Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita membaca dalam Kitab Wahyu 1, mulai malam ini kita mempelajari ayat 4 sampai ayat 8. Wahyu 1: 4-8 judulnya adalah salam kepada ke 7 jemaat. Malam ini kita masih membaca ayat 4 sampai ayat 5.

Wahyu 1: 4, 5,
4. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
5. dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--

Ayat 4= ” ketujuh jemaat yang di Asia Kecil” = bangsa kafir (sidang jemaat Efesus dll).
Rasul Yohanes menyampaikan salam kepada 7 sidang jemaat di Asia Kecil = 7 sidang jemaat bangsa kafir.

Jadi jelas rasul Yohanes menyampaikan salam bukan berasal dari dirinya sendiri (ayat 4-5), tetapi rsl Yohanes menyampaikan salam yang berasal dari:

  1. dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang = Allah Bapa.
  2. dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya = Allah Roh Kudus.
  3. dari Yesus Kristus, Saksi yang setia = anak Allah.

Kalau disimpulkan
, salam yang disampaikan oleh rsl Yohanes berasal dari ALLAH Tritunggal = TUHAN YESUS KRISTUS dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
Ini merupakan pelajaran bagi kita. Jadi memberi salam dalam ibadah bukanlah hal yang biasa-biasa saja, bukan main-main seperti bertemu di jalan, bukan supaya ramai/kelihatan semarak, bukan begitu maksudnya ! tetapi memberi salam dalam ibadah memiliki pengertian yang rohani = coba selidiki surat-surat dalam alkitab semua didahului dengan salam, sebab ini penting.
Mari kita pelajari ada tiga pengertian salam dalam ibadah yaitu:

  1. Salam adalah pembuka dari suatu pengajaran. Jadi didalam surat-surat itu berisi Firman TUHAN/pengajaran dan dibuka dengan salam. Salam merupakan pembuka dari suatu pengajaran ini berarti menentukan isi dari suatu pengajaran = kalau kita membaca buku tetapi kata pengantarnya tidak menarik, maka kita akan malas untuk membaca isinya.
    Inilah pengertian salam, supaya kita tidak salah. Kalau memberi salam diluar ibadah mau bagaimana caranya, silahkan, tetapi salam didalam ibadah memiliki pengertian rohani.

    Ada dua hal yang harus diperhatikan (salam dikaitkan dengan pengajaran):


    • Yang pertama adalah jangan berubah-ubah/jangan ikut-ikutan orang lain dalam memberi salam, sebab dikuatirkan isi dari pengajarannya juga akan berubah-ubah. Jika pembukaannya berubah-ubah maka pengajarannya juga akan berubah-ubah. Seperti tadi rsl Yohanes memiliki salam yang jelas.

      Rsl Paulus = kiranya damai sejahtera dan kasih karunia TUHAN menyertai kamu sekalian. Inilah yang kita ambil, kalau saudara jeli dari pendahulu-pendahulu kita, opa van Gessel terus sampai bpk. pdt In Juwono, bpk.pdt Pong, sampai sekarang, salam itu tidak pernah berubah. Bahkan sampai mereka meninggal dunia salam ini tidak pernah berubah. Pembuka dari pengajaran tidak berubah diharapkan isinya juga tidak akan berubah.

      Kalau salamnya sudah berubah-ubah = dulu begini, sekarang ini, lain kali begitu lagi (lain lagi), maka pengajarannya juga akan berubah-ubah, untuk itu jangan ikut-ikutan. Salam di alkitab sangat jelas yaitu damai sejahtera dan kasih karunia TUHAN dilimpahkan atas kamu, menyertai kamu sekalian. Kita mengikuti alkitab saja. Semoga kita dapat mengerti.


    • 2 Yohanes 1: 10, 11,
      10. Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
      11. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

      Ayat 10 = “tidak membawa ajaran ini = ini berarti membawa ajaran lain.
      Ayat 11 = salam ini luar biasa, untuk itu jangan sembarang dalam memberi salam.

      Jadi yang kedua adalah jangan memberi salam kepada orang lain yang membawa ajaran lain/ajaran palsu (yang berbeda dengan yang kita terima) artinya, jangan bersekutu sebab akan mendapat bagian dalam perbuatan jahat. Sekarang diartikan lebih ringan dulu, tapi satu waktu saya percaya tidak dapat memberi salam lagi (sudah terpisah untuk selamanya).

