Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Tema:
Matius 25:6
25: 6 ... Mempelai datang! Songsonglah dia!

Pada waktu tengah malam adalah situasi paling gelap, menunjuk situasi akhir jaman di mana kita berada sekarang. Ini adalah jaman di mana dosa memuncak sampai kepada dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Satu-satunya kabar yang dibutuhkan pada tengah malam adalah Kabar Mempelai.

Ada 2 macam pemberitaan firman Allah:
  1. Injil keselamatan/ firman penginjilan/ susu.
    Efesus 1:13
    1:13 Di dalam Dia kamu juga  —  karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu  —  di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Yaitu Injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
    Prosesnya adalah:
    • Percaya pada Yesus,
    • Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
    • Lahir baru dari air dan roh, sehingga kita mengalami hidup baru, hidup Surga.
      Hidup baru adalah hidup dalam kebenaran, dan ini berarti keselamatan. Kutuk dicabut oleh Tuhan, dan berkat dicurahkan sampai anak cucu.

    Amsal 25:25
    25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

    Firman penginjilan sama dengan Kabar Baik, yaitu untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Manusia berdosa adalah bagaikan orang haus di padang gurun, yang membutuhkan seteguk air Kabar Baik untuk bisa diselamatkan. Tetapi sesudah diselamatkan, masih harus ditingkatkan.

  2. Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/ firman pengajaran/ makanan keras.
    2 Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan orang yang sudah selamat, sampai sempurna dan tak bercacat cela seperti Yesus, sama dengan mempelai wanita Surga. Sehingga kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, masuk Pesta Nikah Anak Domba, lanjut masuk Kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk Kerajaan Surga yang kekal selamanya.

    Karena mempersiapkan kehidupan kita sebagai mempelai wanita Surga, maka kabar ini disebut sebagai Kabar Mempelai.
    Kabar Mempelai ini memberitakan kedatangan Yesus kedua kali yang belum terjadi dan pasti akan terjadi. Oleh sebab itu, Kabar Mempelai ini disebut sebagai firman nubuatan.

    Ibrani 4:12-13
    4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Kabar Mempelai ini disebut juga sebagai firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran. Kalau ada dosa yang tersembunyi di dalam sidang jemaat/ gembala/ imam-imam, maka hadirat Tuhan akan tersembunyi dan sidang jemaat menjadi kering.

Sikap terhadap Kabar Mempelai:
  1. Sikap yang salah, yaitu:
    1. Menambah dan mengurangi firman. 
      Wahyu 22:18-19
      22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
      22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

      Ini terjadi sejak di taman Eden. Hawa sudah mendengar dan dengar-dengaran firman pengajaran yang benar bersama Adam, dan mereka hidup dalam suasana Firdaus. Tetapi Hawa menambah dan mengurangi firman karena mendengar suara ular, yaitu suara asing, gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

      Kejadian 3:1
      3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

      Kejadian 2:16
      2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

      Kejadian 3:2
      3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

      Hawa mengurangi kata "bebas" yang menunjuk pada urapan Roh Kudus. Ibadah pelayanan tanpa urapan Roh Kudus menjadi tidak bebas dan terikat oleh waktu.

      Kejadian 2:17
      2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

      Kejadian 3:3
      3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

      Hawa juga menambah firman pengajaran yang benar dengan kata "raba", menunjuk pada menambah firman dengan lawakan, pengetahuan, dll.

      Akibat menambah dan mengurangi firman adalah Hawa menjadi tidak taat, berbuat dosa, dan menjadi telanjang dan terkutuk, diusir dari Firdaus.

      Wahyu 22:18-19
      22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
      22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

      Di akhir jaman, juga akan terjadi lagi di mana gereja Tuhan menambah dan mengurangi firman. Akibatnya adalah tidak bisa kembali lagi ke Firdaus, tetap dalam hukuman Tuhan sampai kebinasaan.

    2. Mengejek dan mengolok firman pengajaran yang benar.
      2 Petrus 3:3-6
      3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
      3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
      3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
      3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

      Kehidupan yang mengejek dan mengolok firman pengajaran yang benar sama dengan kehidupan yang mengejek dan mengolok Nuh yang membuat bahtera.

      Pada jaman Nuh, manusia hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya). Pedang firman adalah rem sehingga kita tidak jatuh bangun dalam dosa yang mengarah pada puncaknya dosa. 
      Dosa yang diulang-ulang akan menjadi dosa kebiasaan sehingga tidak menyesal lagi. Kalau diteruskan, maka akan sampai menjadi sengaja berbuat dosa, yang mengarah pada puncaknya dosa.

      Ibrani 10:25-27
      10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
      10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.


