Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 4
4:4. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Ini tentang dua puluh empat tua-tua di sekeliling takhta sorga.
Dua puluh empat tua-tua terbagi menjadi 2 bagian:

  • 12 tua-tua = 12 rasul hujan awal yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal: kegerakan dalam firman penginjilan untuk membawa orang berdosa percaya Yesus dan diselamatkan--dari 12 orang bertambah menjadi 70 orang, 3.000, 5.000, sampai sekarang entah berapa jumlahnya.

  • 12 tua-tua = 12 rasul hujan akhir yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir: kegerakan dalam firman pengajaran ytang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat; menjadi tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita sorga--yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Penginjilan: untuk memanggil, dan pengajaran untuk memilih.
Hati-hati! Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih; banyak orang yang bisa mendengar injil dan percaya Yesus, tetapi sedikit yang dipilih untuk masuk pada kesempurnaan.
Sebagai contoh, orang Israel yang keluar dari Mesir sejumlah 603.550 orang, tetapi yang sampai di Kanaan hanya 2 orang, yang lain gugur. Ini akan banyak terjadi. Kita harus hati-hati!

Dua kali kegerakan Roh Kudus ini sama dengan dua kali pemecahan roti di dalam Matius 14-15 (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016):

  1. Matius 14: 13-21=> pemecahan roti pertama = kegerakan Roh Kudus hujan awal, yaitu kegerakan dalam injil keselamatan/firman penginjilan--kabar baik--untuk menyelamatkan manusia berdosa.

  2. Matius 15: 32-39=> pemecahan roti kedua: 7 roti dan beberapa ikan untuk 4.000 orang--angka 7 menunjuk pada kesempurnaan--= kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu kesempurnaan.

Dari selamat menuju sempurna, masih tanda tanya--banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih; dari pemecahan roti pertama menuju pemecahan roti kedua--apakah kita bisa berhasil dipilih atau tidak.

Waspada!Di antara dua kali pemecahan roti, terdapat 3 cerita yang menunjukkan 3 hal:

  1. Matius 14: 22-36 => Yesus berjalan di atas air dan Petrus hampir tenggelam. Sekarang, sama dengan gereja TUHAN dengan pengalamannya(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 10 April 2016).

    Dari selamat menuju sempurna, ternyata banyak yang tenggelam. Petrus saja tenggelam, apalagi kita. Harus hati-hati! Banyak yang tenggelam dan tidak sampai ke seberang--kesempurnaan.

  2. Matius 15: 1-20 => perintah Allah dan adat istiadat Yahudi. Sekarang, artinya bangsa Israel dengan kesesatannya(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 24 April 2016).

    Dari selamat sampai sempurna, banyak yang tersesat dan terhilang. Seperti bangsa Israel, banyak yang tersesat dan terhilang di padang gurun karena keras hati--mempertahankan adat istiadat dan lain-lain, hatinya berisi dosa-dosa kejahatan, kenajisan, kepahitan dan lain-lain. Tersesat dan tidak sampai ke Kanaan; selamat, tetapi tidak mencapai kesempurnaan; tersesat di padang gurun. Ini yang terjadi. Kita harus hati-hati!

  3. Matius 15: 21-28 => perempuan Kanaan yang percaya. Ini menunjuk pada bangsa kafir dengan kebutuhannya(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 April 2016).

AD. 3. BANGSA KAFIR DENGAN KEBUTUHANNYA
Jika kita bangsa kafir bisa menemukan kebutuhan yang benar, maka kita bisa selamat sampai sempurna.
Sebaliknya, kalau bangsa kafir tidak bisa menemukan kebutuhannya--hanya mencari kebutuhan di dunia--, ia tidak akan bisa selamat dan sempurna; habis dan binasa bersama dengan dunia. Jangankan sempurna, selamatpun tidak bisa!

Bangsa kafir harus mendapatkan kebutuhannya yang sungguh-sungguh--yang hakiki. Apa itu?
Matius 15: 24, 26-27
15:24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya
kepada anjing."
15:27. Kata perempuan itu: "Benar TUHAN, namun anjing itu
makan remah-remahyang jatuh dari meja tuannya."

'anak-anak' = dombanya TUHAN, yaitu umat Israel; umat TUHAN.
Waktu perempuan Kanaan--bangsa kafir--minta tolong pada Yesus, Yesus katakan: 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing'.
Jadi, istilah 'anjing' di sini adalah bangsa kafir; tidak selamat dan tidak sempurna.

Lalu. apa kebutuhan bangsa kafir?
(ayat 27): Kebutuhan mutlakbangsa kafir adalah remah-remah roti, sama dengan pembukaan rahasia firman Allah, sama dengan firman pengajaran yang benar, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab--juga dikenal sebagai firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Sekalipun bangsa kafir pintar, kaya atau hebat, kalau belum menemukan kebutuhannya--belum bisa menjilat remah-remah roti--, bahaya!
Tanpa remah-remah roti; tanpa pembukaan rahasia firman; tanpa firman pengajaran yang benar, keadaan bangsa kafiradalah:

  1. Yang pertama: seperti anak yang kerasukan setan dan sangat menderita. Sehebat apapun bangsa kafir-pandai, kaya, punya kedudukan dan lain-lain--keadaannya seperti anak yang dirasuk setan.

