Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Tentena-Poso

Kita melanjutkan tema didalam injil Markus 13: 29b.

Markus 13: 29, Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

'waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu' artinya waktu kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga di awan-awan permai sudah dekat (sudah tidak lama lagi). Kita harus mempersiapkan diri dalam waktu yang sudah dekat ini agar dapat menyambut kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga supaya kita dapat bersama-sama dengan Dia selama-lamanya dan masuk ke Yerusalem Baru (kerajaan surga yang kekal). Apa yang harus dipersiapkan pada waktu yang sangat singkat ini (waktu yang sudah dekat)?

1 Korintus 7: 29-32,
29. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
30. dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;
31. pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
32. Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkaraTUHAN, bagaimanaTUHAN berkenan kepadanya.

Ay 29 => “waktu telah singkat”? waktu kedatangan TUHAN sudah dekat.
orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri” => ini maksudnya bukan diceraikan, tetapi kita tidak boleh diikat/dipengaruhi oleh istri sampai hubungan denganTUHAN menjadi tidak baik.

Ay 30 => “orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis => jangan sampai dipengaruhi oleh tangisan, kita menangis sampai putus asa.
orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira” => jangan dipengaruhi oleh kegembiraan = kita bergembira sampai lupa TUHAN dsb.
orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli => boleh membeli sesuatu, tetapi tidak boleh terikat oleh barang-barang yang dibeli, sampai membuat kita jauh dari TUHAN.

Jadi yang harus dipersiapkan dalam waktu yang sudah dekat adalah hidup tanpa kekuatiran (ay 32) = perasaan daging harus dipersiapkan supaya kita hidup tanpa kekuatiran. Kekuatiran adalah ketakutan akan sesuatu yang belum terjadi. Ini lawan dari Firman nubuat. Firman nubuat memberitakan sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi. Contohnya kekuatiran adalah kalau saya tutup toko dan datang kebaktian, nanti pelanggan datang kepada orang lain dsb. Kekuatiran ini juga merupakan sifat tabiat dari bangsa kafir. Semoga kita dapat mengerti.

Matius 6: 25, 31,32, 34
25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
31. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
34. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Ay 32 => “bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah” = bangsa kafir.

Terdapat tiga macam kekuatiran yaitu:

  1. Kuatir akan kehidupan sehari-hari (“apa yang dimakan, diminum dan dipakai”).
  2. Kuatir akan masa depan, di ay 34 'janganlah kamu kuatir akan hari besok'.
  3. Lukas 21: 25-27,
    25. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
    26. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
    27. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

    Ay 25 => “bangsa-bangsa akan takut dan bingung” => kekuatiran.
    Ay 27 => kedatanganTUHAN YESUS yang ke dua kali = Markus 13: 29b.
    Kuatir atau takut menghadapi kegoncangan-kegoncangan di dunia ini = kuatir dalam menghadapi krisis, pencobaan di segala bidang di dunia ini yang mengakibatkan kematian tubuh (Ay 25-26). Kalau kita banyak cemas, kuatir, maka hormon didalam tubuh bekerja dengan tidak baik dan akan membawa kematian secara tubuh. Tetapi lebih dari itu, kekuatiran dapat menyebabkan kematian rohani (kering rohani/mati rohani).

Contoh kering rohani adalah:

  • mungkin sudah tidak dapat berdoa lagi,
  • malas membaca Firman dsb. Kematian rohani inilah yang membawa kepada kematian kedua (neraka selama-lamanya). Inilah yang harus kita persiapkan (perasaan daging harus dipersiapkan) yaitu supaya kita tidak hidup dalam kekuatiran. Semoga kita dapat mengerti.

Lukas 10: 40,41,
40. sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41. TetapiTUHAN menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

Ay 40 => “Marta sibuk sekali melayani”= ini menunjuk pelayan TUHAN.

Kekuatiran ini bukan hanya melanda orang-orang diluar TUHAN (manusia umumnya di bumi ini), tetapi justru melanda hamba TUHAN, pelayan TUHAN dan anak TUHAN. Iniah kenyataannya. Sebagai contohnya adalah Marta melayani TUHAN tetapi dalam kekuatiran. Semoga kita dapat mengerti.

Kuatir adalah gejala tidak menempatkan YESUS sebagai Kepala, tetapi menempatkan diri sendiri sebagai kepala. Marta berkata kepada TUHAN => “suruhlah Maria membantu aku”. Padahal, di dalam kitab Kejadian, wanita adalah penolong laki-laki. Jadi, disini, Marta mau menempatkan diri sebagai kepala. Kalau hamba TUHAN mau menempatkan diri sebagai kepala, ia akan kuatir, begitu juga dengan wanita. Jika seorang wanita menempatkan dirinya sebagai kepala atas laki-laki, maka akan terjadi kekuatiran dan terjadi duri-duri. Semoga kita dapat mengerti.

Matius 6: 33, Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Praktik pelayanTUHAN yang kuatir, antara lain:

  1. Yang benar yaitu kalau tidak kuatir, kita dapat terlebih dahulu mencari kerajaan surga (surga lebih diutamakan). Kalau kita kuatir yang terjadi kebalikannya yaitu kita tidak bisa mengutamakanTUHAN (kerajaan Surga) = tidak setia dalam ibadah pelayanan, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan.

    Seringkali, kita banyak mengurus perkara-perkara dunia sampai ibadah pelayanan terbengkalai. Saudara yang melayani TUHAN, tetapi bukan fulltimer (masih bekerja di dunia) perhatikan juga hal ini! Terlebih lagi sebagai hamba TUHAN sepenuhnya (fulltimer), jika tidak setia dalam ibadah pelayanan, ini berarti sudah gawat! Contohnya: karena kuatir hal yang duniawi, kita mengejar perkara dunia sampai tidak setia lagi sebagai gembala. Semoga kita dapat mengerti.


  2. utamakan Surga dan kebenarannya” (kalau tidak kuatir, kita bisa hidup benar). Jadi kalau kuatir, berarti tidak dapat hidup dalam kebenaran, termasuk tidak dapat melayani dengan benar (tidak ada tahbisan yang benar). Semoga kita dapat mengerti.


  3. Lukas 10: 41, Tetapi TUHAN menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

    menyusahkan diri dengan banyak perkara= hidup dalam suasana duri (kutukan)= suasana kesusahan, kepedihan, air mata, sampai stress (duri sudah menancap di kepala) yang dapat membuat gila dsbnya.

Sekarang, banyak hamba TUHAN yang stress. Di koran banyak diberitakan caleg menjadi stress karena kalah dalam pemilihan. Kaum muda juga banyak stress (sarjana-sarjana) karena terlalu banyak kekuatiran. Sebenarnya, kita tidak perlu lagi merasa stress, karena YESUS sudah dimahkotai duri. Duri-duri sudah menancap di Kepala YESUS, berarti segala duri, stress sudah ditanggung oleh YESUS. Jadi semestinya kita dapat berbahagia didalam TUHAN dan tidak lagi mengalami stress. Semoga kita mengerti.

Bagaimana keadaan hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang kuatir?
Amsal 12: 25, Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

Ay 25 => “kekuatiran” => bungkuk.

