Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding

Matius 6: 25-34
6:25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
6:26. Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:27. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
6:28. Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29. namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
6:30. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
6:31. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."


Matius 5-7 terkena pada pelataran tabernakel dan merupakan 10 hukum perjanjian baru:
  1. Matius 5: 21-26= hukum damai.
  2. Matius 5: 27-32= hukum kesucian.
  3. Matius 5: 33-37= hukum kejujuran.
  4. Matius 5: 38-48= hukum kemurahan.
  5. Matius 6: 1-18= hukum keadilan.
  6. Matius 6: 19-24= hukum kekayaan.
  7. Matius 6: 25-34= hukum iman.
  8. Matius 7: 1-6= hukum menghakimi.
  9. Matius 7: 7-12= hukum menyangkut doa.
  10. Matius 7: 13-27= hukum menyangkut berbuah-buah.
Kita membahas hukum ke-7 (hukum iman).
Iman ini menyangkut soal kekuatiran secara jasmani dan rohani (soal pelayanan, terutama saat menghadapi masalah).
Kalau kita sudah benar dalam ibadah pelayanan, maka kebutuhan secara jasmani sudah dipenuhi oleh Tuhan.
Sebab itu, biarlah kita mengutamakan yang rohani lebih dulu.

ay. 27= kekuatiran tidak bisa menambah umur kita sehasta. Tapi justru membawa kematian, kalau kekuatiran itu terlalu mendalam.
'sehasta'= satu langkah= satu detak denyutan jantung.

Jadi, setiap detak jantung kita berada dalam pengaruh kuasa Tuhan. Dan umur hidup kita diancam dengan maut.

1 Samuel 20: 3
20:3. Tetapi Daud menjawab, katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."

1 Korintus 15: 31
15:31. Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.

Setiap hari, kita berhadapan dengan maut.

3 macam maut yang kita hadapi:
  1. maut secara jasmani.
    Ibrani 9: 27
    9:27. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

  2. maut secara rohani.
    Efesus 2: 1
    2:1. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

    Mati secara rohani disebabkan karena pelanggaran atau dosa.

    Bilangan 21: 4-5
    21:4. Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
    21:5. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air,
    dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

    Maut secara rohani juga bisa dalam arti bosan dengan Firman Tuhan, seperti Israel yang muak dengan manna.

  3. maut yang kekal.
    Wahyu 19: 20
    19:20. Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Maut ini juga tidak memandang umur, bahkan bisa terjadi dimana-mana.

Yeremia 9: 21-22
9:21. "Maut telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan;
9:22. mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan."


Maut inilah merupakan musuh yang paling ditakuti oleh manusia.

Jalan keluar menghadapi maut sudah dilakukan oleh Yesus lewat kematianNya di kayu salib.

1 Korintus 15: 25-27
15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26.
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
15:27. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa
Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatudi bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.

Kalau maut sudah dikalahkan Tuhan dibawah kakiNya, maka kita juga harus berada di bawah kaki Tuhan, supaya kita bisa mengalahkan maut.
Contohnya adalah Maria yang suka berada di kakiNya Tuhan.

Lukas 10: 39
10:39. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhandan terus mendengarkan perkataan-Nya,

Duduk di kaki Tuhan= mendengarkan perkataan Tuhan= mendengarkan Firman Tuhan/Firman penggembalaan/Firman pengajaran yang benar sampai kita bisa taat dengar-dengaran. Ini sama artinya dengan hidup tergembala.

Dengan tergembala, musuh tidak akan bisa menjamah kita, tetapi Tuhan akan menolong kita, sebab kita sudah mengambil sikap yang tepat.

Tergembala ini digambarkan:
  1. seperti carang melekat pada Pokok.
    Yohanes 15: 1-3
    15:1. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
    15:2. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
    15:3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.


    Carang melekat pada Pokok supaya bisa mengalami penyucian. Dan cara melekatnya adalah lewat tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
    Ketekunan itulah yang menentukan kita aman dari maut.

    Kalau kita tekun terus menerus, tidak ada kesempatan bagi maut untuk bekerja dalam hidup kita.

    Kita harus disucikan terutama dari dosa yang membawa maut, itulah dosa Yudas, antara lain:
    • dosa mencuri.
      Yohanes 12: 6
      12:6. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

      Mencuri ini dimulai dengan mencuri milik Tuhan dalam bentuk perpuluhan dan persembahan khusus. Atau mencuri milik sesama.