    Matius 15: 22
    15:22. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya TUHAN, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

    Kerasukan setan sama dengan dikuasai oleh roh jahat, roh najis, dan roh durhaka.

    Efesus 2: 2=> tentang roh durhaka
    2:2. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

    'penguasa kerajaan angkasa' = setan dengan roh jahat, roh najis, dan roh durhaka.
    Sangat berat keadaan bangsa kafir kalau tidak mau mendengar firman! Biar dia hebat, ia hanya seperti anak perempuan yang kerasukan setan dan sangat menderita; dirasuk/dikuasai roh jahat, roh najis, dan roh durhaka.

    Praktikdikuasai roh jahat, roh najis, dan roh durhaka:

    1. Dikuasai roh jahat, yaitu keinginan akan uang, sehingga menjadi kikir dan serakah--seperti Yudas Iskariot. Sangat menderita!
      Kikir =tidak bisa memberi.
      Serakah= merampas milik orang lain dan milik TUHAN.

    2. Dikuasai roh najis, yaitu dosa makan-minumdan dosa kawin-mengawinkan.
      Dosa makan-minum: merokok, mabuk, dan narkoba. Menderita, bukan enak!

      "Saya selalu katakan: Hanya setan yang mengatakan: Pesta narkoba, untuk menipu. Sebenarnya menderita, bukan pesta--kalau terkena narkoba sebentar lagi mati. Diputarbalik oleh setan!"

      Dosa kawin-mengawinkan: dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks--homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri--, sampai nikah yang salah.

      Kita harus menjaga nikah, supaya tetap benar, suci, dan satu kesatuan, sehingga kita berbahagia sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani.

    3. Dikuasai roh durhaka, yaitu:

      1. Durhaka kepada TUHAN.
        Ibrani 10: 25-27
        10:25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari TUHAN yang mendekat.
        10:26. Sebab jika kita
        sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
        10:27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan
        semua orang durhaka.

        'Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita'= durhaka kepada TUHAN, yaitu tidak setiadalam ibadah pelayanan, sampai meninggalkanibadah pelayanan.

        "Mulai dari kami.Banyak hamba TUHAN yang tidak setia. Jemaatnya masuk dalam ibadah, tetapi kita sendiri tidak berkhotbah. Ini adalah roh durhaka. Banyak yang tidak sadar. Kalau dosa membunuh atau berzinah, tahu. Tetapi dosa tidak beribadah ini yang banyak menimpa hamba TUHAN. Jarang ada hamba TUHAN yang mau memberitakan firman. Maaf, kalau gembala tidak memberitakan firman TUHAN, berarti meja roti sajian kosong dari roti. Kalau kosong dari roti, maaf, di dalam alkitab, hanya akan diisi dengan uang--meja penukar uang--, hamba TUHAN hanya menghitung uang. Lebih enak dari pada harus berdoa dan membaca firman. maafkan, roh durhaka ini betul-betul terjadi sekarang."

        Tidak setia dalam ibadah pelayanan = dosa kebiasaan dan terkutuk--tidak beribadah, tidak merasa menyesal, malah tertawa dan menantang: 'Kenapa? Tidak apa-apa kok.'
        Sebenarnya ia sudah ada dalam kutukan--terkutuk.

        Kalau meninggalkan ibadah pelayanan, ini sama dengan dosa sengaja. Ia menuju kebinasaan dan tidak ada pengampunan lagi.

      2. Durhaka dalam nikah, yaitu:

        • Suami tidak mengasihi isteri, malah berlaku kasar pada isteri,
        • isteri tidak tunduk pada suami; melawan suami,
        • anak-anak tidak taat kepada orang tua; melawan orang tua.

      Semua kedurhakaan ini akan dibakar dalam api--kebinasaan.

    Akibatdikuasai oleh roh jahat--kikir dan serakah--, roh najis--kawin-mengawinkan--, dan roh durhaka adalah terkutuk dan binasa selamanya.
    Inilah akibatnya kalau tidak ada firman pengajaran yang benar. Apapun kehebatan bangsa kafir, tidak bisa. Keadaannya seperti anak permpuan yang kerasukan setan dan sangat menderita, yaitu terkutuk dan binasa--dikuasai roh jahat, roh najis, dan roh durhaka.

