Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat natal 2017 dan menyongsong tahun baru 2018. Kiranya Tuha memberkati kita dengan berita natal pada malam hari ini.

Tema: angin dari sorga.
Wahyu 7: 1
7:1. Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiupdi darat, atau di laut atau di pohon-pohon.

Wahyu 7 masih merupakan kelanjutan dari Wahyu 6: 12-17, yaitu pembukaan meterai yang keenam; penghukuman yang keenam dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu angin tidak bertiup lagi di seluruh dunia.

Akibatnya:

  • Secara jasmani:

    • Suhu menjadi sangat panas sehingga tidak ada lagi kesejukan, kesegaran, dan keharuman.
    • Terjadi kematian, tidak ada kehidupan di dunia.

  • Secara rohani--ini yang lebih penting--: Roh Kudus tidak bertiup dalam dunia, sehingga hati menjadi panas seperti Kain--timbul iri hati, kebencian tanpa alasan. Ini yang bahaya, kalau Roh Kudus tidak bertiup hati hamba/pelayan Tuhan akan menjadi panas sehingga timbul iri hati, kebencian tanpa alasan, yang membawa pada perbuatan dosa kejahatan--membunuh--, kepahitan, dan kenajisan (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).

    Ini yang terjadi di dunia. Tidak ada lagi kesejukan (damai sejahtera), keharuman, dan kehidupan (binasa selamanya).

Inilah akibat dari angin tidak beritup lagi.
Yohanes 3: 5-8
3:5.Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6.Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7.Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8.Angin bertiupke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Kita dilahirkan oelh ibu hanya menjadi manuisa daging, tidak ada angin bertiup sehingga hanya berbuat dosa dan panas hati. Karena itu harus dilahirkan kembali lewat air dan Roh.

Angin yang bertiup adalah kehidupan hamba/pelayan Tuhan yang lahir baru dari air dan Roh Kudus--baptisan air dan Roh Kudus.

Kehidupan hamba/pelayan/anak Tuhan yang lahir baru oleh air dan Roh bisa menghampakan diri--ada tetapi merasa tiada--, merendahkan diri srenedah-rendahnya, dan taat dengar-dengaran. Itulah angin yang bertiup. Kalau sombong tidak akan bisa taat, tetapi melawan.

Contoh angin: Yesus. Yesus masuk baptisan air, setelah keluar dari air, Roh Kudus turun bagaikan burung merpati--baptisan Roh.
Filipi 2: 5-8
2:5.Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6.yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7.melainkan telah mengosongkan diri-Nyasendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nyadan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

'tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan'= menghampakan diri.
'mengosongkan diri-Nya'= menghampakan diri.

Yesus menghampakan diri sebagai manusia, merendahkan diri sebagai hamba, dan taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, sehingga Ia menjadi angin dari sorga/utusan dari sorga.

Natal adalah Yesus, angin dari sorga, yang datang ke dunia untuk membawa kesegaran, kesejukan, keharuman, dan kehidupan kekalkepada manusia di dunia yang dikuasai setan dan sedang menuju kebinasaan.

Praktik angin sorga:

  1. Yohanes 20: 19-20
    20:19.Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkuncikarena mereka takutkepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesusdan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
    20:20.Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacitaketika mereka melihat Tuhan.

    'Damai sejahtera bagi kamu!'= sejuk.
    'takut......bersukactia'= dari takut menjadi sukacita karena kena angin.
    Pintu terkunci tetapi Yesus bisa berada di dalam, berarti Ia menjadi angin.

    Praktik angin sorga yang pertama: Yesus sebagai angin sorga memberikan kesegaran, kesejukan, damai sejahtera, dan kehidupankepada murid-murid di rumah dengan pintu-pintu terkunci--murid-murid dalam keadaan ketakutan. Ini terjadi pada malam hari, sekarang menunjuk pada dunia akhir zaman.

    Pada akhir zaman, hamba/pelayan Tuhan dalam keadaan ketakutan/stres--letih lesu, berbeban berat, kekuatiran, dan susah payah, TIDAK ADA LAGI KESEGARAN, DAMAI, DAN KESEJUKAN.
    Ketakutan ini mudah diucapkan tetapi akibatnya dahsyat.

