Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Wahyu 5: 1-4
5:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.
5:2. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
5:3. Tetapi tidak ada seorangpun yang
di sorgaatau yang di bumiatau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
5:4. Maka
menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

'gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN yang duduk di takhta sorga, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya' adalah firman Allah yang tertulis di dalam alkitab--wahyu TUHAN (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 September 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 07 Desember 2016). Karena itu jangan ragu dengan alkitab, itulah yang dipegang oleh tangan kanan TUHAN.

Keadaangulungan kitab yang dipegang oleh tangan kanan TUHAN:

  1. 'ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya'.
    Artinya: firman Allah sanggup menyucikan lahir--sebelah luar menyangkut solah tingkah laku, perbuatan kita dan perkataan kita--dan batin kita--sebelah dalam menyangkut iman, pengharapan dan, kasih kepada TUHAN--(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 November 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 07 Desember 2016).

  2. 'dimeterai dengan tujuh meterai'.
    Artinya: firman Allah tidak dibukakan rahasianya; firman Allah tidak diwahyukan/diilhamkan--kitab tertulis tetapi tidak bisa dilihat sebelah dalamnya/tidak bisa dibaca (ayat 4 'tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya') (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Desember 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2017). Ini mendatangkan dukacita yang luar biasa. Kalau firman tidak dibukakan rahasianya, itu mendatangkan dukacita yang lebih dari segala sesuatu--jadi liar dan telanjang; kuda terlepas dari kandang--, bahkan mendatangkan kebinasaan--pintu sorga tertutup.

Ayat 2-3= tidak ada yang bisa membuka ketujuh meterai dari gulungan kitab:

  • 'di sorga' menunjuk pada malaikat yang gagah perkasa. Tidak bisa membuka meterai.
  • 'di bumi' menunjuk pada manusia yang lemah atau hebat. Tidak bisa membuka meterai.
  • 'di bawah bumi' menunjuk pada setan yang berkuasa atas alam maut. Tidak bisa membuka meterai.

Jalan keluarnya adalah (ayat 4) rasul Yohanes di pulau Patmos menangis dengan amat sedihnya, itu menunjuk pada suatu kerinduan yang mendalamdan perjuangandari rasul Yohanes untuk mendapatkan pembukaan rahasia firman Allah, supaya terjadi pembukaan jalan ke sorga; berarti terjadi juga pembukaan pintu-pintu di dunia.

Rasul Paulus juga berjuang untuk pembukaan firman (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 18 Desember 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2017).

Kita juga harus menangis/berjuang dan merindu untuk mendapatkan pembukaan firman Allah. Banyak tangisan-tangisan tetapi harus ditingkatkan sampai menangis, merindu, dan berjuang untuk mendapatkan pembukaan rahasia firman Allah. Ini adalah tangisan yang bisa menolong, menyelesaikan masalah, menghibur, membahagiakan, menyelamatkan, dan menyempurnakan kita--pintu sorga terbuka, yaitu pintu keselamatan dan pintu kesempurnaan.

Tangisan Yohanes (tangisan kita) dijawab oleh TUHAN.
Wahyu 5: 5-7, 9
5:5. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis!Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:6. Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor
Anak Dombaseperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

'Jangan engkau menangis!'= berhenti menangis. kalau menangis karena kesulitan, itu tidak menyelesaikan masalah, tetapi kalau menangis karena rindu akan pembukaan firman, langsung ada kata-kata: Jangan menangis! Sudah selesai.
Siapa yang bisa membuka meterai dari gulungan kitab--membukakan rahasia firman--? (ayat 5-7)

  1. Yesus sebagai tunas Daud, dari suku Yehuda.
  2. Yesus sebagai Anak Domba Allah yang tersembelih.

Ada dua penampilan dari pribadi Yesus. Dia tunas Daud, tetapi Dia juga Anak Domba yang tersembelih. Inilah yang membuka gulungan kitab yang termeterai.
Jadi, Yesus sebagai tunas Daud dari suku Yehuda dan Anak Domba yang terembelih, yang bisa membuka meterai gulungan kitab; yang bisa membuka rahasia firman Allah sehingga ada dua rahasia agung/besardi dalam alkitab.

Kalau yang membuka meterai gulungan kitab hanya Yesus dari suku Yehuda saja, maka hanya ada satu rahasia besar dalam alkitab.

Ada banyak rahasia dalam akitab, tetapi hanya dua rahasia besar dalam alkitab:

  1. Rahasia ibadah/keselamatan.
    Ibadah inilah yang sering diremehkan, padahal ini adalah rahasia besar di alkitab.

    1 Timotius 3:16
    3:16. Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

    'agunglah'= besar.
    'Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh'= Yesus sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa.
    'bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah'= sampai mencapai bangsa kafir.

    Yesus datang ke dalam dunia sebagai manusia yang tidak berdosa--natal--, dan harus mati di kayu salibuntuk menyelamatkan manusia berdosa. Ini adalah rahasia keselamatan. Sesudah itu Dia dibangkitkandan dipermuliakansampai duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.

    Ini rahasia ibadah. Memang kalau datang dalam ibadah semacam ini, ada kematian. Pulang kerja, sekolah lalu datang ibadah, besok masih sekolah lagi dan lain sebagainya. Ini ada kematian, tetapi jangan lupa, juga ada kebangkitan dan kemuliaan.

