RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 16 Maret 2010 (Selasa Siang)
Keluaran 17-18 dalam Tabernakel menunjuk pada Pelita Emas, yaitu Roh Kudus dengan segala... Ibadah Doa Surabaya, 21 Desember 2016 (Rabu Sore)
Bersamaan dengan
penataran iman dan calon imam
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat... Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 09 Maret 2013 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 3:21-22 3:21 Ketika seluruh orang banyak itu... Ibadah Doa Malang, 04 Oktober 2011 (Selasa Sore)
Matius 26:26-29 26:26. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap... Ibadah Raya Malang, 28 November 2010 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK Mazmur 128:1-6 128:1. Nyanyian ziarah. Berbahagialah... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Desember 2015 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:28-29 9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala... Ibadah Doa Malang, 16 Agustus 2011 (Selasa Sore)
Bersamaan Penataran Imam-Imam & Calon Imam II
Matius 26:20-25 26:20 Setelah hari malam,... Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2017 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 September 2013 (Kamis Sore)
Siaran Tunda Ibadah Kunjungan Palangkaraya
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Juli 2014 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 04 Agustus 2009 (Selasa Sore)
Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Pohon ara ini ditampilkan dari zaman ke zaman:
Zaman Allah... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Mei 2011 (Senin Sore)
Matius 26: 17-19 26:17. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus... Ibadah Raya Malang, 02 Mei 2010 (Minggu Pagi)
Matius 25:1,13 25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis,... Ibadah Raya Malang, 20 September 2015 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:7-13 tentang sidang jemaat di Filadelfia. Wahyu... Ibadah Doa Surabaya, 21 Juni 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 14 September 2014)
Tayang: 24 Maret 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 September 2014)
Tayang: 06 Maret 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 03 September 2014)
Tayang: 16 Februari 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 01 September 2014)
Tayang: 16 Februari 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 31 Agustus 2014)
Tayang: 04 Februari 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 25 Agustus 2014)
Tayang: 13 Desember 2016
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 24 Agustus 2014)
Tayang: 17 November 2016
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 17 Agustus 2014)
Tayang: 05 November 2016
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah
kita sekalian.
Wahyu
7: 4-8 7:4.
Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan
itu: seratus
empat puluh empat ribu
yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. 7:5.
Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben
dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, 7:6. dari suku Asyer
dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku
Manasye
dua belas ribu, 7:7. dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku
Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, 7:8. dari
suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari
suku Benyamin dua belas ribu.
Kita
masih belajar tentang METERAI
ALLAH
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 28 Januari 2018). Siapa
yang dimeteraikan dengan meterai Allah? Seratus empat puluh empat
ribu orang dari dua belas suku Israel.
Tetapi kalau kita baca
secara keseluruhan, dari dua belas suku Israel yang dimeteraikan,
tidak ada suku Dan, dan digantikan oleh suku Manasye, anak dari
Yusuf; cucu Yakub (ayat 6):
-
Mengapa
suku Dan tidak dimeteraikan oleh Allah?
Karena suku Dan berubah dari keturunan Abraham--secara
jasmani--menjadi
keturunan ular beludak
(diterangkan mulai dari Ibadah
Doa Surabaya, 09 Februari 2018
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 16 Maret 2018).
Kejadian
49: 17 49:17.
Semoga
Dan
menjadi seperti ular
di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda,
sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
- Mengapa
suku Dan digantikan oleh suku Manasye?
Karena ada pengangkatan
dari Yakub terhadap Manasye dan Efraim dari cucu menjadi anak sama
seperti Ruben dan Simeon (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 18 Maret 2018).
Ini menyangkut hak
kesulungan--Ruben
anak sulung dari Yakub, dan Manasye anak sulung dari
Yusuf.
Kejadian
48: 5 48:5.
Maka sekarang kedua anakmu yang lahir bagimu di tanah Mesir, sebelum
aku datang kepadamu ke Mesir, akulah yang empunya mereka; akulah
yang akan empunya Efraim dan Manasye sama seperti Ruben dan
Simeon.
Manasye
lahir di Mesir. Mesir menunjuk pada bangsa kafir.
Manasye dan
Efraim diangkat dari cucu menjadi anak, sekarang bagi kita artinya:
diangkat menjadi anak sulung= menerima
hak sulung,
yaitu:
-
Hak untuk menikah;
menjadi mempelai wanita sorga.
-
Hak waris; mewarisi
kerajaan sorga.
Praktik
anak sulung:
-
Keluaran
13: 13
13:13.
Tetapi
setiap anak
keledai yang lahir terdahulu
kautebuslah
dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak
menebusnya,
engkau harus mematahkan
batang lehernya.
Tetapi mengenai
manusia,
setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah
kautebus.
Praktik
pertama
anak sulung: mengalami
penebusan, dulu oleh darah anak domba, sekarang darah
Yesus.
Keledai
menunjuk pada bangsa kafir (Manasye yang lahir di Mesir); 'mengenai
manusia'
menunjuk pada bangsa Israel.
