Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Wahyu 5: 1
5:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.

'gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', adalah firman Allah yang tertulis di dalam alkitab atau KITAB SUCI(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 September 2016).

2 Timotius 3: 15-17
3:15. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suciyang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16.
Segala tulisan yang diilhamkan Allahmemang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuandan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Kitab Suci atau alkitab adalah firman Allah yang merupakan tulisan yang diilhamkan--diwahyukan; dibukakan rahasianya--oleh TUHAN kepada kita. Bukan tulisan dari manusia.

Kitab Suci berguna untuk(dterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 November 2016):

  1. Ayat 15= menyelamatkan; ini disebut dengan firman penginjilan.
  2. Mengajar; disebut dengan firman pengajaran.
  3. Menyatakan kesalahan/menunjukkan dosa-dosa; disebut dengan firman penyucian.
  4. Memperbaiki kelakuan.
  5. Mendidik orang dalam kebenaran sehingga kita diperlengkapi dengan segala perbuatan benar dan baik--perbuatan iman--sampai mencapai kesempurnaan.

Jadi, alkitab tidak perlu diragukan lagi, tidak perlu didiskusikan atau diseminarkan, karena alkitab berasal dari takhta sorga dan diwahyukan kepada kita. Firman cukup diterima, dipercaya, dan dipraktikkan.

Ibrani 4: 12-13
4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu
telanjangdan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Ayat 12= bagian dalam. Sendi, sumsum, pikiran dan hati ini tidak kelihatan--bagian adalam.
Ayat 13= 'telanjang'= bagian luar--perbuatan.

Jadi, istilah 'ditulisi sebelah dalamdan sebelah luarnya' artinya: firman pengajaran/firman penyucian sama dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menyucikan sebelah dalam dan sebelah luar dari kehidupan kita--penyucian lahirdan batinkita.

Firman penginjilan untuk keselamatan. Sesudah itu ada firman pengajaran atau firman penyucian. Dari Kitab Suci kita tahu ada keselamatan, kita sudah percaya Yesus dan bertobat. Tetapi harus dilanjutkan pada firman pengajaran/firman penyucian untuk menyucikan lahir dan batin kita--seluruh hidup kita.

Kolose 3: 5-9
3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan(1), kenajisan(2), hawa nafsu(3), nafsu jahat(4)dan juga keserakahan(5), yang sama dengan penyembahan berhala(6),
3:6. semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
3:7. Dahulu kamu juga
melakukan hal-hal ituketika kamu hidup di dalamnya.
3:8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah
(1), geram(2), kejahatan(3), fitnah(4)dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu(5).
3:9. Jangan lagi kamu saling mendustai
(6), karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

Ayat 7 = 'Dahulu kamu juga melakukanhal-hal itu' = di sebelah luar.
Ayat 5-7= enam dosa secara lahir--di luar.
Ayat 8-9= enam dosa secara batin--di dalam; dari dalam hati.

Jadi, ada dua belas dosa yang menguasai lahir dan batin manusia--seluruh hidup manusia, yaitu:

  1. Ayat 5-7= enam dosa secara lahir (di luar)= perbuatan-perbuatan dosa.
  2. Ayat 8-9= enam dosa secara batin (di dalam).

Dosa lahir dan batin ditutup dengan dosa dusta; dusta adalah penutup dosa.
Artinya: kalau hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN masih berdusta tentang apa saja--dusta kecil atau dusta besar--, berarti lahir batinnya--seluruh hidupnya--masih dikuasai oleh dosa.
Akibatnya:

  1. Yesaya 59: 1-3
    59:1. Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
    59:2. tetapi yang merupakan
    pemisah antara kamu dan Allahmuialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
    59:3. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.

    Akibat yang pertama: terpisah dengan TUHAN; tidak ada hubungan dengan TUHAN--kering rohani/mati rohani--; tidak bisa berdoa menyembah TUHAN--doanya tidak dijawab oleh TUHAN. Jika ini dilanjutkan, ia akan terpisah selamanya dengan TUHAN; masuk kematian kedua, itulah neraka.

  2. Wahyu 22: 14-15
    22:14. Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
    22:15. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang
    mencintai dustadan yang melakukannya, tinggal di luar.

    Ayat 14= 'kota itu'= kota Yerusalem baru. Yang mau membasuh jubah (disucikan) masuk Yerusalem baru.
    Ayat 15= 'tinggal di luar' = berada di luar Yerusalem baru bagi yang tidak mau disucikan.

    Akibat yang kedua: sampai terpisah untuk selama-lamanya dengan TUHAN. Tidak bisa masuk Yerusalem baru, berarti masuk lautan api dan belerang selamanya--kematian kedua atau neraka.

Inilah akibatnya. Kalau lahir-batin dikuasai dosa, tandanya yaitu masih berdusta. Akibatnya terputus hubungan dengan TUHAN, yaitu mulai kering rohaninya: malas, bosan mendengar firman, sampai tidak bisa menyembah TUHAN--doanya tidak dijawab. Kalau diteruskan, sampai terpisah selamanya dengan TUHAN, tidak boleh masuk Yerusalem baru--Kerajaan Sorga--, tetapi masuk lautan api belerang--neraka--selamanya.

