Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdp. Hardiyono

Terpuji nama Tuhan, ucapan syukur kepada Tuhan untuk kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita malam hari ini. Biarlah Tuhan menolong kita semua. Kita berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan membukakan Firman untuk mendorong kita menyembah kepada Tuhan.

Kita berada dalam kitab Wahyu 3.
Wahyu 2-3merupakan penyucian terakhir kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir.

Kita mempelajari Wahyu 3: 7-13, sidang jemaat yang keenam, yaitu SIDANG JEMAAT FILADELFIA.
Wahyu 3: 7
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Kunci Daud adalah kunci kerajaan Daud--secara jasmani, tetapi kunci Daud juga merupakan kunci kerajaan Surga.
Kunci ini sudah diterima oleh sidang jemaat di Filadelfia; sama halnya malam ini, kunci Daud/kunci kerajaan Sorga juga akan diberikan kepada kita.

Mazmur 23: 6
23:6
Kebajikan dan kemurahanbelaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Kunci Kerajaan Sorga adalah kebajikan dan kemurahan Tuhan/kasih karunia Tuhan. Malam ini kita bergumul dan berdoa kepada Tuhan, supaya kebajikan dan kemurahan Tuhan bisa kita terima.
Wujud dari kunci Daud/kasih karunia Tuhan yang kita terima:

  1. Roma 3: 23-24
    3:23 K
    arena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
    3:24 d
    an oleh kasih karuniatelah dibenarkandengan cuma-cuma karena penebusandalam Kristus Yesus.

    Wujud kasih karunia Tuhan yang pertama yaitu lewat kurban Kristusuntuk menyelamatkan kehidupan kita.
    Terutama bagi kita bangsa kafir--bangsa di luar Israel atau di luar keturunan Abraham secara jasmani.

    Tanpa kurban Kristuskehidupan kita bangsa kafir hanya seperti keledai yang akan binasa. Dalam kitab Keluaran, setiap keledai yang tidak ditebus harus dipatahkan batang lehernya.

    Prosesuntuk menerima keselamatan:

    • Kisah Rasul 4: 12
      4:12 dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lainyang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

      Proses yang pertama, yaitu kita percaya dengan pasti kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat yang mampu menyelamatkan kehidupan kita. Ini sudah harus mantap didalam kehidupan kita.

      Di luar Yesus Kristus tidak ada jaminan keselamatan.
      Kalau masih ragu terhadap Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, maka keselamatan kita juga masih diragukan.

    • Yang kedua, kita harus bertobat, yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan = kembali kepada kebenaran/Firman Tuhan.
      Saat kita jatuh dalam dosa, berarti kita sedang berjalan menjauhi Tuhan.

      Bertobat tidak cukup hanya berhenti berbuat dosa saja. Kalau kita tidak kembali kepada Tuhan, maka suatu waktu kita bisa kembali lagi berbuat dosa. Oleh sebab itu, setelah kita berhenti berbuat dosa/mati terhadap dosa (bertobat), kita harus kembali kepada Tuhan/kembali pada yang benar yaitu firman pengajaran yang benar.

    • Yang ketiga, kita harus menerima baptisan airyang benar.
    • Yang keempat, baptisan Roh Kudusyang benar.

    Baptisan air dan baptisan Roh Kudus yang benar berguna untuk menghasilkan hidup yang baru yaitu hidup dalam kebenaran.
    Hidup benar sama dengan selamat, tidak benar sama dengan tidak selamat.

    1 Korintus 15: 9-10
    15:9 K
    arena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
    15:10 T
    etapi karena kasih karunia Allahaku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

    SIKAPkita terhadap kasih karunia yang kita terima lewat kurban Kristus, yaitu tidak menyia-nyiakan keselamatanyang sudah kita terima.
    Harga keselamatan yang kita terima dari Tuhan adalah seharga darah Kristus, darah yang sangat mahal dan tidak bisa dibayar oleh apapun juga.

    Kapan kita menyia-nyiakan korban Kristus?


    • saat kita bimbang akan keselamatan yang kita terima dari Yesus,
    • saat kita bimbang akan nama Yesus,
    • saat kita berbuat dosa/mengulang-ngulang dosa,
    • saat kita tidak hidup benar.