Jadi bangsa kafir juga mendapat
pengangkatan menjadi anak sulung, sehingga bangsa kafir juga harus
mengalami penebusan oleh darah Yesus, supaya tidak dipatahkan batang
lehernya dan mati (tidak binasa selamanya, tetapi bisa hidup kekal).
Kalau keledai lahir dan tidak ditebus, ia hanya lahir untuk
dipatahkan batang lehernya.
Keluaran
13: 16 13:16.
Hal
itu harus menjadi tanda
pada tanganmu
dan menjadi lambang di dahimu,
sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari
Mesir."
TANDA
DARAH
harus ada di dahi--tadi seratus empat puluh empat ribu orang
dimeteraikan di dahi. Jadi tanda darah/penebusan harus menjadi
meterai di dahi (pikiran; hati) dan tangan (perbuatan)--lahir dan
batin.
Bangsa kafir harus mengalami penebusan oleh darah
Yesus dari tujuh
dosa
lahir dan batin yang mengikat tubuh, jiwa, dan roh. Sama seperti
Manasye, kita bangsa kafir sebenarnya tidak ada kesempatan untuk
dimeteraikan, tetapi ada kemurahan Tuhan sehingga bangsa kafir bisa
mendapatkan meterai darah, artinya: ditebus dari tujuh dosa lahir
dan batin.
Amsal
6: 16-19 6:16.
Enam
perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh
perkara
yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: 6:17. mata sombong(1;
pandangan daging, hanya memandang perkara jasmani, tidak ada yang
rohani),
lidah dusta(2),
tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah(3;
perbuatan), 6:18.
hati
yang membuat rencana-rencana yang jahat(4;
hati yang jahat dan najis),
kaki yang segera lari menuju kejahatan(5;
perjalanan hidup), 6:19.
seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan(6)
dan yang menimbulkan pertengkaran saudara(7;
kebenaran sendiri--menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain
dan Tuhan, tidak pernah koreksi diri--).
(terjemahan
lama) 6:17. mata yang angkuh, dan lidah
yang bercabang,
dan tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah,
Lidah
bercabang= berkata: ya...tidak;
perkataannya berubah-ubah.
Dosa yang keempat--tepat di
tengah-tengah--, yaitu hati,
inilah sumbernya.
Sama seperti pelita emas, yang di tengah-tengah (pokoknya) adalah
hati, baru menentukan tiga cabang ke kiri dan tiga cabang ke kanan.
Hati
harus ditebus,
tidak boleh jahat dan najis, sehingga enam cabang yang lain juga
menjadi baik--hati sudah diberi tanda darah, maka semuanya akan
diberi tanda darah.
Kalau bangsa kafir terlepas dari tujuh
dosa, dahi dan tangannya akan dimeteraikan oleh darah Yesus--seperti
Manasye seharusnya tidak dapat meterai, tetapi oleh kemurahan Tuhan
bisa dapat. Begitu juga kita.
Mari, mulai dari hati ditetesi
darah, supaya menjadi HATI
NURANI YANG BAIK,
sehingga enam cabang yang lain juga menjadi baik. Kita bisa hidup
dalam kebenaran dan menjadi saksi Tuhan, seperti TUJUH
LAMPU PADA PELITA
yang menyala.
Hasilnya:
- Kita
mampu menembusi
kegelapan
di dunia, terutama:
- Kegelapan
gantang=
- Masalah/kesulitan
ekonomi. Kalau kita benar, kita bisa menghadapi ekonomi yang
sulit di dunia.
- Dosa
makan minum (merokok, mabuk, dan narkoba).
Kita
menjadi saksi Tuhan.
- Kegelapan
tempat tidur=
- Dosa
kawin mengawinkan.
- Kehancuran
nikah dan buah nikah.
Kalau
kita hidup dalam terang; ada kebenaran--dahi, tangan, dan seluruh
hidup dimeterai darah Yesus--nikah dan buah nikah akan berbahagia
-
Kita
dilindungi
dari tujuh
malapetaka
yang akan melanda bumi; kita selamat dan diberkati Tuhan.
Ayub
5: 19-26 5:19.
Dari
enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh
macam
engkau tidak kena malapetaka. 5:20. Pada masa kelaparan engkau
dibebaskan-Nya dari maut, dan pada masa perang dari kuasa
pedang(1). 5:21.
Dari cemeti lidah engkau terlindung, dan engkau tidak usah takut,
bila kemusnahan datang(2;
dilindungi dari kiamat). 5:22.
Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan dan binatang liar tidak
akan kautakuti(3;
tidak ada ketakutan dan kekuatiran sehingga kita tertawa
bahagia). 5:23.
Karena antara engkau dan batu-batu di padang akan ada perjanjian,
dan binatang liar akan berdamai dengan engkau(4;
ada damai sejahtera di tengah kegoncangan dunia). 5:24.
Engkau akan mengalami, bahwa kemahmu aman dan apabila engkau
memeriksa tempat kediamanmu, engkau tidak akan kehilangan
apa-apa(5;
ada perlindungan dan keamanan). 5:25.
Engkau akan mengalami, bahwa keturunanmu menjadi banyak dan bahwa
anak cucumu seperti rumput di tanah(6;
berkat sampai ke anak cucu). 5:26.