Penting ditulisi sebelah dalam dan sebelah luar oleh firman. Kita sudah menerima penginjilan dari Kitab Suci; Kitab Suci berguna untuk menyelamatkan kita lewat iman kepada Yesus.

"Saya sudah cerita, dulu bukan orang Kristen, tetapi menerima penginjilan--menerima Yesus sebagai Juruselamat--dan diselamatkan. Tetapi juga bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, menyucikan; inilah ditulisi luar dan dalam--lahir dan batin. Kalau tidak, akan tetap berdusta dan binasa selamanya."

Oleh sebab itu kita harus menerima pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan lahir dan batin kita, sehingga kita tidak berdusta dan tidak berbuat dosa lagi. Harus! Ada penginjilan bagus, tetapi harus ada pengajaran; pedang firman untuk menyucikan lahir-batin kita sampai tidak berdusta--tidak berbuat dosa lagi.

Kalau dusta sudah berhenti, berarti kita tidak berbuat dosa lagi.
1 Yohaens 3: 6
3:6. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.

Tidak berbuat dosa lagi, berarti kita ada di dalam TUHAN. Saat kita tidak berdusta--tidak berbuat dosa lagi--, kita tetap berada di dalam Yesus dan Dia tetap berada di dalam kita; ada hubungan yang erat dengan Yesus, sampai hubungan yang paling erat yaitu bisa menyembah TUHAN. Hubungan kepala dengan tubuh adalah leher--penyembahan.

1 Yohanes 3: 24
3:24. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

Pada Ibadah Raya Surabaya, 27 November 2016, kita mulai dengan Roh ada di dalam kita; kalau kita tinggal di dalam TUHAN dan Dia tinggal di dalam kita, akan ada Roh Kudus.

Malam ini kita mempelajari 'Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia'. Buktibahwa kita tidak berdusta lagi--tidak berbuat dosa lagi--; kita tinggal di dalam TUHAN dan Dia tinggal di dalam kita adalah kita menjadi kehidupan yang taat dengar-dengarankepada TUHAN sampai daging tidak bersuara lagi.

Kalau taat, kita tidak bisa berdusta--tidak bisa berbuat dosa. Adam dan Hawa tidak taat, sehingga berbuat dosa, berdusta dan menyalahkan orang lain. Firman TUHAN: Semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya, kecuali satu. Dia tidak taat; memakan satu buah yang dilarang TUHAN. Inilah berbuat dosa. Juga berdusta; Adam menuduh yang lain dan Hawa juga--menutupi dosa-dosa.

Mari, malam ini kita menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran. Itu adalah bukti kita mengalami penyucian lahir dan batin.

Matius 7: 24-25
7:24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

'mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya' = mendengar dan dengar-dengaran.
'di atas batu' = di atas batu karang.
Kalau hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN taat dengar-dengaran pada TUHAN sampai daging tidak bersuara, kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan rumah rohani--tubuh Kristus yang sempurna.

Dicari orang yang taat, bukan orang yang pandai, kaya. Boleh pandai dan kaya, tetapi kalau tidak taat justru lebih menghancurkan. Harus taat!
Kalau kita sudah dalam pembangunan tubuh, kita menempatkan Yesus sebagai kepala.

Pembangunan tubuh Kristus

  • Mulai dari dalam nikah rumah tangga. Dibutuhkan ketaatan. Kalau semua taat, terjadi pembangunan--kesatuan atau persekutuan--, bukan kehancuran--perceraian, perselingkuhan. Adam dan Hawa tidak taat--suami-isteri tidak taat--, akhirnya hancur dan telanjang. Kalau suami, isteri, dan anak taat, kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

  • Lalu dipakai dalam penggembalaan--semakin menyatu, kualitas dan kuantitas juga bertambah.
  • Lalu antar penggembalaan.

    "Firman tutup buka tahun adalah tentang kegerakan gempar. Gempar itu artinya mendatangkan suatu gerakan bagi yang lain (Matius). Waktu Yesus naik keledai, terjadi kegemparan--heboh--, tetapi bukan gempar seperti di dunia, tetapi maksudnya adalah menggairahkan yang lain. Saya merasa di Pekanbaru juga gempar. Ada suatu gairah pada yang lain. Biasanya Pekanbaru biasa-biasa saja, teapi kali ini TUHAN tolong betul-betul. Tinggal Batam. Memang daerah-daerah yang sulit, tetapi TUHAN bekerja, TUHAN tolong dan membuka jalan."

  • Kita dipakai dalam antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna--Israel dan kafir menjadi satu. Ini yang paling gempar; seluruh dunia tergairah dalam satu kesatuan tubuh.

Mari, dibutuhkan ketaatan!

Kalau sudah masuk pembangunan tubuh, kita ada hubungan yang paling erat antara tubuh dengan kepala--menempatkan Yesus sebagai kepala--, itulah hubungan penyembahan; kita bisa menyembah TUHAN.