      Mendapat bagian = kalau istilah saya “kecipratan” (bahasa Jawa), saya menjadi hamba Tuhan, dulu saya bersekutu dengan bpk.pdt Pong Dongalemba hampir setiap Jumat, setiap KKR, saya mendapat “cipratan” juga. Saya sudah bersaksi, dulu kami Ibadah hari Minggu sekian, hari Kamis (Bible Study) sekian (kecil), hari Selasa sekian (kecil), tetapi lewat fellowship itu terus ditingkatkan sampai hampir sama antara kebaktian Minggu, kebaktian doa dan kebaktian Bible Study. Disini kita berjuang. Inilah contoh salah satu ”kecipratan” (mendapatkan bagian).

      Jika positif, maka kita “kecipratan” yang positif, tetapi kalau ajaran lain, maka kita akan “kecipratan” perbuatan jahat, sehingga kita akan menjadi jahat. Dia tidak sadar akan menjadi jahat (kepada keluarga, jahat, kepada hamba TUHAN jahat) = mulai menghakimi orang, ini dikarenakan ikut fellow-ship yang salah. Semoga kita dapat mengerti.


    Jadi salam itu bukanlah sembarangan, ini menunjukkan dia teguh dalam pengajarannya atau tidak ? Kalau salamnya berubah, maka isi pengajarannya juga berubah. Semoga kita dapat mengerti.
    Jika kita bersekutu dengan orang yang membawa ajaran lain, maka kita mendapat bagian dalam perbuatan yang jahat = kita akan rugi sebab yang jahatlah yang akan masuk (perbuatan jahatlah yang akan kita tuai), pelayanan kita akan hancur dan tidak akan pernah maju. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah pengertian yang pertama, salam adalah pembuka dari suatu pengajaran = bagaimana pengajaran dari seseorang? Kita lihat dari salamnya, jika salamnya berubah-ubah, maka isinya pasti berubah-ubah. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Salam adalah doa selamat dari seorang gembala/hamba Tuhan bagi sidang jemaat, supaya mengikut YESUS, melayani YESUS dan tidak pernah tersandung sampai akhir hidupnya. Jadi kita memberi salam bukan supaya heboh seperti yang di TV (yang duniawi), bukan itu!
    Kiranya damai sejahtera, kasih karunia TUHAN menyertai = semoga kita tetap mengikut, melayani TUHAN sampai selamanya, sampai garis akhir. Itulah pengertian salam (salam dikaitkan dengan doa).

    Wahyu 1: 4, Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Isi dari salam (doa selamat) yaitu kasih karunia dan damai sejahtera. Salam didalam ibadah lain dengan yang diluar. Sebab didalam ibadah, salam itu memiliki kaitan dengan pengajaran (salam merupakan pembuka pengajaran), baik pemimpin pujian ataupun yang berkhotbah harus menjaga salam ini supaya jangan berubah-ubah/jangan ikut-ikutan orang yang tidak mengerti. Salam itu juga ada kaitannya dengan doa selamat = salam itu suatu doa, bukan “yel-yel”.

KASIH KARUNIA
Yohanes 3: 16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Ayat 16 = “Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal” = korban Kristus (Kristus yang dikorbankan).

Kasih karunia adalah pemberian TUHAN kepada manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerima. Wujud pemberian TUHAN adalah korban Kristus di atas kayu salib (anak-Nya yang tunggal harus mati di kayu salib). Sebenarnya kita lah yang harus disalib, manusia yang terkutuk itulah yang harus dihukum dan disalib (karena dosa-dosa), bukan YESUS ! Jadi jika YESUS diberikan kepada kita dan dihukum, maka kita tidak layak menerimanya.

Titus 2: 11, Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.

Jadi kasih karunia TUHAN lewat korban Kristus adalah untuk menyelamatkan manusia berdosa (inilah yang utama), bukan untuk membuat kaya, bukan untuk menolong --> bukan ! Semoga kita dapat mengerti.

Tadi dalam Yohanes 3 = “barangsiapa percaya, dia tidak akan binasa, tetapi selamat (mendapatkan hidup kekal)”.

Jadi biarlah setiap salam yang disampaikan oleh hamba TUHAN = kiranya damai sejahtera dan kasih karunia TUHAN menyertai kita, maka kita akan langsung ingat bahwa:

  • kasih karunia itu keselamatan,
  • kasih karunia itu merupakan pemberian yang besar kepada yang tidak layak itulah korban Kristus yang menyelamatkan. Jadi saat salam disampaikan, maka kita ingat akan keselamatan dan kita harus menjaga keselamatan.

Jadi bukti bahwa kita menerima kasih karunia TUHAN adalah
? Iman/percaya kepada YESUS sebagai Satu-satunya Juru Selamat (jangan ada yang lain).

Kisah rasul 10: 43,Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

Jika kita percaya kepada YESUS maka kita akan mendapatkan:

  • Pengampunan dosa (bukan dihukum). Kalau tidak percaya kepada YESUS maka akan ada penghukuman, sebab dosa itu harus dihukum.
  • Dan kita bisa hidup dalam kebenaran = sesudah diampuni dosanya, maka jangan berbuat dosa lagi. Jadi iman itu pengampunan dosa dan kebenaran.

