Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita membaca didalam kitab Wahyu 1 : 1 - 3, ini tentang judul atau kata pengantar dari kitab Wahyu. Kita berada pada ayat yang ke 3. Ayat 1 sudah kita pelajari yaitu:

  • Kitab Wahyu ini bukan sesuatu yang tertutup, tetapi terbuka artinya dari ALLAH Bapa diberikan kepada YESUS, kemudian diberikan kepada malaikat, kemudian diberikan kepada hamba-hamba TUHAN. Jadi bukan ditutup tetapi sesuatu yang dibukakan rahasianya.


  • Kitab Wahyu ini bukan berasal dari manusia, tetapi berasal dari ALLAH.

Kemudian, ayat yang ke 2 ini merupakan kesaksian Yohanes. Di pulau Patmos Yohanes melihat kerajaan surga, melihat kemuliaan TUHAN, kemudian dia saksikan kepada kita semuanya.

Sekarang, kita akan mempelajari Wahyu 1 : 3
Wahyu 1 : 3, Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Jadi isi dari kitab Wahyu sebenarnya adalah kebahagiaan surga. Pintu gerbang atau permulaan dari kebahagiaan surga adalah membaca Firman, mendengar Firman dan menuruti Firman = taat dengar-dengaran kepada Firman TUHAN. Permulaan kebahagiaan surga bukanlah saat kita menerima kekayaan = bukan itu ! sebab kalau cuma kekayaan orang diluar YESUS banyak yang lebih kaya dll. Semoga kita dapat mengerti.

“Berbahagialah mereka yang mendengarkan dan menuruti Firman” --> Matius 7 : 24-25
24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Ayat 24 = “perkataan-Ku” = Firman.

Orang yang membaca, mendengar dan melakukan Firman ALLAH = orang bijaksana (Wahyu 1 : 3 = Matius 7 : 24). Jadi bijaksana = bahagia (“berbahagialah ia yang mendengar dan melakukan Firman”). Semoga kita dapat mengerti.

Praktek orang yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari adalah

  1. Matius 7 : 24,25,
    24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
    25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

    Ay 24 = “yang mendirikan rumahnya di atas batu”? batu itu adalah Batu Karang (Gunung batu) = Korban Kristus.
    Praktek bijaksana yang pertama adalah mendirikan rumah diatas dasar batu (korban Kristus), sehingga tahan uji (tidak mudah merasa kecewa, putus asa) dalam menghadapi tiga macam pencobaan. Kalau kita membaca Firman, mendengar Firman dan melakukan Firman, maka kita dapat tahan uji dalam menghadapi tiga macam pencobaan yang akan melanda anak TUHAN dan dunia ini.

    Tiga macam pencobaan adalah


    • hujan lebat --> Efesus 2 : 1, 2,
      1. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
      2. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

      Ayat 2 = “penguasa kerajaan angkasa” = ini seperti hujan lebat yang dari angkasa, sekarang arti rohaninya adalah penguasa kerajaan angkasa (setan).

      Hujan lebat (dari atas) ini menunjuk setan dengan roh durhaka (roh jahat dan roh najis) = sumbernya dosa sampai pada puncaknya dosa. Udara/angkasa ini sudah dikuasai oleh setan dengan roh durhaka.

      Puncaknya dosa adalah:


      • Dosa makan minum : merokok, mabuk, narkoba. Banyak anak-anak TUHAN tidak tahan uji, sehingga masuk dalam dosa ini.
      • Dosa kawin mengawinkan : dosa seks dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah, penyimpangan seks. Dosa ini seperti hujan lebat yang melanda rumah/melanda dunia ini.


      Kalau bijaksana (banyak membaca, mendengar dan melakukan Firman) maka akan tahan uji. Jika di gereja tidak mendahulukan Firman, maka tidak akan dapat tahan uji. Yang menyebabkan tahan uji adalah lewat Firman. Semoga dapat mengerti.

      Roh jahat dan roh najis sebagai sumbernya dosa sampai puncaknya dosa yang akan membawa kita pada kehancuran/kebinasaan. Hati-hati terhadap dosa-dosa sampai puncaknya dosa ! Istilah di Efesus, roh jahat dan roh najis = roh durhaka. Contoh istilah roh durhaka yang paling durhaka adalah anak durhaka terhadap orang tua = hati-hati jangan sampai melawan orang tua. Jika durhaka terhadap orang tua (tidak taat dengar-dengaran kepada orang tua) ini sama nilainya dengan dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Itu sebabnya kita harus tahan uji.