      Di akhir jaman, juga ada dosa yang menjadi dosa kebiasaan dan dosa sengaja, yaitu dosa tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kehidupan yang biasa dan sengaja tidak beribadah akan dihukum sampai dibinasakan oleh api yang dahsyat.

    3. Menolak firman nubuat/ Kabar Mempelai.
      Markus 6:17-20
      6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
      6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
      6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
      6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.


      Herodes senang dan mengerti firman pengajaran yang benar. Herodes yang adalah kehidupan yang hebat dan tinggi tetapi bisa menerima firman. Tetapi sayang, hatinya sering diombang-ambing karena mendengar suara asing dari istri dan anak. Akhirnya Herodes menjadi bimbang dan salah pilih. Herodes tidak memilih Yohanes Pembaptis tetapi memilih istri dan anak. Suatu waktu juga memilih Yesus Barabas daripada Yesus.

      Menolak firman pengajaran yang benar ini terjadi karena mempertahankan dosa dan mempertahankan nikah yang salah. Akibatnya adalah membunuh Yohanes Pembaptis, sama dengan tidak bisa lahir baru, melainkan hanya manusia darah daging yang dicap 666. Akibatnya juga adalah masuk kehancuran nikah dan buah nikah, masuk Babel yang akan dibinasakan selamanya.

      Ini terjadi saat perpanjangan umur. Herodes yang adalah gambaran laki-laki/ gembala jangan sampai menjadi salah pilih saat perpanjangan umur, sebab akan terjadi korban istri dan anak, atau sidang jemaat. Kelihatannya Herodes makmur secara jasmani, tetapi dia sedang mati rohani dan binasa selamanya.

  2. Sikap yang benar.
    Keluaran 32:26-28
    32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHANdatanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
    32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
    32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

    Sikap yang benar adalah masing-masing kita harus menyandang pedang, artinya berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran yang benar adalah firman yang diwahyukan, dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
    Firman tidak hanya disandang, tetapi kita juga harus mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Abraham taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, tidak dicampur logika, dll, sampai bisa mempersembahkan Ishak. Ini sama dengan memihak Tuhan.

    Malam ini kita bergumul supaya kita tetap menyandang pedang firman pengajaran yang benar dan memihak Tuhan.
    Kalau kita berada di pihak Tuhan, maka Yesus sebagai Imam Besar juga di pihak kita. Kita tidak perlu takut. Untuk bisa berada di pihak kita, Yesus harus terkena pedang penghukuman di kayu salib. Demikian juga kita harus terkena ketajaman pedang firman untuk bisa memihak Tuhan.

    Yesus sebagai Imam Besar di pihak kita berarti Tuhan sedang memperhatikan kita, mempedulikan kita, bergumul untuk kita, sampai Dia berteriak di kayu salib "Sudah selesai".

    Jika kita menyandang pedang, maka kita mengalami penyucian pedang firman sampai mencapai angka 3000 [Keluaran 32:27-28]. Dalam Tabernakel, angka 3000 menunjuk ukuran Ruangan Suci (panjang 20 hasta, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta) dan Ruangan Maha Suci (panjang 10 hasta, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta). Penyucian pedang adalah sampai mencapai kesucian dan kesempurnaan.

    Kalau menolak pedang, maka akan mengarah pada angka 3000 yang lain di kuil Dagon.
    Hakim-hakim 16:25,27
    16:25 Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.
    16:27 Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribu orang laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson itu.


    Persekutuan tanpa firman pengajaran yang benar, hanya lawakan, pengetahuan, dll, maka yang ada bukan kesempurnaan, tetapi kekeringan dan kematian rohani.

    Ruangan Suci menunjuk pada kandang penggembalaan.
    Kisah Rasul 2:41-43
    2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
    2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

    Secara jasmani, kandang adalah organisasi gereja masing-masing. Secara rohani, dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat:
    • Pelita Emas (zaman Musa) --> ketekunan dalam persekutuan (hujan awal) --> ketekunan dalam Ibadah Raya (hujan akhir).
      Kita sedang bersekutu dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karuniaNya, bagaikan domba diberi minum.
    • Meja Roti Sajian --> ketekunan dalam pengajaran yang pemecahan roti --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
      Kita sedang bersekutu dengan Anak Allah dengan firman dan korban Kristus, bagaikan domba diberi makan.
    • Mezbah Dupa Emas --> ketekunan dalam doa --> ketekunan dalam Ibadah Doa.
      Kita sedang bersekutu dengan Allah Bapa dengan kasihNya, bagaikan domba bernafas.

