Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Tentena-Poso

Kita masih kembali pada tema Markus 13: 29b
Markus 13: 29, Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

waktunya sudah dekat atau waktunya sudah singkat’ artinya waktu kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala Raja, Mempelai Pria Surga (Kepala) di awan-awan permai sudah dekat (sudah tidak lama lagi), untuk mengangkat kita semua sebagai sidang jemaat yang sempurna (Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita Surga) ke awan-awan permai.
Selanjutnya, kita akan masuk ke perjamuan kawin Anak Domba ALLAH
(Wahyu 19: 9).

Sesudah itu, masuk kerajaan seribu tahun damai = Firdaus yang akan datang (Wahyu 20).

Sesudah itu, masuk kerajaan surga yang kekal = Yerusalem baru dan kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.

Sekarang dari pihak kita adalah kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam waktu yang singkat (jangan lengah), untuk dapat menyambut kedatangan YESUS ke dua kali sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga di awan-awan permai. Jika kita tidak dapat menyambut kedatangan YESUS ke dua kali = ketinggalan saat kedatangan YESUS ke dua kali, itu berarti kebinasaan untuk selama-lamanya. Segala yang kita kumpulkan di dunia ini tidak ada gunanya jika kita ketinggalan saat kedatangan YESUS ke dua kali, semuanya akan hancur dan binasa. Semoga kita dapat mengerti.

Apa yang harus dipersiapkan dalam waktu yang sudah dekat?
1 Korintus 7: 29-34,
29. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
30. dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;
31. pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
32. Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara TUHAN, bagaimana TUHAN berkenan kepadanya.
33. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,
34. dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara TUHAN, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

Ay 31 => ‘pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya’ => kita tidak boleh terikat, kalau terikat oleh sesuatu di dunia ini, maka kita tidak dapat naik/ terangkat. Kita memiliki gaji besar dll, itu boleh saja, tetapi jangan sampai terikat.

Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu’ => waktu TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali semuanya akan hancur dan musnah.

Ay 32 => ‘Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran’ => ini sudah kita pelajari dalam ibadah sebelumnya.

Ay 33 => ‘Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi’ => selain itu juga harus memusatkan perhatiannya kepada perkara TUHAN, oleh sebab itu harus berjuang keras.

Jadi yang harus dipersiapkan dalam waktu yang sudah dekat ini: perhatian harus dipersiapkan yaitu kita harus memusatkan perhatian (fokus) kepada perkara TUHAN (perkara surga) dan tidak boleh terikat kepada perkara dunia. Kita sudah mendengar dalam ibadah sebelumnya, gadis, perjaka, termasuk duda, janda itulah yang mendapatkan kesempatan besar untuk memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN, sebab perhatiannya tidak terbagi-bagi kepada suami, istri, anak. Demikian juga, suami istri harus berjuang keras agar dapat memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN, tidak boleh saling terikat dan tidak boleh saling mengganggu. Memang suami harus memperhatikan istri dan anak-anak (dan sebaliknya), tetapi jangan saling mengganggu, supaya dapat berjuang keras dan memusatkan perhatian hanya kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Kita sudah mempelajari, memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN yaitu memusatkan perhatian kepada kemurahan TUHAN (bertobat, lahir baru dari air dan Roh). Sekarang memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN dalam Kolose 4: 17.

Kolose 4: 17, Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam TUHAN kaujalankan sepenuhnya.

Dalam Kolose 4: 17, memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN artinya memusatkan perhatian kepada ibadah pelayanan yang diterima dari TUHAN (dipercayakan TUHAN kepada kita), supaya dijalankan sepenuhnya. Istilah dijalankan sepenuhnya:

  • Dalam kesucian. Kalau tidak suci, berarti tidak sepenuhnya dalam beribadah melayani TUHAN.
  • Dalam kesetiaan dan berkobar-kobar. Kalau asal-asalan, loyo ini tidak sepenuhnya.
  • Sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan YESUS ke dua kali. Jika sampai ditengah-tengah ini tidak sepenuhnya.

Jadi Definisi dari memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN artinya

  • kita harus beribadah dan melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita,
  • dengan kesucian, setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir. Kalau ini semua sudah dilakukan, kita tinggal memetik hasilnya. Orang yang bekerja di dunia ini saja diberikan upah, maafkan sekalipun sebagai boss, penipu tetap memberikan upah. Terlebih lagi TUHAN, Dia tidak akan pernah menipu kita. Kita jangan ragu-ragu kepada TUHAN, sebab pasti ada hasil.

Hasilnya:

  1. Kalau beribadah melayani TUHAN sepenuhnya, kita mendapatkan hak penuh juga. TUHAN itu adil dan tidak menipu kita.
    2 Petrus 1: 10, 11,
    10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
    11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan TUHAN dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

    Ay 10 => ’ supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh’ => pelayanan semakin teguh.
    Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung’ => bisa melayani sepenuhnya = tidak tersandung ditengah jalan seperti Yudas.

    Hasil pertama: kita mendapatkan hak sepenuhnya (‘hak penuh’) untuk masuk kerajaan surga yang kekal untuk selama-lamanya. Inilah yang bisa menyambut kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali. Hak penuh itu seperti tiket untuk masuk. Kalau kita tidak setia, bagaikan tiket dirobek. Semakin tidak setia, tiket semakin dirobek, lama kelamaan tiketnya tinggal sedikit (tidak penuh lagi), sehingga kehilangan hak penuh. Pertahankanlah hak penuh dengan jalan melayani TUHAN dengan sepenuhnya (jangan setengah-setengah) dalam kesucian, kesetiaan sampai garis akhir.


  2. Ibrani 1: 7, Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

    Hasil kedua: kalau kita melayani TUHAN dengan kesucian, kesetiaan berkobar-kobar sampai garis akhir = pelayan TUHAN bagaikan nyala api (ada api kesucian, api kesetiaan berkobar-kobar).