Dalam usia tinggi engkau akan turun ke dalam kubur, seperti berkas
gandum dibawa masuk pada waktunya(7;
panjang umur).
Ayat
20= krisis ekonomi dan keamanan.
Inilah
kehidupan yang dimeteraikan dengan darah Yesus. Tadinya bangsa kafir
hanya seperti keledai--anjing dan babi--, tetapi kalau mau
dimeteraikan--terlepas dari tujuh dosa dan menjadi pelita yang
bercahaya--kita benar-benar bisa menembusi kegelapan di bumi, dan
kita dilindungi dari tujuh malapetaka yang akan menghancurkan
dunia.
-
Keluaran
4: 22-23
4:22.
Maka
engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel
ialah anak-Ku, anak-Ku
yang sulung; 4:23.
sebab
itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah
anak-Ku itu pergi,
supaya ia beribadah
kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi, maka Aku
akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Praktik
kedua
anak sulung: 'Biarkanlah
anak-Ku itu pergi,
supaya ia beribadah
kepada-Ku'=
mengutamakan
atau menyulungkan ibadah pelayanan kepada Tuhan lebih dari segala
perkara di dunia=
setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Boleh
bekerja dan sekolah yang keras, tetapi tetap utamakan ibadah
pelayanan lebih dari segala perkara di dunia; tidak mau dan tidak
bisa dihalangi oleh apapun juga.
Inilah bangsa kafir yang
mendapat TANDA
DARAH
di tangan dan dahi--seperti dulu rumah-rumah orang Israel ada tanda
darah. Jadi setiap
kita beribadah, dahi dan tangan kita sedang dimeteraikan oleh darah
Yesus.
Karena itu jangan mau terhalang, jangan mau dihalangi,
sampai tidak bisa dihalangi. Kalau sengaja
mencari halangan,
sangat bahaya, ia akan kehilangan
tanda darah.
Waktu itu rumah orang Mesir hebat, tetapi karena tidak ada tanda
darah, maka terjadi tangisan yang dahsyat karena kematian
anak sulung.
Kematian
anak sulung artinya: segala sesuatu yang disayangi, diharapkan, dan
dibanggakan hilang semua, dicabut oleh Tuhan--anak sulung adalah
kehidupan yang paling disayangi, diharapkan, dan dibanggakan. Hilang
semua dan diganti tangisan yang dahsyat. Jangan
main-main dalam ibadah,
karena ibadah ini seharga darah Yesus!
Sudah beribadah,
bagus, tetapi masih ada ibadah palsu dan ibadah sejati.
Hati-hati! Roma
12: 1 12:1.
Karena
itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus
dan yang berkenan
kepada Allah:
itu adalah ibadahmu
yang sejati.
Ibadah
pelayanan yang sejati ditandai dengan persembahan,
bukan mencari. Kalau mencari sesuatu dalam ibadah, salah. Dulu
bangsa Israel mempersembahkan binatang korban yang tidak ada
cacatnya, sekarang bagi kita dimulai dengan mengembalikan milik
Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, kemudian
mempersembahkan waktu, tenaga, uang, sampai seluruh hidup kita.
Tetapi masih ada syaratnya lagi. Karena itu jangan
menggampang-gampangkan ibadah! Di dunia saja tidak boleh sembarangan
kalau bekerja, apalagi ibadah pelayanan, sungguh-sungguh.
Syarat
mempersembahkan tubuh:
- Tubuh
yang hidup= dikuasai Roh Kudus--'Rohlah
yang memberi hidup, daging mati'--,
terutama lewat ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas). Di situ
kita diurapi dan dikuasai Roh Kudus, bukan daging lagi.
Buktinya:
hidup dalam kebenaran dan kesetiaan. Kalau daging, mati, tidak
aktif.
- Tubuh
yang kudus= dikuasai oleh firman pengajaran yang benar, terutama
lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci
(meja roti sajian).
Kita sepenuhnya dikuasai oleh firman; banyak
mendengar firman sehingga bisa hidup suci; bahkan kita mengalami
penyucian dobel lewat firman dan perjamuan suci: penyucian lahir
dan batin.
Tanpa firman penyucian, tidak akan ada kesucian.
- Tubuh
yang berkenan pada Allah= dikuasai kasih Allah--'Inilah
Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan'--,
terutama lewat ketekunan dalam ibadah doa (mezbah dupa emas),
sehingga bisa hidup kekal karena kasih Allah kekal.
Inilah
ibadah sejati, yaitu sistem
penggembalaan--ruangan
suci--,
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Dulu, untuk membawa
binatang korban yang tidak ada celanya, susah kalau beli di
pasar--ibadah pasaran, sistem jual beli--, karena itu
digembalakan--orang Israel gembala semuanya, binatang untuk
persembahan dipelihara sendiri sampai tidak bercacat cela untuk bisa
dibawa kepada Tuhan.
Sekarang banyak ibadah sistem
pasar--Yesus mencambuk pedagang-pedagang di Bait Allah. Ibadah pasar
artinya terserah kualitasnya bagaimana, yang penting uang. Bahaya!
