernakel menunjuk pada pintu tirai artinya: sudah selamat/keluar dari Sodom dan Gomora tetapi masih harus mencapai pegunungan/kesempurnaan dan ini memang berat sehingga Lot tidak mampu. Harus melewati perobekan daging sepenuh/pintu tirai terobek oleh kekuatan dari Firman nubuat.

Saya ulangi, sudah berterima kasih sebab sudah keluar dari Sodom dan Gomora/sudah selamat, tetapi masih harus mencapai kepegunungan/kesempurnaan dan Lot mengaku bahwa ia tidak mampu. Sesudah selamat, harus mengalami perobekan daging sepenuh/pintu tirai terobek oleh kekuatan Firman nubuat/Firman pengajaran yang benar. Sedikit demi sedikit Firman nubuat bekerja, kita mengalami perobekan daging yang memang kalau pedang itu terkena daging akan terasa sakit. Semoga kita mengerti.

Sikap kita terhadap Firman nubuat yang dikaitkan dengan perobekan daging/pintu tirai adalah:

  • jangan sombong seperti pengakuan dari Lot bahwa ia tidak mampu, sebab ada yang menyindir saya dengan berkata bahwa saya masih terus menerangkan tentang pertobatan/tentang pintu gerbang, mezbah korban bakaran dan itu bukan berita kesempurnaan. Sebab sombong itu berarti merasa sudah benar, sudah suci bahkan sudah sampai sempurna dan akibatnya adalah mendorong kepada kebenaran diri sendiri --> semuanya bersalah, hanya dia yang benar. Kita jangan menghakimi orang lain, sebab semua dosa yang dilakukan masing-masing harus dipertanggung jawabkan kepada TUHAN, sebab siapa yang menghakimi akan dihakimi. Terhadap dosa-dosa orang kita jangan menghakimi. Semoga kita dapat mengerti.


  • jangan minder/rendah diri,
  • jangan kecewa,
  • jangan putus asa jika masih ada kelemahan-kelemahan/kekurangan-kekurangan atau-pun dosa-dosa yang dapat kita lepaskan --> jangan putus asa. Ada orang yang berputus asa setelah mendengarkan Firman mengatakan bahwa ia tidak kuat dan ketakutan sebab masih ada dosa yang mengikat --> kita jangan lakukan ini sebab seperti Lot yang juga tidak kuat tetapi ia mengaku dan ini yang benar. Kita


  • jangan mau bertahan sebab menganggap bahwa manusia daging itu lemah = jangan mau bertahan pada kelemahan kita, tetapi yang benar adalah kita mengaku segala kekurangan/kelemahan kita sesuai dengan dorongan Firman nubuat/pembukaan Firman. Inilah kegunaan dari kita mendengarkan Firman nubuat/pembukaan Firman sebab ditunjukan kelemahan-kelemahan kita dan mendorong kita untuk mengaku.


  • jangan banyak berdalih dengan berkata bahwa kita masih manusia lemah,
  • jangan merasa sudah hebat tetapi juga jangan merasa putus asa kalau masih ada kelemahan-kelemahan, yang baik adalah kita mengaku segala kelemahan kita sesuai dengan dorongan Firman nubuat/Firman pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.

Kejadian 19 : 20, 21,
20. Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
21. Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.

TUHAN itu Baik --> kita sudah memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, tetapi masih dijawab dengan menerima permintaan kita asal kita mau mengaku. Jangan terlalu sombong sebab seringkali sekalipun kita sudah bersalah:

  • kita masih menyalahkan orang lain dan TUHAN tidak akan menjawab permintaan kita.
  • kita sudah bersalah, tetapi masih membela diri dengan berkata bahwa kita ini masih manusia daging --> jangan lakukan hal seperti ini, yang paling baik adalah kita mengaku bahwa saya lemah dan menawar kepada TUHAN bahwa ada kota kecil, kalau diijinkan tidak ke pegunungan tetapi ke kota kecil dan TUHAN ijinkan. Inilah kebaikan TUHAN asal kita mengaku. Kita jangan berkata karena TUHAN itu Baik tidak mungkin Ia menghukum apalagi satu gereja dihukum. Jangan berkata begitu sebab jangankan menghukum satu gereja, satu dunia/satu negara/satu kota saja dihukum oleh TUHAN. Jika kita berkata bahwa kita tidak akan dihukum = membela diri sehingga TUHAN tidak akan menjawab permohonan kita.

