Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 3:14-22 tentang sidang jemaat Laodikia.
Jemaat Laodikia adalah jemaat ketujuh atau jemaat terakhir, menunjuk sidang jemaat akhir jaman atau kita semua.

Wahyu 3:15-16
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Keadaan jemaat Laodikia sama dengan keadaan kita semua adalah suam-suam kuku, tidak dingin dan tidak panas.

Keluaran 32:17-18
32:17 Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: “Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan.”
32:18 Tetapi jawab Musa: “Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar.”

Keadaan jemaat Laodikia sama dengan keadaan bangsa Israel di kaki gunung Sinai, yaitu suam-suam, tidak kalah dan tidak menang.

Praktek suam-suam kuku secara rohani:
  1. Menyembah berhala, sama dengan menyembah anak lembu emas.
    Keluaran 32:19
    32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

    Artinya:
    1. Tegar tengkuk, keras hati, sama dengan tidak taat, tidak dengar-dengaran pada firman Tuhan.
      Keluaran 32:9
      32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

      Sekalipun beribadah melayani dan berkorban, tetapi kalau tidak taat dan tidak dengar-dengaran, ini sama dengan menghalangi pembangunan Tabernakel atau pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dan akan dipakai dalam pembangunan Babel.

    2. Terikat pada kekayaan/ keinginan akan uang, sehingga menjadi kikir dan serakah.
      Kikir dan serakah sama dengan menyembah berhala.

      Kolose 3:5
      3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

  2. Berada dalam gairah kesukaan daging.
    Keluaran 32:19
    32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

    Keluaran 32:6
    32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

    Artinya:
    1. Beribadah dengan kesukaan daging dan kesukaan dunia, yaitu menyanyi berbalas-balasan, ramai-ramai, tarian, dll, tetapi tanpa kesucian.
      Kita harus menjaga penampilan dalam ibadah dan hidup sehari-hari jangan menjurus pada dosa kenajisan.

    2. Beribadah melayani hanya untuk mencari kepentingan daging/ perkara-perkara daging, makan-minum, dll. Sehingga kehilangan upah yang rohani.

  3. Seperti kuda terlepas dari kandang.
    Keluaran 32:25
    32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--

    Artinya di luar kandang penggembalaan, sama dengan tidak tergembala.
    Istilah 'di luar kandang' bisa berarti secara fisik tidak setia beribadah, atau orangnya datang beribadah tetapi hatinya sudah di luar.

    Kandang penggembalaan dalam Tabernakel adalah Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
    1. Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
    2. Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus.
    3. Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

    Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga kita menjadi domba-domba yang digembalakan. Kita mengalami pemeliharaan secara jasmani (tubuh) dan rohani. Kita mengalami damai sejahtera dan semua jadi enak dan ringan. Ada jaminan keselamatan dari Tuhan. 

    Gembala yang tidak tergembala adalah gembala yang tidak memberi makan jemaat. Akibatnya gembala dan domba-domba tercerai-berai, dan menjadi kuda yang terlepas dari kandang. Keadaannya adalah:
    1. Lelah, letih lesu dan berbeban berat, terlantar.
      Matius 9:36
      9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

      Terlantar artinya tidak ada yang bertanggung jawab, terutama atas keselamatan jiwanya.

    2. Daging tidak ada yang membendung/ membatasi, sehingga hidup menurut hawa nafsu daging yang mengarah pada puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah).
      Yeremia 5:8
      5:8 Mereka adalah kuda-kuda jantan yang gemuk dan gasang, masing-masing meringkik menginginkan isteri sesamanya.

      Mulut juga tidak bisa dikekang seperti mulut antikris, sehingga mengeluarkan perkataan sia-sia, gosip, menghujat Tuhan dan firman pengajaran yang benar, menghujat orang benar.

Akibat suam-suam adalah:
  1. Dimuntahkan dari mulut Tuhan, sama dengan hidupnya seperti muntah, tidak berguna, jijik, najis, dan terpisah dari Tuhan selamanya.
    Wahyu 3:16
    3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

  2. Tuhan murka sehingga dibinasakan sampai di lautan api dan belerang selamanya.
    Keluaran 32:10
    32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”

    Keluaran 32:19
    32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

    Ada kaitan antara Musa marah dengan murka Tuhan. Kalau gembala yang benar sampai marah, berarti Tuhan sudah murka.
    Sebaliknya, kalau gembala sembarangan, maka Tuhan juga murka.

    Yehezkiel 34:1-2,10
    34:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
    34:2 “Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu?
    34:10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya.