    Wahyu 1: 14, Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

    Pelayan TUHAN bagaikan nyala api. Mata TUHAN bagaikan nyala api. Jadi pelayan TUHAN = Biji Mata-Nya TUHAN sendiri. Kalau kita melayani TUHAN dengan kesucian, kesetiaan berkobar-kobar sampai garis akhir = menjadi biji mata-Nya TUHAN sendiri yang tidak boleh dijamah oleh siapapun. Itu sebabnya kita harus berhati-hati jangan menjamah orang yang menjadi biji mata-Nya TUHAN, baik hamba TUHAN, gembala, pelayan-pelayan TUHAN, sidang jemaat. Kalau menjamah mereka (dengan omongan yang tidak baik, gosip, fitnah dan sebagainya) itu berarti menjamah TUHAN, cepat atau lambat akan berhadapan langsung dengan TUHAN dan TUHAN yang bagaikan nyala api akan menghukum (Ibrani). Biji mata TUHAN ini dilindungi dan dipelihara secara khusus oleh TUHAN. Semoga kita mengerti.

    Daniel 7: 9, Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

    Ay 9 => ‘rambut-Nya bersih seperti bulu domba’ => Ini seperti yang dilihat oleh rasul Yohanes di pulau Patmos dalam Wahyu 1: 14 ‘rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah’. Jadi apa yang dilihat oleh rasul Yohanes ini sama dengan yang dilihat oleh Daniel.
    kursi-Nya dari nyala api’ => tadi rasul Yohanes melihat ‘mata-Nya bagaikan nyala api’, Daniel melihat ‘kursi-Nya dari nyala api’ (‘tahta-Nya dari nyala api’). Inilah perbedaannya.

    Rasul Yohanes dan Daniel, melihat orang yang sama (‘rambut-Nya putih ...’), perbedaannya adalah rasul Yohanes memfokuskan pada ‘mata-Nya bagaikan nyala api’ dan Daniel memfokuskan pada ‘kursi-Nya dari nyala api’.
    Pelayan TUHAN = nyala api. Tahta TUHAN = nyala api. Jadi pelayan TUHAN yang suci, setia berkobar-kobar sampai garis akhir adalah Tahta TUHAN di bumi. Melayani TUHAN itu tidak disiksa. Misalnya: sudah kerja selama satu minggu (enam hari), hari Minggu masih datang beribadah, kemudian masih melayani dan latihan zangkoor, ini tidak untuk disiksa. Kalau TUHAN percayakan kita suatu pelayanan = TUHAN mengangkat kita menjadi Biji Mata TUHAN dan TUHAN mengangkat kita menjadi Tahta TUHAN di bumi. Semoga kita dapat mengerti.

    Jika sudah dekat dengan tahta ini enak sekali. Kalau dalam kerajaan di dunia, mungkin yang lain sudah mengalami ‘paceklik’, tetapi yang di tahta tidak akan mengalami hal ini. Semakin jauh dari tahta, semakin miskin, tetapi yang berada di dekat tahta akan makmur. Kita jangan bangga atau sombong kalau menjadi Biji Mata TUHAN, Tahta TUHAN.

    Pelayan TUHAN bagaikan tahta TUHAN di bumi artinya pelayan TUHAN harus menampilkan suasana tahta surga = setiap kita beribadah melayani harus menampilkan suasana tahta surga di tengah-tengah sidang jemaat. Menjadi tahta TUHAN memang makmur, tetapi tugasnya berat.
    Maaf, kita sebagai hamba TUHAN sepertinya hebat di mimbar, menyanyi hebat, tetapi seringkali menampilkan tahta setan dan sidang jemaat menjadi hancur. Mari pada kesempatan hari ini kita semuanya dikoreksi, terutama saya nomor satu yang dikoreksi. Kalau ada Tahta TUHAN ditengah sidang jemaat, semua persoalan sidang jemaat terjawab oleh TUHAN, jemaat yang sudah hancur diperbaiki, jemaat yang baik akan bertambah baik sampai sempurna. Itulah tugas dan tanggung jawab kita semuanya sebagai pelayan TUHAN (penyanyi, pemain musik dsb), terutama rekan-rekan gembala.

Tanda-tanda ibadah pelayanan yang menampilkan suasana Tahta surga ditengah-tengah sidang jemaat?

  1. Wahyu 4: 5, Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

    Tanda pertama: motor penggerak ibadah pelayanan (pelayanan tahta surga) adalah kuasa Roh Kudus. Motor penggeraknya bukan perkara jasmani, seperti uang, kedudukan, jodoh dsb. Misalnya:


    • Kalau motor penggerak ibadah pelayanan adalah uang, maka pelayanan semacam ini tidak akan pernah ada tahta surga.
    • Kaum muda = > ’kesana saja supaya mendapatkan jodoh’, ini bukan tahta surga, tetapi tahta setan. Semoga kita dapat mengerti.


    Dalam tabernakel, Roh Kudus itu menunjuk alat pelita emas. Di dalam pelita emas, ada minyak Roh Kudus dan ada nyala api. Pelita emas secara jasmani ini sudah hancur. Dalam Kisah rasul 2: 41,42, pada 2000 tahun yang lalu, jemaat hujan awal, setelah dibaptiskan mereka tekun dalam persekutuan (itu menunjuk pelita emas). Sekarang pada zaman hujan akhir, ini menunjuk pada ketekunan dalam kebaktian umum atau kebaktian persekutuan yang benar semacam ini.

    Bagaimana persekutuan yang benar? berdasarkan pengajaran yang benar (pokok anggur yang benar). Kalau tidak ada pengajaran yang benar, ini berarti persekongkolan. Kalau kaum muda menikah tanpa pengajaran yang benar, itu juga persekongkolan, sebentar lagi akan bertengkar, bahkan bercerai dll. ‘bersekongkol’ itu politik, negatif dengan negatif berkumpul, untuk kepentingan sesaat, setelah itu pecah. Kalau ‘persekutuan’ itu untuk menyatu selama-lamanya.

    Apa yang menjadi isi dari kebaktian persekutuan Tubuh Kristus? untuk bersekutu atau hanya untuk bersekongkol. Kalau tidak ada pengajaran yang benar, ini bersekongkol untuk melawan YESUS. Contohnya: orang Herodian dan orang Farisi bersekongkol untuk membunuh YESUS. Jadi persekongkolan itu untuk membunuh persekutuan yang benar. Kita harus berhati-hati dan hal ini jangan didukung. Kebaktian umum itu persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus didalam urapan dan karuni-karunia-Nya. Semoga kita dapat mengerti.

    Bagaimana praktiknya kalau kita sudah diurapi oleh Roh Kudus dan motor penggeraknya adalah Roh Kudus?
    Wahyu 4: 5, Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.


