Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Dari siaran tunda Ibadah Kunjungan di Melaka

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Tema: Ibrani 4: 12
4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua. Jadi kita belajar tentang makanan firman Allah.

Manusia terdiri dari dua bagian:

  • Bagian luar= bagian jasmani.
  • Bagian dalam= bagian rohani.

Karena itu ada dua macam makananbagi manusia:

  1. Makanan jasmaniyaitu rumput atau suku rumput-rumputan.
    1 Petrus 1: 24
    1:24.Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumputdan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,

    Suku rumput-rumputan meliputi: padi, gandum dan lain-lain.
    Jika manusia hanya makan rumput-rumputan, hidupnya hanya akan menjadi seperti rumput yaitu layu, kering, terbakar, dan binasa selamanya.

  2. Makanan rohani.
    1 Petrus 1: 25
    1:25.tetapi firmanTuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

    Makanan rohani adalah firman Allah yang kekal selamanya. Jika manusia makan firman Allah, ia akan menjadi seperti firman Allah/pribadi Tuhan yaitu hidup kekal selamanya.

Jadi kita harus makan rumput-rumputan, supaya tubuh kita sehat dan panjang umur, tetapi juga harus berusaha keras untuk makan firman Allah lewat ibadah kepada Tuhan, sehingga kita mencapai hidup kekal selamanya.

Ada dua macam makanan rohani--dua macam pemberitaan firman--:
Ibrani 5: 11-14
5:11.Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12.Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13.Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14.Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

  1. Yang pertama: susu, untuk bayi-bayi/anak kecil; jiwa-jiwa baru.
    Susu= Injil keselamatan/firman penginjilan/kabar baik, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa, tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ini sama dengan Injil yang memberitakan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.

  2. Yang kedua: makanan keras, untuk orang dewasa.
    Makanan keras= cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus (2 Korintus 4: 3-4)/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Ibrani 4: 12)/kabar mempelai, yaitu: Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala--untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat, sampai sempurna seperti Dia; menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Kita akan kembali ke kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru, kerajaan sorga yang kekal selamanya. Kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.

    Wahyu 3: 21
    3:21.Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

    Jadi firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua adalah Injil yang memberitakan Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.

Karena ada dua macam makanan rohani, maka ada dua macam pertumbuhan rohani:

  1. Pertumbuhan secara kuantitas (jumlah), yang merupakan hasil pekerjaan dari kabar baik, yang memanggil orang-orang berdosa untuk percaya Yesus dan diselamatkan.
    Keluaran 1: 1-5, 7
    1:1.Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:
    1:2.Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda;
    1:3.Isakhar, Zebulon dan Benyamin;
    1:4.Dan serta Naftali, Gad dan Asyer.
    1:5.Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir.
    1:7. Orang-orang Israel beranak cucu dan
    tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka.

    Di perjanjian baru: pertumbuhan jumlah dari bangsa Israel: Yakub -> dua belasanak -> tujuh puluh-> tak terbilang.
    Di dalam perjanjian baru: Yesus -> dua belasmurid -> tujuh puluhmurid -> tiga ribu -> lima ribu -> tak terbilang jumlahnya.

    Orang yang sudah diselamatkan memberikan pertumbuhan secara jumlah.

    Tanda keselamatan:

    • Percaya Yesus.
    • Bertobat.
    • Baptisan air dan Roh Kudus sehingga hidup dalam kebenaran.
      Hidup benar= selamat; tidak benar= tidak selamat.
      Kita harus hidup benar dalam segala aspek hidup kita, mulai dari KTP, SIM dan sebagainya.

    Mazmur 37: 25-26
    37:25.Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
    37:26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan
    anak cucunya menjadi berkat.

    Kalau kita hidup dalam kebenaran, kita akan diberkati Tuhan sampai anak cucu, dan menjadi berkat.
    Oleh sebab itu kita sebagai orang tua harus mewariskan kebenaran kepada anak cucu, dan pasti mereka diberkati sampai hidup kekal. Warisan harta, perusahaan, tanpa kebenaran, tidak akan diberkati, bahkan binasa selamanya. Mewariskan gereja pada anak dan cucu, tidak salah kalau itu panggilan Tuhan, bukan paksaan. Tetapi kalau tidak benar, sia-sia, gereja bisa dijual.

