Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdp. Youpri Ardiantoro

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.

Pada kesempatan sore malam hari ini, kita akan belajar dari Injil Markus 2: 13-17.

Markus 2: 13-17
2: 13 Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka.
2: 14 Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia.
2: 15 Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak
pemungut cukai dan orang berdosamakan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
2: 16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
2: 17 Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Perikop: “Lewi pemungut cukai mengikut Yesus”.
Lewi tidak hanya mengikut Yesus tetapi sampai melayani Yesus dan termasuk salah satu dari dua belas rasul Tuhan.
Dulu, pada zaman Israel, pemungut cukai identik dengan orang berdosa.

Ada empat alasanmengapa pemungut cukai disebut sebagai orang berdosa:

  1. Lukas 3: 12-13
    3: 12 Ada datang juga pemungut-pemungut cukaiuntuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"
    3: 13 Jawabnya: "
    Jangan menagih lebih banyakdari pada yang telah ditentukan bagimu."

    Alasan pertama: sebab pemungut cukai seringkali memungut lebih, sehingga merugikan sesama = mengambil milik sesama.
    Misalnya: pajak senilai seratus, tetapi dipungut seratus lima puluh, sehingga sangat merugikan sesama.
    Contoh: hutang tidak bayar, pinjam tetapi tidak dikembalikan, dan lain-lain.

  2. Matius 5: 46
    5: 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukaijuga berbuat demikian?

    Alasan kedua: pemungut cukai adalah kehidupan yang hanya mengasihi pada orang yang mengasihi.
    Hukumnya, kita harusmengasihi orang yang mengasihi kita. Tetapi pemungut cukai hanyamengasihi orang yang mengasihi, selain itu dia tidak mengasihi (kalau tidak memberi dia juga tidak mau memberi).

    Jadi, kalau kita hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, maka masih identik dengan orang berdosa.

  3. Matius 18: 17
    18: 17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

    Perikop: "Tentang Menasehati Sesama"
    Alasan ketiga: pemungut cukai adalah kehidupan yang tidak mau dan tidak bisa dinasehati.
    Kalau sudah menjadi kemauannya, sekalipun bertentangan dengan Firman Allah tetap dilakukan.
    Dalam Titus 3, orang yang tidak mau dinasehati disebut orang bidat.

  4. Matius 21: 31
    21: 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukaidan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.

    Alasan keempat: pemungut cukai yang belum bertobat adalah kehidupan yang tidak melakukan kehendak Allah.

Inilah alasan mengapa pemungut cukai diidentikkan dengan orang berdosa.

Keadaan Lewiadalah sebagai pemungut cukai tetapi juga duduk di rumah cukai, artinya:

  • menikmati/enjoydi dalam dosa.
  • orang berdosa yang berada dalam lingkungan orang berdosa.
    Seperti Yesaya, yaitu seorang yang najis bibir dan tinggal di antara bangsa yang najis bibir.

  • dosa yang sudah mengakar dan menjadi tabiat.

Sekalipun Lewi adalah orang Israel, tetapi kalau dibiarkan berbuat dosa dan bertabiat dosa, maka upah dosa adalah maut.
Tuhan tidak rela kalau umat ciptaan-Nya tetap berkubang dalam dosa dan binasa. Oleh sebab itu Yesus datang untuk memanggil orang berdosasupaya disembuhkan, dibetulkan, dijadikan benar, dan memiliki jabatan pelayanan(bahkan Lewi sampai menjadi salah satu dari duabelas rasul).

Bagaimana proses orang berdosa memiliki jabatan pelayanan?:

  1. Efesus 4: 8-12
    4: 8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
    4: 9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
    4: 10
    Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naikjauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
    4: 11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4: 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Dari pihak Tuhan:


    1. 'Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik' = menunjuk kematian dan kebangkitan Tuhan.
      Yesus mati dan bangkit untuk menebus, menyucikandan memperlengkapikita dengan jabatan-jabatan pelayanan.

    2. Yesus memanggil= pemberitaan Firman pengajaran benar.
      Jadi, saat-saat pemberitaan Firman adalah saat-saat panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan saat Firman diberitakan merupakan panggilan secara pribadi, sehingga tiap-tiap orang tidak sama.
      Panggilan Tuhan/firman pengajaran benar isinya adalah:

      • menyatakan apa yang salah.
        Saat kita ditunjukkan apa yang salah dalam kehidupan kita lewat pemberitaan Firman Tuhan, itu adalah saat kita menerima panggilan Tuhan secara pribadi.