1 Petrus 19 : 22, Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.

Jadi, untuk berpindah dari Sodom Gomora ke pegunungan, maka TUHAN menyediakan kota Zoar --> ada transitnya terlebih dahulu, tidak dapat langsung ke

pegunungan. Begitu kita percaya YESUS, diselamatkan, langsung menjadi sempurna --> tidak dapat seperti ini.

Untuk sekarang ini, untuk berpindah dari selamat/keluar dari Sodom Gomora/percaya YESUS, sampai kepada kesempurnaan, maka TUHAN menyediakan kota Zoar secara rohani artinya:

  1. Lukas 12 : 31, 32,
    31. Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
    32. Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

    Kawanan kecil = kota Zoar/kota kecil. Memberikan kerajaan = kesempurnaan diberikan di kota kecil/di kawanan kecil itulah di penggembalaan/ruangan suci/kandang penggembalaan. Itu sebabnya kita jangan mengecilkan penggembalaan sebab itu merupakan tempat transit yang pertama.

    Di dalam ruangan suci ini terdapat tiga macam alat = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:


    • pelita emas --> ketekunan di dalam ibadah raya dan biasanya diselenggarakan pada haru Minggu,
    • meja roti sajian --> ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab di sertai dengan perjamuan suci dan
    • mezbah dupa emas --> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.


    Inilah kota Zoar/kota kecil = penggembalaan/kandang penggembalaan dan ini seringkali dikecilkan oleh kami para gembala-gembala. Maafkan! Saudara-saudara, kami para gembala-gembala untuk berkhotbah di kandang merasa malas/merasa enggan/kurang semangat, apalagi kalau dombanya merupakan kawanan kecil sehingga kita berkhotbah dimana-mana sampai tidak pernah berkhotbah di kandang/sudah tidak setia di kandang. Para gembala jangan sampai berbuat seperti ini.

    Demikian juga dengan sidang jemaat, yang juga sering mengecilkan kandang. Itulah kota Zoar yang memang kecil dan seringkali dikecilkan oleh hamba-hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak-anak TUHAN, jika menyanyi di gereja terasa sulit sebab ingin menyanyi di tempat yang lebih besar. Kalau TUHAN pakai --> silahkan! Tetapi saya selalu ibaratkan --> jangan pohonnya yang jalan-jalan, buahnya yang dikirim, pohonnya tetap tertanam di tepi aliran air itulah kandang penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.

    Hasil dari kita tergembala/berada di dalam kandang penggembalaan adalah:


    • Kejadian 19 : 20, Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."

      1 Petrus 2 : 25, Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

      Jadi, nomor satu kita mengalami pemeliharaan tubuh, jiwa dan roh kita secara langsung dari TUHAN Gembala Agung. Jika jiwa dipelihara oleh TUHAN, maka nyawa juga dipelihara, apalagi hanya tubuh. Memang kota Zoar ini kecil tetapi jangan dikecilkan dan jika dibandingkan dengan kota Sodom dan Gomora yang luar biasa besar, maka kota Zoar ini sangatlah kecil tetapi hasil dari penggembalaan itu luar biasa. Semoga kita dapat mengerti.

      Jika tubuh, jiwa dan roh terpelihara, maka tandanya tidak akan ada kekuatiran --> ‘carilah dahulu kerajaan surga dan kebenarannya’. Tidak ada kekuatiran sebab selalu mendahulukan perkara rohani lebih daripada perkara dunia/perkara jasmani sehingga kita dapat hidup benar; kalau kita kuatir, maka kita tidak dapat hidup benar. Tetapi kalau kita merasa bahwa kita sudah terpelihara oleh Gembala Agung, maka tandanya tidak akan ada kekuatiran dan kita dapat mengutamakan perkara rohani daripada perkara jasmani dan kita dapat hidup benar.


    • Kejadian 19 : 21, Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.