    • Praktik pertama: pelayanan kita seperti kilat, artinya:


      1. cepat, tidak belambat-lambat, tidak menunda-nunda waktu dalam melakukan pelayanan, sebab kita berpacu dengan waktu kedatangan YESUS ke dua kali yang sudah dekat dan kita tidak akan ketinggalan Sekarang ini apa yang sedang TUHAN gerakkan? Kita melayani apa? berkorban apa? kita jangan menunda-nunda waktu lagi. Semoga kita dapat mengerti.

        Setelah dari sini (Tentena-Poso), bulan Oktober ke Jakarta. Setelah itu, ke Medan, Palangkaraya, mungkin juga ke India bulan November, bulan Desember ke Batam dan seterusnya. Inilah kilat. Secara logika, berapa biayanya ini? naik pesawatnya saja, berapa biayanya? Tetapi TUHAN sudah menyediakan semuanya. Kalau ini merupakan tahta surga, tidak akan ada kekurangan dan tidak akan ada masalah. Semuanya harus seperti kilat, bergerak cepat, jangan lambat-lambat. Kalau berlambat-lambat = daging, karena masih perhitungan sehingga menunggu waktu, dan jika TUHAN datang, maka kita akan habis.

        Istilah cepat seperti kilat Matius 5: 23-25,
        23. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
        24. tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
        25. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

        Ay 25 => ‘Segeralah berdamai’ => cepat berdamai.
        lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan’ => TUHAN sebagai lawanmu. Orang yang berbuat dosa itu melawan TUHAN.
        engkau dilemparkan ke dalam penjara’ => kedalam neraka.

        Istilah ‘cepat’ = segera. Sebelum TUHAN datang untuk melemparkan orang-orang berdosa kedalam neraka, mari kita segera berdamai dengan TUHAN (vertikal) dan dengan sesama (horisontal). ‘Segeralah berdamai’ = cepat mengaku dosa dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, maka kita akan mengalami damai sejahtera.

        Kalau sudah damai sejahtera, semuanya menjadi enak dan ringan:


        1. Pelayanan (Tubuh Kristus) yang paling kecil dimulai dari dalam nikah. Kalau suami-istri, anak-orang tua sudah berdamai, semuanya enak dan ringan.


        2. Kalau sudah berdamai dalam penggembalaan, fellowship, semuanya akan menjadi enak dan ringan.


      2. Kilat itu selain menunjuk kecepatan, di dalam kilat juga ada terang. Ini artinya, kita melayani dalam terang (‘terang-terangan’) = melayani dengan kejujuran. Jujur dimulai dari persoalan TUHAN yaitu jujur dalam pengajaran yang benar. Kalau soal TUHAN sudah tidak jujur, tidak akan dapat jujur dalam hal lainnya. Jujur itu ‘ya katakan ya, tidak katakan tidak’ (kalau benar katakan “benar”, kalau tidak benar katakan “tidak benar”). Kalau ‘benar, tetapi ...’, ‘tidak benar, namun ...’, itu dari ular.

        Maaf, kalau ada hamba TUHAN soal pengajaran mengatakan => ‘ini memang benar, tetapi ...’ = ada tahta setan (ular). Ajarannya sudah salah, lalu dibela => ‘ini memang salah, tetapi kita lihat gerejanya kan besar dsb’ = ular. Inilah test kejujuran soal TUHAN yaitu jujur soal pengajaran. Kalau pengajarannya benar, kita dukung. Kalau tidak benar, kita harus cepat lari. Semoga kita dapat mengerti.

        Apa yang menjadi ukuran dari pengajaran yang benar? ukurannya adalah sesuai alkitab atau tidak. Jadi benar itu sesuai Alkitab, tidak benar berarti tidak sesuai dengan alkitab. Kita harus lebih percaya kepada TUHAN, daripada kepada siapapun juga. Semoga kita dapat mengerti.

        Kalau sudah jujur soal TUHAN, maka dapat jujur soal nikah (‘tempat tidur’) dan soal keuangan ini ada dalam Ibrani 13. Kalau kejujuran dalam tiga hal ini ada (soal TUHAN, nikah, keuangan), maka bisa diharapkan jujur dalam segala hal.


    • Praktik kedua: seperti guruh yang dahsyat (‘bunyi guruh yang menderu’), artinya pelayanan kita tidak dapat dihalangi oleh apapun, siapapun juga, bahkan setan pun tidak dapat menghalangi, sehingga kita dapat tetap setia (‘tidak terhalang’). Kalau pelayanan daging, mencari-mencari alasan untuk dihalangi. Kalau ada Roh Kudus, kita tidak akan menyerah sekalipun ada halangan, yang sudah mustahilpun TUHAN pasti dapat menolong = tidak mau dihalangi dan tidak bisa dihalangi. Semoga kita dapat mengerti.


    • praktik ketiga: tujuh obor menyala-nyala’, artinya berkobar-kobar.


    Jika praktik kedua dan ketiga digabung: hamba TUHAN, pelayan TUHAN harus melayani TUHAN dengan setia dan berkobar-kobar. Jadi pelayanan dengan damai sejahtera, jujur, setia dan berkobar-kobar, itulah yang menampilkan tahta surga. Kalau diluar itu (tidak jujur, tidak setia dsb) itu menampilkan tahta setan. Kalau demikian, jemaat yang baik akan menjadi hancur, jemaat yang tidak baik menjadi binasa (tidak tertolong).


  2. Wahyu 4: 6-8,
    6. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
    7. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
    8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

    Pelayanan tahta surga itu bukan berdasarkan kaya, miskin, kepandaian, kebodohan. Sebab itu yang pandai jangan sombong dan yang tidak pandai jangan minder. Kalau di dunia memang dibutuhkan kepandaian, ijasah dsb.

    Tanda kedua: dasar pelayanan tahta surga adalah kesucian yang tiada henti-hentinya (‘berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah’).

    Kesucian ini bukan hanya saat di gereja saja (karena ada gembala, jemaat) atau di rumah saja (karena ada suami, istri), tetapi di kantor, di jalan raya dan dimanapun juga harus tetap suci. Semoga kita dapat mengerti.

    Yesaya 4: 1, Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

    Kesucian = mengambil aib. Mohon maaf, hamba TUHAN, pelayan TUHAN jangan sampai membuat aib:


    • didalam rumah tangga. Anak-anak hamba TUHAN jangan membuat aib.
    • didalam organisasi gereja. Misalnya: baru pemilihan pengurus organisasi saja sudah kacau, yang seharusnya menjadi pengurus, tetapi malah tidak menjadi pengurus, sedangkan yang seharusnya bukan menjadi pengurus malah menjadi pengurus. Jangan ada kecurangan dan ambisi terutama dalam pembentukan pengurus dalam mubes dll. Jabatan dalam organisasi merupakan amanah dari TUHAN, kita tidak boleh meminta dan tidak boleh mencari jabatan, apalagi jika kita mencari jabatan dengan menghalalkan segala cara, bergosip dll.