      Arti dari tahan uji adalah tidak berbuat dosa sampai dengan puncaknya dosa = hidup benar dan selalu taat dengar-dengaran kepada orang tua. Biarpun roh jahat dan roh najis menghantam kita, baik di sekolah atau dimanapun juga, kita tetap tahan uji seperti rumah didirikan di atas batu. Mari sekarang ini kita menjadi bijaksana, di rumah mungkin kita terbatas waktunya untuk membaca Firman, tetapi di gereja adalah waktu paling tepat untuk banyak membaca Firman, banyak mendengarkan Firman, sampai kita mempraktekan Firman. Semoga kita dapat mengerti.


    • angin kencang.
      Rumah yang dibangun ini menghadapi angin kencang --> Efesus 4 : 14, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

      Angin kencang adalah:


      • nabi palsu,
      • pendeta palsu,
      • gembala palsu dengan ajaran-ajaran palsu dan dusta, yang menyesatkan dan membinasakan kita. Gembala palsu adalah gembala yang tidak pernah berada di kandang, tetapi berada di tempat-tempat lain. Hati-hati sekarang banyak roh dusta!


      Tahan uji = tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan tegas untuk menolak ajaran lain. Orang tahan uji itu tidak menggunakan pertimbangan = nanti kita sungkan, tidak ! Kalau kita masih banyak pertimbangan itu berarti tidak diatas dasar batu tetapi berada di atas pasir. Jika dasarnya pasir, begitu terkena sedikit angin, maka rumahnya akan goyang dan lama-lama akan habis. Tegas adalah tidak memberi kesempatan satu kalipun untuk mendengarkan yang palsu/yang lain. Semoga kita dapat mengerti.


    • Banjir.
      Banjir ini menunjuk antikrist (binatang yang keluar dari laut), ini dalam Wahyu 13. Mari kita gunakan waktu untuk membaca, sebab waktunya sudah singkat untuk membaca, mendengar, menuruti Firman dan besok kita pelajari lagi. Saya di Pulau Batam saat menyampaikan Firman dan dihadiri oleh bishop dari Singapura, yang hanya dapat ber bahasa Inggis dan Mandarin. Dia bercerita kepada saya --> saat diutus ke Cina dan di Cina ini, mereka di sana sulit sekali jika ingin membaca alkitab. Sedangkan kita di sini yang bebas untuk membaca Firman, tidak mau membaca Firman jika terlalu banyak ayat-ayat dan orang seperti ini aneh dan tidak tahan uji!


    Tadi ada hujan lebat itu menunjuk setan dengan roh durhaka (ada di angkasa), nabi palsu itu binatang yang keluar dari darat, dan antikrist itu binatang yang keluar dari laut.

    Wahyu 13 : 1, 2,
    1. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
    2. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

    Inilah antikrist dengan ikatan mammon (ikatan akan uang/keinginan akan uang), yang mengakibatkan kikir dan serakah. Kikir adalah tidak dapat memberi. Serakah adalah merampas hak orang lain seperti:


    • Merampas hak TUHAN : persepuluhan dan persembahan khusus.
    • Merampas hak sesama/milik sesama : hutang tidak membayar, korupsi, dll.
    • Milik sesama yang membutuhkan ada didalam kita. TUHAN akan tuntut --> “ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan”.


    Jadi saat kita diberkati oleh TUHAN:


    • Ada hak-Nya TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
    • Ada hak sesama/milik sesama yang membutuhkan. Ini harus kita kembalikan. Semoga kita dapat mengerti.


    Boros itu termasuk juga diikat oleh antikrist, sehingga akan dicap dengan angka 666. Di zaman yang modern ini kita jangan sampai boros, terlebih lagi “lebih besar pasak daripada tiang” (lebih banyak pengeluaran daripada penghasilan). Jika kita kikir, serakah dan boros maka kita berada dalam cakar antikrist. Kita harus waspada sebab kita berada di zaman modern = ada Credit Card, mau beli tinggal gesek saja, ini gampang sebab tidak memakai uang. Kita harus menggunakan berkat TUHAN sesuai dengan kebutuhan kita, jangan sesuai dengan keinginan kita. Jika menggunakan berkat TUHAN sesuai keinginan, maka nanti kita akan menjadi boros.

    Tahan uji adalah dapat memberi:


    • Mulai dengan persepuluhan dan persembahan khusus.
    • Memberi untuk pekerjaan TUHAN.
    • Memberi untuk sesama yang membutuhkan.
    • Sampai kita dapat memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN.


    Jadi uang ini hanya sebagai sarana saja --> Apakah benar kita ini dapat memberikan hidup kepada TUHAN? jadi mulai dari yang terkecil dulu yaitu memberikan persepuluhan, persembahan khusus dll, kemudian baru bisa memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Yakobus 1 : 12, Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

    Ayat 12 = “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan” = berbahagialah orang yang membaca, mendengar dan menuruti Firman = berbahagialah orang yang tahan uji.