Jadi keadaan hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang kuatir adalah seperti perempuan bungkuk selama delapan belas tahun di bait ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.

Lukas 13: 10, 11,
10. Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
11. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

Perempuan bungkuk selama selapan belas tahun di bait ALLAH, merupakan gambaran dari hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang bungkuk secara rohani (cacat rohani, tidak dapat menjadi sempurna), sehingga tidak dapat menyambut kedatangan YESUS kedua kali (ketinggalan saat YESUS datang ke dua kali) dan binasa selama-lamanya.

Mengapa terjadi cacat rohani di dalam bait ALLAH? Waktu YESUS mengajar di dalam bait ALLAH, maka perempuan yang bungkuk selama delapan belas tahun dapat disembuhkan (ada diayat-ayat selanjutnya), ini berarti sebelumnya tidak ada Firman pengajaran di dalam bait ALLAH. Jadi jawabannya adalah sebab di bait ALLAH tidak ada Firman pengajaran benar (Firman nubuat). Inilah yang dapat melawan kekuatiran. Kalau kita mendengarkan Firman nubuat yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi, maka kita tidak akan kuatir lagi (sebab kita sudah tahu apa yang akan terjadi). Tanpa Firman pengajaran benar, bait ALLAH hanya diisi oleh orang yang bungkuk. Berada di dalam bait ALLAH ini berarti sudah selamat. Dulu saya pergi ke kuburan untuk mencari keselamatan, tetapi akhirnya saya dapat masuk ke dalam bait ALLAH.

Jika sudah berada di bait ALLAH (sudah menginjili orang sehingga diberkati dan selamat), tetapi tetap bungkuk, maka akan percuma saja, sebab saat YESUS datang akan ketinggalan. Oleh sebab itu Firman penginjilan (keselamatan) harus ditingkatkan menjadi Firman pengajaran (“banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih”).

Tugas dan tanggung jawab seorang gembala di dalam bait ALLAH adalah harus memberitakan Firman pengajaran yang dapat mencegah terjadinya kekuatiran. Tadi sudah dijelaskan, kuatir adalah takut akan sesuatu yang belum terjadi, sedangkan Firman nubuat itu mengungkapkan sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi. Ini sudah klop, hanya Firman nubuatlah yang dapat menghilangkan kekuatiran. Semoga kita dapat mengerti.

Tadi salah satu praktik kekuatiran adalah tidak dapat hidup benar. Contohnya: ada toko lain yang menjual barang palsu tetapi dibilang asli dengan harga lebih murah. Karena kuatir barang dagangannya tidak laku dan tidak dapat makan, akhirnya ikut-ikutan menjual barang palsu tetapi mengatakan bahwa barang itu asli. Inilah tidak dapat hidup benar. Semoga kita dapat mengerti.

Praktik bungkuk rohani adalah:

  1. Lukas 13: 15, 16,
    15. Tetapi TUHAN menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
    16. Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

    Ay 15 => waktu itu YESUS mau menyembuhkan pada hari Sabat, tetapi mereka marah. Lalu TUHAN mengatakan, ”mengapa lembu dan keledai pada hari Sabat diberi minum, seharusnya pada hari Sabat tidak boleh bekerja, jadi lembu dan kambing juga tidak boleh diberikan minum”.

    Ay 16 => Jika lembu saja pada hari Sabat boleh diberikan minum, terlebih lagi perempuan ini? Selama perempuan ini diikat oleh iblis, seperti lembu yang tidak diberikan minum, jadi harus dilepaskan sehingga menjadi seperti lembu yang diberikan minuman.

    Praktik bungkuk rohani yang pertama: haus, tidak mengalami kepuasan, kering rohani, seperti lembu dan keledai yang tidak diberi minum karena diikat oleh iblis. Perempuan yang bungkuk selama delapan belas tahun diikat oleh iblis, sehingga ia tidak dapat minum.

    Hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang kering rohani dapat dideteksi/diketahui dari perkataannya yang kering = perkataan sia-sia, dusta, gosip yang tidak benar, fitnah, perkataan yang tidak menjadi berkat bagi orang lain dll. Bahkan sampai di mimbar pun masih membicarakan orang lain. Zangkoor, pemain musik dan seperti fellowship semacam ini, kita semuanya berkumpul dan kita dapat mengetahui bahwa ini orang sudah kering! Kalau ada yang kering, jangan ikut-ikutan. Kalau ikut-ikutan, kita akan menjadi kering (kering dengan kering), justru akan terbakar. Hati-hati bangsa kafir! Jika di dalam ibadah pelayanan, bangsa kafir tidak mengalami kepuasan rohani, maka pasti mencari kepuasan semu di dunia, sehingga menjadi seperti perempuan Samaria yang terus merasa haus.

    Perempuan Samaria ini sudah kawin cerai sebanyak lima kali tetapi tetap tidak puas dan akhirnya lari pada:


    • Dosa makan minum = merokok, mabuk, narkoba.
    • Dosa kawin mengawinkan = dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks kepada diri sendiri), sampai nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan/seks bebas). Lima kali kawin kawin cerai ini mungkin masih memakai surat, tetapi yang keenam dan ketujuh kali, sudah tidak memakai surat lagi (sudah kumpul begitu saja).


    Inilah yang berbahaya. Kalau dalam ibadah pelayanan tidak puas, semuanya tidak akan puas atau ibadahnya menjadi kering karena kepuasan semu dari dunia dimasukkan ke dalam rumah TUHAN. Dulu waktu saya masih menjadi guru di sekolah biasa. Kemudian kami mengadakan kebaktian di lapangan basket dan murid saya yang memimpin pujian berkata => “ayo, kalau di diskotik, kita bisa loncat-loncat, disini juga loncat-loncat”. Ini sudah sama dengan yang di diskotik. Saya mendengar sendiri dan saya sampai terkejut, karena rumah TUHAN malah dijadikan diskotik. Inilah sekarang, kepuasan semu dimasukkan dalam gereja, sepertinya merasa puas, padahal sebenarnya sudah kering.
    Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau kepuasan dunia masuk ke dalam bait ALLAH, akibatnya adalah pelayan TUHAN menjadi sama seperti pelayan duniawi. Kepuasan sejati hanya ada dalam Firman pengajaran yang benar. Inilah pintu untuk mendapatkan kebahagiaan (pintu kepuasan sejati). Di dalam Wahyu ada tujuh kebahagiaan (angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan), ini dimulai dari => “berbahagialah orang yang membaca dan mendengar kata-kata nubuat” (Wahyu 1). Semoga kita dapat mengerti.


  2. Lukas 13: 13, Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

    Kalau bungkuk rohani karena kuatir, tidak dapat mencapai awan-awan yang permai, tidak dapat menyambut kedatangan YESUS di awan-awan permai. Praktik bungkuk rohani yang kedua: tidak dapat memuliakan TUHAN. Selama ini perempuan yang bungkuk tidak dapat memuliakan ALLAH, tetapi setelah YESUS mengajar, perempuan ini dapat disembuhkan dan barulah ia dapat memuliakan TUHAN. Jadi pengajaran = Jamahan Tangan TUHAN Yang menyembuhkan bungkuk.