    "Justru yang punya kedudukan, yang dikuasai roh jahat--korupsi dan lain-lain; serakah. Kalau tidak ada pembukaan firman pengajaran yang benar, tidak bisa menang. Orang Kristenpun--sudah menerima firman penginjilan--banyak yang ditangkap karena korupsi. Ditangkap karena narkoba juga banyak. Saya mendengar kesaksian dari hamba TUHAN lain, di LP Cipinang yang dia kunjungi, yang paling banyak terkena kasus narkoba justru orang Kristen. Tidak mampu, mungkin karena ia hanya sampai pada penginjilan--percaya Yesus--, tetapi sesudah itu tidak tahu mau ke mana. Sudah merasa cukup, padahal belum. Harus menjilat remah-remah roti, yaitu pembukaan rahasia firman--pedang firman; firman pengajaran yang benar. Itu yang bisa menghentikan semuanya."

  2. Markus 7: 30
    7:30. Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

    Ini cerita yang sama dengan Matius 15 tadi.
    'berbaring di tempat tidur'= kalau dirasuk setan, tidak bisa tidur.

    Keadaan bangsa kafir tanpa firman pengajarna yang benar yang kedua: seperti anak perempuan yang dirasuk setan, yang tidak bisa tidur.
    Kalau dirasuk setan, tidak bisa tidur; jalan terus; dipaksa tidurpun setelah kita pergi, dia sudah jalan lagi.

    Tidak bisa tidur, artinya hati tidak mengalami damai sejahtera; sama dengan tidak tenang. Mengapa?:

    1. Hati tidak damai karena tawar hati, artinya: kecewa pada sesuatu bahkan TUHAN, dan putus asa.
    2. Hati tidak damai karena ada kepahitan hati, artinya: ada kebencian, iri hati, dendam dan lain-lain.

    Akibatnya: letih lesu, berbeban berat, susah payah, dan air mata; dalam kutukan; bagaikan suasana duri-duri.

    "Sekalipun tubuh kita sehat, tetapi jika ada duri di dalam tubuh kita, pasti tidak tenang. Apalagi kalau duri di tenggorokan. Waktu kami berangkat ke Medan, isteri saya mengalami. Di pesawat saya heran kok isteri saya mau selfie terus. Saya hanya berdoa terus dan baca firman, tetapi isteri saya selfie terus. Ternyata bukan, tenggorokannya yang diselfie untuk dicari di mana durinya. Sampai di kereta api juga begitu sampai dilihat orang lain. Ternyata ada durinya di tenggorokan. Akhirnya bisa dikeluarkan. Itulah contohnya, kalau ada duri, perjalananpun tidak tenang. Hati tidak tenang, banyak yang tawar hati, pahit hati, sehingga letih lesu, berbeban berat, kesusahan, dan air mata. Betul-betul tidak tenang!"

    Inilah keadaan bangsa kafir. Kalau tidak ada firman pengajaran yang benar dan tidak bisa menikmati firman pengajaran yang benar, keadaannya benar-benar payah, apapun kehebatannya.

  3. Matius 15: 26
    15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

    Keadaan bangsa kafir tanpa firman pengajarna yang benar yang ketiga: tampil seperti anjing yang kembali menjilat muntahnya, sama dengan perkataan sia-sia/perkataan najis, yaitu dusta, fitnah, gosip, sampai menghujat TUHAN.
    Menghujat TUHAN, artinya menyalahkan TUHAN; menyalahkan firman pengajaran benar dan mendukung ajaran yang salah. Jika perkataannya sia-sia/najis, maka seluruh hidupnya najis dan sia-sia.

    Hidup kita menjadi sia-sia atau berarti di hadapan TUHAN, bergantung dari kata-kata.

    "Seperti kapal yang besar, dikuasai oleh kemudi yang kecil. Sekalipun kapalnya besar dan hebat, tetapi kalau kemudinya rusak, susah. Mau ke mana dia? Semakin hebat orang itu, semakin susah hidupnya. Kalau kapalnya kecil masih lumayan, bisa menggunakan dayung. Kalau kapalnya besar, mau didayung bagaimana? Begitu juga kita, sehebat apapun seseorang, hidupnya ditentukan oleh lidah yang kecil."

    Lidah ini juga akan dibinasakan di dalam neraka; lidah ini bagaikan api--perkataan sia-sia yang membakar atau menbangkitkan amarah orang lain. Orang tidak kenalpun bisa marah. Heran sekali.

    Yakobus 3: 5-6
    3:5. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
    3:6.
    Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuhdan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.

    'dapat menodai seluruh tubuh'= kalau perkataannya najis, maka seluruh hidupnya najis dan sia-sia.

Inilah tiga keadaan bangsa kafir jika tanpa remah-remah roti; tanpa pembukaan firman; tanpa firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Sehebat apapun bangsa kafir, keadaannya hanya seperti anak yang kerasukan setan--dirasuk roh jahat, roh najis, dan roh durhaka--, tidak bisa tidur--tidak tenang hidupnya--, dan lidahnya tidak bisa dikendalikan--perkataan sia-sia, seperti anjing menjilat muntah--sampai binasa di neraka selama-lamanya.

Jalan keluarnya adalah harus mencari kebutuhannya.