    Lukas 21: 25-26
    21:25."Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
    21:26.Orang akan mati ketakutankarena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

    Ketakutan ini melanda semua lapisan masyarakat, dari anak kecil--waktu natal, anak kecil stres karena mau dibunuh Herodes--, kaum muda stres--Maria disuruh hamil--, orang tua stres--anaknya mau dibunuh--, gembala-gembala di padang takut--takut kalau dombanya pindah. Seringkali dombanya pindah karena tidak dirawat, lalu berkata: Itu pencuri domba!Tidak akan maju; kalau tidak mengoreksi diri tidak akan bisa maju. Harus koreksi diri.
    Negara maju, negara berkembang, negara miskin juga dilanda ketakutan.

    Ketakutan ini memjadi pembunuh utama di akhir zamanbaik secara jasmani--kalau stress, hormon tidak baik kerjanya dan penyakit lain timbul--maupun secara rohani--kering rohani: tidak bergairah lagi dalam perkara rohani: malas mendengar firman, mengantuk saat mendengar firman, tidak bergairah lagi untuk berdoa bahkan tidak bisa berdoa, inilah yang membawa pada kematian kedua di neraka.

    "Di Medan ada seorang pandai yang sakit, ada batu ginjal. Karena selalu dipikirkan, akhirnya sampai kena di jantung dan semuanya. Diperiksa, sudah parah. Datang pada saya, saya katakan: 'Ginjalku juga banyak batunya, dokter bilang: banyak minum, setelah periksa lagi, sudah hilang batunya.' Tidak usah stres! Dia stres sampai tidak bisa berbicara dan bekerja. Inilah ketakutan."

    Tadi, kalau takut, tidak ada damai--kesejukan. Kalau dilanjutkan, akan mengalami kematian rohani, tidak ada lagi hubungan dengan Tuhan; tidak bergairah lagi untuk membaca dan mendengar firman, bahkan tidak bisa berdoa, yang membawa pada kematian kedua--tidak ada kehidupan lagi.

    Murid-murid di sini adalah rasul-rasul, tetapi bisa ketakutan. Ini bukti bahwa sehebat apapun kehidupan manusia, ia hanya buli-buli tanah liat yang gampang retak, takut, kecewa, dan putus asa. Buktinya orang kaya bunuh diri, orang pandai bunuh diri. Jadi tidak usah sombong! Sebaliknya, yang masih di bawah tidak usah kecewa dan putus asa.

    Di dalam Taman Eden--suasana kelimpahan--manusia bisa jatuh dan telanjang. Jangan terlalu bangga kalau di atas. Sebaliknya yang di bawah jangan putus asa. Penjahat di sebelah Yesus bisa Tuhan tolong.
    Mari, kita hanya mengaku sebagai buli-buli tanah liat yang mudah retak, apapun kehidupan kita.

    Mengapa terjadi ketakutan?


    • Karena menyembunyikan sesuatu yang tidak benar. Tidak segar/sejuk hidup itu. Waktu Adam dan Hawa berbuat dosa di taman Eden mereka langsung ketakutan.
    • Karena menghadapi masalah di segala bidang: ekonomi, pendidikan, kesehatan, nikah dan buah nikah, pelayanan dan lain-lain. Waktu itu Yesus sudah disalibkan dan murid-murid dicari.
    • Karena menghadapi masalah yang mustahil--pintu yang terkunci; bagaikan tidak ada jalan keluar.

    Kalau dibiarkan, akan hancur dan binasa di neraka.

    Syukurlah, Yesus sebagai angin sorga sanggup menembusi pintu yang terkunci untuk memberikan kesegaran, damai sejahtera, dan kehidupan sorga lewat menunjukkan lambung-Nya dan tangan-Nya--menunjuk pada kurban Kristus.