    Tidak dapat memuliakan TUHAN artinya hanya menghasilkan:


    • Perbuatan-perbuatan yang memilukan hati TUHAN. Seperti di jaman Nuh, manusia melakukan perbuatan yang memilukan hati TUHAN (dengan dosa makan minum dan kawin mengawinkan), sehingga manusia dihukum dengan air bah.


    • Perbuatan-perbuatan yang memedihkan hati orang tua. Seperti Esau yang mengambil istri dari orang Het (yang sebenarnya tidak boleh), sehingga memedihkan hati Yakub. Hati-hati! Jangan sampai anak-anak memilukan TUHAN. Kalau sudah memilukan TUHAN, pasti memedihkan orang tua.


    • Perbuatan-perbuatan yang membuat gembala berkeluh kesah. Kalau anak hamba TUHAN ini dapat triple: (1)bisa memilukan TUHAN, (2)memedihkan orang tua dan (3)membuat keluh kesah gembala.


    Gembalanya ini sekaligus orang tuanya. Sebab itu, anak hamba TUHAN harus menanggung hukuman yang berat, kalau memedihkan orang tuanya sendiri dan membuat gembala berkeluh kesah. Kalau ada anak muda (bukan anaknya sendiri) yang berbuat sesuatu sampai memilukan hati TUHAN, gembala yang benar pasti akan berkeluh kesah mungkin sampai tidak bisa tidur => “bagaimana bisa terjadi hal ini, padahal saya didik sejak kecil”, terlebih lagi jika anak muda tersebut adalah anaknya sendiri? sudah berkeluh kesah ditambah dengan pedih, betapa beratnya hukuman anak itu! Semoga kita dapatmengerti.

    Sebaliknya, kalau kita bisa memuliakan TUHAN, membuat hati orang tua senang dan membuat hati gembala gembira untuk menaikkan doa (ini juga triple ), maka kita juga akan mendapatkan berkat-berkat berkelimpahan atau berlipat ganda dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


  3. 2 Timotius 3: 1-5,
    1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
    2. (1)Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan (2)menjadi hamba uang. (3)Mereka akan membual dan (4)menyombongkan diri, (5)mereka akan menjadi pemfitnah, (6)mereka akan berontak terhadap orang tua dan (7)tidak tahu berterima kasih, (8)tidak mempedulikan agama,
    3. (9)tidak tahu mengasihi, (10)tidak mau berdamai, (11)suka menjelekkan orang, (12)tidak dapat mengekang diri, (13)garang, (14)tidak suka yang baik,
    4. (15)suka mengkhianat, (16)tidak berpikir panjang, (17)berlagak tahu, (18)lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
    5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

    Praktik bungkuk rohani yang ketiga: tidak mengalami keubahan hidup = tetap mempertahankan manusia daging dengan delapan belas sifat/tabiat daging (tadi, seperti perempuan bungkuk selama delapan belas tahun). Kalau tidak ada pengajaran, maka keluar masuk tempat ibadah, tetapi hidupnya tidak pernah berubah.

    Ay 1 => “masa yang sukar” => terutama kesukaran untuk berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani. Sudah masuk ke dalam bait ALLAH pun tetap tidak dapat berubah. Inilah kesukaran di akhir zaman yang melebihi kesukaran dibidang ekonomi dan sebagainya.

    Ay 2 => “Manusia akan mencintai dirinya sendiri” = egois. Hati-hati kalau sudah egois, sebab akan menjadi hamba uang.

    mereka akan menjadi pemfitnah” => yang benar menjadi salah, yang salah jadi benar.

    mereka akan berontak terhadap orang tua” => anak yang memberontak kepada orang tua itu sukar berubah. Sudah menjadi aktivis di gereja, aktivis di kampus, aktivis dipersekutuan doa, tetapi di rumah memberotak kepada orang tua.

    tidak mempedulikan agama => ini bukan berarti atheis, tetapi mencampur adukan agama (“mana yang baik kita ambil”) dan mempelajari agama-agama lain. Ini sudah terlalu keduniawian dan berkhianat kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Suatu waktu, keponakan saya kuliah di Unair Surabaya mendapat pelajaran agama dan disuruh membuat tugas untuk membandingkan agama satu dengan agama yang lainnya. Lalu dia bertanya kepada saya sebagai gembalanya dan saya katakan => “tidak usah dikerjakan, kalau dia marah dan dikasih nilai merah, panggil saya”. Ini pelajaran agama Kristen, tetapi disuruh belajar agama lain, apa itu maksudnya? Saya sebagai gembala kamu, tidak memperbolehkan. Bilang saja apa adanya => “gembala saya tidak menyetujui dalam hal ini, saya belajar agama Kristen dan tidak belajar agama lain”. Akhirnya, dia tidak dipanggil dan nilainya tetap baik. Saya tegaskan, jangan berkhianat kepada TUHAN dan jangan merasa kuat.

    Kita ingat, ada seorang yang beragama lain, tetapi dia mempelajari agama Kristen untuk menghantam orang Kristen, tetapi akhirnya dia bahkan menjadi orang Kristen. Dia menjadi seorang penginjil yang terkenal di Indonesia. Jangan-jangan ada hamba TUHAN belajar agama lain dan menjadi seperti ini. Sekalipun masih menjadi seorang pendeta, tetapi isinya sudah seperti yang dia pelajari. Kita harus bersikap tegas, sebab hari-hari ini sudah sukar.

    Ay 4 => “lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti TUHAN” => tidak taat. Firman bilang A, hawa nafsu bilang B, dia melakukan B. Tidak taat, contohnya seperti: Herodes yang mengikuti hawa nafsunya. Ia ingin mengambil istri orang lain, tetapi Yohanes Pembaptis menegor dia? “haram itu!” dan akhirnya dia tetap mengambil istri orang lain tersebut.

    Ay 5 => mereka ini beribadah, tetapi menolak kuasa ibadah. Kuasa ibadah adalah Firman pengajaran benar (setelah YESUS mengajar, perempuan yang bungkuk langsung sembuh).
    Beribadah tetapi menolak kuasa ibadah itulah ibadah secara jasmaniah saja = ibadah tanpa pengajaran benar, ibadah hanya secara ceremonial saja, sehingga hatinya tidak pernah disentuh oleh TUHAN. Contohnya: perut hati Yudas yang tidak pernah disentuh oleh pengajaran yang benar.

    Kalau datang beribadah, berfellowship tanpa pengajaran yang benar (apalagi kita sampai meninggalkan jemaat), ini ibadah secara jasmani saja dan menjadi sia-sia, sebab hati tidak pernah disentuh oleh TUHAN (pengajaran yang benar). Jika perut hati tidak pernah disentuh oleh pengajaran yang benar seperti Yudas, akibatnya adalah hidupnya tidak pernah berubah, tetap mempertahankan delapan belas sifat tabiat daging, sehingga dicap 666 (angka 18) = menjadi sama seperti antikrist. Yang kita pelajari dari cap 666 adalah tanda-tandanya di alkitab (ada delapan belas sifat tabiat daging sebagai tanda-tandanya). Misalnya: kalau sudah menjadi egois (menjadi hamba uang), itu sudah ada cap dari antikrist. Lebih baik kita percaya pada alkitab dari pada yang lainnya (tanda 666 di komputer dsb). Mari kita diperiksa satu persatu. Semoga kita dapat mengerti.

