Umum Surabaya - Minggu Sore, 30 Juni 2013

Saya rindu untuk membagikan berkat tema di Mangkutana yang terdapat di dalam injil Matius 4 : 19Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Ya inilah temanya yaitu kamu akan Kujadikan penjala manusia,

Yang umum/yang lazim didengar di dunia ini adalah penjala ikan, tetapi penjala manusia hanya ada di alkitab. Penjala ikan merupakan suatu profesi atau pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia didunia, termasuk menjadi pedagang, menjadi pegawai, memiliki perkebunan, mempunyai sawah dan lain-lain, semua itu profesi, pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di dunia ini. Jadi ikan ditangkap untuk dimakan, sebagian juga dijual, dan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, itu penjala ikan.

Tetapi penjala manusia, ini bukan profesi, melainkan merupakan pekerjaan TUHAN/pekerjaan surga, bukan profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi tahbisan kepada TUHAN. Umpama (maafkan) kepada siswa/i Lempin-El Kristus Ajaib, yang berkata daripada aku tidak bisa sekolah, tidak bisa bekerja, maka aku masuk sekolah alkitab -->saudara jangan berbuat itu, sebab nanti akan menjadi profesi, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jadi bukan profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi tahbisan kepada TUHAN. Kita harus berhati-hati.

Jika kita melayani TUHAN hanya untuk mencari kepentingan daging, hanya untuk memenuhi kepentingan daging, seumpama melayani TUHAN untuk mendapatkan uang seperti saya yang berkhotbah, berapa yang saya dapatkan. Ada juga mungkin juga mencari jodoh, mungkin mencari kedudukan dan lain-lain -->ini seperti memakan manusia. Sebenarnya manusia ditangkap bukan untuk dimakan, tetapi untuk dimasukkan ke dalam kerajaan surga.

Tetapi kalau kita melayani TUHAN sebagai gembala, sebagai pemain musik, sebagai penyanyi, sebagai apa saja hanya untuk mencari kepentingan daging, kebutuhan sehari-hari, uang, jodoh, mencari kedudukan dan lain-lain, maka akan berbahaya sebab menjadi profesi. Jadi makan bukan makan ikan sebab kalau makan ikan itu benar, tetapi makan manusia dan ini begitu kejam = menjadi pemangsa manusia.

Ini yang harus dikoreksi, terutama pelayanan saya dan pelayanan kita semua, kalau hanya mencari sesuatu yang di dunia = pemakan manusia yang begitu kejam. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau menjadi profesi, maka kebutuhan utama untuk berhasil adalah kepandaian, ada keahlian, ada pengalaman dan lain-lainnya. Tetapi kebutuhan
utama untuk berhasil sebagai penjala manusia adalah tahbisan kepada TUHAN.

Bukan kepandaian/keahlian, bukan pengalaman tetapi panggilan TUHAN dan ini yang penting. kita dipanggil oleh TUHAN seperti ke empat murid-murid tadi. Inilah bedanya, kalau di dunia ini memang dibutuhkan nomor satu kepandaian, keahlian, pengalaman, itu pekerjaan di dunia, tetapi pekerjaan di ladang TUHAN/tahbisan kepada TUHAN adalah panggilan TUHAN sebab ini yang menentukan. Semoga kita mengerti.

Matius 4 : 1822,
18.Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu (1)Simon yang disebut Petrus, dan (2)Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
19.Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
20.Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
21.Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu (3)Yakobus anak Zebedeus dan (4)Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, (5)Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
22.dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Jadi TUHAN memanggil bukan orang yang menganggur tetapi TUHAN memanggil orang-orang yang sibuk dalam pekerjaan, dan ini menunjukkan kewibawaan TUHANsebagai Imam Besar yang mampu melepaskan kita dari segala kesibukan-kesibukan di dunia untuk dapatmelayani TUHAN.

Jadi karena TUHAN memanggil bukan orang yang menganggur, maka kita jangan sampai mau menjadi seorang hamba TUHAN kalau sudah pensiun, sebab TUHAN memanggil bukan orang yang menganggur di dunia, tetapi orang yang sedang sibuk dalam aktivitas di dunia ini, dan ini menunjuk kewibawaan TUHAN sebagai Imam Besar yang bisa melepaskan kita dari ikatan-ikatan di dunia ini sehingga kita dapat melayani TUHAN. Semoga kita mengerti.