      • menegor.
        Tegoran dalam pemberitaan Firman juga masih merupakan panggilan Tuhan.

      • menasehati.

  2. dari pihak orang berdosa yang diwakili oleh Lewi:


    1. Lewi harus mendengar panggilan Tuhan= mendengar Firman pengajarandengan sungguh-sungguh sampai mengerti, yakin/percaya dan menjadi iman.

    2. setelah menerima panggilan Tuhan, tindakan Lewi selanjutnya adalah segera meninggalkan rumah cukai= segera meninggalkan pekerjaan sebagai pemungut cukai, sehingga Lewi bisa melayani Tuhan/memiliki jabatan pelayanan.

      'segera' = kehidupan yang berkenan pada Tuhan.

      Jadi, sikap kita jika Firman pengajaran benar menyatakan apa kesalahan kita dan menegor kita adalah harus segera memperbaiki. Maka ada harapan bagi kita untuk memiliki jabatan pelayanan/dipakai oleh Tuhan.

    3. Lewi mengikut Yesus.

Praktik mengikut Yesus:
1 Petrus 2: 21-24
2: 21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2: 22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2: 23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2: 24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


  1. praktik pertama mengikut Yesus: Mengikuti jejak kematian dan jejak kebangkitan.
    Jejak kematian= mati terhadap dosa/bertobat.
    Jejak kebangkitan= hidup dalam kebenaran.

    Jadi, setelah mendengar Firman, harus segera mengambil keputusan mengikut Yesus = Lewi mengambil keputusan mengikut jejak kematian dan kebangkitan yaitu mati terhadap dosadan hidup dalam kebenaran.
    Artinya, harus berhenti berbuat dosa(berhenti dari empat dosa Lewi) dan hidup dalam kebenaran.

    Apa dosa-dosa Lewi?(seperti diterangkan di bagian atas):

    • merugikan sesama/mengambil milik sesama.
      Lukas 19: 8
      19: 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikanempat kali lipat."

      Hidup benar adalah menjadi kehidupan yang bisa mengembalikan dan memberi, baik memberi pada sesama, memberi untuk pekerjaan Tuhan, dan lain-lain.

    • mengasihi kepada orang yang mengasihi.
      Bertobat yaitu bukan hanya mengasihi orang yang mengasihi tetapi sampai mengasihi orang yang memusuhi.

      Matius 5: 43-45
      5: 43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusiadan bencilah musuhmu.
      5: 44 Tetapi Aku berkata kepadamu:
      Kasihilah musuhmudan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
      5: 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

      Kalau berhenti dari mengasihi hanya pada orang yang mengasihi saja, maka bisa hidup benar yaitu bisa mengasihi musuh = sudah mengikut Yesus.
      Bukti bisa mengasihi musuh adalah bisa mendoakan, menyapa dengan ramah, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan lain-lain.

      Kalau mengasihi orang yang mengasihi, maka sama dengan orang berdosa (pemungut cukai). Tetapi kalau membenci orang yang mengasihi, maka sama dengan setan(di bawah pemungut cukai/orang berdosa).

      Perhatikan anak-anak! Orang tua yang sudah berbuat baik kepada kita sekian puluh tahun, tetapi hanya karena sesuatu maka kita benci. Jangan! Sebab itu adalah tabiat setan.

    • Tidak bisa/tidak mau dinasehati.
      Dengan apa kita harus menasehati kehidupan yang seperti Lewi?:
      2 Timotius 4: 2
      4: 2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.

      Kalau ada orang yang berdosa, kita boleh menasehati tetapi yang harus dijaga adalah kita harus menasehati dengan Firman pengajaran benar. Kalau tidak sesuai Firman pengajaran benar, jangan dinasehatkan.
      Juga, kalau kita sendiri belum jelas/tidak tahu tentang pengajaran, jangan menasehati. Semua harus kembali kepada firman pengajaran benar.

