Umum Surabaya - Minggu, 17 Februari 2008

Kita melanjutkan ibadah kita ini dengan membaca ktb Keluaran 32 : 1 – 35, yang secara keseluruhan terbagi menjadi lima bagian besar yaitu:

  1. Ay 1 – ay 6 >>> tentang anak lembu emas.
  2. Ay 7 – ay 14 >>> murka ALLAH.
  3. Ay 15 – ay 20 >>> dua loh batu yang dipecahkan = penebusan
  4. Ay 21 – ay 29 >>> amarah Musa kepada Harun dan bangsa Israel = penyucian
  5. Ay 30 – ay 35 >>> Musa berdoa bagi bangsa Israel = pelayanan pendamaian.

Inilah garis besar dari ktb Keluaran 32.

Pada waktu yang lalu kita sudah membahas sampai pada Keluaran 32:4,
Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Jadi anak lembu emas/berhala itu dibentuk dari anting-anting emas yang dilepaskan. Kita sudah mempelajari, bahwa anting-anting emas itu menunjuk pada ketidak dengar-dengaran.

Selanjutnya, jika tidak dengar-dengaran, maka akibatnya >>> Keluaran 32 : 5,6,
5. Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
6. Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

Di ay 4 dikatakan >>> “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir” >>> lembu emas disebut sebagai allah yang telah menuntun mereka keluar dari Mesir. Jadi akibat dari ketidak dengar-dengaran akan menghasilkan pendusta. Kalau tidak dengar-dengaran, pasti akan berdusta dan ini yang harus kita jaga.

Sekarang ini kita akan membahas pengertian rohani dari pendusta:

  1. Efesus 4 : 25, Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
    Jadi pendusta itu adalah orang yang berkata/berbuat yang tidak benar/yang tidak sesuai Firman. Kalau sudah tidak dengar-dengaran/anting-anting di telinga dilepaskan, pasti akan berdusta.
    1 Yohanes 2 : 4, Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
    Jadi pendusta, tidak memiliki hubungan dengan Firman ALLAH/tidak memiliki kebenaran Firman ALLAH/di dalam hidupnya.
    Jadi pendusta adalah:
    • orang yang berkata/berbuat tidak benar dan orang semacam ini
    • tidak memiliki hubungan dengan kebenaran Firman ALLAH.
      Itu sebabnya kita harus berhati-hati dan selalu berkata benar di dalam segala hal; seringkali kita terperosok waktu kita berdagang >>> mendapat untung tetapi berkata rugi dan secara tidak sadar, maka kehidupan itu sudah tidak memiliki Firman/tidak ada kaitan dengan Firman di dalam hidupnya, sekalipun ia mendengarkan Firman TUHAN.
  2. 1 Yohanes 2 : 22, Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
    Jadi pendusta itu adalah kehidupan yang menyangkal YESUS lewat perkataan maupun lewat perbuatan. Seringkali lewat perkataan ada yang berani seperti Petrus waktu ia ditanya apakah Petrus mengenal YESUS? tetapi Petrus menyangkal dengan mengatakan bahwa ia tidak mengenal YESUS. Mungkin seringkali ada yang bertanya kepada kita apakah kita orang Kristen? tetapi kita menyangkal dengan berkata bukan >>> ini mungkin jarang terjadi. Yang banyak justru menyangkal YESUS lewat perbuatan kita.
    Titus 1 : 15, 16,
    15. Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
    16. Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

    Menyangkal YESUS dengan melakukan perbuatan-perbuatan keji dan durhaka.
    Perbuatan keji = perbuatan jahat dan najis.
    Mengaku ALLAH = orang Kristen dan melayani TUHAN, tetapi orang lain melihat perbuatannya keji/jahat dan najis/merugikan orang lain. Seringkali karena sesuatu hal yang merugikan daging, maka lewat perkataan, tidak mau mengakui TUHAN.
    Kemudian perbuatan mereka juga durhaka dan ini yang sering tidak disadari. Kedurhakaan ini terutama tidak mau beribadah kepada TUHAN, sekalipun mengaku sebagai orang Kristen dan juga mengaku mengenal TUHAN. Lebih baik akan saya tunjukkan ayatnya yang terdapat di dalam srt Ibrani 10 : 25 – 27,
    25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
    26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
    27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