    Yohanes 20: 20
    20:20.Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nyakepada mereka. Murid-murid itu bersukacitaketika mereka melihat Tuhan

    Semoga malam natal ini angin sorga ada di tengah-tengah kita karena kita mengaku hanya buli-buli tanah liat yang gampang retak, hancur, takut, stres, hidup tidak tenang. Bahaya, itu sudah tidak da kehidupan rohani, kalau dibiarkan sampai tidak ada kehidupan kekal.
    Tetapi ada angin sorga di tengah kita lewat kurban Kristus. Angin sorga mau menolong kita lewat kurban Kristus--sekarang dalam bentuk perjamuan suci.

    Kita yang dalam keadaan tidak tenang/damai, harus memandang kurban Kristus di kayu salib; harus menghargai kurban Kristusdi kayu salib--memandang lambung-Nya dan tangan-Nya:

    • Melihat lambung Yesus.
      Yohanes 19: 31-34

      19:31.Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
      19:32.Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
      19:33.tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
      19:34.tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nyadengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

      Pada hari Sabat mayat harus cepat diturunkan, kalau belum mati, kakinya dipatahkan supaya cepat mati. Itu peraturan Taurat. Dua penjahat dipatahkan kakinya, tetapi sampai pada Yesus, Ia sudah mati, dan kaki-Nya tidak boleh dipatahkan.

      Jadi, sebenarnya Yesus sudah mati dengan empat luka utama--dua di tangan dan dua di kaki--untuk menebus bangsa Israel, umat pilhian Tuhan, yang berdosa; Dia menjadi angin sorga yang memberikan kesejukan/kedamaian dan kehidupan kekal kepada bangsa Israel.

      Bagaimana dengan bangsa kafir?Prajurit Romawi--bangsa kafir--menombak lambung Yesus. Inilah luka kelima untuk bangsa kaifr, yang mengeluarkan darah dan air. Inilah yang memberikan kesejukan/damai sejahtera dan kehidupan kekal kepada kita semua.

      Pada malam natal ini, apapun keadaan kita, bangsa kafir harus menerima tanda darah dan air:

      1. Tanda darah= bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan; mati terhadap dosa.
        Mulai dari tidak boleh ada dusta dan kebencian--setan adalah bapa pendusta dan pembunuh.
        Orang disebut bertobat kalau sudah tidak berdusta dan membenci, tetapi bisa mengasihi, bahkan mengasihi musuh.

        Kalau masih ada dusta dan kebencian, tidak akan pernah sejuk/damai, tetapi kuatir, stres, sampai binasa--tidak ada kehidupan.

      2. Tanda air= baptisan air dan Roh Kudus.
        Roma 6: 4
        6:4.Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

        Koloes 2: 12
        2:12.karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkanjuga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

        Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru--langit terbuka. Kalau tidak keluar dari air--tidak sampai dikubur--, langit tidak terbuka, tetap tidak ada hubungan dengan sorga. Itu berarti belum dibaptis.

        Hidup baru= hidup dalam urapan Roh Kudus yiaitu hidup dalam kebenaran. Segala aspek hidup harus benar.

    • Melihat tangan Yesus.
      Tangan menunjuk pada pelayanan. Kita melihat pelayanan Yesus yang setia dan benar sampai garis akhir--Yesus melayani sampai meninggal dunia. Bagi kita sekarang, kita melayani dengan setia dan benarsampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kembali.

      Setia dan benar sama dengan berikat pinggang, tidak bisa dipisahkan.

    Kalau angin sorga datang malam ini, kehidupan yang banyak kekuatiran, ketakutan--karena ada yang sesuatu tidak benar--harus diperiksa, supaya bisa hidup benar, dan beribadah melayani dengan setia dan benar sampai garis akhir. Ini sama dengan BULI-BULI TANAH LIAT YANG SUDAH DIISI DENGANKURBAN KRISTUS, sehingga menjadi buli-buli emas berisi manna.

    Ibrani 9: 4
    9:4.Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

    "Kita semua adalah buli-buli tanah liat yang ditandai dengan ketakutan. Saya juga pernah takut. Waktu mertua dan gembala saya masih hidup, saya ketakutan: 'Saya mati malam ini.' Saya sudah gembala di Malang, tetapi ketakutan. Saya pakai ayat dari raja Hizkia supaya ditambah umur oleh TUhan. Tidak kuat, lalu saya telepon om Pong: 'Pa, saya mati malam ini.': 'Tenang, ayo doa.' Besok pagi, diperiksa dokter--om saya--, ternyata hanya infeksi tenggorokan. Bayangkan, hanya sakit sedikit tetapi sudah berkata: Mati aku. Inilah buli-buli tanah liat yang ditandai dengan ketakutan."