    Kalau di Yohanes 1: 29dijelaskan Yesus sebagai Anak Domba; yang membukakan rahasia firman salah satunya adalah Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih.
    1:29. Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

    Yesus sebagai Anak Domba Allah yang tersembelih di kayu salib untuk menghapus dosa dunia--menyelamatkan manusia berdosa di dunia.

    Di dunia ini hanya ada dua bangsa: Israel dan kafir. Karena itu tadi dikatakan: Dia diberitakan pada bangsa-bangsa yang tidak mengenal TUHAN (bangsa kafir).
    Jadi istilah menghapus dosa dunia; menyelamatkan manusia berdosa di dalam dunia, berarti menyelamatkan bangsa Israel dan kafir--bukan hanya pada bangsa Israel, tetapi sampai kepada bangsa kafir.

    Bagaimana caranya?
    Yohanes 19: 33-34
    19:33. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    19:34. tetapi seorang dari antara prajurit itu
    menikam lambung-Nyadengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    'mereka tidak mematahkan kaki-Nya' = Kalau belum mati dipatahkan kakinya, supaya cepat mati.

    Yesus sebagai Anak Aomba Allah yang tersembelih, mati dikayu salib untuk MENYELAMATKAN manusia berdosadi dunia yaitu Israel dan kafir.
    Bagaimana caranya? Sebenarnya Yesus sudah mati di kayu salib dengan empat luka utama: dua di tangan dan dua di kaki (ayat 32), untuk menyelamatkan bangsa Israel--umat pilihan TUHAN.
    Tetapi syukur, setelah Yesus mati, kakinya tidak dipatahkan, tetapi lambung-Nya ditikam dengan tombak. Inilah luka kelima; luka terbesar dan terdalam yang mengeluarkan darah dan air untuk menyelamatkan bangsa kafir.

    Jadi, supaya bangsa kafir selamat, bangsa kafir harus menerima tanda darah dan airdari lambung Yesus:

    • Tanda darah= mezbah korban bakaran= percaya pkeada Yesus dan bertobat--berhenti berbuat dosa; mati terhadap dosa. Tadinya hanya untuk bangsa Israel, tetapi bersyukur ada rahasia agung ibadah, Dia diberitakan sampai kepada bangsa kafir juga. Dia sebagai Anak Domba Allah disembelih di kayu salib; mati dengan empat luka, setelah itu lambung-Nya ditikam dengan tombaak--luka kelima--untuk kita bangsa kafir.

      Harus terima tanda darah! Orang percaya, berhenti berbuat dosa. Kalau terus berbuat dosa, berarti tidak ada iman. Iman itu rem. Kita dengar firman, mengerti, percaya/yakin--firman menjadi iman--, sehingga punya rem.

      Mau menabrak--berbuat dosa--, ada remnya. Kalau terus berbuat dosa dan enjoydalam dosa, itu berarti tidak percaya Yesus; tidak ada iman. Hanya di mulutnya saja berkata: percaya Yesus. Tetapi tidak sampai di hati. Bahaya! Satu waktu ia akan seperti benih yang jatuh di tanah keras dan berbatu, saat matahari datang, habis--seperti Petrus menyangkal Yesus.

      Kalau punya iman; percaya, maka harus bertobat. Mulai dengan sadar akan dosa. Kalau jatih dalam dosa, cepat sadar, cepat mengaku dosa dan cepat tinggalkan dosa. Itu namanya orang yang punya iman/percaya dan bertobat.

    • Tanda air= baptisan air; lahir baru; hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran. Sesudah berhenti berbuat dosa, harus hidup benar.
      Hidup dalam kebenaran sama dengan keselamatan.
      Tidak benar tidak selamat.

    Jadi, rahasia besar pertama; rahasia keselamatan ada di dalam Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih.
    Tadi yang membuka firman--satu pribadi dalam dua penampilan--adalah Yesus sebagai tunas Daud dan Anak Domba yang tersembelih, sehingga ada dua rahasia besar, yaitu yang pertama: rahasia ibadah/keselamatan.

    Rahasia keselamatan ini ada pada penampilan Yesus Anak Domba Allah yang disembelih. Tetapi tidak berhenti kepada keselamatan saja; menyelamatkan, tetapi juga membuat kita bisa beribadah--rahasia ibadah atau keselamatan.

    Ibrani 9: 14
    9:14. betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadahkepada Allah yang hidup.

    Darah Yesus--Anak Domba yang disembelih di kayu salib dan mengeluarkan darah--bukan hanya menyelamatkan , tetapi juga menyucikan hati nurani kita dari perbuatan sia-sia, supaya kita bisa beribadah melayani kepada Allah.

    Jadi, rahasia ibadah sama dengan rahasia keselamatan juga ada di dalam Yesus sebagai Anak Domba Allah yang tersembelih.
    Inilah rahasia besar. Karena Dia tampil sebagai Anak Domba Allah yang disembelih; Dia membuka rahasia firman, sebab itu ada rahasia yang besar, itulah rahasia keselamatan.

    Bangsa Israel dan kafir diselamatkan oleh darah Anak Domba Allah yang tersembelih. Tetapi juga ada rahasia ibadah.
    Kalau sudah selamat/benar, baru bisa BERIBADAH MELAYANI TUHAN. Kalau tidak benar, tidak bisa.