    Tidak beribadah sudah menjadi suatu kebiasaan = durhaka dan ini berbahaya sebab sudah masuk dalam kategori menyangkal TUHAN dan akan dihukum oleh TUHAN. Inilah pendusta, mengaku mengenal YESUS tetapi menyangkal lewat perkataan dan perbuatan jahat, perbuatan najis dan perbuatan durhaka/biasa tidak beribadah dan juga sengaja tidak beribadah. Semoga kita dapat mengerti.
    Tadi di bagian atas dikatakan bahwa pendusta/menyangkal TUHAN = antikristus. Kristus = Yang diurapi. Jadi menyangkal TUHAN = antikristus = anti urapan/tidak memiliki urapan Roh Kudus/tidak ada kaitan/hubungan dengan Roh Kudus.
    Arti dari pendusta:
    • berkata dan berbuat hal yang tidak benar dan itu berarti tidak memiliki kaitan dengan kebenaran Firman/kosong dari Firman.
    • menyangkal Kristus Yang diurapi = antikristus = anti urapan = tidak memiliki hubungan dengan urapan Roh Kudus/tidak ada Roh Kudus di dalam hidupnya.
      Jadi, tidak memiliki Firman dan juga tidak memiliki Roh Kudus sehingga kehidupan itu benar-benar menjadi kering.
    Kalau seorang hamba TUHAN dan ini nomor satu untuk saya, jika gembala/hamba TUHAN menyampaikan Firman tetapi ia adalah seorang pendusta maka apa yang dikhotbahkan bukanlah Firman TUHAN. Memang ia membaca ayat-ayat Firman tetapi bukan Firman TUHAN yang disampaikan karena diterangkan dengan hal yang lain, mulai dengan menghantam orang lain karena ia seorang pendusta maka ia kosong dari Firman TUHAN. Pendusta selain kosong dari Firman TUHAN, ia juga kosong dari Roh Kudus/tidak memiliki urapan dari Roh Kudus.
  3. 1 Yohanes 4 : 20, Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
    Jadi arti dari pendusta selanjutnya adalah membenci saudara. Mengatakan mengasihi TUHAN Yang tidak kelihatan, tetapi membenci saudaranya yang kelihatan = benar-benar seorang pendusta. Saudara yang paling terdekat adalah di dalam nikah yaitu antara suami dan isteri >>> jangan ada kebencian, jangan ada rasa tidak suka, jangan ada pemisah/gap dan jika ada, maka harus diselesaikan. Dan juga hubungan antara kakak beradik, antara anak dengan orang tua, semuanya ini harus segera diselesaikan supaya kita jangan menjadi seorang pendusta. Jika menjadi pendusta dengan membenci saudaranya, maka itu berarti tidak memiliki kasih. Jadi pendusta itu tidak memiliki kasih ALLAH/kosong dari kasih ALLAH.
    Sangatlah jelas tiga pengertian dari pendusta ini sangatlah berat sebab:
    • tidak memiliki kebenaran Firman/kosong dari Firman TUHAN karena berkata dan berbuat hal yang tidak benar.
    • menyangkal TUHAN lewat perkataan dan perbuatan dan ini berarti kosong dari Roh Kudus/tidak memiliki hubungan dengan Roh Kudus.
    • membenci saudara >>> mengatakan mengasihi TUHAN tetapi membenci saudara = tidak memiliki hubungan dengan kasih ALLAH.
      Jadi pendusta itu tidak memiliki hubungan dengan Firman, dengan Roh Kudus dan juga dengan kasih ALLAH Yang adalah Pribadi TUHAN, berarti tidak dapat bergaul dengan Pribadi TUHAN = terpisah dari TUHAN untuk selama-lamanya.
    Kita harus berhati-hati dihari-hari ini sebab Harun/hamba TUHAN sudah menjadi seorang pendusta dan juga anak-anak TUHAN menjadi pendusta. Peristiwa ini terjadi di bawah G.Sinai dan karena tidak dengar-dengaran, akibatnya mereka tidak memiliki hubungan dengan Pribadi TUHAN = terpisah dari Pribadi TUHAN berarti kehidupan itu akan binasa di dalam neraka/mengalami kekeringan rohani/kekosongan rohani sehingga tidak ada kepuasaan dan kebahagiaan, karena terpisah dari TUHAN.
    Yang paling dekat dengan neraka adalah pendusta >>> Wahyu 21 : 8, Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
    Pendusta ditulis paling akhir dan itu berarti sangat dekat dengan neraka. Itu sebabnya kita harus berhati-hati supaya dihari-hari ini jangan ada dusta. Sudah beribadah seperti Harun dan bangsa Israel tetapi mereka menjadi pendusta. Sebenarnya mereka itu sudah berada di dalam neraka karena rohani mereka kering sehingga terpisah untuk selama-lamanya dengan TUHAN. Inilah tiga pengertian dari pendusta yang menunjukkan kepada kita bahwa pendusta itu benar-benar terpisah dari TUHAN. Peringatan kepada saya dan saudara untuk berhati-hati di dalam ibadah yang tidak jelas seperti bangsa Israel yang katanya mereka itu beribadah sebab ada Harun/ada hamba TUHAN tetapi sesungguhnya mereka itu berdusta/pendusta dan terpisah dari TUHAN sehingga dekat dengan neraka.
  4. Markus 14 : 55 – 59,
    55. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya.
    56. Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
    57. Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini:
    58. "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia."
    59. Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.