    • dosa pendusta.
      Matius 26: 20-25
      26:20. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
      26:21. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
      26:22. Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
      26:23. Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
      26:24. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
      26:25.
      Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

      Yesaya 28: 15
      28:15. Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"

      = bukti bahwa dosa dusta membawa kepada maut.

      1 Yohanes 2: 22-23, 21
      2:22. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
      2:23. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.
      2:21. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa
      tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.

    • dosa pengkhianat.
      Maleakhi 2: 15-16
      2:15. Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setiaterhadap isteri dari masa mudanya.
      2:16. Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka
      jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

      = pengkhianat disini adalah tidak setia (ayat 16 diterangkan pada ayat 15).
      Tidak setia ini dalam bentuk tidak setia berpegang pada SATU Firman pengajaran yang benar.

  2. seperti keledai tertambat pada Pokok Anggur yang benar.
    Kejadian 49: 11
    49:11. Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

    Dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian seperti keledai terikat pada Pokok Anggur yang benar.

    Pengkhotbah 4: 12
    4:12. Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

    Keledai yang tertambat, ia akan diikat.
    'tali tiga lembar'= 3 macam ibadah pokok.

    Sebagai keledai yang tertambat, kita disucikan dari sifat keledai, itulah sifat bangsa kafir, terutama sifat keledai liar.

    Kejadian 16: 12
    16:12. Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."

    Sifat keledai liar= sifat Ismail yang slalu ingin membunuh/membenci saudaranya. Artinya: yang jasmani (Ismail) mau membunuh yang rohani (Ishak).

    Galatia 4: 28-29
    4:28. Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
    4:29. Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.


    Hati-hati! Jangan sampai kesibukan kita secara jasmani mematikan aktivitas rohani kita.

    Kalau kita tertambat pada Pokok Anggur yang benar, kita juga disucikan dari sifat kekuatiran.

    Markus 11: 8-9, 3
    11:8. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
    11:9. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
    11:3. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah:
    Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."

    'menghamparkan pakaiannya di jalan'= penyerahan yang setengah-setengah karena kekuatiran, sehingga tidak bisa menyerah sepenuh pada Tuhan.
    Orang yang melayani dengan kekuatiran, justru akan MENJADI PENGHALANG saat kegerakan menuju ke Yerusalem Baru.

    ay. 9= penyucian berikutnya adalah sifat kemunafikan, sebab orang-orang ini didepan berseru "Hosana", tapi di belakang, mereka berseru "salibkan Dia".
    Kalau ini disucikan, kita bisa hidup dalam kejujuran.

    ay. 3= 'Tuhan memerlukannya'= Tuhan punya kepentingan, artinya kita disucikan dari kepentingan diri sendiri, supaya kita mengutamakan kepentingan orang lain dan pembangunan tubuh Kristus.

    Filipi 2: 4
    2:4. dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
    2:21. sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.


    Kegerakan Roh Kudus hujan akhir menanti kehidupan-kehidupan yang sudah mantap dalam penggembalaan.

    Sebab itu, biarlah kita menghargai sistem penggembalaan.

  3. seperti bayi yang merindukan air susu yang murni dan rohani.
    1 Petrus 2: 2
    2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

    Tanpa Firman pengajaran yang murni, kehidupan itu tidak akan bertumbuh ke arah Yesus, tapi justru mengarah ke Babel, sekalipun secara jasmani terlihat bertumbuh.

    2 Korintus 2: 17
    2:17. Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

    Yesaya 49: 15-16
    49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
    49:16. Lihat,
    Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

    Hasil kalau kita menempatkan diri sebagai bayi:
    • 'Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku'= kita berada di gendongan Tangan Tuhan untuk memelihara kita, dan tidak ada yang perlu kita kuatirkan.
    • 'tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku'= ada perlindungan Tuhanterhadap kehidupan yang lemah.

    Contohnya adalah bayi Musa dan bayi Yesus yang sudah dihadapkan pada maut, tapi bisa dipelihara oleh Tuhan.

    Dan kita nantipun juga akan dihadapkan dengan naga, tetapi kita akan disingkirkan ke padang gurun sampai kita masuk ke Yerusalem baru. Dan disana, maut tidak ada lagi.

    Wahyu 21: 1
    21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

    Tidak ada laut, artinya tidak ada kebimbangan.

