Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 28:20b
28:20... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Penyertaan Tuhan sampai kepada akhir jaman, artinya mulai sekarang di tengah dunia yang sulit (supaya hidup kita enak dan ringan), sampai jaman antikris berkuasa selama 3,5 tahun di bumi (kita dipelihara dan dilindungi di padang gurun), sampai kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai (supaya jangan ketinggalan dan binasa bersama dunia), sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.

Wahyu 3:21

3:21Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Siapa yang boleh mengalami penyertaan Tuhan mulai sekarang sampai duduk di tahta Surga bersama Tuhan? Yaitu kehidupan yang menang bersama Yesus.

Filipi 2:8-10

2:8Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Yesus taat sampai mati di kayu salib sehingga mendapatkan nama yang berkuasa untuk menang atas setan tritunggal sehingga Yesus ditinggikan sampai duduk di tahta Surga.
Syarat untuk menang bersama Yesus adalah kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.

1 Petrus 3:20-22

3:20yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
3:22yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

Pada jaman Nuh, manusia tidak taat dengar-dengaran sehingga tidak mau masuk bahtera. Akibatnya, tenggelam dalam air bah dan binasa.
Namun Nuh sekeluarga taat dengar-dengaran sehingga mau masuk bahtera dan diselamatkan.
Sekarang, kita harus masuk baptisan air yang benar, yaitu orang yang mati terhadap dosa (bertobat), dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dalam hidup yang baru, hidup Surgawi, memiliki hati nurani yang baik.

1 Petrus 1:22
1:22Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Jika kita taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, maka firman pengajaran yang benar menyucikan hati kita dan seluruh kehidupan kita sehingga kita bisa hidup dalam kesucian.

Praktek sehari-hari hidup dalam kesucian (ketaatan):
  1. Mata bisa memandang sesama.
    Yaitu bisa mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, tanpa pamrih, bisa saling mengasihi.

    Bukti saling mengasihi:
    1. Jangan berhutang dosa kepada sesama.
      Roma 13:8-9
      13:8Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
      13:9Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!

      Kita harus membereskan dosa lewat saling mengaku dan saling mengampuni.
      Jangan berbuat dosa kepada sesama, jangan merugikan sesama, yaitu jangan berzinah, jangan membunuh/ benci, jangan mencuri, jangan ingin milik orang lain.

    2. Membuka pintu hati kepada sesama yang membutuhkan.
      1 Yohanes 3:11, 17-18
      3:11Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
      3:17Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
      3:18Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

      Kita bisa memberi dengan kebenaran, tanpa pamrih, bukan untuk menjilat, bukan untuk menindas/ menguasai. Sampai kita bisa mengakui lebih bahagia memberi daripada menerima. Ini rumus Surga. Membuka pintu hati kepada sesama sama dengan membuka pintu Surga sehingga kasih Allah dicurahkan dalam hidup kita, kita diberkati dan bahagia, sampai suatu waktu kita masuk Surga.

      Hati-hati, jangan egois, mementingkan diri sendiri, tidak dapat melihat sesama yang membutuhkan, sama dengan buta rohani. Ini sama dengan kehidupan yang tidak tergembala, masuk dalam kutukan, menderita dan binasa.


  2. Mata bisa memandang Tuhan, bisa menyembah Tuhan.
    Ibrani 12:14
    12:14Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

    Ukuran penyembahan adalah kesucian dan damai sejahtera. Jika penyembahan meningkat, maka kesucian dan damai sejahtera meningkat.

    Ibrani 12:15-16
    12:15Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
    12:16Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

    Ada 2 halangan kita memandang Tuhan:
    1. Akar kepahitan [ayat 15].
      Akar kepahitan timbul karena iri hati. Esau iri hati kepada Yakub yang diberkati. Kakak-kakak Yusuf iri kepada Yusuf yang memiliki jubah maha indah.
      Akar kepahitan timbul karena banyak menghakimi orang lain sehingga tidak bisa menghakimi/ mengoreksi diri sendiri.

    2. Akar kejahatan dan kenajisan [ayat 16].
      Ini terjadi karena memandang sepiring makanan sehingga timbul nafsu cabul. Artinya, mengorbankan perkara rohani (ibadah, pengajaran yang benar) hanya untuk mendapatkan perkara jasmani.


Contoh kehidupan yang buta rohani, tidak bisa memandang sesama dan tidak bisa memandang Tuhan adalah Esau.

Ibrani 12:17
12:17Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Akibatnya, Esau mencucurkan air mata selamanya. Artinya, tidak bisa memandang Yesus muka dengan muka di awan-awan yang permai, ketinggalan dan binasa bersama dunia, sama dengan kehidupan yang kalah, gagal total.   