Dan tadi ada lima orang : Petrus, Andreas, Yohanes, Yakobus dan Zebedeus ayahnya, jadi ada lima orang disitu, tetapi YESUS hanya memanggil empat orang, mengapa terjadi demikian? ada lima orang disana tapi Yesus hanya memanggil empat orang, memanggil empat orang, yang satu ditinggal, Ayahnya yang ditinggal, ya Ayahnya yang ditinggal, kenapa begitu ? jawabannya ada di dalam kitab Wahyu.

Wahyu 4 : 6Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal;di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Sebab disurga ada empat makhluk yang mengelilingi Tahta ALLAH, di bumi ada empat murid yang mengelilingi YESUS. Jadi pelayanan YESUS di bumi sesuai dengan pola Kerajaan Surga/pola Tabernakelyang kita pelajari. Surga = tabernakel. Musa melihat surga di gunung Sinai, kemudian TUHAN perintahkan Musa untuk membuat tabernakel di bumi/miniatur tabernakel. Miniatur surga di bumi itulah tabernakel/kemah suci. Begitu juga dengan pelayanan kita di bumi juga harus sesuai dengan pola Kerajaan Surga atau pola tabernakel, bukan maunya sendiri -->kasihan ayah sebab ia orang tua harus dihormati; kalau ditinggal = tidak menghormati orang tua. Tetapi kalau tidak sesuai dengan pola Surga, tidak bisa. Pelayanan kita harus sesuai surga. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi pelayanan kita di bumi ini harus sesuai dengan pola Kerajaan surgaatau pola Tabernakel, artinya:
Dan terjadi pemisahan, artinya:
pemisahan orang tua dengan anak, kakak dengan adik, mertua dengan menantu, sampai pemisahan dua orang di tampat tidur, satu diangkat, satu ketinggalan. Itu pelayanan Kerajaan Surga, tidak bisa bergantung pada yang lain, tidak bisa ikut-ikutan tetapi masing-masing sendiri. Jadi tidak boleh dipengaruhi daging tetapi harus sesuai surga; kalau diluar surga jangan ikut-ikutan, tetapi kita kita mendoakan mereka agar dapat masuk ke surga, untuk masuk pola yang benar.

Ayo kita berjuang, bukan bertengkar, tidak perlu berdebat, tetapi kita berdoa untuk mereka bisa juga masuk pola surga, kalau tidak bisa, karena mereka tetap keras, maka itu merupakan urusan dari TUHAN dan pasti terjadi pemisahan, kalau tidak bisa, tetap keras, ya terjadi pemisahan. Antara orang tua dengan anak, antara kakak dan adik, mertua dengan menantu, sampai yang paling ngeri adalah dua orang di tempat tidur tetapi terpisah, satu terangkat satu ketinggalan.

Ini tidak bisa main-main, pelayanan kita bukan profesi yang hanya untuk mencari pujian, mencari uang, mencari kedudukan, tetapi pelayanan kita adalah tahbisan kepada TUHAN. Semoga kita bisa mengerti.

Sekarang empat murid yang dipanggil oleh TUHAN memiliki karunia-karunia khusus yaitu:
Yakobus, Yakobus ini menulis srt Yakobus yang memuat/yang intinya/yang pokoknya adalah tentang iman dan perbuatan iman. Kalau masuk surga harus ada iman dan perbuatan iman.

Yakobus 2 : 14Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?

Ini jelas, harus punya iman dan perbuatan iman sebab iman tanpa perbuatan iman = iman yang mati, tidak bisa menyelamatkan kita sehingga kita tidak bisa masuk surga. Semoga kita bisa mengerti.

Jadi percaya/iman tetapi perbuatannya bukan perbuatan iman, bahkan berbuat dosa = juga tidak akan selamat harus ada perbuatan iman. Inilah iman yang benar.

