Umum Surabaya - Minggu, 14 Januari 2007

Kolose 4 : 12 – 18 >>> berbicara tentang pergumulan.
Kita sudah mempelajari sampai pada ay 13 & ay 14 yaitu tentang pergumulan dalam menghadapi dunia ini.
Sekarang kita membaca Kolose 4 : 15, 16,
15. Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya.
16. Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.
Ini pergumulan kita dihari-hari ini supaya rohani kita tidak menjadi suam-suam seperti jemaat Laodikia.

Ada surat untuk jemaat Kolose supaya dibacakan di Laodikia dan juga ada surat untuk Laodikia yang harus dibacakan di Kolose.
Jadi ada dua keadaan rohani dari sidang jemaat yang sangat kontras/bertentangan yaitu:

Mari kita periksa tentang jemaat Laodikia ini di dalam ktb Wahyu 3 : 14 – 17,
14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Pengertian dari suam-suam kuku itu adalah tidak dingin dan tidak panas. Di dalam terj.lama >>> dingin itu sama dengan sejuk. Jadi, pengertian tentang dingin ini bukanlah dingin seperti di dalam injil Matius 24 yaitu kasih menjadi dingin; tetapi dingin yang dianjurkan oleh TUHAN >>> ‘alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas dan ini adalah pengertian yang positif yaitu:

Sekarang pengertian dari tidak panas dan tidak dingin yaitu:

Inilah keadaan dari jemaat Laodikia yaitu:

Wahyu 3 : 17,Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Saya tidak akan menerangkan semuanya tetapi saya hanya mengambil keadaan rohani yang telanjang. TUHAN katakan: ‘AKU akan memuntahkan engkau dari MulutKU’. Kalau keadaan rohani kita suam-suam kuku sampai menjadi telanjang berarti kita akan dimuntahkan oleh TUHAN/terpisah dari TUHAN dan tidak dapat diambil/dipungut kembali. Kita ingat peristiwa di taman Eden, begitu Adam dan Hawa telanjang/keadaan jemaat Laodikia yang suam-suam, maka dimuntahkan oleh TUHAN/terpisah dari TUHAN dan ini berarti sama artinya waktu Adam dan Hawa telanjang, maka mereka diusir dari taman Eden/terpisah dai TUHAN.
Adam dan Hawa tidak boleh berada di taman Eden sebab manusia yang telanjang adalah manusia darah daging yang tidak boleh masuk ke dalam kerajaaan surga/Yerusalem Baru.
Istilah dimuntahkan = diusir oleh TUHAN dan tidak boleh masuk ke firdaus y.a.d dan ini berarti tidak mewarisi kerajaan surga.Inilah keadaan dari jemaat Laodikia, oleh sebab itu kita harus bergumul supaya tragedi taman Eden ini tidak terjadi lagi sebab keadaan jemaat Laodikia ini = taman Eden yaitu telanjang.

Mari sekarang ini kita sungguh-sungguh memeriksa >>> ‘alangkah baiknya kalau engkau dingin/ada suasana damai dan alangkah baiknya kalau engkau panas/ada suasana berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Dingin dan panas berarti hidupnya itu berubah/mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan. Kita jangan mempertahankan hidup yang namanya ‘aku’/’kepentingan diri sendiri’. Semoga kita mengerti.

Tetapi TUHAN mau menolong dan memberi kesempatan kepada sidang jemaat Laodikia >>>Wahyu 3 : 18, 19,
18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

TUHAN mau mengangkat kehidupan rohani sidang jemaat dengan dua cara yaitu:

Kita kembali membaca Wahyu 3 dan jika TUHAN menegur dan menghajar, maka itu adalah aktifitas dari TUHAN, dan apa saja aktifitas TUHAN itu? Wahyu 3 : 20, Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Jadi, di saat TUHAN menegur dan menasihati lewat Firman pengajaran/TUHAN menghajar kehidupan kita mungkin lewat ekonomi, lewat kesehatan, maka ini berarti TUHAN sedang mengetuk pintu hati kita.

Istilah TUHAN mengetuk pintu hati ini dapat kita pelajari tentang dua sikap dari TUHAN yaitu:

Kita akan mempelajari dari jaman ke jaman di mana TUHAN mengetuk pintu hati manusia dan kita akan mempelajari peta jaman.