      Kesaksian:
      "Saya pernah dibegitukan. Kalau saya boleh cerita sedikit, tentang haleluya. Saya bertemu dengan pendeta yang sudah lumayan senior. Saya katakan 'salah kalau tidak mau bilang haleluya'. Lalu dia menjawab “Itu namanya menghakimi”. Lalu saya tanya “Kalau Om bagaimana? Menurut Om benar atau salah?” Tetapi dia tidak berani menjawab. Sebab kalau mengatakan yang tidak haleluya itu salah, maka sama dengan saya yang menghakimi, tetapi kalau bilang yang tidak haleluya itu yang benar, kenapa tidak diikuti. Dia mau menasehati tetapi tidak tahu pengajaran."

      Sikap kita, kalau sudah menasehati satu-dua kali tetapi masih tidak mau dinasehati, maka harus dijauhi. Kalau terus menasehati, maka lama-lama kita yang akan terbawa dalam dosa.

      Titus 3: 10
      3: 10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.


    • Tidak melakukan kehendak Bapa.
      Harus bertobat, sehingga bisa menjadi kehidupan yang melakukan kehendak Bapa dengan benar. Sebab, sesuatu yang kita lakukan tanpa melakukan kehendak Bapa adalah sia-sia. Sekalipun kita hebat dalam ibadah pelayanan, seolah-olah dipakai oleh Tuhan, ada mujizat dan lain-lain, tetapi satu waktu Tuhan akan berkata "Enyahlah kamu pembuat kejahatan!"

      Jadi, kita harus melakukan kehendak Bapa mulai dari dalam nikah supaya nikah kita tidak sia-sia, bukan menikah tetapi makin menjadi pembuat kejahatan.

      Melakukan kehendak Bapa dimulai dari dalam nikah, yaitu:
      Efesus 5: 22
      5: 22 Hai isteri, tunduklahkepada suamimu seperti kepada Tuhan,


      1. Isteri: tundukpada suami seperti tunduk kepada Tuhan= tunduk pada suami dalam segala hal.
        Isteri boleh lebih pandai atau lebih kaya, tetapi yang mengambil keputusan adalah suami.

        1 Timotius 2: 11-12
        2: 11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
        2: 12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajardan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

        Seorang isteri yang melakukan kehendak Bapa dalam nikah adalah tunduk yaitu tidak mengajar dan tidak memerintah laki-laki.
        Kalau isteri sudah tunduk tetapi suami berani menginjak-injak isteri, maka suami berhadapan dengan Yesus sebagai Kepala.
        Isteri yang tunduk = melakukan kehendak Bapa, sekalipun menderita tetapi saat Yesus datang kedua kali akan diangkat.

      2. Suami: harus mengasihiisteri seperti diri sendiri apapun alasannya dan tidak berlaku kasar.
        Efesus 5: 28
        5: 28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinyasama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.


      Biarlah nikah kita tidak seperti pemungut cukai yang tidak melakukan kehendak Bapa, tetapi nikah kita harus melakukan kehendak Bapa.

      Juga dalam ibadah pelayanan, kita harus melakukan kehendak Bapa (Tabernakel dibuat sesuai dengan kehendak Tuhan) = sesuai dengan Pengajaran Tabernakel.
      Mulai dari pertobatan. Berobat yang benar yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan.
      Percaya Yesus yang benar yaitu percaya lewat mendengar Firman. Baik soal baptisan air, kepenuhan Roh Kudus, penggembalaan, kesempurnaan, semuanya harus sesuai pola Tabernakel/Firman pengajaran benar, supaya tidak sia-sia.

    Kita harus bertobat dari dosa-dosa yang sering tidak disadari = hanya mengasihi orang yang mengasihi dan merugikan sesama tetapi tidak disadari.

    Kesaksian:
    "Dulu saya punya teman orang Kristen juga. Saat dia berhutang pada temannya, dia baik-baik. Tetapi saat ditagih, dia mengatakan “Ah, buat apa dikembalikan? Kan dia sudah kaya, tidak butuh uang.” Kehidupan semacam ini adalah pemungut cukai."


  2. praktek kedua mengikut Yesus: tergembala = mengikut Yesus sebagai Gembala.
    Yohanes 10: 27
    10: 27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

    Syarat tergembala:

    • menjadi kehidupan yang benar.
      Amsal 12: 26
      12: 26 Orang benarmendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

      Kalau hidup benar, pasti tergembala dengan baik, tidak sulit untuk tergembala. Kalau menyimpan dosa/tidak benar, maka sulit untuk tergembala.