Iman itu merupakan kebenaran, jangan yang tidak benar = sudah sakit perut, ingin makan sambel, maka kita imani dalam nama YESUS, jangan ! itu bukan iman (kebenaran) melainkan paksaan. Kalau kita hidup dalam kebenaran, maka kita diselamatkan. Inilah bukti bahwa kita menerima kasih karunia.

??Filipi 1: 29, Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

Kasih karunia itu bukan hanya percaya kepada YESUS, tetapi mau menderita bersama YESUS. Jadi bukti menerima kasih karunia adalah kita rela menderita karena YESUS, sehingga iman kita teruji seperti emas murni. Kalau semuanya enak, maka semuanya mau percaya YESUS, tapi saat-saat dalam ujian = benar atau tidak iman kita? karena itulah TUHAN ijinkan kita menderita.

Bentuk-bentuk menderita karena YESUS adalah:

  • kita harus menempuh jarak yang jauh untuk ke gereja.
  • dari kuliah, lalu masuk ke gereja.
  • diijinkan tidak makan dll.

1 Petrus 1: 5-7,
5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan
7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Ayat 7 = iman bagaikan emas murni dikaitkan dengan kedatangan TUHAN YESUS.

Kita percaya kepada YESUS, diampuni, hidup benar, sehingga diselamatkan dan diberkati oleh TUHAN itu sudah baik. Orang yang sudah percaya YESUS, diselamatkan dan diberkati oleh TUHAN belum tentu bisa tahan uji. Contohnya adalah Petrus yang hebat tetapi ternyata tidak tahan uji. Begitu YESUS berkata = Aku akan ke Yerusalem, dibunuh dan disalibkan, tetapi Petrus = tidak mau. Jadi iman Petrus waktu itu hanya sampai percaya kepada YESUS, diselamatkan dan diberkati oleh TUHAN (tidak tahan uji).

Oleh sebab itu ditambahkan dalam Filipi 1: 29 = “kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya, tetapi juga rela untuk menderita karena YESUS” supaya iman kita teruji bagaikan emas murni. Semoga kita dapat mengerti.

Hasilnya kalau kita memiliki iman yang teruji bagaikan emas murni adalah

  • Tahan uji dalam menghadapi pencobaan, sehingga kita tidak akan pernah menyangkal TUHAN, kita tidak akan pernah tinggalkan TUHAN, tetapi tetap mengikut dan melayani TUHAN sampai selama-lamanya (sampai garis akhir).


  • Kita bisa menyambut kedatangan YESUS yang kedua kali diawan-awan yang permai.
    Dalam injil Lukas disebutkan = “kalau YESUS datang, adakah iman di bumi?”. Jadi salah satu yang dicari adalah “adakah iman yang bagaikan emas murni?”. Ini merupakan landasan yang kuat, supaya kita dapat naik dan menyambut kedatangan YESUS ke dua kali.

    Saat-saat semuanya enak, kita bisa berkata = YESUS luar biasa, tetapi saat ujian --> inilah yang menentukan, apakah kita memiliki iman yang benar atau tidak? Saya sudah pernah bersaksi beberapa kali, ternyata dulu iman saya juga rapuh, waktu itu sudah masuk sekolah alkitab, baru diijinkan tidak bisa makan, tidak bisa minum, tidak punya uang, kemudian saya berkata = tidak mau lagi!! Inilah iman kita yang sedang diuji.

    Lukas 18 : 8, Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

    Jadi iman bagaikan emas murni adalah landasan yang kuat, yang bisa mengangkat/mengorbitkan kita ke awan-awan yang permai. Kita harus bersyukur kepada TUHAN jika kita mengalami ujian, supaya kita mendapatkan iman yang bagaikan emas murni.


  • Kita bisa berjalan di Kota Yerusalem Baru, yang lantainya (jalannya) dari emas murni.
    Wahyu 21: 21, Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

    Jadi kalau kita menghadapi ujian/pencobaan, itu berarti kita sedang latihan berjalan, sampai satu waktu kita sudah berjalan di kota Yerusalem Baru. Seperti bayi yang latihan berjalan, kalau bayi tidak dilatih (takut jatuh dll) maka bayi tidak akan dapat berjalan. Semoga kita dapat mengerti.

    Jika kita sudah hidup benar dan sudah sungguh-sungguh tetapi malahan menjadi susah seperti ini, ini berarti sebentar lagi kita akan mendapatkan emas murni. Contohnya adalah seperti Ayub yang mendapatkan emas murni. Emas yang murni inilah yang penting dalam hidup kita. Semoga kita dapat mengerti.
    Kalau emas murni dari surga kita dapatkan, maka yang di dunia ini pasti akan TUHAN sediakan/berikan.