Dalam peta jaman ini pengikutan anak-anak TUHAN kepada TUHAN dibagi menjadi tiga jaman yaitu:

  1. Jaman ALLAH BAPA>>> dimulai dari Adam – Abraham dan kira-kira duaribu tahun dan jaman ini diwakili jaman Nuh. TUHAN mengetuk pintu hati manusia pada jaman Nuh dimana keadaan manusia pada waktu itu berada pada puncak dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan dan ini diancam dengan kebinasaan yaitu dengan air bah. Mulai dari jaman Nuh, maka TUHAN mengetuk pintu hati manusia lewat pemberitaan Firman >>> 1 Petrus 3 : 18 – 20,
    18. Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,
    19. dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
    20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

    TUHAN mengetuk pintu hati manusia di jaman Nuh lewat pemberitaan Firman TUHAN/penginjilan/berita keselamatan supaya mereka diselamatkan/tidak masuk dalam hukuman air bah. Tetapi sayang! Hanya delapan orang/Nuh sekeluarga yang diselamatkan sedangkan yang lainnya menolak dengan menutup pintu hati/keras hati, tidak mau melembut dan tetap mempertahankan dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
    Tetap mempertahankan dosa:
    • keras hati.
    • tetap mempertahankan kehendaknya sendiri/keinginan dagingnya sendiri sehingga tetap berbuat dosa makan minum dan kawin mengawinkan sampai mereka binasa oleh air bah.
    Dihari-hari ini dunia kembali diancam dengan penghukuman api dari langit. TUHAN mengetuk pintu hati kita sekarang ini dan biarlah setiap dari kita yang dimulai dari saya untuk membuka pintu hati untuk menerima kehendak TUHAN. Kita jangan mempertahankan keinginan/kehendak diri sendiri yang mengarah kepada dosa. Kalau kita sudah jatuh ke dalam dosa/ada ikatan dosa apa saja bentuknya, mari! kita akui dosa-dosa kita dan kita akan menerima kehendak TUHAN untuk menjadi benar dan suci sehingga kita terhindar/mendapat perlindungan seperti Nuh.
    2 Petrus 3 : 11, Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
    Hidup benar dan suci akan terlindung dari hukuman api y.a.d.
    Sesungguhnya api ini memiliki dua pengertian yaitu:
    • api dari langit >>> penghukuman atas dunia ini.
    • api pencobaan yang akan melanda seluruh dunia yaitu antikrist selama tiga setengah tahun.
      Di jaman Nuh, TUHAN mengetuk pintu hati lewat pemberitaan Firman dan untuk kita sekarang ini, TUHAN mengetuk pintu hati lewat pemberitaan Firman dan juga lewat hajaran. Oleh sebab itu biarlah kita menerima dengan mengakui keadaan kita sehingga kita diampuni dan jangan mempertahankan keinginan daging/kehendak daging yang membawa kita untuk berbuat dosa/jatuh ke dalam dosa.
    Jika kita benar-benar membuka pintu hati, maka kita akan dilindungi dari:
    • api pencobaan yang melanda bumi yaitu api dari antikrist yang merupakan pencobaan terbesar.
    • api penghukuman dari TUHAN dan juga dilindungi dari api belerang/lautan api belerang/neraka.
      Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dengan jangan mempertahankan kehendak dosa dan kehendak daging sendiri yang mendorong kita untuk berbuat dosa, tetapi kita membuka pintu hati untuk menerima kehendak TUHAN/untuk hidup benar dan suci.
  2. Jaman ANAK ALLAH>>> dimulai dari Abraham – kedatangan YESUS Yang pertama, ini juga kurang lebih duaribu tahun dan jaman ini diwakili oleh satu pribadi yaitu TUHAN mengetuk pintu hati Ayub yang mempertahankan kebenaran diri sendiri/Ayub hidup di dalam kebenaran diri sendiri. Ayub 32 : 1, 2,
    1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
    2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