"Yang membutuhkan uang untuk anaknya sekolah, silakan. Bekerja yang keras. Kaum muda yang membutuhkan ijazah karena sekarang sulit mencari pekerjaan, silakan, saya dukung dalam doa. Setiap pagi, siang, malam selalu saya doakan supaya lulus. Tetapi kalau hanya sampai di situ kebutuhannya, sekalipun sampai tingkat tinggi, keadannya hanya seperti tiga keadaan di atas. Oleh sebab itu harus mencari kebutuhan yang mutlak. Bukan saya anti kuliah, anti bekerja, dan hanya ibadah saja. Sudah saya katakan, saya doakan dan saya juga ikut menikmati, ikut bangga jika ada seseorang yang diberkati. Saya saksikan. Anak-anak yang sekolah dan kuliahnya diberkati, saya saksikan juga. Tetapi itu semua terbatas. Kita harus sampai pada kebutuhan yang mutlak."

Matius 15: 27-28
15:27. Kata perempuan itu: "Benar TUHAN, namun anjing itu makan remah-remahyang jatuh dari meja tuannya."
15:28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga
anaknya sembuh.

Jalan keluarnya, yaitu:

  1. Jalan keluar yang pertama: berseru:'Benar, TUHAN,' artinya bangsa kafir harus menghargai dan membenarkan firman pengajaran yang benar--tidak mengkritik, mendiskusikan, dan menyalahkan firman pengajaran yang benar--sehingga bangsa kafir bisa mengakui segala dosa, kelemahan, dan kekurangannya.

    Kalau menyalahkan firman, sampai kiamat tidak akan pernah merasa bersalah. Tetapi kalau membenarkan firman, kita akan langsung mengakui dosa, kesalahan, dan kekurangan kita.

  2. Jalan keluar yang kedua: anjing menjilat remah-remah roti.
    Artinya: bangsa kafir harus memiliki kerinduan, kesungguhan, dan kebutuhan untuk:

    1. Bisa mendengar  pembukaan rahasia firman Allah--firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sekalipun keras.
    2. Bisa makanfirman pengajaran yang benar.

Apa keadaan kita malam ini sebagai bangsa kafir? Di luar firman pengajaran, keadaan bangsa kafir memang hancur-hancuran--dirasuk setan, nikah-buah nikahnya rusak dan sebagainya, tidak tenang hidupnya, sampai pada kutukan dan binasa.

Mari, jalan keluarnya adalah membenarkan firman, supaya bisa mengakui dosa/kesalahan kita. Kalau tidak, tidak mungkin bertemu TUHAN; terpisah dari TUHAN. Kalau dosa disingkirkan, baru kita bisa bertemu TUHAN.

Kemudian, menjilat remah-remah roti. Ada sikap yang sungguh-sungguh, kerinduan, dan kebutuhan untuk mendengar dan makan firman pengajaran yang benar.

Prosesmakan firman pengajaran yang benar:

  1. Mendengarfirman dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan.
  2. Mengertitentang firman pengajaran benar.
    Kalau mendengar firman dengan sungguh-sungguh, pasti bisa mengerti firman.

  3. Percaya/yakinpada firman pengajaran yang benar.

    "Inilah kekuatan bangsa kafir. Kalau kita makan nasi, lewat mulut sampai di lambung, maka kita merasa kenyang. Kalau makan firman, lewat telinga sampai ke dalam hati; kita mendengar, mengerti, sampai percaya/yakin pada firman, dan di situlah kita merasa puas."

    Kalau kita percaya/yakin pada firman pengajaran benar, maka firman menjadi iman di dalam hati, dan hasilnya:

    • kita mengalami kepuasan sorga--kenyang--sehingga kita tidak bisa digoda dan tidak akan mencari kepuasan-kepuasan dunia.
      Oleh sebab itu, hati ini perlu diisi! Kalau hati kosong, akan diisi oleh roh jahat, roh najis, dan roh durhaka; kesukaan dunia datang semua.

      "Merokok, ke diskotik, ke bioskop, pergaulan-pergaulan yang tidak baik; itu berarti kita mencari kepuasan dunia, karena tidak mengalami kepuasan sorga--hidupnya kosong."

    • Firman pengajaran yang benar di dalam hati--menjadi iman--akan menjadi rem, supaya kita tidak berbuat dosa--tidak rusak.
      Mazmur 119: 11
      119:11. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

      "Ijazah tidak bisa menjadi rem. Justru banyak orang berijazah (orang yang pandai), yang berbuat dosa, seperti korupsi, di kampus-kampus banyak terjadi perselingkuhan. Hanya firman pengajaran yang bisa menjadi rem. Kalau tidak ada rem, akan rusak. Sekalipun mobilnya mahal, tetapi semakin hebat dan canggih, kalau tidak ada remnya, akan semakin hancur. Semakin hebat seseorang, kalau tidak punya firman, akan semakin hancur. Jangan puas kalau anak kita hebat! Kalau tidak punya rem, bahaya. Kita baru mau bilang 'he....', sebentar lagi anak kita hancur."

      Baik kita yang tua maupun muda, harus ada rem. Oleh sebab itu, harus menghargai firman dan firman harus menjadi kebutuhan kita.