    Sangat ironis, berada di bait ALLAH, tetapi kehidupan itu menjadi sama dengan antikrist, bukan menjadi sama dengan TUHAN. Inilah pengaruh dari kekuatiran. Sebab itu TUHAN berfirman => “jangan hidup dalam kekuatiran”. Kedatangan TUHAN sudah sebentar lagi, persiapkan perasaan kita supaya jangan hidup dalam kekuatiran.

Bagaimana jalan keluarnya supaya kita hidup tanpa kekuatiran?
Matius 6: 26-30,
26. Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
27. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
28. Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
29. namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
30. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

Ay 26 => burung yang tidak menabur dan menuai, tetapi diberi makan oleh TUHAN, terlebih lagi hamba TUHAN yang berada di rumah TUHAN pasti dipelihara oleh TUHAN. Saat kita mulai kuatir, soal makanan: bagaimana anakku (sudah mulai sekolah), istriku, jemaat cuma sekian saja, maka pandang burung lebih dulu. Semoga kita dapat mengerti.

Ay 28-29 => Soal pakaian, kita belajar pada bunga bakung.

Ay 30 => Kalau rumput kering saja didandani oleh TUHAN, apalagi kita sebagai hamba TUHAN, anak TUHAN?

Jadi jalan keluar supaya kita tidak kuatir adalah TUHAN menunjukkan tiga hal supaya kita bisa belajar percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN:

  1. Pelajaran pertama yaitu “burung di langit tidak menabur dan tidak menuai, tetapi diberi makan oleh Bapa di Surga (Mat 6: 26). Kita sebagai hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN (berada di rumah TUHAN) lebih dari burung di langit (“bisa menabur dan menuai”), artinya (secara rohani): kita harus masuk dalam kegiatan menabur dan menuai secara rohani, yaitu penaburan benih Firman pengajaran yang benar. Kalau secara jasmani: kita menabur benih padi di sawah dll.

    Syarat menabur benih Firman ALLAH yaitu:


    • Imamat 19: 19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

      Syarat pertama: benihnya harus benar, yaitu harus satu benih (“janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih“)= satu Firman pengajaran benar.

      Firman pengajaran benar adalah:


      1. Firman yang tertulis di alkitab, bukan di buku-buku lain. Sebenarnya pengajarannya ini satu saja, sebab alkitab yang ada diseluruh dunia hanya satu saja. Biarlah kita menaburi ladang TUHAN (dalam berkotbah, diri kita sendiri dll) dengan satu benih saja yang tertulis di dalam alkitab. Kalau dari pengetahuan dunia atau dari yang lainnya (lawakan-lawakan) dimasukan dalam kotbah, itulah yang membuat kita tidak menjadi satu benih lagi. Tetapi kalau kita membaca Alkitab dan percaya, itulah yang membuat kita bisa satu benih. Alkitab jangan ditambah dan dikurangi! Semoga kita dapat mengerti.


      2. Firman yang diwahyukan atau diilhamkan oleh TUHAN, dibukakan rahasianya oleh TUHAN yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain,


      3. 2 Korintus 2: 17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

        Firman yang diberitakan dengan murni = tidak untuk mencari keuntungan perkara jasmani (uang, kedudukan dsb).


      4. Firman yang dipraktikkan. Kalau tidak dipraktikan, berarti itu juga pengajaran palsu. Misalnya:


        1. Berkotbah atau mengajarkan tentang persepuluhan, tetapi dia sendiri tidak memberikan persepuluhan. Ini menjadi palsu!
        2. Kita yang mendengar Firman TUHAN, tetapi tidak mempraktikan Firman. Ini juga palsu! Seringkali kita memalsukan yang benar. Ini terjadi, karena kita sudah memberitakan yang benar, tetapi tidak mempraktikannya.


    • syarat kedua: tanah hati yang baik, yaitu rendah hati dan lemah lembut, sehingga bisa menerima benih Firman pengajaran yang benar. Kalau tanah hatinya keras, tidak akan bisa ditaburi benih.


    Di mana kita dapat melakukan kegiatan menabur menuai Firman Pengajaran? Kegiatan menabur dan menuai dalam tabernakel ditunjukkan dengan alat Meja Roti Sajian. Dulu, kalau bangsa Israel beribadah kepada TUHAN alat ini harus ada. Meja Roti Sajian ini terdiri dari 12 buah roti yang disusun menjadi 2 susun, masing-masing susun 6 roti (6-6). Angka 66 ini sekarang menunjuk alkitab. Jadi sekarang ini kita tidak perlu membuat meja yang terbuat dari kayu penaga, kemudian dilapis dengan emas murni luar dalam, mejanya ada ukuran-ukurannya, rotinya juga ada ukurannya dsb. Sekarang dalam arti rohani, dan ini menunjuk pada ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.

    Mengapa disebut ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci?
    Roti ini menunjuk pada Firman (66 kitab dalam alkitab) dan Tubuh Kristus (kalau kita makan perjamuan suci => “roti adalah Tubuh Kristus”).

    Dulu ada seorang profesor Doctor dokter Spesialis bertanya kepada saya => “roti itu menunjuk Firman pengajaran dan Tubuh Kristus dan saya dapat menerima, tetapi darahnya dari mana?” Kalau saya menjawab dari kitab-kitab yang lain-lain, saya dapat kalah, sebab beliau ini memiliki buku yang banyak (alkitabnya saja dari beberapa bahasa, bahkan ada yang bahasa aslinya). Akhirnya, saya menjawab dari alkitab. Itu sebabnya, Firman harus diterangkan dengan ayat-ayat (ayat menerangkan ayat). Saat saya menunjukkan ayat dalam Keluaran 25: 29, ada korban curahan dari anggur yang menunjuk darah YESUS, lalu beliau berkata => “saya dapat menerima dan saya langsung dipeluk“

    Keluaran 25: 29, Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni

    Ay 23 => ini tentang meja roti sajian.Jadi ada kendi untuk persembahan curahan. Korban curahan itu dari anggur. Jadi anggur ini menunjuk pada Darah YESUS.
    Kalau ayat-ayat dari alkitab, tidak perlu lagi diperdebatkan. Kalau buku-buku di dunia perlu diperdebatkan dan didiskusikan, sebab belum tentu benar. Kalau ayat dalam alkitab yang sudah pasti benar, mengapa didiskusikan? sebab ini tinggal diterima saja. Kalau selama hidup dalam mengikut YESUS, tetapi belum dapat percaya kebenaran alkitab, bagaimana kita bisa hidup benar dan menjadi sempurna? Kita harus yakin, bahwa alkitab itu benar, menyucikan dan menyempurnakan. Kalau pendapat manusia memang perlu didiskusikan dan diseminarkan (skripsi, thesis dll). Ini diuji dulu kebenarannya, kalau sudah diuji kebenarannya, baru bisa diterima. Kalau alkitab tidak perlu diuji, sebab sudah benar. Yang menguji saja tidak benar, masa mau menguji TUHAN? Kalau kita mau menguji alkitab, ini seperti kita mau menjadi dosennya TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci = persekutuan dengan Anak ALLAH (YESUS) sebagai Roti kehidupan. Dulu, waktu bangsa Israel berada di padang gurun, TUHAN mencurahkan manna dari surga. Sekarang bagi kita, di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, YESUS sedang mencurahkan manna dari surga secara berkelimpahan untuk memelihara kerohanian kita supaya:


    • Kita tidak jatuh pada masa kelaparan.
    • Firman pengajaran mendarah daging dalam kehidupan kita = menjadi tabiat dalam kehidupan kita. Semoga kita dapat mengerti.


