Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdm. Hardiyono

Salam damai sejahtera dalam cinta kasih TUHAN kita Yesus Kristus, biarlah kiranya damai TUHAN dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Oleh karena kemurahan TUHAN, malam ini kita bisa datang dengan berbagai macam pergumulan dan kesulitan yang kita hadapi. Biarlah kita serahkan semua kepada TUHAN dan kita percaya bahwa mujizat TUHAN masih ada sampai malam hari ini.

Kita masih mempelajari kitab Wahyu 3: 21-22
3:21.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang bersama Yesus lewat penyucian terakhir, maka akan duduk bersanding bersama dengan TUHAN diatas takhta-Nya.

Wahyu 2-3 merupakan penyucian terakhir terhadap 7 sidang jemaat, dimulai dari sidang jemaat Efesus sampai Laodikia. Masing-masing sidang jemaat mempunyai kelebihan yang dipuji oleh TUHAN, tetapi juga ada cacat cela yang dikoreksi oleh TUHAN.

Khusus untuk sidang jemaat Laodikia, TUHAN tidak mengucapkan satupun kata pujian; semuanya kata celaan.

Ini merupakan peringatan kepada kita. Sidang jemaat Laodikia adalah jemaat terakhir yang seharusnya lebih baik dari pada yang pertama. Tetapi kenyataan yang ada, jemaat Laodikia justru tidak menerima pujian dari TUHAN dan hanya ada cacat cela; sebab ada suam-suam kuku.
Namun jika jemaat Laodikia mau mengalami penyucian, maka mereka akan menerima janji yang tertinggi dari TUHAN, yaitu bisa duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga.

Malam ini, lewat doa penyembahan kita bergumul, supaya bisa seperti jemaat laodikia yang mengalami penyucian terakhir, sehingga bisa duduk bersanding bersama TUHAN di atas takhta-Nya.

Bagaimanasupaya kita bisa duduk bersandingbersama TUHAN di atas takhta-Nya?
Kita HARUS mengalami kemenanganbersama Yesus.

Menang terhadap apa?

  1. Menang dari kerohanian yang suam-suam--kekeringan rohani.
  2. Menang dari maut.

Malam ini kita belajar, bagaimana syaratuntukmenang bersama Yesus?
Filipi 2: 8-10
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Diadan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Yesus taat sampai mati di kayu salib, sehingga mengalami kemenangan.
Bagi kita sekarang, syarat untuk menang yaitu kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara;apapun resiko yang harus kita hadapi.

Ada 3 tingkatan ketaatanYesus yang harus kita ikuti; sampai kita mendapatkan kemenangan bersama Yesus:

  1. Matius 3: 14-15
    3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
    3:15 L
    alu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

    Ketaatan yang pertama: ketaatan di dalam baptisan air yang benar.

    Sebenarnya Yesus tidak perlu dibaptis, sebab Ia tidak berdosa. Lalu mengapa Ia dibaptis?

    1.   untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah; untuk taat dengar-dengaran kepada Allah Bapa.
    2. supaya menjadi teladan bagi kita, bagaimana baptisan air yang benar.

    Sekarang, banyak baptisan yang diciptakan oleh manusia/gereja TUHAN; tetapi HANYA ada satu baptisan yang benar dan yang menyelamatkan, yaitu baptisan air seperti Yesus dibaptis.

    Sebagai contoh pada zaman Nuh. Banyak yang memiliki bahtera--tidak hanya Nuh. Tapi dari sekian banyak bahtera, HANYA ada satu bahtera yang menyelamatkan, yaitu bahtera Nuh.

    Roma 6: 2-3
    6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
    6:3 A
    tau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?

    Syaratbaptisan air yang benar: kita harus bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; kembali kepada kebenaran.
    Itu sebabnya anak kecil/bayi tidak bisa dibaptis, sebab anak kecil/bayi tidak mengerti tentang pertobatan.