Tadi, kalau ada dosa, doa tidak dijawab oleh TUHAN--telinga TUHAN tidak mau mendengar dan tangan TUHAN tidak diulurkan. Tetapi kalau taat--mau masuk penyucian--, kita menjadi rumah doa; menempatkan Yesus sebagai kepala.

Kalau rumah tangga, penggembalaan, dan antar penggembalaan menjadi rumah doa, siapa yang tidak mau datang? Kalau kita masuk penggembalaan dan berfellowship, doa kita akan dijawab TUHAN dan masalah diselesaikan, kita tergairah.
Rumah tangga menjadi rumah doa, baik. Di penggembalaan lebih besar lagi, antar penggembalaan lebih besar lagi dan kita semakin tergairah.

Tetapi kalau menjadi sarang penyamun, kita datang hanya bergosip--kering--, tidak ada gunanya, tidak akan gempar dan tidak akan tergairah. Ini tanggung jawab kita.

Kalau benar-benar mengalami penyucian--ketaatan--, kita akan menjadi rumah doa, sampai tubuh Kristus yang sempurna terbentuk, itulah rumah doa yang terbesar di awan-awan--mezbah yang peling besar di awan-awan permai.

Matius 7: 25
7:25. Kemudian turunlah hujandan datanglah banjir, lalu anginmelanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Tetapi hati-hati, ada tiga macam halangandalam pembangunan tubuh Kristus--melanda nikah, penggembalaan dan antar penggembalaan:

  1. Hujan lebat= dari atas= naga di langit= setan dengan kekuatan roh jahat dan najis yang mengarah pada dosa:

    1. Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba. Barapa banyak hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang masih merokok, mabuk dan nakorba. Bukan membangun, tetapi meruntuhkan. Mulai dari saya (gembala), pemain musik, dan sebagainya harus berhati-hati.

    2. Dosa kawin mengawinkan: percabulan lewat tontonan, perkataan, perbuatan, penyimpangan (laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan), sampai nikah yang salah. Ini bukan membangun, tetapi meruntuhkan. Kita tanggung jawab.

      Kalau kita membangun, harus tahan uji.

    Tadi dikatakan: setan dengan kekuatan roh najis. Maaf, biasanya dosa percabulan digambarkan dengan waniTA.

  2. Banjirbesar dari laut = antikris; binatang yang keluar dari dalam laut= antikris dengan kekuatan mamon--harTA--yang membuat kikir dan serakah.
    Berapa banyak kami hamba TUHAN yang kikir dan serakah. Kalau percabulan, kedengaran oleh orang dan takut diturunkan, tetapi kalau kikir dipelihara.

    Kikir= tidak bisa memberi waktu dan sebagainya.
    Serakah= merampas milik orang lain, terutama milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Ini bukan membangun, tetapi meruntuhkan.

    Mulai dari gembala. Tidak akan terbangun, tetapi runtuh karena dihantam oleh banjir. Kalau kikir dan serakah, kita sudah kena. Bagaimana kita menjadi pelayan TUHAN, kalau tidak bisa memberi waktu, tenaga, pikiran, uang dan lain-lain untuk pekerjaan TUHAN dan sesama yang membutuhkan? Benar-benar runtuh!

  3. Anginkeras= nabi palsu dengan kekuatan ajaran-ajaran palsu, sampai dengan roh dusta.
    Ajaran palsu dan penyembahan palsu ini membelokkan arah untuk hanya mendapatkan kedudukan di bumi--takhTAdi bumi.

    Yesus ditantang oleh iblis: kalau Engkau mau menyembah aku, Engkau menjadi raja di dunia. Padahal Yesus adalah Raja segala raja--di sorga--, tetapi lewat jalan salib--mati di kayu salib, bangkit dan naik ke sorga. Tetapi setan dengan ajaran palsu tidak ada jalan salib dan langsung jadi raja dunia.

    Hati-hati dengan kedudukan dan perkara di dunia, termasuk kemakmuran dan hiburan di dunia ini--ajaran palsu--, sampai nanti roh dusTA.
    Jadi, bukan 3 TAlagi, tetapi 4 TA.

Jadi, kalau ada dosa kenajisan--wanita--, kikir dan serakah--harta--, ajaran palsu--takhta--, orang itu pasti dusta.
Orang mau cari kedudukan di dunia, banyak yang berdusta. Jatuh dalam dosa berselingkuh, pasti dusta, tidak ada yang mau mengaku. Kecuali kalau terkena pedang firman, baru mengaku.

Jangan lihat halangannya, tetapi lihat dasarnya!Kalau dasarnya kuat, rumah tidak akan rubuh.
Kalau kita menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang taat dengar-dengaran, kita masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus--masuk pembangunan rumah rohani--, kita akan membangun di atas DASAR BATU KARANG.

1 Korintus 3: 10-11
3:10. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada
dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Dasar batu karang adalah Yesus Kristus, tidak ada dasar yang lain!