    Inilah saksi-saksi palsu dengan kesaksian – kesaksian palsu yang membuat YESUS harus disalibkan, apa artinya untuk sekarang ini? Jadi arti pendusta selanjutnya adalah orang yang tidak mau menyalibkan daging/perobekkan daging, sehingga ia menyalibkan TUHAN YESUS.
    Kepada kita sekarang, arti dari pendusta adalah tidak mau menyalibkan daging/perobekkan daging sehingga ia menyalibkan YESUS untuk keduakalinya/menghina TUHAN YESUS. Ini banyak kali terjadi karena kita tidak mau mengalami penyaliban daging/tidak mau mengalami perobekkan daging sehingga kita menyalibkan YESUS untuk keduakalinya/menghina Korban YESUS di depan umum.
    Jadi pendusta adalah:
    • tidak memiliki hubungan dengan TUHAN/tidak dapat bergaul dengan TUHAN sehingga ia dekat dengan neraka.
    • menolak salib >>> tidak mau menyalibkan daging, hanya mengejar apa yang enak bagi daging dan pada akhirnya ia menyalibkan TUHAN YESUS Yang keduakalinya dan menghina Korban Kristus.
      Inilah keadaan dari pendusta-pendusta yang berada di bawah gunung.

Akibatnya:

  1. Keluaran 32 : 5, 6,
    5. Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
    6. Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