    "Di kota Malang sudah terjadi, ada gereja dijual. Di satu kota lain di Indonesia sudah terjadi, gereja dijual dan dijadikan showroom. Itu berarti kebinasaan selamanya."

    Pertumbuhan secara jumlah merupakan hasil dari firman penginjilan/Injil keselamatan, yang memanggil orang berdosa untuk dibenarkan dan diselamatkan.

    Tetapi kita harus waspada.
    Matius 22: 14
    22:14.Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

    Kita sudah dipanggil oleh Injil keselamatan, bisa hidup benar, diberkati sampai anak cucu, luar biasa, jumlah bertambah, tetapi hati-hati, banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Karena itu harus masuk pertumbuhan yang kedua.

  2. Pertumbuhan secara kualitas, yang merupakan pekerjaan dari firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus--ini adalah pilihan.
    Kita sudah dipanggil, tetapi harus dipilih juga.

Lukas 6: 13

6:13.Ketika hari siang, Ia memanggilmurid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilihdari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:

Memanggil= pertumbuhan secara jumlah.
Memilih= pertumbuhan secara kualitas.

Seperti jari tangan, kuantitas harus lima, kalau hanya empat, berarti ada cela. Jumlahnya sudah lima, tetapi kalau jarinya ada jarinya yang cacat, itu tetap cacat cela. Penginjilan harus jalan terus. Tetapi kualitas juga harus dipenuhi.

Lukas 10: 1
10:1.Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluhmurid yang lain, lalu mengutus merekaberdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.

Dari Lukas 6: 13 dan Lukas 10: 1 dapat disimpulkan: gereja yang bertumbuh secara kuantitas dan kualitas adalah gereja yang dipanggil dan dipilih Tuhan, untuk menjadi imam-imam dan raja-raja--hamba/pelayan Tuhan--yang diutus oleh Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepadanya: gembala diutus sebagai gembala, pemain musik diutus sebagai pemain musik.

Ini memenuhi angka dua belas dan tujuh puluh--seperti tadi, pertumbuhan bangsa Israel dan pertumbuhan di perjanjian baru.
Ini adalah angka pengutusan--angka panggilan dan pilihan Tuhan.

Semua diutus untuk menebarkan jala penginjilan (menambah kuantitas) dan pengajaran (menambah kualitas), sampai gereja Tuhan menjadi sempurna, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Kita belajar tentang PENGUTUSAN.
Matius 4: 18-22
4:18.Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
4:19.Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
4:20.Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
4:21.Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
4:22.dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Tuhan memanggil dan memilih penjala ikan untuk menjadi penjala manusia.
Penjala ikanadalah profesiuntuk memenuhi hidup sehari-hari: direktur, guru sekolah, pemilik perusahaan dan lain-lain. Ikan dimakan, sebagian dijual untuk kebutuhan sehari-hari.
Penjala manusiaadalah tahbisankepada Tuhan, bukan profesi; ibadah pelayanan kepada Tuhan, untuk menangkap manusia berdosa dan dibawa kepada Tuhan, supaya diselamatkan dan disempurnakan, untuk masuk kerajaan sorga yang kekal, bukan masuk kantong.

Kalau untuk masuk kantong, itu namanya profesi.
Waspada!Jika hamba/pelayan Tuhan beribadah melayani Tuhan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (profesi) atau hanya mencari berkat jasmani, ia akan menjadi pemangsa manusia, bukan penjala manusia. Terlalu egois. Apalagi seorang gembala, kalau menggembalakan sidang jemaat hanya untuk berkat jasmani--menjadi profesi--, pertama-tama ia akan memangsa anak dan isterinya. Sungguh sangat egois!