      Tidak tunggang balik, jangankan tunggang balik, goyang-pun tidak/tidak tergoyang-pun = mengalami perlindungan secara langsung dari TUHAN Gembala Agung sehingga kita tidak terguncang/tidak tunggangbalik secara jasmani mau-pun secara rohani sekalipun dunia sudah terguncang/tunggang balik.

      S
      ekalipun dunia sudah seperti jaman Sodom Gomora yang guncang ekonominya, guncang dosa-dosanya, kita tidak terguncang, tidak tunggang balik, tidak hancur, tidak binasa, tetapi kita tetap hidup dalam damai sejahtera. Kita dilindungi, sampai penghukuman-pun tidak dapat menjamah kita. Inilah penggembalaan. Mari! kita rasakan, kita sudah berada di dalam kandang apalagi semuanya sudah berada di satu kandang dan bagi yang menyatu, mari berdoa agar dapat menyatu/dapat masuk ke dalam kandang yang benar dan sudah dapat mengalami keadaan damai sejahtera sekalipun dunia dalam keadaan tunggangbalik. Semoga kita dapat mengerti.


    • Di dalam penggembalaan, kita mengalami proses perobekan daging sampai pintu tirai terobek dan kita menjadi sempurna seperti TUHAN. Perobekan daging = daging itu dibendung. Kalau tidak berada di dalam kandang, begitu bangsa Israel menyembah lembu emas = keluar dari kandang dan ini tidak disebut domba keluar dari kandang tetapi kuda yang keluar dari kandang.

      Maafkan, hamba TUHAN jika sudah lupa kandang (itu sebabnya saya selalu cepat kembali ke kandang setelah dari kunjungan) akan menjadi seperti kuda dan juga seperti anjing dan babi. Ini sangat berbahaya sebab kita menjadi liar. Tetapi jika kita berada di dalam kandang, maka kita akan mengalami proses perobekan daging sampai tirai terobek dan kita dapat menjadi sempurna seperti TUHAN.


    Apa yang utama dari daging ini yang harus dirobek di dalam penggembalaan jika kita mau menjadi sempurna?


    • Kejadian 19 : 26, Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

      Jadi daging yang pertama yang harus dirobek adalah suka menoleh kebelakang. Artinya tidak taat, tidak dengar-dengaran. TUHAN sudah perintahkan agar jangan menoleh kebelakang, tetapi justru istri Lot menoleh kebelakang. Ada banyak alasan untuk tidak taat dan juga tidak setia --> kita memiliki satu alasan, tetapi setan sudah menyediakan satu keranjang alasan. Suara daging yang suka menoleh kebelakang sehingga kita menjadi tidak taat dan tidak dengar-dengaran pada Firman nubuat/pada Firman pengajaran yang benar.

      Kami sebagai hamba TUHAN sering melakukan hal ini sebab sudah terpengaruh pada suara asing sehingga melanggar Firman dan tidak dapat menjadi sempurna tetapi menjadi tiang garam. Sehebat apa-pun kita melayani TUHAN, tetapi jika kita tidak taat dan dengar-dengaran, maka kita hanya menjadi tiang garam = tidak berguna = diinjak-injak pada jaman antikrist dan akan binasa. Ini merupakan hal yang serius --> jangan ditambah atau dikurang tetapi harus ditaati.


    • Kejadian 19 : 30, Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.

      Masuk gua sebab mau mencari aman sendiri = egois. Daging ini egois, suka sekali masuk ke dalam gua seperti Lot bersama kedua anaknya yang masuk ke gua = mengunci diri dari persekutuan yang benar dan ini betul-betul egois. Kita harus berdoa, sebab kalau ada persekutuan yang benar dan kita tidak mendukung, maka itu berarti kita egois dan ini sangat berbahaya sebab nanti apa yang terjadi sangatlah berbahaya.

      Alm bpk pdt Pong selalu mengatakan --> ‘kalau ada Pokok Anggur yang benar dan kita tidak melekat di situ, maka kita akan menjadi kering’. Demikian juga sebaliknya, kalau ada persekutuan yang tidak benar dan kita berada di situ, maka kita juga akan menjadi kering. Itu sebabnya kita betul-betul berhati-hati.


    Inilah menutup diri =


    • hanya mementingkan diri sendiri,
    • merasa enak berada di dalam gua.