    Saya sangat meyakini, jika TUHAN mampu memelihara kerohanian kita dengan roti surga, maka TUHAN pasti mampu memelihara kehidupan jasmani kita secara berkelimpahan sampai kita mengucap syukur. Kami sebagai gembala-gembala, hamba TUHAN sepenuh, kita tidak hidup dari sidang jemaat (mohon maaf), tetapi hidup dari Roti kehidupan. Demikian juga dengan sidang jemaat yang memiliki gaji, toko, kebun, ini semuanya hanya sarana saja dan kita tidak hidup dari hal itu, melainkan hidup dari Roti kehidupan.

    Ini ada yang tidak percaya. Ada seorang jemaat yang bekerja sebagai pegawai negeri dalam bidang keuangan mulai tahun ‘85 (tingkatnya tinggi) dan gajinya 2 digit dalam juta (kalau di Indonesia ini termasuk besar). Waktu saya menerangkan Firman => “bahwa jemaat tidak hidup dari gaji, itu semuanya hanya sarana saja”. Ia menjadi marah, karena ia menerima gaji 2 digit dalam juta setiap bulannya => “Oom ini terlalu, karena jemaatnya banyak, maka dia dapat berkata begitu, masa saya dibilang tidak hidup dari gaji, lalu hidup darimana itu?” Sebentar lagi ada kejadian, gajinya dipotong sampai nol, bahkan minus. Setelah itu, dia menjual tahu naik sepeda, tetapi sulit mencari uang Rp 500,-. Akhirnya ia tidak tahan lalu menghadap saya => “saya minta ampun dan mengaku bahwa saya sudah melawan Firman”. Saya doakan dan ia mulai dipulihkan oleh TUHAN. Itu sebabnya, jangan main-main, sebab hidup kita dari roti kehidupan surga."

    Kita harus masuk kegiatan menabur dan menuai (ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci), sampai kehidupan rohani kita dipelihara oleh TUHAN dan tabiat YESUS ada dalam diri kita. Roti kehidupan dari surga lebih dari semuanya yang ada di dunia ini. Hamba-hamba TUHAN harus yakin, saudara jangan pergi kesana kemari, tetapi tekunilah kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci, sebab disitu ada pemeliharaan dari TUHAN. Sebab itu, kalau kita menerima gaji 2 digit dalam juta atau toko kita laris, jangan menjadi sombong, tetapi mengakui bahwa itu semuanya berasal dari TUHAN => “ini hanya karena Engkau saja TUHAN, terima kasih, saya hanya hidup dari Engkau”


  2. Pelajaran yang kedua: “bunga bakung di ladang tidak dapat menenun dan memintal tetapi pakaiannya lebih indah dari Salomo dalam kemegahannya (Matius 6: 28-29). Pada zaman Salomo dalam kemegahannya, perak sudah seperti batu-batu, karena emasnya sudah banyak sekali, tetapi pakaian Salomo yang paling indah masih kalah dengan bunga bakung.
    Kita lebih ini dari bunga bakung (berarti kita lebih dari Salomo), artinya: kita harus masuk kegiatan menenun dan memintal secara rohani untuk mendapatkan pakaian yang indah (lebih dari pakaiannya Salomo secara jasmani).

    Dimana kita bisa melakukan kegiatan menenun dan memintal secara rohani untuk mendapatkan pakaian yang indah? Kegiatan menenun dan memintal pakaian yang indah ini ditunjukkan pada alat pelita emas dalam tabernakel. Dulu, memang harus membuat pelita emas itu dengan emas seberat tiga puluh empat kilo, tetapi sekarang dalam arti rohani, ini menunjuk pada ketekunan dalam ibadah raya (kebaktian umum) atau ibadah persekutuan yang benar (berdasarkan pengajaran yang benar sebagai pokoknya) = persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus di dalam urapan-Nya dan karunia-karunia-Nya. Didalam pelita emas ada minyaknya, itu menunjuk minyak urapan Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.

    Lewat ketekunan di dalam ibadah raya, maka Roh Kudus menolong/mendorong kita semua untuk:


    • Memberikan karunia-karunia Roh Kudus supaya kita dapat melayani TUHAN. Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib dari Roh Kudus sehingga kita dapat melayani TUHAN. Kalau ada karunia Roh Kudus, maka ada jabatan pelayanan. Karunia dan jabatan ini menjadi satu. Misalnya: kalau saudara bisa bermain gitar, lalu berdoa dan tekun dengan terus bermain gitar, kemudian rajin dan setia dalam kebaktian umum (termasuk kebaktian persekutuan), maka akan menjadi karunia. Kalau sudah menjadi karunia Roh Kudus, maka ditahbiskan dalam jabatan sebagai pemain musik. Karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan = pakaian indah atau jubah maha indah (seperti yang dimiliki Yusuf) yang lebih indah dari pakaiannya Salomo secara jasmani. Mungkin jabatan kita hanya pembersih gereja, ini tidak menjadi masalah, karena semua jabatan pelayanan sama mulia di hadapan TUHAN. Yang penting, kita melayani sesuai dengan karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan. Semoga kita dapat mengerti.


    • Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN YESUS datang ke dua kali). Jangan berhenti di tengah jalan, nanti nasibnya seperti Yudas! Setelah kita mendapatkan pakaian indah, antikrist yang bagaikan binatang buas dengan cakar beruang selalu berusaha untuk merobek pakaian kita sampai kita menjadi telanjang.


    Kapan pakaian dirobek? saat kita mulai tidak setia. Kapan menjadi telanjang? saat kita meninggalkan ibadah pelayanan. Kalau kita belajar dari Yudas, Yudas bukan hanya pakaiannya yang dicakar (telanjang), bahkan sampai dirobek perutnya dan hidupnya benar-benar hancur, tidak indah sama sekali. Disinilah bisa dibedakan, kita melayani dengan urapan Roh Kudus atau melayani dengan kemampuan daging. Kalau kita melayani dengan kemampuan daging, semakin tua akan semakin loyo. Kalau melayani dengan urapan Roh Kudus, semakin tua, semakin setia berkobar-kobar dan semakin indah pakaian itu, sampai satu waktu menjadi pakaian Mempelai Wanita TUHAN yang tidak tertandingi oleh apapun juga. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau kita melayani dengan kemampuan daging, maka satu waktu akan berhenti di tengah jalan (pensiun). Tidak ada kata pensiun kalau kita melayani TUHAN dengan urapan Roh Kudus dan kalau diijinkan TUHAN untuk meninggal dunia, pakaiannya sudah menjadi putih berkilau-kilau. Kami bersyukur kepada TUHAN, karena kami sudah diberi teladan oleh guru-guru kami, gembala-gembala kami, sesepuh-sesepuh yang setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Semoga garis akhir kita yaitu sampai dengan TUHAN YESUS datang ke dua kali. Kita boleh berdoa demikian, tetapi tidak boleh memaksa TUHAN.

