Umum Surabaya - Minggu, 01 April 2007
Kita masih akan membahas tentang gereja yang tidak tergembala, dengan membaca srt Yudas 1 : 4, Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.Tanda dari gereja yang tidak tergembala ialah:
Kita melanjutkan membahas bagian yang kedua dari gereja yang tidak tergembala yaitu menyalahgunakan kasih karunia TUHAN. Bangsa kafir ini hidup hanya karena kasih karunia/kemurahan ALLAH, tanpa kasih karunia/kemurahan ALLAH, maka bangsa kafir ini seperti keledai yaitu lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya/lahir hanya untuk mati. Setelah kita lahir dan diselamatkan oleh TUHAN bahkan disempurnakan dan ini merupakan kekuatan dari kasih karunia TUHAN, maka kita jangan menyalahgunakan kasih karunia TUHAN itu.
Praktek dari menyalahgunakan kasih karunia TUHAN itu ialah:
Tidak akan pernah tersandung dan ini adalah hal yang positif >>> 2 Petrus 1 : 10, Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
Dosa tersandung dan menjadi sandungan = dosa Babel. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dengan sungguh-sungguh memperhatikan pelayanan, terutama bagi kita bangsa kafir yang dapat beribadah dan melayani, maka hal ini merupakan kasih karunia dan kemurahan TUHAN.
Matius 18 : 6, "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Istilah menyesatkan ini sesungguhnya di dalam bahasa aslinya adalah menyandung.
Batu kilangan diikatkan di leher dan ditenggelamkan ke dalam laut = dosa Babel. Kita harus berhati-hati sebab kalau kita tersandung di dalam pelayanan sampai kita meninggalkan ibadah pelayanan, ini berarti kita sudah masuk dalam dosa Babel/tenggelam dalam dosa Babel.
Wahyu 18 : 21, Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Orang yang tersandung di dalam pelayanan itu, ia semakin tenggelam dan tidak semakin naik. Secara rohani, ia tenggelam di dalam dosa Babel dan secara jasmani, ia juga tenggelam, sampai pada akhirnya, ia akan tenggelam di dalam api dan belerang/neraka. Mudah tersandung dan menjadi sandungan membuat sia-sia kasih karunia TUHAN. Kita harus memperhatikan, sebab sandungan ini justru banyak terjadi di dalam ibadah pelayanan yaitu menjadi sandungan dan tersandung sampai pada puncaknya yaitu tenggelam dalam lautan api dan belerang/neraka.
Inilah gereja yang palsu yaitu gereja yang tidak tergembala/gereja yang menyalahgunakan kasih karunia TUHAN dengan praktek:
Sekarang kita akan membahas hidup di dalam kasih karunia TUHAN dengan praktek yaitu:
1 Petrus 2 : 19, Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Mau menderita sekalipun tidak berbuat dosa. Mari! kita memeriksa diri kita, apakah kita mau menderita sekalipun tidak berbuat dosa? Mau menanggung penderitaan karena Firman/karena kehendak ALLAH? Jika kita mau berbuat itu, maka itu berarti kita hidup di dalam kasih karunia TUHAN, bahkan menderita karena tidak berbuat dosa itu bukan karena ia mau, tetapi karena ia merasa berbahagia dalam salib >>> Kisah rasul 5 : 41, Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Jangankan kita berbahagia/dipermuliakan bersama YESUS di surga, mau menderita bersama YESUSpun, sesungguhnya kita tidak layak sebab kita ini terlalu kotor. Dan kalau kita diijinkan menderita bersama YESUS, maka itu hanyalah kasih karunia TUHAN dan untuk ini seharusnyalah kita merasa berbahagia.
Bagi siswa/i Lempin-El! Coba saudara melihat kebelakang! Sebelum saudara masuk Lempin-El ini, siapa sebenarnya saudara ini? Sesungguhnya kita semua tidak layak walau hanya untuk membersihkan gereja/rumah TUHAN. Oleh sebab itu saudara jangan mengeluh tetapi berbahagia karena Firman TUHAN/karena kehendak TUHAN. Seperti yang sudah diajarkan oleh TUHAN YESUS bahwa kebahagiaan sesungguhnya adalah di dalam salib. Seandainya di dunia ini kita berbahagia karena kita memiliki banyak uang yang tersimpan di dalam bank, kemudian kita mendapat berita bahwa bank tersebut akan bangkrut, tentunya kita akan menjadi bingung sehingga yang tadinya kita merasa berbahagia, kemudian berbalik menjadi stress >>> inilah kebahagiaan di dunia. Tetapi kalau kebahagiaan di dalam salib, maka kebahagiaan itu tidak dapat diganggu gugat oleh apapun juga.
