Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Tema: "Mempelai datang! Songsonglah Dia!" (Matius 25:6)

Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Tengah malam menunjuk pada keadaan akhir zaman di mana manusia, termasuk anak Tuhan dan pelayan Tuhan cenderung berbuat dosa sampai dengan puncak dosa, seperti pada Zaman Nuh dan Lot.
Puncak dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, yang mengakibatkan kehancuran nikah dan buah nikah di akhir zaman.

Satu-satunya kabar yang dibutuhkan pada akhir zaman (tengah malam) adalah Kabar Mempelai (Firman Nubuatan, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun).

Dalam pemberitaan Firman, Yesus memberikan teladan dalam 2 hal:

  1. Lukas 4:43
    4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allahsebab untuk itulah Aku diutus."

    Yesus memberitakan tentang Injil Kerajaan Allah (Firman Penginjilan).
    Firman Penginjilan = Kabar Baik = susu = Firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa.

    Amsal 25:25

    25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.


    Firman Penginjilan bagaikan seteguk air untuk menyelamatkan kehidupan yang haus (orang berdosa) di tengah padang gurun dunia.

  2. Lukas 13:22
    13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajardan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

    Yesus memberitakan tentang Firman Pengajaran.
    Firman Pengajaran = Kabar Mempelai = makanan keras = pedang tajam bermata dua.

    Ulangan 32:2
    32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

    Firman Pengajaran bukan hanya seteguk air (cepat habis), namun Firman Pengajaran bagaikan air hujan yang banyak untuk memandikan dan menyucikan kita sampai sempurna, tak bercacat cela seperti Yesus.
    Perjalanan di padang gurun adalah perjalanan yang kotor, kita perlu dimandikan untuk bisa menjadi mempelai Tuhan.

    Memang kegerakan Firman Pengajaran bagaikan embun (awalnya tidak banyak yang tahu), kemudian menjadi hujan rintik-rintik (mulai diketahui orang), sampai suatu waktu menjadi dirus hujan (kuantitas dan kualitas Gereja Tuhan terpenuhi).

Firman Penginjilan penting untuk meningkatkan kuantitas (jumlah) Gereja Tuhan, namun kuantitas saja tidak cukup dan kualitas perlu ditingkatkan lewat Firman Pengajaran. 

Ada 3 kemungkinan tentang mandi (penyucian dengan Firman Pengajaran):

  1. Keluaran 2:5
    2:5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.

    Putri Firaun mandi di Sungai Nil.

    Secara rohani, Putri Firaun menunjuk pada anak setan (Firaun), yakni kehidupan yang jahat dan najis.
    Orang jahat dan najis mau mandi, menunjuk pada suatu kegerakan.

    Secara jasmani, Putri Firaun mewakili bangsa Kafir.

    Kalau digabung; Bangsa Kafir yang jahat dan najis tetapi punya kerinduan untuk dimandikan/disucikan.
    Kalau ada kehidupan yang jahat dan najis namun rindu disucikan, jangan dihalangi, tunjukkan kebenaran agar kehidupan itu bisa dibawa kepada kebenaran.

    Ada 2 kesalahan pada bangsa Kafir yang rindu disucikan:

    • Sesudah dimandikan/disucikan oleh Kabar Mempelai, namun tidak ada kemampuan untuk bertahan dalam kebenaran dan kesucian, sehingga kembali pada dosa dan kebinasaan.
      Kehidupan semacam ini digambarkan seperti babi yang sudah dimandikan tetapi kembali ke kubangan.

    • Putri Firaun dimandikan dengan air sungai Nil, bukan dengan air hujan.
      Air Sungai Nil menunjuk pada air yang kotor, campuran termasuk air-air selokan yang kotor dan juga kotoran Firaun.
      Artinya: kehidupan yang mau disucikan oleh Firman namun dicampur-aduk dengan sesuatu dari dunia (filsafat, ilmu pengetahuan, lawakan, dsb.). 
      Kalau Firman dicampur dengan yang dari dunia, maka Firman itu kehilangan nilai rohaninya dan tidak ada kuasa untuk menyucikan.