    Tetapi kalau diisi dengan kurban Kritus--perjamuan suci--kita bisa menjadi buli-buli emas yaitu hidup benar dan beribadah melayani dengan setia dan benar.

    Hasilnya:

    • Mengalami damai sejahtera.
      Yesaya 32: 17
      32:17.Di mana ada kebenarandi situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya

      Benar dulu--hidupnya benar, nikahnya benar, ibadah pelayanannya setia dan benar--, itu adalah buli-buli emas, ada iman yang teruji. Apapun yang terjadi, pertahankan kebenaran! Kalau tidak benar, tidak ada artinya; tidak segar tetapi bau, tidak ada kehidupan.

      Kalau hati damai, biarpun ada masalah kita akan merasa enak dan ringan; wajah berseri.

    • Roma 16: 20
      16:20.Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblisdi bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

      Hasil kedua: kalau hati damai, akan ada kuasa Tuhan yang menyelesaikan semua; tinggal tunggu waktu, kuasa Tuhan akan menghancurkan setan tritunggal; menyelesaikan semua masalah yang mustahil seperti pintu yang terkunci--tidak ada jalan terbuka. Tuhan tolong kita.

    Inilah angin sorga, biar bertiup di tengah kita.
    Mungkin ada yang seperti murid-murid? Biar hebat tetapi tidak kuat, oleh sebab itu harus diisi dengan kurban Kristus, supaya menjadi buli-buli emas; kita bertahan dalam kebenaran.

    Kita pulang dengan hati damai/wajah berseri, dan ada kuasa Tuhan untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Tuhan tolong semua.
    Biasanya laki-laki yang banyak ketakutan/stres.

  2. Tadi angin sorga menolong kehidupan yang tidak mengalami kesegaran/kesejukan/kedamaian. Kalau tidak ditolong, akan gila, mati, dan binasa.
    Lukas 7: 36-38

    7:36.Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
    7:37.Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
    7:38.Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

    'terkenal sebagai seorang berdosa'= (maaf) pelacur; berbau busuk, tetapi bisa menjadi bau harum karena bertemu Yesus.

    Praktik angin sorga yang kedua: Yesus sebagai angin dari sorga memberi keharumankepada perempuan berdosa (maaf, pelacur)--DALAM KEBUSUKAN.

    Pelacur menunjuk pada:

    • Perempuan adalah gambaran dari gereja Tuhan, itulah kehidupan yang berbuat dosasampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), bahkan enjoydalam dosa--tidak mau terlepas. Benar-benar busuk seperti perempuan Samaria yang lima kali kawin cerai, dan selanjutnya tanpa surat lagi. Tetapi Tuhan mau tolong.
      Perempuan Samaria menunjuk pada bangsa kafir.

    • Kehidupan yang tidak setiadalam ibadah pelayanan--pelacur hari dengan laki-laki A, besok laki-laki B dan seterusnya. Lama-lama akan menjadi busuk.

      "Terutama kami gembala-gembala. Saya selalu mengatakan: orang yang bekerja di dunia harus tiga macam ibadah untuk bisa menjadi imam. Mereka mengejar waktu untuk bisa beribadah. Kami yang sudah 100% mau jadi apa kalau tidak mau berkhotbah? Ini yang bahaya."

      Tidak setia= Babel. Hati-hati! Kenajisan dan ketidaksetiaan itu satu.

    • Kehancuran dan kegagalan nikah dan buah nikah--tidak ada yang punya cita-cita menjadi pelacur.
    • Kebusukanyang mengarah pada perempuan Babel--gereja palsu/mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya.

