Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding

Mula pertama saya menyampaikan selamat malam dan salam sejahtera bagi kita sekalian. Biarlah damai sejahtera dan bahagia dari TUHAN selalu menyertai akan kehidupan kita sekalian.

Puji TUHAN, sebelum berdoa kita akan membaca dalam injil Matius 14: 13-21
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya
lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu
duduk di rumput.Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-
potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki,tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

=tentang pemecahan 5 ketul roti dan dan 2 ekor ikan untuk memberi makan 5000 orang.
Sebenarnya menurut pikiran tidak akan cukup, tapi TUHAN mengadakan mujizat sampai 5 ketul roti dan 2 ekor ikan bisa sisa 12 bakul penuh.

Sebelum TUHAN memecahkan roti, di ayat 19: 'lalu disuruhnya orang banyak duduk di rumput.' Artinya: untuk mengalami mujizat TUHAN kita harus bisa duduk di rumput.
Duduk di rumput artinya:

  1. kita harus mantap di dalam penggembalaan.
  2. kita harus merendahkan diri serendah-rendahnya, supaya kita mengalami mujizat dari TUHAN.

AD. 1. KITA HARUS MANTAP DI DALAM PENGGEMBALAAN
Siapa yang harus mantap didalam penggembalaan?

'yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki.'
Laki-lakimenunjuk pada:

  1. gembala.
    Jadi, dimulai dari gembala harus mantap dalam penggembalaan, supaya diikuti oleh seluruh sidang jemaat.

    Kalau gembala tidak mantap, maka sudah pasti sidang jemaat yang dipimpin juga tidak akan mantap.

  2. suamijuga harus mantap dalam penggembalaan, supaya bisa diikuti oleh isteri dan anak-anak.

    "Firman ini terutama mengenai saya. Saya sebagai gembala dan suami.
    Saya harus mantap dalam penggembalaan, supaya sidang jemaat yang saya tuntun juga bisa tergembala dan supaya isteri dan anak-anak saya juga tergembala.
    "

Praktik mantap dalam penggembalaan
:

  1. Kisah Rasul 2: 42
    2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Praktik mantap dalam penggembalaan yang pertama: mantap dalam tiga macam ibadah pokok, yaitu:

    • Ibadah Raya,
    • Ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci,
    • Ibadah Doa Penyembahan.

    Ibadah pokok harus benar-benar sudah ditekuni--sudah mantap--, tidak boleh ada yang ditinggal, karena semuanya memiliki nilai yang sama. Tidak hanya taat, tapi sampai mantap!


  2. Filipi 2: 12
    2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmudengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

    Praktik mantap dalam penggembalaan yang kedua: mantap dalam ketaatan, yaitu tetap takut akan TUHAN, bukan takut kepada manusia.

    Mantap dalam ketaatan= tidak berubah-ubah.
    Tapi sebaliknya, kalau belum mantapdalam ketaatan--hari ini taat, lalu besok tidak taat, besoknya lusa taat; tidak stabil--, maka kita hanya melihat manusia, sehingga tidak takut kepada TUHAN yang telah memanggil, memilih, dan menyuruh kita duduk di rumput.

    Sebagai contoh, kita beribadah hanya untuk dilihat oleh manusia, kalau tidak ada orang tersebut, maka kita tidak beribadah.

    'tetaplah kerjakan keselamatanmu'= tetap mengerjakan ibadah pelayanan dengan takut kepada TUHAN, bukan kepada manusia. Kalau belum mantap, maka kita belum bisa makan firman pengajaranyang dipercayakan TUHAN kepada seorang gembala.

2 Korintus 1: 20
1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.

Kalau kita mantap dalam ketaatan/penggembalaan, maka kita mengalami semua janji Allahdalam hidup kita.

Kejadian 28: 15
28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."

'tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu'=TUHAN tetap menepati semua janji-Nya, yaitu janji perlindungan, pemeliharaan, dan kelimpahansampai kesempurnaanakan kita alami.

Sebagai contoh, TUHAN melindungi Abraham, Ishak, dan Yakub karena mereka semua beribadah dengan takut akan TUHAN; mantap dalam ketaatan, dan mereka mengalami janji-janji TUHAN. Janji apa?

  1. Janji pemeliharaan,
  2. janji perlindungan,
  3. sampai janji kelimpahan/kesempurnaan, kita masuk negeri yang dijanjikan, yaitu Yerusalem baru.

AD.2. KITA HARUS MERENDAHKAN DIRI SERENDAH-RENDAHNYA
Kita merendahkan diri serendah-rendahnya untuk bisa mengalami mujizat TUHAN.