    • menjadi domba-domba-Nya Tuhan.
      Siapa domba-domba-Nya Tuhan?:
      Matius 15: 21-28
      15: 21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
      15: 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaandari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
      15: 23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
      15: 24 Jawab Yesus: "
      Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
      15: 25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
      15: 26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya
      kepada anjing."
      15: 27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan,
      namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
      15: 28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

      Sebenarnya, domba-domba Tuhan adalah umat Israel. Bangsa kafiradalah anjing. Tetapi jika anjing mau makan remah-remah = menggunakan lidah untuk menjilat remah-remah Firman pengajaran benar, maka bangsa kafir bisa menjadi domba-domba-Nya Tuhan yang bisa digembalakan.

      Jadi, penentubangsa kafir tetap menjadi anjing atau menjadi domba adalah dari lidahnya. Lidah mau menjilat remah-remah Firman(= mau makan Firman) atau tidak mau makan Firman = menjilat muntah(sesuatu yang kotor/najis):

      1. menjilat borok(kekurangan/kesalahan orang lain),
      2. menjilat darahorang tidak berdosa (mengata-ngatai orang yang tidak salah).

    Tempat domba yang tergembala adalah dalam kandang penggembalaan= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

    • Pelita Emas: ketekunan dalam Ibadah Raya.
    • Meja Roti Sajian: ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
    • Mezbah Dupa Emas: ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

    Kita tergembala pada apa?:
    Seringkali kita salah, kita tergembala pada anak, orang tua dan lain-lain (= tergembala pada manusia).
    Tergembala yang benar adalah tergembala pada Firman pengajaran yang benar, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.

    Tanda domba yang tergembalaadalah hanya mendengar satu suara yaitu suara Gembala Agung= suara Firman Pengajaran yang benar.

    Kalau asal tergembala, orang berdosa akan tetap berdosa, tidak mengalami penyucian.

  3. praktek ketiga mengikut Yesus: tubuh mengikut kepala.
    Matius 8: 19-20
    8: 19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
    8: 20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempatuntuk meletakkan kepala-Nya."

    Tempat kepala adalah di atas tubuh. Tubuh harus mengikut kepada kepala.
    Kepala= Yesus (Firman pengajaran benar).

    Mengikut Yesus sebagai Kepala = kita taat dan setiapada Firman pengajaran yang benar apapun resikonya.
    Seperti Lewi ketika dipanggil oleh Yesus, dia segera mengikut Yesus, tidak ada lagi pertanyaan.

    Jika kita mengikut Yesus sebagai Kepala/taat dan setia pada Firman pengajaran benar, maka Firman menyucikankehidupan kita.
    Kalau kita suci, kita diberi jabatan pelayanan(Efesus 4: 11-12) = Lewi memiliki jabatan pelayanan.
    Sekalipun masa lalu Lewi berbuat dosa, tidak masalah, yang penting harus berhenti berbuat dosa, hidup benar, tergembala dan taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya, maka Firman menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita terus-menerus dan Tuhan akan memberikan jabatan pelayanan..

    Biarlah malam hari ini, yang belum melayani Tuhan harus segeramengambil keputusan untuk melayani Tuhan, seperti Lewi. Begitu dipanggil oleh Tuhan, Lewi segeramengikut Tuhan.

    Mengapa harus segera?Sebab kita sedang dikejar oleh waktu kedatangan Tuhan yang tidak lama lagi. Kalau tidak segera, maka nanti akan tersusul dan saat Tuhan datang kedua kali, kita belum melayani.

    Jabatan pelayanan adalah tempat kita dalam Tubuh Kristus. Kita harus melakukan jabatan pelayanan kita dengan setia, tekun dan benar apapun jabatan pelayanan kita.

    Hasil kalau kita melayani Tuhan dengan setia dan benar:
    Matius 19: 27-29
    19: 27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatudan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
    19: 28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhtauntuk menghakimi kedua belas suku Israel.
    19: 29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya,
    akan menerima kembali seratus kali lipatdan akan memperoleh hidup yang kekal.


    • hasil pertama: Tuhan memberikan jaminan kepastian secara jasmani.
      'akan menerima kembali seratus kali lipat' artinya jaminan kepastianuntuk pemeliharaan dan perlindungan hidup kita secara jasmani.

