Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Siaran Tunda Ibadah Kunjungan Mangkutana

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 4:19b
4:19 ... kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

Penjala manusia adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan, imam-imam dan raja-raja. Tugas penjala manusia adalah menebarkan jala Injil/ firman Allah untuk menangkap manusia untuk dibawa kepada Tuhan supaya diselamatkan sampai disempurnakan.

Habakuk 1:14-15

1:14Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?
1:15Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.

Sehebat apa pun manusia di dunia hanya seperti ikan di laut yang berenang ke sana ke mari tanpa henti, artinya:
  1. Sibuk untuk berbuat dosa.
  2. Sibuk untuk mencari kebutuhan jasmani/ duniawi sehingga tidak ada kesempatan untuk mencari Tuhan.
Akibatnya:
  1. Tidak mengalami perhentian/ ketenangan/ damai sejahtera, selalu letih lesu, beban berat dan banyak air mata.
  2. Dicap 666 oleh antikris.
    Wahyu 13:1, 6, 16-18
    13:1Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
    13:6Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
    13:16Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
    13:17dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
    13:18Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

    Angka 6 pertama menunjuk tubuhnya daging, angka 6 kedua menunjuk jiwanya daging, angka 6 ketiga menunjuk rohnya daging. Manusia yang dicap 666 sama dengan menjadi manusia darah daging yang hanya menuruti keinginan/ hawa nafsu daging sehingga diarahkan pada perempuan Babel, mempelai wanita setan, sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.

    Wahyu 17:3-5

    17:3Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
    17:4Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
    17:5Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”

    Akibatnya adalah dibinasakan bersama Babel.

    Wahyu 18:2, 9-10

    18:2Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
    18:9Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
    18:10Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: “Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!”

Yesus mau menolong manusia yang seperti ikan di laut supaya tidak binasa, lewat penebaran jala Injil.
Ada 2 kali penebaran jala Injil:
  1. Penebaran jala Injil keselamatan/ firman penginjilan/ kabar baik [Efesus 1:13, Amsal 25:25].
    Lukas 5:4-7
    5:4Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
    5:5Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
    5:6Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
    5:7Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

    Jala Injil keselamatan memanggil banyak jiwa-jiwa, mengutamakan kuantitas/ jumlah dan tanda-tanda jasmani, berkat jasmani.
    Yang harus dijaga adalah sesudah diberkati, jangan tenggelam dalam berkat. Kita harus ingat orang lain yaitu:
    1. Ingat Tuhan yang memberi berkat, lewat mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus.
    2. Ingat sesama yang membutuhkan, lewat memberi dan mengunjungi.

    Lukas 5:8
    5:8Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”

    Setelah diberkati, jangan sombong, tetapi kita harus selalu ingat diri sendiri yang banyak kekurangan dan kelemahan. Kita harus banyak tersungkur di depan Yesus, banyak mengaku dosa.
    Proses keselamatan adalah percaya, iman kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus. Sesudah itu lanjut bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Kemudian masuk baptisan air dan baptisan Roh Kudus, lahir baru dari air dan roh, sehingga menerima hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran. Hidup benar sama dengan selamat.

    Yesaya 32:17

    32:17Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

    Maka hidup kita mulai mengalami ketenangan dan damai sejahtera, tidak ada kekuatiran. Seperti ikan tidak lagi di lautan bebas, tetapi tenang dalam jala keselamatan. Setelah kita dijala, baru kita dipakai menjadi penjala manusia.

    Lukas 5:10

    5:10demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”

    Setelah kita diselamatkan, diberkati, dan dipakai oleh Tuhan menjadi penjala manusia, maka kerohanian kita harus meningkat. Jangan tinggal terus dalam jala keselamatan sebab jala bisa koyak sehingga bisa kembali ke lautan dunia, kembali pada hidup lama.

    Lukas 5:6

    5:6Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

    Contohnya adalah Petrus, dari penjala manusia kembali menjadi penjala ikan, kembali ke lautan dunia.
    Yohanes 21:3, 7
    21:3Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
    21:7Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

    Akibatnya adalah gagal total, kembali seperti dulu sebelum mengenal Yesus. Bahkan menjadi telanjang, keadaannya lebih buruk dari semula. Hidup dalam dosa, kembali berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dan dipermalukan. Oleh sebab itu, harus meningkat ke jala yang kedua.

  2. Penebaran jala Injil kemuliaan/ firman pengajaran/ Kabar Mempelai [2 Korintus 4:3-4].
    Yohanes 21:6, 10-11
    21:6Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
    21:10Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.”
    21:11Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

    Sebelah kanan menunjuk posisi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar di sebelah kanan Allah Bapa.

    Matius 25:6

    25:6Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

    Menangkap 153 ekor ikan artinya penebaran jala Kabar Mempelai membawa kita masuk dalam hitungan Tuhan, sama dengan digembalakan oleh Tuhan.

    Yehezkiel 20:37

    20:37Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

    Jika tidak mau digembalakan, hidupnya tidak tenang, tidak ada perhentian, maka akan mengarah pada wanita Babel yang akan dibinasakan.

    Amsal 7:10-12

    7:10Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
    7:11 cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,
    7:12 sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang.

    Semua harus tergembala, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Kita harus tergembala pada firman pengajaran yang benar.       
    Kita digembalakan dalam kandang penggembalaan. Secara jasmani menunjuk organisasi gereja. Secara rohani menunjuk ruangan suci dalam tabernakel, ada 3 macam alat menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok yaitu:
    • pelita emas sama dengan ketekunan dalam ibadah raya (= domba minum),
    • meja roti sajian sama dengan ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (= domba makan),
    • mezbah dupa emas sama dengan ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (= domba bernafas).
    Maka domba-domba akan mengalami pertumbuhan ke arah kedewasaan rohani. Kalau rohani bertumbuh, maka jasmani pasti akan bertumbuh.

    Dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian dan pembaharuan secara intensif/ terus-menerus, yang dikaitkan dengan angka 153 (= 100 + 50 + 3).
    Angka 100 sama dengan panjang tabernakel. 100 = 10 x 10. Angka 10 yang pertama sama dengan mendengar firman, angka 10 yang kedua sama dengan dengar-dengaran.
    Angka 50 sama dengan pentakosta/ Roh Kudus, membuat kita setia dan berkobar-kobar.
    Angka 3 sama dengan pembaharuan tubuh, jiwa, roh.

    Efesus 4:22-25

    4:22yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
    4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
    4:24dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
    4:25Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

    Kehidupan yang tergembala dan dihitung oleh Tuhan adalah kehidupan yang taat, setia berkobar-kobar, dan jujur.
    Dihitung artinya diperhatikan, dipedulikan oleh Tuhan.    
    Hasilnya:
    1. Tuhan menghitung/ memperhatikan kesengsaraan yang kita alami.
      Keluaran 3:7-8
      3:7Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
      3:8Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

    2. Tuhan menghitung/ memperhatikan setiap langkah (=denyut jantung), supaya tidak dikuasai maut.
      Ayub 31:4
      31:4Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?

      Roma 10:15

      10:15Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”

      Kita bersaksi kepada orang lain tentang Kabar Baik dan Kabar Mempelai, maka hidup kita akan indah, ada masa depan yang indah.

    3. Sehelai rambut dihitung oleh Tuhan.
      Matius 10:30
      10:30Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.

      Tuhan melindungi dan memelihara kita di jaman yang sulit, sekalipun kita tidak berdaya seperti sehelai rambut.
      Sampai kita sempurna menjadi satu tubuh Kristus, mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Oktober 2014 (Senin Sore)
    ... tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Oleh sebab itu sekarang ini kita harus memelihara kasih Allah dalam kehidupan kita supaya kita tidak ditimpa hujan es ...
  • Ibadah Paskah Malang, 31 Maret 2013 (Minggu Pagi)
    ... Yesus yang disalibkan itu. Yang dibaharui adalah perasaan yang sering merasa takut. Manusia daging seringkali takut akan sesuatu di dunia sehingga mengorbankan Tuhan atau mengorbankan firman. Manusia rohani adalah takut akan Tuhan sekalipun harus mengorbankan segala sesuatu di dunia. Ini berarti terlepas dari perasaan takut. Biarlah lewat kebangkitan Tuhan kita menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Agustus 2010 (Kamis Sore)
    ... terbuka artinya masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba Allah saat kedatangan Yesus kedua kali. Wahyu Lalu ia berkata kepadaku Tuliskanlah Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Katanya lagi kepadaku Perkataan ini adalah benar perkataan-perkataan dari Allah. Bagaimana kita bisa mengenal dan dikenal oleh Tuhan Lewat sistem PENGGEMBALAAN. Yohanes ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Mei 2014 (Minggu Pagi)
    ... manusia termasuk hamba Tuhan pelayan Tuhan anak Tuhan yang belum menyelesaikan dosa-dosa dan belum bertobat akan dihakimi di tahta putih dan dihukum di neraka untuk selamanya. Wahyu - Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Desember 2016 (Rabu Sore)
    ... dan batin kita penyucian tubuh jiwa dan roh seluruh hidup kita. Korintus . Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah supaya kamu jangan bergaul dengan orang yang sekalipun menyebut dirinya saudara adalah orang cabul kikir penyembah berhala pemfitnah pemabuk atau penipu dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. Ayat enam ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan III Surabaya, 15 Mei 2014 (Kamis Malam)
    ... Yakobus - Hendaklah ia memintanya dalam iman dan sama sekali jangan bimbang sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2014 (Minggu Sore)
    ... angin dan gelombang. Ayat pengikutan kita kepada Tuhan bagaikan menyeberang di lautan dunia dan menuju pelabuhan damai sejahtera Yerusalem baru kerajaan surga yang kekal . Pengikutan kita kepada Tuhan harus ditingkatkan sampai tidak terpisah lagi dengan Tuhan yaitu pengikutan anak kepada bapa yang baik kita dipelihara dan sebagainya . Banyak kali ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 April 2010 (Minggu Sore)
    ... tidak boleh ada sesuatu yang disembunyikan. hal yang tidak boleh disembunyikan Amsal pelanggaran dosa-dosa sampai dengan puncaknya dosa. Istilah gantang dan tempat tidur itu menunjuk pada dosa makan minum dan sex. Dosa ini baik dalam bentuk perbuatan maupun di dalam hati. Roma Apa yang tersembunyi dalam hati tetap akan dihakimi ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Desember 2011 (Selasa Sore)
    ... berasal dari semak duri yang terkena api tetapi tidak terbakar. Semak duri artinya seringkali terlihat baik tetapi saat ada masalah maka akan saling menusuk. Panggilan Tuhan berasal dari kesucian. Makin kita disucikan panggilan akan semakin jelas dan teguh dan kita tidak akan pernah goyah. Tuhan memanggil dengan suara Musa Musa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Oktober 2021 (Selasa Sore)
    ... memenuhi aturan diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang September sampai Ibadah Doa Malang September . Suatu nyanyian baru pengalaman kematian dan kebangkitan penebusan dan kesalehan diterangkan pada Ibadah Raya Malang September sampai Ibadah Doa Malang September . Murni sama seperti perawan menempatkan Yesus sebagai Kepala diterangkan pada Ibadah Raya Malang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.