    Keselamatan dan ibadah tidak bisa dipisahkan; menjadi satu. Kalau orang sudah selamat tetapi tidakibadah, keselamatannya akan hilang. Biar kita percaya Yesus--selamat--, tetapi tidak ibadah, keslamatan itu akan hilang.
    Mengapa demikian--orang yang selamat, harus beribadah--?

    Filipi 2: 12-16
    2:12. Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmudengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
    2:13. karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
    2:14. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
    2:15. supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga
    kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
    2:16. sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

    'tetaplah kerjakan keselamatanmu' = kalau selamat tetapi tidak mengerjakan keselamatan, itu sama seperti iman tanpa perbuatan iman= mati; hilang keselamatan.

    'bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir' = waktu Paulus hadir datang ibadah, waktu Paulus tidak hadir tidak datang ibadah. Inilah ibadah kepada manusia, bukan kepada TUHAN.

    Rahasia keselamatan sama dengan rahasia ibadah. Orang selamat harus beribadah melayani TUHAN, sebab ibadah pelayanan kepada TUHAN sama dengan mengerjakan keselamatan. Kita diberi keselamatan dengan cuma-cuma--seharusnya kita yang disembelih karena dosa-dosa kita, tetapi Yesus sudah menanggungnya--, mari kerjakan keselamatan lewat ibadah pelayanan!

    Ibadah pelayanan kepada TUHAN adalah mengerjakan keselamatan yang kita terima dari TUHAN, sehingga kita bisa menjadi bintang-bintangyang bercahaya di dunia--keselamatan tidak hilang. Kalau tidak ibadah, hilang keselamatan bagaikan bintang yang gugur.

    Prosesmenjadi bintang bercahaya:

    • Ayat 12= beribadah melayani TUHAN dengan rasa takut dan gentar kepada TUHAN, bukan kepada manusia.
      Seringkali kita beribadah kepada manusia. Jangan! Kita beribadah kepada TUHAN.

      Takut dan gentar= setia dan tanggung jawab kepada TUHAN; setia-benar; setia berkobar-kobar.

      Kalau mulai tidak setia, bintang mulai redup. Kalau terus redup, bintang akan jatuh--gelap, gugur.
      Mulai dari gembala. Kalau gembala tidak setia, gawat! Gembala adalah bintang dalam sidang jemaat. Bisa menjadi bintang bercahaya, kalau kita setia. Kalau gembala tidak setia, akan habis. Kasihan jemaat, gelap, tidak ada bintangnya.

      Gembala harus setia, terutama dalam hal memberi makan sidang jemaat.

    • Ayat 13= beribadah melayani TUHAN dengan hati yang rela berkorban, tanpa pamrih--memiliki kerelaan hati untuk berkorban apapun juga: waktu, tenaga dan sebagainya. Bintang-bintang tidak ada yang membersihkan, tetapi terus bercahaya.

      Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar--pribadi Yesus.

      Sudah sering diterangkan, apa yang kita korbankan untuk pekerjaan TUHAN--asal dorongan dari pembukaan firman--, tidak hilang, tetapi TUHAN ganti. Contohnya:

      1. Abraham menyerahkan anaknya, TUHAN ganti--ada Jehova Jireh.
      2. Ibu Hana sudah berjuang, dapat Samuel, lalu diserahkan pada TUHAN, tetapi ia dapat penggantinya. Tidak hilang. Penggantinya adalah anaknya banyak. Satu diserahkan, lalu anaknya banyak.

      TUHAN tidak menipu dan merugikan kita. Yang penting bukan emosi dari pendeta. Jangan karena keinginan pendeta! Sia-sia! Tetapi dorongan dari pembukaan rahasia firman Allah, sehingga kita rela berkorban tanpa pamrih. Semua yang kita korbankan dicatat, diperhitungkan, dan akan diganti oleh TUHAN.

      Bahkan janji TUHAN pada murid-murid: diganti seratus kali lipat ditambah hidup kekal. Itu ada arti rohaninya (injil Markus).

    • Ayat 14= beribadah melayani dengan tidak bersungut dan berbantah, sama dengan:

      1. Selalu mengucap syukurpada TUHAN. Jangan bergosip atau berbantah!
        Kalau bergosip dan berbantah, bintang dengan bintang--sama-sama pelayan TUHAN--akan gugur.

        "Itu anehnya. Sebelum jadi hamba TUHAN menurut semua. Sudah jadi hamba TUHAN, mulai mengomel. Itu penyakitnya. Karena itu belajar diam. Itu penyakitnya hamba TUHAN yaitu bersungut dan berbantah.
        Mari kita melayani dengan selalu mengucap syukur.
        "

      2. Beribadah melayani dengan hati damai sejahtera; tidak ada kepahitan.
        Salah satu bintang dalam Kitab Wahyu adalah Apsintus--jatuh ke bumi sehingga air di bumi jadi Apsintus (artinya air pahit), banyak yang mati.

        "Untung saya tidak mati, karena minum air pahit. Berapa bulan saya minum air pahit (waktu saya dikirim di Gending), sebelum bisa ngebor. Waktu itu ibu gembala yang lama masih di situ, saya mau khotbah disuguhi air putih. Saya minum, begitu sampai di leher, pahit sekali, padahal airnya bening. Depan gereja itu pabrik Sasa, jadi airnya bening sekali. Sampai di leher, pahit sekali. Padahal itu sudah saya lihat drumnya pakai penyaringan. Tidak bisa. Jernihnya sangat bagus, tetapi pahit. Saya menggantikan gembala di situ, ya minum air itu. Kalau keramas, rambut saya bisa berdiri, tidak usah pakai minyak rambut."