    "Seperti contoh, saya. Keluarga saya bukan berasal dari gereja pantekosta. Waktu saya berumur beberapa bulan, saya dibaptis--katanya dipercik--, tapi sebenarnya itu bukan baptisan."

    Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah kita harus dikuburkan di dalam air bersama Yesus.
    Jika kita sudah dibaptis bersama Yesus, maka kita juga akan dibangkitkan bersama Yesus dan menghasilkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran dan diselamatkan.

    Benar = selamat; tidak benar = tidak selamat.
    Memang untuk masuk baptisan air kita harus menanggalkan daging dengan segala keangkuhan dan keegoisannya.

    "Saya dulu dibaptis saat SMA kelas 2. Secara daging saya malu sebab kami di kampung, dibaptis tidak seperti di Malang--di gereja. Kalau kami, dibaptis di sungai besar, jadi waktu dibaptis banyak orang yang menonton. Sebenarnya sebagai manusia daging saya gengsi: 'Ah, masak sudah besar dibaptis lagi?', sebab di tempat kami dibaptis waktu dewasa masih janggal. Tetapi demi mendapat keselamatan kita harus menanggalakn daging dengan segala keangkuhan dan keegoisannya."

    Yesus adalah manusia tidak berdosa, yang seharusnya tidak perlu dibaptis, tetapi Ia mau merendahkan diri untuk masuk baptisan air yang benar. Lalu mengapa kita manusia yang berdosa tidak bisa merendahkan diri--tidak bisa mengorbankan harga diri--untuk masuk dalam baptisan air yang benar?

    Malam ini, kita mohon kepada TUHAN, supaya bisa merendahkan diri dan masuk dalam baptisan air yang benar, sehingga kita bisa duduk di takhta TUHAN.

    Untuk duduk di takhta, tidak segampang yang kita bayangkan, tetapi ada proses-proses yang harus kita ikuti; dimulai dari ketaatan kita mengikuti jejak Yesus, yaitu taat dalam baptisan air yang benar.

    Kalau baptisan air kita tidak benar, jangan harap bisa duduk di takhta sorga
    .
    Sebab baptisan air adalah awal ketaatan kita kepada TUHAN yang menghasilkan hidup benar.

    Memang untuk hidup dalam kebenaran, sulit, tetapi jika kita mau berjuang untuk hidup benar, maka ada tangan TUHAN yang menuntun dan memberkati kita.

  2. Matius 26: 36, 39
    26:36 Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
    26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi
    janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

    Ketaatan yang kedua: ketaatan di taman Getsemani.

    Sebagai manusia darah daging yang tidak berdosa, Yesus memiliki kehendak sendiri, supaya sekiranya mungkin Ia tidak disalibkan, sebab tidak ada alasan untuk menyalibkan Yesus. Namun Yesus mau merendahkan diri untuk menyerahkan seluruh kehendak-Nya dan menerima kehendak Allah Bapa.

    Malam ini kita juga meneladan ketaatan Yesus di taman Getsemani, yaitu kita bisa menyerahkan kehendak kita dan menerima kehendak Allah Bapa, meskipun seringkali kehendak TUHAN bertentangan dengan kehendak kita.
    Jangan memaksakan kehendak diri kepada TUHAN!

    Apa kehendak daging yang harus diserahkan?
    Matius 16: 21-23
    16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
    16:22
    Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
    16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."


    Petrus menolak salib/sengsara daging bersama TUHAN.
    Jadi, kehendak daging yang harus diserahkan adalahdaging yang tidak mau memikul salib; daging yang menolak sengsara daging tanpa dosa bersama TUHAN; untuk berhenti berbuat dosa.

    Seringkali untuk perkara-perkara di dunia, banyak yang telah kita korbankan. Lalu pertanyaan bagi kita, apa yang sudah kita korbankan bagi TUHAN? Apakah kita sudah memikul salib?
    Jangan menjadi seperti Petrus. Saat semua berhasil, kita mengaku nama Yesus dan tetap setia berkobar-kobar bagi Yesus, namun saat menghadapi salib--semua merosot--, kita malah melupakan semua kebaikan TUHAN!