    • didalam penggembalaan (rumah TUHAN).
    • di kantor, di sekolah, di jalan raya dan dimanapun juga. Itulah kesucian yang tiada henti-hentinya siang dan malam.


    Kalau di gereja suci, tetapi di organisasi gereja (saat pemilihan pengurus) tidak suci, itu berarti hanya sok suci. Di gereja suci, tetapi di rumah tangga memukuli istri, itu juga sok suci. Kesucian tahta surga itu tiada henti-hentinya, berarti dimanapun, kapanpun, situasi apapun tetap hidup suci. Kita jangan gampang-gampang menilai kesucian dari seorang hamba TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Yesaya 4: 1 ini merupakan nubuat tentang ‘keadaan akhir zaman’, dimana tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki’, disini ada 2 arti:


    • Arti yang negatif (secara jasmani). Secara kependudukan, memang perbandingan antara perempuan dan laki-laki nanti di dunia ini mencapai 7: 1. Misalnya: sekarang didalam zangkoor saja banyak wanita atau prianya? di gereja banyak wanita atau prianya? jawabannya banyak wanita, sampai nanti di akhir zaman 7: 1.

      Hati-hati wanita harus menjaga kesucian! Minta ampun, wanita jangan memburu laki-laki => ‘kalau tidak cepat, tidak dapat’ (apalagi seorang pengerja perempuan yang memburu). Ingat, sistem berburu itu seperti Esau yang akhirnya menangis. Kalau wanita memburu pria akan masuk kesempurnaan dalam kenajisan (‘angka 7’). Demikian juga bagi pria, pria jangan mengobral, sebab nanti dapat jatuh juga dalam kesempurnaan dalam kenajisan. Semoga kita dapat mengerti.

      Sekarang sms sudah tidak laku, sebab sudah ada Facebook. Dulu pada tahun ’80 an, bpk pdt In Juwono berkata => ‘nanti nikah itu akan dibuka blak-blakan, nikah akan dipertontonkan’ Sekarang di Facebook ada cinta-cintaan, terlebih lagi seorang hamba TUHAN dan ini dibaca semua orang. Misalnya: di Facebook ditulis ‘hatiku kecewa, serasa mati’ Itu merupakan kesaksian yang negatif dan menjadi sandungan bagi orang lain. Orang yang mau menjadi Kristen melihat hal ini dan berkata ‘ini pelayan TUHAN, kalau begitu menjadi Kristen ternyata percuma saja’. Kalau ada orang bilang => ‘oom, membuat Facebook?’, saya jawab => ‘tidak, cukup internet secara umum saja’. Hati-hati kita jangan sampai terperangkap. Saya katakan kepada kaum muda di Malang dan Surabaya => ‘gunakanlah Facebook nomor satu untuk menyebarkan Firman, jangan digunakan untuk yang najis-najis dan yang tidak baik’. Semoga kita dapat mengerti.


    • Arti yang positif (secara rohani). satu laki-laki’ itu menunjuk Pribadi YESUS. ‘tujuh wanita’ itu menunjuk tujuh sidang jemaat bangsa kafir (kita semuanya). Didalam Kitab Wahyu 2-3, itu tujuh sidang jemaat dari Efesus sampai Laudekia (inilah tujuh sidang jemaat Bangsa Kafir). Jadi tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki’ artinya:


      1. sidang jemaat harus berpegang teguh kepada satu pengajaran yang benar. Kita jangan berselingkuh (berzinah).
      2. menghargai korban Kristus. YESUS merupakan Pribadi (Suami) yang sudah berkorban untuk kita. Pribadi YESUS sebagai Kepala itulah Pokok anggur yang benar (pengajaran yang benar), Pribadi YESUS juga berkorban segalanya untuk kita. Semoga kita dapat mengerti.


    Kalau pengajarannya semuanya sama, tetapi ada beda sedikit saja = ada dua laki-laki yang sama persis (‘kembar’), tetapi yang satunya ada tahi lalatnya dan yang satunya lagi tidak ada. Kalau ada dua laki-laki, itu sudah berzinah. Pengajaran yang benar itu apa?


    • Tertulis di Alkitab.
    • Diwahyukan.
    • Dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat.


    Kita harus mencocokannya. Semua pengajaran ada didalam tabernakel:


    • Mulai dari pintu gerbang , itu pengajaran tentang iman.
    • Medzbah korban bakaran, pengajaran tentang bertobat.
    • Kolam basuhan, pengajaran tentang baptisan.
    • Pintu kemah, pengajaran tentang kepenuhan Roh Kudus.
    • Sampai dengan tabut perjanjian, kita menjadi Mempelai TUHAN.


    Kalau berbeda sedikit, misalnya: pengajaran tentang iman. Didalam Roma 10: 17, iman itu timbul karena mendengarkan Firman. Contohnya: Abraham tidak tahu negara yang dituju, tetapi tetap berangkat kesana. Kalau sekarang diajarkan iman karena melihat => ‘pegang mobil, nanti dapat mobil’ Itulah imannya Tomas (‘Tomas, kamu percaya karena kamu melihat, berbahagialah orang yang percaya sekalipun tidak melihat’). Ini berarti Tomas tidak bahagia.

    Iman karena melihat itu tidak sehat. Kalau melihat orang yang sakit menjadi sembuh => ‘dahsyat YESUS’. Kalau melihat orang yang sakit, malah mati => ‘dimana YESUS?’. Ada pintu gerbang rumah yang bersebelahan tetapi sama persis, modelnya sama, catnya sama, bentuknya sama, cuma gemboknya yang berbeda, yang satu gemboknya kecil hitam, yang satunya lagi gemboknya kecil putih. Kira-kira kalau saudara masuk kesana (pintu gerbang gembok kecil hitam) dan saya masuk ke pintu gerbang dengan gembok kecil putih, bisa bertemu atau tidak? tidak akan pernah bertemu. Kalau berbeda, tidak akan pernah bertemu. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi ‘tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki’ itu penting. Kalau saudara bilang => ‘ini cuma beda sedikit saja, oom’ (ada dua laki-laki) itu sudah berzinah. Demikian juga pengajaran tentang penyembahan (medzbah dupa) => ‘cuma penyembahannya saja yang berbeda’ itu sudah ada dua laki-laki (sudah berbeda). Kalau mau menampilkan tahta surga, harus ada ketegasan hari-hari ini. Jadi kesucian dan ketegasan itu satu.