        Air pahit itu menyengsarakan. Kalau di alkitab, air pahit bisa membinasakan, Jangan! Belajarlah! Melayani dengan hati damai sejahtera, tidak ada kepahitan--iri hati, dendam, kebencian tanpa alasan.

      Sudah selamat dan benar, ditingkatkan lagi. Rahasia keselamatan sama dengan rahasia ibadah. Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih untuk menyelamatkan, tetapi juga membuat kita bisa beribadah.

      Mengapa harus beeribadah? Supaya kita ditingkatkan menjadi bintang-bintang-Nya TUHAN yang bercahaya.

    • Ayat 16= berpegang pada firman kehidupan--firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup kita. Pegang itu saja!

      "Saya tidak ragu pada firman pengajaran. Saya mengalami di Lempin-El 'Kristus Ajaib', saya tidak kerja, tidak urunan, tidak bayar, tetapi makan terus. Dengar firman, lalu makan. Bisa, tidak pernah kelaparan, karena firman pengajaran. Kenapa harus ragu dan mencari yang lain? Firman pengajaran saja sudah cukup. Ini namanya menjadi pengalaman hidup. Mungkin pengalaman hidup kita: bisa dipelihara. Mungkin dulu nakal, setelah dengar firman bisa berubah. Itu adalah pengalaman hidup. Pegang!"

      Berpegang pada firman kehidupan, artinya:

      1. Berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup.
      2. Tidak diombang-ambingkan oleh ajaran lain; tidak dibimbangkan oleh ajaran lain; tidak mendua hati; tidak memberi kesempatan mendengar ajaran lain. Hawa hanya satu kali dengar yang lain--ganti orbit; orbitnya dua--, langsung jatuh!

        Orbitnya hanya satu. Kalau orbitnya dua atau tiga, langsung jatuh.

      3. Taat dengar-dengaran.

      Kalau berpegang pada firman kehidupan; berpegang pada pribadi TUHAN, maka bintang dipegang oleh tangan kanan TUHAN.
      Mari bergantung hanya kepada TUHAN.

      Wahyu 1: 16a
      1:16a. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang

      Bintang itu tidak ada tiangnya di bumi. Sebenarnya kalau sudah jadi bintang--hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang mengalami penyucian hati; melayani dengan takut dan gentar, rela hati, tidak bersungut dan berbantah, selalu mengucap syukur, hati damai, dan hanya bergantung pada TUHAN--, tidak ada hubungan dengan bumi. Boleh punya gaji, toko dan lain-lain, semuanya itu hanya sarana, tetapi sesungguhnya kita hidup dari tangan TUHAN; bergantung kepada TUHAN. Kalau kita dipegang tangan kanan TUHAN, hidup itu nikmat.

      Inilah rahasia ibadah. Ibadah itu bukan sengsara, dan lain sebagainya

      "Kemarin saya ditanya oleh pilot: 'Mengapa bapak mepet waktunya?' Saya jawab: 'Karena pagi saya khotbah di Malang, siang di Surabaya, dan malam di Medan.' Pilot itu bingung: 'Hah?' (dia tidak bisa ngomong lagi). Lalu saya bertanya kepada pilot itu: 'Tetapi bapak terbangnya berapa kali sehari?' Dijawab: 'Empat kali sehari.' Saya berkata lagi: 'Masih menang bapak (empat kali terbang), saya baru tiga kali khotbah.' Tertawa dia. Kaget dia, padahal nikmat. Kalau dipegang tangan kanan TUHAN, bukan sengsara, tetapi nikmat. Jangan salah!"

      Selamat, bisa ibadah, itu nikmat.
      Mazmur 16: 11
      16:11. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

      'senantiasa' = terus-menerus.

      Kalau dipegang oleh tangan kanan TUHAN, kita akan mengalami nikmat senatiasa. Nikmat itu sudah termasuk terpelihara, sukacita, dan berbahagia.

    Inilah rahasia besar yang pertama; rahasia ibadah/keselamatan. Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih, sehingga bisa menjangkau bangsa kafir lewat luka yang ke lima. Bersyukur, kita tidak hanya selamat, tetapi juga bisa beribadah sampai menjadi bintang-bintang yang bercahaya.

    Bintang di pegang oleh tangan kanan TUHAN, sehingga kita mengalami nikmat senantiasa. Jangan jadi bintang yang gugur!
    Kalau tidak setia, justru sengsara dan jadi bintang gugur.
    Jangan dibalik!

    Kalau dibalik-balik, itu setan. TUHAN berkata: Semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya. Tetapi setan berkata: Tidak boleh kau makan.

    Ini rahasia pertama. Semua yang tidak dikaitkan dengan ibadah akan sia-sia--sengsara sampai binasa. TUHAN kuatkan kita semuanya.

  2. Rahasia besar yang kedua: rahasia nikah/mempelai.
    Efesus 5: 31-32
    5:31. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
    5:32.
    Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

    'satu tubuh'= satu daging.
    'hubungan Kristus dan jemaat' = nikah yang rohani; Mempelai Pria dengan mempelai wanita.