1 Korintus 10: 3-4
10:3. Mereka semua makan makanan rohani yang sama
10:4. dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari
batu karang rohaniyang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Tidak ada dasar lain. Dasar lain akan rubuh.
Kalau kita taat--bijaksana--, kita membangun tubuh Kristus di atas dasar batu karang itulah Yesus.
Membangun nikah, harus ada Yesus--batu karang. Kalau tidak, akan berat dan rubuh kalau terkena hujan, banjir, dan angin.

Ada tiga pengertian membangun rumah rohani--tubuh Kristus--di atas batu karang yang kokoh--batu karang yang teguh--:

  1. Mazmur 19: 15
    19:15. Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batukudan penebusku.

    'gunung batuku' = batu karang.
    Mazmur 62: 3
    62:3. Hanya Dialah gunung batukudan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.

    Batu karang yang pertama: Yesus adalah Penebus dan keselamatan--JURUSELAMAT.

    Ini nomor satu. Kita membangun rumah rohani--tubuh Kristus--di atas batu karang yang teguh: Yesus sebagai Penebus dan Juruselamat. Dalam Tabernakel, ditunjukkan dengan halaman.

    Praktiknya: kita harus mengalami penebusan oleh kurban Kristus--darah Yesus--; kelepasan dari dosa-dosasehingga kita menerima keselamatan--keselamatan sama dengan kebenaran. Ini dasarnya, yaitu kebenaran.

    Tidak boleh ada dosa lagi. Kalau ada dosa, akan rapuh. Dosa itu bagaikan ragi yang merusak--keropos. Harus mempertahankan keselamatan/kebenaran.

    Prosesnya:
    Kisah Rasul 2: 36-40
    2:36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    2:37. Ketika mereka
    mendengarhal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "
    Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
    2:40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

    'Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu' = bangsa Israel.
    'masih jauh'= bangsa kafir.
    'sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita' = terbatas jumlahnya. Semestinya hanya untuk Israel dan keturunannya, tetapi sebagian Israel menolak. Akhirnya bangsa kafir juga menerima.

    • Iman/percaya kepada Yesus lewat mendengar firman Krsitus--firman yang diurapi Roh Kudus. Roh Kudus menolong kita untuk bisa:

      1. Mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh.
      2. Mengerti firman Allah dengan sungguh-sungguh.
      3. Sampai percaya/yakin kepada firman Allah.

      Ayat 36= 'tahu dengan pasti'= tahu dengan pasti tentang Yesus sebagai Juruselamat= iman/percaya sepenuh kepada Yesus sebagai Juruselamat--kita masuk pintu gerbang Tabernakel.

      Jadi, saat-saat mendengar firman menentukan kita masuk pintu gerbang atau justru ke luar. Kalau kita tidak percaya, mengamuk, bosan saat mendengar firman, kita akan keluar dari pintu gerbang. Kalau sungguh-sungguh sampai mengerti, percaya, kita masuk pintu gerbang kerajaan sorga.

    • Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa--mezbah korban bakaran. Dulu binatang yang disembelih dan dibakar untuk pengampunan dosa, tetapi sekarang tidak usah lagi membawa binatang, karena sudah digenapkan oleh kurban Kristus.

      Jadi, ibadah kita tidak abstrak--bukan membawa korban binatang yang merupakan bayangan dari yang akan datang, tetapi sudah ada kurban Kristus. Sudah jelas, sorganya juga sudah jelas (tidak abstrak), yaitu percaya Yesus dan bertobat.

      Jadi, jangan katakan: nanti-nanti saja soal sorga. Seperti kalau sekolah, nilainya 3 atau 4, tidak akan naik. Bukan urusan nanti, tetapi mulai sekarang.

      Mulai dari iman (mendengar firman), itulah sorga. Kalau tidak mau mendengar firman, akan ke luar. Kalau tidak mau bertobat, biar dia pelayan TUHAN, akan ada di luar.

    • Baptisan air.
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan keluar--bangkit--dari dalam air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru--hidup sorgawi; langit terbuka--yaitu diurapi/dipenuhi Roh Kudus--baptisan Roh Kudus--, sehingga bisa hidup dalam kebenaran.

      Hidup dalam kebenaran yaitu

      1. Tidak berbuat dosa lagi.
      2. Tegas dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, supaya tidak sesat.
      3. Tegas untuk menolak yang tidak benar.
        1 Timotius 4: 1

        4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

        Jangan memberi kesempatan kepada ajaran yang salah! Jangan campur baur! TUHAN paling benci kalau dicampur-campur--zaman Nuh terjadi kawin campur, terang dengan gelap; ajaran benar dengan ajaran palsu. Tidak akan bisa!

    Kalau dasarnya sudah benar, yaitu batu karang Yesus sebagai Penebus dan keselamatan: kita hidup benar dan berpegang teguh pada pengajaran yang benar, maka doa kita dijawab oleh TUHAN; ada hubungan dengan TUHAN dan tidak rubuh, tetapi punya dasar yang kuat.

    Yakobus 5: 16-17
    5:16. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
    5:17. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

    'Doa orang yang benar'= bukan doa orang yang kaya atau miskin dan sebagainya.