Namun Tuhan memberi 3 kesempatan besar untuk memandang Tuhan.
  1. Saat dalam keadaan terjepit.
    2 Tawarikh 20:1, 12
    20:1Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
    20:12Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.”

    Raja Yosafat menghadapi laskar yang besar, dalam keadaan terjepit yaitu tidak punya kekuatan, tidak tahu apa yang harus dilakukan, menghadapi jalan buntu. Tuhan ijinkan kita menghadapi ini bukan supaya kita putus asa/ kecewa, tetapi supaya mata bisa memandang Tuhan, terutama lewat doa puasa.

    2 Tawarikh 20:17

    20:17Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”

    Jika Tuhan belum menolong kita, berarti Tuhan sedang sibuk dengan pribadi (kerohanian) kita, untuk menyucikan dan membaharui kita.
    Jika kita sudah taat dengar-dengaran, menyerah kepada Tuhan, saat itulah waktu Tuhan untuk menolong kita, menyelesaikan segala masalah kita.

  2. Saat dibuang/ dikucilkan/ diusir oleh sesama karena Yesus, sama dengan sengsara tanpa dosa.
    Yohanes 9:32-38
    9:32Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.
    9:33 Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.”
    9:34Jawab mereka: “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar.
    9:35Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?”
    9:36Jawabnya: “Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya.”
    9:37Kata Yesus kepadanya: “Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!”
    9:38Katanya: “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya.

    Saat kita menghadapi sengsara tanpa dosa, kita harus berdiam diri, artinya tidak putus asa/ kecewa, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita mengoreksi diri sendiri, jika ada dosa, kita mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.    
    Maka Yesus ada bersama kita dan kita bisa melihat wajahNya dan berkata-kata dengan Tuhan, menyembah Tuhan.

    Bilangan 6:26
    6:26TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

    Hasilnya:
    1. Kita mengalami sinar kemuliaan dari wajah Yesus sehingga kita menjadi damai sejahtera, tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan.
    2. Kita dipakai menjadi saksi tentang Kabar Baik dan Kabar Mempelai.

  3. Saat kita terbuang karena dosa.
    Lukas 22:60-62
    22:60Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.” Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
    22:61Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.”
    22:62Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

    Matius 26:72-74

    26:72Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.”
    26:73Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: “Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu.”
    26:74Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.” Dan pada saat itu berkokoklah ayam.

    Petrus terbuang karena menyangkal Yesus 3 kali.
    Petrus menunjuk hamba Tuhan yang hebat, bisa berjalan di atas air, tetapi bimbang saat menghadapi angin pengajaran palsu. Petrus bimbang terhadap pengajaran yang benar, bimbang terhadap pribadi Yesus, sehingga dengan tegas menyangkal Yesus 3 kali, dengan bersumpah dan mengutuk. Tubuh, jiwa, rohnya menyangkal Yesus, sama dengan buta rohani sehingga tidak bisa memandang Yesus dan Yesus tidak bisa memandang dia.

    Namun masih ada kokok ayam, firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar yang dipercayakan oleh Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, dan diulang-ulang, menjadi makanan bagi sidang jemaat, untuk mendewasakan kerohanian sidang jemaat. Firman penggembalaan menuntun untuk masuk kandang penggembalaan (ruangan suci). Ada 3 macam alat menunjuk 3 macam ibadah:
    • Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus (= domba minum).
    • Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah (= domba makan).
    • Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa (= domba bernafas).
    Firman pengajaran yang benar diulang-ulang untuk menunjukkan dosa-dosa kita yang sering diulang-ulang, dosa yang tersembunyi, supaya kita bisa disucikan.

    Saat firman penggembalaan diberitakan, maka Tuhan sedang memandang kita dengan pandangan belas kasihan, apa pun keadaan kita. Sehingga kita ada kesempatan untuk memandang Tuhan dengan cucuran air mata, dengan hancur hati, mengakui segala dosa-dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya kepada kita.

    Hasilnya:
    1. Satu tulang pun tidak patah.
      Mazmur 34:19-21
      34:19TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
      34:20Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;
      34:21Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah.

      Tangan Tuhan dengan kuasa kebangkitan memberi kemenangan atas dosa sehingga kita bisa hidup benar dan suci, masuk dalam kesatuan tubuh Kristus.

    2. Sehelai rambut pun tidak jatuh.
      Matius 10:30
      10:30Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.

      Tangan belas kasih Tuhan mampu memelihara dan melindungi kita mulai sekarang di jaman yang sulit, sampai jaman antikris, sampai selama-lamanya.    