    Akibatnya: menghasilkan keturunan bani Amon dan bani Moab yang tidak boleh masuk ke dalam jemaat TUHAN = tidak masuk ke dalam pembangunan Tubuh Kristus tetapi masuk ke dalam pembangunan tubuh Babel.

    Ulangan 23 : 3, Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,

    Itu sebabnya sebagai gembala harus sungguh-sungguh berdoa, demikian juga dengan sidang jemaat harus sungguh-sungguh berdoa tentang gua ini supaya kita jangan menutup diri kalau ada persekutuan yang benar dan kita tidak mendukung, maka kita akan menjadi kering dan akibatnya gawat sebab menjadi seperti istri Lot. Sebaliknya kalau ada persekutuan yang tidak benar/tidak ada Pokok yang benar dan kita berada di sana, maka kita akan menjadi ranting yang kering dan hanya dikumpulkan di tempat sampah dan dibakar. Kalau ada Pokok, maka ranting-ranting itu akan berbuah. Kita harus sungguh-sungguh waspada. Semoga kita dapat mengerti.

    Sesudah kita digembalakan, maka kita harus mengingat juga pada kandang yang lain = persekutuan antar kandang.

    Yohanes 10 : 16, Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

    Satu kawanan dengan satu gembala = Satu Tubuh dengan Satu Kepala. Kita jangan egois, tetapi kita harus mengingat domba-domba dari kandang yang lain lewat memberi dan mengunjungi. Inilah ibadah persekutuan Tubuh Kristus antar penggembalaan sampai menjadi satu kawanan dengan Satu Gembala/Satu Tubuh Kristus yang sempurna dengan Satu Kepala. Semoga kita dapat mengerti.
    Inilah daging yang harus dirobek di dalam penggembalaan sampai nanti daging tidak bersuara lagi = sempurna seperti YESUS.

    Inilah arti dari Zoar yang pertama yaitu penggembalaan:


    • kita dipelihara dan dilindungi --> tidak goncang, tidak ditunggang balikan, tetapi
    • kita berada di dalam ketenangan/damai sejahtera sehingga semuanya menjadi enak dan ringan. Memang untuk masuk ke dalam kandang itu berat, sebab harus melalui pintu sempit, tetapi semuanya menjadi enak dan ringan sebab ditanggung oleh Gembala Agung. Seperti saya yang harus datang dari Malang sebab jalanan macet oleh kendaraan dan di musim hujan ini harus melalui jalan yang banjir tetapi TUHAN tolong sekalipun saya datang terlambat. Semoga kita dapat mengerti.


  2. salib. Jadi, penggembalaan dengan salib ini tidak dapat dipisah --> 1 Korintus 1 : 18, Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

    Kebodohan = sebab menganggap kecil Kekuatan ALLAH = hikmat dan kuasa ALLAH.

    Kalau kita membaca di dalam ayat selanjutnya --> 1 Korintus 1 : 22 – 24,
    22. Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
    23. tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
    24. tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

    Jadi, di dunia ini bangsa Israel/orang Yahudi menolak salib dan bangsa kafir juga menolak salib/mengecilkan salib sehingga binasa. Penggembalaan dengan salib tidak dapat dipisahkan.

    Di dalam penggembalaan --> ‘Akulah Gembala Yang Baik’ dan Gembala Yang Baik menyerahkan Nyawa bagi domba-domba-Nya. Itulah salib. Dari pihak YESUS, Gembala Yang Baik menyerahkan Nyawa-Nya = di dalam penggembalaan YESUS sampai menyerahkan Nyawa-Nya = salib.

    Sedangkan bagi kita sekarang, untuk masuk ke dalam penggembalaan, kita harus melalui pintu sempit = penyaliban daging. Tetapi kalau kita sudah merasa tidak kuat karena harus melalui pintu sempit, kita harus membandingkan dengan Gembala Yang berkorban Nyawa untuk menggembalakan kita. Sedangkan kita sudah berkorban apa? tidak ada seujung kuku; itu sebabnya kita tidak perlu membesar-besarkan pengorbanan yang harus kita lalui dibanding dengan Korban Kristus.

Mari, masuk pintu sempit/penggembalaan yang memang berat bagi daging, tetapi hidup kita menjadi enak dan ringan. Semoga kita dapat mengerti.