    Kalau ada pendusta, maka akibat yang pertama adalah ibadah dan pelayanan mereka adalah ibadah yang palsu sampai penyembahan mereka juga palsu.
    Kita harus berhati-hati sebab penyembahan palsu di dalam Wahyu 13, mereka mengatakan bahwa mereka menyembah TUHAN tetapi sesungguhnya mereka itu menyembah antikrist.
    Ibadah dan pelayanan yang palsu >>> ‘duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria’ >>> hanya mencari kemakmuran/kebutuhan daging dan juga kesukaan daging/hiburan-hiburan. Inilah ibadah yang tanpa kehadiran Pribadi TUHAN = ibadah palsu yang tidak memiliki hubungan dengan Firman, Roh Kudus dan kasih = tidak memiliki hubungan dengan salib TUHAN/dengan Korban Kristus.
    Kesukaan daging dan hiburan-hiburan ini sangatlah laris sebab keadaan dunia memang sedang gersang. Mencari uang sulit dan susah, dan kalau di dalam gereja ditawarkan kemakmuran dan hiburan maka akan sangat laris tetapi semuanya palsu. Bagi kaum muda, saudara harus berhati-hati, jangan memilih ibadah yang menyenangkan daging sebab itu merupakan hal yang salah, sebab ibadah itu haruslah merobek daging/memiliki tanda salib. Ibadah yang mengenakkan daging itu mengarah kepada penyembahan berhala/penyembahan kepada antikrist.
    Kemakmuran dan hiburan >>> hanya ini yang ditonjolkan, bukan Firman TUHAN yang ditonjolkan >>> mereka sudah tidak menganggap Musa lagi padahal Musa itu naik ke gunung dan berpuasa/salib selama empatpuluh hari dan empatpuluh malam untuk mendapatkan Firman TUHAN bagi bangsa Israel.
    Rasul Paulus menangis dengan sungguh-sungguh karena banyak anak TUHAN/hamba TUHAN yang menjadi seteru salib/menentang salib TUHAN karena mengejar kesukaan daging/beribadah tetapi hanya mengejar daging >>> Filipi 3 : 18, 19,
    18. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
    19. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

    Di sini jelas, ibadah yang palsu itu hanya mengarah kepada kemakmuran dan hiburan sehingga menjadi seteru salib akaristus.
    Tetapi ibadah yang benar, pelayanan yang benar serta penyembahan yang benar akan terjadi perobekkan daging/penyaliban daging sehingga kita mengalami kesukaan surgawi/kesukaan oleh Roh Kudus dan keubahan hidup seperti air menjadi air anggur. Kalau daging disalibkan, akan ada kesukaan surga, bukan kesukaan dunia >>> hal ini tidak dapat saya terangkan dengan kata-kata tetapi semoga saudara dapat mengalaminya. Sekarang ini dibuatkan ibadah yang justru mengenakan daging; menyembah TUHAN saja dibuatkan yang mengenakan daging/dibuat supaya daging tidak merasa sengsara. Kita jangan tertipu seperti bangsa Israel di bawah kaki G. Sinai sehingga mereka sudah tidak lagi menganggap Musa yang untuk sekarang berarti sudah tidak lagi menganggap Firman TUHAN dan memang itulah pendusta-pendusta yang tidak memiliki hubungan dengan Firman, Roh Kudus, dengan kasih dan tidak memiliki hubungan
    dengan salib sebab semuanya palsu. Kita harus berhati-hati sebab akibat yang pertama adalah ibadah yang palsu sampai pada penyembahan juga palsu.
  2. Keluaran 32 : 6,Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
    Duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersuka ria = jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan= dosa Babel. Itu sebabnya kalau ibadahnya palsu, hanya mencari kemakmuran dan hiburan daging, maka arahnya akan jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan dan akan dibinasakan oleh TUHAN.
    Jika anak TUHAN sudah sekian lama bekerja, kemudian mengambil cuti untuk menyegarkan tubuh yang lelah dengan mencari makan minum dan hiburan >>> di dunia sudah mencari makan minum dan mencari hiburan kemudian dilanjutkan di gereja dengan mencari makan minum dan hiburan maka lama kelamaan daging itu tidak dapat dicegah sehingga jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Jika di dunia sudah mencari makan minum dan hiburan, kemudian datang ke gereja yang menyalibkan daging, ini akan menjadi rem/penahan sehingga kita makan minum, kawin dan mencari hiburan sesuai dengan kebutuhan hidup kita saja.
    Sekali lagi terutama bagi kaum muda, jangan saudara mencari ibadah yang mengenakan daging sebab itu tidak memiliki rem sehingga dapat mengarah kepada dosa makan minum dan kawin mengawinkan dan sekarang ini, ibadah yang hanya mengenakan daging itu sangat laris. Kemakmuran dan hiburan yang sangat dicari oleh orang-orang, tetapi hal itu yang akan menjerumuskan/bukan menghentikan tetapi menjerumuskan kita kepada dosa Babel.