Langkah-langkah merendahkan diri:

  1. 1 Korintus 15: 25-26
    15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah
    meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
    15:26
    Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

    Langkah yang pertama untuk merendahkan diri: merendahkan diri di bawah kaki TUHAN= menempatkan TUHAN sebagai kepala/Raja kebenaranyang menyelamatkan kehidupan kita.

    Praktiknya:

    • Yohanes 5: 24
      5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Kudan percayakepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

      Praktik yang pertama: kita percayaYesus sebagai kepala/Raja keselamatan yang menyelamatkan kita lewat mendengar firman.

    • Praktik yang kedua: bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
      Orang yang tinggi hati, tidak akan mampu bertobat, tetapi justru berkata: 'wah saya berbuat dosa, tetapi saya sehat dan naik pangkat terus.'

      Tetapi kehidupan yang rendah hati, sesudah percaya kepada TUHAN, maka ia sungguh-sungguh kembali kepada TUHAN dan tidak mau berbuat dosa lagi.

    • Praktik yang ketiga: baptisan air dan Roh Kudus.
      Orang yang tinggi hati tidak akan mau masuk dalam baptisan. Apalagi orang itu seperti Nikodemus--yang merupakan seorang guru agama, terpelajar, dan orang pandai yang mengandalkan kepandaian--, sehingga tidak mau merendahkan diri.

      Nikodemus menerima semua dengan pikiran, sehingga tidak mau menerima baptisan; 'bagaimana bisa seorang anak kembali masuk ke rahim ibunya, kemudian dilahirkan?'

      Tapi kalau Nikodemus mau merendahkan diri, maka ia bisa dibaptis seperti Yesus.
      Yesus adalah Raja yang duduk di takhta Sorga, tapi Dia mau turun menjadi manusia. Yesus juga datang ke sungai Yordan dan minta dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
      Secara logika, Yesus lebih tinggi dari Yohanes Pembaptis, tetapi Yesus mau merendahkan diri untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

      Kalau kita mau merendahkan diri, maka kita akan dibaptis oleh Roh Kudus; Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
      Roh Kudus seperti air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah; semakin kita merendah, maka air akan semakin mengalir dalam kehidupan kita, dan kita diselamatkan oleh TUHAN.

    Hasilnya:


    • 'pindah dari dalam maut ke dalam hidup'= kita diselamatkan dari maut= tidak binasa, tetapi berpindah kepada hidup yang kekal.
    • Kita mengalami kemenanganatas semua musuh sampai maut.
      1 Korintus 15: 54-56
      15:54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
      15:55
      Hai maut di manakah kemenanganmu?Hai maut, di manakah sengatmu?"
      15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.


      Musuh kita adalah:

      1. dosa. Kalau menang atas dosa, kita tidak mau berbuat dosa sekalipun ada kesempatan.
      2. masalah-masalah dan halangan rintangan.
        Saat ada masalah, jangan malah kalah, sehingga tidak beribadah kepada TUHAN, tapi kita tetap beribadah.

      3. ibadah taurat = ibadah tradisi/kebiasaan.
        Menang atas musuh, berarti kita beribadah dengan ditandai kesungguhan, sampai kita mengalami pembaharuan.

  2. Lukas 10: 38-42
    10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
    10:39
    Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhandan terus mendengarkan perkataan-Nya,
    10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "
    Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
    10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
    10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


    Langkah yang kedua untuk merendahkan diri: Maria duduk dekat kaki TUHAN= duduk di rumput, artinya menempatkan TUHAN sebagai Kepala/Gembala, supaya kita bisa mendengarkan perkataan-Nya atau firman pengajaran-Nya, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran.
    Untuk bisa taat dengar-dengaran, maka firman pengajaran yang benar menyucikan kitadari:

    • 'Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?'
      = Marta bersungut-sungut/mengomel, ini merupakan sifat dan tabiat daging.
      Sifat dan tabiat daging ini harus disucikan,sehingga kita bisa bersyukur, tergembala, dan melayani TUHAN.

      Kalau bersungut dan mengomel, ini adalah tanda bahwa kita masih mempertahankan tabiat daging.
      Ingat, daging dan darah tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Sorga!

      Filipi 2: 12, 14
      2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
      2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan
      tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

      'tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan'=kita disucikan supaya tidak seperti Marta yang bersungut, tetapi kita bisa bersyukur, tergembala, taat, dan melayani TUHAN.

    • Lukas 10: 41
      10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatirdan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

      Marta kuatir; artinya kita disucikan, sehingga tidak ada kekuatiran.