      Datang dalam ibadah, apa yang dicari? Kalau hanya senang saat menyanyi, tetapi saat mendengar firman mengantuk, bahaya!
      Sukacita tanpa firman sama dengan sukacita dunia.
      Kalau di dalam rumah TUHAN kita bisa menikmati firman, itu baru kepuasan sorga; kita benar-benar kenyang.

  4. Mempraktikkanfirman pengajaran yang benar.
    Kalau ada iman, tetapi tidak mempraktikkan firman, akan sama seperti setan. Dia juga percaya Yesus, tetapi praktiknya lain.

    Firman pengajaran yang benar, yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi 2 hal:

    • Perbuatan iman= perbuatan kebenaran; perbuatan yang sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
      Kalau tidak sesuai dengan firman, jangan!

    • Perkataan iman.
      Matius 15: 28
      15:28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

      Markus 7: 29
      7:29. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

      'Hai ibu, besar imanmu' dan 'Karena kata-katamu itu' = perkataan iman.

      Di luar iman/firman, bangsa kafir hanya dirasuk setan, tidak bisa tidur--termasuk stress, ketakutan--, dan tampil seperti anjing.
      Tteapi kalau sudah bisa menjilat remah-remah roti--bisa makan firman--, akan menjadi perbuatan iman--seperti Yesus--dan perkataan iman--tidak lagi menjilat muntah.

      Yohanes 15: 7
      15:7. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalahapa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

      Perkataan iman setara dengan:

      • Doa yang dinaikkan dengan dasar firman pengajaran yang benar (iman di dalam hati), untuk menarik kasih karunia TUHAN, sehingga Ia menjawab doa kita.

      • Menyeru nama Yesus/darah Yesus.
        Mari, banyak menyeru nama Yesus! Jangan menyeru yang lain!

      Perkataan iman yang menghasilkan kuasa TUHAN yang dahysat, menembusi dari zaman ke zaman:

      • Zaman permulaan--zaman Allah Bapa = zaman penciptaan (Adam-Abraham).
        Diwakili oleh Abraham.

        Kejadian 22: 5
        22:5. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kamikembali kepadamu."

        Dulu, umat Israel sembahyang dengan mempersembahkan korban binatang. Karena itu bujang-bujangnya Abraham tenang-tenang saja.
        'kami akan sembahyang', 'kamikembali kepadamu' = perkataan iman dari Abraham: 'Saya dan Ishak mau sembahyang, nanti saya dan Ishak akan kembali'; seharusnya Abraham kembali seorang diri karena Ishak sudah dipersembahkan, sesuai perintah TUHAN kepada Abraham.

        Sudah mustahil, tetapi kalau kita bangsa kafir juga punya kata-kata iman seperti Abraham, kita akan bertemu dengan Jehova Jireh--dari tidak ada menjadi ada. TUHAN mampu menolong kita.

        Abraham memiliki kata-kata iman, karena ia yakin, sekalipun Ishak sudah dikorbankan, TUHAN mampu membangkitkannya (dari tidak ada menjadi ada: Roma 4: 17: 'seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang matidan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.').

        Abraham memiliki perkataan iman, sama dengan doa yang dinaikkan dengan dasar iman, sehingga Abraham--sekarang kita menyeru nama Yesus--mendapatkan kuasa TUHAN(Jehova Jireh), yang sanggup menciptakan dari tidak ada menjadi ada: untuk memelihara hidup kita di zaman sekarang yang sulit, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun, bahkan memelihara kita sampai hidup kekal. Jangan ragu-ragu malam ini!

        Menghadapi zaman sekarang yang sulit, sampai nanti saat antikris berkuasa di mana ijazah dan lain-lain tidak berlaku, kita harus memiliki kata-kata iman.
        Bangsa kafir di luar firman memang keadaannya hancur lebur, tetapi kita masih diberi kesempatan untuk menjilat remah-remah roti: mmbenarkan firman; jangan mengkritik, memperdebatkan atau mendiskusikan firman.

        Alkitab ini sudah benar, mau diselidiki dari manapun, sudah benar. Untuk apa lagi kita diskusikan dan lain-lain? Itu sama artinya dengan menganggap TUHAN itu tidak benar--masih bertanya-tanya, TUHAN itu benar atau tidak.
        Tetapi kalau kita mantap bahwa TUHAN itu benar, maka kita bisa mengakui kesalahan kita.

        Selama masih bertanya: Ini benar atau tidak?, ia tidak akan pernah mengakui kesalahannya, malah lama-lama akan menyalahkan TUHAN--pengajaran yang benar. Ini benar-benar bahaya!

        "Gembala saya Bpk In Juwono, dan gembala serta guru saya, pendeta Pong, selalu menekankan: Tidak mau diskusi, karena kalau masih bertanya: Benar atau tidak, tidak akan pernah mengakui kesalahannya, malah terakhir menyalahkan orang lain dan TUHAN."