Bedakan antara profesi dan tahbisan kepada Tuhan!
Kebutuhan utamapenjala ikan--profesi--adalah kepandaian dan pengalaman.
Tetapi kebutuhan utama penjala manusia(hamba/pelayan Tuhan)--tahbisan--adalah panggilan dan pilihan Tuhan (kebenaran dan kesucian), bukan kepandaian.
Panggilan= kebenaran.
Pilihan= kesucian.
Apapun pekerjaan di rumah Tuhan: pemain musik, gembala, pembersih gereja dan lain-lain harus suci.

"Kami mempunyai Lembaga Pendidikan El-kitab 'Kristus Ajaib', memang benar-benar ajaib. Muridnya ada yang lulus SD, tidak lulus SD, ada yang lulus SMP, SMA, S1, S2 (master theologia), S3 (doktor theologia); termasuk penerjemah ini adalah doktor matematika, lulusan Belanda. Saya sebagai gurun dan direktur Lempin-El bukan Doktor, tetapi tidak masalah. Untuk menjala manusia; untuk tahbisan seorang hamba Tuhan, yang dibutuhkan adalah panggilan dan pilihan Tuhan; kebenaran dan kesucian. Itu yang dipakai oleh Tuhan. S3 boleh, tanpa gelarpun boleh, yang penting benar dan suci. Pasti dipakai oleh Tuhan."

Matius 4: 18, 21
4:18.Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jaladi danau, sebab mereka penjala ikan.
4:21. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus,
sedang membereskan jaladi dalam perahu. Yesus memanggil mereka

'sedang membereskan jala'= yang dipanggil dan dipilih Tuhan bukan orang yang menganggur, tetapi orang yang sibuk dalam pekerjaan profesinya.

"Yang ikut dalam rombongan kami--dari Malang, Jakarta, Surabaya, Medan dan lain-lain--, semuanya bekerja. Sibuk semua, tetapi mereka meninggalkan untuk datang ke mari, supaya diutus dari penjala ikan menjadi penjala manusia."

Mengapa bisa demikian?Ini merupakan kewibawaan Yesus sebagai Imam Besaruntuk melepaskan kita dari segala ikatan dunia, dan datang melayani Tuhan.
"Sayang sekali kalau orang di Melaka tidak bisa datang; siang masih bisa bekerja, sore baru beribadah. Tetapi yang dari luar Melaka harus meninggalkan pekerjaan: ada seorang dokter spesialis tidak praktik beberapa hari. Dia harus bayar pesawat sendiri, bayar hotel sendiri, dan dia harus kehilangan pemasukan. Inilah wibawa Imam Besar. Kalau wibawa saya, akan mereka tertawakan."

Matius 4: 18, 21
4:18.Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jaladi danau, sebab mereka penjala ikan.
4:21. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula
dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jaladi dalam perahu. Yesus memanggil mereka

Ayat 18= dua orang dipanggil.
Ayat 21= ada tiga orang, tetapi hanya dua orang yang dipanggil, sedangkan ayahnya tidak dipanggil.
Di sana ada lima orang, tetapi yang dipanggil hanya empat orang--ayahnya ditinggal.

Mengapa demikian?
Di sorga ada empat makhluk mengelilingi takhta sorga, di bumi ada empat murid mengelilingi Yesus.

Wahyu 4: 6

4:6.Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhlukpenuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Di bumi harus sama dengan di sorga. Jadi pelayanan Yesus di bumi sesuai dengan pelayanan dalam kerajaan sorga--pola kerajaan sorga.
Jadi pelayanan kita di bumi harus sesuai dengan pelayanan di dalam kerajaan sorga--pola kerajaan sorga.

Bagaimanakita belajar tentang kerajaan sorga? Selain dalam kitab wahyu, juga bisa kita pelajari dalam kitab keluaran 25-40. Musa naik ke gunung Sinai menerima dua hal: dua loh batu dan Tabernakel. Bukan hanya satu. Banyak gereja Tuhan mengajarkan bahwa Musa hanya menerima dua loh batu. Bukan begitu.