    Praktek dari kebenaran diri sendiri itu adalah;
    • suka menyalahkan/menghakimi orang lain.
    • menyalahkan TUHAN/merasa lebih benar dari TUHAN.
      Menyalahkan TUHAN itu dalam bentuk apa?
    • bisa dengan menganggap TUHAN itu tidak adil >>> saya sudah rajin beribadah, tetapi TUHAN tidak memberkati, sedangkan orang lain yang tidak rajin beribadah, tetapi TUHAN memberkatinya.
    • tidak dapat menerima Firman pengajaran yang benar/menyalahkan Firman pengajaran yang benar sebab Pribadi TUHAN adalah Firman.
      Inilah, Ayub yang hidup di dalam kebenaran diri sendiri, oleh sebab itu kita harus berhati-hati dihari-hari ini. Biarlah kita tetap berpatokan pada apa yang sudah diajarkan oleh gembala-gembala/sesepuh-sesepuh kita, baik itu alm.bpk.pdt In Juwono, alm.bpk.pdt Pong dan juga alm.bpk.pdt Totaijs dstnya. Mari kita bersungguh-sungguh, bahwa kita ini hidup dari Firman TUHAN. Kita dipercayakan oleh TUHAN dengan Firman pengajaran yang benar yang diwahyukan kepada alm.bpk.pdt v.Gessel yaitu Firman pengajaran tabernakel dan ini yang kita pegang sebab ini adalah wahyu dan sudah dibuktikan tidak ada yang salah, bahkan sekarang ini sudah berjalan selama tujuhpuluh tahun lebih dan tetap berlangsung. Hanya orang yang memiliki kebenaran diri sendiri tidak dapat menerima bahkan menyalahkan Firman pengajaran.
      Karena Ayub berada di dalam keadaan kebenaran diri sendiri yaitu dengan menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan TUHAN berarti ia juga akan dihukum dan binasa sebab kerohaniannya merosot.
    Jadi, TUHAN mengetuk pintu hati Ayub lewat hajaran. Tadi di jaman Nuh, lewat penginjilan/Firman penginjilan >>> mari! supaya selamat, kita masuk ke dalam bahtera >>> Roh YESUS Yang memberikan Firman penginjilan. Waktu itu YESUS belum dalam bentuk sebagai seorang Manusia tetapi masih dalam bentuk ROH Yang memberitakan injil, tetapi ditolak. Sekarang Ayub diketuk pintu hatinya oleh TUHAN bukan lewat Firman tetapi lewat hajaran, ia dihajar habis-habisan dan TUHAN ijinkan semua yang ia miliki itu habis. Tetapi puji syukur kepada TUHAN, sebab di dalam hajaran ini, Ayub membuka pintu hatinya kepada TUHAN. Mari saudaraku! Mungkin sekarang ini saudara berada di dalam keadaan dihajar oleh TUHAN, mari! jangan keraskan hati, jangan marah kepada TUHAN dengan mengatakan bahwa TUHAN itu tidak adil tetapi kita bersikap seperti Ayub yaitu membuka pintu hati sehingga kita akan merasakan Tangan Kanan TUHAN Yang penuh dengan getaran kasih dan kebaikan yang bekerja di dalam hidup kita.
    Ayub 42 : 5, 6,
    5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    Inilah saudaraku! Ayub membuka pintu hati, artinya: Ayub mengaku bahwa ia hanyalah debu tanah liat yang banyak kesalahan. Bukan orang lain yang salah, apalagi bukan TUHAN Yang salah, tetapi aku yang salah. Bukan Firman pengajaran yang salah tetapi aku yang salah. Ayub membuka pintu hatinya di saat ia dihajar oleh TUHAN dengan duduk di atas debu tanah.
    Duduk di debu tanah = mengaku bahwa ia hanyalah debu tanah liat yang memiliki banyak kekurangan dan dosa, tidak layak dan tidak berdaya.
    Tanah liat itu tidak dapat berbuat apa-apa sebab hanya untuk diinjak-injak. Ayub tidak berdaya dan di saat itulah Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan memulihkan Ayub dua kali lipat. Ayub 42 : 10, Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
    Tadi diterangkan tentang Nuh, begitu ia membuka pintu hatinya, ia menerima kehendak TUHAN sekalipun ia diolok-olok karena tidak ada hujan, tetapi begitu ia masuk kedalam bahtera maka Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan, melindungi Nuh dan sekarang melindungi kita dari hukuman api y.a.d.
    Begitu juga dengan Ayub, begitu ia menyesal dan ia membuka pintu hati dengan mengakui bahwa ia hanyalah tanah liat yang memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, maka Tangan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan segera bereaksi dengan memulihkan Ayub secara dobel/duakali lipat. TUHAN memulihkan rohaninya yang sudah merosot karena ia merasa benar sendiri sehingga ia tidak dapat menerima kebenaran TUHAN dan ini berarti Ayub bukanlah orang yang benar. Oleh sebab itu hati-hati bagi sidang jemaat yang menolak Firman kebenaran, maka hidupnya akan menjadi tidak benar. Ayub dipulihkan sehingga kerohaniannya dapat menjadi benar dan suci. Ayub juga dipulihkan secara jasmani sebab keadaan ekonominya sudah porak poranda/habis-habisan tetapi Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan, mampu memulihkan, asalkan kita mau membuka hati saat TUHAN mengetuk dan kita mengakui bahwa kita hanyalah tanah liat. Semoga kita mengerti.
    Marilah saudaraku! Ada Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih yang akan:
    • melindungi kita kalau kita membuka hati dan tidak mempertahankan kehendak diri sendiri tetapi mengikuti kehendak TUHAN seperti Nuh.
    • melindungi kita asal kita jangan mempertahankan kebenaran diri sendiri seperti Ayub, tetapi kebenaran TUHAN Yang kita harus terima, sehingga Tangan Kanan TUHAN Yang akan memulihkan kita.
  3. Akhir jaman/jaman akhirdimulai dari kedatangan YESUS Yang pertama – kedatangan YESUS Yang keduakalinya dan ini diwakili oleh jemaat Laodikia. Akhir jaman ini juga kurang lebih duaribu tahun. Sekarang ini sudah tahun duaribu tujuh dan berarti peta jaman ini salah >>> peta jaman ini tidak salah, sebab saya pernah mendapatkan s.m.s yang mengatakan hal ini dan peta jaman ini berarti sudah tidak berlaku lagi ini. Orang-orang yang mengatakan bahwa peta jaman itu salah adalah orang-orang yang menanggapinya secara hurufiah dan saya menerangkan bahwa itu adalah masa perpanjangan sabar TUHAN Yang masih mengetuk pintu hati untuk memberi waktu bagi kita agar kita mau membuka pintu hati.
    Ketukan terakhir ini untuk sidang jemaat Laodikia/jemaat akhir jaman yang berada di dalam keadaan suam-suam kuku/dalam keadaan telanjang secara rohani, dan secara jasmani, mereka diberkati, tetapi mereka hanya hidup untuk kepentingan diri sendiri >>> ‘aku, aku, aku’ >>> hal ini yang harus diserahkan kepada TUHAN pada saat TUHAN mengetuk pintu hati kita.
    Wahyu 3 : 20, 21,
    20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
    21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