    Persekutuan yang benar (berdasarkan Firman pengajaran yang benar) adalah tempat persemaian yang subur bagi karunia-karunia Roh Kudus. Misalnya: jika gembala setia dalam persekutuan yang benar, maka kothbahnya akan menjadi semakin maju dan jemaat dapat lebih mengerti Firman. Satu waktu ada gembala yang bersaksi. Dia datang satu kali dalam ibadah persekutuan. Setelah pulang kebaktian persekutuan, jemaatnya berkata => “Oom, kalau ada persekutuan seperti ini lagi, kami mau mengumpulkan uang supaya oom bisa datang ke persekutuan naik pesawat, oom harus datang”. Jemaatnya menjadi senang, karena cara menyampaikan Firman dari gembalanya sudah berbeda dan sudah lebih dapat di mengerti. Inilah karunia yang semakin ditambah-tambahkan.

    Kalau kita mengikuti persekutuan yang kering (tanpa Firman pengajaran yang benar), karunia akan diambil oleh TUHAN. Kita jangan main-main di dalam ibadah persekutuan! Panitia dan pembicara harus bertanggung jawab. Ada yang sudah meninggalkan jemaat, sudah harus membayar, ada yang rela tidur di tikar dan tidur di emperan supaya bisa datang berfellowship, tetapi kalau pembicaranya tidak berbicara tentang Firman dan tidak ada pembukaan Firman, sedangkan panitia hanya untuk mencari keuntungan, itu akan menjadi hutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apapun, bahkan sampai dengan hukuman ke neraka-pun tetap tidak akan dapat dibayar.

    Saya pernah membaca buku dari alm bpk. pdt. Van Gessel. Salah satu yang saya tulis di hati adalah “persekutuan yang benar adalah tempat persemaian yang subur bagi karunia-karunia Roh Kudus”. Saya juga mengalami hal ini. Dulu, persekutuan semacam ini, saya yang bertugas mengangkat barang-barang ke kapal, ke pesawat, membenahi gedung, membawa tasnya pendeta dsb. Kalau setia, akan ditambah-tambah karunianya, saya menjadi pemimpin pujian. Terus ditambah lagi, saya berkotbah di kaum muda. Lalu karunia ditambahkan lagi, saya berkotbah di kebaktian umum sampai sekarang ini. Betapa senangnya sidang jemaat, kalau karunia menimbang roh dari gembala semakin ditambah-tambahkan (kita memberi makan sidang jemaat dengan begitu senang dan nikmat). Kalau sudah memiliki pakaian indah, pertahankan sampai garis akhir, sampai pakaian menjadi putih berkilau-kilauan. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Pelajaran yang ketiga: “belajar pada rumput kering di ladang yang tidak bisa berdandan, tetapi dihiasi oleh TUHAN” (Matius 6: 30). Kita lebih dari rumput kering, artinya: kita harus masuk dalam kegiatan berdandan/berhias secara rohani.
    Rasul Petrus juga mengajar tentang perhiasan secara jasmani, tetapi jangan terlalu berlebihan. Dimana kegiatan berhias/berdandan secara rohani? Kegiatan ini menunjuk pada alat mezbah dupa emas. Sekarang, ini menunjuk pada ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Dalam doa penyembahan, kita berdandan secara rohani. Ini pesan dari opa Totaijs, menantu dari opa van Gessel. Saya sebutkan ini supaya kita mengingat-ingat orang yang dipakai oleh TUHAN dan doakan juga keluarganya. Beliaulah yang dipakai oleh TUHAN mula-mula dalam Firman pengajaran, kita ini hanya melanjutkan. Pesannya satu => “kalau pendeta yang masih muda (pengerja-pengerja) lebih dari 5 menit di depan cermin, ia jatuh”. Ini pesan orang tua terutama untuk laki-laki.

    Ketekunan dalam ibadah doa = persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya yang bagaikan matahari terbit yang dipancarkan ke bumi ini. Jadi, dalam doa penyembahan, kita sedang disinari oleh kasih ALLAH Bapa = didandani oleh kasih ALLAH Bapa, sehingga kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS. Contohnya: waktu YESUS berada di atas gunung untuk berdoa dan menyembah TUHAN, tiba-tiba wajahNya bercahaya seperti matahari.

    Rasul Petrus menuliskan tentang perhiasan rohani didalam 1 Petrus 3: 3-5.
    1 Petrus 3: 3-5,
    3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
    4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
    5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

    Perhiasan rohani kita adalah


    • Lemah lembut = tidak kasar.
    • Pendiam (‘tenteram’) = tidak banyak berkomentar, apalagi yang negatif, harus rela dikoreksi. Yudas tidak pendiam (tidak punya perhiasan rohani). Begitu ada perempuan meminyaki YESUS dengan minyak narwastu, ia langsung berkomentar yang negatif => ”pemborosan”.


    • Penurut (‘tunduk’) = taat dengar-dengaran. Kalau sudah bisa tunduk, ini seperti pintu rahim Sarah yang terbuka = pintu di dunia terbuka, sehingga kita mengalami keberhasilan sampai pintu surga juga terbuka. Keberhasilan tertinggi saat kita masuk kerajaan surga yang kekal. Semoga kita dapat mengerti.

Kesimpulan: supaya tidak kuatir, maka kita harus masuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = masuk ruangan suci = masuk kandang penggembalaan. Musa melihat kerajaan surga di gunung Sinai, lalu TUHAN memerintahkan kepada Musa untuk membuat surga di bumi itulah tabernakel (kemah suci), ini ada didalam Keluaran 25.

Tabernakel terdiri dari tiga bagian:

  1. Setelah pintu gerbang (pintu 1), masuk ke halaman = keselamatan,
  2. Setelah pintu ke 2, masuk ke ruangan suci,
  3. Setelah pintu tirai (pintu ke 3), masuk ke ruangan maha suci = kesempurnaan. Didalam ruangan maha suci terdapat tabut perjanjian.

Kita sekarang sudah selamat, tetapi belum sempurna. Sebab itu, saat ini kita berada dalam ruangan suci. Ruangan suci merupakan persiapan, supaya kita menjadi sempurna (masuk ke ruangan maha suci). Kalau kita tekun dalam 3 macam ibadah pokok, kita menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik = duduk di bawah kaki TUHAN (5000 orang laki-laki yang duduk). Kalau kita sudah duduk, maka Tangan TUHAN akan bekerja. Kalau kita belum duduk (masih jalan-jalan), Tangan TUHAN belum bekerja dan kita bekerja sendiri, sedangkan TUHAN hanya duduk dan melihat kita (TUHAN melihat sampai dimana kemampuan kita, pengalaman, uang, gelar kita dsb). Tetapi saat ini, TUHAN menawarkan kita untuk duduk dan TUHAN-lah yang bekerja. Semoga kita dapat mengerti.

