Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan Penataran Imam dan Calon Imam III

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 2:12-17 tentang sidang jemaat di Pergamus.
Wahyu 2:17
2:17 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.”

Janji Tuhan kepada sidang jemaat Pergamus yang mau mengalami penyucian terakhir sehingga terlepas dari ajaran palsu adalah:
  1. Manna yang tersembunyi.
  2. Batu putih yang di atasnya tertulis nama baru.

ad.1. Manna yang tersembunyi.
Keluaran 16:14-16
16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
16:15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: “Apakah ini?” Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: “Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.
16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa.”

Manna sama dengan roti yang turun dari Surga, sama dengan firman Allah yang diwahyukan atau diilhamkan oleh Tuhan, dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Ini sama dengan firman pengajaran yang benar.

Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Manna sama dengan roti malaikat. Roti sama dengan firman Allah, malaikat sama dengan gembala.
Jadi, manna sama dengan firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, dan berulang-ulang.

Bilangan 27:15-17
27:15 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:
27:16 “Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang
27:17 yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala.”

Sekalipun dalam sidang jemaat ada banyak jabatan, yang dipercaya Tuhan untuk memimpin sidang jemaat adalah seorang gembala.

Dalam Keluaran 16:16-36, ada 3 macam kegunaan manna:
  1. [Keluaran 16:16-21] Manna untuk pemeliharaan hidup sehari-hari.
  2. [Keluaran 16:22-31] Manna untuk hari Sabat.
  3. [Keluaran 16:32-36] Manna yang disimpan dalam buli-buli emas, kekal selamanya.
Kalau kita makan manna, maka ada pemeliharaan hidup kita mulai sekarang sampai masa depan hidup kekal.

ad. 2. Manna untuk hari Sabat.
Keluaran 16:22-23
16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: “Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi.”

Pada hari keenam, bangsa Israel memungut manna secara dobel, untuk hari keenam dan hari ketujuh.

2 Petrus 3:8
3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

Satu hari sama dengan seribu tahun. Enam hari sama dengan enam ribu tahun, inilah kurun waktu yang Tuhan tetapkan untuk manusia hidup di dunia.
Enam ribu tahun dibagi 3 jaman:
  1. Jaman permulaan/ jaman Allah Bapa (dari Adam sampai Abraham).
  2. Jaman pertengahan/ jaman Anak Allah (dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali).
  3. Jaman akhir/ jaman Allah Roh Kudus (dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali).
Hari ketujuh sama dengan hari Sabat, sama dengan 1000 tahun, menunjuk pada Kerajaan 1000 tahun damai atau Firdaus yang akan datang.

Pada hari keenam, bangsa Israel mengumpulkan manna secara dobel:
  1. Satu gomer untuk hari keenam.
    Artinya adalah firman penggembalaan adalah untuk memelihara dan menyucikan kehidupan kita sehari-hari, sampai "takkan kekurangan aku", yaitu sampai berkelimpahan dan mengucap syukur kepada Tuhan. "Takkan kekurangan aku" juga artinya sampai kita sempurna seperti Tuhan.

  2. Satu gomer untuk hari ketujuh.
    Artinya firman penggembalaan untuk memberikan perhentian.
    • Sabat kecil adalah perhentian dalam Roh Kudus.
    • Sabat besar adalah perhentian dalam kerajaan 1000 tahun damai atau Firdaus yang akan datang.
    • Sabat kekal adalah perhentian kekal di Yerusalem Baru selamanya.
Jadi, firman penggembalaan sanggup memberikan damai sejahtera dalam Roh Kudus setiap hari. Ini makin meningkat sampai kita masuk Firdaus yang akan datang, sampai masuk Yerusalem Baru selamanya.

Proses dan kegunaan Sabat:
  1. Belajar kepada Yesus di kayu salib, yaitu tentang rendah hati dan lemah lembut.
    Matius 11:28-30
    11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
    11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
    11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

    Gunanya adalah untuk melenyapkan letih lesu dan beban berat. Letih lesu dan beban berat merupakan suasana kutukan yang membawa pada kebinasaan.

    Rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Lawan dari rendah hati adalah sombong, yaitu sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain. Kalau tidak mau mengaku dosa malah mendakwa orang lain, itu adalah puncak kesombongan.

    Lemah lembut adalah kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Keras hati sama dengan tidak mau mengampuni.