Itu sebabnya sekarang ini kita harus bersungguh-sungguh supaya kita jangan menjadi seorang pendusta sebab itu akan:

Supaya kita dapat bergaul dengan TUHAN, maka kita jangan menjadi seorang pendusta tetapi kita harus menjadi seorang yang jujur sehingga kita dapat memiliki Firman, Roh Kudus dan kasih.
Amsal 3 : 32, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Pendusta tidak memiliki pergaulan dengan TUHAN/tidak dapat bergaul erat dengan TUHAN sehingga arahnya kepada ibadah yang palsu dan juga kepada dosa
Babel dan binasa untuk selama-lamanya. Jika kita jujur, maka kita dapat bergaul erat dengan TUHAN dan ini berarti kita memiliki Firman, Roh Kudus dan kasih ALLAH. Bukan pandai, hebat yang dapat mengerti Firman, sebab sekalipun pandai tetapi jika ia adalah seorang pendusta, maka ia tidak memiliki hubungan dengan Firman, bahkan ia akan mencela Firman sebab dianggap tidak masuk akal.

Jadi kita dapat menerima Firman, Roh Kudus dan kasih ALLAH bukan karena kita pandai, bodoh, kaya ataupun miskin >>> bukan! Tetapi dari jujur atau pendusta. Kalau kita jujur, maka kita dapat bergaul erat dengan TUHAN dan kita dapat menerima Firman, Roh Kudus dan kasih ALLAH.

Awal/permulaan dari kejujuran adalah kita jujur dalam mengaku dosa. Sebab dosa itu, apalagi dosa dusta yang merupakan pemisah antara kita dengan TUHAN. Jika kita sudah mengaku/menyelesaikan dosa, kemudian diampuni, maka kita jangan berbuat dosa lagi. Setelah penyelesaian dosa, maka kita dapat gaul dengan TUHAN/tidak terpisah lagi >>> kalau ada pemberitaan Firman, kita dapat mengerti dan bagi para hamba-hamba TUHAN, jika saudara berdoa, maka saudara dapat menerima pembukaan Firman, urapan Roh Kudus dan juga kasih TUHAN.

Terutama bagi kita bangsa kafir yang tidak dapat bergaul dengan TUHAN karena mempertahankan dosa >>> Yohanes 4 : 9, 15 – 18,
9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
15. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
16. Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
17. Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
18. sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Orang Yahudi = YESUS, sedangkan orang Samaria = bangsa kafir >>> tidak bergaul dengan YESUS.
*Secara daging, YESUS adalah orang Yahudi dan perempuan Samaria adalah bangsa kafir yang tidak dapat bergaul dengan orang Yahudi.

*Secara rohani, kita bangsa kafir, seringkali tidak dapat bergaul dengan TUHAN YESUS. Apa sebabnya? Karena sering mempertahankan dosa, dosa apa? Yaitu:

Kedua dosa ini merupakan spesialisasi/kekhususan dari bangsa kafir yang membuat bangsa kafir tidak dapat bergaul dengan TUHAN/kosong dari Firman, Roh Kudus dan kasih ALLAH sehingga membuat bangsa kafir tidak pernah
merasa puas.

Di dalam ay 15, perempuan Samaria ini meminta kepada TUHAN untuk memberikan air itu supaya aku tidak haus dan tidak usah datang ke sini lagi untuk menimba air >>> inilah keluhan dari bangsa kafir yang tidak pernah merasa puas sebab tidak bergaul dengan TUHAN/tidak memiliki Firman, Roh Kudus dan kasih ALLAH/Sumber Air Hidup sehingga kerohaniannya menjadi kering.
Di bagian atas dikatakan >>> kalau rohani itu kering/mati rohani, maka akan mengarah kepada mati yang ke dua = neraka. Dan inilah nasib kita sebagai bangsa kafir.