    Malam ini, lewat doa penyembahan kita serahkan seluruh kehendak daging kita kepada TUHAN, yaitu daging yang tidak mau memikul salib, sehingga kita bisa menerima kehendak TUHAN.

    Memang untuk memikul salib, berat. Namun saat kita mau memikul salib--menderita untuk TUHAN--, maka ada Roh kemuliaan untuk memberi kekuatan ekstra.

    Lukas 22: 43-44

    22:43 Maka
    seorang malaikatdari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
    22:44 I
    a sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
    Dulu di taman Getsemani, ada malaikat yang memberi kekuatan kepada Yesus.
    Sekarang bagi kita, saat menghadapi salib, ada Roh Kudus/Roh kemuliaan yang mampu memberi kekuatan extra, supaya kita kuat memikul salib.

  3. Lukas 23: 33-34
    23:33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
    23:34
    Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

    Ketaatan yang ketiga: Yesus taat sampai mati di kayu salib--puncak ketaatan. Kalau ini tidak ada, maka ketaatan yang lainnya juga tidak berguna.

    Bagi kita sekarang, supaya bisa duduk di takhta sorga, kita harus taat sampai daging tidak bersuara lagiapapun resiko yang harus kita hadapi; sekalipun tidak sesuai dengan kehendak daging kita.

    Taat = mengulurkan tangan kepada TUHAN; menyerah sepenuh kepada TUHAN, apapun yang kita hadapi dan TUHAN akan mengulurkan tangan mujizat-Nya bagi kita.

    Contoh dan hasil:

    1. Contoh pertama: Abraham.
      Kejadian 22: 9-10

      22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
      22:10
      Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

      Abraham taat dengar-dengaran untuk menyembelih Ishak--anaknya yang sulung--bagi TUHAN.
      Anak sulung adalah sesuatu yang dibanggakan dan diharapkan.

      Hasilnya: tangan kemurahan TUHAN sanggup mengadakan mujizat--kuasa penciptaan--;apa yang tidak ada menjadi ada--dari tidak ada domba menjadi ada domba--untuk memelihara kitadi tengah padang gurun dunia yang sudah sulit dan memuncak.

    2. Contoh kedua: Musa dan bangsa Israel.
      Keluaran 14: 21
      14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannyake atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

      Menghadapi Firaun, padang gurun, dan laut Kolsom, Musa hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN dan mujizat terjadi.

      Firman seringkali terlihat tidak mungkin, tapi di situ ada kuasa untuk membelah laut Kolsom
      .
      Kalau TUHAN menolong Musa dan bangsa Israel, maka TUHAN juga pasti bisa menolong kita, asalkan kita mau mengangkat tangan dan menyerahkan segala sesuatunya kepada TUHAN.

      Hasilnya: ada keindahan, kebahagiaan, sampai masuk ke Kanaan; kita dipakai TUHAN dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    1. Contoh ketiga: penjahat yang salib bersama Yesus.
      Lukas 23: 39-43

      23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
      23:40
      Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
      23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
      23:42 Lalu ia berkata: "
      Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
      23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."


      Penjahat adalah kehidupan yang tidak ada harapan dan tidak bisa diharapkan.
      Penjahat ini percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN = mengulurkan tangan kepada TUHAN dan hasilnya: TUHAN berkata: 'Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.'

      Oleh sebab itu, seburuk dan sebusuk apapun kehidupan kita, selama korban Kristus masih ada, TUHAN belum datang kembali kedua kali, dan masih ada firman TUHAN, selama itu masih ada kesempatan untuk kita bisa masuk ke dalam Firdaus.

      Percayalah, mujizat TUHAN masih ada. Dulu TUHAN sudah mengadakan mujizat, sampai malam ini mujizat masih ada, dan sampai saat Yesus datang kembali kedua kali, kita mengalami mujizat terakhir, yaitu kita disucikan dan diubahkan menjadi sama mulia seperti Dia; duduk bersanding di takhta TUHAN selama-lamanya.