    Jika kita tahan uji, maka kita akan mengalami kebahagiaan surga yang tidak dipengaruhi oleh dunia ini dan kita akan mendapatkan mahkota kehidupan (mahkota Mempelai). Mempelai itu memakai mahkota untuk masuk pesta nikah. Secara rohani, gereja yang sempurna (mempelai yang rohani) memakai mahkota untuk menyambut kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi praktek yang pertama ini merupakan dasarnya dulu yaitu batu karang = korban Kristus (tahan uji).


  2. Pengkhotbah 10 : 2, Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.

    Ayat 2 = “berhikmat” = bijaksana.
    Praktek bijaksana yang kedua adalah hati orang bijaksana menuju ke kanan.

    Matius 25 : 32, 33,
    32. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
    33. dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya

    Hati orang bijaksana menuju ke kanan artinya menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik. Saya katakan = mengapa domba harus tergembala dengan benar? sekarang ini kita harus tegas, sebab ada penggembalaan yang benar dan tidak benar. Di dalam kitab Zakharia ada gembala yang menjadi pedagang domba = dombanya dijual belikan untuk mencari keuntungan, ada juga gembala pandir/gembala bodoh = maksudnya bodoh bukanlah 2 + 2 = 5, bukan! Tetapi yang dimaksud bodoh disini adalah tidak menggembalakan domba dengan baik (tidak bijaksana). Semoga kita dapat mengerti.

    Tadi praktek bijaksana:


    • memiliki dasar batu karang yang kokoh seperti sedang dibangun,
    • menjadi domba tergembala dengan benar.


    Syarat tergembala:


    • Selalu berada didalam kandang penggembalaan. Dalam tabernakel ini menunjuk ruangan suci (kadang penggembalaan) = ketekunan dalam ruangan suci. Terdapat 3 macam alat dalam ruangan suci, sekarang ini adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:


      • Pelita emas = ketekunan dalam ibadah raya (kebaktian umum). Ini persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya. Lewat kebaktian umum dan kebaktian persekutuan (kunjungan), maka karunia akan semakin ditambah-tambahkan/karunia disemaikan dengan subur. Jadi nanti akan semakin jelas, contohnya adalah


        • Jika seorang gembala karunianya semakin bertambah, maka jemaat semakin dapat makan/mengerti Firman dengan lebih jelas.
        • Jika karunia pemain musik ditambahkan, maka jemaat akan menyanyi dengan sukacita, baik dan merasakan hadirat surga dsb.Roh Kudus itu adalah air kehidupan dari surga.


      • Meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran dan korban Kristus. Firman ALLAH itu juga merupakan air kehidupan dari surga.


      • Medzbah dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan dengan ALLAH Bapa didalam kasih-Nya, sehingga kita merasakan kasih ALLAH. Kasih ALLAH bagaikan matahari, tetapi kasih ALLAH juga bagaikan air kehidupan dari surga.


      Jadi kalau kita berada didalam kandang penggembalaan yang di dalam kitab Yeremia ini di ibaratkan “seperti pohon ditanam di tepi aliran air kehidupan dari surga”. Dalam kebaktian umum ada air kehidupan Roh Kudus, dalam kebaktian pendalaman alkitab ada air kehidupan Firman, dan di dalam kebaktian doa ada air kehidupan kasih ALLAH.

      Yeremia 17 : 7- 8,
      7. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
      8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

      Ay 8 = “dan yang tidak mengalami datangnya panas terik” = pohon yang jauh dari aliran air, jika kena panas akan habis, tapi kalau pohon yang berada di tepi aliran air maka akan merasa tenang.

      yang tidak kuatir dalam tahun kering” = Tidak kuatir akan kekeringan.

      Semua manusia itu bagaikan pohon/kayu. Sehebat apapun manusia ini hanya seperti kayu/pohon yang gampang kering, gampang rapuh, gampang patah. Pohon itu mutlak membutuhkan air kehidupan (di dalam penggembalaan). Nanti akan dibedakan kehidupan yang tergembala dengan yang tidak tergembala. Sekarang mungkin ada yang menghina = kebaktian tiga macam ibadah dari Malang ke Surabaya. Nanti satu waktu jika saatnya sudah datang akan terjadi perbedaan yaitu yang ditanam ditepi aliran air nanti tidak akan kering, tidak binasa, tidak hancur.

      Jadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik, bagaikan pohon yang ditanam ditepi aliran air artinya:


      • Tidak takut panas terik (“tidak mengalami datangnya panas terik”) =


        • Tidak takut menghadapi pencobaan. Saat panas datang, pohon yang ditanam ditepi air malah terasa sejuk. Jika pohon terkena matahari yang lebih panas, maka akan menyerap air lebih banyak dan akan diuapkan di daun, sehingga orang yang berada dibawah pohon akan merasa lebih sejuk. Inilah bedanya ! orang lain menghadapi kesulitan (Dollar naik dll), tetapi orang yang tergembala tetap sejuk.


        • Tetap damai sejahtera dan tenang (tetap sejuk).
        • Semua menjadi enak dan ringan. Semua sudah mengatakan susah dan berat, tetapi orang yang tergembala semua menjadi enak dan ringan. Saya tidak dapat menjelaskan hal ini dengan kata-kata, tetapi semoga ini menjadi pengalaman hidup kita masing-masing. Inilah ampuhnya penggembalaan. Sebab itu saya tidak mau menjadi bodoh dan mau menjadi bijaksana juga. Saudara bijaksana dengan datang mengikuti tiga macam ibadah, untuk itu saya juga mau menjadi bijaksana dengan mau datang beribadah dan tidak akan saya wakil-wakilkan, kecuali kalau saya pergi. Sebab kalau tidak bijaksana (tidak tekun tiga macam ibadah) akan menjadi kering. Semoga kita dapat mengerti.


      • Daunnya tetap hijau (tidak kering) =


        • Tidak kecewa, tidak putus asa, dan juga tidak meninggalkan TUHAN.
        • Tetapi tetap percaya dan berharap TUHAN dan TUHAN akan menolong kita untuk menyelesaikan masalah kita tepat pada waktu-Nya.

          Kalau mata melihat panas terik/melihat masalah yang semakin bertambah, jangan berkata = maaf saya tidak dapat beribadah dengan rutin --> jangan! sebab itu salah. Justru disaat panas yang semakin terik, maka kita harus semakin dekat dengan tepi air kehidupan, sebab di situlah daun itu tidak akan pernah kering (tetap hijau). Jika dekat dengan air kehidupan, kita tidak akan hancur, sebab ada pertolongan/kekuatan dari air kehidupan. Jika tidak ada air, maka daun yang terkena panas akan hancur.


        • Tidak mengambil jalan keluar sendiri. Seringkali kita mengambil jalan keluar sendiri yang tidak sesuai dengan Firman. Akibatnya adalah kita akan kering. Contohnya : disaat uang habis, mengambil jalan keluar dengan korupsi. Mengambil jalan keluar sendiri = tanpa Firman/tanpa air kehidupan dan sehebat apapun, akan kering/hancur saat terkena panas. Jadi kita harus tetap mengandalkan air kehidupan. Semoga kita dapat mengerti.


      • Tidak berhenti menghasilkan buah = berhasil dan bahagia (mengalami kebahagiaan surga).

        Inilah syarat yang pertama, jadi mulai dari gembala kemudian diikuti domba-domba harus selalu berada di kandang penggembalaan, supaya tidak dihancurkan oleh panas terik/pencobaan di dunia ini dan TUHAN akan tolong kita semuanya.


    • Taat dengar-dengaran kepada suara Gembala (firman penggembalaan).
      Yohanes 10 : 27- 28,
      27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
      28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

      Yohanes 10 : 11 = TUHAN memperkenalkan diri = “Akulah Gembala yang baik”

      Ayat 27 = ”Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku” = taat dengar-dengaran kepada suara Gembala = taat dengar-dengaran kepada Firman penggembalaan.

      Ayat 28 = “mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” = jaminan kepastian tidak binasa sampai selamanya.

      “dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” = hidup didalam tangan Gembala.

      Jika domba taat dengar-dengaran kepada suara Gembala berarti dia hidup di dalam tangan Gembala Agung yang kuat, yang tidak bisa direbut oleh siapapun. “tidak bisa direbut” = kuat. Kalau tidak kuat = jika memegang buku tetapi pegangannya lemah, saat ada yang mengambil, dapat direbut. Tetapi jika pegangannya/tangannya kuat, biar sepuluh orang yang mau mengambil, tetap tidak dapat direbut. Semoga kita dapat mengerti.

      Jadi dikandang penggembalaan ada aliran air, inilah yang akan membantu kita untuk menghadapi panas. Daun dan pohon hanya bisa dibantu dengan air = tidak bisa dibantu dengan yang lain, apalagi dengan uang. Jika pohon disiram oleh air (yang murah), dia akan tetap hidup = ini sederhana saja ! Air kehidupan itu cuma-cuma (tidak membayar), tetapi sanggup untuk membantu kita dalam menghadapi panas. Untuk itu perhatikanlah kandang penggembalaan dan suara Gembala!