    Tadi Yesus membuka firman dalam dua penampilan: sebagai Anak Domba--rahasia keselamatan/ibadah. Berarti yang kedua, rahasia nikah/mempelai dikaitkan dengan penampilan Yesus sebagai tunas Daud dari suku Yehuda.

    Waktu kedatangan Yesus kedua kali akan terjadi nikah yang rohani (nikah yang sempurna) di awan-awan yang pemai. Ini ditulis dalam Injil Markus 13 (ada tunas Daud), judulnya adalah kedatangan Anak Manusia. Yesus datang kedua kali di awan-awan yang permai sebagai Mempelai Pria dan kita sebagai mempelai wanita. Inilah rahasia nikah/mempelai.

    Kedatangan TUHAN kedua kali memang ada kaitan dengan tunas.
    Markus 13: 26-28
    13:26. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awandengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
    13:27. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
    13:28. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan
    mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

    Ayat 26= Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga datang kembali kedua kali.
    Ayat 28: 'mulai bertunas'= tunas Daud. Kedatangan TUHAN ada kaitan dengan tunas Daud; rahasia nikah/mempelai ada kaitan dengan tunas Daud.

    Kalau sudah bertunas--melembut--, akan berbuah--, itulah kedatangan TUHAN kedua kali.

    Jadi, kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria dikaitkan dengan pohon ara yang bertunas(tunas Daud).

    Efesus 5: 31
    5:31. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

    Kedatangan Yesus kedua kali artinya Yesus Anak Manusia sebagai Mempelai Pria meninggalkan Bapa-Nya untuk bersatu dengan isteri-Nya/mempelai wanita-Nya--kita semua--, sehingga keduanya menjadi satu daging yang mulia di awan-awan yang permai. Kita tidak terpisah lagi selamanya.

    Jadi, kedatangan Yesus kedua kali ada kaitan dengan tunas. Nikah yang rohani ada kaitan dengan tunas.
    Tunas itu sangat lembut. Tunas sama dengan melembut; keubahan hidup.

    Jadi, rahasia nikah/mempelai sama dengan kedatangan Yesus kedua kali identik dengan KEUBAHAN HIDUP.
    Mau masuk rahasia besar kedua--rahasia mempelai--; mau menyambut kedatangan Yesus, harus ada tunas--harus MELEMBUT; mengalami keubahan hidup.

    Sungguh-sungguh! Jangan keras terus. Malam ini kita melembut--berubah. Itu adalah rahasia nikah/mempelai; rahasia kedatangan Yesus kedua kali. Tunas itu kecil/lembut, artinya mengecil/melembut. Bukan besar/merasa hebat!
    Itu rahasia mempelai.

    Tadi rahasia keselamatan/ibadah adalah kita hidup benar dan sungguh-sungguh beribadah melayani sampai kita menjadi bintang yang dipegang oleh tangan kanan TUHAN; nikmat selalu.

    Sekarang rahasia nikah atau mempelai (kedatangan Yesus kedua kali), yaitu kita harus bertunas; mengalami keubahan hidup dari manusia daging yang keras menjadi manusia rohani yang lembut. Ini dikaitkan dengan pohon ara: ranting yang keras dan kaku--manusia yang keras--harus menjadi ranting yang lembut. Kalau tidak, tidak bisa berbuah.
    Malam ini kita belajar untuk mengecil, melembut.

    Manusia yang keras adalah manusia darah daging yang mengandalkan:

    • Mulai dari mengandalkan kebenaran diri sendiri--itu paling kaku/keras, tidak bisa diapa-apakan; tidak bisa dinasihati.
      Kebenaran diri sendiri adalah

      1. Kebenaran di luar firman Allah---di luar alkitab. Karena itu harus berkata: ya di atas ya, tidak di atas tidak. Jangan pakai 'tetapi'. Kalau pakai 'tetapi', itu manusia keras. Justru firman yang disalahkan.

        Banyak hal yang dilarang oleh TUHAN, tetapi banyak argumennya. Yang TUHAN bilang: tidak boleh, akhirnya jadi boleh. Kawin cerai tidak boleh, tetapi diberi alasan-alasan daging: kasihan dia masih muda, dari pada ke pelacuran lebih baik kawin lagi. Ini sudah paling kaku, tidak bisa dinasihati dan tidak bisa berbuah/berubah.

      2. Menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain sampai menyalahkan TUHAN, bahkan menyalahkan setan. Kalau sudah menyalahkan setan, ia sudah paling keras, dan tidak bisa bertobat. Hati-hati! Banyak ranting yang kaku hari-hari ini (mengandalkan kebenaran sendiri).

    • Mengandalkan kekuatan sendiri: ijazah, pengalaman, kekayaan. Termasuk juga kedudukan.
    • Mengandalkan kepenitngan diri sendiri: egois.
      Contohnya:

      1. Petrus egois. Waktu Yesus berkata: Aku akan ke Yerusalem, akan disiksa dan disalib, Petrus menarik Yesus. Bukan karena ia saying Yesus, tetapi karena ia juga takut disalib (egois)--biasanya kalau gurunya ditangkap, muridnya ditangkap juga.

        Buktinya adalah Petrus menyangkal TUHAN.
        Kalau Yesus tidak disalibkan, kita semuanya akan mati.

      2. Yang penting suami senang, tidak peduli kalau anak dan isteri menderita. Ada isteri tidak peduli suaminya mau apa, yang penting ia senang. Ada anak-anak, tidak peduli orang tua, yang penting saya senang.