    Hati-hati! Selain najis--tidak ada penyucian--, gereja palsu juga tidak setia. Itu berpasangan. Kalau sudah tidak setia, pasti najis. Tidak mungkin tidak! Itu adalah ciri dari perempuan Babel--(maaf), pelacur. Suami tidak setia pada isteri, sebentar lagi berselingkuh. Begitu juga isteri pada suami. Setia dan suci itu satu, kalau tidak, berarti gereja palsu.

    Yesus sebagai angin sorga memberikan keharuman dan kehdupan kepada perempuan berdosa, artinya: memberikan urapan Roh Kudus--keharuman sama dengan minyak yang harum.

    Dalam perjanjian lama, ada tiga pribadi yang berhak menerima minyak urapan:

    • Raja.
    • Nabi.
    • Imam besar Harun dan imam-imam.

    Kita bicara soal imam dan raja--sekarang adalah hamba/pelayan Tuhan.
    Keluaran 29: 1, 7
    29:1."Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskanmereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
    29:7.Sesudah itu kauambillah minyak urapandan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilahdia.

    Di perjanjian lama, imam adalah seorang yang suci.
    Sekarang digenapkan, pelayan Tuhan adalah ssorang yang suci. Kalau sudah suci, kita akan memangku jabatan pelayanan. Tanggung jawab!

    "Saya dulu jadi guru, kalau masuk tidak masuk, akan dipecat. Absen satu kali saja, sudah marah semua: Siapa yang mau ganti? Kalau tidak tanggung jawab dalam pelayanan, berarti tidak suci. Kalau suci, akan bertanggung jawab. Itu berkaitan. Apalagi gembala. Sungguh-sungguh! Baca alkitab!"

    Imamat 21: 12=> kudusnya imam
    21:12.Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Syaratseorang imam: tidak boleh keluar dari ruangan suci supaya terus mengalami urapan; ada tiga macam alat di dalamnya, sekarang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kandang penggembalaan--:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-Nya; domba diberi minum supaya terus berkobar dalam ibadah pelayanan.
    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus; domba diberi makan.
    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; domba bernafas dengan kasih--kasih itu kekal--, berarti bernafas sampai hidup kekal.

    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah setan tritunggal. Kita disucikan dan diurapi. Semakin disucikan, kita semakin diurapi. Sungguh-sungguh hari-hari ini!

    Di luar penggembalaan, sehebat apapun kita, kita hanya tanah liat yang tidak bisa hidup suci dan tidak bisa diurapi; manusia daging yang tidak pernah puas, dan masih mengejar kepuasan di dunia, atau kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja.
    Kalau tidak digembalakan, tidak akan ada jaminan hidup suci dan urapan. Inilah tanah liat yang tidak bisa apa-apa.

    Tidak mengalami kepuasan sorga, sehingga mengejar kepuasan di dunia= seperti binatang ubas yang berburu mangsa--Esau berburu mangsa karena tidak puas--sampai berbuat dosa dan puncaknya dosa.
    Harus digembalakan hari-hari ini, supaya ada jaminan kesucian dan urapan.

    Tanda pelayanan sorga:

    • Dalam kesucian dan urapan Roh Kudus. Ini yang membedakan pelayanan sorga dan dunia. Setiap pelayanan kita harus disertai dengan kesucian dan urapan, sehingga bisa menarik hadirat Tuhan; ada angin sorga di tengah-tengah kita. Itu tugas pelayan Tuhan, yaitu menarik hadirat Imam Besar di tengah kita; menarik angin sorga di tengah kita untuk menolong kehidupan yang dalam ketakutan dan kebusukan.
      Bisakah kita menarik hadirat Imam Besar di tengah kita? Ini pertanyaan bagi kita: Adakah Yesus di tengah kita?


    • Tertib dan teratur.

    Di perjanjian baru, minyak urapan langsung dari sorga (Yesus sebagai Pembaptis Roh)--mulai dari loteng Yerusalem. Seharusnya yang boleh diurapi hanya raja, nabi, dan imam. Itu orang suci semua. Tetapi di perjanjian baru, perempuan berdosa bisa menerima urapan Roh Kudus/keharuman sorga. Itu merupakan anugerah Tuhan yang besar.