    Tanda kedua ini menunjuk alat meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini merupakan persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus. Kalau kita bertekun dalam kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci, itu bagaikan ‘kita memegang Satu Laki-laki (YESUS)’. Tadi tanda pertama, pelayanan tahta ‘ada tujuh obor’, ini ketekunan dalam kebaktian umum. Disana ada obor = ada Roh Kudus. Tabernakel itu juga menunjuk kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.

    Mazmur 119: 9, Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

    Ay 9 => ‘mempertahankan kelakuannya bersih?’ => suci.
    Didalam perjanjian lama => ‘Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu’ => inilah ayat menerangkan ayat. Firman yang bagaimana, yang dapat menjaga kesucian atau yang dapat menyucikan? Ini diterangkan dalam Yohanes 15: 3.

    Yohanes 15: 3, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

    Ay 3 => ‘firman yang telah Kukatakan kepadamu’ => huruf ‘Kukatakan’ itulah yang YESUS katakan.
    Firman yang YESUS katakan atau Firman yang merupakan perkataan YESUS itu apa? Firman yang dikatakan YESUS adalah Firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain = Firman pengajaran yang benar. Ayat itu merupakan perkataan TUHAN, lalu diterangkan dengan ayat yang merupakan perkataan TUHAN. Jadi seluruh Firman adalah perkataan TUHAN. Itulah yang menyucikan! Kalau Firman berasal dari perkataan manusia, seperti lawakan-lawakan dll, itu tidak menyucikan. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi kesucian dapat dijaga dengan Firman yang merupakan perkataan YESUS (Firman pengajaran yang benar) yang disajikan dengan perjamuan suci. Kaum muda, kita semuanya, hamba TUHAN, gembala, kalau mau ‘memegang satu Laki-laki’ dan mau menjaga kesucian, tidak ada jalan lain, tekunlah dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Sebab disitu ada jaminan penjagaan kesucian. Urusan dari hamba TUHAN, pelayan TUHAN adalah hidup suci.

    Kalau kita sudah disucikan, ada hasilnya yaitu:


    • Yesaya 4: 1, Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

      Ay 1 => ‘Kami akan menanggung’ => ini berarti sudah ada dan tidak perlu untuk meminta-minta.
      Bangsa kafir itu selalu kuatir dan mencari apa yang dimakan, diminum, dipakai. ‘apa yang dimakan, apa yang diminum, apa yang dipakai, itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah’, itulah perkataan bangsa kafir di dalam Matius 6. Disini bangsa kafir sudah tidak mencari lagi (‘kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri’).

      Hasil pertama: kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri’ artinya


      1. Jika hamba TUHAN, pelayan TUHAN hidup suci, maka urusan makan, minum, pakaian, masa depan adalah urusannya TUHAN. Sebaliknya jemaat yang melayani, urusan makan, minum, pakaian, masa depan adalah urusannya TUHAN (bukan berasal dari gaji, toko dsb).


      2. Bangsa kafir disucikan dari tabiat bangsa kafir (kekafiran), sehingga tidak ada lagi kekuatiran dan bangsa kafir dapat hidup dari iman. Inilah keledai yang ditunggangi oleh YESUS menuju Yerusalem baru = bangsa kafir dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita yang menuju Yerusalem Baru).

        Waktu ada keledai yang ditunggangi YESUS menuju Yerusalem, apa yang terjadi? Pakaian bukan dicari lagi, bahkan dilemparkan, ranting-ranting hijau (makan keledai) juga dilemparkan. Sejak saya masih menjadi pengerja, waktu Bpk Pdt Pong Dongalemba mengutus saya => ‘pak Wi, melayani ke Kalimantan’ saya tidak pernah diberi uang, padahal saya nol (tidak ada jemaat, tidak ada siapa-siapa, tidak ada sponsor). Kalau mengadakan kebaktian persekutuan semacam ini, kemudian saya masih bertanya bagaimana dengan tiketnya? nanti saya akan menginap dimana? (bukan berarti saya sombong) Kalau masih bertanya demikian ini berarti saya belum hidup dari iman, lalu mau membangunkan imannya siapa?

        Panitia juga, baru mau mengadakan kebaktian persekutuan sudah pusing? Kalau masih ada kekuatiran sebaiknya tidak usah mengadakan. Biarpun kita hanya memiliki sedikit, tetapi kalau ada iman, TUHAN sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada. Jadi harus ada iman. Kegerakan iman = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakan iman itu, tidak meminta-minta.


    • Hasil kedua: dalam Yesaya 4: 1, hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami’ = Nama YESUS dilekatkan pada nama kita, artinya:


      1. Nama YESUS memberikan kemenangan atas segala tantangan, rintangan.
      2. Nama YESUS memberikan keindahan dan kebahagiaan.
      3. Nama YESUS mengangkat kita menjadi Mempelai Wanita-Nya. Contohnya: istri saya namanya ‘Milka Osrawa Dongalemba’ karena orang Poso asli. Setelah menikah dengan saya, namanya dikenal sebagai ‘Nyonya Wijaya Hendra’. Jemaat saja baru tahu kalau nama aslinya Milka. Semoga kita dapatmengerti.


  3. Wahyu 4: 9-11
    9. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
    10. maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
    11. "Ya TUHAN dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

    Tanda ketiga: puncak pelayanan Tahta surga adalah mengucap syukur dan menyembah TUHAN. Dalam tabernakel ini menunjuk kepada medzbah dupa emas = ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan. Ini merupakan persekutuan dengan ALLAH Bapa didalam kasih-Nya. Kita harus tekuni ibadah doa penyembahan!

