Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 4:19b
4:19 ... kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

Yang dikenal secara umum di dunia adalah penjala ikan. Karena bumi dikelilingi oleh lautan, maka seluruh manusia di bumi mengenal penjala ikan. Tetapi penjala manusia hanya ada di Alkitab, sehingga banyak manusia yang tidak tahu, bahkan mungkin orang Kristen juga tidak tahu.

Penjala ikan adalah suatu profesi/ pekerjaan di dunia untuk memenuhi kebutuhan hidup atau kebutuhan daging manusia.
Penjala manusia adalah pekerjaan Surga, tahbisan kepada Tuhan. Manusia dijala bukan untuk kita, tetapi untuk Kerajaan Surga. Kita harus waspada jangan sampai melayani Tuhan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, mencari jodoh, mencari kesenangan daging, dll. Kalau melayani hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, itu berarti menjala manusia untuk dimakan.

Kebutuhan utama penjala ikan atau profesi lain di dunia untuk berhasil adalah kepandaian, keahlian, pengalaman, dll.
Tetapi kebutuhan utama penjala manusia atau pelayan Tuhan untuk berhasil adalah panggilan Tuhan.

Matius 4:19,21
4:19 Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka

Mengapa Tuhan memanggil kita?
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

Tuhan bukan memanggil kehidupan yang pandai, yang hebat, dll., tetapi Tuhan memanggil kehidupan yang letih lesu dan berbeban berat. Yang membuat manusia letih lesu dan berbeban berat adalah dosa. Banyak beban manusia di dunia (penyakit, kurang uang, dll.), tetapi hanya membebani sampai di liang kubur. Tetapi dosa membebani manusia sejak hidup di dunia, sampai di liang kubur, sampai binasa selamanya.

Panggilan Tuhan kepada orang yang letih lesu dan beban berat adalah untuk dua hal:
  1. Untuk melepaskan kita dari beban dosa yang membinasakan.
    Prosesnya adalah saling mengaku dan saling mengampuni. Jika kita salah, kita harus mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Jika kita benar, kita harus mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
    Saat kita saling mengaku dan saling mengampuni, maka darah Yesus membebaskan kita dari beban dosa yang membinasakan.

  2. Untuk memberikan beban di hati kita, untuk kita bisa menjadi penjala manusia. Sehingga kita bisa membawa manusia berdosa untuk datang kepada Tuhan, untuk bisa diselamatkan dan masuk Kerajaan Surga yang kekal.

    Kalau dosa sudah diselesaikan, maka kita mengalami perhentian dan damai sejahtera dari Tuhan. Jika kita melayani dengan hati damai sejahtera (tidak ada dosa, keinginan, ketakutan, kepahitan, dendam), maka semua akan menjadi enak dan ringan. Kalau semua enak dan ringan, maka kita tidak akan pernah meninggalkan pelayanan, nikah, hidup, dll.

    Malam ini, Tuhan mau memanggil kita dan menjadikan semua enak dan ringan.


Dalam Matius 4:18-23 ada tiga tanda kehidupan yang menerima panggilan Tuhan:
  1. Meninggalkan jala untuk mengikut Tuhan.
    Matius 4:20
    4:20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.

    Artinya:
    • Bertobat, sama dengan meninggalkan dosa-dosa.
      Yeremia 9:5-6
      9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
      9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.


      Permulaan bertobat adalah membuang dusta dan berkata benar. Dusta membuat anak Tuhan enggan untuk bertobat, sampai suatu waktu tidak bisa bertobat seperti setan.

      Pengkhotbah 7:26
      7:26 Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit dari pada maut: perempuan yang adalah jala, yang hatinya adalah jerat dan tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang yang berdosa ditangkapnya.

      Perempuan ini adalah gambaran dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya, penyimpangan seks, kawin-campur, kawin-cerai). Kita harus meninggalkan jala dosa-dosa ini.
      Wanita berkaitan dengan harta, menunjuk pada ikatan akan uang, yang wujudnya adalah kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak Tuhan dan hak orang lain). Ini merupakan jerat jala yang harus dilepaskan.
      Juga berkaitan dengan takhta atau kedudukan, kebanggaan. Kalau sudah ada wanita, harta, dan takhta, pasti ada dusta. Semua kebanggan harus ditinggalkan. Musa sudah sekolah 40 tahun di Mesir (gambaran orang pandai), tetapi kemudian harus masuk penggembalaan dan kemudian bisa dipakai Tuhan menjadi penjala manusia. Rasul Paulus juga gambaran orang pandai, tetapi menganggap segala sesuatu kebanggaan yang di belakang sebagai sampah.