    Malam ini, siapa saja, tidak tertutup kemungkinan, imam atau perempuan berdosa, najis, dan jahat, ada angin sorga yang memberikan urapan kepada kita semua. Jangan sampai perempuan berdosa diurapi tetapi imam-imam kering. Ngeri! Itu sama dengan menginjjak-injak kurban Kristus; tidak menghargai kurban Kristus. Tuhan tolong.

    Mengapa menginjak-injak kurban Kristus? Begitu Yesus diurapi, Simon langsung menyalahkan perempuan itu dan Yesus.
    Lukas 7: 39
    7:39. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."

    'orang Farisi'= hamba Tuhan.
    'tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa'= mulai menunjuk orang lain dan Tuhan. inilah imam/hamba Tuhan yang imannya kering.
    Imam yang kering adalah kehidupan yang suka menutupi dosadengan cara menyalahkan orang lain bahkan Tuhan/pengajaran yang benar. Biar dia hamba Tuhan habet, dia kering.
    Sebaliknya, biarpun pelacur--najis dan jahat--kalau mau merendahkan diri, masih bisa diurapi malam ini; angin sorga datang di tengah kita.

    Proses menerima urapan:

    • Lukas 7: 37
      7:37.Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.

      Proses pertama: mendengar Yesus yang sedang makan= mendengar firman pengajaran (makanan keras) dengan sungguh-sungguhsampai mengerti, percaya, sehingga firman pengajaran menjadi iman di dalam hati. Kita percaya Yesus sebagai Juruselamat, Pembaptis Roh, dan Raja segala raja yang akan datang kedua kali.

      Mendengar firman sampai hati terharu--perempuan ini sampai menangis. Artinya: firman pengajaran menusuk hati sampai hati terharu; menyadari dosa-dosa sampai yang tersembunyi dan menyesalinya.

      Tidak ada gunanya mendengar firman kalau tidak sampai menyentuh hati kita.
      Yudas tidak pernah disentuh hatinya sehingga dosanya bertumpuk-tumpuk dan meledak.

      Biar malam ini hati kita terharu, bukan tertawa-tawa.
      Kalau hati bisa terharu, berarti BULI-BULI SUDAH DIISI FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR; dosa mulai disingkirkan dan mulai terbentuk buli-buli emas berisi manna.

    • Lukas 7: 38
      7:38.Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia menciumkaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

      Proses kedua: firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk bisa menanggalkan segala kebanggaan--rambut adalah kebanggan bgi wanita--supaya kita bisa menghampakan diri; selalu merasa tidak lalyak, tidak mampu, tidak berharga; kita hanya menyerah sepenuh pada Tuhan.

      Tadi mengaku kekurangan, sekarang menanggalkan kebanggaan. Itulah pekerjaan firman, supaya kita bisa menjadi angin.
      Pelayanan merupakan kekuatan penyerahan. Seratus persen menyerah, seratus persen kekuatan Tuhan yang bekerja.

      Kalau mengandalkan pengalaman, penyerahannya akan menjadi nol, kuasa Tuhan juga nol.

    • Proses ketiga: mencium kaki Yesus--mencium= berdamai.
      Kekuatan firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk berdamai dengan Tuhan dan sesama; saling mengaku dan mengampuni, sampai merasa dipermalukan tidak apa-apa. Harus bayar harga! Yesus juga membayar harga di kayu salib untuk memperdamaikan kita.

      Kalau berdamai, darah Yesus akan membasuh dosa kita, sehingga kita bisa hidup benar--damai--, dan minyak urapan dicurahkan--berbau harum; BULI-BULI TANAH LIAT DIISI DENGAN ROH KUDUS.

      Tadi, buli-buli diisi dengan kurban Kristus, firman pengajaran yang benar, tetapi juga harus diisi dengan Roh Kudus, supaya menjadi buli-buli emas.

    Siapapun kita bisa menerima urapan Roh Kudus, yang penting mau mendengar firman. Tadi, siapapun yang ketakutan/gagal/stres dan lain-lain, lihat lambung Yesus! Terima kurban Kristus; kita bertobat dan masuk baptisan air--hidup benar--, ada kuasa Tuhan yang menghancurkan setan.
    Sekarang, hati damai, ada pencurahan Roh Kudus--keharuman.