    Kalau sudah punya dasar batu karang Yesus sebagai Penebus dan Juruselamat---hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh pada pengajaran yang benar--, kita bisa berdoa menyembah TUHAN.
    Doa orang benar sangat besar kuasanyauntuk

    • Menolong.
    • Menguatkan kita menghadapi tantangan-rintangan dalam kehidupan kita dan pembangunan tubuh Kristus.
    • Menolong kita dari segala masalah-masalah.
    • Memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris--pada ayat 17, dikaitkan dengan Elia.

    Tadi, kalau lahir-batin dikuasai dusta dan dosa, doa tidak dijawab oleh TUHAN. Dasarnya harus benar!

  2. Kejadian 49: 24
    49:24. namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,

    Batu karang yang kedua: Yesus sebagai GEMBALA.

    Praktiknyakalau kita punya dasar yang kuat: Yesus sebagai Gembala adalah kita menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik.

    Tadi punya batu karang, kita percaya Yesus, bertobat, dan baptisan air dan Roh Kudus. Periksa hasilnya, yaitu hidup benar, pegang pengajaran yang benar dan doa kita dijawab TUHAN sampai memembusi zaman antikris.

    Sekarang kita harus tergembala dengan benar dan baik. Tergembala dengan benar dan baik adalah lihat makanannya dan suara gembala!Namanya suara gembala, berarti gembala yang bertanggung jawab.

    "Kalau saya mau enak-enak, saya suruh yang lain, tetapi tidak bisa, sebab suara gembala--firman penggembalaan--yang didengar. Jadi gembala ini tanggung jawab benar-benar. Memang jabatan paling mulia di dunia ini adalah hamba TUHAN dan guru sekolah. Kalau guru tidak masuk, murid marah, apalagi kalau hamba TUHAN."

    Yohanes 10: 3-5
    10:3. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranyadan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
    10:4. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena
    mereka mengenal suaranya.
    10:5. Tetapi
    seorang asingpasti tidak mereka ikuti, malah mereka laridari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

    Syarattergembala adalah bisa makan firman penggembalaan; bisa mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala.

    Suara gembala adalah

    • Firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan TUHAN kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, terus menerus, berkesinambungan, teratur dan diulang-ulang supaya menjadi makanan bagi sidang jemaat, sehingga jemaat bertumbuh ke arah kedewasaan rohani/kesempurnaan.
      Itu suara gembala. Makanan, jangan ada racun sedikitpun!

    • Tongkat penggembalaan.
      Ayat 5= istilah 'lari' berarti tidak ada keinginan untuk mendengar. Kalau kita sengaja jalan pelan-pelan, berarti masih ada keinginan. Kalau lari, berarti tidak mau dengar suara asing; tidak memberi kesempatan satu kalipun untuk mendengarkan suara asing atau suara lain.

      Suara asing adalah suara yang tidak sesuai dengan alkitab:

      1. Mulai dari iman--pintu gerbang. Ada yang mengajarkan iman karena melihat: pegang mobil putih. Ini iman karena melihat, bukan karena mendengar. Sudah berbeda. Kalau pintu gerbangnya lain, sudah lain masuknya.

      2. Belum lagi soal bertobatnya. Ada yang mengajarkan kalau sudah percaya Yesus, akan selamat terus: sekalipun membunuh, tetap selamat--tidak perlu bertobat lagi.

      3. Ada baptisan yang bermacam-macam.

      Beda semua itu. Lari! Jangan dengar! Kalau tidak lari, akan tertangkap seperti Salomo dan Hawa, tidak akan kuat.

      Suara gembala juga merupakan tongkat penggembalaan/tongkat komando yang mengatur segala gerak dan aktifitas kita dalam penggembalaan. Jadi tidak perlu disuruh atau dipaksa. Firman disampaikan, kita digerakkan apa? Baptisan, jangan dipaksa, biar saja. Komandonya dari TUHAN semua.

    Kegunaan suara gembala--firman penggembalaan; tongkat penggembalaan--:
    Yehezkiel 20: 37
    20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandangdengan menghitung kamu.

    Kegunaannya yaitu membawa kita masuk kandang penggembalaan--ruangan suci.
    Dari halaman--pintu gerbang, kolam pembasuhan, dan pintu kemah--, kita sudah selamat. Sekarang digembalakan, kita masuk ruangan suci--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:

    • Pelita emas= ketekunan dalam biadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Kenapa harus masuk kandang?

    • Di dalam kandang pengembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggalsehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal--setan, antikris, nabi palsu dalam bentuk hujan, angin, banjir--; setan tidak bisa merubuhkan rumah rohani.
      Ada banjir, tetapi kita aman.

    • Yehezkiel 20: 37
      20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitungkamu.

      Tadi, di dalam kandang kita dilindungi, tidak bisa dijamah; rumah rohani kita tidak bisa dirubuhkan.

      Yang kedua: kita harus masuk kandang karena di dalam kandang, kita dihitung oleh TUHAN, sampai sehelai rambutpun dihitung, artinya:

      1. Sekalipun kita tidak berdaya, kita dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN; Gembala Agung sanggup memelihara dan melindungi kita yang tidak berdaya--hanya seperti sehelai rambut--di tengah kesulitan gelombang dunia.