Dua hal yang diterima oleh Musa:

  1. Petunjuk untuk membuat Tabernakel/Kemah Suci (Keluaran 25, perikopnya: petunjuk untuk mendirikan Kemah Suci).
    Musa harus membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama seperti di sorga.

  2. Dua loh batu.

Sentral dari Tabernakel adalah kehendak Allah--'Hendaklah engkau membuat....'.
Sentral dari dua loh batu adalah kasih; mengasih Tuhan lebih dari semua, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Tabernakel dan dua loh batu sudah hancur secara jasmani. Dan yang ada sekarang adalah dalam hal rohani, yaitu pengajaran Tabernakel (dasarnya kehendak Tuhan) dan pengajaran Mempelai (dasarnya kasih Tuhan). Kalau digabung: pengajaran mempelai dalam terang Tabernakelatau kabar mempelai dalam terang Tabernakel; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Tajam pertama: pengajaran Tabernakel; tajam kedua: pengajaran Mempelai.

Keluaran 24: 12
24:12.TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkankepada mereka."

Kabar mempelai inilah yang mempersiapkan gereja Tuhan sampai sempurna seperti Dia.
Pelayanan kita harus mencontoh kerajaan sorga; berarti harus sesuai dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Kalau belajar Tabernakel Musa dalam arti-arti rohani, di sana kita tahu langkah-langkah kita mengikuti Tuhan, sampai di mana kita berada, dan Tuhan menuntun kita sampai pada kesempurnaan.

Tabernakel terdiri dari tiga ruangan:

  • Halaman= keselamatan/kebenaran--percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan Roh Kudus.
  • Ruangan suci= kandang penggembalaan; penyucian yang terus-menerus.
  • Ruangan maha suci= kesempurnaan.

Itulah langkah-langkah kita yang Tuhan pimpin sampai pada kesempurnaan lewat pengajaran Tabernakel dan Mempelai.

Dari lima orang dipanggil empat orang karena harus sesuai dengan kerajaan sorga; harus dipimpin oleh kabar mempelai dalam terang Tabernakel.

Tadi dari lima orang dipanggil empat orang--yang seorang adalah orang tua, tetapi harus ditinggal.
Artinya:

  • Tidak boleh dipengaruhi oleh keinginan, hawa nafsu, ambisi, dan perasaan daging--seringkali sungkan.

    "Ini yang sering terjadi pada kami di Indonesia, yaitu terlalu sungkan, tetapi di dalam kerajaan sorga tidak boleh; harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar."

  • Terjadi pemisahan antara orang tua dengan anak, mertua menantu, kakak adik, sampai yang paling tajam dua orang di tempat tidur satu diangkat satu ditinggal.

    Mengapa demikian? Ada yang beribadah sesuai dengan kerajaan sorga, tetapi ada yang melayani dengan ambisi, emosi, perasaan daging dan sebagainya. Pasti terpisah selamanya.

Wahyu 4: 6

4:6.Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhlukpenuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Empat murid= empat makhluk:



  • Singa= Yesus sebagai Raja.
  • Lembu= Yesus sebagai Hamba.
  • Muka manusia= Yesus sebagai Manusia yang sengsara.
  • Burung nasar= Yesus sebagai Anak Allah.

Kalau ditarik garis, akan menjadi kayu salib:

  • Yesus sebagai Anak Allah. Banyak kali diajarkan di gereja: Yesus Anak Allah, berkuasa, luar biasa, sorga kaya.Tetapi lupa diajarkan, Ia juga manusia yang sengsara.
    Jadi banyak orang mengikuti Yesus karena: Kaya..kaya..Kalau tidak kaya, dia akan putus asa, dan meninggalkan Yesus; diajarkan: Yesus berkuasa, sakit jadi sembuh.Kalau tidak sembuh, dia akan meninggalkan Yesus. Ini terjadi karena hamba Tuhan salah dalam menerangkan.

    Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa, tetapi Ia juga manusia yang sengsara, yang mati di kayu salib. Kalau Yesus menolong kita dengan kuasa-Nya, puji Tuhan, tetapi kalau kita harus sengsara seperti Dia, puji Tuhan--ada imbangannya.