    Hasilnya:

    • Lukas 7: 48
      7:48.Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."

      Hasil pertama: dosa sampai kutukan dosa ditanggung oleh Yesus.
      Galatia 3: 13-14
      3:13.Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
      3:14.Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

      Dosa diampuni, kita bebas dari dosa, kutukan, dan hukuman dosa, sehingga berkat Abraham bisa kita terima--berkat sampai anak cucu, bahkan sampai hidup kekal. Ini janji Tuhan: ada urapan ada berkat; kalau kering, akan mengalami kutukan.

    • Lukas 7: 50
      7:50.Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

      Hasil kedua: pintu keselamatan/pintu sorga terbuka bagi kita. Kita mengalami suasana kebahagiaan sorga; yang sudah busuk seperti perempuan ini bisa mengalami kebahagiaan sorga malam ini.

      Dan ditambah, pintu-pintu di dunia juga terbuka oleh kuasa urapan Roh Kudus--mujizat terjadi, tidak ada yang mustahil.

    • Hasil ketiga: 'dari busuk menjadi harum'= Roh Kudus mampu mengubahkankita yang busuk menjadi harum seperti Yesus--mujizat terbesar. Pelan-pelan sifat tabiat daging dan dosa diubahkan menjadi harum, sampai harum semerbak.
      Ini adalah mujizat terbesar secara rohani.

      Kalau sudah berbau harum, kita akan dipakai Tuhan untuk menyebarkan keharuman Kristus--menjadi utusan Tuhan; tadinya perempuan berdosa ini utusan setan.
      Tadi murid-murid sebagai utusan Tuhan tidak bertiup. Jangan sombong jadi hamba Tuhan dengan berkata: Kami dipakai. Masih berbahaya! Murid-murid di dalam pintu yang terkunci, tidak bertiup. Tetapi perempuan berdosa bisa menjadi harum; dia bisa menyebarkan keharuman Kristus--dipakai menjadi angin; menyebarkan keharuman Kristus lewat kabar baik dan kabar mempelai.

      Jika Yesus datang kembali kedua kali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, hanya menyeru: Haleluya,untuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.

Yang manakah kita? Ada angin sorga. Adakah ketakutan, kesulitan, kemustahilan, ada yang tidak benar? Selesaikan, biar pintu terbuka bagi kita. Atau keadaan kita sudah habis-habisan, gagal, busuk, najis--hidup tidak ada artinya seperti buli-buli yang pecah--? Tuhan masih bisa menolong supaya menjadi buli-buli emas berisi manna--sempurna--, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Apapun keadaan kita, ada Roh Kudus menyentuh kita dan mujizat akan terjadi. Dari ketakutan menjadi damai, kehancuran dan kebusukan diperbaiki oleh Tuhan menjadi bau harum. Ada angin sorga di tengah kita sekalian.
Angin bertiup, Roh Kudus bertiup di tengah kita sekalian apapun keadaan kita. Yang hebat, jangan merasa hebat, kita hanya tanah liat belaka. Yang sudah hancur, tidak ada harapan, jangan memvonis: Aku sudah habis. Masih ada angin bertiup, urapan Roh Kudus masih bertiup di tengah malam natal ini.

Dia maha pengasih dan maha penyayang. Dia tahu siapa kita, hanya tanah liat belaka.
Dia mau isi dengan firman dan Roh Kudus malam ini. Ada mujizat terjadi; ada kekuatan terjadi; ada kebahagiaan dan keharuman terjadi.