        Rasul Paulus pernah naik kapal dan dihantam gelombang lalu ia berkata: tabahkan, sehelai rambutpun tidak akan jatuh dari kepalamu.

      2. Kita menjadi kehidupan yang dikhususkan oleh TUHAN.
        Imamat 21: 12
        21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

        'tempat kudus' = ruangan suci.
        Dikhususkan oleh TUHAN artinya menjadi seperti biji mata TUHAN sendiri.

      3. Kemudian kita selalu hidup suci dan diurapi Roh Kudus, mulai dari kepala--pikiran--diurapi, supaya tidak bisa disesatkan seperti Hawa yang pikirannya disesatkan/diperdaya.

        2 Korintus 11: 3
        11:3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkandari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakanoleh ular itu dengan kelicikannya.

        Kalau diurapi, kita tidak bisa disesatkan atau diperdaya, pelayanan tidak akan kering atau mati, dan tidak terhalang sampai garis akhir.

        Inilah gunanya kandang penggembalaan. Masuk ke kandang, kita dihitung oleh TUHAN. Di luar kandang, tidak dihitung.

      4. Yang terakhir artinya kita dimiliki oleh TUHAN.
        Ada 100 domba, kalau hilang 1, akan dicari. Kalau dihitung akan dicari oleh TUHAN. Kalau tidak dihitung, tidak dicari.

      Kalau ada urapan--dalam kesucian dan urapan--, kita bisa menyembah TUHAN. Urapan Roh Kudus menolong kita untuk bisa menyembah TUHAN.
      Roma 8: 26-28
      8:26. Demikian juga Roh membantu kitadalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
      8:27. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
      8:28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

      Sekalipun seperti sehelai rambut, kita dihitung oleh TUHAN; di kandang pengembalaan kita mengalami pemeliharaan dan perlindungan, kita dikhususkan seperti biji mata TUHAN sendiri, dan kita diurapi oleh Roh Kudus sehingga tidak disesatkan, pelayanan kita tidak mati dan terhalang sampai garis akhir, sampai kita dimiliki oleh TUHAN dan Roh Kudus menolong kita untuk menyembah TUHAN dengan keluhan yang tak terucapkan.

      Menyembah dengan keluhan tak terucapkan artinya doa penyembahan dengan hancur hati; doa penyembahan dengan bahasa Roh. Ingat! Kalau Roh Kudus bekerja, itu tertib dan teratur, bukan mengganggu. Bukan tidak boleh bersuara kalau menyembah, tetapi kalau dari urapan Roh Kudus, akan tertib dan teratur. Kalau roh daging, tidak bisa teratur, malah melemahkan dan mengganggu yang lain.

      Kalau dari Roh Kudus (satu Roh), akan saling menguatkan, lebih indah dan lebih besar lagi mezbahnya. Seperti gitar, enam senar dipetik, akan bertambah indah dan bagus.

      "Pernah doa pagi pakai dua senar. Kok tidak enak, tidak pernah dengar gitar begini. Tetapi karena tidak tahu musik, ya menyanyi saja. Setelah menoleh, baru lihat kalau tinggal dua senarnya. Lima atau enam senar bunyi semuanya, tidak apa-apa. Kalau satu Roh, akan lebih indah dan menguatkan, itulah tertib dan teratur. Tadi, ibadah kaum wanita di Medan, tentang Saul. Kepenuhan roh, tetapi telanjang sampai rebah, itu bukan hebat, tetapi roh dagingnya yang lebih besar dari pada Roh Kudus."

      Berbahasa Roh itu bagaikan bunyi giring-giring emas pada ujung jubah imam besar Harun.
      Artinya: hadirat Yesus Imam Besar kita rasakan untuk mendatangkan kebaikan; menjadikan semua baik dan indah pada waktunya.

    Kalau hidup kita tidak indah hari-hari ini, mari, banyak menyembah, sampai Dia mendatangkan kebaikan dan keindahan. Tergembala sungguh-sungguh, disucikan dan diurapi, bisa menyembah, Dia yang mendatangkan kebaikan dan keindahan. Kita tidak mampu, benar-benar tidak mampu. Mau yang berdagang dan sebagainya, kalau tidak ada TUHAN, tidak mampu. Biar Dia yang mendatangkan kebaikan dan keindahan dalam hidup kita(dalam rumah tangga, studi, dan bekerja). Kita ada hubungan yang erat dengan TUHAN--batu karang--, tidak runtuh (pelayanan tidak runtuh, penyembahan tidak runtuh).

  3. Ulangan 32: 4
    32:4. Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.

    Batu karang yang ketiga: Yesus yang pekerjaan-Nya sempurna--Yesus sebagai Raja segala raja dan MEMPELAI PRIA SORGA.

    Efesus 5: 25-27
    5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
    memandikannya dengan air dan firman,
    5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    'jemaat kudus dan tidak bercela' = sempurna.
    Yesus harus mati untuk memandikan/menyucikan kita dengan air dan firman. Inilah tugas Mempelai Pria Sorga.