  • Yesus adalah Raja yang memerintah, tetapi Ia juga hamba yang melayani. Banyak kali gembala hanya mau menjadi raja, hanya memerintah, tidak pernah menjadi hamba, tidak mau melayani, bahkan tidak mau memberitakan firman. Sangat berbahaya!

Inilah kayu salib.
Empat murid= empat makhluk= kehidupan yang memikul salib; mengalami sengsara bersama Yesus. Hamba/pelayan Tuhan yang diutus Tuhan harus memikul salib, bukan mencari yang enak bagi daging.

Contoh:

  • Sengsara karena ibadah kepada Tuhan.
  • Hari libur seharusnya istirahat, tetapi kita beribadah.
  • Hamba Tuhan yang merintis bisa tidak makan, bahkan saya pernah tidak minum.
  • Kita berkorban waktu, tenaga, uang, untuk pekerjaan Tuhan.
  • Pulang bekerja harus ibadah; pulang sekolah harus ibadah.

    "Di tempat kami banyak yang beribadah masih memakai seragam sekolah."

    Itu semua sengsara karena Yesus; memikul salib.

  • Berpuasa, doa semalam suntuk.
  • Tidak salah tetapi disalahkan. Kalau diam, berarti kita memikul salib, kalau melawan, melempar salib.
  • Difitnah/dijelek-jelekkan dan sebagainya.

Mengapa kita harus memikul salib?

  1. Matius 16: 21-23
    16:21.Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
    16:22.Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
    16:23.Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

    'dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga'= salib.

    Yang pertama: Petrus hamba Tuhan yang hebat, tetapi karena menggunakan pikiran daging, ia menjadi egois dan menolak salib.
    Akibatnya: menjadi batu sandungan, dan menjadi sama dengan iblis yang akan dibinasakan selamanya.

    Tetapi pada akhirnya Petrus mau memikul salib, ia rela mati untuk Yesus dan dia dipermuliakan di sorga.

  2. 2 Korintus 4: 16-18
    4:16.Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
    4:17.Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
    4:18.Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

    Yang kedua: di balik salib ada kemuliaan Tuhan.
    Kemuliaan Tuhan jangan dinilai dengan gereja besar, banyak mobil banyak uang dan sebagainya, karena hal itu terlalu sedikit dibandingkan dengan orang di luar Tuhan. Kalau kemuliaan Tuhan hanya diukur dari gereja besar, kalah dengan rumah ibadah orang lain; kalau hanya dinilai dari kekayaan, orang di luar Tuhan terlalu banyak yang kaya; dinilai dengan kepandaian, orang di luar Tuhan terlalu banyak yang pandai. Kalau dinilai dengan itu semua, berarti sorga kecil sekali. Bukan itu!

    Kemuliaan Tuhan yang sesungguhnya adalah pembaharuan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Inilah hasil dari memikul salib.
    Seperti waktu Yesus mati di kayu salib, Ia bangkit dalam tubuh kemuliaan. Kita memikul salib--sengsara daging karena Yesus--, kita akan mengalami kemuliaan Tuhan yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu:

    1. Mulai dari pandangan(ayat 18: Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal).

      Pembaharuan pandangan= dari pandangan daging (mengutamakan perkara dunia) menjadi pandangan salib(memandang yang tidak kelihatan; mengutamakan perkara sorga lebih dari perkara dunia; mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara dunia; berani berkorban yang jasmani untuk mendapat yang rohani).

    2. Pembaharuan hati(ayat 16: Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.)= dari hati yang keras menjadi hati yang lembut.
      Hati yang keras berisi:

      1. Kejahatan; cinta akan uang, yaitu kikir dan serakah.
        Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
        Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

        Yudas Iskariot mencuri milik Tuhan. Di akhir zaman, banyak hamba Tuhan mencuri milik Tuhan tetapi ia berkhotbah, berarti pengkhotbah bukan pendeta tetapi pencuri, dan seluruh jemaat diajar untuk menjadi pencuri.

        Harus diubahkan, mulai dari saya.