      Semua penderitaan yang kita alami di dunia ini, kita lupakan semuanya sampai tidak berbekas sedikitpun. Begitu juga dengan air mata yang kita teteskan selama di dunia ini akan dihapuskan dan diganti dengan air mata bahagia; mata air kehidupan terpancar dari sorga sampai selama-lamanya.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Juli 2012 (Minggu Sore)
    ... dan berbeban berat. Kalau kita melanggar Firman kita tidak bahagia tetapi justru hidup dalam kutukan sehingga kehilangan suasana Firdaus. 'semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu' penderitaan lahir batin. 'engkau kembali lagi menjadi tanah' tetap manusia darah daging yang mengalami kebinasaan untuk selama-lamanya. Di bumi manusia terus melakukan dosa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Mei 2018 (Jumat Sore)
    ... setahun sekali masuk ruangan maha suci dengan membawa dupa dan darah binatang untuk mengadakan pelayanan pendamaian. Percikan darah tidak bisa dipisahkan dengan pelayanan pendamaian Imam Besar. Harun harus memercikkan dua kali tujuh kali percikan darah tujuh kali di atas tabut perjanjian untuk Yesus dan tujuh kali di depan tabut untuk gereja ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 September 2020 (Sabtu Sore)
    ... adalah perkara terkecil. Kita harus setia-benar dan setia-jujur mulai dari perkara terkecil. Artinya setia-benar dan setia-jujur dalam harta orang lain itulah Tuhan dan sesama termasuk harta sendiri. Praktiknya Setia-benar dan setia-jujur untuk mengembalikan milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Ukuran mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus bukan banyak atau sedikit tetapi setia benar ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 April 2018 (Minggu Pagi)
    ... persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini ia menjadikan dirinya musuh Allah. Yaitu terikat oleh perkara-perkara dunia kesibukan dunia kesukaan dunia kesusahan dunia kesukaran dunia sehingga tidak setia dalam ibadah pelayanan. Bukti tidak terikat pada dunia adalah tetap setia dalam ibadah pelayanan kepada ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 September 2015 (Rabu Sore)
    ... sikap kita apakah kita mau membuka pintu hati bagi TUHAN firman pengajaran yang benar--pedang firman--atau tidak Kalau mau menerima firman pengajaran benar--yang mampu menyucikan sekalipun sakit bagi daging--maka kita berada satu langkah satu hasta jaraknya dengan TUHAN satu jamahan tangan TUHAN satu denyut nadi jaraknya dengan TUHAN sehingga maut tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Desember 2015 (Minggu Sore)
    ... telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. . Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. JANJI TUHAN kepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang bersama Yesus yaitu duduk bersanding bersama Yesus di takhta sorga takhta Yerusalem baru selama-lamanya Yesus adalah Mempelai Pria surga--kepala--dan kita mempelai ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Agustus 2016 (Senin Sore)
    ... kebun anggur itu Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru hal itu terjadi dari pihak Tuhan suatu perbuatan ajaib di mata kita. Lalu mereka berusaha untuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Juni 2012 (Minggu Sore)
    ... dari Ibadah Raya Surabaya Juni . ay. - sikap terhadap salib diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juni . ay. - waktu penyaliban mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juni . Matius - . Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. . Kira-kira jam ...
  • Ibadah Persekutuan Medan II, 01 Juni 2023 (Kamis Pagi)
    ... percaya Yesus dan diselamatkan. Kisah Rasul Arahnya adalah dari Yerusalem Yudea Samaria negara-negara Barat sampai ke ujung bumi Timur Papua . Hasilnya adalah terjadi pertumbuhan pertambahan kuantitas jumlah dari anggota tubuh Kristus mulai dari Yesus -- murid -- murid -- orang -- . -- . sampai hari ini tak terhitung. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2022 (Minggu Siang)
    ... yang tadinya berkata dalam hatimu Aku hendak naik ke langit aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan jauh di sebelah utara . . Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan hendak menyamai Yang Mahatinggi . Sebaliknya ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.