Sesudah imannya benar baru ada prakteknya -->Roma 10 : 17Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Jadi iman yang benar berasal dari mendengar, bukan melihat, iman yang benar berasal dari mendengar Firman Kristus/Firman yang diurapi Roh Kudus/dalam urapan Roh Kudus. Ini tekanannya, biarlah saudara mendoakan saya sebagai gembala agar menyampaikan Firman dalam urapan Roh.Kudus bukan karena kekuatan, pengalaman, kepandaian -->jangan!! sebab itu profesi, tetapi dalam urapan Roh Kudus.

Saudara-saudara mendengar Firman bukan karena saya yang sudah berpengalaman dalam pengajaran sebab sudah sekian tahun ?bukan!! tetapi kita mendengarkan Firman dalam urapan Roh Kudus. Dan kalau gembala memberitakan Firman dalam urapan Roh. Kudus, jemaat mendengarkan Firman dalam urapan Roh Kudus, maka kita akan dapat mendengarkan Firman dengan baik, bisa mengerti, percaya yakin kepada Firman, sehingga Firman menjadi iman didalam hati = menjadi iman yang benar didalam hati.

Sesudah itu, kalau Firman sudah menjadi iman sehingga ada iman yang benar di hati, kemudian dilanjutkan dengan praktek Firman itu = perbuatan iman. Perbuatan iman yaitu kebenaran = hidup dalam kebenaran = iman itu kebenaran.

Inilah Yakobus yang dipanggil dan dipakai oleh TUHAN untuk menanamkan iman dan perbuatan iman supaya membawa kita ke tahta surga. Yakobus ini nanti mewakili empat makhluk, sebab empat murid yang dipanggil mula-mula memiliki kaitan dengan empat makhluk ditahta, dipakai untuk membawa kita ke tahta lewat iman dan perbuatan … hidup dalam kebenaran. Itu perbuatan iman, hidup dalam kebenaran.

Praktek hidup dalam kebenaran-->1 Yohanes 3 : 7, 9,
7.Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
9.Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

  1. tidak berbuat dosa lagi, sekalipun ada kesempatan, ada keuntungan, ada ancaman, ada risiko apapun yang harus dihadapi. Itu hidup dalam kebenaran, itu perbuatan iman sama dengan hidup dalam kebenaran.

    Tidak dapat berbuat dosa, sampai tidak dapat berbuat dosa. Ini benar seperti YESUS Benar.

    TUHANYESUS:

    • tidak dapat berbuat dosa, jangankan berbuat, mengenal dosa-pun tidak, dan juga
    • tidak dapat disesatkan, baik itu oleh ahli taurat.

  2. tidak ada kebimbangan, inilah iman dan perbuatan iman yang akan membawa kita sampai benar seperti YESUS Benar, sehingga dapat mewarisi surga dan dapat sampai ke Tahta. Inilah Yakobus yang berbicara tentang iman.
Mari malam ini, iman dari mendengar Firman dalam urapan Roh. Kudus, itu sebabnya mohon berdoa dengan sungguh-sungguh, supaya saya dapat menyampaikan Firman dalam urapan Roh.Kudus dan saudara juga dapat mendengarkan Firman dengan baik, mengerti, percaya sehingga menjadi iman dan dapat mempraktekan Firman/perbuatan iman dalam kebenaran, sebab perbuatan iman sama dengan kebenaran. Prakteknya yaitu tidak berbuat dosa lagi apapun risikonya, sampai tidak dapat berbuat dosa dan juga tidak dapat disesatkan = benar seperti YESUS Benar. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian Simon Petrusyang menulis srt 1,2 Petrus yang memuat tentang pengharapan dan kesucian-->1 Petrus 1 : 15, 16,
15.tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmusama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16.sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus

Jadi ini saudaraku, kita harus mengalami penyucian seluruh hidup sampai kita suci seperti YESUS Suci. Seluruh hidup itu meliputi tubuh, jiwa, roh kita oleh kekuatan Firman pengajaran benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Dosa itu mengikat tubuh, jiwa dan roh kita supaya tidak suci/tidak menjadi suci seperti YESUS Suci. Tetapi kekuatan pedang menyucikan kita dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh kita -->1 Korintus 5 : 11,Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang (1)cabul, (2)kikir, (3)penyembah berhala, (4)pemfitnah, (5)pemabuk atau (6)penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