Sekeras apapun kita, ingat kurban Kristus, kita akan dilembutkan seperti perempuan berdosa. Biar kita semua dilembutkan oleh perjamuan suci, supaya kuasa Roh Kudus dicurahkan di tengah kita. Ingat Yesus apapun keadaan kita! Tetap di dalam tangan Roh Kudus yang menolong kita!
Bukan hanya pintu di dunia yang terbuka, tetapi sampai pintu perjamuan kawin Anak Domba, pintu Firdaus, sampai pintu sorga juga terbuka bagi kita. Tentu paling bahagia jika bersama kekasih-kekasih kita. Jangan ada yang ketinggalan! Kita doakan, mungkin ada yang menyakiti kita, tetap kita doakan supaya bersama-sama selamanya di awan-awan yang permai saat Yesus datang kembali.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 04 Juli 2009 (Sabtu Sore)
    ... dengan Tuhan dan sesama. Kolose kenyataannya manusia banyak memiliki permusuhan dengan Tuhan dan sesama sebab mempertahankan hati dan pikiran dosa perbuatan dan perkataan dosa. Kolose jalan keluar supaya bisa hidup damai sejahtera adalah selalu hidup berdamai dengan Tuhan dan sesama. Proses berdamai Yohanes - mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Tetapi dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Juli 2011 (Senin Sore)
    ... SUCI makan dan minum perjamuan suci dengan cara tidak layak. Artinya mempertahankan dosa seperti Yudas. Akibatnya menjadi sakit dan meninggal mati jasmani atau mati secara rohani . menolak perjamuan suci dengan berbagai alasan menolak korban Kristus. Akibatnya binasa secara rohani. makan dan minum perjamuan suci dengan menguji diri sendiri sehingga kebinaasaan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Juni 2017 (Senin Sore)
    ... Tuhan. Panggilan dan pilihan Tuhan terjadi dari zaman ke zaman--kita belajar peta zaman-- Zaman Allah Bapa--zaman permulaan-- dari Adam sampai Abraham kurang lebih dua ribu tahun diwakili oleh Abraham. Abraham menerima panggilan dan pilihan Tuhan. Kejadian - . Berfirmanlah TUHAN kepada Abram Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 November 2015 (Senin Sore)
    ... melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. . Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Hati-hati dengan mulut Sebab mulut ini yang menjadi penentu. Apa yang masuk ke dalam mulut harus dijaga. Jangan ada unsur dosa makan-minum--merokok mabuk narkoba Kalau mengikut ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Mei 2010 (Sabtu Sore)
    ... dengan makanan pada pesta kawin anak raja. Pesta kawin anak raja menunjuk pada Pesta Kawin Anak Domba Allah nikah yang sempurna. Jadi pesta Paskah akan meningkat pada Pesta Kawin Anak Domba Allah. Matius Sebab banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Nikah adalah panggilan Tuhan. Ada kehidupan yang dipanggil untuk menikah tetapi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Juli 2014 (Sabtu Sore)
    ... sepatah kata maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu Pergi maka ia pergi dan kepada seorang lagi Datang maka ia datang ataupun kepada hambaku Kerjakanlah ini maka ia mengerjakannya. Setelah Yesus mendengar perkataan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Mei 2010 (Rabu Sore)
    ... kokoh. macam rumah yang kokoh rumah tangga yang kokoh. Praktik rumah tangga yang kokoh Efesus - . Hai isteri tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan . karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. . Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus demikian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juli 2019 (Selasa Sore)
    ... adalah upah. Pukul sembilan dua belas tiga petang. Ini adalah tentang penyaliban Yesus. Ini merupakan kesempatan bagi bangsa Israel dari semua suku terjadi pada jaman Perjanjian Baru. Dasarnya adalah Yesus sudah mati dengan empat luka utama. Pukul lima petang. Matius katanya Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 Oktober 2018 (Selasa Sore)
    ... itu Ia datang kembali dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus Simon sedang tidurkah engkau Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan roh memang penurut tetapi daging lemah. Ini adalah doa Getsemani yaitu doa penyembahan untuk mengalami perobekan ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Oktober 2018 (Minggu Pagi)
    ... ketenangan damai sejahtera yang semakin meningkat sampai sunyi senyap setengah jam di Sorga kekal selamanya. Wahyu Kehidupan yang menolak bunyi sangkakala firman penggembalaan sehingga tanpa kasih Allah akan mengalami kegoncangan-kegoncangan yang semakin meningkat dan tujuh hukuman sangkakala sampai hancur dan binasa selamanya di neraka. Jadi sikap kita terhadap bunyi sangkakala ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.