Tidak akan bisa menemukan yang tidak ada cacat celanya. Kalau
ibadah kita sistem pasar--cari yang murah, gampang, ramai-ramai,
tidak ada penyucian--, bahaya, semua boleh melayani tidak peduli
siapa dia, orang tidak berimanpun boleh melayani asalkan pintar dan
hebat. Bahaya! Tidak akan sampai pada kesempurnaan. Kalau
penggembalaan, sampai tidak bercacat cela. Di sini
bedanya.
Yesus bertanya pada Petrus tiga kali tentang
penggembalaan sampai sedih hatinya. Yohanes
21: 15-17 21:15.
Sesudah
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." 21:16.
Kata
Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar
Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." 21:17.
Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga
kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka
sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah
engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan,
Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku.
Di
dalam kandang penggembalaan kita
mengalami penyucian
secara terus menerus sampai
hati kita sedih,
artinya sampai mendapatkan HATI
YANG LEMAH LEMBUT.
Selama ini Petrus keras hati: ada orang mau menangkap Yesus, dia
main pedang sehingga kena telinganya Malkhus, waktu Yesus bicara
soal salib, dia langsung menarik Yesus, sampai dia menyangkal Yesus
karena begitu kerasnya Petrus. Hati keras artinya: tidak mau
melembut, tidak mau mengaku dosa, dan selalu merasa benar.
Karena
itu penyucian harus berulang-ulang--pertanyaan pertama dan kedua
Petrus belum sadar, setelah yang ketiga baru ia
sedih.
Penggembalaan
ini soal hati.
Musa yang pintar dan hebat mau melayani dua orang--melayani dengan
hati keras--, akhirnya ia membunuh yang satu. Bukan melayani! Tetapi
begitu ia pergi ke Midian dan menjadi gembala, saat dikata-katai ia
hanya berlutut--hati lemah lembut.
Hati
lemah lembut,
artinya:
- Kalau
salah, kita bisa
mengaku dosa.
Itu gunanya penggembalaan, jangan bertahan pada yang salah, tetapi
bisa mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan
berbuat dosa lagi.
-
Kita
bisa mengulurkan
tangan kepada Tuhan
sampai berkorban nyawa; menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan
sampai rela mati apapun pengorbanannya.
Yohanes
21: 1-18-19 21:18.
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau
mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan
tanganmu
dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat
yang tidak kaukehendaki." 21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya
untuk menyatakan bagaimana Petrus
akan mati dan memuliakan Allah.
Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah
Aku."
Di
dalam penggembalaan terjadi pertumbuhan rohani. Orang
yang punya hati lemah lembut berarti sudah dewasa rohani.
Orang bisa mengaku dosa dan banyak berdiam diri, itulah kehidupan
yang dewasa rohani.
-
Mendapatkan
hikmat sorga.
Hikmat
dunia paling maksimal S3--kepandaian--, kalau hikmat sorga sampai
S7--hati lemah lembut. Yakobus
3: 13, 17 3:13.
Siapakah
di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup
yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat
yang lahir dari kelemahlembutan. 3:17.
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni(1),
selanjutnya pendamai(2),
peramah(3),
penurut(4),
penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik(5),
tidak memihak(6)
dan tidak munafik(7).
'murni'=
murni sampai dalam hati, tidak munafik. Dalam pengajaran tidak
munafik: salah katakan: salah, benar katakan: benar dan
praktikkan. 'tidak
memihak'=
hanya memihak Tuhan/pengajaran yang benar. Kalau memihak manusia,
satu waktu akan kecewa sekalipun mungkin sekarang jadi idola
kita.
"Saya
mungkin juga terlalu mengidolakan Pdt In Juwono, jangan-jangan
sampai mengkultuskan beliau. Saya baru pulang dari daerah lalu ke
kamar mandi, ada seorang, saya tanya: 'Kok susah, pak?': 'Iya, om
Yo dipanggil Tuhan.' Saya marah, saya pegang dia, dan saya dorong:
'Jangan main-main!': 'Betul.' Saya susah, malamnya ke Johor, saya
melihat jenazah beliau, Tuhan bicara: Hanya begini manusia
sekalipun ia hebat. Jangan memihak manusia, tetapi Tuhan/pengajaran
yang benar, tidak akan pernah kecewa selamanya. Kalau waktu itu
Tuhan tidak bicara, setelah pergantian ke om Pong dan saya
mendengar gosip empat jam, mungkin saya bisa marah pada om Pong
karena membela om Yo. Padahal gosipnya tidak benar. Saya katakan
pada orang itu: 'Saya memihak pengajaran, saya bisa menerima,
pengajarannya sama.'"
Tidak
munafik= tulus/jujur.
Hikmat dari sorga ada tujuh. Ini yang
disebut dengan TUJUH
TIANG.
Kalau kita sudah mempunyai hikmat sorga, kita akan dipakai
membangun rumah dengan tujuh tiang. Amsal
9: 1-2 9:1.
Hikmat
telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh
tiangnya, 9:2.
memotong ternak sembelihannya, mencampur anggurnya, dan menyediakan
hidangannya.