Saya sangat sedih sekali jika kita memberi salam di gereja, seperti di stadion. Yang kita bicarakan adalah salam di dalam ibadah, yang mengandung doa selamat (kasih karunia dan damai sejahtera).

DAMAI SEJAHTERA
Damai sejahtera artinya

  • Tidak ada peperangan, tidak ada permusuhan.
  • Tidak terpisah lagi dari ALLAH dan manusia (menyatu). Contohnya: hubungan Adam dan Hawa indah (hubungan suami istri), hubungan dengan TUHAN indah.
  • Dalam ketenangan (tidak ada ketakutan), keamanan, kemakmuran (semua ada untuk dimakan). Semoga kita dapat mengerti.

Damai sejahtera ini bisa diibaratkan (identik) dengan suasana firdaus. Suasana firdaus = suasana damai sejahtera. Mari kita ciptakan suasana damai sejahtera = jangan ciptakan suasana peperangan, suasana permusuhan, suasana perpisahan, jangan!

Kejadian 3: 9, 10,
9. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
10. Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Ayat 9 = setelah mereka makan buah yang dilarang oleh TUHAN (berbuat dosa/tidak taat), lalu mereka telanjang dan lari bersembunyi. Lalu TUHAN mencari di manakah engkau?

Ayat 10 = “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut” = Kalau dulunya saat TUHAN datang mereka senang sekali, bisa berdialog dengan TUHAN, tetapi setelah berbuat dosa saat TUHAN datang mereka menjadi takut (terpisah dari TUHAN).

Pada waktu Adam dan Hawa taat dengar-dengaran kepada TUHAN (tidak berbuat dosa), mereka merasakan suasana damai sejahtera (suasana firdaus), tetapi sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa (tidak taat dengar-dengaran kepada TUHAN), maka mereka terpisah dari TUHAN = kalau ada dosa maka terpisah dari TUHAN. Akibatnya adalah mereka kehilangan damai sejahtera,
yang ada hanya ketakutan, stress, padahal mereka berada di taman Eden.

Adam dan Hawa tidak taat dengar-dengaran = apa yang tidak boleh dilakukan malah dilakukan, yang boleh dilakukan malah tidak dilakukan (beribadah, berdoa), yang harus dilakukan menurut Firman, tidak dilakukan karena malas. Inilah berbuat dosa.

Taman Eden ini menunjuk suasana pemeliharaan (berkat), semua ada disana = mau makan apa saja bisa, tidak perlu susah payah, tidak perlu bekerja, tidak perlu menabung. Sudah berada di dalam taman Eden, tetapi Adam dan Hawa masih bisa takut dan stress, apalagi jika berada di dunia ini? untuk mencari makan saja sudah susah (takut tidak makan) apalagi ditambah dengan dosa.

Stress ini dapat melanda orang kaya, miskin, pandai, bodoh. Baru-baru ini saya bertemu dengan orang kaya, rumahnya mahal, tetapi dia minta didoakan karena dia mengalami ketakutan, tidur sendiri takut, mau ini takut. Lalu saya katakan = kita berdoa dan jangan diikuti rasa ketakutan itu, begitu takut, sebut ‘Darah YESUS’. Yang menentukan ketakutan bukan kaya, miskin, ada ijasah atau tidak berijasah, tetapi yang menentukan ketakutan dan stress adalah ada dosa atau tidak ! Semoga kita dapat mengerti.

Setelah jatuh dalam dosa Adam dan Hawa dibuang ke dunia, didalam dunia ini ketakutan dan stress bukannya berhenti tetapi tambah meningkat sampai menjadi pembunuh utama.

Lukas 21: 25, 26,
25. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
26. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

Jadi ketakutan dan stres ini akan meningkat di akhir zaman dengan adanya kegoncangan-kegoncangan yang melanda dunia di segala bidang (bidang rohani dan jasmani goncang) dan ketakutan atau stres menjadi pembunuh utama dari manusia di bumi. Jadi nanti penyakit yang paling hebat adalah ketakutan atau stres.

Ketakutan atau stres menjadi pembunuh utama manusia di bumi:

  • Kematian secara jasmani, banyak orang yang mati karena stres. Saya pernah berbincang dengan seorang dokter di Medan = kalau seseorang stres maka hormon-hormon didalam tubuh bekerjanya tidak teratur lagi.


  • Tetapi yang lebih gawat lagi adalah kematian secara rohani = kering rohani.
  • Takut dan sress juga dapat mengakibatkan orang menjadi gila/jiwanya terganggu bahkan sampai binasa untuk selama-lamanya.

