Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan penataran imam dan calon imam II

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 2
4:2. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.

Rasul Yohanes dikuasai oleh Roh Kudus sehingga bisa melihat sebuah takhta di sorga dan Seorang yang duduk di atasnya.
Dulu, hanya rasul Yohanes yang mendapat penglihatan ini--penglihatan hanya untuk satu orang saja. Bagi kita sekarang, kita bisa melihat takhta sorga dan Seorang--pribadi Yesus--yang duduk di atasnya lewat pembukaan firman TUHAN, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

MengapaTUHAN menunjukkan takhta dan pribadi-Nya kepada sidang jemaat--bukan untuk show atau demonstrasi?

  1. Pada Ibadah Doa Surabaya, 10 Februari 2016, kita membaca dalam kitab Yesaya 6: 1: Saat TUHAN duduk di takhta, ujung jubah-Nya melingkupi Bait Suci. Artinya: kita mengalami kuasa ujung jubah TUHAN.
    Setiap berdoa, jangan lupa zaman akhir sudah sangat sulit, jahat, najis, berbahaya dan lain-lain. Biarlah kita berdoa, supaya kuasa ujung jubah-Nya melingkupi kita semua.

  2. Mazmur 11: 4
    11:4. TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

    'mata-Nya mengamat-amati' = perhatian TUHAN.

    Yang kedua: supaya sidang jemaat mengalami perhatian/lawatan TUHAN(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Februari 2016).

    Pada Ibadah Raya Surabaya, 14 Februari 2016, kita sudah membaca bagaimana TUHAN menjamah anak muda dan ia bangkit (Lukas 7: 14-16).

AD. 2

Malam ini kita melihat lawatan TUHAN--terutama untuk bangsa kafir--dalam perjanjian lama.

Rut 1: 6
1:6. Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikanumat-Nyadan memberikan makanankepada mereka.

Dulunya, keluarga Naomi berada di Betlehem, tetapi karena ada kelaparan, mereka semua pindah ke Moab sampai suami dan kedua anaknya mati. Lalu ia mendengar bahwa di Betlehem TUHAN telah memperhatikan umat-Nya, Israel, dan memberikan makanan kepada mereka.

Salah satu bentuk perhatian/lawatan TUHAN adalah MEMBERI MAKANAN ROHANI--firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan TUHAN kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur/berkesinambungan, dan diulang-ulang, untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat. Kalau dulu, bangsa Israel mendapatkan manna; sekarang kita mendapatkan firman penggembalaan.

Kalau kita diberi apa saja--dapat mobil, rumah--tetapi tidak diberi makan, tidak ada artinya. Lama-lama akan mati. Jadi, memberikan makanan rohani adalah yang paling penting.

"Doakan saya, supaya posisi saya sebagai gembala, bukan manager. Kalau gembala, tugasnya memberi makan, tetapi manager hanya mengatur. Dulu, kami pernah membantu di satu gereja. Tadinya gereja lain, tetapi kemudian masuk di GPT. Saya bergantian dengan om Pong melayani kebaktian pendalaman alkitab. Satu pesan om Pong kepada saya: 'Kamu layani ya, kita bantu supaya dia--pendetanya--bisa menjadi gembala, bukan manager.' Sekarang untuk saya, doakan saya, supaya bisa memberi makan sidang jemaat. Kalau hanya mengatur ini dan itu, berarti saya menjadi manager, bukan gembala."

TUHAN memberikan makanan rohani, dikaitkan dengan 2 hal:

  1. Yang pertama: TUHAN memberikan makanan rohani untuk menolong umat-Nya, Israel, sebab terjadi kelaparan di Betlehem.

    Betlehem artinya rumah roti. Di rumah roti, tetapi terjadi kelaparan (Rut 1:1). Ini suatu peristiwa yang tragis. Bahaya besar!
    1:1. Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.

    Mengapa terjadi demikian--di rumah roti, tetapi terjadi kelaparan--?:

    1. Yang pertama: karena gembalanya yang salah, yaitu:

      1. tidak mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus, sehingga tidak ada makanan--persepuluhan ada kaitan dengan makanan. Tidak main-main persepuluhan ini!

      2. Salah dalam menggunakan persepuluhan dan persembahan khusus--untuk foya-foya; untuk diri sendiri, sehingga tidak ada makanan.

      3. Gembala menyimpan/mempertahankan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sehingga tidak ada makanan dan pasti kering rohani.

    2. Yang kedua: karena kesalahan sidang jemaat, yaitu:

      1. tidak mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus, sehingga tidak bisa mengerti firman.

      2. Menyimpan/mempertahankan dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Sudah ditegor oleh firman tetapi tidak mau; tidak mau mengerti; tidak bisa makan. Ada makanan enak, yang lain bisa menikmati, tetapi dia tidak bisa makan.

        Kecuali seluruh jemaat tidak bisa makan firman, itu berarti gembalanya yang salah.

    Ini merupakan kelaparan yang dahsyat dan tragis karena kesalahan gembala dan sidang jemaat.

    Jadi, TUHAN memberikan makanan rohani, supaya kita tidak masuk dalam kelaparan jasmani dan rohanipada masa aniaya antikris selama 3,5 tahun di bumi.
    Dulu sudah terjadi di Betlehem, nanti juga akan terjadi di akhir zaman.

    Pada masa aniaya antikris, juga ditandai dengan adanya kelaparan secara jasmani. Orang tidak bisa berjual-beli, kecuali menyembah antikris. Kalau tidak, akan disiksa.