    Gembala dan domba harus tekun dalam kandang penggembalaan. Dalam kandang penggembalaan yang benar, maka kita akan mengalami pertumbuhan ke arah kedewasaan rohani, sampai taat dengar-dengaran sehingga daging tidak bersuara. Saat taat, maka kita berada dalam tangan Imam Besar. Tetapi kalau tidak tergembala dan tidak taat, maka yang ada adalah 2000 babi. Kehidupan semacam ini sedang dirasuk setan dan tenggelam.

    Hasil dipegang oleh tangan Imam Besar:
    • Tangan belas kasih Imam Besar sanggup menolong kita tepat pada waktuNya, menyelesaikan masalah kita tepat pada waktuNya.
      Ibrani 4:16
      4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

      Kita tinggal menunggu sebab tangan Tuhan yang akan bekerja, bukan tangan kita.

    • Tangan belas kasih Tuhan sanggup untuk memberikan masa depan yang indah, berhasil, dan bahagia, tepat pada waktuNya.
      Yeremia 29:11
      29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

    • Tangan Tuhan yang menyucikan kita sampai mulut tidak salah lagi dalam perkataan, "ya" katakan "ya", "tidak" katakan "tidak".
      Yakobus 3:2
      3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      Tidak salah lagi dalam perkataan adalah hanya berkata "Haleluya". Sampai kita siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.

      Wahyu 19:6-7
      19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 September 2012 (Rabu Sore)
    ... ke belakang dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan larilah ke pegunungan supaya engkau jangan mati lenyap. . Kata Lot kepada mereka Janganlah kiranya demikian tuanku. . Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku tetapi jika ...
  • Ibadah Paskah Medan V, 30 April 2009 (Kamis Pagi)
    ... ini kita mempelajari CARA UNTUK BEBAS DARI BATU SANDUNGAN yaitu Memiliki loh batu yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama Yohanes . Petrus - harus percaya kepada Yesus sebagai batu penjuru atau harus memiliki batu penjuru. Ad. . HARUS MEMILIKI BATU PENJURU. Kalau memiliki batu penjuru baru bisa bebas dari batu sandungan. Praktik memiliki ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Maret 2016 (Minggu Pagi)
    ... di perkemahan. Tetapi jawab Musa Bukan bunyi nyanyian kemenangan bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan itulah yang kudengar. Keadaan rohani jemaat akhir jaman sama dengan keadaan rohani Israel di kaki gunung Sinai. Akibatnya adalah terjadi penyembahan terhadap anak lembu emas. Keluaran Lagi firman TUHAN kepada Musa Telah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Maret 2020 (Jumat Sore)
    ... kamu kawanan kecil Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. . Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua suatu harta di sorga yang tidak akan habis yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 Mei 2012 (Selasa Sore)
    ... menolak percikan darah sengsara bersama Yesus sehingga menjual Yesus dengan keping perak. Keluaran Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu. Tiga puluh keping perak adalah harga lembu ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 April 2020 (Selasa Sore)
    ... keluarga Allah . yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Dua macam dasar pendirian dari gereja Tuhan Para rasul dan para nabi Alkitab firman pengajaran yang benar yaitu firman Allah yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Februari 2014 (Selasa Sore)
    ... kedatangan Yesus kedua kali jalan kemuliaan. Jalan salib pengalaman kematian merupakan penentu untuk kita bisa lanjut dalam jalan kebangkitan sampai kemuliaan. Ada hal yang harus kita miliki supaya kita berhasil menghadapi jalan salib Sifat tabiat penundukan. Petrus Hai kamu hamba-hamba tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu bukan saja kepada yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Oktober 2012 (Minggu Sore)
    ... justru banyak anak Tuhan yang menjadi seteru salib tidak mau memandang salib sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Oktober . Matius - . Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata Salam bagimu. Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. . Maka kata Yesus kepada mereka Jangan takut. Pergi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Oktober 2022 (Sabtu Sore)
    ... tiga setengah tahun--siksaan dahsyat yang belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi. Pada saat itu hanya sedikit yang bertahan untuk tetap menyembah Yesus sehingga disiksa sampai dipancung kepalanya. Mereka mati tetapi saat Yesus datang ia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk menyambut kedatangan Yesus dan hidup kekal. Menjadi sama dengan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Juli 2017 (Jumat Sore)
    ... tentang pentahbisan Harun dan anak-anaknya. 'jangan rusakkan minyak dan anggur darah ' jangan rusakkan tahbisan ibadah pelayanan kepada Tuhan Ibadah pelayanan ini harus dijaga. Bagaimana menjaga tahbisan yang benar Di dalam Keluaran ada tiga bagian dasar dari tahbisan yang benar Bagian dasar yang pertama korban binatang--darahnya diambil dan dipercikkan pada pakaian imam-imam ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.