      2. Kenajisan yang mengarah pada puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin mengawinkan (percabulan, perselingkuhan, nikah yang salah).
        Berapa banyak pelayan Tuhan yang masih merokok, mabuk, dan menggunakan narkoba supaya lebih hebat pelayanannya. Itu hati yang keras.

        Berapa banyak hamba Tuhan berselingkuh dengan hamba Tuhan yang lain, sidang jemaat dan siapapun. Ini kenyataan. Kita harus mawas diri. Saya butuh didoakan. Jangan ada hati yang najis!

        Berapa banyak hamba Tuhan yang kawin cerai. Mungkin belum bercerai, tetapi dia sudah memiliki yang lain, dan dia biasa saja dalam melayani. Isterinya diancam: Kalau kau memberi tahu yang lain, tidak akan ada intensif tiap bulan. Pelayanan berjalan tetapi dengan hati yang keras; menolak salib, dan menjadi setan.

      3. Hati yang pahit= penuh dengan iri, benci, dendam.
        Esau begitu iri dan dendam pada Yakub. Kakak-kakak Yusuf iri dan dendam pada Yusuf. Akhirnya semua mau membunuh; hanya merusak tubuh Kristus.

      4. Hati yang tawar= bimbang terhadap pribadi Tuhan (pengajaran yang benar) dan kuasa Tuhan sehingga ia bergantung pada orang lain; kecewa, putus asa, sampai meninggalkan Tuhan.

      Malam ini lewat memikul salib Kristus biarlah kita mengalami keubahan dari hati yang keras menjadi hati yang lembut; kuat teguh hati.
      Efesus 3: 16
      3:16.Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkankamu oleh Roh-Nyadi dalam batinmu,

      Kuat teguh hati, berarti Roh Kudus yang ada di dalam hati.
      Kita butuh pedang firman Tuhan, tetapi juga butuh Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, pedang firman menjadi berkarat, bukan menyucikan tetapi memotong telinga Malkhus sehingga tidak bisa mendengar firman.

      Banyak jemaat tidak bisa mendengar firman karena kami salah dalam menggunakan pedang yaitu menyampaikan firman bukan dalam urapan Roh Kudus, tetapi emosi, ambisi, dan keinginan daging. Mungkin tadi malam ambil dompet dan melihat tidak ada uang, besok berkhotbah tentang persepuluhan. Itu pedang tanpa urapan; tidak tajam, tetapi berkarat.

Yohanes 20: 21-22

20:21.Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "
Terimalah Roh Kudus.

Roh Kudus adalah bekal pengutusan; kalau tidak ada bekal, tidak akan sampai di tujuan.
Kita mau diutus sesuai dengan jabatan pelayanan kita masing-masing. Ke manapun kita diutus, bekalnya adalah Roh Kudus--Roh yang tidak terbatas, dan tidak bisa dibeli dengan apapun di dunia. Itu akan dicurahkan di tengah kita malam ini. Tanpa Roh Kudus, kita hanya boneka tanah liat.

Waktu Tuhan menciptakan manusia dari tanah liat, setelah Ia bentuk, Ia hembusi. Kalau tidak dihembusi Roh Kudus, boneka tanah liat mau bekerja apa? Jangankan bekerja, menutup matapun tidak bisa. Kita semua butuh Roh Kudus.

Biarlah Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita malam ini. Kita adalah murid-murid Tuhan, utusan Tuhan. Bawa Injil dan pengajaran ke manapun! Banyak jiwa yang perlu ditolong. Yang belum selamat, mari selamatkan--kuantitas harus genap. Yang sudah selamat, bawa pada pengajaran untuk disempurnakan, supaya kualitas bertambah juga. Roh Kudus menolong kita

Kegunaan Roh Kudus:

  1. Roma 15: 16
    15:16.yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudidapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

    Di luar Yahudi adalah bangsa kafir, yang seharga anjing dan babi--binatang haram.
    Anjing= perkataan yang busuk--anjing kembali menjilat muntah. Terlalu banyak perkataan kita bau, bahkan di mimbarpun juga bau, kita hantam jemaat di mimbar
    Babi= perbuatan busuk (dosa-dosa sampai puncaknya dosa)--babi dimandikan kembali ke kubangan.