      Hasilnya adalah


      • Tidak dapat direbut oleh setan (sebab berada didalam Tangan TUHAN) = tidak jatuh dalam dosa, tidak disesatkan oleh ajaran palsu, tetapi tetap hidup suci (didalam ruangan suci).
        Diluar penggembalaan terlalu banyak yang jatuh didalam dosa. Saya sudah pernah mengatakan (mohon maaf dan saya tidak merasa diri saya kuat) = waktu usia saya dua puluh tahun, banyak penginjil yang hebat-hebat dan mereka dipakai oleh TUHAN, sekarang saya sudah berusia lima puluh tahun, seharusnya selama tiga puluh tahun, penginjil tersebut bertambah hebat, tetapi sampai sekarang penginjil tersebut tidak terdengar lagi. Ini dikarenakan tidak tergembala, tidak berada didalam Tangan TUHAN, sehingga mereka tidak kuat dan jatuh. Yudas adalah seorang rasul tetapi ia tidak tergembala, akhirnya ia jatuh.


      • Ada jaminan kepastian (“mereka pasti tidak binasa”) = mengalami jaminan kepastian dari Gembala Agung untuk hidup sekarang, hidup masa depan yang baik sampai hidup kekal untuk selama-lamanya.
        Di dunia ini tidak ada yang pasti, ijasah dan uang tidak memberi jaminan kepastian. Tetapi Tangan Gembala Agung memberikan jaminan kepastian. Pelan-pelan kita berusaha untuk hidup di dalam Tangan Gembala Agung. Jika kita masih merasakan hidup yang sulit = kita harus terus hidup di dalam Tangan Gembala Agung dan semakin hari akan semakin nyata jaminan kepastian itu digenapkan.


      • Didalam penggembalaan ada mahkota.
        Didalam penggembalaan ini juga ada mahkota, ini merupakan persiapan untuk menjadi mempelai (kebahagiaan). Di dalam kitab Wahyu ada tujuh kebahagiaan. Kebahagiaan yang tertinggi adalah saat YESUS datang kembali ke dua kali yaitu pesta/perjamuan kawin Anak Domba (kebahagiaan nomor 4).

        Ke tujuh kebahagiaan ini dilambangkan dengan pelita emas ?


        • Wahyu 1 : 3 = berbahagia yang membaca, mendengar dan yang menuruti kata-kata nubuat.
        • Wahyu 14 : 13 = berbahagia yang mati dalam YESUS.
        • Wahyu 16 : 15 = berbahagia mereka yang berjaga-jaga dan memperhatikan pakaiannya.
        • Wahyu 19 : 9 = berbahagia mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.
        • Wahyu 20 : 6 = berbahagia mereka yang mendapat bagian dalam kebangkitan yang pertama.
        • Wahyu 22 : 7 = berbahagia mereka yang menuruti kata-kata nubuat.
        • Wahyu 22 : 14 = berbahagia mereka yang membasuh jubahnya.


        Pelita nomor 4 inilah yang menjadi pokoknya Wahyu 19 : 9 sebagai puncak kebahagiaan (pokok = ditengah) dan hal ini dikaitkan dengan mahkota. Kalau tidak memiliki mahkota, tidak bisa masuk dalam perjamuan kawin.

        1 Petrus 5 : 4 = ini pasal penggembalaan (Gembalakanlah domba-dombaku).

        1 Petrus 5 : 4, Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

        Di bagian atas Korban Kristus sebagai dasar, dalam tabernakel ini menunjuk halaman. Kita tahan uji di atas Korban Kristus dalam menghadapi setan, antikrist dan nabi palsu, sehingga kita mendapatkan kebahagiaan surga dan mahkota kehidupan. Setelah itu kita harus tergembala (hati orang bijaksana menuju ke kanan), kita menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik. Didalam penggembalaan kita bisa bertahan dalam menghadapi panas terik, daun tetap hijau, berbuah (berhasil dalam hidup ini) dan kita berada di dalam Tangan Gembala sampai mendapatkan mahkota kemuliaan yang tidak layu = Mahkota Mempelai.


  3. Daniel 12 : 3, Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

    Praktek orang bijaksana yang ke tiga adalah menjadi bintang yang bercahaya.

    Mari hari-hari ini kita harus menjadi bintang. Bintang adalah kehidupan yang dipakai oleh TUHAN menjadi imam-imam dan raja-raja. Kalau di dunia ini bintang diperebutkan, misalnya adalah bintang pelajar, bintang lapangan, bintang radio, bintang televisi. Orang akan berlomba-lomba menjadi bintang dan menjadi bintang ini tidak mudah, sampai harus dikarantina dll. Setelah menjadi bintang sebentar lagi akan menghilang, itulah bintang di dunia ini ! Di dalam TUHAN kita bisa menjadi bintang yaitu menjadi imam dan raja, tetapi jabatannya berasal dari TUHAN (terserah TUHAN). Contohnya adalah sebagai gembala, pemain musik dll --> ini semua adalah bintang-bintang. Bintang ini harus bercahaya. Jika tidak bercahaya, tidak ada gunanya dan akan gugur.