Kejadian 19 : 22, Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.

Sebelum sampai di Zoar, TUHAN tidak dapat berbuat apa-apa, artinya TUHAN tanpa salib, tanpa salib, TUHAN tidak dapat berbuat apa-apa kepada kita. Manusia berdosa
dengan TUHAN itu terpisah, jika YESUS tidak mau berkorban maka TUHAN tidak dapat berbuat apa-apa, kita akan goncang dan tunggang balik dan binasa untuk

selama-lamanya.

Kita harus membayangkan, TUHAN saja tanpa salib tidak dapat berbuat apa-apa, bagaimana dengan manusia? bukan hanya tidak dapat berbuat apa-apa tetapi tunggang balik dan binasa untuk selama-lamanya. Itu sebabnya kita jangan mengelak salib atau mengecilkan salib, justru kita harus bermegah dalam salib = bersyukur jika kita harus mengalami pengalaman kematian sebab itu merupakan pengalaman yang tidak terlupakan sebab terukir di dalam hati. Semoga kita dapat mengerti.

Salib adalah:

  • tempat kita mengaku dengan sejujur-jujurnya segala kelemahan kita, kekurangan dan kegagalan kita dan TUHAN akan mengampuni dan kita jangan berbuat lagi. Itulah salib, siapa yang tidak pernah tergelincir? Raja Daud sebagai seorang raja yang hebat pernah tergelincir asal kita mengaku.


  • Kejadian 19 : 23, Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.

    Matahari terbit setelah Lot tiba di Zoar, tetapi sebaliknya di luar Zoar terjadi hujan api dan belerang --> kita tinggal memilih, mau memilih matahari bersinar? Kalau tidak mau salib, kita memilih yang enak itu di mana? Hujan api dan belerang akan turun di sana. Nikmat sekali berada di salib sebab di sana ada matahari. Jadi, salib adalah tempat kita menerima kehangatan Kasih TUHAN di tengah kegoncangan dan kehancuran/kebinasaan dunia sebab ada api dan belerang, tetapi kita merasakan hangatnya Kasih TUHAN/pelukan Kasih TUHAN Yang hangatnya bagaikan matahari yang selalu disinarkan kepada kita. Setiap pagi jika kita masih melihat matahari, itu berarti masih ada Kasih ALLAH Yang disinarkan bagi kita/masih ada pelukan Tangan TUHAN kepada kita.

Hasilnya:

  • Mazmur 84 : 12, Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

    Kasih matahari menjadi perisai = melindungi kita terutama dari puncak dosa dan juga dari penghukuman TUHAN sehingga kita hidup aman dan sejahtera. Mari saudaraku, selama matahari masih terbit, kita harus ingat bahwa masih ada perlindungan dari TUHAN; itu sebabnya kita tidak perlu takut dengan apa yang mengancam kita, kita serahkan semuanya kepada TUHAN.


  • Kasih dan kebaikan TUHAN/Dua Tangan TUHAN Yang mampu menolong kita untuk:


    • menyelesaikan segala masalah sampai pada masalah yang mustahil menjadi tidak mustahil.
    • dapat melakukan segala sesuatu yang tidak dapat kita lakukan sampai kita berhasil.


    Tanpa salib, TUHAN tidak dapat berbuat apa-apa, kita juga tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi di dalam salib, TUHAN menolong kita, sehingga kita dapat melakukan segala sesuatu yang tidak dapat kita lakukan sampai kita berhasil. Selama matahari masih terbit, mari kita harus yakin.


  • kemuliaan TUHAN Yang mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai kita menjadi sama mulia dengan Dia = sempurna seperti Dia/menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS kedua kali di awan-awan yang permai dan kita akan bertemu dengan YESUS Muka dengan muka selama-lamanya.

Mari, selama matahari masih terbit kita tetap percaya:

  • ada perlindungan dan
  • ada pertolongan bagi yang tidak mampu menjadi mampu sampai
  • kita betul-betul menjadi sama mulia dengan YESUS.