        Hati-hati! Itu manusia paling kaku, tidak bisa dinasihati karena egois.

    • Mengandalkan keinginan sendiri; kehendak sendiri. Ini juga kaku. Herodes sudah ingin isterinya orang, Yohanes Pembaptis menegor: Tidak halal! Malah Yohanes ditangkap, dimasukkan penajara, dan dipenggal.
      Inilah keinginan daging; kehendak daging yang bertentangan dengan firman.

      Semuanya itu--kebenaran sendiri, kekuatan sendiri, kepentingan sendiri, kehendak sendiri--sama dengan manusia darah daging yang sombong/angkuh--merasa besar dan hebat--, berarti berada di luar tangan TUHAN; tidak mewarisi kerajaan sorga--pintu sorga tertutup.

    • Mengandalkan kedudukan--kedudukan ini termasuk dalam mengandalkan kekuatan sendiri--, seperti mengancam orang.
      Inilah manusia yang merasa besar, hebat--sombong/angkuh dan berada di luar tangan kanan TUHAN.

    Manusia darah daging tidak mewarisi kerajaan sorga. Di luar tangan kanan TUHAN, berarti tidak mewarisi kerajaan sorga, pintu sorga tertutup dan pintu-pintu di dunia juga tertutup.

    1 Korintus 15: 50-51
    15:50. Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allahdan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
    15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita
    semuanya akan diubah,

    Ayat 50= di luar tangan kanan TUHAN.
    Ayat 51 = harus berubah; harus melembut malam ini! Mengecil! Masih ada kesempatan. Perjamuan suci ini pelajaran tunas Daud.

    Kalau Yesus tidak mengecil, Dia tidak bisa mati di kayu salib.

    Lewat perjamuan suci, kita belajar. Harus berubah! Lewat pekerjaan firman pengajaran dan perjamuan suci biarlah kita diubahkan dari manusia darah daging--sombong; angkuh; merasa besar/hebat--menjadi manusia yang mengecil/melembut--seperti bayi-bayi yang hanya menangis pada TUHAN. Paling lembut dan paling kecil, itulah bayi.

    Mengecil/melembut seperti bayi--hanya menangis kepada TUHAN--adalah kedudukan rohani paling tinggi. Kalau bintang, TUHAN bilang: bintang berada di dalam tangan kanan-Ku dan sebagainya. Tetapi untuk anak kecil beda. Waktu anak kecil dibawa pada TUHAN banyak yang menghalangi, tetapi TUHAN katakan: orang seperti inilah yang empunya kerajaan sorga. Ini adalah tingkat rohani paling tinggi.
    Ini sama; Yesus yang empunya kerajaan sorga; anak kecil yang empunya kerajaan sorga.

    Bayi artinya kehidupan yang tidak bisa melakukan apa-apa lagi, tidak bisa berpikir lagi tentang sesuatu. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menangis kepada TUHAN--mengecil/melembut. Saat itu TUHAN mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besaruntuk menggendong kita semua.

    "Saya dapat berkat besar dari pemberitaan firman 'menjadi seperti bayi'. Jangan keras dan kaku; jangan sombong, angkuh, merasa besar, merasa hebat, tetapi mengecil seperti bayi. Kalau merasa hebat, akan berada di luar tangan TUHAN (manusia darah daging tidak mewarisi kerajaan sorga). Tetapi kalau mengecil seperti bayi (hanya menangis kepada TUHAN), kita ada di dalam gendongan tangan TUHAN."

    Yesaya 49: 15-16
    49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
    49:16. Lihat, Aku telah
    melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

    (terjemahan lama)
    49:16. Bahwasanya Aku sudah
    mencacahkantandamu pada kedua tapak tangan-Ku, maka pagar tembokmu adalah selalu di hadapan-Ku.

    Ayat 16= kita digendong dalam tangan kanan TUHAN; diukirkan/dicacah dalam tangan TUHAN, berati tidak bisa hilang, kalau hanya dilukiskan masih bisa hilang.

    Sudah ada ibu yang membuang anak kandungnya, bahkan membunuh anaknya. Memang kasih sudah bergeser; kasih sudah menjadi dingin. Kasih ibu pada anak kandungnya adalah gambaran dari kasih Allah, tetapi sekarang sudah bergeser. Banyak ibu menyiksa anak kandungnya dan sebagainya.

    "Bukan berarti tidak boleh menghajar anaknya. Alkitab menuliskan: Kalau anaknya memang terlalu, boleh dihajar, supaya dia ingat. Yang penting menghajar dengan kasih. Mulai nasehati dengan kasih, kalau tidak bisa, pukul dengan rotan tetapi dengan kasih. Kalau anak nakal dibiarkan, justru itu tidak ada kasih--daging namanya--, istilah saya, anak akan menjadi monster.

    Ini saya ingatkan, karena kita banyak salah mendidik. Kalau sudah besar, terlambat. TUHAN tolong kita semua.
    "

    Kasih ibu sudah bergeser, tetapi kasih TUHAN tidak pernah berubah. Tadi bintang dipegang tangan kanan TUHAN. Sekarang lebih maju lagi, bayi digendong; diukirkan dalam tangan kanan TUHAN. Diukirkan--dicacah--berarti tidak bisa dihapus lagi.

    Bintang sudah dipegang tangan kanan TUHAN, sudah luar biasa. Sekarang bayi digendong; dicacah dalam tangan TUHAN, tidak pernah dilupakan oleh TUHAN.