    Syarat bintang bercahaya adalah


    • Setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN (bintang memiliki api /cahayanya).
      Jika bintang tidak setia dan tidak berkobar = redup. Jika sebentar lagi mati/padam, maka bintang akan gugur. Perhatikan bagi kaum muda, bapak, ibu = kalau anak-anak sudah kendor (apinya sudah berkurang), jangan di biarkan. Sebab jika dibiarkan ada saatnya menjadi padam dan akan gugur, sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Nasihat untuk yang kuliah dan bekerja, itu baik = bagus, tetapi nasihat tertinggi adalah supaya setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Kuliah dan bekerja yang tinggi menjadi tidak berguna jika menjadi bintang yang gugur (ditelan oleh kegelapan setan).

      Mari kita berjuang! sebab untuk menjadi bintang di dunia saja, perlu berjuang = tinggalkan orang tua menuju ke Jakarta, tidak boleh menggunakan hand-phone dlsbnya. Kita harus berusaha supaya setia dan berkobar-kobar, untuk itu kita harus saling menasihati antara suami istri, anak-anak.


    • Menjadi berkat bagi orang lain.
      Bintang itu hanya menyinari = menjadi berkat dan kesaksian hidup bagi orang lain. Jadi orang yang melihat sikap kita bisa tergerak untuk ikut beribadah dan melayani TUHAN. Mungkin dalam rumah tangga ada yang masih gelap = tidak mau ke gereja dll, itu harus disinari, sehingga bisa menjadi terang dan ikut ke gereja. Semoga kita dapat mengerti.


    • Bintang harus tetap berpegang teguh pada satu pengajaran yang benar (bintang tetap pada satu orbit/tidak berpindah-pindah).
      Jika bintang berpindah-pindah/loncat ke ajaran lain, pasti akan jatuh. Pengajaran yang benar adalah alkitab, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Jika tidak cocok dengan alkitab, maka itu tidak benar sebab berbeda orbit. Semoga kita dapat mengerti.


    Menjadi bintang bercahaya memang membutuhkan perjuangan, mau setia dan berkobar-kobar = pulang kantor harus ke gereja untuk beribadah padahal belum mandi, inilah perjuangan dan saya mendoakan. Bintang juga harus menjadi berkat kesaksian = hanya menyinari = tidak ada yang membersihkan bintang (tidak mendapatkan balasan), ini juga merupakan pengorbanan. Bintang harus memegang teguh satu pengajaran yang benar = bisa dituduh sok benar, kebenaran sendiri, tetapi kita harus tetap teguh = yang penting adalah kebenaran sesuai dengan alkitab. Jadi semua aspek harus sesuai dengan alkitab yang di dalam tabernakel:
    Mulai iman (pintu gerbang) harus sesuai dengan alkitab.
    Baptisan air dan baptisan Roh Kudus harus sesuai dengan alkitab.
    Sampai tabut perjanjian (nikah) harus sesuai dengan alkitab. Nikah yang jasmani harus sesuai dengan alkitab, jika tidak sesuai = jangan ! sebab itu sudah melenceng jauh dan tidak akan pernah sampai kepada perjamuan kawin Anak Domba.

    Wahyu 1 : 16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

    Posisi bintang yang bercahaya yaitu berada pada Tangan Kanan TUHAN yang kuat. Kita jangan ragu-ragu!sebab jika kita berada di dalam penggembalaan dan menjadi bintang, maka kita berada di dalam Tangan Kanan TUHAN (dipegang oleh Tangan Kanan TUHAN).

Hasilnya jika kita dipegang oleh
Tangan Kanan TUHAN adalah

  1. Mazmur 118 : 15 Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,

    Hasil pertama adalah Tangan Kanan TUHAN melakukan keperkasaan:


    • Mengalahkan musuh (setan tritunggal dikalahkan).
    • Menyelesaikan segala masalah, sampai masalah yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN. Setan itu datang hanya untuk membawa masalah, tetapi jika kita berada di dalam Tangan Kanan TUHAN, maka semua masalah diselesaikan oleh TUHAN.


    Inilah kekuatan Tangan Kanan TUHAN, Yang sudah teruji (Tangan yang sudah berlubang paku) di kayu salib; Tangan Kanan TUHAN mampu untuk menolong kita sekarang ini.