Inilah enam dosa yang mendarah daging/yangmengikat tubuh, jiwa, roh kita, dandibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
Sesuatu ini bisa ngeri seperti Abraham yang harus memilih TUHAN atau memilih anak. Sesuatu ini ngeri, sebab justru apa yang kita banggakan seperti anak harus dipilih. Tetapi sesungguhnya ini hanya ujian untuk melepaskan kita dari pemberhalaan, tinggal kita berani atau tidak. Abraham berani dan Abraham terlepas dari penyembahan berhala. Berhala itu dapat anak, dapat keluarga, dapat uang, pekerjaan,study, bisa semua diperhadapkan kepada kita dan kalau kita sudah berani memilih TUHAN lebih dari semua, maka itu berarti kita sudah disucikan sampai roh.Kalau tubuh, jiwa, roh kita disucikan dari enam dosa ini, maka kita dapat menjadi suci seperti YESUS Suci, dan akan masuk sampai ke Tahta Surga/pola Kerajaan Surga.Semoga kita mengerti.

Memang berat, sebab dihari-hari ini kita diperhadapkan pada sesuatu yang lebih hari lebih berat, oleh sebab itu dari perkara ringan/perkara kecil kita sudah harus berani bertindak. Sebab TUHAN tidak pernah memaksa, tetapi kita harus memilih sesuatu atau memilih TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian Yohanesdipanggil oleh TUHAN. Yohanes ini yang menulis srt 1, 2, 3 yang memuat atau intinya adalah kasih dan perbuatan kasih. Kalau sudah benar dan suci, baru ada kasih yang sesungguhnya. Kalau tidak benar dan tidak suci, maka tidak akan ada kasih -->salah!!

Maafkan, saya seringkali memberi contoh kepada kaum muda yang berkata kepada pacarnya bahwa saya mengasihi, lalu ia meminta yang najis -->ini gombal!! Sebab kalau kasih dari TUHAN itu benar dan suci, baru ada kasih.

1 Petrus 1 : 22Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Inilah saudaraku, jadi kalau kehidupan kita disucikan oleh pedang Firman, itulah kebenaran, maka akan timbul kasih yang tulus ikhlas, sehingga
Matius 5 : 43,44, 48,
43.Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
44.Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
48.Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Bukan hanya mengasihi sesama seperti diri sendiri, tetapi sampai bisa mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya, merugikan kita. Tetapi harus mendoakan yang baik, bukan doakan semoga cepat celaka -->bukan!! doakan yang baik -->ampunilah dia TUHAN, berkatilah dia, tolong dia. Ini kita dapat sempurna seperti YESUS sempurna = empat makhluk, benar, suci, sempurna.

Inilah pelayanan kita yaitu kita dipanggil untuk melayani TUHAN dan yang menjadi kebutuhan utama bukan pandai, bodoh, bukan sudah memiliki pengalaman atau tidak berpengalaman, junior, senior tetapi yang benar adalah panggilan TUHAN sehingga kita dapat melayani sesuai dengan pola yang jelas yaitu pola tabernakel/pola kerajaan surga yaitu benar, iman dan perbuatan iman. Suci dan juga kasih, sebab panggilan TUHAN inilah yang menentukan keberhasilan. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang yang keempat yaitu Andreas-->Yohanes 1 : 3540,
35.Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
36.Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
37.Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
38.Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
39.Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
40.Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.

Ay 35 -->yang dimaksud Yohanes disini adalah Yohanes pembaptis.

Ay 38 -->"Apakah yang kamu cari?" -->penjala ikan atau penjala manusia? kalau yang dicari kepentingan dunia, uang, jodoh = penjala ikan tetapi kalau yang dicari surga = penjala manusia.

di manakah Engkau tinggal?"-->yang dicari tempat tinggal YESUS.