  2. Rut 2: 10
    2:10. Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikanaku, padahal aku ini seorang asing?"

    'seorang asing' = Rut adalah bangsa kafir--bangsa Moab--, tetapi diperhatikan oleh Boas saat ia mengumpulkan jelai di ladang.

    Yang kedua: TUHAN memberikan makanan rohani yang merupakan belas kasih kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir.

    Yesus berkata kepada perempuan Siro-Fenisia yang datang kepada-Nya: 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.' Bangsa kafir sebenarnya hanya seharga anjing dan babi di hadapan TUHAN. Tidak patut makan roti. Tetapi sekarang TUHAN memberikan makanan rohani kepada kita.

    Jika bangsa kafir--kita semua--yang seharga anjing bisa menikmati makanan firman penggembalaan--roti--, itu merupakan belas kasih kemurahan TUHAN--perhatian/lawatan TUHAN--bagi kita.

    Rut 2: 7
    2:7. Tadi ia berkata: Izinkanlahkiranya aku memungut dan mengumpulkan jelaidari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti."

    Supaya bisa mengumpulkan jelai, Rut minta izin lebih dulu.
    Artinya: bangsa kafir memerlukan izin khususuntuk bisa menikmati firman penggembalaan--jelai/gandum.
    Izin khusus di sini adalah kemurahan dan belas kasih TUHAN yang seharga kurban Kristus di kayu salib.
    Seandainya Yesus tidak mati di kayu salib, tidak ada kesempatan bagi kita malam ini untuk mendengarkan firman penggembalaan.
    Dulu, kepada perempuan Sire-Fenisia, TUHAN berkata: ''Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anakdan melemparkannya kepada anjing.'--'anak-anak', itulah bangsa Israel; dan 'anjing' adalah kita bangsa kafir.

    Karena Yesus sudah mati di kayu salib, maka kita bangsa kafir bisa diangkat, dari anjing menjadi domba--anak--, sehingga boleh makan roti.

    Mari, hargai kesempatan untuk makan firman! Jangan mengantuk, bosan, mengkritik, bergurau dan sikap negatiflainnya saat mendengar firman, sebab, itu adalah sikap menghina/menginjak-injak kurban Kristus. Akibatnya: masuk dalam kelaparan rohani, diinjak-injak antikris sampai binasa selamanya.

    Sikap yang benaradalah Rut tidak pernah istirahat sedikitpun ('...dan seketikapun ia tidak berhenti').
    Artinya: bersungguh-sungguhdalam menikmati firman penggembalaan, sampai tidak ada sepatah katapun dari firman yang terlewatdalam kehidupan kita--sebab sepatah kata firman mampu menolong kita (Lukas 7: 7: '.....katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.'). Kalau sepatah kata terlewat, maka kita tidak pernah tertolong.

    Malam ini biarlah kita mohon pertolongan Roh Kudus, supaya kita bisa makan--mendengar--firman dengan sungguh-sungguh sampai tidak ada sepatah katapun dari firman yang terlewat dari kehidupan kita.

    Rut 1: 4
    1:4. Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.

    Ulangan 23: 3
    23:3. Seorang Amon atau seorang Moabjanganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,

    Keadaan Rut:
    Rut adalah bangsa kafir yang sudah dikutukdan tidak boleh masuk jemaah TUHAN--berarti menjadi jemaah setan; tidak berguna dan seharusnya binasa selamanya.

    Tetapi, kalau bisa makanfirman penggembalaan dengan baik--menikmati firman penggembalaan--, maka bisa masuk dalam tubuh Kritus yang sempurna(menjadi mempelai wanita) sehingga boleh duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga--Rut masuk dalam pernikahan dengan Boas; duduk bersanding dengan Boas.
    Boas = Yesus = Mempelai Pria Sorga.

    Sikap kita saat makan firman sangat menentukan!
    Apapun keadaan kita bangsa kafir secara jasmani dan rohani--hancur dan tidak ada harapan--, kalau masih bisa menikmati firman penggembalaan yang benar, satu waktu TUHAN pasti bisa mengangkat dan menolong kita semua. Biar TUHAN yang bekerja untuk menolong, mengangkat, dan memulihkan kita, sampai kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita sorga-- dan duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selama-lamanya.

    Tetapi sebaliknya, sehebat apapun bangsa kafir secara jasmani dan rohani, kalau menolak firman pengajaran benar--yang seharga darah Yesus--, ia tinggal menunggu waktu untuk hancur--tidak berguna--, tersingkir, dan binasa selamanya.

    "Kaum muda, serius, sungguh-sungguh! Saya bersaksi bukan untuk menjelek-jelekkan. Tetapi ini yang betul-betul saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Dulu, waktu pendeta In Juwono masih menjadi gembala kami, waktu itu masih membangun gereja Lemah Putro. Jadi, kami kebaktian di jalan Johor dan pelayan zangkoor menjaga parkir. Waktu itu saya sudah zangkoor. Saya mendapat keistimewaan karena umur 23 tahun sudah menjadi zangkoor. Saya juga bertugas menjaga parkir. Dulu radio FM masih sulit. Ada yang mobilnya punya radio dan suara om Yo bisa masuk, tetapi suaranya tidak jelas. Sementara itu, ada beberapa kaum muda yang minum-minum di warung. Kami pikir: 'Biar bergantian, mereka saja yang menjaga.' Tetapi om Yo tidak mau kaum muda yang menjaga, sebab om Yo tahu kekuatan kaum muda adalah firman. Tetapi waktu itu mereka menyia-nyiakan. Dan sekarang, saya tidak melihat lagi kehidupan-kehidupan itu. Ada yang masih bisa dilihat, tetapi keadaannya sangat mengenaskan. Kita sungguh-sungguh! Sehebat apapun bangsa kafir, kalau mengabaikan firman penggembalaan yang seharga darah Yesus, benar-benar celaka."