    Jika kita rendah hati dan lemah lembut, maka segala dosa diselesaikan oleh darah Yesus dan Roh Kudus dicurahkan dalam hati kita, sehingga kita mengalami damai sejahtera dan perhentian, sehingga semua menjadi enak dan ringan. Sampai yang paling enak dan ringan adalah kita terangkat di awan-awan yang permai dan bertemu Yesus selamanya.

    Tetapi jika sombong dan keras hati, tidak mau mengaku dan tidak mau mengampuni, yaitu mempertahankan dosa, maka sama dengan letih lesu dan berbeban berat. Kalau ditambah berbuat dosa lagi, maka akan semakin letih lesu dan berbeban berat sampai puncaknya tenggelam di lautan api dan belerang selamanya.

  2. Belajar kepada Yesus di kayu salib, sama dengan belajar pada Yesus yang tidur di kapal yang dihantam angin dan gelombang, yaitu belajar diam dan tenang.
    Yesaya 30:14-16
    30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak.”
    30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,
    30:16 kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

    Kalau kita diam dan tenang, maka akan terjadi pemulihan dari apa yang sudah hancur berkeping-keping menjadi baik.
    Diam sama dengan berdiam diri, artinya:
    • Tidak menyalahkan orang lain, tidak menyalahkan Tuhan.
    • Mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman dan Perjamuan Suci, terutama lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
      Jika ditemukan dosa, maka kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jangan mengulangi dosa lagi. Bertobat dan berhenti berbuat dosa sama dengan menghentikan kehancuran dan ketenggelaman. Tidak bertobat sama dengan hancur-hancuran sampai binasa selamanya.

    Tenang adalah tergembala dengan benar dan baik, tergembala pada firman pengajaran yang benar, selalu berada dalam kandang penggembalaan dan bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
    Kalau tenang, maka kita bisa menguasai diri sehingga tidak berharap pada yang lain tetapi hanya berharap pada Tuhan sebagai Gembala Agung.

    1 Petrus 4:7
    4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

    Diam dan tenang sama dengan bertobat dan berdoa, sama dengan mengulurkan dua tangan kepada Tuhan, dan Tuhan akan mengulurkan tangan kepada kita.

    Markus 4:37-39
    4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
    4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
    4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

    Maka semua yang hancur berkeping-keping akan menjadi baik. Angin dan gelombang akan menjadi teduh. Kita mendapatkan segala-galanya dari Tuhan.

  3. Mata tertuju kepada Yesus sebagai Imam Besar dan Gembala Agung yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa, sama dengan menyembah Tuhan. Dalam penyembahan, kita belajar pada Yesus tentang tekun dan sabar.
    Ibrani 12:2-3
    12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
    12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

    Untuk apa kita belajar tentang tekun dan sabar?
    • Untuk menghadapi salib atau percikan darah, sengsara daging bersama Yesus, sengsara tanpa dosa.
      Gunanya adalah supaya kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan, tetapi kita mengalami kemuliaan Tuhan, yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, mulai dari taat dengar-dengaran.

      2 Korintus 4:16-17
      4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
      4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

      2 Timotius 2:3-4
      2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
      2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

      Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang taat dengar-dengaran adalah seperti prajurit Tuhan. Kita rela berkorban apa pun juga untuk bisa taat dengar-dengaran kepada Tuhan. Maka mati hidup kita adalah di tangan Tuhan, masa depan kita adalah di tangan Tuhan, sampai hidup kekal selamanya.

    • Untuk menanti waktu Tuhan.
      Yakobus 5:7-8
      5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
      5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!

      Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tekun dan sabar untuk menanti digambarkan seperti petani. Yaitu tekun dan sabar untuk memetik hasil, sama dengan tekun dan sabar untuk mendapat pertolongan Tuhan. Juga tekun dan sabar untuk menanti kedatangan Tuhan kedua kali.

      Yohanes 7:4-6
      7:4 Sebab tidak seorangpun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia.”
      7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya.
      7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: “Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

      Kalau Tuhan belum menolong kita berarti:
      • Tuhan sedang sibuk dengan kerohanian kita yang belum memadai. Tuhan mau mengubahkan dan menyucikan kita.
      • Supaya kita bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.