    Yakobus 1: 6-8
    1:6. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
    1:7. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
    1:8. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.


    Wahyu 21: 2-4a
    21:2. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
    21:3. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
    21:4. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan
    maut tidak akan ada lagi;
Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 02 November 2008 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan menyelamatkan orang berdosa I Petrus sebab kasih karunia menyempurnakan kehidupan kita. Jadi kasih karunia Tuhan itu menyelamatkan dan menyempurnakan sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Di luar kasih karunia maka kita tidak selamat tidak sempurna tidak bertemu dengan Tuhan dan itu berarti binasa selama-lamanya. I Petrus praktek hidup dalam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 September 2014 (Sabtu Sore)
    ... orang. Dapat disimpulkan bahwa baptisan air memiliki arti yang sangat besar dalam kehidupan kita terutama kehidupan rohani kehidupan kekal. Namun baptisan air sering dikecilkan dan hanya dianggap sebagai simbol kristiani. Mengapa baptisan air memiliki arti yang sangat penting Lewat baptisan air kita dapat melarikan diri dari murka Allah atau hukuman Allah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Juli 2016 (Kamis Sore)
    ... artinya firman Allah disampaikan secara teratur dan berkesinambungan di dalam urapan Roh Kudus. Firman pengajaran yang benar yang menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat. Meja yaitu hati dan pikiran manusia. Ada dua kemungkinan tentang meja Jika meja diisi muntah kotoran maka akan menjadi hati dan pikiran yang jahat dan najis. Yesaya ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 26 Juli 2011 (Selasa Pagi)
    ... bakaran suatu persembahan yang harum bagi TUHAN yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN. 'Meletakkan tangan ke atas kepala domba jantan' artinya Kita harus bersekutu dengan korban Kristus. Kita harus menghargai korban Kristus dengan membuang dosa. Perlakuan-perlakuan terhadap korban domba jantan pertama adalah Ayat Meletakkan tangan ke atas kepala domba jantan. Ayat Disembelih. Ayat Dipotong-potong ...
  • Ibadah Doa Malang, 12 April 2016 (Selasa Sore)
    ... tidak bersuara. Wahyu Aku tahu segala pekerjaanmu lihatlah Aku telah membuka pintu bagimu yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. Teladan kita adalah Yesus yang taat sampai mati di kayu salib. Filipi - Dan dalam keadaan sebagai ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Juni 2013 (Sabtu Sore)
    ... banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan selain dari pada Naaman orang Siria itu. Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Mei 2015 (Minggu Pagi)
    ... semua yang sudah kita capai di dunia ini tidak akan ada artinya sia-sia bahkan binasa selamanya. Berjaga-jaga tentang kedatangan Yesus kedua kali dikaitkan dengan dua hal Waktu kedatangan Yesus kedua kali adalah seperti pencuri oleh sebab itu kita harus berjaga-jaga. Menjaga pakaian putih supaya tidak dicemarkan tidak ternoda. Ada tiga ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Januari 2014 (Minggu Sore)
    ... permai dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja Mempelai Pria Surga. Tugas terakhir dari kaki dian emas pelita emas yang bercahaya mempelai wanita surga yaitu BERSAKSI dan MENGUNDANG diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya Januari . Wahyu Roh dan pengantin perempuan itu berkata Marilah Dan barangsiapa yang mendengarnya hendaklah ia berkata Marilah ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Juni 2019 (Selasa Siang)
    ... menjadi tanda yang nyata yaitu bisa dilihat dan bisa didengar dalam setiap kehidupan kita. Ada tanda Paskah Tanda pada tangan. Artinya pertobatan dalam perbuatan tingkah laku. Tanda pada dahi. Artinya pertobatan dalam pikiran hati. Tanda pada bibir. Artinya pertobatan dalam perkataan sehingga di bibir mulut ada firman pengajaran yang benar. Maleakhi Sebab ...
  • Ibadah Kunjungan di Manokwari III, 20 Maret 2013 (Rabu Sore)
    ... akan hilang lenyap. Di akhir jaman juga akan terjadi hujan es disertai api yang menyambar dari langit sampai dunia ini musnah. Ini terjadi pada saat gereja Tuhan akan keluar dari dunia ini untuk bertemu Yesus di awan-awan yang permai. Yudas Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.