        Mari, kebutuhan kita bangsa kafir adalah menjilat remah-remah roti. HARUS!Kalau tidak, semuanya akan sia-sia. Satu saja, misalnya tidak punya rem, semakin hebat kuliah dan pekerjaannya, ia akan semakin keras menabrak dan hancur hidupnya.

        Mari, menjilat remah-remah roti, sampai kita punya perbuatan iman--perbuatan benar--dan perkataan iman. Jangan menggunakan mulut ini untuk hal-hal yang salah, tetapi banyak menyembah TUHAN--menyeru nama Yesus--sampai kita mendapatkan kasih karunia TUHAN, yaitu kuasa penciptakan; dari tidak ada menjadi ada: tidak ada dmba menjadi ada domba. Kuasa penciptaan juga sanggup memelihara hidup kita di tengah dunia yang semakin sulit sampai yang mustahil pada zaman antikris.

      • Zaman pertengahan--zaman Allah Anak (Abraham-kedatangan Yesus pertama kali).
        Diwakili oleh perempuan Kanaan.

        Markus 7: 29-30
        7:29. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
        7:30. Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang
        setan itu sudah keluar.

        Matius 15: 27-28
        15:27. Kata perempuan itu: "Benar TUHAN, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
        15:28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "
        Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

        Perempuan Kanaan--bangsa kafir--memiliki kata-kata iman, sama dengan doa yang dinaikkan dengan dasar iman--menyeru nama Yesus--sehingga mengalami kuasa pertolongan TUHAN: sakit menjadi sembuh; masalah yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN.

        Kita menghadapi masalah-masalah yang mustahil--seperti sakit dirasuk setan dan tidak bisa dibawa ke mana-mana--, tetapi kalau kita berdoa dengan iman, maka yang mustahil menjadi tidak mustahil.

        Apapun masalah kita hari-hari ini, mari, isi dulu dengan firman. Justru saat-saat menghadapi pencobaan, kita harus lebih intensif lagi mendengar firman. Sangat salah kalau tidak datang lagi dalam ibadah karena pencobaannya berat.

        Kebutuhan kita bangsa kafir adalah mendengarkan firman pengajaran yang benar, yang keras, dan yang menunjuk dosa-dosa ('Kamu anjing!'). Tidak apa-apa, terima saja, sampai firman menjadi iman yang mendorong kita untuk praktik firman; menjadi perbuatan iman--perbuatan benar. Ini yang ditunggu oleh TUHAN.
        Diperbaiki dulu bangsa kafir ini, supaya perbuatan dan lidahnya benar, sehingga bisa menaikkan doa dengan dasar iman. Dan pasti ada kasih karunia TUHAN, sehingga kita mengalami kuasa pertolongan TUHAN.

        Sekalipun masalah sudah mustahil, ada kuasa pertolongan TUHAN yang menolong kita tepat pada waktunya. Yang mustahil menjadi tidak mustahil.

      • Zaman akhir--zaman Allah Roh Kudus (kedatangan Yesus pertama kali-kedatangan Yesus kedua kali).
        Diwakili oleh gereja TUHAN--kita semua.

        Kita hidup di zaman paling akhir, sesudah kita tidak ada zaman lagi. Ini merupakan kesempatan terakhir bagi kita. Oleh karena itu TUHAN tunjukkan dari zaman ke zaman. Jangan ragu! Sudah ada 2 saksi. Kalau ada 2 saksi, berarti perkara itu sah. Tinggal bagaimana kita sekarang.

        Kita juga mengikuti contoh dari Abraham dengan kata-kata iman untuk menghadapi keadaan di mana tidak ada domba dan anaknya harus dikorbankan. Tetapi ia yakin, Ishak akan kembali. Berarti ia yakin di sana pasti ada domba, ada yang dikorbankan--dari tidak ada menjadi ada.

        Perempuan Kanani juga yakin bahwa TUHAN bisa menolong anaknya; ada kuasa pertolongan TUHAN.

        Terakhir, di akhir zaman, gereja TUHAN--kita semua--juga ada kata-kata iman.
        Wahyu 22: 20-21
        22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, TUHAN Yesus!
        22:21.
        Kasih karunia TUHAN Yesusmenyertai kamu sekalian! Amin.

        'Ya, Aku datang segera!' = Yesus sudah siap untuk segera datang kembali kedua kalinya.

        'Amin, datanglah TUHAN Yesus' = jawaban kita; kata-kata iman dari gereja TUHAN, yang sama dengan doa yang dinaikkan dengan dasar iman--menyeru nama Yesus--, sehingga kita mendapatkan kasih karunia TUHAN untuk mengalami kuasa nama-Nya, yaitu kuasa pembaharuan/keubahan hidup.

        Kalau tidak berubah, tidak bisa siap. Istilah 'siap', artinya disucikan dan diubahkan--yang jelek/dosa dipotong oleh tajam pertama dari firman, dan tajam kedua untuk membaharui.
        Karena itu firman pengajaran yang benar disebut dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
        Kalau dipotong saja, akan cacat, oleh sebab itu perlu tajam kedua untuk membaharui.
        Contohnya, tangan yang mencuri dipotong dan dibaharui menjadi tangan yang bisa membari.