    Mari saudaraku! Keluhan dari rasul Paulus >>> Filipi 2 : 21, sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.
    Inilah jemaat Laodikia yang hanya memiliki kepentingan diri sendiri, bukan kepentingan Tubuh KRISTUS sehingga pada akhirnya mereka menjadi suam-suam/telanjang. Tetapi sekarang TUHAN mengetuk pintu hati dari jemaat Laodikia/jemaat bangsa kafir agar membuka pintu hati mereka.
    Mengetuk pintu hati berarti menyerahkan kepentingan diri sendiri untuk menerima kepentingan TUHAN yaitu pembangunan Tubuh KRISTUS. Untuk ini bukannya kita tidak boleh bekerja dlsbnya, tetapi arahkan kepentingan sendiri kepada pembangunan Tubuh KRISTUS, baik itu di dalam nikah >>> suami dan isteri jangan egois agar nikah saudara dapat masuk ke dalam kesatuan Tubuh. Demikian juga di dalam penggembalaan/ibadah pelayanan >>> memang kita menghadapi banyak kesibukan tetapi utamakan terlebih dahulu kepentingan KRISTUS/kepentingan pembangunan Tubuh KRISTUS. Dan juga sampai pada antar penggembalaan juga harus diarahkan pada kepentingan Tubuh KRISTUS.

Jika kita mengutamakan kepentingan Tubuh KRISTUS, maka Tangan Kanan Yang penuh kasih dan kebaikan akan bekerja.
Wahyu 3 >>> ‘AKU akan’ >>> siapa membuka pintu hati dengan mengakui kekurangan kita dan menerima/mengutamakan kepentingan TUHAN/kepentingan pembangunan Tubuh KRISTUS, maka kita akan mengalami aktifitas dari Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan untuk:

Peta jaman yang dibagi menjadi tiga jaman adalah sbb:

Mari! dihari-hari ini kita mengutamakan kepentingan pembangunan Tubuh KRISTUS dan Tangan Kanan TUHAN tidak pernah menipu kita.
Tangan Kanan TUHAN akan:

TUHAN memberkati kita sekalian.