    Jadi bangsa kafir berbau busuk, karena itu perlu Roh Kudus, kalau tidak, tidak akan berkenan dan tidak bisa dipersembahkan kepada Tuhan.

    Yang pertama: Roh Kudus menyucikan kita; membakar anjing dan babi supaya tidak berbau busuk lagi, tetapi berbau harum. Kalau hanya dimandikan lewat baptisan air, akan kembali lagi ke kubangan.

    Kita harus disucikan--dibakar oleh Roh Kudus--, supaya berbau harum di hadapan Tuhan, dan kita dipakai oleh Tuhan.
    Kalau bangsa kafir bisa menghasilkan perkataan yang berbau harum--perkataan yang berkenan pada Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain, itu adalah mujizat terbesar--pembaharuan hidup. Setanpun tidak bisa melakukannya; ia tidak bisa bertobat.

    Tetapi bangsa kafir, sekalipun sudah bau dan hancur, kalau ada firman dan Roh Kudus malam ini, kita bisa berbau harum. Dan bawalah bau harum itu ke manapun kita pergi, mulai dari rumah tangga, penggembalaan, dan antar penggembalaan.

  2. Zakharia 4: 6-9
    4:6.Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
    4:7.Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
    4:8.Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
    4:9. "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

    Yang kedua: mujizat jasmani:

    1. Roh Kudus sanggup meratakan gunung yang besar dan tinggi, artinya bisa menyelesaikan semua masalah yang mustahil.

      Malam ini, masalah apa yang kita bawa? Tidak bisa kita lakukan, pikirkan, serahkan pada Tuhan, biar tangan Roh Kudus yang menyelesaikan semuanya. Tidak ada yang mustahil. Bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil.

    2. Kalau gunung sudah rata, berarti kita bisa melihat ke depan, artinya: Roh Kudus sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Yang tadinya gagal total, akan menjadi berhasil dan indah.

    3. Roh Kudus juga meratakan gunung, artinya menyelesaikan semua halangan dan rintangan sehingga kita dipakai untuk melayani Tuhan. kita diutus Tuhan, dan segala halangan sudah dikalahkan oleh Roh Kudus.
      Kita tidak mau lagi dirintangi, tetapi melayani sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Tuhan datang. Tidak ada kata pensiun.

      Penjala ikan--profesi--ada pensiunnya, tetapi penjala manusia--tahbisan--tidak ada pensiun. Roh Kudus menguatkan kita.

      Roh Kudus membuat kita tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Usia boleh bertambah tua, kekuatan menurun, tetapi kalau Roh Kudus bertambah, Ia akan semakin membakar kita sehingga kesetiaan kita tidak akan luntur, tetapi semangat dan kesetiaan kita akan bertambah-tambah sampai Tuhan datang kembali.

  3. Matius 24: 30-31
    24:30.Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langitdengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
    24:31.Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinyadan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nyadari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

    'di atas awan-awan di langit'= awan Roh Kudus; awan kemuliaan.
    'meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya'= makanan keras, firman pengajaran yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    'orang-orang pilihan-Nya'= kehidupan yang dipanggil dan dipilih Tuhan.

    Yang ketiga: kalau ada pengajaran dan Roh Kudus, saat Yesus datang kembali, mujizat terakhirkita alami, yaitu kita akan diubahkanmenjadi sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya.