    Jadi, TUHAN menunjukkan takhta sorga untuk memulihkan kita semua, supaya kita nanti bisa duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga; bukan untuk show, demonstrasi dan lain-lain.

Oleh sebab itu, tujuan ibadah harus jelas yaitu untuk mendengar firman. Kalau firman sampai diabaikan; tidak mendapat porsi utama--hanya menggembar-gemborkan perkara jasmani--, ngeri sekali. Di Betlehem--rumah roti--tetapi terjadi kelaparan.
Keadannya akan seperti keluarga Naomi, yaitu suami dan kedua anak laki-lakinya mati. Artinya bukan hanya terjadi kematian jasmani, tetapi juga kematian rohani/kering rohani--kematian kedua. Mari, sungguh-sungguh hari-hari ini!

Syarat bangsa kafir untuk mendapat lawatan/perhatian TUHAN
:

  1. Rut 1: 8-10, 14, 16
    1:8. berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
    1:9. kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
    1:10. dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."
    1:14. Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
    1:16. Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

    Syarat bangsa kafir untuk mendapat perhatian TUHAN yang pertama: bangsa kafir harus menerima panggilanTUHAN.

    Tanda menerima panggilan TUHAN:

    • Tanda yang pertama: berani meninggalkan bapa dan ibu yang lama.
      Artinya: putus hubungan dengan setan/dosa.
      Setan adalah bapa pembunuh dan bapa pendusta.

    • Tanda kedua: berani meninggalkan tanah kelahirannya.
      Artinya: putus hubungan dengan dunia dan segala pengaruhnya.
      Jangan sampai kita terikat oleh dunia dengan segala pengaruhnya! Kita harus lepas dari dunia dengan segala pengaruhnya.

    • Tanda ketiga: berani meninggalkan keinginan daging dengan segala hawa nafsunya= lebih mendahulukan TUHAN dari pada kepentingan sendiri.

      Rut 1: 11
      1:11. Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimunanti?

      Naomi menyuruh Rut pulang ke negerinya, untuk mencari suami lagi, tetapi Rut tidak mau. Rut adalah seorang janda yang masih muda, tetapi dia tetap mau ikut dengan Naomi.

      Perhatikan kaum muda! Baru mau pacaran dan lain-lain, harus melihat dahulu, harus berani meninggalkan keinginan daging.

    Jadi, menerima panggilan TUHAN artinya: terlepas dari setan/dosa, dunia dengan pengaruhnya, dan keinginan/hawa nafsu daging, sehingga kita bisa mengalami 2 hal:

    • kita bisa hidup dalam kebenaran.
      Kalau masih diikat oleh dosa, dunia dengan segala pengaruhnya, dan keinginan/hawa nafsu daging, maka hidup kita tidak akan pernah bisa benar.

    • Kita bisa memilih Allah yang benar.
      'Allahmulah Allahku' = Rut meninggalkan ilah bangsa Moab dan memilih Allah yang benar--Allah orang Israel: Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus yaitu TUHAN Yesus Kristus.
      Artinya tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, supaya tidak disesatkan.

      Sekalipun hidupnya benar tetapi kalau pengajarannya tidak benar, akhirnya tidak benar juga hidupnya. Salah satu contoh ajaran palsu dalam alkitab adalah ajaran kawin cerai, dan lain-lain.

    Kalau kita hidup dalam kebenaran dan berpegang pada pengajaran yang benar, maka hasilnya: kita selamat--tidak dihukum--dan diberkati oleh TUHAN.

    Kalau bangsa kafir bisa hidup benar, ini merupakan lawatan TUHAN. Tidak perlu menunggu sakit parah menjadi sembuh. Boleh saja, tetapi bisa hidup benar saja, itu sudah merupakan lawatan TUHAN dan kita diberkati oleh TUHAN.

  2. Rut 2: 1-3,10
    2:1. Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.
    2:2. Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."
    2:3. Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.
    2:10. Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"

    Syarat bangsa kafir untuk mendapat perhatian TUHAN yang kedua: harus menerima pilihanTUHAN untuk melayani di ladang TUHAN; sama dengan menjadi imam-imam dan raja-raja.

    Tadi, kita menerima panggilan TUHAN. Kita ditarik oleh TUHAN dari hidup lama, yaitu bapa/ibu yang lama--seten--, dunia yang lama, dan keinginan daging, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan memilih Allah yang benar--berpegang pengajaran yang benar. Hasilnya, kita diselamatkan dan diberkati oleh TUHAN.

    Sesudah itu, kita harus menerima pilihan TUHAN untuk melayani di ladang TUHAN.

    Ingat! Banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Artinya banyak kehidupan Kristen--yang sudah percaya Yesus dan hidup benar--, yang hanya puassampai selamat dan diberkati--terutama berkat jasmani--, sehingga tidak mau melayani di ladang TUHAN; tidak mau dipilih menjadi imam dan raja. Ini sama dengan egois dan tidak terpilih, bahkan bisa terhilang untuk selamanya.

    Sesudah dipanggil, terlepas dari ikatan yang lama, hidup benar dan pegang pengajaran yang benar, kita diselamatkan dan diberkati, mau ke mana? Mari berdoa, supaya kita dipilih oleh TUHAN untuk bisa menjadi imam-imam dan raja-raja.