Jalan keluarnya adalah kita harus berkata jujur/mengaku dosa>>>
Yohanes 4 : 16, 17,
16. Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
17. Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

Beruntung wanita Samaria ini tidak berdusta, sebab jika ia berdusta, maka hidupnya akan menjadi lebih hancur dan binasa untuk selama-lamanya. Berkata jujur! Sekalipun harus menanggung risiko dengan berkata bahwa ‘itu bukanlah suamiku’. Tidaklah mudah untuk jujur mengaku dosa, sebab itu merupakan suatu pengorbanan dengan membayar harga/menanggung risiko. Sebab ada hukumannya untuk orang yang berzinah yaitu dilempar/dirajam dengan batu sampai mati. Perempuan Samaria itu menunjukkan dosa zinahnya/kenajisannya.

Mari! bagi bangsa kafir, satu-satunya cara agar dapat bergaul dengan TUHAN sekalipun keadaan kita mungkin tidak puas, kering/mati rohani, semuanya ini terjadi karena ada dosa yang dipertahankan. Dosa-dosa itu harus diakui/jujur di dalam mengaku dosa dengan segala pengorbanan, dengan berani membayar harga dan menanggung risiko apapun juga. Seperti perempuan Samaria yang seharusnya dirajam dengan batu sampai mati.

Jika waktu itu YESUS menerapkan hukum karena perempuan itu berzinah dengan memanggil tua-tua, maka habislah perempuan itu karena ia akan dirajam dengan batu sampai mati. Jujur dalam mengaku dosa itu bagaikan kita mendaki bukit Joljuta = pengorbanan. Mungkin kita harus mengorbankan harga diri/gengsi sebagai seorang suami harus mengaku kepada isterinya, atau orang tua harus mengaku kepada anak-anaknya, gembala mengaku kepada sidang jemaat/pengerja dan banyak kali sebagai bangsa kafir selalu mempertahankan harga diri. Ini yang membuat kita tetap sengsara dan tidak pernah merasa puas.

Mari! sekarang ini kita jujur mengaku dosa kepada TUHAN dan juga mengaku kepada sesama. Jika kita sudah melakukannya, maka itu berarti kita sudah memiliki hubungan dengan salib TUHAN/ada hubungan dengan Pribadi TUHAN.
Jika kita merasa bahwa hubungan kita dengan TUHAN itu sudah renggang, sudah merasa kerohanian kita mati, kering rohani dan tidak pernah merasa puas bahkan merasa sepertinya tidak ditolong oleh TUHAN/seperti dibiarkan oleh TUHAN >>> mari! sekarang ini kita kembali kepada TUHAN lewat kejujuran/jujur dalam mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama = kita kembali lewat salib TUHAN/Korban Kristus. Di saat kita mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya, maka kita bagaikan memberi minum kepada TUHAN YESUS di atas kayu salib. Inilah hubungan timbal balik.

Yohanes 19 : 28 -30,
28. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
29. Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Sebelum YESUS mati, di atas kayu salib YESUS berseru ‘Aku haus’.= TUHAN belum merasa puas, sudah mau mati, tetapi TUHAN belum merasa puas. Mengapa IA belum merasa puas? Sebab IA belum mereguk anggur asam/dosa manusia.

Maksud dari Aku haus adalah beri Aku minum. Bukannya TUHAN diberi minum air, tetapi diberi minum air anggur asam yang adalah dosa-dosa manusia terutama dosa-dosa bangsa kafir.

Kita bandingkan dengan Yohanes 4 : 7, Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
Kapan kita memberi YESUS minum? Dulu perempuan Samaria itu berada bersama-sama dengan YESUS, jadi ia dapat memberi YESUS minum, tetapi sekarang ini bagaimana kita dapat memberikan YESUS minum? Kita dapat memberikan YESUS minum lewat pengakuan dosa dengan sejujur-jujurnya. Ini bagaikan memberi YESUS minum yang haus di atas kayu salib, sehingga dengan pengakuan dosa, YESUS di puaskan dan ‘sudah selesai’/TUHAN menyelesaikan dosa-dosa kita. Apapun bentuk dosa yang sudah kita lakukan seperti perempuan Samaria yaitu dosa kepahitan dan dosa kenajisan tetapi kalau sekarang ini kita akui sejujur-jujurnya kepada TUHAN dan kepada sesama = memberi YESUS minum di atas kayu salib/YESUS dipuaskan sehingga IA berkata ‘sudah selesai’/segala dosa diselesaikan.