Inilah gereja yang tergembala/gereja yang benar yaitu mau hidup menderita bersama YESUS. Sekarang ini yang ditolak oleh banyak orang Kristen sebab mereka hanya menginginkan berkat-berkat secara jasmani, dan juga kaum muda hanya menginginkan yang menyenangkan hati. Biarlah apa yang mereka kehendaki sebab seperti yang dikatakan di dalam alkitab yaitu banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih.
Lukas 6 : 20 – 22,
20. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
21. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
22. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Tidak ada lagi yang lebih rendah dari miskin, jadi sekalipun dunia bergoncang, ia tetap berbahagia >>> inilah kebahagiaan di dalam salib.
Lapar, di puaskan dan ini banyak prakteknya yaitu kalau kita puasa/lapar, maka kita menjadi puas. Kita harus berhati-hati, sebab ada pengajaran yang mengajarkan supaya kita tidak perlu lagi berpuasa. Salah satu mantan siswa Lempin-El yang menjadi pengerja menelepon saya dan ia berkata bahwa ketika ia berpuasa, maka ia diejek oleh isteri dari gembala yang mengatakan bahwa tidak perlu lagi berpuasa sebab kita sudah memiliki pengajaran Mempelai. Saya katakan kepadanya untuk tetap berpuasa dan jangan balas mengejek. Ini dilakukan supaya sidang jemaat merasa senang/berbahagia tetapi di luar salib dan itu adalah kebahagian dunia yang akan menuju kepada kebinasaan.
Jadi, empat macam ini yaitu miskin, lapar, menangis dan aniaya/dibenci adalah kebahagiaan di dalam salib dan ini adalah kasih karunia. Empat = salib.
Sekarang pertanyaannya, mengapa TUHAN mengijinkan kita menderita sekalipun kita tidak melakukan kesalahan/dosa? Jawabannya adalah:
Kita kembali membaca Lukas 6 : 21b, Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Menerima empat sifat/tabiat YESUS yang dimulai dari:
menangis dan tertawa >>> ini menunjuk sifat YESUS sebagai Manusia, YESUS menangis >>> waktu lahir YESUS pasti menangis, sekalipun tidak ditulis di dalam alkitab tetapi sudah pasti sama dengan kita sebab YESUS lahir sebagai Manusia. Demikian juga waktu Lazarus mati, YESUS juga menangis. Oleh sebab itu jika orang Kristen menangis waktu mengikuti YESUS, maka hal ini sudah benar. YESUS juga menangis, waktu IA menghadapi Yerusalem yang membunuh nabi-nabi >>> YESUS menangis karena dosa-dosa Yerusalem.
Untuk sekarang ini arti dari kita menerima sifat YESUS sebagai Manusia adalah kita banyak menangis karena dosa-dosa kita = menyesali/mengakui dosa-dosa kita dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi maka kita akan mengalami kebahagiaan/tertawa.
Raja Daud di dalam Mazmur 32 mengatakan berbahagialah orang yang diampuni dosanya >>> Mazmur 32 : 1, Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Mari! kepada kaum muda, banyak kita tertawa di dalam dosa dihari-hari ini dan ini terbalik >>> ketika ditanya mengapa tidak beribadah? Maka mereka menjawab dengan tertawa-tawa >>> sudah tahu kalau tidak beribadah itu merupakan dosa, tetapi mereka justru tertawa-tawa. Harus berhati-hati, sebab ini berarti belum mengenal Pribadi YESUS sebagai Manusia. YESUS menangis terlebih dahulu baru tertawa >>> ‘berbahagialah orang yang menangis sekarang, sebab nanti akan tertawa’. Jangan dibalik dengan tertawa terlebih dahulu, sebab kalau tertawa di dalam dosa, maka nanti akan menangis di dalam neraka.