Tadi
tujuh pelita, ada meterai darah di dahi dan tangan. Mari, lepas
dari tujuh dosa yang dibenci Tuhan dan merupakan kekejian. Hati
mulai ditetesi darah menjadi hati yang baik. Di situlah pelita
menyala dan sanggup menembusi kegelapan, sampai nikah dan buah
nikah berbahagia.
Sekarang hikmat
telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya, artinya:
kalau digembalakan, disucikan, dan ada hikmat dari sorga,
kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna/kegerakan Roh Kudus hujan akhir; menjadi mempelai wanita
sorga yang sempurna.
Ayat 2= kita bersuasana pesta sorga.
Dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus--mulai dari dalam
nikah--bukan disiksa. Kalau kita
benar-benar digembalakan, disucikan, dan ada hikmat sorga,
pelayanan pembangunan tubuh Kristus benar-benar suasana minum
anggur manis--kebahagiaan
sorga--, bukan empedu--pahit getir. Empedu sudah diminum oleh
Yesus; tidak ada lagi empedu.
"Nanti
fellowship tanggal 29-30 Mei, kalau kita sudah benar-benar
merasakan suasana pesta, saat mereka pulang, kita akan merasakan
kehilangan. Saat mereka baru datang, rasanya senang sekali. Itu
yang saya rasakan."
Sampai
di sana pelayanan kita, ada air anggur untuk mencapai perjamuan
kawin Anak Domba. Melayani di dalam nikah dengan hati lemah
lembut sampai merasa minum anggur manis, sekalipun mungkin baru
satu sendok--isteri berubah dari perkataan kasar jadi baik, sudah
enak. Di dalam nikah saling melayani. Di dalam penggembalaan juga
melayani dengan hati lemah lembut sampai merasa minum anggur.
Jangan
sampai melayani dengan terpaksa!
Itu belum melayani dengan hati yang lembut, tetapi masih keras.
Kalau keras hati, berarti masih minum empedu, pahit getir nanti
hidupnya. Tuhan tolong kita.
"Di
dalam fellowship juga, hamba Tuhan jangan dimarah-marahi, ya.
Memang ada yang aneh-aneh, tetapi harus kita layani. Minum anggur.
Semakin aneh hamba Tuhannya, semakin manis anggurnya. Kita diutus
kepada orang yang tidak mau dilayani. Saya
juga pernah mengalami. Ada ibu pendeta telepon saya: 'Sudah dekat,
pak': 'Oya.' Sambil saya periksa firman dan berdoa, tidak apa-apa
karena dia tahu nomor telepon saya, jadi saya layani. Sepuluh menit
lagi dia telepon: 'Pak..anu....': 'Oiya.' Saya masih sabar. Telepon
lagi, saya marah. Sebelum berkhotbah saya minta ampun di depan
sidang jemaat, waktu itu di Kartika Graha. Harus belajar untuk
minum air anggur, kalau tidak, percuma."
Yang
penting hati lembut, bukan otak atau kaya. Tadi hati nurani yang
baik--tidak jahat dan najis--, kita bisa bercahaya seperti pelita
emas. Sekarang hati lembut, jangan keras. Kalah salah,
mengaku.
Kalau itu ada, kita bisa mengangkat tangan kepada
Tuhan dan menerima hikmat, sehingga bisa dipakai Tuhan. Musa hebat
tetapi tidak bisa melayani dua orang, setelah dia lembut baru bisa
dipakai, dan dia mencicipi air anggur yang manis.
Inilah
praktik anak sulung. Tadinya Manasye adalah cucu, tetapi bisa
diangkat. Bersyukur. Kita bangsa kafir juga bisa diangkat menjadi
anak sulungnya Tuhan.
-
Yakobus
1: 18
1:18.
Atas
kehendak-Nya sendiri Ia telah
menjadikan kita
oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu
menjadi
anak sulung
di antara semua ciptaan-Nya.
'firman
kebenaran'=
firman pengajaran yang benar.
Praktik ketiga
anak sulung: mengalami
kuasa penciptaan/pembaharuan oleh pekerjaan firman kebenaran/firman
pengajaran yang benar--kita
DIMETERAIKAN
DENGAN FIRMAN
di dahi dan tangan.
Tadi,
kita dimeteraikan dengan darah Yesus, soal ibadah juga dimeteraikan
darah. Meterai darah Yesus sama dengan meterai nama Yesus. Sekarang
kita dimeteraikan firman pengajaran yang benar lewat mendengar,
mengerti sampai praktik firman.
Ulangan
6: 4-8 6:4.
Dengarlah,
hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! 6:5.
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 6:6. Apa yang kuperintahkan
kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 6:7. haruslah
engkau mengajarkannya
berulang-ulang
kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. 6:8.
Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda
pada tanganmu
dan haruslah itu menjadi
lambang di dahimu,
Hati-hati
saat kita berbicara di rumah, apa yang dibicarakan, nanti akan kita
tuai. Bahaya besar! Hati-hati!
'mengajarkannya
berulang-ulang'=
firman pengajaran itu diulang-ulang karena dimeteraikan sama dengan
diukirkan. Tidak mungkin mengukir hanya satu kali selesai, karena
itu diulang-ulang.