    Tetapi, biarlah kita seperti rasul Paulus: 'aku telah bekerja lebih keras',artinya kitamemperjuangkan keselamatanyang sudah kita terima dan memperjuangkan imankita kepada Yesus apapun resikonya--sekalipun kita dicaci, difitnah, dikucilkan dan lain-lain karena nama Yesus, kita tidak perduli.

    Kita harus rela, sebab keselamatan yang kita terima dari Tuhan adalah seharga kurban Kristus yang tidak akan bisa digantikan/dibayarkan oleh apapun juga.
    Yesus sudah memberikan hak-Nya yang paling tinggi di dunia ini, yaitu hak untuk hidup.

    Oleh sebab itu jangan sampai kita menyia-nyiakan keselamatanyang Tuhan berikan kepada kita.
    Inilah kunci Daud yang Tuhan berikan kepada kita. Seperti halnya jemaat di Filadelfia menerima kunci Daud untuk membuka semua pintu-pintu, malam ini Tuhan juga memberikan kurban Kristus untuk membuka pintu keselamatanyang sudah tertutup sejak manusia berdosa, asalkan kita mau bertobat dan hidup dalam kebenaran.

    Kalau menyia-nyiakan kurban Kristus, akibatnya adalah keselamatan akan hilang, hanya ada air mata, kutukan, dan penderitaan sampai binasa selama-lamanya.

  2. Kolose 1: 3-6
    1:3 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu,
    1:4 k
    arena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,
    1:5 oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu
    Injil,
    1:6 yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan
    mengenal kasih karunia Allahdengan sebenarnya.

    Wujud kasih karunia Tuhan yang kedua, yaitu injil Tuhan;injil keselamatan dan injil kemuliaan Tuhan.

    Rasul Paulus membagi pemberitaan injil menjadi dua bagian dan ini merupakan teladan dari Yesus, sebab Yesus juga memberitakan injil dan mengajar.

    • injil keselamatan (Efesus 1 :13): injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali untuk menyelamatkan manusia berdosa.
    • injil kemuliaan Yesus/firman Pengajaran yang benar: injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja di atas segala raja dan Mempelai Pria Sorga, untuk menyucikan dan mengubahkan hidup kita.

      Kedatangan Yesus kedua kali tidak ada sangkut pautnya lagi dengan dosa. Semua manusia yang berdosa akan tertinggal dan binasa untuk selamanya.

    Bagaimanakita mengalami penyucian lewat injil kemuliaan Kristus/firman pengajaran?

    • kita harus mendengar FirmanTuhan dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan.
      Saat mendengarkan Firman Tuhan, jangan sampai kita main-main atau jalan-jalan (badannya di gereja, tetapi pikirannya jalan ke mana-mana).

    • Kita mengerti FirmanTuhan = Firman ditulis di dahi kita.
      Kita mengerti Firman, artinya kita mengerti kehendak Tuhan, sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan--kita hanya melakukan kehendak Tuhan.
      Kalau tidak sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan, maka kita akan berlaku sesuka hati kita.

    • Ketika kita mengerti Firman, maka saat itu kita bisa percaya dan yakindi dalam hati = firman menjadi iman di dalam hati kita.
    • Kita harus mempraktikkan Firman.

    1 Petrus 1: 22
    1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimuoleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

    Firman yang kita praktikkan inilah yang menyucikan kehidupan kita, sehingga kita bisa hidup benar dan suci di hadapan Tuhan sampai saat kedatangan Yesus kedua kali, kita bisa sempurna seperti Dia.

    Matius 15: 21-27
    15:21 L
    alu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
    15:22 M
    aka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
    15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
    15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
    15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
    15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun
    anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.

    SIKAPkita saat menerima Firman Tuhan, yaitu seperti perempuan Kanaan/perempuan bangsa kafir = seperti seekor anjing yang menjilat remah-remah rotiyang berjatuhan.

    Remah-remah roti itu berada di bawah dan anjing menjilat remah-remah roti dengan sangat teliti (dengan suatu kebutuhan).
    Kenapa sikap kita harus seperti anjing yang menjilat remah-remah roti? Sebab tanpa firman, keadaan bangsa kafir hanya kerasukan setan dan sangat menderita, penuh letih lesu dan beban berat.Mungkin hebat di mata manusia, tapi di mata Tuhan kehidupan itu hanya kerasukan setan dan sangat menderita.