        Pembaharuan merupakan mujizat terbesar yang tidak bisa ditiru oleh setan. Kuasa pembaharuan adalah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari mulut harus jujur. Tidak boleh ada dusta!

        Efesus 4: 21, 24-25
        4:21. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajarandi dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
        4:24. dan
        mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
        4:25. Karena itu
        buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

        'menerima pengajaran'= remah-remah roti.
        Manusia baru; manusia rohani seperti Yesus adalah kehidupan yang jujur; tidak boleh ada dusta--benar katakan: Benar.

        Jangan mencari muka! Yang tidak benar dikatakan benar, padahal dalam hati berkata: 'Ini tidak benar.' Atau 'Benar, tetapi...,' 'tidak benar, namun...' Ini sama dengan ular.

        Jujur dimulai dari soal pengajaran.
        Kalau pengajaran itu benar, harus kita miliki, jilat, dan nikmati, sampai kita praktikkan.
        Kalau tidak benar, harus kita hindari. Kalau sudah tahu itu tidak benar, tetapi masih mau ikuti, ia bukan manusia baru dan tidak mengerti pengajaran. Tidak menjilat pengajaran, tetapi (maaf) menjadi penjilat (mencari muka)--menjilat yang negatif.

        "Kita yang pegawai, kalau atasan salah, jangan berkata: 'Oh, benar pak, bagus pak.' Ini penjilat. Tetapi kalau menjilat firman, kita bisa berkata: 'Bahaya, pak. Itu tidak benar.' Saya sebagai hamba TUHAN juga berusaha.

        Sekalipun saya harus menghadapi beberapa orangpun, bahkan orang yang lebih tua, kalau tidak benar, saya tetap katakan saya tidak setuju. Biar saya mau dikata-katai apa saja atau dipaksa, saya tidak mau dan saya katakan: 'Dari segi AD/ART tidak benar; dari segi firman tidak benar. Saya tidak mau.' Dianggap melawanpun, terserah.

        Kita harus berusaha. Tentunya tidak langsung 100%, tetapi kita berusaha, benar katakan: Benar, salah katakan: Salah. Siapa tahu dengan menasihati pimpinan kita atau orang di luar TUHAN, yang belum mengenal pengajaran, mereka bisa sadar.

        Saya ingat ketika mengurus sertifikat untuk asrama putera. Seharusnya uangnya saya gunakan untuk membeli mobil, karena mobil suka mogok. Akhirnya harus membuka Lempin-El, tidak jadi beli mobil, tetapi beli asrama. Waktu itu tahun 2003. Ternyata sertifikatnya tidak kunjung keluar.

        Notaris yang mengurus ini seorang Doktor di bidang hukum. Saya merasa ditipu, setiap kali saya telepon: 'Sudah selesai punya saya, Pak?': 'Iya Pak, saya di depan komputer, tinggal pencet saja.' Lalu saya telepon lagi, ternyata masih keluar makan. Saya berpikir, ini sudah tidak benar. Akhirnya saya datangi. Petugas keamanannya sudah siap, dikira saya mau marah-marah. Tetapi saya katakan: 'Saya hanya mau bertemu direkturnya.': 'Oya pak, silahkan!'

        Lalu saya katakan: 'Saya tidak mengurus sertifikat ini lagi, Pak. Tetapi saya mau memberi tahu Bapak tentang firman, soal dusta. Dari tadi saya disuruh ke sana ke mari. Ini dusta semua. Bapak harus tahu, dusta itu yang nomor satu ke neraka. Sudah terserah bapak, mau diambil atau bagaimana. Yang penting ini uang pribadi saya, saya gunakan untuk membeli asrama, untuk TUHAN, untuk menampung siswa. Saya sendiri tidak punya rumah juga.' Dia kaget.

        Akhirnya dia berkata: 'Satu minggu selesai, Pak': 'Terserah bapak, mau seminggu, satu tahun atau bagaimana.' Besok sorenya, sertifikatnya sudah sampai di tangan saya. Begitu, harus dilawan dengan kebenaran dan kejujuran.
        "

        Di taman Getsemani, Yesus bertanya: 'Siapa yang kau cari?': 'Yesus': 'Akulah Dia.' Yesus bisa saja menunjuk yang lainnya, tetapi Ia tidak begitu. Begitu Yesus jujur, rebahlah para prajurit yang mau menangkap Yesus.
        Itulah kejujuran dan TUHAN pasti beserta kita.

        TUHAN bergaul erat dengan orang yang jujur. Bergaul erat artinya seperti bayi dalam gendongan ibu; tidak ada yang bisa menjamah kita. Mari, kita berusaha untuk bisa jujur.