    "Dalam penataran malam ini, yang belum menjadi imam dan raja, berdoa supaya dipilih TUHAN. Oleh sebab itu, penataran imam dan calon imam diadakan seperti kebaktian biasa--Minggu, Senin dan Rabu--supaya semua diberi kesempatan. Mungkin tahun pertama belum, saya mengadakan 3 macam ibadah di tempat ini mulai tahun 2007. Sudah berapa kali penataran? Terkadang, satu tahun sampai dua kali penataran. Malam ini sudah yang ke berapa kali? Siapa tahu malam ini merupakan kesempatan kita untuk berdoa: 'Pilihlah aku, TUHAN, menjadi imam dan raja. Banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Aku tidak mau egois.' Kalau egois, benar-benar tidak terpilih dan itu artinya terhilang untuk selama-lamanya."

    Jadi, hanya bangsa kafir yang dipilih oleh TUHAN untuk melayani di ladang TUHAN--untuk menjadi imam dan raja--yang mendapat perhatian, lawatan, kemurahan dan belas kasih TUHAN.

    "Khotbah kemarin di Malang: hanya ranting yang melekat pada pokok, yang berbuah manis. Kalau sudah dipilih menjadi imam, baru berbuah dan itu yang sungguh-sungguh berkenan pada TUHAN. Kalau tidak, belum berbuah, tetapi hanya berdaun--berkat jasmani.
    Kalau TUHAN hanya berkenan pada berkat jasmani--daun--, orang di luar Yesus lebih kaya dari kita. Kita tidak perlu percaya Yesus. Ini kesalahan kita. Seringkali yang digembar-gemborkan hanya daun, bukan buahnya.
    "

    Hati-hati!Di luar ladang TUHAN--belum melayani--atau meninggalkan ladang TUHAN--sudah melayani tetapi meninggalkan pelayanan--, sama dengan kehilangan kemurahan TUHAN; kehilangan belas kasih TUHAN. Nasibnya seperti anak bungsu yang berada di ladang babi--terhilang dan binasa selamanya. Tetapi untung, anak bungsu masih bisa kembali.

    Yang belum melayani, berdoa! Yang sudah melayani, tingkatkan! Yang sudah meninggalkan pelayanan, kembali! Biarlah lewat penataran ini, =TUHAN menolong kita semua.

    Dasar pelayanan yang benaradalah memungut jelai untuk dimakan. Artinya: makan dahulu baru bekerja.

    "Kalau pengerja saya panggil: 'Ayo makan.': 'Tidak om, lagi kerja.' Wah hebat. Nanti saya masukkan koran: ada pengarja yang kerja terus, tidak mau makan. Pasti banyak yang suka. Tetapi sebenar lagi dia pingsan dan mati. Jangan! Makan dulu. Dasar untuk melayani adalah makan dulu. Banyak yang tidak mau makan. Kami hamba Tuhan, tidak mau makan tetapi melayani. Akhirnya pingsan--jatuh dalam dosa--, rebah dan tidak bangkit lagi."

    Memungut jelai untuk dimakan, artinya makan firman penggembalaan--mendengar dan taat dengar-dengaran kepada firman penggembalaan--sampai firman penggembalaan mendarah dagingdalam kehidupan kita, sehingga kita mendapatkan 2 hal:

    • Yang pertama: ada kekuatan ekstra, sehingga kita bisa tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir--sampai meninggal dunia, atau sampai TUHAN datang kedua kali--bahkan sampai di takhta TUHAN.

      Wahyu 22: 3
      22:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

      ini kekuatan makanan. Kalau tidak makan, tidak bisa dan pelayanan kita akan berguguran.

      Ada 2 kesalahan:

      1. Pelayan TUHAN kalau tidak makan firman, sebentar lagi akan berguguran.
      2. Kalau gembala tidak memberi makan sidang jemaat dengan makanan yang benar, akan berguguran juga.

      Mari, kita berdoa, biarlah lewat penataran ini, para pelayan Tuhan di tempat ini maupun di Malang, satu waktu akan menjadi tentara besar.

      "Saya hanya belajar dari om Yo dan om Pong yang memiliki 'tentara yang besar.' Grup koor dan zangkoor waktu itu, betul-betul tentara besar. Itu yang dipakai oleh Tuhan. Mari, kita juga sungguh-sungguh makan supaya tidak berguguran."

      Pegawai di dunia ada pensiun, tetapi menjadi hamba TUHAN dan pelayan TUHAN tidak ada pensiundan tidak ada cuti. Tadi disebutkan Rut memungut jelai, 'seketikapun ia tidak berhenti', artinya kita tidak boleh izin/cuti dengan sembarangan.
      Bukan berarti tidak boleh izin. Kalau izin harus sungguh-sungguh. Jangan sakit kepala sedikit, sudah izin.

      "Termasuk saya. Saya sudah pernah bersaksi tentang seorang pendeta di Nias. Jam 4 pagi menelepon saya: 'Aduh, om, doakan': 'Kenapa?': 'Kaki saya dua-duanya tidak bisa bergerak': 'Mulutnya bisa?': 'Bisa': 'Kalau begitu, tetap khotbah.' Akhirnya dia digotong supaya bisa berkhotbah. Setelah pulang, saya telepon kembali dan dia katakan: 'Puji Tuhan, om, lumayan saya bisa khotbah.' Setelah itu selang 3 hari-1 minggu, saya yang diserang. Saya sakit perut sampai tidak kuat rasanya. Saya ingat kesaksian pendeta itu. Saya ingat, yang sakit adalah perut saya, bukan mulut saya. Jadi, saya tetap berkhotbah. Saya tidak pernah sakit seperti itu. Itu dari TUHAN untuk menguji saya. Setelah khotbah langsung sembuh. Tidak ada apa-apa. Nomor satu, mulai dari saya dulu yang tidak boleh cuti sembarangan. Apalagi saya sering pelayanan ke luar, meninggalkan jemaat untuk memberitakan firman--bukan untuk istirahat dan sebagainya. Kalau datang, tidak ada alasan capek untuk tidak berkhotbah. Kalau alasan capek, lebih baik saya tidak keluar, tetapi di sini saja."