Lukas 6 : 20, Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah,hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Miskin, yang empunya kerajaan surga >>> ini menunjuk sifat YESUS sebagai Raja. Banyak diterangkan bahwa YESUS sebagai Raja, IA kaya, oleh sebab itu kita juga harus kaya. Kalau orang Kristen yang miskin maka ia akan menjadi frutrasi karena tetap miskin. Apalagi seorang hamba TUHAN yang tidak pernah menjadi kaya, maka ia akan menjadi tidak bersemangat lagi di dalam pelayanannya. Tetapi yang jelas di dalam alkitab dikatakan bahwa ‘berbahagialah orang miskin karena ia yang empunya kerajaan surga’. Dan ini berbalikan dengan ajaran sekarang yang mengatakan karena YESUS adalah Seorang Raja Yang kaya >>> memang YESUS kaya di surga tetapi di dunia IA miskin sampai kuburanpun YESUS tidak memilikinya.
YESUS Yang kaya di surga tetapi Ia rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya dan ini adalah hal yang benar >>> 2 Korintus 8 : 9, Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Ayat di atas ini seringkali diartikan secara hurufiah yaitu YESUS menjadi miskin supaya kita menjadi kaya dan ini berarti uang, dan kalau tidak memiliki uang, maka menyalahkan ayat ini dengan berkata >>> dikatakan bahwa YESUS menjadi miskin supaya saya menjadi kaya, tetapi kenyataannya tidak begitu. Hal ini bukan berarti kaya dengan uang tetapi kaya dengan kemurahan >>> sekalipun kita tidak memiliki uang tetapi dapat memberi >>> 2 Korintus 8 : 1, 2,
1. Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
2. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Miskin/tidak memiliki uang tetapi dapat memberi >>> ini yang dimaksud dengan kaya. Seringkali orang berkata bahwa YESUS miskin supaya kita menjadi kaya/memiliki banyak uang dan banyak orang Kristen yang menunggu memiliki banyak uang terlebih dahulu baru mau memberi, tetapi sesudah memiliki banyak uang, malahan menjadi kikir. Lebih baik berkata bahwa kita tidak memiliki apa-apa tetapi dapat memberi apa yang ada dan ini seperti jemaat Makedonia yang dimulai dari mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus bagi pekerjaan TUHAN dan juga kepada sesama yang membutuhkan. Ini yang dimaksud dengan kaya dalam kemurahan dan ini adalah sifat dari Raja.
Orang yang kaya berkata bahwa ia hendak merombak lumbung tetapi karena ia tidak pernah memberi, maka TUHAN katakan bahwa orang itu tidak kaya di hadapan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Perbuatan kebajikan itu tidak akan hilang tetapi akan menjadi pakaian putih yang yang berkilau-kilauan.
2 Korintus 9 : 8, Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Pelbagai kebajikan = memberi dan ini yang akan menjadi pakaian Mempelai.
YESUS sebagai Raja/Mempelai Pria Surga dan kita sebagai raja-raja/Mempelai Wanita TUHAN juga memakai pakaian yang sama dengan YESUS.
Wahyu 19 : 8, Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Lenan halus adalah perbuatan kebajikan menjadi pakaian Mempelai/pakaian yang berkilau-kilauan. Semoga kita dapat mengerti.
Mari! kita sekarang belajar dari salib/mengapa kita harus menderita? supaya:
Selanjutnya sifat YESUS sebagai Hamba >>> Lukas 6 : 21a, Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Sesudah masuk dalam baptisan air (Mat 4 ), Roh.Kudus bagaikan burung merpati berada di atas YESUS, kemudian Roh membawa YESUS ke padang gurun untuk berpuasa/merasa lapar untuk melakukan kehendak Bapa/memuaskan Bapa. Waktu setan datang dan berkata >>> jadikan batu ini menjadi roti. Jika YESUS mementingkan Diri Sendiri, maka akan menjadi kebetulan sebab IA ditantang untuk mendemonstrasikan kekuasaanNYA. Tetapi YESUS tidak menanggapi setan dan IA berkata >>> ‘ada tertulis bahwa manusia itu hidup bukan karena roti tetapi dari Firman Yang keluar dari Mulut ALLAH’. YESUS berpuasa untuk melakukan kehendak Bapa/melayani Bapa sampai Bapa merasa puas. Ini adalah sifat dari seorang hamba >>> kita jangan membaliknya dengan melayani Bapa tetapi kita mencari apa yang puas bagi daging kita. Tetapi kita harus rela lapar/menderita sampai orang lain merasa puas.