Keluaran 32:19
32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

Cara Tuhan menolong yaitu Musa memecahkan dua loh batu yang berisi 10 hukum Allah. Kalau Musa mempertahankan dua loh batu sedangkan jemaat Israel dalam keadaan suam-suam kuku (berbuat dosa, berzinah), maka seluruh Israel akan dimurkai Tuhan. Daripada semua Israel binasa, maka Musa memecahkan dua loh batu. Ini sama dengan penebusan.

Dua loh batu mula-mula yang diterima Musa semuanya diterima dari Tuhan. Batunya dari Tuhan, dan ditulisi oleh Tuhan. Ini adalah perwujudan kasih Allah pada manusia. Dua loh batu dipecahkan adalah gambaran Yesus yang disalibkan. Daripada semua manusia mati binasa, lebih baik hanya Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus manusia berdosa.

Yohanes 19:32-34
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Yesus sudah mati di kayu salib dengan empat luka utama untuk menebus bangsa Israel, umat pilihan Tuhan. Luka kelima di lambung yang terbesar dan terdalam adalah untuk menebus bangsa Kafir. Lewat tanda darah (bertobat) dan air (baptisan air) yang keluar dari lambung Yesus, anjing dan babi bisa menjadi dombanya Tuhan yang hidup dalam kebenaran.

Hasil penebusan:
  1. Anak lembu emas juga dihancurkan, digiling halus, dan diminum.
    Keluaran 32:20
    32:20 Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.

    Artinya:
    1. Dihancurkan artinya hati yang keras diubahkan menjadi hati yang lembut.
      Yakobus 1:21
      1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

      Hati yang lembut bisa mendengar dengan sungguh-sungguh firman Tuhan sekeras apa pun, sehingga bisa mengerti firman, bisa percaya dan yakin akan firman sehingga menjadi iman dalam hati. Buktinya adalah kita hancur hati, menyesali dosa, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Di situ kita diselamatkan. Lanjut bisa mempraktekkan firman, maka kita disucikan sampai sempurna. Ini sama dengan berhasil.

    2. Digiling halus artinya kuasa dosa dihancurkan. Kita dibebaskan dari dosa-dosa yang halus yang tidak disadari, yang sudah menjadi kebiasaan.
      Ibrani 10:25
      10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

      Dosa kebiasaan adalah sering tidak beribadah dan tidak menyesal.

      Amsal 22:24-25
      22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah,
      22:25 supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.

      Dosa kebiasaan juga adalah cepat gusar/ marah, temperamental.
      Dosa kebiasaan juga termasuk mengikuti adat-istiadat yang tidak sesuai dengan firman Allah.

    3. Diminum artinya dibebaskan dari kutuk dosa.
      Setiap dosa mengandung kutukan, yaitu pahit getir, letih lesu, air mata, sampai kebinasaan. Jangan berbuat dosa dan jangan menyetujui dosa.

      Galatia 3:11-14
      3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: “Orang yang benar akan hidup oleh iman.”
      3:12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.
      3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”
      3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.


      Yesus sudah menanggung kutukan dosa supaya berkat Abraham sampai kepada bangsa Kafir. Berkat Abraham adalah dobel, yaitu:
      • Berkat jasmani sampai ke anak cucu di tengah kesulitan dunia, dan kita menjadi berkat bagi orang lain.
        Dunia sudah sulit, oleh sebab itu jangan mempersulit diri dan jangan mempersulit anak cucu lewat mempertahankan dosa. Juga jangan tidak menjadi berkat bagi orang lain, hanya egois, bahkan merugikan orang lain.

      • Berkat rohani, yaitu Roh Kudus. Ini adalah sebagai bukti bahwa kita bebas dari dosa, kutukan dosa, hukuman dosa.

  2. Dibentuk dua loh batu yang baru, yang persis dengan dua loh batu yang mula-mula.
    Keluaran 34:1
    34:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.

    Dua loh batu mula-mula adalah Yesus. Dibentuk dua loh batu baru artinya ada kesempatan dan kemurahan Tuhan supaya kita manusia bisa dibentuk menjadi sempurna dan sama mulia seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Surga.

    Prosesnya adalah:
    1. Dipahat, sama dengan disucikan lewat pedang firman, sama dengan membuang yang tidak sama dengan Yesus lewat ketajaman pedang firman.
      Matius 15:19
      15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

      Hati diisi dengan tujuh keinginan jahat dan najis. Batu yang keras harus dipahat dengan pedang. 

      Yesaya 11:1-2
      11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
      11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

      Kalau hati yang keras disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis, maka akan diisi dengan Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya, sampai kita takut akan Tuhan dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Ini berarti hati kita sudah sama dengan hati Yesus.

    2. Ditulisi dengan 10 hukum Allah, sama dengan kasih Allah.
      Keluaran 34:1
      34:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.