Bukti kita sudah tergembala dengan benar dan baik:

  1. 1 Petrus 5: 7, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

    Pasal 5 = pasal penggembalaan (‘gembalakanlah kawanan domba Allah’).
    Bukti yang pertama: dapat menyerahkan segala kekuatiran kepadaTUHAN, sehingga kita menjadi tenang (menguasai diri) dan bisa berdoa.

    Hasilnya adalah


    • Tangan TUHAN bekerja untuk memelihara tubuh, jiwa dan roh kita,
    • Tangan TUHAN bekerja untuk menjadikan semua enak dan ringan. Kalau sudah tenang, damai sejahtera, semuanya menjadi enak dan ringan. Tidak ada yang tinggalkan ibadah pelayanan kalau enak dan ringan. Begitu juga di dalam nikah. Anak kecil saja mempertahankan apa yang enak dan ringan (‘gula-gula’), begitu bodohnya kita kalau meninggalkan yang enak dan ringan.


    Saya dua kali mau lari meninggalkan TUHAN: (1)Baru sekolah alkitab sudah mau meninggalkan TUHAN, (2)Setelah melayani TUHAN, istri saya keguguran, saya mau lari meninggalkan TUHAN. Sejak bpk. pdt. Pong Dongalemba meninggal pada tahun 2002, saya tidak kuat karena dihantam dari luar dan dari dalam. Saya tetap mempertahankan pengajaran dan fellowship yang benar. Saya dipaksa untuk ikut yang lainnya, tetapi saya tidak mau. Akhirnya istri saya keguguran dan saya berdoa kepada TUHAN supaya dipindahkan ke desa saja. Untunglah TUHAN menolong saya. Inilah kalau hati berbeban berat, letih lesu, sekalipun dengan alasan apa saja (apapun alasannya). Kalau ada yang meninggalkan ibadah pelayanan bukan karena mutasi dari TUHAN, apapun alasannya, berarti ia sedang letih lesu berbeban berat. Ia sedang bekerja dengan tangannya sendiri dan TUHAN duduk. Tetapi, secepatnya ia duduk, TUHAN akan menolong dan menjadikan enak ringan.


  2. Matius 6: 27, Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

    Ayat 27 => “sehasta” => satu langkah kaki atau satu denyut jantung. Kalau kuatir, bukan menambah umur, tetapi malah mengurangi umur kita. Kalau kita tenang (tergembala), itulah yang menambah umur kita.
    hasta” = ukuran yang dipakai dalam tabernakel. Jadi ini ada kaitannya dengan tabernakel.

    Bukti yang kedua kalau kita tergembala dengan benar dan baik, kita dapat menyerahkan setiap detak jantung (langkah hidup) kita untuk aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (pembangunan tabernakel).

    Kita tidak boleh egois sebab masih ada kandang-kandang yang lainnya. Mohon maaf sebenarnya saya sudah cukup dengan melayani di Surabaya dan di Malang, ditambah lagi Lempin-El. Setiap hari saya sudah berkotbah (dua kali dalam sehari saya berkotbah). Tadi, kita harus menyerahkan kekuatiran, sehingga dapat duduk (tergembala). Sekarang harus menyerahkan hasta (setiap langkah hidup, setiap detak jantung) untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (untuk menempatkan YESUS sebagai kepala). Kalau ada pembangunan Tubuh Kristus, ini berarti menempatkan YESUS sebagai Kepala. Tubuh = mempelai wanita. Kepala = Mempelai Pria. Jangan seperti Marta, ia seorang wanita tetapi ingin menjadi kepala! Tetapi, kita harus menempatkan YESUS sebagai Kepala dalam kehidupan kita. Semoga kita mengerti.

Syarat bagaimana membangun Tubuh Kristus/bait ALLAH yang rohani (dipelajari dari pembangunan bait ALLAH Salomo secara jasmani):

  1. 1 Tawarikh 28: 11,19
    11. Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian.
    19. Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

    Ay 11 => “rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya” => kalau kita mau membangun gedung harus ada rencananya (ada blue printnya).
    Ay 19 => “diilhamkan” => ilham, bukan ilmiah.

    Syarat pertama: rencana pembangunan Tubuh Kristus harus berdasarkan ilham atau wahyu dari TUHAN (Firman pengajaran benar). Kabar Mempelai dalam terang tabernakel diwahyukan oleh TUHAN kepada pdt van Gessel, kemudian dilanjutkan oleh pdt Totaijs, pdt In Juwono, pdt Pong Dongalemba, sampai sekarang ini kita yang melanjutkan.

    Wahyu tidak pernah salah dan tidak perlu didiskusikan atau dikoreksi lagi, sebab semua berdasarkan ayat-ayat dalam Firman TUHAN. Kita jangan terpengaruh, kalau ada yang bilang pengajaran van Gessel salah (wahyu tidak pernah salah). Mengatakan salah berarti sama dengan mengatakan sesat, kita jangan main-main dan pertahankanlah wahyu dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Bpk pdt van Gessel, pdt Totaijs, pdt In Juwono, pdt Pong Dongalemba sudah berjuang untuk meletakkan dasar, membangun dinding dsbnya. Sekarang kita sudah tinggal membangun atapnya saja, mengapa harus merubah semuanya? kalau merubah berarti menggali lagi dan kapan selesainya? sekarang ini kita melanjutkan saja. Gambar dan pelaksanaannya sudah semuanya, tinggal membangun atapnya saja, betapa ringannya. Semoga kita bisa mengerti.


  2. 1 Raja-raja 6: 7, Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besipun selama pembangunan rumah itu.

    Syarat kedua: tidak terdengar perkakas besi“ = pelaksanaan pembangunan dalam kedamaian dan kesucian. Mau datang silahkan, tidak datang silahkan, tidak perlu ribut-ribut. Persekutuan itu dalam kewajaran, seperti orang makan bersama. Kalau orang tidak mau datang dalam persekutuan (sudah kenyang), tidak perlu dipaksa untuk makan. Kalau orang lapar, pasti akan datang dengan sendirinya. Kalau damai dan suci, kita bukan melihat manusia (Sekretaris II, Ketua Umum) dan lainnya (uang dll), tetapi melihat YESUS Imam Besar dalam kemuliaan yang melayani kita semua.

    Ibrani 12: 14, Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat TUHAN.

    Kalau suci pasti damai. Kalau tidak suci, pasti bertengkar. Damai dan suci itu menjadi satu. Semoga dalam persekutuan ini, kita melihat YESUS Imam Besar dalam kemuliaan-Nya dan Dia yang menyediakan semua kebutuhan kita, bahkan mempersiapkan kita menjadi Mempelai Wanita. Jangan berharap kepada manusia, sebab nanti akan kecewa. Jika berharap kepada Imam Besar, kita tidak akan pernah kecewa selama-lamanya, karena Dia mengerti akan keadaan kita. Semoga kita mengerti.


  3. 1 Tawarikh 28: 20, Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

    Syarat ketiga: penyelesaian pembangunan Tubuh Kristus, yaitu kuat dan teguh hati.

    Empat pilar kuat teguh hati, antara lain:


    • Berpegang teguh kepada satu pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran (“lebih baik ditolak bersama pengajaran yang benar, daripada diterima tanpa pengajaran yang benar”). Jangan bimbang dan jangan mendengarkan yang lainnya.