Apa buktinya kalau kita memiliki sifat dari seorang hamba? Yaitu melayani dengan rasa lapar/rasa kebutuhan. Jadi kita melayani itu bukan karena kita ini dibutuhkan >>> ini adalah pandangan yang salah, sebab merasa jika tidak ada kita maka akan gagal. Jika kita ingin memiliki tabiat dari YESUS yaitu sebagai seorang hamba, maka kita harus melayani dengan satu kebutuhan/melayani bagaikan orang yang lapar yang hendak makan dan juga tidak merasa bosan. Mengapa kita tidak pernah merasa bosan makan nasi? Karena kita butuh dan karena kita merasa lapar.
Inilah kekurangan kita yaitu kita melayani tetapi dengan merasa dibutuhkan.
Kita melayani seperti YESUS Yang merasa lapar dengan:
Lukas 17 : 8, Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Ikat pinggang adalah kita melayani dengan setia dan benar >>>Yesaya 11 : 5, Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Mari saudaraku! inilah pelayanan yang memuaskan Hati TUHAN yaitu dengan mengikat pinggang/setia dan benar.
Bagi siswa/i Lempin-El, selain makan minum adalah kebutuhan kita tetapi makan minum juga merupakan jaminan pemeliharaan TUHAN. Jadi urusan kita sebagai hamba-hamba/pelayan-pelayan TUHAN hanyalah melayani sampai kita memuaskan Hati TUHAN sedangkan urusan makan dan minum, kebutuhan sehari-hari dan juga masa depan kita merupakan urusan dari TUHAN. Inilah sifat dari seorang hamba.
Tadi di bagian atas sudah diterangkan sifat YESUS yaitu:
Kemudian sifat YESUS sebagai Anak ALLAH>>> Lukas 6 : 22, Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Jadi, inilah sifat YESUS sebagai Anak ALLAH di dalam kesucian dan kemuliaan yaitu IA dibenci, dianiaya. Kalau kita mengalami percikan darah yaitu dianiaya, difitnah karena kita sungguh-sungguh melayani TUHAN, maka ini adalah kesempatan bagi kita untuk menerima sifat Anak ALLAH di dalam kesucian dan kemuliaan.
Wahyu 7 : 13, 14,
13. Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Kesusahan yang besar = aniaya.
Jadi sifat Anak ALLAH di dalam kesucian dan kemuliaan >>> warna putih. Di saat kita mengalami aniaya dan disaat kita dibenci dan ini bukannya karena kita berbuat kesalahan tetapi karena TUHAN, maka itu adalah saatnya kita mencuci jubah sampai menjadi putih dan ini berarti kita hidup di dalam kesucian dan kemuliaan sampai satu saat menjadi putih berkilau-kilauan. Sekarang ini banyak dari kita dihari-hari ini difitnah, diejek karena melayani TUHAN atau karena kita mempertahankan Firman pengajaran/mempertahankan Nama YESUS, kita jangan melawan atau bersilat lidah sebab ini bukanlah sifat dari Anak ALLAH tetapi ini justru adalah kesempatan bagi kita untuk mencuci jubah kita di dalam Darah sampai menjadi putih dan sampai satu waktu menjadi jubah putih yang berkilau-kilauan/pakaian Mempelai dan ini berarti kita hidup di dalam kesucian dan kemuliaan. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah saudaraku! mengapa kita diijinkan untuk mengenal Pribadi YESUS sampai kita mengalami percikan darah yaitu:
Matius 11 : 2– 6,
2. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
3. lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
4. Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
5. orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
6. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Yohanes Pembaptis ini mengenal YESUS >>> ‘Lihat Anak Domba ALLAH Yang menghapus dosa-dosa dunia’ ia mengenal YESUS, tetapi ketika ia berada di dalam penjara, maka ia menjadi ragu-ragu. Mari kita membaca di dalam
Yohanes 1 : 29, Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Ketika Yohanes berada di dalam penjara, ia menjadi ragu terhadap YESUS, oleh sebab itu kita harus berhati-hati, sebab banyak kali kita yang sudah mengenal YESUS sebagai Anak Domba ALLAH apalagi kalau kita diberkati, maka akan selalu mengatakan YESUS! Yes! IA luar biasa! Tetapi kalau kita berada di dalam suasana penjara/di dalam penderitaan >>> kita menjadi ragu-ragu terhadap Pribadi YESUS >>> apakah itu benar Pribadi YESUS? Untuk itu, maka baik Yohanes Pembaptis maupun kita, harus mengenal kuasaNya untuk menolong kita semuanya.