    Praktikkalau kita punya dasar Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga: kita mengalami penyucian dobel, yaitu dengan air--baptisan air--dan firman--air hujan firman pengajaran yang benar; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Ulangan 32: 1-2
    32:1. "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
    32:2. Mudah-mudahan
    pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

    Firman pengajaran ini bertahap.
    Sekarang mungkin masih seperti embun. Jarang orang melihat embun. Tetapi satu waktu hujan rintik-rintik, mulai ada respon. Dan satu waktu seperti dirus hujan, semua akan mencari firman pengajaran.
    Yang celaka adalah orang yang dalam pengajaran malah ke luar. Sangat berbahaya, bisa tidak kembali lagi.

    Apa yang disucikan secara dobel?Penyakit kusta.
    Imamat 14: 8-9
    14:8. Orang yang akan ditahirkanitu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
    14:9. Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan
    tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.

    Kalau orang kusta dimandikan satu kali, ia sudah tahir, tetapi belum boleh masuk ke rumahnya. Kaena itu harus dimandikan lagi.

    Jadi, penyucian dobel oleh air dan firman adalah untuk penyucian kusta.
    Kusta, artinya:

    • Dosa kenajisan. Orang sakit kusta kalau ada orang lewat, berteriak: najis..najis (Imamat 13-14).
    • Kebenaran sendiri--putih tetapi kusta--;

      1. Kebenaran di luar alkitab.
        Kalau semua orang mengatakan benar, tetapi tidak sesuai dengan perintah TUHAN, itulah kebenaran sendiri.

        Menurut logika manusia, Saul benar--Saul yang membakar korban--karena Samuel tidak datang-datang dan musuh sudah datang. Tetapi tidak benar, karena tidak sesuai dengan firman. Firman katakan: Samuel yang harus membakar korban. Di luar firman, itulah kebenaran sendiri.

        Soal baptisan air. Yohanes Pembaptis juga benar logikanya saat ia tidak mau membaptis Yesus. Benar, tetapi tidak sesuai firman. Ini yang mengakibatkan pertengkaran dan tidak bisa menjadi satu.

      2. Menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain dan TUHAN atau firman pengajaran yang benar.

        Keluarganya (suami-isteri) saja tidak bisa menjadi satu kalau ada kebenaran sendiri.
        Ini yang harus disucikan.

    • Dosa dusta.
      Naaman disembuhkan oleh nabi lalu ia pulang. Naaman mau memberi sesuatu kepada nabi, tetapi nabi tidak mau. Di tengah jalan, Gehazi mengejar, mulai berdusta dan ia menerima dari Naaman. Setelah Gehazi pulang, ditanya oleh nabi, Gehazi berdusta lagi, akhirnya nabi berkata: kamu punya semuanya, tetapi kusta Naaman melekat pada mu.

      Kusta= dusta. Ini penyakit yang melekat.
      TUHAN tolong kita sampai dusta disucikan, yaitu tidak salah dalam kata-kata; kita sempurna seperti TUHAN, hanya menyembah dengan 'Haleluya' di awan-awan yang permai saat TUHAN datang kembali, sampai sempurna. Kita bertemu Dia dan bersama Dia selama-lamanya.

    Hubungan kita dengan TUHAN menjadi erat, jika kita mengalami penyucian lahir batin. Kalau tidak disucikan, tidak bisa berdoa, kering sampai terpisah selamanya.

    Terima pedang firman! Kita disucikan sampai dipakai dalam pembangunan tubuh Kritus--taat dengar-dengaran--, kemudian beri dasar yang kuat:

    • Yesus sebagai Juruselamat--kita hidup bena dan menjadi rumah doa, doa dijawab sampai menembusi antikris.
    • Yesus sebagai Gembala--sehelai rambut dipelihara, kita menjadi biji mata TUHAN, semua kita dapatkan, dan kusta disucikan.
    • Yesus sebagai Raja dan Mempelai--Kita tidak salah dalam perkataan (Yakobus 3:2), kita terangkat di awan-awan, menyembah Dia dengan 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Ini mezbah yang paling besar. Kita bersama dengan Dia selamanya.

Malam ini, biar kita menjadi rumah doa semuanya; kita bisa menyembah Dia.
Apa persoalan kita--seperti sehelai rambut--, kita hanya menyembah, biarlah Dia yang menyelesaikan; Dia yang membuat semua baik, indah, dan berhasil pada waktunya, sampai sempurna seperti Dia.

Ada kesulitan, kejatuhan, atau apapun yang belum baik atau indah, masih kacau dan lain-lain, kalau dasarnya kuat, kita bisa menjadi rumah doa; kita hanya menyembah Dia. Biar TUHAN sebagai Juruselamat, Gembala, dan Mempelai yang bertanggung jawab atas semuanya untuk menolong kita.

Kaum muda, bapak-ibu, siapapun kita, serahkan hidup kepada TUHAN! Jangan berharap yang lain, tetapi berharap TUHAN! Apapun keadaan kita, serahkan kepada Dia malam ini!
Jadi rumah doa! Apa saja kebutuhan kita, yang tidak bisa kita pikirkan dan lakukan lagi, kita tinggal menyerah.