      Berapa kalipun ia mandi, tetap menjadi Putri Firaun (jahat dan najis). Berapa lama ikut penggembalaan ataupun fellowship, tetap saja jahat dan najis (tetap dalam kubangan dosa).

    Kita hanya butuh air hujan, yaitu Firman yang murni dari Alkitab, sudah cukup dan tidak perlu ditambah-tambah lagi. Firman yang murni sudah cukup untuk menyucikan hidup kita.

    Kesalahan bangsa Kafir adalah banyak tidak memanfaatkan Kabar Mempelai untuk menyucikan kehidupannya, ingin mencari yang lain yang sesuai dengan keinginannya.

  2. II Samuel 11:1-2
    11:1 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
    11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.


    Daud tidak ikut berperang saat perang, juga tidak mau mandi di saat mandi.

    Daud mewakili bangsa Israel, umat pilihan Tuhan.
    Kelemahan bangsa Israel adalah tidak mau menggunakan kesempatan untuk disucikan Firman.

    Prakteknya: Tidak setia dalam ibadah dan pelayanan, sampai suatu waktu tidak bisa beribadah dan melayani Tuhan lagi.

    Waktu untuk mandi, namun tidak mau mandi.
    Artinya:
    • Tidak mau disucikan oleh Firman Pengajaran dengan alasan apapun, terutama karena mempertahankan dosa.
    • Mengabaikan waktu mandi, yakni terutama saat Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, temasuk Ibadah Persekutuan (fellowship).

    Jangan mengabaikan kesempatan untuk disucikan, berapapun harga yang harus kita bayar!
    Kalau kita tidak mau membayar harga untuk disucikan, maka ada harga yang lebih besar yang harus dibayar.
    Contoh: Daud jatuh dalam puncak dosa, yakni dosa kenajisan.
    Kejatuhan dalam dosa kenajisan bisa lewat perbuatan, perkataan, pikiran, dsb.

    Kalau tidak mau disucikan, pasti pandangannya najis (termasuk di dalamnya pandangan yang berdasarkan kebenaran diri sendiri) serta perkataannya najis (termasuk menjelek-jelekkan, memfitnah orang lain, sampai menghujat Tuhan).

  3. Efesus 5:25-27
    5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
    5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.


    Di akhir zaman, diwakili oleh Gereja Tuhan (bangsa Israel asli dan bangsa Kafir yang sudah ditebus/diselamatkan oleh darah Yesus).

    Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga harus rela mati di kayu salib untuk bisa memandikan GerejaNya, secara double, yakni dengan air dan Firman.

    Tuhan baik dan juga adil. Pada zaman Nuh, dari seluruh dunia hanya 8 orang yang selamat. Pada zaman Lot, dari seluruh kota hanya 3 orang yang selamat.
    Di akhir zaman, kalau mau bertahan, kita membutuhkan penyucian secara double.

    Di akhir zaman, Gereja Tuhan harus memanfaatkan Kabar Mempelai dan waktu yang ada untuk disucikan.

    Dua kali Yesus memandikan sidang jemaatNya:

    1. Penyucian dengan air = penyucian lewat baptisan air.

      I Raja-raja 7:23-25
      7:23 Kemudian dibuatnyalah "laut" tuangan yang sepuluh hasta dari tepi ke tepi, bundar keliling, lima hasta tingginya, dan yang dapat dililit berkeliling oleh tali yang tiga puluh hasta panjangnya.
      7:24 Dan di bawah tepinya ada gambar buah labu yang mengelilinginya sama sekali, sepuluh dalam sehasta, merangkum "laut" itu berkeliling; labu itu dua jajar, dituang setuangan dengan bejana itu.
      7:25 "Laut" itu menumpang di atas dua belas lembu, tiga menghadap ke utara dan tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan dan tiga menghadap ke timur; "laut" itu menumpang di atasnya, sedang segala buntut lembu itu menuju ke dalam.

      Dalam Perjanjian Lama, baptisan air digambarkan sebagai laut tuangan berisi 2000 bat air (= 2000 tahun). Kita sekarang berada dalam saat-saat terakhir, yakni di akhir 2000 tahun Zaman Akhir.