      Matius 6: 25-26
      6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu:
      Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
      6:26
      Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

      Kita tidak kuatir terhadap:

      1. kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu apa yang akan dimakan, minum, pakai.
        1 Korintus 7: 32
        7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.


      2. hidup masa depan, yaitu perjodohan, pelayanan, pekerjaan, dan lain-lain.


      Kekuatiran disucikan, sehingga kita hidup tanpa kekuatiran; hati pikiran kita hanya dikuasai oleh pribadi Tuhan Yesus dengan firman, Roh, dan kasih-Nya; kita bisa percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN dan kita bisa melayani TUHAN.

    • Lukas 10: 41
      10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diridengan banyak perkara,

      Yang ketiga: Kita disucikan dari kesusahan--kutukan karena ketidak-taatan--sampai kita bisa taat dengar-dengaran.
      Kita disucikan, sehingga kita tidak lalai dan tinggalkan ibadah pelayanan.

      Yeremia 17: 5
      17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! '

      Kutukan yaitu kehidupan yang berharap kepada yang lain, bukan kepada TUHAN. Kalau berharap kepada yang lain--bukan kepada TUHAN--, kehidupan kita akan susah payah. Oleh sebab itu, kita harus disucikan supaya kita bisa taat dengar-dengaran.

    • Lukas 10: 40
      10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

      'sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata....' = Marta adalah seorang perempuan, tetapi memerintah Yesus sebagai laki-laki.
      Jadi, wanita memerintah di mana ada laki-laki. Ini menunjuk pada pengajaran Izebel, yaitu pengajaran yang mengizinkan wanita mengajar di mana ada laki-laki.

      Penyucian yang keempat: kita disucikan, sehingga kita bisa tetap taat pada satu firman pengajaran yang benar.

      Wahyu 2: 20
      2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.


    Hasilnya:
    Lukas 10: 42
    10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

    Taat adalah bagian yang terbaik, tidak taat adalah bagian yang terburuk.

    Kalau kita taat, maka TUHAN akan memberikan semua yang terbaikdalam hidup kita, untuk menggantikan yang terburuk dalam hidup kita.
    Seluruh aspek hidup kita menjadi baik dan ini yang menjadi bagian terbaik dalam hidup kita yang tidak akan diambil oleh siapapun juga, sampai kita disempurnakan.

  3. Langkah yang ketiga untuk merendahkan diri: merendahkan diri serendah-rendahnya sampai kita mengaku diri kita hanyalah tanah liat= menempatkan TUHAN sebagai Kepala/suami/yang mulia di dalam kehidupan kita.
    Kita merendahkan diri untuk:

    • mengakui segala kegagalan kita.
      Sebagai contoh, Ayub yang gagal mempertahankan kebenaran TUHAN, sehingga membenarkan diri sendiri dan Ayub mengalami ujian habis-habisan. Tetapi karena Ayub mengaku kepada TUHAN, maka Ayub ditolong oleh TUHAN.

    • Ayub 42: 6
      42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataankudan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

      Kita jujur akan ketidak setiaan dan ketidak benaran kita, sehingga kita bisa hidup benar, taat dan setia.

      Yang kedua: kita merendahkan diri untuk mencabut perkataan-perkataan yang salah; perkataan yang najis dan tidak benar, yang hanya digunakan untuk memfitnah sesama.

      Sering kali masalah timbul karena perkataan-perkataan kita yang tidak benar.
      Biarlah malam ini mulut kita disucikan, sehingga kita bisa berkata: 'Haleluya' (bahasa Sorga) = menyembah kepada TUHAN.

      Kalau kita masih berkata tidak benar/kotor, tapi berkata 'Haleluya', maka doa kita tidak tembus sampai di hadirat TUHAN. Tapi sebaliknya, kalau mulut sudah benar dan baik, maka doa penyembahan dengan kata 'haleluya' akan sampai di hadirat TUHAN; ada bau harum di hadirat TUHAN dan Ia akan mencurahkan berkat-Nya untuk menolong dan memulihkan kehidupan kita; tidak hanya secara rohani, tapi yang jasmani juga TUHAN pulihkan.

    • Yang ketiga: kita merendahkan diri untuk mengaku bahwa diri kita hanya debu= kita merasa kecil, lemah, tidak berharga, bahkan sering kali direndahkan/diinjak-injak seperti tanah.
      Tapi saat itu akan ada kekuatan TUHAN untuk mengalahkan musuh-musuh kita.
      Jangan merasa besar, tinggi, dan kuat! Karena saat itu kemenangan akan ada pada musuh kita.