    • Meninggalkan hidup lama, sama dengan berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani.
      Manusia rohani memikirkan perkara-perkara rohani lebih dari perkara jasmani di dunia. Kita harus rela mengorbankan perkara jasmani untuk mendapatkan perkara rohani. Bahkan Rasul Paulus sampai tidak menghiraukan nyawanya.

      Kisah Rasul 20:24
      20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

      Kalau kita sudah menjadi manusia rohani dan mengutamakan Surga, maka kita akan bisa melayani Tuhan sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali. Manusia rohani tidak akan pernah berhenti di tengah jalan, apa pun alasannya. Kalau manusia daging, pasti akan berhenti.

      Esau mengorbankan perkara rohani untuk mendapatkan perkara daging, untuk berburu ke sana ke mari. Mungkin kelihatannya mendapat yang diburu, tetapi akhirnya letih lesu dan kembali pada kacang merah, yaitu makanan penggembalaan yang lebih dari semua. Esau menukar dengan hak kesulungan, dia kehilangan segala-galanya dan berhenti di tengah jalan.
      Yudas juga ke sana ke mari. Dia mendapat uang, tetapi kemudian berhenti melayani dan kehilangan segalanya.

      Pelayanan adalah jubah maha indah yang harus dipertahankan sampai garis akhir. Kalau tidak bertahan sampai garis akhir, kalau tinggalkan pelayanan, bukan hanya telanjang tetapi sampai perut terburai seperti Yudas, dan tidak ada keindahan lagi sedikit pun.

    • Taat dengar-dengaran.
      Yesus taat sampai mati di kayu salib untuk melepaskan kita dari ketidaktaatan.

      Matius 7:21-23
      7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
      7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
      7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

      Pelayanan yang tidak sesuai firman, yang tidak taat dengar-dengaran, sama dengan pembuat kejahatan dan diusir oleh Tuhan. Manusia di taman Eden sudah tidak taat dan diusir ke dunia. Setelah di dunia masih tidak taat, maka akan diusir ke neraka.

      Tetapi kalau kita taat, itu merupakan keberhasilan sampai pintu Surga terbuka. Kalau pintu Surga terbuka, maka pintu-pintu di dunia juga pasti terbuka. Kita harus taat dengar-dengaran apa pun resikonya. Jangan seperti 10 pengintai yang banyak menggunakan logika manusia.

      Tuhan hanya memberi satu jalan, yaitu jalan salib. Yang kita butuhkan hanya ketaatan, bukan kepandaian, kekayaan, dll.

  2. Menebarkan jala dan menarik jala.
    Matius 4:18
    4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.

    Menebar jala artinya memberitakan atau menyaksikan tentang Injil Firman Allah.
    Ada 2 bentuk penebaran jala:
    • Injil keselamatan/ firman penginjilan/ Kabar Baik.
      Efesus 1:13
      1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

      Amsal 25:25
      25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

      Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa. Hanya Yesus satu-satunya manusia tidak berdosa yang bisa menyelamatkan manusia berdosa lewat korbanNya di kayu salib.

    • Cahaya injil kemuliaan Kristus/ firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ Kabar Mempelai.
      2 Korintus 4:3-4
      4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
      4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.


      Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Surga, untuk membawa orang selamat supaya disucikan dan disempurnakan seperti Dia, untuk menjadi tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita Surga. Atau, untuk membawa orang selamat untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, untuk siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.

    Menarik jala artinya harus aktif mengunjungi, membesuk, menjemput jiwa-jiwa, sampai mereka mantap menjadi anggota tubuh Kristus.

  3. Membereskan jala.
    Matius 4:21
    4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka

    Jika kita mau meninggalkan jala dan menebarkan jala, maka malam ini juga Tuhan akan membereskan jala. Artinya, Tuhan akan membereskan segala sesuatu yang belum beres dalam hidup kita. Tuhan tidak pernah menipu kita. Tuhan seorang diri di kayu salib sudah meneguk anggur asam yang pahit, segala letih lesu dan beban berat kita, segala persoalan yang belum beres, sampai "Sudah selesai". Dia seorang diri kayu salib sedang memperhatikan dan mempedulikan kita, bergumul untuk kita, untuk membereskan kehidupan kita.

    • Jala menunjuk pada pekerjaan sehari-hari. Membereskan jala artinya Tuhan membereskan segala masalah dalam hidup kita sehari-hari dalam pekerjaan, dalam sekolah, dalam pelayanan.

    • Tuhan juga membereskan tempat tidur.
      Kisah Rasul 9:34
      9:34 Kata Petrus kepadanya: “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu.

      Eneas artinya yang terpuji dan terpandang, menunjuk pada hamba Tuhan, guru, pejabat, dll. Seringkali nikah dan buah nikahnya dihantam. Tetapi Tuhan mau membereskan nikah dan buah nikah menjadi indah di hadapan Tuhan. Tuhan tidak pernah berhenti bergumul untuk kita.