    • Yang kedua: kalau sudah makan firman, kita akan mengalami pertumbuhan rohani ke arah kedewasaan rohani.
      Artinya mengalami penyucian terus-menerus sampai sempurna--hidup dalam kesucian. Kalau ada firman, kita bisa hidup dalam kesucian.

      Untuk pekerjaan di dunia, dibutuhkan lulusan SD, SMP, SMU, S1, S2, S3; sesuai bidang pekerjaan yang dibutuhkan. Tetapi di dalam TUHAN, yang dibutuhkan adalah 'Suci'. Semakin suci, pasti semakin dipakai TUHAN.

    Inilah dasar pelayanan, yaitu mulai dengan makan--seperti Rut memungut jelai.
    Makan = taat.
    Mendengar = dengar-dengaran.
    Ini yang menghasilkan kekuatan--setia--dan kesucian.

    Sama seperti Maria, yang memilih bagian yang terbaik dan tidak akan diambil dari padanya. Ini pelayanan yang berkenan kepada Tuhan. Bukan seperti Marta yang sana-sini, tidak mau mendengar firman. Akhirnya, dia hanya menyusahkan diri.

    Lukas 10: 39, 42
    10:39. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki TUHAN danterus mendengarkan perkataan-Nya,
    10:42. tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih
    bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

    'terus mendengarkan perkataan-Nya' = Maria mendengar dan dengar-dengaran, sama seperti Rut yang memungut jelai untuk dimakan. Ini permulaan pelayanan.

    Maria taat dengar-dengaran, setia dan suci, sama dengan Maria memilih bagian yang terbaik dan kekal--tidak diambil dari padanya.
    Kita juga. Kalau kita melayani dengan ketaatan, kesetiaan dan kesucian, maka pelayanan kita adalah yang terbaik dan kekal--tidak tersandung dan meninggalkan pelayanan--, bahkan TUHAN juga akan memberikan yang terbaik untuk kita--menjadikan semua baik, sampai kita mendapat hidup kekal.
    Jangan takut! Kalau kita memberikan yang terbaik untuk Tuhan, maka Tuhan tidak pernah menipu kita.

  3. Rut 3: 8-9
    3:8. Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaringdi sebelah kakinya.
    3:9. Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

    'berbaring' = hubungan yang lebih intim--istilah yang rohani--; mengarah kepada nikah.

    "Dalam kitab Kidung Agung, tempat petiduran/ranjang adalah tempat berbaring. Ini secara rohani, yaitu antara Mempelai Pria dan mempelai wanita. Dipuji-puji orangnya, tetapi ranjangnya juga dipuji-puji. Istilah berbaring dan ranjang ini bicara soal nikah, sudah mengarah pada nikah. Kalau duduk, mengarah pada pelayanan--duduk makan, setelah itu berdiri untuk melayani. Tetapi kalau sudah berbaring, itu mengarah pada nikah."

    Syarat bangsa kafir untuk mendapat perhatian TUHAN yang ketiga: harus dikhususkan, sampai berbaring di kaki Boas.

    Tadi, kita dipanggil--hidup benar--berarti sudah mendekat kepada Tuhan.

    Lalu dilanjutkan dengan duduk di dekat kaki Tuhan--kita mendengar firman dan dipiliih; kita lebih mendekat lagi kepada Tuhan; kita setia, suci, dan melayani TUHAN.

    Setelah itu, dari sekian banyak hamba perempuan Boas yang memungut jelai, hanya Rut seorang diri yang sampai berbaring di kaki Boas. Ini namanya dikhususkan.

    Jadi, dari sekian banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih--sedikit yang mau duduk di kaki TUHAN untuk mendengar firman.

    "Kalau tidak makan, tetapi melayani, akan susah. Malah saya pernah beberapa kali pingsan sebentar saat berkhotbah, karena saya memaksa diri. Sudah tidak enak sebenarnya karena lapar. Seharusnya minum air gula dulu atau makan roti, tetapi saya paksa. Akhirnya pingsan, tetapi setelah itu bangun lagi dan bisa berkhotbah lagi. Tetapi itulah buktinya, kalau tidak makan, susah. Itu yang jasmani, apalagi yang rohani. Duduk dulu di kaki TUHAN!"

    Dari sedikit yang dipilih, hanya satu yang dikhususkan.

Inilah 3 tingkat untuk mendapatkan lawatan/perhatian TUHAN sampai masuk pesta nikah Anak Domba--lawatan selama-lamanya:

  1. Dipanggil. Lepaskan yang lama--ikatan dosa, hidup duniawi--, hidup benar dan pegang pengajaran yang benar. Kita selamat dan diberkati oleh TUHAN.
  2. Dipilih. Kita duduk di kaki TUHAN, makan firman penggembalaan, taat, setia, dan suci. Kita melayani TUHAN dan TUHAN berikan yang terbaik bagi kita.
  3. Dikhususkan sampai berbaring di kaki Boas.

Syarat untuk berbaring di kaki Boas--persiapan khusus
:
Rut 3: 2-4
3:2. Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan;
3:3. maka
mandilahdan beruraplah, pakailah pakaian bagusmudan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.
3:4. Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."

  • 'Mandi' = mandi oleh air hujan firman pengajaran benar--meja roti sajian.
    Artinya ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Pada meja roti sajian, terjadi penyucian/penebusan sampai sempurna, tidak ada kegelapan lagi; kita tidak bercacat cela--bulandi bawah kaki.