Inilah ketakutan sejak Adam dan Hawa berbuat dosa. Jika kerohanian kita kering --> jangan dipelihara, jangan!! sebab jika kita terus menerus merasa takut, maka kita dapat menjadi gila, tetapi kita harus datang kepada TUHAN untuk memohon pertolongan TUHAN.

Jika sudah kerohanian kita sudah menjadi kering, maka kita tidak bisa menyembah TUHAN dan juga tidak bisa mendengarkan Firman sebab yang ada hanyalah takut dan stress, ini berarti sudah gawat. Ada seorang bapak yang kenal dengan saya (ini tidak menjelek-jelekkan) tetapi ini sesuai dengan Firman, beliau mengatakan = saya kalau mau ke gereja, saya merasa ketakutan. Kematian rohani ini akan terjadi, menjadi kering rohani, terpisah dari TUHAN, sampai gila bahkan sampai binasa untuk selamanya.

Mari TUHAN akan tolong kita semuanya sekarang ini. Jadi manusia kehilangan damai sejahtera karena dosa-dosa, sehingga terpisah dari TUHAN dan sesama (ada tembok pemisah). Tembok pemisah yang paling kuat yang memisahkan kita dari TUHAN dan memisahkan kita dengan sesama adalah

  • Dosa sampai puncaknya dosa.
  • Kebenaran diri sendiri.

Dosa
1 Korintus 5: 11,Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah (1)orang cabul, (2)kikir, (3)penyembah berhala, (4)pemfitnah, (5)pemabuk atau (6)penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

Ayat 11 = “jangan bergaul dengan orang” = terpisah dengan sesama.
saudara” = saudara seiman, saudara sekandung, saudara dalam TUHAN, saudara apa saja, sampai saudara yang paling dekat sekalipun, tetapi kalau ada dosa-dosa maka akan terpisah (tidak ada damai).

Dosa-dosa apa itu?

  • Orang cabul” Jika ada percabulan maka terpisah. Suami istri merupakan dua orang ditempat tidur, coba ada percabulan maka akan terpisah = mungkin masih satu ranjang tetapi hatinya terpisah (tidak ada damai sejahtera).


  • Kikir” = tidak bisa memberi.
  • Penyembahan berhala” = hati keras. Berhala = illah zaman akhir = hati yang keras, dalam 2 Korintus 4 (tadi di malang) = justru menolak pengajaran yang benar dan menerima yang palsu (yang tidak benar). Kalau menerima yang tidak benar, maka kita pasti terpisah. Antara Yesus Barabas dan YESUS Kristus, mereka pilih Yesus Barabas = sudah tahu tidak benar, demi gengsi, supaya menang dll mereka memilih Yesus Barabas, akhirnya terpisah untuk selamanya. Semoga kita dapat mengerti. Hati-hati terhadap penyembahan berhala (kekerasan hati)!


  • Pemfitnah” = yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar.
  • Pemabuk”.
  • Penipu” = pendusta.

dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama” ini artinya tidak bisa berfellowship = tidak bisa menjadi satu/terpisah.

Inilah 6 dosa yang mendarah daging yang membuat kita tidak damai sejahtera dan terpisah dari TUHAN dan sesama.

Kebenaran sendiri
Kejadian 3: 11-13,
11. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
12. Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
13. Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Ay 11 = “Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" = seharusnya jawabannya hanya ‘ya atau tidak’. Seharusnya ‘ya’ aku makan dan ampunilah aku --> selesai!

Ay 12 = "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku” = saat ditanya apakah kamu makan buah yang Kularang ? tetapi jawabannya malah perempuan yang Kautempatkan di sisiku. Ini berarti salah jurusannya. Jadi orang benar sendiri itu tidak ada jurusannya.
Perempuan” = istri disalahkan.
Kau” = TUHAN juga disalahkan.

Ay 13 = sampai setan juga disalahkan, ini berarti sudah tidak bisa bertobat lagi.

Jadi kebenaran sendiri adalah orang yang berdosa, tidak mau mengakui dosa tetapi malah menyalahkan orang lain yang benar, menyalahkan TUHAN, bahkan menyalahkan setan. Tiap berbuat dosa = saya sebenarnya tidak mau berbuat dosa, saya mau hidup benar dan suci, tetapi itu karena setan, jadi kapan bertobatnya orang semacam itu ? sebab selalu merasa tidak bersalah.

Ini seperti saat YESUS dibawa dibubungan bait ALLAH, setan hanya berkata --> jatuhkanlah dirimu dan jika jatuh = terserah kau, setan tidak mendorong supaya jatuh. Seringkali kita menyalahkan setan.