    Doa penyembahan apa artinya? Kalau dulu, dupa dibakar sampai hancur, tetapi berbau harum. Sekarang, doa penyembahan adalah:


    • Dalam Wahyu 4: 11 "Ya TUHAN dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa” = kita mengaku ‘Engkau layak TUHAN’, ini berarti kita mengaku:


      1. saya tidak layak untuk melayani TUHAN, banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga TUHAN mengampuni kita dengan Darah-Nya. Dosa itu bagaikan beban. Misalnya: saya menggendong gula 1 karung, lalu berkotbah, bagaimana kira-kira? mungkin masih dapat berkotbah tetapi jemaat semuanya tidak mengerti. Itu sebabnya sebelum melayani, kita menyembah TUHAN terlebih dahulu. Kalau sudah diampuni, bebannya diturunkan dan kita dapat melayani TUHAN. Kalau jemaat tidak mengerti Firman jangan disalahkan, tetapi kita koreksi diri => ‘apakah masih ada beban?’ Demikian juga kalau menyanyi dan bermain musik (main drum, gitar) sambil menggendong gula, biar dia sudah merasa pandai, tetapi orang yang mendengar tidak merasakan tahta surga => ‘apa ini’? ini sama dengan yang di alun-alun, sama dengan yang di bis kota’.


      2. saya tidak mampu melayani TUHAN, sehingga TUHAN memberikan karunia Roh Kudus. Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib dari Roh Kudus yang lebih dari ijasah, pengalaman dan lebih dari apapun.


    • Tadi, dupa dibakar sampai hancur dan menjadi asap yang berbau harum artinya proses perobekan daging (penyaliban daging), sehingga kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS (asap bisa naik ke Tahta surga).
      Kalau manusia daging, sekalipun peloncat tinggi, pakai jet atau pakai apapun, kalau melompat pasti jatuh lagi. Kalau manusia asap, tidak akan jatuh, tetapi akan terus naik sampai ke surga. Sudah menjadi kenyataan bahwa YESUS sudah naik ke Tahta surga, inilah yang kita contoh. Tadi ada empat makhluk yang sudah berada di Tahta (Wahyu 4), itu manusia darah daging seperti kita yang pernah hidup di dunia, tetapi mereka melayani dengan pelayanan Tahta surga (ada Roh Kudus, ada kesucian, ada penyembahan atau pembaharuan).


    Empat makhluk yang sudah berada di Tahta surga:


    • Kejadian 5: 22-24,
      22. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
      23. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
      24. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

      Makhluk pertama: Henokh. Apa keubahan dari Henokh? Henokh hidup bergaul dengan ALLAH = Henokh menyembah dan melayani TUHAN. Hidup bergaul dengan Allah yaitu takut akan TUHAN, jujur. Sekarang ini saya ambil satu saja yaitu jujur.

      Amsal 3: 32, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.

      Kita menyembah TUHAN supaya kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS, juga seperti Henokh yaitu jujur. Karena jujur, Henokh bisa terangkat ke surga.


    • Ulangan 34: 5, 6,
      5. Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
      6. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.

      Ay 6 => ‘dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini’ => Musa dibangkitkan dan diangkat oleh TUHAN.

      Makhluk kedua: Musa. Musa sudah mati, tetapi kuburannya tidak ada lagi. Musa ini meninggal dulu, lalu dibangkitkan dan diangkat oleh TUHAN. Kalau Henokh diangkat hidup-hidup oleh TUHAN.

      Dalam Yudas 1: 9, mayat Musa diperebutkan oleh setan.
      Yudas 1: 9, Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya TUHAN menghardik engkau!"

      Hati-hati, hamba TUHAN itu ‘jangankan waktu hidupnya, bahkan sampai matinya pun diperebutkan oleh setan’. Jadi hamba TUHAN harus benar dan sungguh-sungguh => ‘kalau matinya saja diperebutkan, apalagi saat hidupnya?’ hamba TUHAN ini bagaikan ditarik-tarik.
      Kalau kami jauh dari anak saya, kalau ada sesuatu mengenai Firman, saya telepon anak saya => ‘hati-hati ya, jaga ya’. Kalau ada jemaat membawa jimat-jimat => ‘oom, tolong bakar’ Saya panggil anak-anak => ‘panggil pastori dan doa semuanya’ Jangan main-main, sebab kita diperebutkan oleh setan. Oleh sebab itu saat melayani orang yang meninggal harus dengan sungguh-sungguh (caranya yang sungguh-sungguh) => ‘YESUS mati, setelah itu diapakan? dikuburkan’. Jadi kalau ada yang meninggal, tubuhnya juga dikuburkan seperti YESUS, jangan yang aneh-aneh.

      Ulangan 34: 5 ‘Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHANartinya hidup matinya Musa sesuai dengan Firman = hidup dalam kebenaran. Kita berusaha lewat menyembah TUHAN agar bisa menjadi seperti Musa (mengalami keubahan) yaitu hidup dalam kebenaran.


    • 2 Raja-Raja 2: 11, Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

      Ay 11 => ‘kereta berapi dengan kuda berapi’ => penuh dengan Roh Kudus.
      Makhluk ketiga: Elia. Elia ini setia berkobar-kobar. Mari kita menyembah TUHAN supaya dapat setia dan berkobar-kobar seperti Elia.


    • Makhluk keempat: TUHAN YESUS. YESUS taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Kita taat sampai daging tak besuara lagi.


    Kalau sekarang hamba TUHAN, pelayan TUHAN melayani TUHAN dengan pelayanan Tahta surga = ada dorongan Roh Kudus, ada kesucian, ada penyembahan dan keubahan seperti Henokh, Musa, Elia, TUHAN YESUS, maka jika TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali giliran kita yang kelima akan naik terangkat ke surga bersama dengan Dia.
    Kita melayani TUHAN, jangan asal melayani (jangan sembarangan) => ‘Yang penting melayani, supaya bertobat’ Jika demikian ini menghina. Misalnya: ada orang yang ijasahnya pas-pasan dan menjadi pencuri lalu melamar di kementerian agama => ‘bu, saya ini pencuri, saya mau melamar pekerjaan disini’, ibunya akan bilang => ‘Enyahlah, engkau’ Ini terjadi kalau di dunia, apalagi untuk surga! Biarlah kita melayani sesuai dengan Tahta surga, supaya pelayanan kita tidak sia-sia dan kita dapat terangkat ke surge.