    Mulai dari seorang gembala, kalau mau menjadi mempelai, harus mandi lebih dahulu sampai tidak ada kegelapan.

  • 'Berurap/menggunakan minyak wangi' = urapan Roh Kudus--pelita emas.
    Artinya ketekunan dalam ibadah raya; kita mengalami karunia-karunia Roh Kudus yang bertambah-tambah, sampai karunia Roh Kudus menjadi permanen dalam hidup kita, yaitu menjadi makhota 12 bintang.

  • 'Berpakaian yang bagus' = mezbah dupa emas.
    Artinya ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
    Doa penyembahan adalah pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Baju lama--sifat yang lama--ditukar dengan baju baru/bagus. Kita terus diubahkan sampai menjadi pakaian/selubung matahari.

Jadi, persiapan khusus ini adalah tekun di dalam kandang penggembalaan--tidak ada tempat lainnya--, sampai ditampilkan sebagai terang dunia (matahari, bulan, dan bintang)--mempelai wanita sorga. Yesus adalah terang dunia dan kita menjadi sama dengan Dia.

Oleh sebab itu, imam-imam harus tergembala. Mulai dari seorang gembala, harus digembalakan.

Wahyu 12: 1
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulandi bawah kakinyadan sebuah mahkota dari dua belas bintangdi atas kepalanya.

Begitu kita disucikan dalam kandang penggembalaan sampai ditampilkan sebagai terang dunia, maka mempelai wanita dikejar oleh naga, tetapi dilindungi oleh TUHAN lewat dua sayap burung nasar yang besar. Ini sama seperti perkataan Rut kepada Boas: 'kembangkanlah kiranya sayapmumelindungi hambamu ini'.

Wahyu 12: 14
12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayapdari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Rut 3: 9
3:9. Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmumelindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

Jadi, yang dibutuhkan mempelai wanita TUHANadalah dua sayap burung nasar yang besar, bukan uang dan lain-lain. Ini yang kita mohonkan pada TUHAN.

Lewat ketekunan dalam penggembalan, mempelai wanita TUHAN mendapatkan dua sayap burung nasar yang besar, yaitu:

  • firman dan Roh Kudus;
  • kemurahan dan kebajikan TUHAN. Ini kita alami di dalam penggembalaan.
    Mazmur 23: 1, 6
    23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
    23:6.
    Kebajikan dan kemurahanbelaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Sem
akin tekun dalam penggembalaan, sayap semakin besar.
Dalam penggembalaan, kita bisa merasakan kemurahan dan kebajikan TUHAN yang semakin besar dalam hidup kita--bagaikan sayap yang semakin besar--lewat 3 hal:

  • lewat ketekunan dalam penggembalaan--3 macam ibadah pokok. Tekun berarti tidak bisa dihalangi. Semakin tekun, sayap semakin besar.
  • lewat makan firman penggembalaan dan taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan. Semakin taat, sayap semakin besar. Kalau tidak taat, sayap menjadi kecil.
  • lewat ujian.

Mazmur 11: 4

11:4. TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya mengujianak-anak manusia.

Salah satu bentuk perhatian TUHAN adalah ujian, supaya sayap semakin besar.
Semakin tinggi ujiannya, semakin hebat perhatian TUHAN kepada kita.

"Coba di sekolah tidak ada ujian, berarti saudara tidak diperhatikan. Apalagi kalau ada UNAS. Kalau dulu, waktu tidak ada UNAS, yang jadi guru santai saja. Begitu ada UNAS, langsung diperhatikan, jangan sampai murid tidak lulus karena menyangkut ranking sekolah."

Ulangan 32: 10-12
32:10. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
32:11. Laksana rajawali
menggoyangbangkitkanisi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnyadi atas kepaknya,
32:12. demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Di padang gurun yang tandus dan banyak binatang buas, Tuhan sendiri yang menuntun bangsa Israel--seperti rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya.
Burung rajawali bersarang dan bertelur di atas bukit yang tinggi, tersembunyi, jauh dari musuh-musuh.

Kalau telur sudah menetas, induknya mencari makan lalu diberikan pada anaknya. Tetapi satu waktu, saat anaknya sudah semakin besar, induknya datang tidak membawa apa-apa tetapi menendang sarangnya, sampai anaknya jatuh, keluar dari sarang. Kalau masih belum bisa terbang, anaknya didukung di atas sayap induk, lalu diberi makan lagi. Begitu terus, sampai satu waktu anaknya bisa terbang sendiri.

Mari, kalau Tuhan menguji kita, bukan untuk menghancurkan, tetapi justru lebih besar kemurahan dan kebajikan Tuhan yang kita alami. Semakin besar ujiannya, semakin besar kemurahan dan kebajikan TUHAN yang kita alami.
Tidak usah takut! Kalau kita tidak kuat, Tuhan akan dukung kita. Dia tidak akan membiarkan kita mati.

"Mungkin kita sudah berusaha untuk tidak marah, lalu datang ujian, ternyata kita masih marah. TUHAN dukung kita lagi. Kita minta ampun dan mohon pertolongan TUHAN. Satu waktu datang ujian lagi dan kita hanya berkata: 'Puji, TUHAN.' Berarti sudah lulus."

Kita bertahan semua. Kalau tidak kuat, ada makanan firman dan perjamuan suci. Ini kekuatan burung nasar--kita semua--, yaitu makan perjamuan suci.