      Apapun keadaan kita malam ini, kita bisa dijamah oleh TUHAN, asalkan kita jujur apa keadaan kita.

    1 Petrus 5: 6
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimudi bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Hasilnya, kita dipulihkan dan diangkatoleh TUHAN, baik secara jasmani maupun rohani, sampai kita terangkat ke takhta kerajaan Sorga.

    Barangsiapa merendahkan diri serendah-rendahnya, suatu saat TUHAN akan mengangkat setinggi-tingginya. Tetapi siapa yang meninggikan diri setinggi-tingginya, kehidupan itu akan direndahkan serendah-rendahnya.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Februari 2012 (Rabu Sore)
    ... Mesir maka orang Israel di tempatkan di Gosyen ini menunjuk tempat penggembalaan . Ada perbedaan antara orang Mesir yang tinggal di luar Gosyen dengan orang Israel yang tinggal di dalam Gosyen yaitu orang Mesir mengalami tulah hukuman dari Tuhan tetapi orang Israel bebas dari tulah. Keluaran Tetapi pada hari itu ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 November 2009 (Selasa Sore)
    ... Tuhan sendiri Tuhan sendiri yang memanggil Musa kepada setiap pribadi yang dikehendaki Tuhan. Kalau kita menerima panggilan itu adalah kemurahan dan kehendak Tuhan. Kehidupan yang dipanggil Tuhan akan diberi beban oleh Tuhan Tuhan mengenal jelas setiap orang yang dipanggilNya. Panggilan Tuhan memiliki tujuan yang sangat indah baik untuk kita secara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Agustus 2010 (Kamis Sore)
    ... lalai menepati janji-Nya sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian tetapi Ia sabar terhadap kamu karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Panjang sabar Tuhan yaitu Tuhan belum datang kembali kedua kali dan kita masih diberi panjang umur tujuannya supaya kita bisa bertobat ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Januari 2020 (Minggu Pagi)
    ... suatu kebutuhan rasa lapar seperti anjing menjilat remah-remah roti. Sekalipun pahit tidak enak bagi daging karena menunjuk dosa-dosa untuk menyucikan kita maka akan terasa manis seperti madu. Kita bisa mengalami kebahagiaan Surga. Hidup yang pahit akan berangsur-angsur menjadi manis. Pekerjaan firman penggembalaan menyucikan perut hati yang tersembunyi batin dan mulut perbuatan ...
  • Ibadah Kunjungan Jakarta II, 15 Oktober 2014 (Rabu Pagi)
    ... haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Barangsiapa menang ia akan memperoleh semuanya ini dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta mereka akan mendapat ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 10 Juni 2015 (Rabu Dini Hari)
    ... imam. Artinya kehidupan yang mengasihi Tuhan pasti ada kesaksian yang nyata dalam hidupnya. Kesaksian perlu harus disaksian dengan tujuan Untuk memuliakan nama Tuhan. Untuk menjadi berkat bagi sesama. Untuk menjadi keyakinan pasti bagi diri sendiri sama dengan keyakinan iman yang teguh sehingga tidak bimbang dan tidak diombang-ambingkan oleh pencobaan atau ajaran palsu. ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Juni 2014 (Minggu Pagi)
    ... mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat katanya Haleluya Karena Tuhan Allah kita Yang Mahakuasa telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai dan memuliakan Dia Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia. Lalu ia ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 04 Juni 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... Itu bukanlah kesukaan sejati tetapi yang ada hanya pertengkaran dan kenajisan. Akibatnya adalah haus dan kering rohani tidak puas. Ada hal penyebab kekeringan rohani Meriba pertengkaran. Masa pencobaan pikulan berat kesulitan. Kalau tidak menyerah sepenuh kepada Tuhan saat menghadapi pencobaan maka akan mengandalkan kekuatan sendiri atau orang lain dan pasti tidak ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 12 April 2019 (Jumat Malam)
    ... dalam kesucian. Pedang firman menyucikan kita mulai dari hati dan pikiran--pusat kehidupan rohani. Kalau hati disucikan seluruh hidup kita juga disucikan. Markus - . sebab dari dalam dari hati orang timbul segala pikiran jahat percabulan pencurian pembunuhan . perzinahan keserakahan kejahatan kelicikan hawa nafsu iri hati hujat kesombongan kebebalan . 'pikiran jahat' termasuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 September 2018 (Minggu Pagi)
    ... kita bisa mengikut Yesus beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kedua kali. Praktek sehari-hari pengalaman salib bersama Yesus Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan bertobat mati terhadap dosa. Petrus - Sebab untuk itulah kamu dipanggil karena Kristuspun ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.