    • Tetap hidup dalam kebenaran (“lebih baik tidak ... daripada tidak benar”). Mulai dari SIM, KTP, pakaian, ijin bangunan gereja, semuanya harus benar. Jangan tidak benar! Bagi kaum muda, lebih baik tidak menikah daripada tidak benar, lebih baik tidak makan daripada tidak benar. Inilah pilar kuat teguh hati. Kita jangan takut, sebab TUHAN menyertai.


    • Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
    • Tetap menyembahTUHAN apapun yang terjadi, tidak putus asa, tidak kecewa (TUHAN menolong atau tidak menolong kita tetap menyembah TUHAN) = percaya dan berharap sepenuh kepada TUHAN. Contohnya: seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego => “kalau TUHAN tolong, kami menyembah TUHAN, kalau TUHAN tidak tolong, kami tetap menyembah TUHAN dan tidak mau menyembah patung


    Kenapa kita berani mengatakan => “lebih baik tidak punya gereja, daripada tidak benar”, sebab kalau punya gereja, tetapi tidak benar, TUHAN tidak akan beserta dengan kita. Apalah artinya ini! Biarpun kita tidak memiliki apa-apa, tetapi kalau TUHAN beserta dengan kita, itu luar biasa! Kalau ada empat pilar kuat teguh hati, TUHAN tidak akan pernah meninggalkan kita,TUHAN tidak pernah menipu kita dan TUHAN beserta dengan kita.

    Jika TUHAN tidak meninggalkan kita dan TUHAN beserta dengan kita, hasilnya


    • 1 Tawarikh 19: 13, Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

      Hasil pertama: TUHAN mampu membuat semuanya menjadi baik, berhasil dan indah pada waktu-Nya.

      Mungkin sekarang kita tidak memiliki apa-apa, tetapi kalau kita kuat teguh hati, satu waktu TUHAN akan menjadikan semua baik pada waktu-Nya. Yang sudah berhasil jangan sombong! Kalau di saat berhasil kita tidak kuat teguh hati dan menjadi bimbang, maka satu waktu akan hancur dan tenggelam seperti Petrus.


    • Mazmur 27: 14, Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlahTUHAN!

      Hasil kedua: kita akan tetap kuat untuk menantikan kedatangan TUHAN YESUS kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak akan pernah tersandung dan terjatuh.


    • 1 Tawarikh 28: 20, Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

      Hasil ketiga: TUHAN sanggup menyelesaikan segala sesuatu:


      1. Secara jasmani: semua masalah selesai, bahkan sampai masalah yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN. Contohnya: waktu Yosua menyeberang ke Kanaan, menghadapi sungai Yordan, menghadapi tembok Yerikho, menghadapi Ai, menghadapi raja-raja, TUHAN hanya berpesan satu => “kuatkan dan teguhkan hatimu” dan semuanya dilibas oleh TUHAN.


      2. Secara rohani: TUHAN menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita sampai selesai yaitu kita menjadi Tubuh Kristus yang sempurna = kita menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan yang permai.


      Salomo yang tidak berpengalaman, tetapi karena kuat dan teguh hati, dia bisa menyelesaikan Bait Allah. TUHAN yang dulu pernah menolong Salomo dan Yosua, sekarang ini, Dia tetap mampu untuk menolong kita. Dia masih sanggup dan pasti sanggup untuk menolong kita.

      Jaminannya adalah Kurban Kristus. Jika maut sudah dikalahkan, berarti yang lainnya pasti dikalahkan dan semuanya diselesaikan oleh TUHAN.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 09 Februari 2010 (Selasa Siang)
    ... membedakan pengajaran yang benar dan tidak bisa membedakan hal yang benar dan tidak. Tidak bercela ini menunjuk pada Yesus yang tidak berdosa dan tidak bercela. Ada bukti Yesus tidak berdosa Yohanes Yesus sendiri bersaksi bahwa Dia tidak berdosa. Petrus Petrus bersaksi bahwa Yesus tidak berdosa. Lukas kepala pasukan bersaksi bahwa Yesus tidak berdosa. Yohanes ...
  • Ibadah Pendalaman Akitab Malang, 04 Oktober 2012 (Kamis Sore)
    ... tetapi hatinya tetap jahat dan najis. Matius - Celakalah kamu hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi hai kamu orang-orang munafik sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu di sebelah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Juni 2016 (Senin Sore)
    ... benar-benar terangkat ke takhta sorga selama-lamanya. Kita sekarang juga. Untuk bisa hidup di dunia ini dalam suasana takhta sorga sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga kita harus hidup dalam jalan salib. Praktik jalan salib dalam kehidupan sehari-hari Petrus - Sebab untuk itulah kamu dipanggil karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Maret 2013 (Sabtu Sore)
    ... Metusalah anak Henokh anak Yared anak Mahalaleel anak Kenan anak Enos anak Set anak Adam anak Allah. Dalam silsilah Yesus berjumlah orang. Angka adalah angka sempurna angka artinya tubuh dan jiwa Yesus sempurna. Lukas dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit Engkaulah Anak-Ku ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 03 September 2013 (Selasa Pagi)
    ... berkumpul harus menyembelihnya pada waktu senja. Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi dari hari pertama sampai hari ketujuh orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel. Tanggal bulan domba dikurung. Tanggal bulan domba ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 Juli 2018 (Jumat Sore)
    ... karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya. . Dan perintah ini kita terima dari Dia Barangsiapa mengasihi Allah ia harus juga mengasihi saudaranya. Kalau mengasihi saudara harus mengasihi Tuhan begitu juga sebaliknya. Jadi takhta sorga--tempat di mana tidak ada air mata dan tidak ada lagi ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Oktober 2011 (Minggu Pagi)
    ... jawab atas rumah tangga serta menjadi pengambil keputusan dalam segala sesuatu berdasarkan Firman Allah. Istri dalam urapan Roh Kudus pelita menyala tunduk kepada suami dalam segala sesuatu dan menjadi tubuh tulang rusuk yang melindungi menutupi segala kelemahan suami dan anak-anak lewat doa penyembahan. Anak dalam urapan Roh Kudus pelita menyala taat dengar-dengaran ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Maret 2009 (Minggu Pagi)
    ... yang benar keras kuat yang dipercayakan pada seorang gembala untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat dan untuk menyucikan sidang jemaat sampai mencapai kemuliaan sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Yesus Mempelai Pria Sorga manusia darah daging yang mati di kayu salib dan bangkit dalam tubuh kemuliaan. Mempelai Wanita Sorga manusia darah daging ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 Oktober 2018 (Rabu Sore)
    ... seluruhnya sekalipun sudah bisa melakukan sembilan hukum kalau tidak melakukan satu hukum tetap tidak boleh. Kita ingat cerita di alkitab ada seorang pemuda yang kaya sudah baik dan sebagainya tetapi saat Tuhan berkata Juallah hartamu --hukum terakhir yaitu soal keinginan-- dia tidak bisa dan akhirnya meninggalkan Yesus. Kalau tidak bisa menggenapkan hukum ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Februari 2017 (Minggu Siang)
    ... yang duduk di atas takhta itu. . Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas penuh dengan kemenyan itulah doa orang-orang kudus. Kalau ada pembukaan firman--ada penebusan-- kita yang sudah mati ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.