Inilah Andreas. Seseorang yang memiliki kerinduan untuk mengenal YESUS dari dekat, sebab ia ingin mengetahui rumah YESUS. Kalau kita baru mengenal seseorang, tidak mungkin langsung bertanya apakah saya boleh mampir kerumahnya -->tidak bisa begitu sebab kita dapat curiga dan gawat, sebab kita dapat dirampok. Tetapi sampai kita sudah mengenal dekat, barulah kita boleh main ke rumahnya. ha begitu, kalau baru kenal, ayo saya kerumahnya, waah gawat gawat, bisa perampok, bisa ini, ini saudaraku ya, bisa curiga,

Inilah Andreas. Seorang yang memiliki kerinduan untuk mengenal YESUS lebih dekat, lewat rumah Nya, dulu rumah secara jasmani, sekarang rumah Nya itulah tabernakel/rumah TUHAN itulah tabernakel. Dulu tabernakel secara jasmani, sekarang lewat kesetiaan dalam pengajaran tabernakel = lebih dekat dengan TUHAN.

Sekarang ini banyak dari kita, mau dekat dengan TUHAN, tetapi kita mempelajari neraka, ini bukannya dekat dengan TUHAN, tetapi kita bertambah jauh. Kalau mempelajari neraka, maka dikatakan bahwa neraka itu hebat, tetapi kalau tabernakel -->itu pelajaran porno. Ini salah besar. Mau mengenal TUHAN dari dekat harus melewati rumah-Nya itulah tabernakel, dan untuk sekarang lewat kesetiaan dalam pengajaran tabernakel.

Pengajaran tabernakel ini akan memuncak pada pengajaran Mempelai; alat-alat di dalam tabernakel akan memuncak sampai kepada tabut perjanjian = pengajaran tabernakel akan memuncak pada pengajaran Mempelai = hubungan Kristus/Mempelai Laki-laki Surga dengan jemaat/Mempelai Wanita, sehingga disebut Kabar Mempelai dalam terang tabernakel.

Sekarang ini semua mengatakanbahwa:
Inilah Andreas, orang yang dipanggil oleh TUHAN yang memiliki kerinduan untuk selalu lebih dekat dengan TUHAN lewat pengajaran yang benar/Kabar Mempelai dalam terang tabernakel, sampai mau jadi Mempelai. Tetapi ia masih memiliki kelemahan.

Yohanes 6 : 8, 9,
8.Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
9."Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Inilah kelemahan Andreas yang masih memakai logika. Sekarang ini banyak orang yang mendengar pengajaran tabernakel, tetapi mereka masih menggunakan logika -->lima roti dua ikan, untuk lima ribu, apa gunanya? Logika, logika yang dipakai. Jadi disini Andreas menerima panggilan TUHAN tetapi masih dalam kelemahan itulah logika, masih sering menggunakan logika sehingga dia ragu-ragu, bimbang, bukan iman lagi. Semoga kita dapat mengerti.

Mari, bersyukur sebab pengajaran tabernakel/Kabar Mempelai dalam terang tabernakel menyucikan logika, sehingga kita dapat menyerah sepenuhnya kepada TUHAN. Kalau memakai logika, maka lima roti dan dua ikan untuk lima ribu -->dijilat saja tidak cukup. Itu sebabnya pengajaran tabernakel masih kurang ini, kurang itu, jadi harus ditambah dengan sedikit theologi. Ini seperti Hawa di taman Eden,TUHAN sudah memberikan pengajaran yang benar, sudah enak, tetapi Hawa mengurangi kata bebas, dan menambah kata raba sehingga habis. Semoga kita mengerti.

Tetapi Andreas menyerah sepenuh, sehingga dia menunjukkan anak kecil yang membawa lima roti dan dua ikan kepada TUHAN. Sekalipun menghadapi lima ribu orang yang lapar, kita tinggal menyerah saja. Jadi kebaktian kunjungan kita ini seperti anak kecil, saya tidak dapat berbuat apa-apa, sebab hanya memiliki lima roti dan dua ikan, menghadapi lima ribu orang.

Itu sebabnya harus ditopang dengan doa puasa dan doa rantai selama satu jam, dan juga doa semalam suntuk. Ini bukan show tetapi ketidak mampuan sebab kita hanya seperti anak kecil yang hanya memiliki lima roti dan dua ikan menghadapi lima ribu orang. Kalau saudara menopang dalam doa, saya sangat sangat berterima kasih dan TUHAN akan membalaskan berkat berlipat kali ganda. Semoga kita bisa mengerti.