Bukti sayap sudah besaradalah Ulangan 32: 12: 'demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asingmenyertai dia'--seperti Rut yang tidak mau kembali pada bangsanya dan berkata kepada Naomi: Allahmu adalah Allahku.

Tidak ada allah asing, artinya kita fokus pada pribadi TUHAN--pengajaran yang benar.

"Kalau dulu, sayapnya masih kecil, masih berharap yang lain. Baru mau membangun gereja sudah telepon: 'Halo teman, kita dulu sebangku.' Baru mau membangun, belum digali, tetapi sudah telepon lebih dulu. Ini berarti sayapnya masih ditopang-topang oleh yang lain."

Kalau sayap sudah besar, maka tidak ada allah asing. Kita tidak berharap siapapun, tetapi fokus hanya berharap TUHAN; kita mengasihi TUHAN; mengasihi dan pegang pengajaran yang benar. Kita fokus untuk berharap pada kemurahan dan kebajikan TUHAN--2 tangan TUHAN yang diulurkan.

Hasilnya:

  • Hasil yang pertama: ada perlindungan dan pemeliharaanTUHAN secara ajaib, mulai sekarang di zaman yang sulit dan kita tidak berdaya, sampai zaman antikris berkuasa 3,5 tahun di bumi.

    Saat antikris berkuasa, deposito dan ijazah tidak berlaku, tetapi yang berlaku hanya kemurahan dan kebajikan TUHAN. Oleh sebab itu, mulai sekarang kita belajar untuk berharap kepada kemurahan dan kebajikan TUHAN. Artinya kita bisa mengutamakan TUHAN lebih dari apapun juga.

  • Mazmur 118: 1-5
    118:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    118:2. Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
    118:3. Biarlah kaum Harun berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
    118:4. Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
    118:5.
    Dalam kesesakanaku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.

    Hasil yang kedua: pelukan tangan kemurahan dan kebajikan TUHAN sanggup memberikan kelegaan dan damai sejahteradi tengah kesesakan dan lembah kelam, sehingga semua menjadi enak, ringan, dan bahagia.

    Lembah kelam apa yang kita hadapi, mungkin soal ekonomi dan lain-lain; mungkin kita dalam kesesakan, kekuatiran. Mari, malam ini, kalau kita dipeluk oleh tangan Tuhan dan ada dua sayap yang semakin besar. Maka Kita pulang dengan kelegaan dan damai sejahtera.

    Bangsa Israel berjalan di padang gurun selama 40 tahun, tetapi TUHAN katakan: 'Kudukung kau dengan sayap rajawali.' Kalau hati damai, sekalipun kita berjalan kaki tetapi serasa naik burung rajawali. Ini enak dan ringan. Seringkali kita berjalan kaki untuk ibadah dan saat kita pulang, kita bisa bersyukur kepada TUHAN.

    Tetapi kalau hati tidak damai, susah. Kita pulang dengan hati damai malam ini.

  • Mazmur 136: 1-4
    136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:2. Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:3. Bersyukurlah kepada TUHAN segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:4. Kepada Dia yang
    seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

    Hasil yang ketiga: kemurahan dan kebajikan TUHAN sanggup melakukan keajaiban besar/mujizat-mujizat.

    Yesus seorang diri sampai mati di kayu salib--semua meninggalkan Dia, bahkan Allah Bapa meninggalkan Dia--, untuk mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya; untuk mengadakan keajaiban/mujizat besar bagi kita.

    Malam ini, kalau kita serasa ditinggal seorang diri--tidak ada yang memperhatikan dan menolong--jangan marah. Itu merupakan kesempatan besar bagi kita untuk bersama dengan Yesus yang seorang diri di kayu salib, sehingga kita mengalami tangan kemurahan dan kebajikan-Nya yang sanggup melakukan mujizat besar bagi kita.

    Mujizat terbesar/mujizat rohani adalah keubahan hidup, dimulai dari jujur--ya katakan: Ya, tidak katakan: Tidak.

    Kita jujur mengakui yang salah dan mendukung yang benar.
    Perempuan Siro-Fenisia yang anaknya kerasukan setan berseru pada TUHAN: 'Tolonglah aku.' Bukan: 'Tolonglah anakku.' Dia jujur mengaku bahwa anaknya begini karena dia yang bersalah. Begitu jujur, anaknya sembuh.

    Seorang ayah yang anaknya sakit ayan juga jujur: 'Tolonglah aku yang tidak percaya ini.' Bukan: 'Tolonglah anakku.' Jujur mengaku bahwa dia yang salah dan anaknya tertolong.

    Jujur, maka mujizat jasmani juga terjaid. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. TUHAN tolong kita semua.

    Mazmur 136: 13
    136:13. Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

    Kemurahan dan kebajikan TUHAN juga menolong Musa. Tadinya Musa berseru-seru--mengomel--, tetapi Tuhan menegor: 'Jangan berseru-seru! Ulurkan tanganmu!' Berseru pada TUHAN, maka mujizat rohani terjadi dan mujizat jasmani terjadi--laut terbelah.

    Kemurahan dan kebajikan TUHAN juga menolong raja Daud--yag menulis kitab Mazmur adalah Daud. Secara rohani, Daud jatuh dengan Batsyeba. Seharusnya Daud mati dirajam batu, tetapi ia diangkat oleh Tuhan.
    Secara jasmani, saat Daud melawan Goliat. Tidak mungkin, tetapi bisa menang.

Sudah banyak bukti-bukti, biarlah hidup ktia hanya bergantung pada dua tangan kemurahan dan kebajikan TUHAN--dua sayap burung nasar yang besar. Kita dikhususkan dan dipeluk tangan TUHAN.