Firman dimeteraikan di dahi dan tangan,
buktinya:
kita
suka bicara tentang firman;
bersaksi tentang firman pengajaran yang benar. Mulai di rumah.
Hati-hati! Satu hari tidak bertemu anak, lalu bertemu kita bicara
gosip. Bahaya. Kita tidak sadar, satu waktu kita bingung: Anakku
kok jadi begini?
Karena penaburannya yang salah, sebab gosip--lalang--itu bertumbuh,
berakar, dan berbuah. Firman juga bertumbuh, berakar, dan berbuah.
Tinggal
mana yang nanti kita tuai.
"Karena
itu kalau kami berbicara dengan orang untuk membahas sesuatu dan
mencari jalan keluarnya, kalau ada anak, saya suruh pergi. Atau
kalau ada orang menghadap, saya suruh pergi semua, termasuk anak
saya. Jangan mendengar yang tidak baik, bahaya besar."
Mari,
kita banyak bicara tentang firman pengajaran yang benar; banyak
bersaksi tentang firman pengajaran yang benar. Itu buktinya kita
mendengar sampai praktik firman--dimeteraikan firman.
Efesus
4: 21-24 4:21.
Karena
kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima
pengajaran
di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, 4:22.
yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus
menanggalkan
manusia lama,
yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, 4:23.
supaya kamu dibaharui
di dalam roh dan pikiranmu, 4:24.
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan
menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
Kalau
dahi dan tangan dimeteraikan firman, kita akan MENGALAMI
PEMBAHARUAN
dari manusia darah daging menjadi manusia rohani seperti Yesus,
mulai dari:
-
Tidak
berdusta= jujur.
Efesus
4: 25 4:25.
Karena
itu buanglah
dusta
dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah
sesama anggota.
Jujur;
ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak
benar katakan: tidak benar.
-
Marah
dengan kasih,
bukan emosi yang membuat pertengkaran
Efesus
4: 26 4:26.
Apabila
kamu menjadi marah,
janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum
padam amarahmu
Marah
dengan kasih untuk menolong dan mengangkat orang yang kita marahi.
Kalau anak salah, jangan didiamkan, nanti anak jadi monster. Harus
kita marahi, tetapi dengan kasih untuk menolong dia.
-
Jangan
beri kesempatan pada iblis= jangan
beri kesempatan untuk berbuat dosa.
Efesus
4: 27 4:27.
dan
janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Sudah
tahu tempat-tempat yang menyerempet dosa, jangan ke sana. Kalau
datang ke sana, mungkin mau melihat-lihat saja, bahaya, itu memberi
kesempatan pada setan untuk menjatuhkan kita. Dalam pergaulan
laki-laki dengan perempuan, atau perempuan dengan perempuan dan
laki-laki dengan laki-laki, hati-hati, jangan memberi kesempatan
pada setan!
-
Tidak
mencuri tetapi memberi.
Efesus
4: 28 4:28.
Orang
yang mencuri, janganlah
ia mencuri
lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang
baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu
kepada orang yang berkekurangan.
-
Perkataan
yang membangun= bersaksi.
Efesus
4: 29 4:29.
Janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan
yang baik untuk membangun,
di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia.
Jangan
dibalik! Orang sudah senang beribadah dan mendengar firman, lalu
kita ajak bergosip, sampai akhirnya dia lemah. Dua-duanya salah, baik yang bicara maupun yang mendengar--sudah senang firman tetapi
terpengaruh omongan orang, salahnya sendiri.
"Seperti
saya saksikan, tidak peduli utang budi. Saya berhutang budi karena
sudah dibentuk dan diajari jadi hamba Tuhan, tetapi tidak mau
ditukar dengan perkara rohani. Sampai hari ini saya ingat sudah
berhutang budi, dan saya tetap ingat bagaimana harus membalas budi,
tetapi soal pengajaran, jangan. Mungkin ada yang berkata: Oh iya,
sudah pacaran dengan anaknya om Pong. Belum. Saat itu saya masih
guru, belum sekolah alkitab, setelah lulus sekolah alkitab baru
pacaran."
-
Jangan
mendukakan Roh Kudus lewat kepahitan,
kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah. Ini yang mendukakan
Roh Kudus sampai kita kering rohani.
Yang benar adalah kita
ramah,
penuh
kasih mesra dan saling mengampuni,
supaya kita tetap dalam urapan Roh Kudus.
Efesus
4: 30-32 4:30.
Dan
janganlah
kamu mendukakan Roh Kudus
Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari
penyelamatan. 4:31. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan,
pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian
pula segala kejahatan. 4:32. Tetapi hendaklah kamu ramah
seorang terhadap yang lain, penuh
kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
-
Taat.
Efesus
5: 1-2 5:1.
Sebab
itu jadilah
penurut-penurut Allah,
seperti anak-anak yang kekasih 5:2. dan hiduplah di dalam kasih,
sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah
menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban
yang harum bagi Allah.