Setelah ada panggilan dan penyerahan lima roti dan dua ikan kepada TUHAN, barulah TUHAN bekerja dengan sistem penggembalaan -->Yohanes 6 : 10Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.

Ayat 10= “Adapun di tempat itu banyak rumput”-->duduk diatas rumput = penggembalaan

Jadi Kabar Mempelai dalam terang tabernakel ini membawa kita masuk dalam penggembalaan yang benar/masuk dalam sistem penggembalaan yang benar sebab ada gembala pandir dan lain-lain.

Sistem penggembalaan yang benar ini seperti carang melekat kepada Pokok Anggur Yang Benar. Pengajaran yang benar itu yang penting, seandainya ternak-ternak itu diberi obat sudah setiap hari, sekali-pun obat itu di dapat dari dinas kesehatan, tetapi kalau makanannya mengandung racun terus -menerus, pasti ternak-ternak itu akan mati. Tetapi kalau makanannya sehat, sekali-pun belum mendapatkan obat, maka ternak itu akan terus bertumbuh.

Lima ribu laki-laki yang disuruh duduk = laki-laki harus tanggung jawab untuk tergembala dengan benar, laki-laki = gembala, laki-laki itu suami. Mari! laki-laki/suami/gembala harus tanggung jawab untuk masuk dalam penggembalaan yang benar untuk duduk/mantap dalam penggembalaan yang benar. Duduk itu mantap tidak bisa jatuh, setelah laki-laki/suami mantap barulah istri dan anak-anak akan ikut serta, itulah sistim keteladanan; dalam penggembalaan tidak ada sistim paksaan, tetapi sistim keteladanan.

Syarat mantap dalam penggembalaan adalah:
  1. ketekunan dalam kandang, di dalam ruangan suci ada tiga macam alat = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = duduk diatas rumput. Ketiga macam alat itu adalah:

    • pelita emas = ketekunan dalam ibadah raya.
    • meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan disertai dengan perjamuan suci.
    • Dan mezbah dupa = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

  2. memenuhi ukuran tabernakel, lima ribu itu 100 x 50, tabernakel/surga yang dibuat oleh Musa memiliki ukuran panjang 100 hasta, lebar 50 hasta.
    Panjang 100 = 10 x 10.
    10 pertama itu 10 hukum = Firman, 10 pertama = mendengarkan Firman.
    10 kedua = dengar-dengaran/taat kepada Firman.

    Jadi 100 itu taat dengar-dengaran = nilai 100. Kalau tidak taat, mendengar Firman, tetapi tidak taat 10 x 0 = nol/kosong. Kalau melawan -->mendengar Firman lalu melawan -->10 x -1, turun, menjadi -10, melawan dua kali = -20, melawan tiga kali = -30, sampai dijurang yang dalam, itu sebabnya kita jangan main-main. Kalau tergembala, mantap dikandang, kemudian memenuhi ukuran penggembalaan, ukuran tabernakel surga, 100 x 50 -->100 = taat.

    Lebar dari tabernakel 50 -->Pentakosta = Roh Kudus, setia, Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah. Semoga kita dapat mengerti.
Seperti jemaat Filadelfia yang kecil kekuatannya, tetapi mereka taat dan setia = ada kunci Daud -->Wahyu 3 : 7, 8,
7."Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
8.Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak
seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Ayat 8= “Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa”-->kekuatanmu lima roti dan dua ikan menghadapi lima ribu orang, tidak ada kekuatan, “namun engkau menuruti firman-Ku”-->taat = 100.
dan engkau tidak menyangkal nama-Ku”-->Tidak menyangkal, setia, tetap setia = 50.

Yang penting, kita memiliki ukuran = duduk dirumput = mantap dalam kandang, ini sudah cukup, dia mendapatkan kunci Daud yaitu kemurahan dan kebajikan TUHAN. Mari saudaraku, sekarang ini sekalipun kekuatan kita tidak seberapa, hanya lima roti dan dua ikan menghadapi lima ribu orang, tetapi kalau kita mantap dalam penggembalaan, tekun dalam kandang, taat dan setia, memenuhi ukuran surga/ukuran tabernakel maka kita memiliki kunci Daud, itulah kemurahan dan kebajikan TUHAN.

Hasilnya:

TUHAN memberkati kita semuanya.