        Jujur juga berarti menjadi rumah doa.
        Inilah orang-orang yang siap berseru: 'Amin, datanglah, TUHAN Yesus!'.
        Apa kesiapan kita? Jujur!
        Kalau belum jujur; masih ada dusta, jangan berkata: 'Amin, datanglah TUHAN Yesus.' Bahaya! Sebab pasti tertinggal saat Yesus datang. Tetapi katakan: 'Tunggu, Yesus!'

        Kalau sudah jujur, kita akan terus diubahkan, sampai jika Yesus datang kembali kedua kali, kita menyerukan kata-kata iman: 'Haleluya!' Tidak salah lagi dalam perkataan, sempurna (Yakobus 3: 2), untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan duduk di takhta TUHAN.

        Tadi, dua puluh empat tua-tua ada di sekitar takhta, kita juga. Kalau kita mengikuti kegerakan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir, kita akan sampai di takhta TUHAN bersama dengan Dia.

Mari, hari-hari ini ada perkataan iman dari kita bangsa kafir: ada kuasa penciptaan dari tidak ada menjadi ada, kuasa pertolongan dalam segala hal, dan kuasa pembaharuan--jujur. TUHAN tolong kita semua.

Kata-kata iman sama dengan menyeru nama Yesus. Biar kuasa dan kasih karunia-Nya turun di tengah-tengah kita semua. Jangan membatasi kuasa TUHAN!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 November 2017 (Sabtu Sore)
    ... ujian. Saya belajar tetapi waktu itu sibuk sekali dalam kegiatan di gereja--saya pengurus kaum muda seluruh Indonesia-- tetapi saya berusaha belajar. Tetapi masih rasa kurang mantap. Jadi saya datang ujian lihat teman-teman saya sudah siap semua saya tambah takut. Ternyata setelah dibagikan soalnya bukan teori tetapi menghitung. Saya sudah senang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Agustus 2010 (Minggu Sore)
    ... itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah Ini terimalah kepunyaan tuan . Maka jawab tuannya itu Hai kamu hamba yang jahat dan malas jadi kamu sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Februari 2020 (Sabtu Sore)
    ... tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang . Jikalau tidak ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. . Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Januari 2023 (Selasa Sore)
    ... dua puluh tiga tahun. Yeremia - . Firman yang datang kepada Yeremia tentang segenap kaum Yehuda dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia raja Yehuda yaitu dalam tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar raja Babel. . Firman itu telah disampaikan oleh nabi Yeremia kepada segenap kaum Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem katanya ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 15 Februari 2011 (Selasa Siang)
    ... semesta alam sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang merekaAda perbedaan antara orang Israel dan orang Mesir antara orang yang percaya kepada Yesus dan yang tidak percaya kepada Yesus. Juga ada perbedaan antara orang yang beribadah dan tidak beribadah. Lebih tajam lagi ada perbedaan antara orang yang tergembala dan tidak tergembala. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 November 20010 (Senin Sore)
    ... mengalami pertumbuhan rohani. KALAU PENGGEMBALAANNYA BENAR KITA AKAN MENGALAMI LAWATAN TUHAN seperti kota Nain. Kalau penggembalaan tidak benar hanya akan menuju kuburan janda dan anaknya yang mati di kota Nain menuju kuburan sudah dijelaskan pada Ibadah Raya Surabaya November . ay. Yesus tampil sebagai Gembala Agung untuk memisahkan kambing dengan ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 05 April 2015 (Selasa Pagi)
    ... Allah Yakub. Allah Abraham Allah Bapa Tuhan. Allah Ishak Anak Allah Yesus. Allah Yakub Allah Roh Kudus Kristus. Jadi nama Tuhan adalah Tuhan Yesus Kristus yang kita sebut dalam nama Yesus. Dalam segala perkara biar kita selalu menyebut nama Tuhan Yesus Kristus sama dengan nama Yesus. Dalam Perjanjian Lama nama Tuhan ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Mei 2019 (Kamis Sore)
    ... yang keras dan menolak firman sehingga masuk penghukuman dan binasa. Hanya sedikit manusia yang mau menerima nasehat firman yang benar sehingga hanya sedikit yang selamat dan memperoleh hidup kekal. Keluaran - Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat seperti yang belum pernah terjadi di ...
  • Ibadah Persekutuan Medan II, 18 Januari 2023 (Rabu Pagi)
    ... Allah loh batu yang ditulisi oleh jari Allah. Keluaran Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah ditukik pada loh-loh itu. Batunya dari Allah dan ditulisi oleh jari Allah. Jadi dua loh batu mula-mula menunjuk pribadi Yesus sebagai perwujudan kasih Allah. Yohanes Pada mulanya adalah Firman Firman itu bersama-sama ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Agustus 2018 (Rabu Sore)
    ... terobek. Pada saat Yesus mati di kayu salib dengan lima luka utama pintu tirai terobek. Kalau dibandingkan dengan Lukas bisa kita simpulkan kalau kita merobek daging dengan lima sifat tabiatnya di dalam doa penyembahan kita akan mengalami lima luka Yesus terutama luka kelima--luka terbesar dan terdalam di lambung Yesus yang merupakan kemurahan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.