Mulailah dengan keluarga kita. Doakan keluarga kita--suami, isteri, anak, dan orang tua--! Menjadi rumah doa semuanya. Ada di atas batu karang yang kuat, tidak rubuh. Apa artinya semua harta di dunia kalau nyawamu tidak selamat? Tidak ada artinya.
Kita berdoa kepada Dia.

Jangan saling membenci, jangan saling terpisah apapun alasannya! Sekalipun dia menyakiti, biarlah kita tetap menjadi satu sampai di awan-awan. Mulai dari rumah tangga menjadi satu, siapapun dia, doakan! Kemudian satu di penggembalaan, satu fellowship, sampai satu di awan-awan yang permai.

Uluran tangan anugerah TUHAN menyelamatkan, menggembalakan, menyucikan, sampai menyempurnakan kita--menjadi mezbah dupa terbesar di awan-awan yang permai. Apa yang sudah tidak bisa dipikir lagi malam ini, serahkan kepada Dia! Percayalah, rumah doa dijawab oleh TUHAN--doa orang benar besar kuasanya. Jangan ada yang putus asa atau bangga malam ini, tetapi semua berseru kepada TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Ucapan Syukur Malang, 27 Desember 2012 (Kamis Sore)
    ... dan kebaikan Tuhan yang sudah menebus kita semua di empat penjuru bumi di atas kayu salib. Mazmur - . Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri dari timur dan dari ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Juli 2013 (Minggu Sore)
    ... engkau tidak tahu bahwa engkau melarat dan malang miskin buta dan telanjang Keadaan suam-suam rohani yang pertama keadaan rohani yang tidak dingin dan tidak panas TANPA KASIH ALLAH . 'tidak dingin' tidak ada damai sejahtera. Yang ada hanya iri hati dendam kepahitan dan lain-lain. 'tidak panas' tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Keadaan ...
  • Ibadah Doa Malang, 12 Desember 2023 (Selasa Sore)
    ... Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir yang dibinasakan ialah maut. Tempat yang paling aman bebas dari maut adalah di bawah kaki Yesus. Biarlah kita membawa langkah-langkah hidup kita setiap detak jantung kita selalu berada di bawah kaki Yesus. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 September 2013 (Minggu Sore)
    ... akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan. Musa melihat kemuliaan Tuhan dari belakang sehingga Musa dapat menulis kitab permulaan dari Alkitab Kejadian Keluaran Imamat Bilangan Ulangan . Khususnya kitab Kejadian yang menuliskan segala sesuatu yang jauh dibelakang yang sudah terjadi jauh sebelum Musa lahir. Tidak ada ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 September 2013 (Sabtu Sore)
    ... dicabik-cabik mempertontonkan daging ini juga termasuk kusta atau dosa kenajisan. Tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan. Lukas - lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir Di manakah yang sembilan orang itu Tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 April 2011 (Kamis Sore)
    ... mati itu menjadi busuk karena melanggar hukum Allah. Jadi selama tahun ini manusia menjadi mati dan busuk dalam dosa. Kalau dibiarkan manusia akan berulat dan binasa di neraka seperti buli-buli tanah liat yang hancur lebur. Oleh sebab itu tepat tahun setelah Adam dan Hawa berbuat dosa maka Yesus datang ke dunia ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Januari 2013 (Sabtu Sore)
    ... di Bait Allah ayat . Seperti Yohanes Pembaptis sudah mengalami demikian juga gereja Tuhan akan menghadapi dua kekuasaan yang besar Kekuasaan manusia di dunia sampai manusia mengabaikan Tuhan sang Pencipta. nbsp Kekuasaan manusia di Bait Allah. Matius - Sesudah mereka menangkap Yesus mereka membawa-Nya menghadap Kayafas Imam Besar. Di situ ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 Agustus 2021 (Kamis Sore)
    ... batu yang terpilih sebuah batu penjuru yang mahal dan siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan. . Karena itu bagi kamu yang percaya ia mahal tetapi bagi mereka yang tidak percaya Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 November 2009 (Sabtu Sore)
    ... terjadi pada saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kali Tidak berjaga-jaga gt binasa untuk selama-lamanyaSelalu berjaga-jaga gt bisa melihat kedatangan Yesus kedua kali dan terangkat bersama Dia untuk selama-lamanya. Ada waktu jaga malam Lukas - nbsp menjelang malam jam - jam . Menjelang malam kita harus memiliki mata yang terbuka berkobar-kobar ...
  • Ibadah Paskah Medan II, 28 April 2009 (Selasa Sore)
    ... sandungan bagi orang lain dan bagi pelayanan pekerjaan Tuhan. Hati-hati terutama kita yang dalam firman pengajaran. Jangan sampai kita menjadi batu sandungan. Matius batu sandungan disini dikaitkan dengan batu kilangan yang diikatkan pada leher dan dilemparkan ke dalam laut. Artinya hidupnya penuh dengan letih lesu dan beban berat. tidak ada keindahan dalam ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.