Kita jangan sampai kehilangan damai sejahtera ! Biarlah lewat pelajaran salam kepada ketujuh jemaat bangsa kafir, maka kita dapat kembali kepada kasih karunia, keselamatan, iman sampai iman yang teruji (emas murni) dan damai sejahtera.

Manusia yang berdosa terpisah dari TUHAN dan tidak ada kemampuan/tidak dapat kembali kepada TUHAN, ini berarti terpisah untuk selama-lamanya (binasa selamanya). Jalan keluarnya adalah TUHAN yang datang kepada manusia berdosa dengan membawa korban pendamaian (damai sejahtera). Tidak ada yang bisa memberikan damai sejahtera di dunia ini (uang dll tidak bisa), hanya korban pendamaian yang bisa memberikan damai sejahtera.

Ini seperti di Taman Eden setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka TUHAN yang datang kepada Adam dan Hawa.

Korban pendamaian:

  • Korban pendamaian di taman Eden binatangnya masih samar-samar, sebab hanya disebutkan ditutupi kulit dari binatang (pakaian dari kulit binatang), tetapi jenis binatangnya tidak disebutkan. Korban pendamaian di taman Eden ini berlaku untuk dua orang saja (Adam dan Hawa). Adam dan Hawa ini berbicara tentang nikah, jadi nikah ini harus diperdamaikan terlebih dulu = mulai dari yang kecil dahulu yaitu dalam rumah tangga, jangan sampai ada perpisahan dalam nikah. Jika antara dua ini (suami istri) terpisah, sehingga tidak damai, maka banyak yang menjadi korban (anak-anak jadi korban). Jadi pelajaran di taman Eden adalah perdamaian di dalam nikah harus ada.


  • Sesudah itu zaman Taurat (zaman Musa), korban pendamaiannya dari binatang sudah jelas yaitu lembu, domba, kambing, burung tekukur. Korban pendamaian ini untuk memperdamaikan dosa bangsa Israel (satu bangsa saja itulah bangsa Israel, sedangkan bangsa kafir tidak mendapatkan pendamaian).
  • Tetapi kita harus bersyukur, dalam perjanjian baru (zaman akhir) korban binatang itu sudah digenapi di dalam Korban Kristus,

Mengapa kita tidak lagi membawa binatang ? sebab itu sudah digenapi oleh Korban Kristus.

1 Yohanes 4: 10,Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Ay 10 = “Bukan kita yang telah mengasihi Allah” = Bukan kita yang datang kepada TUHAN, tetapi TUHAN yang datang kepada kita.
Anak-Nya”= YESUS.

Jadi di dalam perjanjian baru, korban pendamaian (binatang) sudah digenapkan oleh Korban Kristus di kayu salib dan ini berlaku untuk semua manusia di dunia (termasuk kita sebagai bangsa kafir). Jadi korban Kristus ini untuk memperdamaikan dosa seluruh manusia di dunia. Puji syukur kepada TUHAN dan semoga TUHAN menolong kita.

Proses berdamai:
Dari pihak TUHAN sudah yaitu = YESUS mati di kayu salib sebagai Korban Pendamaian.

Dari pihak kita

  • Jika kita yang bersalah: kita mengaku dosa kepada TUHAN (vertikal), kepada sesama (horisontal) dan jika diampuni oleh Darah YESUS di kayu salib, maka kita jangan berbuat dosa lagi, sehingga kita mengalami damai sejahtera.


  • Jika kita yang benar: kita harus mengampuni dosa orang lain dan melupakannya, sehingga kita mengalami damai sejahtera. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi jika kita berdamai = saling mengaku dan mengampuni = merobohkan tembok pemisah dengan kekuatan Darah YESUS (salib Kristus), sehingga kita mengalami damai sejahtera.

Jadi inilah salam yaitu:

  • ada doa selamat = semoga ada kasih karunia (kita percaya YESUS dan diselamatkan,
  • kita memiliki iman yang teruji (emas murni) untuk menghadapi kedatangan YESUS yang kedua kali. Semoga kita mendapatkan damai sejahtera.

Memang manusia berdosa ini terpisah dari TUHAN dan sesama, sehingga kehidupannya menjadi takut, kuatir, stress, tidak tenang (inilah gejala sudah terpisah dari TUHAN), tetapi sekarang ini TUHAN yang datang kepada kita dengan Korban Pendamaian (Korban Kristus), tinggal kita mau menggunakannya atau tidak.

Kegunaan (hasil) dari damai sejahtera yaitu:

  1. Roma 16: 20, Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

    Ay 20 = “Semoga Allah, sumber damai sejahtera” = Jika hati kita damai, maka akan menjadi tahta bagi Imam Besar. Allah damai sejahtera itulah YESUS sebagai Imam Besar, Raja segala raja, Mempelai Pria Surga yang bertahta.