Sebelum terangkat harus memiliki sayap, seperti empat makhluk yang memiliki sayap. berapa sayapnya empat makhluk itu? masing-masing punya sayap enam ? Wahyu 4: 8, Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Kalau sudah memiliki sayap baru dapat naik ke surga, kalau tidak memiliki sayap tidak dapat naik ke surga. Jika kita melayani dengan pelayanan Tahta surga (ada dorongan Roh Kudus, ada kesucian, ada penyembahan dan keubahan hidup), maka TUHAN juga akan mengaruniakan enam sayap kepada kita (seperti empat makhluk yang memiliki enam sayap). Sayap ini akan terus bertumbuh, sampai dengan kedatangan TUHAN YESUS yang kedua kali kita akan terangkat persis sama dengan empat makhluk.

Sayap-sayap apa saja yang dikaruniakan oleh TUHAN?

  1. Lukas 13: 34, Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

    Ay 34 => ‘tetapi kamu tidak mau’ => ini yang bahaya, banyak yang tidak mau diberikan sayap.

    Sayap pertama: dua sayap induk ayam. Kalau ada anak ayam yang baru menetas, tidak akan bisa makan sekalipun diberikan jagung yang banyak, harus induknya dahulu yang memberikan makan secara langsung.

    Kegunaan sayap induk ayam adalah:


    • untuk memelihara kehidupan-kehidupan (hamba TUHAN, pelayan TUHAN) yang kecil dan tidak berdaya. Kita mungkin tidak berdaya => ‘saya di desa dan jemaatnya sedikit sekali atau anak saya 15 dan jemaat cuma 2 orang, bagaimana mau hidup?’ kalau ada sayap induk ayam, kita akan bisa hidup. Hamba TUHAN tidak tergantung kepada jemaat, tetapi kepada sayap induk ayam. Sayap itu bagaikan kedua tangan kasih karunia TUHAN yang memeluk kita.


    • untuk melindungi kita dari segala celaka, mara bahaya, bencana dll. Sekarang bencana alam itu terjadi dengan tiba-tiba, siapa yang tahu? => ‘dulu daerah itu tidak pernah banjir, lalu terjadi banjir’. Kita jangan belajar, kapan terjadi bencana alamnya, nanti kita akan terus lari. Bencana pasti ada, mau dimanapun pasti ada. Yang penting kita memiliki sayap induk ayam.


    • untuk menghangatkan kita = membahagiakan kehidupan kita.


    TUHAN bilang kepada Yerusalem => ‘berkali-kali, Aku mengumpulkan engkau dibawah naungan sayap induk ayam, tetapi kamu tidak mau’ Dimana kita dapat menerima sayap induk ayam? didalam kebaktian persekutuan yang benar. Kalau ada Induknya atau ada Pokoknya yaitu pengajaran yang benar, maka disitulah ada sayap induk ayam. Seringkali kita sombong, ada pengajaran yang benar (induk yang benar), tetapi kita tidak mau. Ini seperti Yerusalem ‘tetapi kamu tidak mau’ Mengapa ‘tidak mau’ ikut dalam fellowship yang benar?


    • sebab ada penyakit merasa:


      1. cuma merasa dipakai, padahal sebenarnya tidak dipakai oleh TUHAN => ‘aku bernubuat, aku mengusir setan, aku mengadakan mujizat’, tetapi TUHAN bilang => ‘enyahlah engkau’.


      2. merasa diberkati => ‘aku kaya, aku tidak kekurangan apa-apa, aku tidak butuh apa-apa, tetapi sebenarnya => ‘kamu miskin, telanjang’.


    • sebab ada kepentingan (keinginan, kebutuhan) daging didalamnya. Ada anak ayam diperhadapkan dengan pilihan antara induk ayam (satu) dengan jagung yang banyak, kalau kita menjadi anak ayam yang tidak berdaya mau memilih yang mana? Seringkali kita malah memilih jagung, akhirnya kita mati sebab ditinggalkan oleh induk dan kita tidak dapat makan sendiri. Jika kita memilih induk, pasti ada jagung selama-lamanya. Kita harus memilih pengajaran yang benar, biarpun belum memiliki apa-apa, tetapi jemaat sudah banyak, sebab TUHAN lah yang mengirimkan jiwa-jiwa. Yang penting ada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Mazmur 55: 7-9,
    7. Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
    8. bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
    9. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

    Sayap kedua: dua sayap merpati, untuk menerbangkan kita melintasi badai dan gelombang di lautan dunia, sehingga kita merasa teduh, damai sejahtera, semua enak dan ringan dan TUHAN menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Tidak ada seorangpun (termasuk juga profesor) yang dapat menghentikan angin dan gelombang, hanya Tangan TUHAN yang bagaikan sayap merpati yang dapat menghentikan angin dan gelombang.

    Empat makhluk sudah berada di Tahta surga, tinggal menunggu kita semuanya. Sekarang tumbuhkanlah sayap! Mungkin belum maksimal, tetapi harus terus tumbuh. Sayap semakin bertumbuh, kita bertambah naik, dunia terlihat bertambah kecil, sehingga pusat perhatian kita hanya kepada TUHAN (tidak kepada dunia lagi). Semoga kita dapat mengerti.


  3. Wahyu 12: 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    Ay 14 => ‘Kepada perempuan itu’ => gereja TUHAN yang sempurna (Mempelai wanita).
    selama satu masa dan dua masa dan setengah masa’ => tiga setengah tahun.

    Sayap ketiga: dua sayap burung nasar, untuk menyingkirkan kita kepadang gurun jauh dari mata antikrist selama tiga setengah tahun, kita dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN secara langsung lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci (makanan burung nasar).

    Nanti semuanya akan menjadi fulltimer, mau bekerja apa di padang gurun? Menabur dan menuai tidak akan bisa di padang gurun itu. Dulu bangsa Israel selama empat puluh tahun di padang gurun tidak bekerja, hanya beribadah kepada TUHAN saja. Kita nanti hanya hidup dari Firman pengajaran dan perjamuan suci. Kebaktian pendalaman alkitab itu waktunya lama? karena ini belajar menyingkir ke padang gurun. Nanti selama tiga setengah tahun kita akan terus beribadah; sekarang kebaktian baru dua setengah jam, kita sudah mau keluar. Kalau kita tidak kuat dan keluar, maka nanti kita akan di tangkap oleh antikrist. Semestinya untuk latihan menyingkir selama tiga setengah tahun, kita beribadah selama tiga setengah jam, sekarang kita masih kurang. Tiga setengah tahun dibanding dengan tiga setenagh jam, ini berapa persen? Satu hari sama dengan dua puluh jam, satu tahun sama dengan tiga ratus enam puluh hari di kali dua puluh empat jam, berapa kalau tiga tahun? Kalau hanya tiga setengah jam, mungkin tidak sampai satu persen.