Tadi, Musa menghadapi lembah kematian--menghadapi Firaun--sudah tidak bisa lagi. Tetapi TUHAN membelah laut.
Daud juga menghadapi lembah maut secara jasmani--kalau menghadapi Goliat, dia seharusnya mati--dan rohani--menghadapi Batsyeba, dia seharusnya mati dirajam mati. Tetapi TUHAN tolong.

Lembah apapun malam ini--lembah kelam, lembah kegagalan, lembah kejatuhan, lembah maut, lembah air mata, lembah kemustahilan, lembah kenajisan dan lain-lain--, mari berseru pada TUHAN. Kemurahan dan kebajikan TUHAN sanggup menolong dan menangkat kita dari lembah apapun. Sampai saat TUHAN datang kedua kali, kita sempurna seperti Dia, kita diangkat di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya.

Musa ditolong; Daud ditolong; Rut bangsa kafir juga ditolong.
Yang sudah di atas gunung--sudah berhasil--, jangan sombong, tetapi bersyukur pada TUHAN! Semua karena kemurahan TUHAN. Tetap berada dalam tangan pelukan kemurahan kebajikan TUHAN. Serahkan semua pada TUHAN!

Jangan putus asa di lembah apapun kita malam ini! Biarlah hari-hari ini, sebagai pelayan Tuhan, kita hanya hidup dari sayap burung nasar--tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan. Boleh punya gaji, punya semua, tetapi jangan terikat! Bukan hanya dipelihara di dunia, tetapi sampai hidup kekal.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Januari 2014 (Minggu Sore)
    ... permai dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja Mempelai Pria Surga. Tugas terakhir dari kaki dian emas pelita emas yang bercahaya mempelai wanita surga yaitu BERSAKSI dan MENGUNDANG diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya Januari . Wahyu Roh dan pengantin perempuan itu berkata Marilah Dan barangsiapa yang mendengarnya hendaklah ia berkata Marilah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 September 2018 (Rabu Sore)
    ... yang benar berasal dari mendengar firman Kristus firman Allah yang diurapi Roh Kudus. Kalau kita mendengar firman dalam urapan Roh Kudus maka Kita bisa mengerti firman Allah--firman Allah ditulis di dahi. Roh Kudus yang menolong kita karena Ia adalah Guru. Kita bisa percaya akan firman sehingga menjadi iman di dalam hati--firman ...
  • Ibadah Doa Ucapan Syukur Malang, 29 Desember 2016 (Kamis Sore)
    ... dari selatan. Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan mereka lapar dan haus jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka. Kita ditebus oleh darah Yesus di kayu salib sehingga kita mengalami pengampunan dan kelepasan dari dosa. Kita dibenarkan dan hidup dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 September 2014 (Senin Sore)
    ... maka semua manusia di dunia sudah berbuat dosa bahkan sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum merokok mabuk narkoba. dosa kawin-mengawinkan dosa seks dengan berbagai ragamnya penyimpangan seks kehancuran nikah sampai nikah yang salah. Akibatnya manusia seperti anjing dan babi telanjang dan tidak tahu malu sehingga manusia tidak bisa kembali ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Juni 2022 (Sabtu Sore)
    ... selamanya. Kita masih di dunia yang terkutuk tetapi bisa merasakan suasana taman Eden kalau kita mengalami penyucian yang tegas. Ini tujuan dari 'pengusiran'. Matius - . Karena itu berdoalah demikian Bapa kami yang di sorga Dikuduskanlah nama-Mu . datanglah Kerajaan-Mu jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Matius - . Berikanlah ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 31 Maret 2015 (Selasa Pagi)
    ... ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Orang yang tidak beribadah kepada Tuhan adalah seperti jerami sama dengan tidak berguna dan hanya menunggu untuk dibakar dan dibinasakan selamanya. Diperdalam lagi ada perbedaan antara orang beribadah dengan orang beribadah. Contohnya adalah Habel dan Kain murid dengan Yudas Iskariot. Oleh sebab itu kita harus berusaha ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 September 2013 (Selasa Sore)
    ... dengan Yesus di tahta Surga Yaitu kehidupan yang mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali. Atau kehidupan yang ditahbiskan oleh Tuhan. Jadi kehidupan yang melayani Tuhan mengalami penyertaan Tuhan. Tahbisan pelayanan tidak bisa dipisahkan dengan penyertaan Tuhan. Supaya bisa ditahbiskan dipakai ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Juli 2009 (Rabu Sore)
    ... kita mengalami keubahan hidup sebagaimana yang Tuhan mau. Korintus - Keubahan hidup itu sangat penting sehingga bisa dikatakan bahwa mati atau hidup itu tidak penting. Jadi selama kita hidup kita harus mengalami keubahan hidup. Proses untuk mengalami keubahan hidup lewat doa penyembahan. Markus - Dalam doa penyembahan yang diubah adalah rupa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019 (Minggu Siang)
    ... Api senjata api--perang dunia pertama. Asap bom atom seperti cendawan raksasa --perang dunia kedua. Belerang senjata kimia--perang dunia ketiga. Ini semua membunuh manusia secara jasmani. SENJATA APISetan tritunggal tidak puas hanya membunuh tubuh karena itu ia menggunakan senjata api secara rohani untuk membunuh jiwa dan roh manusia sehingga binasa selamanya. Ini yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Januari 2011 (Rabu Sore)
    ... di sebelah kiri Tuhan. dasar pemisahan adalah hikmat surgawi sudah dipelajari . tabiat karakter sudah dipelajari . perbuatan Matius KITA MEMBAHAS DASAR PEMISAHAN KETIGAMatius . Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. . Dan Ia akan berkata juga kepada ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.