  2. Mazmur 118 : 16, tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

    Hasil yang kedua adalah Tangan Kanan TUHAN meninggikan/mengangkat kita.
    Bintang bercahaya itu ada didalam kitab Daniel 12 : 3, untuk itu sebagai contoh bintang bercahaya adalah Daniel. Daniel tadinya diturunkan/dijebloskan ke gua singa dan guanya itu vertikal/kebawah (bukan horisontal), tetapi Daniel di angkat oleh TUHAN dari lubang/gua singa sampai kepada kedudukan yang tinggi.

    Jadi diangkat artinya:


    • Tangan Kanan TUHAN sanggup mengangkat kita dari kegagalan, kemerosotan kejatuhan dll, sampai mencapai masa depan yang berhasil dan indah pada waktu-Nya. Kesulitan, kemerosotan, kegagalan apa saja yang kita hadapi? Daniel ini sudah berada di dalam gua singa = jangankan berhasil, hidup pun tidak bisa, tetapi ada Tangan TUHAN yang mengangkat.

      Jika belum diangkat oleh TUHAN,kita jangan mengambil jalan keluar sendiri. Kita harus bersabar dan tunggu waktu-Nya TUHAN, yang penting kita menjadi bintang yang bercahaya. Semoga kita dapat mengerti.

      Begitu Daniel diangkat dari gua singa, Raja langsung berkata = ALLAH yang disembah Daniel luar biasa = menjadi kesaksian.


    • kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna). Kita dipakai menjadi kesaksian bagi:


      • Orang yang belum percaya YESUS atau orang yang belum beribadah.
      • Orang yang sudah percaya YESUS, tetapi belum mengenal pengajaran (ibadahnya masih biasa-biasa saja).


      Pembangunan Tubuh Kristus mulai di dalam:


      • Di dalam rumah tangga (nikah). Siapa saja yang berada di rumah? Kita bersaksi kepada suami, istri, anak-anak, orang tua, mertua, pembantu, keponakan-keponakan, mungkin ada anak kos dll. Jadi yang berada di rumah kita itu tidak sembarang dan merupakan kepercayaan TUHAN yang harus disinari.


      • Sesudah itu, di dalam penggembalaan. Kita semua dipakai oleh TUHAN, baik menjadi pemain musik, pembersih gereja (me-ngepel) yang seringkali ini diremehkan --> coba gereja tidak dipel beberapa bulan, apalagi musim penghujan, nanti pasti yang datang ke gereja akan merosot sebab gerejanya berbau tidak sedap. Jadi semuanya dipakai oleh TUHAN, bukan hanya yang berkhotbah = coba saya berkhotbah tanpa musik bagaimana? sulit juga kalau mau mengambil lagu terakhir, akhirnya suasana sudah menurun, itu sebabnya pemain musik juga harus selalu siap disaat lagu terakhir. Jadi dibutuhkan kerja sama.


      • Antar penggembalaan (ibadah kunjungan). Besok kita berangkat ke Jakarta, yang ikut ke Jakarta harus sungguh-sungguh, demikian juga yang tinggal di gereja juga harus tetap datang beribadah dan mendukung (ikut terlibat didalamnya).


      • Sampai nanti tubuh yang sempurna, Semoga kita dapat mengerti.


    • istilah diangkat yang terakhir adalah disucikan dan diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS.

      Kita belajar dari Daniel lagi, begitu ada pengumuman = siapa yang menyembah selain kepada raja, dia harus dimasukan ke dalam gua singa. Apa yang dilakukan Daniel saat itu? dia lari ke kamarnya dimana dia biasa menyembah TUHAN tiga kali sehari. Setelah ada pengumuman itu, Daniel bukannya merasa takut dan berhenti menyembah TUHAN? tidak! sekalipun akhirnya Daniel tertangkap tangan di saat ia menyembah TUHAN.

Jadi manusia rohani adalah kuat dan teguh hati. Kuat dan teguh hati adalah

  • Tetap mempertahankan yang benar apapun resiko yang kita hadapi. Daniel ini mendapatkan ancaman dimasukkan ke gua singa, tetapi Daniel tidak takut. Apa yang harus tetap kita pertahankan? Itulah:


    • Firman pengajaran yang benar harus dipertahankan.
    • Penyembahan yang benar harus diprtahankan.
    • Hidup yang benar harus dipertahankan (tidak mau diajak berbuat dosa).
    • Ibadah pelayanan/tahbisan yang benar harus dipertahankan. Nikah yang benar harus dipertahankan. Semuanya yang benar harus dipertahankan apapun resiko/ ancamannya. Semoga kita dapat mengerti.


  • Tetap mengasihi TUHAN apapun yang terjadi = tetap menyembah TUHAN, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN apapun yang terjadi dan TUHAN yang akan menolong kita.