    Sekarang yang bekerja, nanti akan menjadi fulltimer, tetapi sekarang yang sudah fulltimer mau bekerja lagi, ini bagaimana? Misalnya: hamba TUHAN yang fulltimer, sambil lalu istrinya bekerja menjahit lalu dapat uang dari tetangga-tetangga, menanam sayur nanti dijual ke pasar, beternak ayam nanti telurnya dijual. Ini namanya bekerja sambilan, apa nanti mau ketinggalan? Seharusnya yang sudah fulltimer, sudah merindu untuk menjadi fulltimer di padang gurun. Ada hamba TUHAN fulltimer bertanya kepada saya => ‘oom, apakah saya boleh beternak?’ Saya jawab => ‘boleh, asalkan jangan dijual’ Kalau lebih, berikan kepada tetangga. Ada pendeta juga yang bertanya => ‘boleh berkebun oom?’ Saya jawab => ‘boleh kalau ada waktu, asalkan jangan terganggu’. Kalau nanti sawinya banyak, bagi-bagi berkat itu kepada sidang jemaat.

    Nanti setelah pulang dari sini, aku berhenti bekerja saja dan menjadi fulltimer, jangan! Sebab itu terserah kepada TUHAN kalau menjadi fulltimer. Sekarang yang masih bekerja, punya toko dll, jangan sampai terikat (sedikit demi sedikit terlepas dan lebih dahulukan TUHAN), itulah namanya sudah mengarah ke fulltimer dan jika YESUS datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna, sama mulia dengan Dia dan dengan dua sayap burung nasar kita akan diangkat ke Tahta surga (tempatnya empat makhluk berada dan kita juga akan disitu). Sekarang kita membaca alkitab tentang

empat makhuk yang berada di surga’ , nanti kita juga akan disana. Ini bukanlah dongeng, tetapi ini nubuat yang belum terjadi dan pasti terjadi. Semoga kita dapat mengerti.

Enam sayap yang yang dikaruniakan oleh TUHAN jangan dibandingkan dengan uang, deposito, toko, ini lebih dari semuanya. Tetapi sayang, menjelang kedatangan TUHAN yang ke dua kali banyak sayap yang terkulai. Sebab itu kita harus berhati-hati!

Yesaya 40: 29-31,
29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Ay 29 => ‘kepada yang lelah’, ‘kepada yang tiada berdaya’ => inilah sayap yang terkulai.
Ay 30 => ‘Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu’ => orang muda itu gambaran kekuatan, kalau orang yang kuat menjadi lemah, apalagi yang tidak kuat? sudah pingsan semuanya.

Sayap yang terkulai adalah:

  • letih lesu,
  • beban berat,
  • tidak semangat lagi dalam melayani TUHAN,
  • tersandung dsb. Mungkin karena penyakit, kita tidak dapat melayani, mari kita menjadi kuat!

Sekarang ini atau saat ini ada makanan burung nasar (bangkai). YESUS rela mati disalibkan diantara penjahat sampai menjadi bangkai = menjadi makanan bagi kita semuanya dan memberi kekuatan yang baru. Yang sudah loyo dsb, kita harus bangkit kembali dengan makan perjamuan suci, sehingga kita mendapatkan kekuatan baru untuk melayani TUHAN dengan enam sayap, sampai nanti kita terangkat di awan-awan yang permai.

TUHAN memberkati kita.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Juni 2019 (Senin Sore)
    ... berdosa harus mati di kayu salib untuk memperdamaikan dosa-dosa kita semua. Roma - . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah . dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. . Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Juli 2023 (Minggu Pagi)
    ... Jika Aku ini tuan di manakah takut yang kepada-Ku itu firman TUHAN semesta alam kepada kamu hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu Tugas seorang imam adalah menghormati mengagungkan nama Tuhan. Caranya Takut akan Tuhan. Amsal Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan aku ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Januari 2024 (Selasa Sore)
    ... Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan kita hidup dalam tangan Tuhan. Herodes tidak taat dalam nikah mengambil istri Filipus saudaranya di luar tangan Tuhan. Akibatnya adalah memenggal kepala Yohanes Pembaptis binasa. Petrus tidak taat dalam tahbisan dari penjala manusia kembali menjadi penjala ikan di luar tangan Tuhan. Akibatnya adalah gagal telanjang. ...
  • Ibadah Retreat Family II Malang, 29 Desember 2012 (Sabtu Pagi)
    ... siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa Kaubinasakan semua orang yang berzinah dengan meninggalkan Engkau. Ibrani - Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Januari 2019 (Kamis Sore)
    ... kecewa putus asa tinggalkan Tuhan gampang berbuat dosa. Juga menjadi sandungan bagi orang lain sehingga orang lain berbuat dosa tidak mau datang kepada Tuhan. Matius Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Juni 2022 (Minggu Siang)
    ... dan sebagainya. Kita harus berjuang untuk beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali--dan memiliki hak penuh masuk kerajaan sorga. Jangan berhenti di tengah jalan Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan. Ada beberapa jemaat yang sudah masuk ICU bahkan sampai meninggal tetapi mereka tetap beribadah melayani Tuhan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Februari 2014 (Selasa Sore)
    ... kedatangan Yesus kedua kali jalan kemuliaan. Jalan salib pengalaman kematian merupakan penentu untuk kita bisa lanjut dalam jalan kebangkitan sampai kemuliaan. Ada hal yang harus kita miliki supaya kita berhasil menghadapi jalan salib Sifat tabiat penundukan. Petrus Hai kamu hamba-hamba tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu bukan saja kepada yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Oktober 2013 (Rabu Sore)
    ... kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan dan sesudah mengucap berkat atasnya Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak tujuh bakul. Yang pertama adalah pemecahan roti yang kedua itulah tujuh ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Juni 2018 (Minggu Pagi)
    ... pengalaman kematian bersama Yesus Bersungut-sungut mengomel kecewa putus asa sehingga akan mengalami kebinasaan selamanya. Mencari jalan sendiri di luar firman melawan firman sama dengan jalan buntu dan kebinasaan selamanya. Matius Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu. Sikap yang benar terhadap pengalaman kematian ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 01 Oktober 2011 (Sabtu Sore)
    ... peniupan sangkakala inilah tandanya bahwa semua hak milik harus kembali. Sangkakala adalah firman pengajaran yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Yehezkiel - . Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku Hai anak manusia berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.