      Tuhan menulisi kita dengan kasih sebab Tuhan tahu sehebat apa pun manusia, keadaannya hanya seperti domba sembelihan, hanya satu langkah jaraknya dengan maut.
      Tuhan menulis "Aku mengasihi engkau". Kita juga menulis bahwa "aku mengasihi Engkau lebih dari segala sesuatu". Ini terjadi dalam Perjamuan Suci. Yohanes bersandar di dada Yesus dalam Perjamuan Suci.

      Yohanes 13:23
      13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

      Roma 8:35-37
      8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
      8:36 Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.”
      8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.


      Hasilnya:
      • Kasih Yesus memberikan kekuatan ekstra sehingga kita kuat dan teguh hati. Kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, apa pun resikonya.

      • Kasih Yesus membuat kita lebih dari pemenang, artinya kita tidak kuat dan tidak berdaya, tetapi menang atas musuh-musuh, karena kasih Yesus yang berperang ganti kita. Semua masalah yang mustahil diselesaikan, dan kita menang atas maut. Sampai kemenangan terakhir adalah duduk di tahta bersama dengan Tuhan.

        Wahyu 3:21
        3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Maret 2015 (Minggu Sore)
    ... zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. kemuliaan Kristus Allah yang mulia. cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah Firman Pengajaran. Ini adalah kepercayaan Tuhan kepada kita terlebih bagi lulusan Lempin-El Kristus Ajaib angkatan I sampai dengan sekarang. Bapak ibu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Desember 2009 (Kamis Sore)
    ... memiliki iman pengharapan dan kasih Markus ada macam jaga malam Menjelang malam jam - Tengah malam jam - Larut malam jam - Pagi-pagi buta jam - . ad. . Menjelang malam. Lukas - menjelang malam kita berjaga-jaga tentang iman yaitu selalu berkobar-korban dalam firman dan Perjamuan Suci. Dalam Tabernakel ini ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 31 Januari 2009 (Sabtu Sore)
    ... menghasilkan kelakuan hidup yang jasmani. Ibadah daging adalah ibadah yang tidak mengutamakan firman pengajaran. Praktek ibadah jasmani adalah Suka jalan-jalan artinya tidak tergembala. Jubah panjang ini adalah jubah ibadah tetapi dipakai untuk jalan-jalan. Bisa dimulai dari gembalanya sendiri tidak tergembala juga jemaat tidak tergembala. Tidak tergembala tanpa firman. Matius Akibat tidak tergembala ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Februari 2022 (Selasa Sore)
    ... murni benih ilahi . Perjalanan hidup Tomas disalut dengan emas murni sehingga menjadi perjalanan iman sampai mendapat iman yang permanen dan sempurna buli-buli emas . Pandangan hidup Filipus disalut dengan emas murni sehingga memiliki pengharapan yang permanen tongkat Harun yang bertunas berbunga dan berbuah . Hati Yudas yang bukan Iskariot disalut dengan emas ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Januari 2014 (Selasa Sore)
    ... Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia ia akan diampuni tetapi jika ia menentang Roh Kudus ia tidak akan diampuni di dunia ini tidak dan di dunia yang akan datangpun tidak. Jikalau suatu pohon kamu katakan baik maka baik pula buahnya jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik maka tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Mei 2017 (Sabtu Sore)
    ... bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kita mendapat hikmat dari mendengar dan melakukan dengar-dengaran pada perkataan Tuhan. Perkataan Tuhan adalah firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab yaitu firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jadi asalnya hikmat adalah dari ...
  • Ibadah Doa Malang, 12 Juli 2011 (Selasa Sore)
    ... bersama-sama dengan murid-murid-Ku Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Juli 2023 (Minggu Siang)
    ... percaya Yesus supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Firman penginjilan susu kabar baik. Bunyi sangkakala firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang firman penggembalaan yang bisa mengembalikan apa yang hilang dari kita sampai kita sempurna seperti Yesus. Apa yang sudah hilang dari manusia Berkat Tuhan sehingga kita jadi terkutuk. Ketika manusia berbuat dosa di ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Februari 2010 (Minggu Pagi)
    ... kemunafikan dalam berdoa Berdoa supaya dilihat orang berdoa supaya kelihatan suci. Doa yang bertele-tele menganggap kalau banyak perkataannya akan menerima banyak juga doa yang hanya terfokus pada perkara-perkara jasmani. nbsp Matius - doa yang benar adalah doa yang seperti diajarkan Tuhan Yesus yaitu berdoa supaya di bumi seperti di Sorga artinya ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Januari 2019 (Kamis Sore)
    ... ketujuh Roh Allah. Obor urapan Roh Kudus. Samuel Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN. Bintang besar yang menyala seperti obor adalah raja Saul yang sudah jatuh dan kehilangan urapan Roh Kudus sebab menyala-nyala dalam keinginan hawa nafsu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.