    3. Tidak ada setetes pun air mata.
      Wahyu 21:4
      21:4Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

      Tangan belas kasih Tuhan dengan kuasa pembaharuan mampu mengubahkan kehidupan kita sampai sama mulia dengan Tuhan, sampai duduk bersanding dengan Tuhan di Yerusalem Baru.
      Yang harus dibaharui yaitu jangan bimbang, jangan emosi (marah tanpa kasih), jangan berdusta.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Februari 2015 (Kamis Sore)
    ... iman yang teguh tidak menyangkal iman saat menghadapi kesulitan penderitaan aniaya sampai pembunuhan. Tetapi Tuhan mencela sidang jemaat Pergamus sebab ada yang gugur dari iman saat menghadapi ajaran palsu sesat. Mengapa bisa demikian Sebab tidak memiliki ketegasan hati untuk berpegang pada satu pengajaran yang benar dan untuk menolak ajaran lain. ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Juli 2009 (Minggu Pagi)
    ... ara melembut berarti kedatangan Yesus kedua kali sudah dekat. Jadi kedatangan Yesus kedua kali identik dengan keubahan hidup. Kolose - Korintus - . Untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali baik Israel maupun Kafir harus mengalami pembaharuan. Kalau tidak berubah tetap keras tidak melembut maka tidak akan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Agustus 2009 (Minggu Sore)
    ... Israel sudah ada tanda-tanda untuk berbuah rantingnya sudah melembut. Ini menunjuk pada hal Israel yang sudah merdeka pada secara jasmani . Israel sudah mengalami keubahan hidup dari ranting yang keras menjadi ranting yang lembut secara rohani . Jadi kedatangan Tuhan kedua kali identik dengan keubahan hidup. Kalau mau menyambut kedatangan ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Februari 2010 (Minggu Pagi)
    ... Raja. IBADAH RAYAMatius - adalah tentang berjaga-jaga. Kita harus berjaga-jaga sebab kedatangan Yesus kedua kali tidak diketahui waktunya supaya kita tidak tertinggal dan binasa bersama dunia. Ada hal yang harus dijaga Berjaga-jaga setia dan bijaksana dalam pembagian makanan rohani. Berjaga-jaga setia dan bijaksana dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Berjaga-jaga terhadap kemunafikan. Ad. . ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Juli 2021 (Selasa Sore)
    ... oleh tuntunan Roh Kudus. Bukti puasa dituntun oleh Roh Kudus adalah memikirkan angka artinya penamatan daging sepenuh sampai daging tidak bersuara lagi. Mengapa Yesus harus berpuasa Untuk mengalami perobekan daging sepenuh sampai daging tidak bersuara lagi sehingga Yesus tetap berada dalam rencana dan kehendak Bapa yaitu rencana keselamatan sampai kemuliaan dan kita ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 12 Agustus 2014 (Selasa Malam)
    ... menghangatkan kerohanian kita sehingga selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Jika api padam akan mengalami dingin rohani seperti Petrus. Lukas - Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 11 Januari 2017 (Rabu Malam)
    ... berseru Ya Abba ya Bapa dan kita akan mengalami damai sejahtera. Jadi kalau kekuatiran kesedihan hati kehendak keinginan daging yang bertentangan dengan firman sudah diserahkan semua--dirobek semua-- kita bisa menyerahkan hidup kepada TUHAN kita akan mengalami damai sejahtera. Perobekan daging dengan segala kekuatiran kesedihan hati kehendak keinginan dagingnya ini sama dengan penghancuran ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Maret 2014 (Minggu Sore)
    ... menggugurkan buah-buahnya yang mentah apabila ia digoncang angin yang kencang. Penyebab bintang gugur yang pertama tidak tahan menghadapi angin kencang angin pencobaan angin godaan sehingga gugur. Contoh Yudas adalah rasul bintang tapi Yudas gugur karena tidak tahan menghadapi godaan tentang ikatan akan uang. Yohanes . Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 November 2013 (Selasa Sore)
    ... benar sama dengan orang yang membangun rumah di atas dasar yang kuat di atas batu sehingga tahan uji menghadapi setan tritunggal. Petrus - Dan datanglah kepada-Nya batu yang hidup itu yang memang dibuang oleh manusia tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Februari 2016 (Senin Sore)
    ... kepadanya Sebelum Filipus memanggil engkau Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara. . Kata Natanael kepada-Nya Rabi Engkau Anak Allah Engkau Raja orang Israel . Yesus menjawab kata-Nya Karena Aku berkata kepadamu Aku melihat engkau di bawah pohon ara maka engkau percaya Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.