      Laut tuangan dipikul oleh 12 lembu yang menghadap ke empat penjuru = 12 rasul Hujan Awal yang memberitakan tentang Injil Keselamatan (baptisan air) dari Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke empat penjuru bumi.

      Roma 6:2-4
      6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar hanya ada satu, yakni baptisan air yang menyelamatkan. Tanda baptisan air yang benar:
      • Sesuai Alkitab.
      • Sesuai teladan Yesus.

      Yesus adalah manusia yang tidak berdosa dan sebenarnya tidak perlu dibaptis. Mengapa Yesus harus dibaptis? Untuk menggenapi kehendak Allah dan untuk memberikan teladan kepada kita.

      • Syarat baptisan air yang benar: Bertobat = mati terhadap dosa, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
      • Pelaksanaan baptisan air yang benar: Dikuburkan dalam air bersama Yesus. Orang mati harus dikubur, kalau tidak pasti bertambah busuk.
      • Hasil baptisan air yang benar:Hidup baru, yakni hidup Sorgawi.

      Matius 3:15-16
      3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
      3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

      Hidup baru menentukan pintu Surga terbuka atau tidak bagi kita.
      Bukti/praktek hidup baru
      :


      1. I Raja-raja 7:25
        7:25 "Laut" itu menumpang di atas dua belas lembu, tiga menghadap ke utara dan tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan dan tiga menghadap ke timur; "laut" itu menumpang di atasnya, sedang segala buntut lembu itu menuju ke dalam.


        Ekor/buntut lembu menuju ke dalam = meninggalkan hidup lama.

        Filipi 3:13-14
        3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
        3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

        Melupakan apa yang di belakang, yakni kebanggaan-kebanggaan dan dosa-dosa (kotoran, sampah). Jangan justru mencari kebanggaan!

        Wahyu 21:8
        21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."


        Mulai dengan 8 dosa yang menenggelamkan dalam neraka, semuanya harus dibuang. 
        Kalau kita berani menanggalkan 8 dosa tersebut, maka kita seperti 8 orang yang masuk bahtera Nuh = hidup benar, selamat dan diberkati sampai ke anak cucu.

        Hidup benar adalah warisan yang terutama untuk anak cucu kita.

        Pembukanya: dosa penakut, lebih takut pada sesuatu sampai tidak takut kepada Tuhan. Penutupnya: dosa dusta.

        Selamat dan diberkati belum cukup, masih ada keturunan Nuh yang dikutuk.

      2. I Raja-raja 7:26
        7:26 Tebal "laut" itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. "Laut" itu dapat memuat dua ribu bat air.


        Kidung Agung 2:16
        2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.


        'Seperti bunga bakung yang berkembang', menunjuk pada kehidupan yang tergembala.
        Sekalipun tumbuh di tengah lumpur, bunga bakung tetap berwarna putih.
        Warna putih = hidup benar dan suci. Supaya bisa tetap hidup benar dan suci, kita HARUS TERGEMBALA.

        Penggembalaan adalah tempat untuk mempertahankan hidup benar, lanjut meningkat sampai hidup suci.

        Yohanes 21:15, 17-19

        21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
        21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
        21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
        21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

        Petrus adalah gambaran hamba Tuhan yang hebat, namun kenyataannya tidak bisa mempertahankan 'warna putih'. 
        Petrus menyangkal Yesus karena pergaulannya tidak benar, yakni Petrus berdiang di tengah para pengawal.

        Penggembalaan membendung daging (keinginan, hawa nafsu), supaya kita tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah ataupun persekutuan yang salah (persekutuan yang tidak berdasar Firman Pengajaran yang benar).

        Kalau kita bisa mempertahankan Firman Pengajaran benar, pasti juga bisa mempertahankan warna putih (kesucian).