Inilah
pembaharuan dengan TUJUH
TANDA PEMBAHARUAN:
mulai dari tidak berdusta, dan terakhir: taat sampai daging tidak
bersuara. Kalau ada dusta, pasti tidak taat. Kalau tidak
berdusta, nanti pasti taat. Belajar taat! Kalau ada tujuh tanda
ini kita akan menjadi
persembahan yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Tadi
tujuh pelita menyala, kemudian tujuh tiang--hikmat; tiang penopang
dalam rumah Allah--, sekarang tujuh tanda pembaharuan--kita berbau
harum di hadapan Tuhan.
Inilah kemurahan Tuhan yang
mengangkat bangsa kafir menjadi anak sulung:
- Buang
tujuh dosa yang merupakan kejijikan bagi Tuhan, sehingga ada tujuh
pelita menyala; mulai dari hati nurani yang baik.
- Mengutamakan
ibadah--hati lembut--sehingga ada hikmat dari Tuhan--tujuh tiang.
Kita benar-benar bersuasana pesta sampai masuk perjamuan kawin Anak
Domba.
- Kita
mengalami pembaharuan lewat firman pengajaran yang
benar--dimeteraikan firman. Ada tujuh tandanya, dan kita berbau
harum di hadapan Tuhan.
Kalau
sudah berbau harum, hasilnya:
-
Kejadian
8: 20-22
8:20.
Lalu
Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak
haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah
beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas
mezbah itu. 8:21.
Ketika
TUHAN
mencium persembahan yang harum itu,
berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku
takkan mengutuk bumi ini lagi
karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat
dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang
hidup seperti yang telah Kulakukan. 8:22.
Selama
bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai,
dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."
Hasil
pertama: tidak
ada kutukan dan hukuman;
Tuhan berhadirat di tengah-tengah kita untuk membebaskan kita dari
kutukan: letih lesu dan beban berat, hukuman, kiamat, sampai neraka
sehingga kita hidup dalam damai
sejahtera,
semua enak dan ringan--seperti asap berbau harum naik ke
atas.
Mari berusaha! Buang dosa dulu! Kalau dosa tidak
dibuang, yang kedua dan ketiga tidak akan ada. Buang
dosa
dulu sampai menjadi pelita(1),
baru perbaiki ibadah pelayanan/menyulungkan
ibadah pelayanan(2)--kalau
pelita menyala di ruangan suci, pasti ingat ada alat yang lain--,
bisa tergembala
dengan baik, sampai punya hikmat,
bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus; ada tujuh
tiang yang kokoh sampai sempurna. Kita mulai mencicipi air anggur
yang manis. Sungguh-sungguh! Tuhan tolong kita semua. Yang terakhir
dimeteraikan
firman(3).
Dengar firman sungguh-sungguh! Bicarakan firman, sehingga terjadi
pembaharuan--tujuh
tanda manusia baru.
Kita berbau harum di hadapan Tuhan.
Kalau sudah berbau
harum, mau tidak mau Tuhan harus hadir di tengah-tengah kita, tidak
bisa tidak, Dia tidak akan mengingkari janji-Nya.
-
Filipi
4: 18-19
4:18.
Kini
aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari
pada itu. Aku berkelimpahan,
karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu
persembahan
yang harum,
suatu korban yang disukai dan yang berkenan
kepada Allah. 4:19.
Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu menurut
kekayaan dan kemuliaan-Nya
dalam Kristus Yesus.
Di
sini, bau harum lewat persembahan kita kepada Tuhan--tetapi jangan
dengan emosi--untuk pekerjaan Tuhan, terutama pembangunan tubuh
Kristus. Hasil kedua: Tuhan akan hadir untuk memelihara
hidup kita secara berkelimpahan, ajaib--sampai kita bisa mengucap
syukur pada Tuhan--, dan sampai hidup kekal.
'memenuhi
segala keperluanmu menurut
kekayaan dan kemuliaan-Nya'=
setelah dipelihara oleh Tuhan, kita mengucap syukur, dan semuanya
untuk kemuliaan nama Tuhan.
-
Keluaran
29: 24-25
29:24.
Haruslah
kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas
telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya
sebagai persembahan
unjukan
di hadapan TUHAN. 29:25. Kemudian haruslah kauambil semuanya
dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas
korban bakaran, sebagai persembahan
yang harum di hadapan TUHAN;
itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.
(terjemahan
lama) 29:24. Taruhlah dia di atas tangan Harun dan di atas
tangan anak-anaknya laki-laki, maka hendaklah kautimangkan dia
bagai korban
timangan
di hadapan hadirat Tuhan,
Di
sini persembahan berbau harum adalah korban timangan/korban
unjukan.
Hasil ketiga: kita menjadi
seperti bayi yang digendong/ditimang oleh Tuhan.
Kita tidak berdaya tetapi digendong oleh tangan anugerah Tuhan yang
besar.
Kalau bayi digendong, berarti Tuhan yang
memperhatikan dan mempedulikan. Tugas kita sekarang adalah
berbau harum.