    Digendong; dicacah di tangan TUHAN, artinya: TUHAN tidak pernah melupakan kita, TUHAN selalu mengingat kita, memperhatikan, mempedulikan, mengerti keadaan kita dan bergumul untuk kita.

    Hasilnya:

    • Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup memelihara dan melindungikita di tengah kemustahilan sampai zaman antikris, bahkan sampai hidup kekal. Sekalipun ada susu, bayi tidak bisa apa-apa, masih perlu tangan ibu.

      Sudah mustahil untuk hidup. Terlebih lagi di padang gurun yang tidak ada susu. Tetapi tidak ada yang mustahil bagi TUHAN.

      Tugas kita adalah ikuti dua rahasia besar. Ikuti pembukaan firman! Kita menangis untuk pembukaan firman--untuk mengerti, percaya, dan praktik firman--, supaya kita masuk dalam dua rahasia besar: rahasia keselamatan/ibadah--kita menjadi bintang, kita mengalami nikmat senantiasa, dunia semakin gelap tetapi kita semakin bercahaya, tidak akan tersandung--dan rahasia mempelai--bayi-bayi digendong.
      Yesus--Mempelai Pria--yang empunya kerajaan sorga. Bayi adalah mempelai wanita; yang empunya kerajaan sorga.

    • Tangan anugerah TUHAN menggendongkita= menanggung semua letih lesu dan beban berat kita, sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua jadi enak dan ringan.

      Kalau berat, kembali pada rahasia pembukaan firman! Ikuti keselamatan/ibadah sampai menjadi bintang! Setelah itu baru bisa jadi bayi--melembut/mengecil.

      Berubahlah! Menjadi manusia darah daging sudah berapa tahun, sudah cukup! Kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. Mari berubah! Yang kaku-keras, sombong, angkuh, mempertahankan tabiat daging, kebenaran sendiri, berhentilah! Mari menjadi bayi yang hanya menangis pada TUHAN!


    • Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup menolong bayi-bayi = menyelesaikan masalahyang mustahil; melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan dan pikirkan.

      "Bantu doa saya juga. Perjalanan ke Medan ini Memang berat. Berperang dengan pesawat terus. Saat mau berangkat, isteri saya sudah ingatkan: 'Jangan turun lagi ya!' Sudah jamnya ibadah, saya seperti mau loncat turun. Bagaimana mau khotbah? Tidak bisa khotbah. Tahu-tahu ketemu pilotnya di depan.
      Pilotnya tidak turun juga. Tidak salah, karena di Bandung dia naik, lalu ada angin besar, sehingga turun lagi. Pilotnya capek juga, lalu dia duduk di tempat saya. Akhirnya kami ngomong-ngomong. Dia bertanya: 'Bapak kok terlambat?': 'Karena saya khotbah dulu di Malang, Surabaya.': Jadi jam berapa khotbah di Medan?' Isteri saya berkata: 'Nanti kalau dijawab, bapak pingsan.' Saya di sini sudah jam setengah lima lewat, belum masuk ke tempat penumpang. Bagaimana saya mau khotbah? Minimal tiga jam perjalanan.
      Isteri saya request: 'Pak, ngebut nanti ya.' Dua setengah jam bisa sampai dan saya bisa khotbah di sini. Itulah, sudah tidak bisa mikir. Mau turun tidak boleh. TUHAN tolong.

      Dari pelajaran ini, marilah, memang belum dijawab sepenuhnya, berarti masih ada hal-hal yang harus diubahkan. Bantu doa untuk pelayanan di Medan. Pulangnya sudah dibantu juga. Orang-orang heran, karena saya tidak terlambat. Saya dijemput mobilnya business class, biasanya untuk 10-12 orang, tetapi ini hanya 2 orang (saya dengan isteri). Langsung diantar naik ke pesawat, lalu berangkat. Saya minta tolong pada pramugarinya, lalu ia minta tolong kaptennya.

      Saya tidak marah, tetapi saya tegaskan saja: 'Dulu tidak ada pesawatnya, jadi bisa terlambat. Sekarang sudah ada pesawatnya kok masih terlambat juga.': 'Dengar-dengar, masih break.': 'Masih jam kerja (jam terbang), kok ada break.' Akhirnya kami berangkat, sampai di sana sudah dijemput. Saya mau naik bus yang biasa (bus yang besar), tetpai diberi bus yang luar biasa. Menjadi bayi saja. Inilah pelajaran-pelajaran. Memang kecil-kecil, tetapi pelajaran untuk mejadi bayi. Saya bahagia mengajarkan menjadi bayi.
      "

    • Ayat 16: 'tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku'= tembok ini mengingatkan pada tembok Yerusalem baru yang besar lagi tinggi--kalau kita mengecil, kita akan sampai pada tembok yang besar lagi tinggi.
      Artinya: tangan anugerah TUHAN menuntun kita ke Yerusalem baru--langkah-langkah pembaharuan; langkah-langkah mujizat. Kita terus dibaharui, dan jika TUHAN datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia.

      Kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai ('Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat'). Kita bersama Dia selamanya, sampai duduk di takhta sorga; tempat gulungan kitab berada.