Yohanes Pembaptis ini sebenarnya adalah seorang pribadi yang teguh >>>
Matius 11 : 7 – 9,
7. Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
8. Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
9. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
Ay 9 >>> ini adalah Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis ini bukanlah seperti buluh yang terkulai tetapi sebelum ia berada di dalam penjara, ia mengenal YESUS sebagai Anak Domba ALLAH dan ia adalah seorang yang teguh. Tetapi ketika ia berada di dalam penjara, dalam menghadapi pencobaan, Yohanes menjadi ragu-ragu bagaikan buluh patah yang terkulai dan seperti sumbu yang sudah pudar cahayanya.
Matius 12 : 20, Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Inilah Yohanes Pembaptis yang pada awalnya ia adalah seorang yang teguh di dalam mengenal Pribadi YESUS, tetapi ketika ia berada di dalam penjara, ia mulai goyah bagaikan buluh yang patah dan terkulai dan seperti sumbu yang sudah pudar nyalanya. Pada mulanya ia terang karena memberitakan tentang pertobatan dan baptisan air bahkan mengatakan >>> hai! Ular beludak ketika ia menghadapi orang Parisi >>> luar biasa/begitu kuat. Tetapi ketika menghadapi penjara, ia menjadi loyo bagaikan buluh yang patah terkulai dan juga bagaikan sumbu yang sudah pudar nyalanya.
Saya tidak mengetahui bagaimana keadaan saudara sekarang ini, mungkin dulu saudara berada di dalam suasana yang berapi-api terlebih ketika berada di dalam suasana diberkati tetapi jika sekarang ini saudara seijin TUHAN menghadapi penjara/kesulitan-kesulitan/penderitaan, bagaimana keadaan kita? Apakah seperti Yohanes Pembaptis yang ragu-ragu seperti buluh yang terkulai atau seperti sumbu yang sudah pudar nyalanya? Tetapi TUHAN itu baik! Kalau keadaan kita ragu dan bimbang seperti Yohanes Pembaptis yang bagaikan buluh yang patah terkulai, kita tidak akan diputuskan dan juga bagaikan sumbu yang sudah pudar nyalanya, tidak akan dipadamkan tetapi justru YESUS menjawab pertanyaan Yohanes >>>
Matius 11 : 4, 5,
4.Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
5. orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Jawaban YESUS ini menunjukkan aktifitas YESUS dengan kuasa kebangkitan yang ditunjukkan kepada Yohanes Pembaptis dan juga sekarang ini ditunjukkan kepada kita.
Mari! di dalam penderitaan kita:
Untuk apa kuasa kebangkitan/kuasa Anak ALLAH ITU? kuasa kebangkitan ini untuk menghapuskan segala yang mustahil. Contoh: orang yang buta/cacat dapat melihat/sempurna, orang yang lumpuh/cacat dapat berjalan/sempurna juga orang yang sakit kusta dapat menjadi tahir. Ini semuanya adalah hal yang mustahil di dalam kehidupan kita tetapi dapat dihapuskan oleh kuasa kebangkitan supaya kita dapat teguh di dalam TUHAN. Kuasa kebangkitan itu bukan hanya menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang sulit menjadi tidak sulit dan juga yang tidak ada menjadi ada tetapi kuasa kebangkitan juga menyempurnakan segala yang cacat/mempercantik/memperindah hidup kita. Kalau kita cacat, maka hidup itu tidaklah indah. Oleh sebab itu kita jangan ragu-ragu biarpun seperti buluh yang sudah terkulai karena keadaan yang sudah sangat sulit ini/suasana penjara, tetapi mari! kita berdoa kepada TUHAN supaya sekarang ini kita bukan hanya mengikuti jejakNYA, juga mengenal PribadiNya, tetapi sekarang ini TUHAN hendak menunjukkan aktifitas kuasa kebangkitan yaitu menghapuskan segala kemustahilan dan menyempurnakan apa yang sudah cacat/memperindah hidup kita. Mari! buluh yang sudah terkulai >>> tegak kembali dan juga sumbu yang sudah pudar menjadi terang kembali karena kuasa kebangkitan TUHAN ada di tengah kita. Semoga kita dapat mengerti. TUHAN memberkati kita sekalian. HALELUYAH.