Bebaskan dari dosa, ada pelita, jadi terang
sampai terang dunia. Jangan gelap, kalau gelap, kita akan binasa
dilanda kegelapan gantang dan tempat tidur. Kemudian beribadah
sungguh-sungguh sampai penggembalaan, dan bisa dipakai Tuhan, kita
punya hikmat untuk membangun rumah dengan ketujuh
tiangnya--pembangunan tubuh Kristus. Kita minum anggur--suasana
pesta sorga sampai perjamuan kawin Anak Domba. Yang terakhir kita
dimeteraikan dengan firman, kita diubahkan; diciptakan kembali
sampai berbau harum di hadapan Tuhan.
Setelah itu Dia akan
turun untuk membebaskan kita dari kutukan--ada damai--, memelihara
kita sesuai dengan kekayaan dan kemuliaan-Nya, dan jadi korban
timangan--kita digendong oleh tangan anugerah Tuhan yang
besar.
Tuhan sedang memperhatikan, mempedulikan, mengerti
keadaan kita, dan bergumul untuk kita semua. Kita tinggal menangis,
Tuhan yang bekerja:
- Yang
matipun bisa Dia bangkitkan.
- Tuhan
yang menentukan hidup mati kita.
- Tangan
anugerah Tuhan menentukan masa depan kita menjadi berhasil dan
indah.
- Tuhan
yang menanggung segala kelemahan dan kekurangan kita secara
jasmani (ekonomi, studi, penyakit, jalan buntu), dan rohani (jatuh
dalam dosa, tidak mampu menghadapi dosa).
Serahkan malam ini
pada Tuhan!
Kita bergumul bersama Tuhan, dan Dia bergumul
untuk membasuh kita semua. Semua disucikan dan dipulihkan oleh
Tuhan. Jangan ragu-ragu!
Atau mungkin kita mengalami
percikan darah, serahkan juga kepada Tuhan, jangan membela diri.
Dia yang akan menolong kita.
-
Bahkan
Dia bergumul untuk kita sampai kita sempurna seperti Dia--kita
disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Yesus--, untuk
layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan
yang permai. Kita menjadi JEMAAT
ANAK-ANAK SULUNG--Yerusalem
baru; mempelai wanita sorga.
Ibrani
12: 22-23 12:22.
Tetapi
kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup,
Yerusalem
sorgawi
dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang
meriah, 12:23. dan kepada jemaat
anak-anak sulung,
yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi
semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah
menjadi sempurna,
Malam ini, tanda
kesulungan yang penting:
-
Buang tujuh dosa, supaya
menjadi pelita emas. Kita hidup dalam terang hari -hari ini.
-
Ibadah sungguh-sungguh
sampai dapat tujuh tiang. Kita dipakai dalam kegerakan hujan akhir.
Kita akan minum anggur.
-
Terakhir, kita
dimeteraikan dengan firman. Terima firman pengajaran yang benar!
Kita diubahkan sampai ada tujuh tanda manusia baru. Kita berbau
harum dan Tuhan akan turun untuk memperhatikan dan bergumul bagi
kita.
Serahkan semua kepada
Tuhan! Kita hanya bayi yang menangis. Dia sudah menanggung semuanya
di kayu salib. Tuhan tolong kita semua.
Inilah yang bisa kita
lakukan: jadi terang, tiang, dan berbau harum. Itulah anak sulung,
dan nanti akan menjadi jemaat anak-anak sulung, sempurna seperti
Dia.
Jangan berharap orang, kita akan kecewa! Mungkin suami,
isteri, anak, orang tua tidak tahu, bukan kebetulan, tetapi
kesempatan untuk menjadi pelita yang bercahaya, menjadi tiang yang
kokoh, dan menjadi korban timangan, berbau harum di hadapan Tuhan.
Itulah kehidupan anak sulung; bangsa kafir yang terpilih.
Seperti
bayi-bayi yang hanya menangis: Kenapa bisa begini Tuhan?
Serahkan kepada Tuhan. Mungkin tidak salah; kita menghadapi percikan
darah, jangan melawan tetapi serahkan kepada Tuhan! Kelemahan jasmani
dan rohani, termasuk rumah tangga, mungkin berulang-ulang gagal,
serahkan kepada Tuhan!
Yang sudah berhasil, tetaplah dalam
gendongan tangan Tuhan, karena gelombang bisa datangnya
sekonyong-konyong, apalagi yang dalam kelemahan, kekurangan,
kehancuran, kegagalan. Kaum muda, jangan putus asa, kecewa atau
bangga dengan sesuatu! Biarlah kita digendong tangan
Tuhan.
Kesempatan malam ini kita menjadi korban timangan. Apa
yang tidak bisa dipikir dan dilakukan, serahkan kepada Dia! Asal ada
tujuh lampu, tujuh tiang, dan bau harum malam ini, Dia tidak bisa
menahan dirinya, Dia harus berhadirat di tengah-tengah kita untuk
memeluk setiap kehidupan kita. Dia tidak pernah menipu kita. Yang
hancur, buruk, gagal, jahat, najis, gelap, rubuh, bau busuk sudah
Tuhan tanggung semua di kayu salib, dan Dia mampu memberikan yang
terang, kokoh, dan harum bagi kita, sampai kita sempurna.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|