    Itu sebabnya kita harus tampil seperti anjing yang menjilat remah-remah roti, kita benar-benar membutuhkan firman. Tidak ada jalan lain. Hasilnya, kita yang seekor anjing/binatang haram yang lidahnya hanya untuk menjilat muntah, bisa menjadi domba yang digembalakan, dipelihara, dan dilindungi oleh Tuhan.

    Sebenarnya, pintu untuk menjadi domba Tuhan bagi bangsa kafir sudah tertutup, sebab kita bangsa keledai yang hanya untuk dibinasakan. Tetapi Tuhan memberikan remah-remah roti, yaitu firman pengajaran yang mampu menyucikan dan mengubahkan kita, dari seekor anjing menjadi domba yang digembalakan oleh Tuhan (pintu untuk menjadi dombaterbuka bagi kita kalau kita mau menerima kunci Daud).

  3. 1 Petrus 2: 19
    2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

    Wujud kasih karunia Tuhan yang ketiga, yaitu lewat sengsara bersama Tuhan/percikan darah.

    Biarlah kita mengucap syukur jika kita bisa menerima kunci Daud lewat kurban Kristus, sebab kita bisa diselamatkan. Kita bersyukur jika menerima kunci Daud lewat firman Tuhan, sebab kita bisa disucikan.
    Dan kita tetap mengucap syukur jika menerima kunci Daud dalam bentuk percikan darah, sebab ini merupakan penyucian terakhirterhadap kita, supaya kita menjadi sama mulia dengan Tuhan.

    Bentuk percikan darah ada bermacam-macam; mungkin lewat difitnah, disalahkan tapi tidak salah, menderita karena melayani Tuhan, menderita karena dosa tapi kita sudah mengakuinya dan tidak melakukan kembali, dan lain-lain.

    Malam ini, mengucap syukurlah kepada Tuhan dalam doa penyembahan untuk kunci Daud yang Dia berikan kepada kita dalam wujud keselamatan, kesucian dan percikan darah.

    Yakobus 5: 7-9
    5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlahsampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
    5:8 K
    amu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
    5:9 Saudara-saudara,
    janganlahkamu bersungut-sungutdan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

    SIKAPkita terhadap percikan darah, yaitu:

    • jangan saling mempersalahkan.
      Hati-hati! Sering kali saat kita diberkati kita bisa damai satu dengan yang lain. Tapi ketika tidak diberkati/dalam penderitaan, kita sering kali saling mempersalahkan bahkan sampai mempersalahkan Tuhan!
      Kalau saling mempersalahkan, maka kunci Daud tidak akan diberikan kepada kita.

      Yang benar adalah kita menyalahkan diri sendiri, sekalipun kita menderita dalam bentuk apapun
      .
      Sama seperti perempuan Kanaan. Sebenarnya yang kerasukan setan adalah anaknya, tetapi dia berkata: 'Tuhan tolonglah aku.' Artinya, perempuaan Kanaan ini mengakui, 'anakku begini karena aku, nikahku begini karena aku, pelayananku kacau karena aku.'

      Malam ini, mungkin kehidupan nikah kita masih porak poranda, masa depan kita juga porak poranda. Jangan salahkan orang lain, tapi kita koreksi diri sendiri, mempersalahkan diri sendiri: 'apa yang saya alami semua karena kesalahanku.'

    • Kalau kita tidak saling mempersalahkan, maka kita akan sampai pada sikap yang kedua yaitutidak bersungut-sungut, baik kepada sesama dan kepada Tuhan.
      Bersungut, sama dengan kehidupan yang tidak pernah puas.

      Yang benar adalah mengucap syukur apapun yang kita hadapi.
      Sama seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang dimasukkan dalam api yang dipanaskan tujuh kali (puncak penderitaan), tetapi mereka tetap mengatakan: 'Kalau Tuhan menolong, kami menyembah Tuhan. Tetapi, sekalipun Tuhan tidak menolong, kami tetap menyembah Tuhan'.
      Ini yang harus kita contoh malam hari ini, saat-saat kita menghadapi penderitaan sampai puncaknya penderitaan, kita tetap menyembah Tuhan, baik Tuhan menolong atau tidak.