      Sekarang gulungan kitab diwahyukan kepada kita di dunia. Kalau kita menerima; mendapatkan rahasia keselamatan/ibadah--mari hidup benar, beribadah sungguh-sungguh--, dan mendapatkan rahasia mempelai---ada tunas yang kecil; menjadi bayi saja--, satu waktu kita akan naik di takhta sorga--tempat asalnya gulungan kitab.

      Gulungan kitab berasal dari takha sorga, nanti kita yang menerimanya, akan datang juga di takhta sorga.

Dia yang memperhatikan. Dia tidak penah melupakan kita.
Kalau kita sudah tidak bisa berpikir lagi, ingat, TUHAN selalu ingat dan memperhatikan kita. Kita hanya seperti bayi, serahkan semua pada TUHAN.

Tidak bisa berpikir, tidak bisa apa-apa lagi, kalau ada terjadi sesuatu, mari melembut/mengecil.
Kaum muda, bapak-bapak, ibu-ibu semua, apapun keadaan kita, yang penting Dia tidak melupakan kita. Dia ingat kita.
Yakinlah! Bayi-bayi selalu diperhatikan oleh TUHAN. Kaum muda, jangan ragu! Mengecil/melembut! Jangan mengandalkan sesuatu di dunia! Kalau sudah tidak bisa dipikir, serahkan kepada TUHAN!

Mungkin tidak ada yang tahu keadaan kita, tetapi TUHAN yang mengerti. Yang sudah berhasil, ucapkan syukur, yang masih banyak pergumulan, mari menyembah/menangis pada TUHAN.

Perjamuan suci adalah bukti Dia tidak pernah lupa sedikitpun pada kita; Dia ingat selalu. Dia berjuang dan bergumul untuk kita bayi-bayi. Jangan putus asa dan kecewa kalau belum ditolong, masih ada proses. Kalau sudah ditolong, jangan sombong, tetapi tetap mengucap syukur, tetap di dalam Dia.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Agustus 2010 (Sabtu Sore)
    ... mengecap karunia sorgawi dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang namun yang murtad lagi tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian hingga mereka bertobat sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta I, 23 November 2010 (Selasa Sore)
    ... makan-minum dan kawin-mengawinkan . Akibatnya manusia tampil seperti anjing yang kembali lagi ke muntahnya dan seperti babi yang kembali lagi ke kubangannya. Anjing dan babi telanjang tapi TIDAK TAHU MALU. Kalau tingkat pertama manusia masih malu karena telanjang. Ini artinya manusia semakin merosot. Tidak tahu malu artinya tidak mau berusaha melepaskan diri dari dosa-dosa tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 September 2011 (Kamis Sore)
    ... harus dengan kerinduan untuk mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Keluaran Dengan roti tidak beragi. Roti firman Allah tidak beragi murni. Jadi roti tidak beragi adalah firman Allah yang murni yang tidak enak bagi daging. Ini sama dengan firman pengajaran yang benar dan keras firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Agustus 2018 (Rabu Sore)
    ... Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Firman Allah yang ditulis di akal budi pikiran disebut dengan PENGERTIAN. Pengertian berbeda dengan pengetahuan. Pengertian artinya kita mempelajari arti rohaninya. Tabernakel tidak dipelajari yang jasmaninya tetapi dalam pengertiannya--ilham pembukaannya-- itu yang bisa dipraktikkan. Pengetahuan hanya ditinjau dari segi ilmunya--ilmiah-- tidak bisa menjadi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Agustus 2009 (Rabu Sore)
    ... mengalami keubahan hidup dari ranting yang keras menjadi ranting yang lembut secara rohani . Jadi kedatangan Tuhan kedua kali identik dengan keubahan hidup. Kalau mau menyambut kedatangan Tuhan yang kedua maka kita harus mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Apa yang harus melembut hati menjadi hati yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Oktober 2018 (Minggu Siang)
    ... haruslah kaubuat menjadi ukupan suatu campuran rempah-rempah seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah digarami murni kudus. Bahan-bahan ukupan untuk doa penyembahan--secara rohani-- Getah damar atau mur dalam terjemahan lama Ambillah olehmu rempah-rempah yang harum baunya yaitu getah mur dan lawang . Getah didapat dari pohon yang dilukai. Ini menunjuk pada darah Yesus--Ia ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Januari 2022 (Minggu Pagi)
    ... anggur lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam. . Maka sekarang hai penduduk Yerusalem dan orang Yehuda adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. . Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu yang belum Kuperbuat kepadanya Aku ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Desember 2012 (Selasa Sore)
    ... yang ditumbuk menghasilkan warna-warna menunjuk mata untuk melihat. Jadi bahan untuk pembangunan tabernakel sama dengan indera. Jadi pembaharuan panca indera sama dengan pembangunan bait Allah yang rohani. Yohanes . Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem ketika itu musim dingin. Dulu bait Allah jasmani di Yerusalem ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 Juli 2019 (Rabu Sore)
    ... terjadi kekeringan rohani dalam kehidupan sehari-hari nikah dan ibadah kepada Tuhan Yohanes . Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya Masakan Engkau seorang Yahudi minta minum kepadaku seorang Samaria Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. 'orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria' ada kepahitan hati. Alasan pertama hatinya kotor yaitu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Februari 2020 (Rabu Sore)
    ... mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua sama dengan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Doakan dalam setiap ibadah supaya pemberita firman berada dalam urapan Roh kudus bukan emosi dan lain-lain dan yang mendengar juga dalam urapan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.