    Kegunaan damai sejahtera yang pertama adalah jika hati kita damai sejahtera maka YESUS sebagai Imam Besar berhadirat (ada didalam kehidupan kita), untuk menghancurkan iblis dibawah kaki kita.

    Artinya:


    • Menyelesaikan semua masalah, sampai masalah yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN. Iblis ini merupakan sumber masalah. Kalau kita damai sejahtera kita mendapatkan kekuatan dari TUHAN dan Imam Besarlah yang bekerja. Kita ini hanya menjaga kasih karunia dan menjaga damai sejahtera!


    • Semua letih lesu, beban berat ditanggung oleh TUHAN, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan di dalam hidup kita.
    • TUHAN menghapus air mata kita.


    Bukan otak pintar atau bodoh, ijasah tinggi atau rendah, kaya atau miskin, bukan itu ! Yang menjadi tahta TUHAN adalah hati damai sejahtera. Semoga kita dapat mengerti.


  2. 2 Korintus 5: 18, Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

    Kegunaan damai sejahtera yang kedua adalah jika hati kita damai sejahtera, maka kita dipakai dalam pelayanan pendamaian.

    Roma 10: 15, Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

    Ayat 15 = "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" = Betapa indahnya tapak kaki mereka yang membawa kabar baik.

    Jadi kita dipercaya pelayanan pendamaian artinya


    • Kita dipercaya untuk memberitakan atau menyaksikan Kabar Baik bagi orang-orang yang berdosa untuk diselamatkan.
    • Kita dipercaya untuk memberitakan atau menyaksikan Kabar Mempelai kepada orang yang sudah selamat untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Yang Sempurna = menjadi Mempelai Wanita seperti YESUS. Bapak pendeta In Juwono selalu mengatakan = kalau hati kita tidak damai, apa yang akan kita khotbahkan? Khotbahnya itu dapat menjadi sampah (seperti laut bergelombang dan hanya membawa sampah ke pantai).

      Khotbah seperti sampah artinya hanya membawa kesalahan orang, hanya menuduh orang dan tidak ada artinya. Jika hati kita tidak damai maka hanya bicara gosip-gosip, tetapi jika hati kita damai maka kaki kita melangkah hanya untuk memberitakan atau menyaksikan Kabar Baik dan Kabar Mempelai.


    • Dalam ayat 15 disebutkan “betapa indahnya”. Jika kita dipercaya pelayanan pendamaian maka langkah-langkah kita adalah langkah yang indah, masa depan yang indah pada waktu-Nya. Semakin dipakai, maka langkah ini menjadikan hidup kita semakin indah/ semakin indah masa depan kita dan semuanya hanya TUHAN lah yang mengerjakan di dalam hidup kita.


    Mari tugas kita adalah menyaksikan/bersaksi, baik dalam bentuk nyanyian, dalam khotbah, dalam bersaksi, lewat kehidupan kita di kantor, di sekolah = dan jika orang melihat maka ada Kabar Baik dan Kabar Mempelai. Jika ada yang belum percaya kepada YESUS dan mereka melihat, maka mereka dapat tertarik untuk mengikut YESUS. Jika ada yang sudah percaya YESUS (sudah selamat dan diberkati) melihat hidup kita (di sekolah tidak mau menyontek) = maka yang melihat dapat berubah. Sekalipun kita belum berbicara, tetapi ini = sudah bersaksi, terlebih lagi jika kita mengajak untuk mendengar Kabar Mempelai.


  3. 1 Tesalonika 5: 23, 24,
    23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
    24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

    Ayat 23 = “Allah damai sejahtera” = YESUS sebagai Imam Besar.
    Ayat 24 = TUHAN tidak pernah menipu kita.

    Kegunaan damai sejahtera ketiga adalah jika hati kita damai sejahtera maka YESUS Imam Besar sanggup untuk:


    • Memelihara kehidupan kita secara jasmani ditengah dunia yang sudah sulit ini. Hati damai itu sebagai landasan pesawat, sehingga bisa menyambut TUHAN (pesawat take off), jika hati kita damai, maka kita bisa menerima berkat-berkat dari TUHAN (pesawat mendarat).


    • Memelihara/menyucikan tubuh, jiwa, roh kita sedikit demi sedikit sampai sama menjadi sama mulia sempurna seperti Dia. Jika TUHAN YESUS datang kembali kedua kali, kita akan terangkat dan kita bisa menyambut Dia di awan-awan yang permai. Kita akan masuk kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang), sesudah itu kita akan masuk Yerusalem Baru (surga yang kekal). Semoga kita dapat mengerti.