      Yohanes 16:19-21
      16:19 Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: “Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?
      16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
      16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

      Tekun dan sabar dalam menanti waktu Tuhan adalah seperti ibu yang mengandung dan hendak melahirkan anak.
      Waktu yang singkat adalah puncak penderitaan di mana beban bertambah berat dan kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
      • Sikap positif adalah puncak penyerahan, yaitu hanya mengeluh dan mengerang kepada Yesus. Maka saat itu adalah waktunya Tuhan datang. Bayi lahir artinya kita bahagia di tengah penderitaan. Semua masalah selesai pada waktunya, dan kita mengalami lahir baru, keubahan demi keubahan. Mulut bayi hanya menangis, kita hanya menyembah Tuhan, sampai hanya berseru "Haleluya" saat kedatangan Tuhan kedua kali.
      • Sikap negatif adalah kecewa, putus asa, tinggalkan Tuhan, cari jalan keluar sendiri yang di luar firman.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 21 Maret 2010 (Minggu Pagi)
    ... kebinasaan Galatia - menghasilkan perbuatan-perbuatan daging. Roma hanya Roh Kudus yang bisa mematikan perbuatan-perbuatan daging sehingga kita mendapatkan hidup kekal seperti tongkat Harun yang bertunas berbunga dan berbuah. Markus memiliki keinginan daging. Keinginan daging ini membuat anak Tuhan jatuh dalam pencobaan jatuh dalam dosa sampai jatuh dalam kebinasaan. Yakobus - keinginan daging ini ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 November 2014 (Sabtu Sore)
    ... juga apa yang ia anggap ada padanya. Perumpamaan tentang pelita menunjuk pada kehidupan anak Tuhan atau pelayan Tuhan yang hidup dalam terang bercahaya. Syarat untuk kehidupan kita bisa bercahaya atau menjadi terang Tidak ada sesuatu yang tersembunyi ayat . Memperhatikan cara kita mendengar firman Allah ayat . Kita membahas syarat kedua memperhatikan cara ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Desember 2011 (Minggu Pagi)
    ... berjaga dan berdoa Doa Permohonan Halaman Tabernakel. Matius . Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya Duduklah di sini sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa. Diwakili oleh murid yang duduk-duduk. Jumlah murid Yesus adalah Yudas Iskariot sudah pergi sedangkan murid lain ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Juli 2018 (Minggu Siang)
    ... ranting melekat pada pokok anggur yang benar sehingga Kita tidak bisa dijatuhkan oleh setan tritunggal--tidak bisa jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kita benar-benar aman. Kita dipisahkan. Yehezkiel . Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku Aku akan membawa mereka keluar dari negeri tempat mereka tinggal ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Agustus 2020 (Sabtu Sore)
    ... lima luka Yesus itulah kuasa penebusan. Jadi kehilangan dalam penggembalaan yang seringkali dikecilkan sama dengan kehilangan kuasa penebusan sehingga menjadi domba pelayan Tuhan yang tersesat dalam ajaran palsu kehilangan arah yang benar dalam mengikut Yesus dan mulai jatuh dalam dosa. Kalau sudah jatuh dalam dosa dan tersesat posisinya adalah di luar bahu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 April 2015 (Minggu Sore)
    ... menyalutnya dengan emas murni dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. Tabut peti terbuat dari kayu penaga berwarna hitam tetapi disalut dengan emas murni luar dan dalam sehingga tidak terlihat lagi kayunya. Yang terlihat hanya emas. Kayu penaga manusia berdosa yang rapuh hancur ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Agustus 2023 (Sabtu Sore)
    ... akan datang demikianlah firman Tuhan ALLAH Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. . Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN tetapi tidak mendapatnya. . Pada ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 Juni 2017 (Minggu Pagi)
    ... Raja-raja Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Kuda dalam arti positif menunjuk pada kuasa Roh Kudus. Jadi kegerakan kuda putih adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir sama dengan kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Agustus 2018 (Jumat Sore)
    ... kita ke takhta sorga di mana tidak ada air mata dan maut lagi berarti kita hidup kekal selamanya. Ini gunanya firman penggembalaan yang diulang maju diulang lagi maju sampai tidak ada air mata lagi. Di mana tempat yang tidak ada maut di dunia ini--kita dituntun mulai dari sekarang-- Di bawah kaki Yesus. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 Februari 2016 (Rabu Sore)
    ... nyala api dari sorga Musa. Keluaran - . Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat dan tampaklah semak duri itu menyala tetapi tidak dimakan api. . Musa berkata Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.