    • Kalau kita tidak saling mempersalahkan dan bersungut, maka kita akan sampai pada sikap yang ketiga, yaitu kuat dan teguh hati,artinya

      1. Tetap mempertahankan firman pengajaran yang benar, sekalipun kita teraniaya dan menderita karena Firman.
      2. Tidak berbuat dosa, sekalipun ada kesempatan, keuntungan, dan paksaan. Sama seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang tidak mau berbuat dosa sekalipun dipaksa dan diancam.

      3. Percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan =berharap sepenuh pada tangan kemurahan Tuhan. Jangan sampai kita berharap pada yang lain.
        Kita serahkan semua kepada Tuhan apapun yang terjadi.

        Memang sangat mudah untuk mengatakan, 'terserah Kau, Tuhan', tapi praktiknya sangat susah.

        Kesaksian:
        "Beberapa waktu yang lalu, oleh karena kesalahan, kelalaian, dan keteledoran saya, saya harus mendapat hukuman dari Tuhan melalui bapak gembala. Saya tidak bisa melayani apapun. Bagi saya, itu adalah penderitaan yang sangat berat. Seperti saudara yang di PHK, tapi ketika saudara di PHK, saudara bisa mencari kerja di tempat lain dengan mengandalkan ijazah. Tapi saya kalau dipecat oleh Tuhan, mau lari kemana? Apakah saya bekerja di tempat lain? Tidak mungkin. Dan dalam kesengsaraan itu, saya tidak bisa berbuat apa-apa dan saya sudah berdoa kepada Tuhan, 'Tuhan saya akan menghadap kepada bapak gembala, saya tidak kuat lagi dan saya akan pergi ke tempat lain.' Bahkan dalam hati saya berkata, 'tidak hanya di sini saya bisa dipakai.' Itu yang saya lakukan waktu itu. Tetapi saya bersyukur kepada Tuhan, kebajikan dan kemurahan Tuhan masih saya terima. Pemberitaan firman hari minggu, sebelum saya naik, saya ditegor oleh firman Tuhan bahwa pekerjaan terakhirku ialah melayani Tuhan dan kalau saya gagal menjadi pengerja, maka saya akan gagal untuk selamanya. Setelah itu dalam doa penyembahan saya berteriak kepada Tuhan, saya tidak malu, saya katakan Tuhan, 'apabila dengan ini saya bisa masuk ke Sorga, saya tidak akan ke mana-mana, kalau dengan cara ini saya bisa dipakai Tuhan, saya tidak akan ke mana-mana.' Dan saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, dalam doa penyembahan saya hanya berkata seperti itu. Tidak perlu saya menjadi gembala dan memiliki jemaat, yang penting saya masuk Surga. Saya benar-benar dikuatkan oleh firman dan saya menjadi kuat teguh hati."

        Tapi malam ini, Tuhan akan memberikan kebajikan dan kemurahan-Nya yang lebih dari apapun juga, lebih dari masalah kita.

    • Kalau kita tidak saling mempersalahkan dan bersungut, kita bisa mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan, maka kita akan sampai pada sikap yang keempat, yaitu sabar menunggu waktu Tuhan.

      Kalau kita saling mempersalahkan, bersungut, dan tidak percaya Tuhan, maka kita tidak bisa sabar menunggu waktu Tuhan, sehingga kita mencari jalan lain di luar firman.
      Tetapi, kalau kita sudah bisa menyerah pada Tuhan, maka kita bisa sabar menunggu waktu Tuhan.
      Kita sabar menunggu waktu Tuhan dan sabar menunggu waktu kedatangan Tuhan kedua kali.

Malam ini, mungkin kekuatan kita kecil seperti jemaat Filadelfia. Tetapi masih ada kunci Daud. Kunci itu kecil, tetapi memiliki kuasa yang besar dan mampu membukakan pintu-pintu:

  • pintu keselamatan dibuka, supaya kita selamat,
  • pintu penyucian dibuka, supaya kita bisa hidup suci,
  • sampai pintu kerjaan Sorga juga dibuka. Kalau pintu kerajaan Sorga terbuka, maka yakinkan bahwa pintu masa depan/pintu-pintu yang lain di dunia ini pasti Tuhan juga buka.

Kalau kita menerima kebajikan dan kemurahan Tuhan, hasilnya:
Mazmur 136:4-5
136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:5 Ke
pada Dia yang menjadikan langitdengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

  • Tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan mampu melakukan keajaiban-keajaiban yang besardalam hidup kita. Yakinkan malam hari ini bahwa kita akan mengalami keajaiban-keajaiban besar.

  • Tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan mampu menciptakan dari tidak ada menjadi ada, artinya kita mengalami kuasa penciptaan sampai kita diciptakan menjadi manusia baru yang sempurna dan layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Apapun keadaan kita malam hari ini, mungkin kita sengsara dalam nikah, pendidikan, atau masa depan sebagai kaum muda. Kekuatan kita kecil seperti Filadelfia, tetapi Tuhan akan memberikan kepada kita kunci yang kecil yang memiliki kuasa yang besar--lebih besar dari apapun juga, bahkan lebih besar dari hidup kita. Kita butuh kunci Daud malam ini, itulah kemurahan dan kebajikan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Juni 2014 (Senin Sore)
    ... mereka lari sembunyi tidak ada kemampuan untuk kembali pada Tuhan sehingga Tuhan memanggil. Kalau dibiarkan akan binasa. Oleh sebab itu Tuhan memanggil kita untuk MEMBENARKAN kita menyelamatkan kita. Orang berdosa rusak tidak bisa dipakai oleh Tuhan dan tidak boleh melayani Tuhan. Karena itu kalau rusak perlu dipanggil dan dibenarkan dulu. Tanda-tanda kebenaran keselamatan ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 April 2013 (Selasa Sore)
    ... Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai masuk perjamuan kawin Anak Domba. Hubungan antara Yesus Mempelai Pria Surga dengan sidang jemaat mempelai wanita sama dengan hubungan Kepala dengan tubuh yaitu leher sama dengan doa penyembahan. Doa penyembahan harus bersuasana perjamuan kawin ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Agustus 2018 (Jumat Sore)
    ... kita ke takhta sorga di mana tidak ada air mata dan maut lagi berarti kita hidup kekal selamanya. Ini gunanya firman penggembalaan yang diulang maju diulang lagi maju sampai tidak ada air mata lagi. Di mana tempat yang tidak ada maut di dunia ini--kita dituntun mulai dari sekarang-- Di bawah kaki Yesus. ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 14 September 2010 (Selasa Malam)
    ... Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. . Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN. Disni pelita bekerja dari petang sampai pagi bekerja ditengah kegelapan sepanjang hari . Artinya gereja Tuhan harus MENJADI SAKSI ditengah-tengah kegelapan dunia. Kita bersaksi tentang injil keselamatan untuk orang yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... yang menuju kepada Babel dan akan dibinasakan untuk selama-lamanya. Pengertian kedua dua belas roti persekutuan roti di atas meja tidak berserakan tetapi diatur dengan rapi. Jadi firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua mendorong kita untuk masuk dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar mendorong kita untuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 September 2018 (Minggu Siang)
    ... menyebut-nyebut kecurangan. Yang kedua pengampunan dosa merupakan kebutuhan utama kita karena Dosa merupakan pemisah antara kita sesama. Suami isteri bisa terpisah anak orang tua terpisah kalau ada dosa. Ini yang membuat kita tidak bahagia saling terasing. Dosa merupakan pemisah antara kita dengan Tuhan sehingga Ia tidak bisa mendengar doa kita tangan-Nya ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Medan I, 23 April 2013 (Selasa Pagi)
    ... kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja jika ada ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Juli 2023 (Sabtu Sore)
    ... . Jadi karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut. . Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan. Yang tergoncang akan keluar dari Tuhan tetapi yang tidak tergoncang akan tetap dalam Tuhan. Seringkali kita sudah kalah ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang, 22 Mei 2012 (Selasa Pagi)
    ... Doa puasa yang benar adalah terjadi perobekan daging dengan segala hawa nafsunya sehingga kita mengalami kelepasan dari dosa. Berpuasa tetapi daging liar dengan segala keinginannya sehingga beredar-edar kaki mengembara telinga mendengar ajaran lain atau berada dalam gereja tetapi hatinya beredar-edar. Yeremia Beginilah firman TUHAN tentang bangsa ini Mereka sangat senang mengembara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Oktober 2018 (Kamis Sore)
    ... nubuat dan kasih karunia. Dalam Alkitab ada dua macam pemberitaan firman seperti yang diteladankan oleh Yesus sendiri dan diajarkan oleh Rasul Paulus Injil keselamatan firman penginjilan Kabar Baik susu. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.