    • hasil kedua: kita mendapat janji untuk duduk di Takhta Kemuliaan = jaminan hidup kekal selama-lamanya.

    Jadi, melayani Tuhan bukan membuang waktu, tetapi justru pelayanan membuat kita mendapat jaminan kepastian secara jasmani dan rohani. Ini hanya didapat dari pelayanan yang sungguh-sungguh.
    Mungkin ada yang sudah meninggalkan pelayanan, selagi masih ada waktu dan Yesus belum datang kedua kali, kita harus segera kembali melayani. Yang sudah melayani, harus makin sungguh-sungguh melayani.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 24 Januari 2016 (Minggu Pagi)
    ... pelayanan. Minyak untuk melumas mata supaya dapat melihat urapan Roh Kudus. Matius - Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Sementara kita aktif ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 April 2014 (Senin Sore)
    ... bangsa itu. pekerjaan pedang yang kita butuhkan. Disini pedang membunuh orang. Sementara Musa ada diatas gunung untuk menerima loh batu dan Tabernakel bangsa Israel justru menyembah berhala. Akibatnya Tuhan perintahkan untuk mengangkat pedang dan orang mati. Arti rohaninya Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan sidang jemaat sampai mendapatkan angka secara ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Maret 2012 (Minggu Sore)
    ... YESUS DISERAHKAN PADA PILATUS DAN YUDAS ISKARIOT BUNUH DIRI. Jadi Yesus mengalami sengsara karena dikhianati Yudas Iskariot diserahkan oleh Yudas kepada imam-imam kepala dan orang Yahudi Yesus mengalami SENGSARA PERASAAN BATIN. Selanjutnya Yesus diserahkan pada Pilatus dengan maksud supaya Yesus diadili dan dihukum mati. Dan Yudas mendapat imbalan keping perak. Tetapi akhirnya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 September 2017 (Sabtu Sore)
    ... dengan tidak mengasihi Tuhan. Beban jasmani yaitu menyengsarakan sesama termasuk kaum muda menyengsarakan orang tua. Ini sama dengan tidak mengasihi sesama. Jadi ibadah pelayanan ahli Taurat dan orang Farisi adalah tanpa kasih tanpa dua loh batu tidak ada kasih pada Tuhan dan sesama. Kehidupan ahli Taurat dan orang Farisi juga tanpa ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan II Surabaya, 15 Mei 2014 (Kamis Pagi)
    ... berbicara maka tidak akan tekun. Kalau ada urapan Roh Kudus kita akan tekun sampai garis akhir. Untuk menantikan Tuhan kita bertekun terutama didalam ruangan suci ketekunan dalam kandang penggembalaan. Dahulu rasul-rasul ini juga bertekun. Kisah Para Rasul - Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 November 2019 (Minggu Pagi)
    ... bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Musuh yang kedua keluar dari bumi adalah nabi palsu dengan ajaran palsu ajaran sesat dan roh dusta. Tuhan menginjakkan kaki kiri di atas bumi berarti kewibawaan dan kuasa Tuhan untuk mengalahkan nabi palsu dengan ajaran palsu ajaran sesat dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Oktober 2014 (Senin Sore)
    ... tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Oleh sebab itu sekarang ini kita harus memelihara kasih Allah dalam kehidupan kita supaya kita tidak ditimpa hujan es ...
  • Ibadah Raya Malang, 20 November 2022 (Minggu Pagi)
    ... hebat sama seperti keadaan Sodom Gomora yang akan dihukum oleh Tuhan. Kejadian - Lalu berangkatlah orang-orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom dan Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka. Berpikirlah TUHAN Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juni 2017 (Senin Sore)
    ... dari pembuat urapan berbau busuk demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan. Setan sudah pernah mencobai Yesus--mau membodohi Tuhan Jadikan roti dari batu-batu ini Kalau Tuhan mengubah batu jadi roti untuk makan jasmani--sekarang yang dikejar mujizat jasmani terus-- maka mujizat rohani tidak terjadi--bangsa kafir tidak bisa menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Februari 2019 (Selasa Sore)
    ... Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka Penyebab batu sandungan adalah hati yang keras. Juga mata kaki dan tangan yang berasal dari hati yang keras. Jadi batu sandungan terbesar berasal dari diri sendiri. Mata yang menjadi batu sandungan didorong oleh hati yang najis dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.