        Tiga kali pertanyaan Yesus kepada Petrus menunjuk pada 3 macam alat dalam Ruangan Suci Tabernakel (Keluaran 25) = ketekunan dalam penggembalaan;
        • Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya = persekutuan dengan Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
        • Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = persekutuan dengan Allah Anak dalam Firman dan Korban Kristus.
        • Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

        Keberhasilan pemberitaan Firman Penggembalaan adalah bisa membawa diri sendiri untuk tekun dalam penggembalaan (3 macam ibadah pokok) dan kemudian membawa sidang jemaat untuk turut masuk/tekun dalam kandang. Di situlah kita dihitung (diperhatikan) Tuhan.

        Kelimpahan dalam penggembalaan menjadi persekutuan antar penggembalaan.

        Kalau kita tergembala, tubuh - jiwa - roh kita bergaul dengan Allah Tritunggal, sehingga kita mengalami matahari kasih Allah yang disinarkan kepada kita.
        Matahari kasih Allah membuat kita tetap tegak dan berkembang, sekalipun kita dikelilingi oleh kekotoran dan kecemaran. Kita tetap hidup dalam kebenaran dan kesucian.

        Tanpa penggembalaan, kita pasti layu dan tercampur-baur oleh kekotoran dunia, sampai menyangkal Yesus dan binasa.

    2. Penyucian dengan Firman Penggembalaan.

      Efesus 5:26
      5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,


      Setelah baptisan air, harus ada air hujan Firman Penggembalaan untuk menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat.

      Proses dimandikan dengan Firman: mendengar, mengerti, percaya, praktek Firman.

      Ibrani 4:12
      4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

      Firman Penggembalaan = pedang tajam bermata dua.

      Hasilnya:

      1. Penyucian hati, tangan (perbuatan), sampai mulut (perkataan).

        Markus 7:21-22

        7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
        7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

        Mazmur 149:6-7
        149:6. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
        149:7 untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa,


        Yakobus 3:2

        3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

        Kalau mulut sudah tidak salah lagi dalam perkataan, kita sudah sempurna sama seperti Tuhan, dari mulut hanya keluar suara penyembahan "HALELUYA".
        Sementara kehidupan yang menolak penyucian akan tertinggal saat Yesus datang, dan mereka mengerang/berteriak oleh karena pedang pembantaian.

      2. Penyucian double (air dan Firman) = penyucian/pentahiran kusta.

        Imamat 14:8-9
        14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
        14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.

        Lukas 4:27
        4:27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."

        Contoh: Namaan.
        Ada banyak orang Israel yang sakit kusta, namun perhatian Tuhan tertuju pada bangsa Kafir, termasuk pada pagi hari ini.

        Kusta = putih tapi kusta = dosa kebenaran diri sendiri, yang seringkali tidak disadari.
        Kebenaran diri sendiri yaitu:

        II Raja-raja 5:1, 9-12, 14
        5:1 Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
        5:9 Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
        5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
        5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
        5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
        5:14 Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

        • Kebenaran dengan menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan.
        • Menutupi dosa dengan pura-pura berbuat baik.
        • Menutupi dosa dengan mudah marah/gusar.
        • Selalu berprasangka buruk, sehingga muncul gosip-gosip.
        • Iri hati, kebencian tanpa alasan, seperti kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf.

        Kusta mengakibatkan kehancuran tubuh Kristus, sehingga nikah menjadi tidak indah lagi.
        Pagi ini Tuhan mau menolong kita, bangsa Kafir.

        Kusta juga menunjuk pada kemustahilan.

        II Raja-raja 5:7
        5:7 Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."


      Apa yang dilakukan Naaman?

      II Raja-raja 5:14
      5:14 Maka turunlah iamembenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

      Naaman turundan masuk ke sungai Yordan. 
      Pengertian istilah "turun":
      • merendahkan diri untuk mengakui segala dosa, kekurangan, kegagalan kita.
      • taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan, apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi.

      Di situ kita sedang mengulurkan tangan pada Tuhan, dan Tuhan juga mengulurkan tangan kepada kita. Kita hidup dalam tangan kemurahan Tuhan sehingga mujizat pasti akan terjadi.