Di dalam ktb Yesaya ditulis, di atas kayu salib, YESUS menjadi begitu buruk Rupa-Nya, bukan lagi seperti Anak Manusia tetapi seperti anjing dan babi untuk menyinarkan kemuliaan-Nya sebanyak seratus persen kepada kita supaya kehidupan yang sudah seperti anjing dan babi dapat dipermuliakan bersama dengan Dia.

TUHAN menolong dan memberkati kita.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Oktober 2011 (Kamis Sore)
    ... jaman Anak Allah -- Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali ke dunia . Elia terjadi pada jaman pertengahan jaman Anak Allah -- Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali ke dunia . Yesus terjadi pada jaman akhir jaman Allah Roh Kudus -- kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sampai kedatangan Yesus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Februari 2015 (Sabtu Sore)
    ... itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas. Seperti penjaga babi. Lukas Setelah penjaga-penjaga babi itu melihat apa yang telah terjadi mereka lari lalu menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Kita mempelajari yang ketiga seperti penjaga babi. Lukas - Setelah penjaga-penjaga babi itu melihat apa yang telah ...
  • Ibadah Natal Persekutuan Malang, 25 Desember 2021 (Sabtu Sore)
    ... percikan darah sehingga harus dikilang seperti anggur dalam murka Allah dan mengalir darah setinggi kekang kuda. ad. . Wahyu - . Dan aku melihat sesungguhnya ada suatu awan putih dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Juni 2020 (Selasa Sore)
    ... uang kita akan mengasihi uang dan tidak ada kasih kepada Tuhan. Dulu saat Israel mau keluar dari Mesir yang terakhir adalah diperbolehkan keluar tetapi ternaknya tidak boleh. Ternak adalah gambaran dari kekayaan. Kita harus terlepas dulu dari uang baru kita bisa terlepas dari dunia dan terangkat di awan-awan. Supaya kita mendapatkan makanan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Mei 2010 (Sabtu Sore)
    ... mati di kayu salib diperas dagingnya sehingga menghasilkan minyak Roh El Kudus . Minyak Roh El Kudus ini dicurahkan kepada kita untuk menghadapi sengsara penderitaan yang akan datang. Jadi minyak Roh Kudus adalah hasil dari penyaliban Yesus di kayu salib. Jika kita menghargai salib korban Kristus kita akan menerima minyak urapan Roh Kudus. Praktik ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Juli 2010 (Rabu Sore)
    ... nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. . Akan tetapi waktu mereka sedang pergi untuk membelinya datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin lalu pintu ditutup. . Kemudian ...
  • Ibadah Persekutuan di Poso I, 24 Mei 2011 (Selasa Sore)
    ... kudus itu Yerusalem turun dari sorga dari Allah. Sebutan gereja Tuhan adalah mempelai wanita Tuhan. Yesus sebagai Mempelai Pria. Yerusalem baru itulah tujuan hidup kita. Yerusalem Baru mempelai wanita yang sempurna. Kita yang sudah selamat harus menjadi sempurna supaya kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai sebagai Mempelai Pria Surga ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 Mei 2018 (Jumat Sore)
    ... Apapun yang kita hadapi jangan bersungut tetapi naikkan pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan semua akan jadi enak dan ringan. Hikmat. Lewat menyembah Tuhan dengan hancur hati kita mengakui bahwa Tuhan sebagai sumber hikmat dari sorga sehingga mendorong kita untuk bergairah dalam mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 September 2009 (Rabu Sore)
    ... proses pembaharuan perhatian sehingga perhatian kita yang utama pada perkara Tuhan perkara kekal yaitu firman pengajaran. kemurahan Tuhan. kerajaan Surga. Kita masih membahas bagian yang ketiga. Petrus Jadi perhatian kita terutama adalah untuk masuk Kerajaan Sorga. Bagaimana kita bisa masuk kerajaan Surga Markus - Untuk masuk kerajaan Surga kita harus menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Mei 2011 (Kamis Sore)
    ... tidak benar jumlahnya lebih banyak dan lebih mendominasi daripada yang benar. Jika kita bisa masuk nikah yang benar penggembalaan yang benar persekutuan yang benar berdasarkan firman pengajaran yang benar itu adalah kemurahan Tuhan. Ada macam cacat rohani ditinjau dari tabernakel Buta rohani menolak firman pengajaran yang benar cahaya Injil tentang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.