Inilah pengertian salam di dalam ibadah, jadi jangan sembarangan dalam memberi salam ! dalam ibadah salam itu memiliki pengertian yang rohani, ada kaitan dengan pengajaran dan juga ada kaitan dengan doa selamat. Dia yang memanggil kita Setia dan akan menggenapi- Nya, TUHAN tidak pernah menipu kita. Puji TUHAN.

TUHAN memberkati kita.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta IV, 25 November 2010 (Kamis Pagi)
    ... kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Pembaharuan yang dikaitkan dengan langit dan bumi yang akan berlalu adalah PEMBAHARUAN PERHATIAN. Perhatian kita harus dibaharui menjadi PERHATIAN PADA PERKARA TUHAN yaitu perhatian pada perkara yang tidak berlalu perhatian pada perkara yang kekal. Petrus Dengan demikian ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Agustus 2011 (Minggu Sore)
    ... pelayanan seorang yang beribadah dan melayani Tuhan. Keluaran . Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel. Sebenarnya imam dan raja adalah umat Israel asli dan keturunannya secara daging umat pilihan Tuhan . Secara jalur keturunan bangsa kafir tidak bisa menjadi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 April 2013 (Minggu Sore)
    ... yang sempurna menjadi mempelai wanita Surga atau membawa orang-orang selamat untuk disucikan dan diubahkan sampai jadi sama mulia seperti Yesus mempelai wanita Surga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan yang permai . Ini merupakan kegerakan kesempurnaan. Jadi sudah selamat harus mencapai kesempurnaan untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Juli 2010 (Senin Sore)
    ... pembangunan tubuh Kristus Prosesnya adalah Yesus turun ke bagian bumi paling bawah mati di kayu salib untuk melepaskan manusia berdosa dari tawanan dosa memanggil manusia berdosa atau melepaskan manusia dari tawanan dosa sehingga manusia dibenarkan dan jadi hamba kebenaran. memberikan atau mempercayakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus talenta supaya ...
  • Ibadah Natal Surabaya, 22 Desember 2008 (Senin Sore)
    ... angin gelombang dan badai. Artinya menghadapi dosa-dosa sempai dengan puncaknya dosa ajaran-ajaran palsu yang membinasakan Petrus krisis di segala bidang. aniaya antikris. Matius Pertolongan Tuhan disini yaitu JANGAN TAKUT . Dan ini sama dengan yang terjadi pada waktu kelahiran Tuhan Yesus Lukas - . Bagi kita sekarang menjelangan kedatangan Tuhan yang kedua ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Juli 2011 (Minggu Pagi)
    ... kepada Tuhan dan sesama jika diampuni jangan berbuat dosa lagi mati terhadap dosa BERTOBAT. Darah Yesus akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala dosa. LAHIR BARU lewat air dan roh. Baptisan air yang benar orang yang sudah bertobat mati terhadap dosa dikuburkan bersama Yesus dalam air lanjut bangkit dalam hidup baru jenis kehidupan ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 16 Agustus 2016 (Selasa Malam)
    ... gurun. Mungkin sekarang kita juga dalam keadaan terjepit. Apa pun halangan dalam pengikutan kepada Tuhan jalan yang tepat adalah jalan ke depan. Jangan mundur jangan ke kiri atau ke kanan. Jalan ke depan sama dengan masuk ke laut yaitu masuk pengalaman kematian bersama Tuhan sama dengan menyerah sepenuh kepada Tuhan. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Juli 2022 (Minggu Siang)
    ... sehingga kita bisa bertobat. Kalau sampai datang hajaran jangan ditolak. Ada tujuh perkara yang menyebabkan manusia masuk kegelapan yang paling gelap tujuh kelompok manusia yang masuk takhta binatang Setan diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Juni Anak yang durhaka kepada orang tua--tidak taat pada orang tua-- Amsal . Pelayan Tuhan ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Januari 2017 (Selasa Sore)
    ... ibadah pelayanan dan penyembahan. Keadaannya adalah mengalami kemerosotan rohani seperti anak ayan yang jatuh bangun dalam perbuatan dosa. Amsal - Si lintah mempunyai dua anak perempuan Untukku dan Untukku Ada tiga hal yang tak akan kenyang ada empat hal yang tak pernah berkata Cukup Dunia orang mati dan rahim yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 November 2010 (Minggu Sore)
    ... enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab itu hari-hari ini kita harus memperhatikan penggembalaan. Kita sudah mendengar mengenai ciri dari penggembalaan yang benar. Sudah memilih penggembalaan yang benar kita masih harus EXTRA HATI-HATI karena masih ada perpisahan antara domba dengan kambing. Biarlah kita selalu berusaha untuk berada ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.