Kita mau diutus, tetapi kita diberi bekal Roh Kudus. Sudah ada pedang, ditambah Roh Kudus, supaya terjadi mujizat-mujizat. Bukan besok atau lusa, tetapi malam ini Roh Kudus dicurahkan; malam ini mujizat terjadi di tengah-tengah kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 03 Mei 2018 (Kamis Sore)
    ... Roh Kudus. Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus mampu menyucikan kehidupan kita. Matius Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Jika hati suci maka kita bisa melihat Tuhan. Jadi doa penyembahan yang benar yang dilakukan dari hati yang suci membuat kita bisa melihat wajah Yesus yang bersinar ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 November 2018 (Minggu Pagi)
    ... janji Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja melainkan langit juga. Ungkapan Satu kali lagi menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan marilah kita mengucap syukur dan beribadah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 30 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... bidang. Dalam penjara Yohanes Pembaptis mengalami keraguan atau kebimbangan terhadap pribadi Yesus. Namun lewat kesaksian murid-murid tentang Yesus dan lewat nubuat dari Nabi Yesaya Yohanes Pembaptis memiliki pendirian yang teguh yaitu tidak ragu tidak kecewa tidak menolak Yesus apa pun yang ia hadapi sampai rela dipancung kepalanya. Pendirian yang teguh ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Juli 2009 (Minggu Pagi)
    ... rela kalau manusia yang diciptakan hanya untuk dicampakkan ke dalam neraka. Oleh sebab itu Tuhan berusaha sungguh-sungguh untuk menggembalikan manusia ke Firdaus lewat korban Kristus. Seandainya ada manusia yang masih dicampakkan ke dalam neraka itu adalah salahnya sendiri sebab penjahat yang di samping Yesus pun masih mendapat kesempatan untuk kembali ke ...
  • Ibadah Doa Malam Malang, 22 Desember 2016 (Kamis Malam)
    ... buahnya. Syarat doa yang dijawab Tuhan Doa orang benar. Kita semua adalah orang berdosa. Supaya bisa menjadi orang benar maka harus saling mengaku dan saling mengampuni. Raja-raja Kata Elia kepada seluruh rakyat itu Datanglah dekat kepadaku Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Oktober 2020 (Kamis Sore)
    ... kesempurnaan selalu dihalangi oleh setan supaya gereja Tuhan tidak sempurna ketinggalan saat Yesus datang kembali dan binasa selamanya. Ini seperti yang sudah terjadi pada saat bangsa Israel berkembang pesat di Mesir dan menghadapi kelepasan dari Mesir menuju Kanaan. Saat itu mereka menghadapi hadangan dari Firaun setan supaya tidak bisa keluar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Juli 2012 (Minggu Sore)
    ... dan berbeban berat. Kalau kita melanggar Firman kita tidak bahagia tetapi justru hidup dalam kutukan sehingga kehilangan suasana Firdaus. 'semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu' penderitaan lahir batin. 'engkau kembali lagi menjadi tanah' tetap manusia darah daging yang mengalami kebinasaan untuk selama-lamanya. Di bumi manusia terus melakukan dosa ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 April 2014 (Selasa Sore)
    ... kita hanya tertuju kepada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa. nbsp Prakteknya Kita melihat Yesus sebagai Imam Besar yang melayani ibadah dalam kemah sejati sehingga kita bisa meneladan Yesus untuk menjadi imam-imam dan raja-raja pelayan Tuhan. Ibrani - Inti segala yang kita bicarakan itu ialah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Februari 2015 (Senin Sore)
    ... sendiri sekalipun ada--yaitu kepandaian kekayaan kedudukan dan lain-lain. Untuk dunia kita bisa menggunakan itu semua tetapi untuk Kerajaan Sorga tidak bisa. Kalau untuk Kerajaan Sorga harus pandai kaya dan lain-lain berarti Tuhan tidak adil. Oleh sebab itu Rasul Paulus mengatakan 'Dia yang menguatkan aku' artinya kita tidak menggunakan kemampuan sendiri. Kita mengakui ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Juni 2013 (Rabu Sore)
    ... mata mereka Penyembahan bagaikan naik gunung yang tinggi artinya sulit dan harus dipelajari. Sebab tidak semua orang bisa naik gunung yang tinggi. Kita belajar menyembah Tuhan setahap demi setahap semakin naik sampai puncak penyembahan yaitu tirai terobek. Ini berarti sudah masuk dalam kesempurnaan tabut perjanjian kelihatan . Dalam belajar penyembahan kita perlu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.