Kita akan terus menerus diubahkan oleh TUHAN. Kita diubahkan mulai dengan kuat dan teguh hati, tetap benar, tetap menyembah dan mengasihi TUHAN. sampai satu waktu jika YESUS datang kembali kedua kali kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan kita mendapatkan mahkota suka cita (mahkota terakhir untuk pernikahan).

1 Tesalonika 2 : 19, Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?

mahkota kemegahan = mahkota suka cita.

kalau bukan kamu?” = kita yang kuat dan teguh hati seperti Daniel, akan terus diubahkan, sampai jika YESUS datang kembali kita akan diubahkan menjadi sama mulia/sempurna seperti Dia dan kita mendapatkan mahkota suka cita (mahkota Mempelai).

Salomo mendapatkan mahkota untuk pernikahannya --> Kidung Agung 3 : 11
puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba (puncak kebahagiaan) dan kita bersama dengan YESUS untuk selama-lamanya. Semoga kita bisa mengerti.

Mari serahkan hidup kita ke dalam Tangan Kanan TUHAN. Dasar, harus kuat, kita harus tergembala dengan baik dan kita menjadi bintang yang bercahaya sampai TUHAN YESUS datang kembali yang kedua kali.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 November 2016 (Rabu Sore)
    ... mulai dari Ibadah Raya Surabaya November sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya November Persepuluhan dan persembahan khusus. Firman TUHAN. Ibadah pelayanan dan penyembahan kepada TUHAN. Mengapa kita harus beribadah melayani dan menyembah kepada TUHAN Sebab ibadah pelayanan dan penyembahan merupakan hak TUHAN atas kita dan kewajiban kita kepada TUHAN karena Dia ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Oktober 2019 (Minggu Pagi)
    ... tembaga membara di dalam perapian suara-Nya bagaikan desau air bah. Kaki bagaikan tiang api kaki bagaikan tembaga membara di dalam perapian. Kaki pendirian. Tembaga penghukuman. Jadi kita harus memiliki pendirian teguh untuk Menghukum dosa-dosa sampai puncaknya dosa sehingga kita hidup benar dan suci. Menghukum daging dengan segala keinginan dan hawa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Mei 2018 (Selasa Sore)
    ... segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Memberi dimulai dengan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Baru kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Maka Tuhan akan melimpahkan kasih karunia Untuk memelihara hidup kita secara berkecukupan bahkan berkelimpahan mulai dari dunia yang sulit sampai ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Maret 2014 (Rabu Sore)
    ... masih mempelajari tanda kedua 'mata-Nya bagaikan nyala api' diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Maret . Mazmur . TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus TUHAN takhta-Nya di sorga mata-Nya mengamat-amati sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. mata-Nya bagaikan nyala api artinya mengamat-amati hamba Tuhan pelayan Tuhan yang masih ada di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Desember 2013 (Senin Sore)
    ... dan sekutumu' Rasul Yohanes mengalami sengsara daging karena Firman Allah dan kesaksian Yesus sehingga mendorong untuk masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan vertikal dan dengan sesama horisontal . Mungkin kita sudah beribadah tetapi diinjinkan mengalami sengsara karena Firman Allah dan Roh Kudus. Tujuannya adalah mendorong kita untuk masuk ke dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Maret 2016 (Minggu Pagi)
    ... Yohanes Jikalau kamu mengasihi Aku kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh. Inilah loh batu kedua. Markus Dan hukum yang kedua ialah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini. Roma - Janganlah kamu berhutang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Juni 2016 (Kamis Sore)
    ... orang-orang durhaka karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. Pahlawan iman saksi iman adalah orang-orang yang brilian cemerlang gemilang menonjol pada jamannya sebab memiliki iman sehingga hidupnya selalu memuliakan Tuhan dan memiliki kesaksian Yesus. ad. . Batu permata Sardis berwarna merah . Ini menunjuk mezbah korban bakaran. Artinya adalah bertobat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Oktober 2010 (Sabtu Sore)
    ... kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini Ia memang mengetahui bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka Jika begitu apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 September 2022 (Minggu Pagi)
    ... sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Kita memperhatikan firman seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tengah kegelapan dunia pencobaan dosa dll supaya kita tetap hidup dalam terang kebenaran kesucian sampai sempurna. Mazmur Aku hendak sujud ke arah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Juli 2021 (Selasa Sore)
    ... kepada mereka itu. Kota Pitom artinya dipagari sama dengan diikat oleh setan. Batu bata ini juga digunakan untuk membangun Babel gereja palsu. Kejadian - . Mereka berkata seorang kepada yang lain Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik. Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. . ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.