      Sehebat apapun kita, kita harus turun: mengakui keadaan kita dan taat pada Firman.
      Maka, terjadi mujizat jasmani: ada pertolongan, segala masalah diselesaikan.
      Mujizat rohani juga terjadi: pembaharuan, sampai kita menjadi sempurna dan layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

      Yang penting adalah kita "turun", maka Tuhan akan menolong semuanya bagi kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juli 2010 (Senin Sore)
    ... jemaat. Kemarin kita sudah mendengar gadis yang bijaksana akan masuk dalam perjamuan kawin pesta nikah Anak Domba sedangkan gadis yang bodoh tidak masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah sehingga mengalami kebinasaan untuk selamanya. Wahyu . Lalu ia berkata kepadaku Tuliskanlah Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Mei 2011 (Minggu Pagi)
    ... sampai buah terakhir yaitu kita menjadi kehidupan yang sama sempurna seperti Tuhan dan siap sedia menyambut kedatanganNya kedua kali. Mungkin saat ini kita masih merasa pahit teruskan tergembala buah kecil yang masih pahit akan berkembang menjadi buah yang manis. IBADAH RAYA. Matius - . Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Juli 2018 (Minggu Siang)
    ... berdoa tidak lagi menikmati ibadah tidak mau mendengar firman. Inilah kematian rohani yang akan membawa pada kematian kedua kebinasaan di neraka selama-lamanya. Ini pentingnya penggembalaan sampai di takhtapun tetap ada penggembalaan. Di sini pentingnya gembala--Tuhan sampai bertanya kepada Petrus Adakah engkau mengasihi Aku Gembalakanlah domba-Ku. --beri makan domba-domba-Ku. Gembala tidak bisa main-main. Tugas ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha IV Malang, 24 September 2015 (Kamis Pagi)
    ... dia Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus. Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna yaitu mempelai wanita Surga. Kita harus mengenal Yesus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Maret 2012 (Rabu Sore)
    ... Kita sudah membahas tentang mengutuk dalam ibadah-ibadah sebelumnya. Malam ini kita pelajari tentang bersumpah Matius janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Bersumpah dalam arti rohani adalah menyangkal Yesus sebagai kepala menolak Yesus sebagai kepala. Matius - Lalu datanglah seorang ahli Taurat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Juni 2015 (Kamis Sore)
    ... loh batu pertama hukum dan loh batu kedua hukum. Ini menunjukkan bahwa ibadah bangsa Israel adalah ibadah sistim Taurat. Gereja Tuhan di akhir jaman juga banyak yang melaksanakan ibadah Taurat seperti bangsa Israel. Tanda-tanda ibadah Taurat Mengutamakan perkara jasmani gedung besar uang banyak figur manusia sehingga tidak mengutamakan firman pengajaran ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 April 2010 (Selasa Sore)
    ... asing dan pendatang melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Ada macam dasar gereja Yesus sebagai batu penjuru -- gt korban Kristus. Petrus - Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci Sesungguhnya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Juni 2016 (Minggu Sore)
    ... juga dalam Yudas . Tetapi penghulu malaikat Mikhael ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan tetapi berkata Kiranya TUHAN menghardik engkau Di sini mayat Musa diperebutkan antara TUHAN dengan setan. Kita harus hati-hati sudah jadi mayatpun masih diperebutkan apalagi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Maret 2014 (Rabu Sore)
    ... masih mempelajari tanda kedua 'mata-Nya bagaikan nyala api' diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Maret . Mazmur . TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus TUHAN takhta-Nya di sorga mata-Nya mengamat-amati sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. mata-Nya bagaikan nyala api artinya mengamat-amati hamba Tuhan pelayan Tuhan yang masih ada di ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Agustus 2019 (Rabu Sore)
    ... di hadapan Tuhan--'Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH 'Ada dua pengertian berdiam diri Yang pertama 'Tuhan telah menguduskan para undangan-Nya' berdiam diri dikaitkan dengan kesucian. Artinya kita harus selalu mengoreksi menghakimi diri sendiri lewat mendengar firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua kabar mempelai. Kabar mempelai akan menunjuk ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.