    • Tuhan juga membereskan hati nurani kita, membaharui hati nurani kita. Istilah 'membaharui' adalah mujizat terbesar yang tidak bisa ditiru oleh setan.
      1 Yohanes 3:19-22
      3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
      3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
      3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
      3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

      Hati nurani yang baru adalah hati nurani yang tenang dan damai sejahtera, tidak lagi merasakan apa-apa yang daging rasakan. Hati nurani yang baru juga adalah taat dengar-dengaran. Maka kita akan menjadi rumah doanya Tuhan. Yesus bergumul, kita juga bergumul, maka mujizat jasmani juga akan terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Mujizat rohani dan jasmani terus terjadi, sampai saat Yesus datang kedua kali kita mengalami mujizat terakhir, yaitu kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 03 Juni 2021 (Kamis Sore)
    ... membunuh anak sulung setan yaitu Antikris. Jadi yang dapat mengalahkan Antikris adalah gereja Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dalam ibadah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan yaitu ibadah pelayanan yang menjadikan kita anak sulung Tuhan seperti Yesus. Ini sama dengan jemaat anak-anak sulung yang terdaftar di dalam kerajaan Sorga. Ibrani - . Tetapi kamu ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Februari 2013 (Selasa Sore)
    ... mereka Ada tertulis Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. Roh jual-beli masuk dalam gereja Tuhan sehingga menyebabkan gereja Tuhan menjadi buta rohani timpang rohani. Ini berarti cacat cela dan tidak sempurna sehingga ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Maret 2013 (Sabtu Sore)
    ... Metusalah anak Henokh anak Yared anak Mahalaleel anak Kenan anak Enos anak Set anak Adam anak Allah. Dalam silsilah Yesus berjumlah orang. Angka adalah angka sempurna angka artinya tubuh dan jiwa Yesus sempurna. Lukas dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit Engkaulah Anak-Ku ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Desember 2011 (Sabtu Sore)
    ... Tuhan. Menjadi nazir Allah. Hidup dalam urapan Roh Kudus. Membuat orang bertobat. Menjadi pelopor pendahulu. Ad. . Hidup dalam urapan Roh Kudus. Yohanes Pembaptis penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Demikian pula kita juga harus penuh dengan Roh Kudus. Tingkatan kepenuhan Roh Kudus Dipimpin oleh Roh Kudus. Tandanya adalah mulai menaruh perhatian pada perkara-perkara rohani seperti ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Maret 2014 (Rabu Sore)
    ... logam Ad. . seperti sabun tukang penatu Kegunaan sabun tukang penatu yaitu Untuk menyucikan pakaian kita dari kotoran-kotoran dan noda-noda. Pakaian ini berbicara tentang solah tingkah laku perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari yang tampak kelihatan diluar. Jadi perbuatan-perbuatan kita sehari-hari harus disucikan supaya perbuatan kita merupakan perbuatan yang benar dan ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 30 Mei 2019 (Kamis Pagi)
    ... ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu Bagaimanakah aku tahu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Januari 2018 (Jumat Sore)
    ... dan diubahkan sampai sempurna seperti Yesus--menjadi mempelai wanita sorga. Ini adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kegerakan Roh Kudus hujan awal dan Roh Kudus hujan akhir kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Inilah tugas kita. Tetapi sayang ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 November 2010 (Minggu Pagi)
    ... maka akan bisa menjadi teladan bagi orang lain. Yesus sebagai Gembala Agung menjadi teladan sempurna bagi kita terutama dalam hal ketaatan. Tiga kali Yesus memberi teladan dalam ketaatan Pada saat baptisan air. Matius - Lalu Yesus menjawab kata-Nya kepadanya Biarlah hal itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah. Dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Januari 2020 (Rabu Sore)
    ... Allah. 'kedua loh hukum Allah' dua loh batu. Tuhan merindukan doa penyembahan kita mencapai ukuran yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara sama dengan memiliki kasih sempurna supaya kita tidak masuk masa antikris. Manusia daging tidak punya kasih tetapi hanya emosi ambisi keinginan dan hawa nafsu daging sementara ukuran doa penyembahan adalah kasih ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 20 November 2016 (Minggu Siang)
    ... jubah dan emas sebatang itu anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan lembunya keledainya dan kambing dombanya kemahnya dan segala kepunyaannya lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor. Lembah Akhor lembah kesulitan kesukaran sampai pada kebinasaan. Sementara ada gerakan yang besar--Israel menang atas Yerikho--tetapi ada pencurian. Yohanes - . Mengapa minyak narwastu ini tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.