Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam perjalanan salib, Tuhan menyertai umat Israel dengan 3 perkara:
- Siap sedia berperang.
Keluaran 13:18
13:18 Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.
Artinya:
- Siap di tempatnya masing-masing, atau setia dalam jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus.
2 Timotius 2:3-4
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
- Berada di bawah komando.
Komando kita adalah firman pengajaran yang benar. Pelayanan kita harus menurut kehendak Allah, bukan menurut kehendak diri sendiri.
Jika pelayanan kita ditandai dengan setia dan sesuai dengan komando firman Allah, maka pelayanan kita berkenan kepada komandan. Urusan kehidupan kita sehari-hari adalah urusan Tuhan.
- Tulang-tulang Yusuf.
Keluaran 13:19
13:19 Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."
Tulang adalah kuasa kebangkitan.
Dalam kitab Kejadian, diceritakan tentang nenek moyang bangsa Israel.
Nenek moyang Israel yang pertama adalah Abraham, sama dengan Allah Bapa/ Tuhan.
Nenek moyang kedua adalah Ishak, sama dengan Anak Allah/ Yesus.
Nenek moyang ketiga adalah Yakub, sama dengan Allah Roh Kudus/ Kristus.
Kalau digabung, menunjuk pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Surga.
Yusuf adalah anak Yakub, yang dilahirkan di masa tua Yakub (kegerakan Roh Kudus hujan akhir). Yusuf menunjuk pada mempelai wanita Surga, gereja hujan akhir.
2 Raja-raja 13:21
13:21 Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.
Tulang Yusuf menunjuk pada kuasa kebangkitan dalam firman Mempelai/ Kabar Mempelai.
Tujuan membawa Kabar Mempelai adalah untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Keluaran 13:19
13:19 Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."
Jika ada tulang Yusuf, maka Tuhan akan mengindahkan bangsa Israel.
Artinya, kalau kita membawa Kabar Mempelai, maka Tuhan akan membuat semua indah pada waktuNya.
Yang dipercaya untuk mendapatkan kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai adalah orang yang taat dengar-dengaran. Sebab pelayanan Kabar Mempelai bukanlah tentang perkataan, tetapi tentang perbuatan.
- Dengan tiang awan dan tiang api, yaitu Roh Kudus.
Keluaran 13:21-22
13:21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.
13:22 Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.
Tiang api bekerja pada malam hari:
- Untuk memberikan terang, sehingga kita tidak bisa tersandung apalagi jatuh.
- Untuk memberikan kehangatan, supaya kita tidak dingin rohani, tidak bosan, tidak jenuh, tidak durhaka.
- Untuk memberikan energi/ kekuatan baru, supaya kita tidak lemah, tidak lengah, tidak kecewa, tidak putus asa, melainkan tetap melayani Tuhan.
Tiang awan bekerja pada siang hari untuk melindungi dari panas terik matahari, yaitu pencobaan-pencobaan di segala bidang.
Jadi, kegunaan tiang awan dan tiang api, atau kegunaan Roh Kudus adalah:
- Melindungi kita dari segala kehancuran di dunia.
Kalau ada kuasa Roh Kudus, maka pelayanan kita, nikah kita, ekonomi kita, studi kita, tidak akan hancur.
- Menunjukkan arah/ jalan.
Roh Kudus memimpin kita berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, supaya kita tidak tersesat, tetapi mencapai tujuan akhir yaitu Kanaan samawi, Kerajaan Surga yang kekal.
- Mengubahkan kita ke arah yang lebih baik, mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari kuat dan teguh hati.
Kita tidak kecewa dan tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan, melainkan tetap mengucap syukur kepada Tuhan, tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita tetap bahagia di tengah penderitaan.
Tuhan memberkati.