Yohanes 4 : 10, Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Ini adalah hubungan timbal balik >>> kita dapat memberi YESUS minum di atas
kayu salib lewat pengakuan dosa yang jujur, maka hubungan sebaliknya adalah YESUS akan memberi kita minum dengan Air Hidup/Roh Kudus. Jika ada Roh Kudus, pasti ada Firman dan kasih, ada Firman, pasti ada Roh Kudus dan kasih.

Yohanes 7 : 37 – 39,
37. Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
38. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
39. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Jika kita berdusta, maka hidup itu akan bertambah pahit dan bertambah sengsara, tambah berdusta, bertambah pahit dan kerohanian akan bertambah kering sekalipun beribadah sehingga mengarah kepada Babel. Mari saudaraku! Roh Kudus bagaikan aliran air hidup dicurahkan kepada kita kalau kita memiliki kejujuran dalam mengaku dosa = memberi YESUS minum di atas kayu salib dan dari atas kayu salib TUHAN YESUS memberi kita minum air hidup/Roh Kudus sehingga dari dalam hatinya mengalir aliran-aliran air hidup.

Memang kalau kita kepenuhan Roh Kudus, maka perut ini seringkali terasa sakit; di dalam bahasa asli dikatakan dari dalam perut hati mengalir aliran-aliran air. Banyak orang jika di dalam ibadah kepenuhan Roh Kudus seringkali merasa perut itu sakit, sehingga banyak yang tidak kuat dan berhenti. Sebenarnya saudara jangan berhenti, harus terus sebab itu berarti Roh Kudus sedang bekerja membersihkan segala kotoran-kotoran. Kalau kita terus tekun, maka aliran-aliran air hidup itu dari dalam hati mengalir ke lidah sehingga lidah itu tidak dapat dikendalikan. Kita ikuti saja sehingga lidah dapat berbahasa asing menurut apa yang dikatakan/diajarkan oleh Roh itu Sendiri. Jadi bukan diajar oleh orang, sekarang ini banyak yang memalsukan Roh Kudus >>> inilah pendusta-pendusta.

Dengan pemberitaan Firman ini, saya yang harus dikoreksi terlebih dahulu agar dihari-hari ini saya jangan menjadi seorang pendusta. Ada orang yang baru masuk ke dalam gereja sudah dipenuhkan dengan Roh Kudus karena diajar untuk menirukan bahasa lidah >>> bukan seperti ini. Tetapi terlebih dahulu dari dalam perut hati, dikocak dan dibersihkan sampai meluap di mulut. Itu sebabnya jika kita menyembah, maka kita harus berusaha untuk membuka hati dan membuka mulut.

Bangsa kafir ini sangat berbahaya sebab seringkali terputus hubungan dengan TUHAN karena ada dusta, karena ada kepahitan sampai menjadi kering dan terus merasa haus sehingga mencari pada hal yang lain-lain. Tetapi sekarang ini kalau ada kejujuran, mengakui keadaan kita apa adanya, maka saya yakin Roh Kudus
akan dicurahkan ditengah-tengah kita. dari perut hati sampai di mulut dan kita dapat menyembah TUHAN. Air Hidup >>> ini satu-satunya yang dapat memuaskan kehidupan kita dihari-hari ini.

Kegunaan dari aliran Air Hidup ialah:

Itu sebabnya kita membutuhkan Roh Kudus supaya kita jangan menjadi pendusta-pendusta seperti bangsa Israel yang berada di bawah gunung sehingga menjadi ibadah yang salah. Tetapi mari! sekarang ini kita menjadi orang yang jujur dengan mengaku dosa kepada TUHAN dan kembali kepada TUHAN sehingga Roh Kudus akan dicurahkan kepada kita.

Apapun keadaan kita, kita mengaku dosa kepada TUHAN biar Roh Kudus mengalir sehingga kita:

TUHAN memberkati.