Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Wahyu 7
Dalam susunan Tabernakel, kitab Wahyu 7 terkena pada buli-buli emas berisi manna--salah satu alat di dalam tabut perjanjian.

Ibrani 9: 3-4
9:3.Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
9:4.Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

'tempat yang maha kudus'= ruangan maha suci Tabernakel--menunjuk pada kesempurnaan.
'mezbah pembakaran ukupan dari emas'= yang dimaksud di sini adalah ukupannya saja, sedangkan mezbahnya tetap di ruangan suci; ukupannya sudah dibawa ke ruangan maha suci.

Buli-buli emas berisi manna diletakkan di dalam tabut perjanjian, di ruangan maha suci. Ini menunjuk pada:

  • Iman yang permanen/sempurna.
  • Kehidupan yang sempurna/mempelai wanita sorga.
    Nanti kita baca, kitab Wahyu 7 terdiri dari dua bagian:

    • Ayat 1-8= mempelai wanita/kehidupan yang sempurna dari bangsa Israel.
    • Ayat 9-17= mempelai wanita/kehidupan yang sempurna dari bangsa kafir.

    Kalau digabung, ini adalah tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    "Hanya Pdt. van Gessel satu-satunya yang mendapat wahyu bahwa kitab Wahyu 7 ini terkena pada buli-buli emas berisi manna."

Sebenarnya manusia darah daging--di dalam kitab Keluaran--adalah bejana tanah liat/buli-buli tanah liat--kita dibentuk dari tanah liat.
Sifatnya tanah liat: rapuh, gampang pecah, hancur, dan binasa selamanya. Itulah keadaan bejana tanah liat, kita semua, siapapun kita. Berbeda dengan malaikat, malaikat itu penurut, kalau sampai berbuat dosa, tidak ada pengampunan lagi; kalau manusia darah daging masih ada penebusan.

Jika buli-buli tanah liat diisi dengan perkara dunia yang hebat: kepandaian, kekayaan, kedudukan dan lain-lain, maka nilainya menjadi lebih tinggi dari buli-buli tanah liat, yaitu seharga buli-buli pualam, tapi juga mudah pecah dan hancur binasa--kita ingat waktu seorang perempuan mengurapi Yesus, dia membawa buli-buli dari pualam, dan dipecahkan juga.

Oleh sebab itu buli-buli tanah liat harus diisi dengan manna dari sorga/roti dari sorga, itulah firman Allah, terutama firman pengajaran yang benar. Ada penginjilan, kita sudah percaya Yesus dan selamat, lanjutkan untuk diisi dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini adalah harta sorga--kehidupan kita diisi dengan harta sorga, barulah kita menjadi kuat.

2 Korintus 4: 3-4, 7-9
4:3.Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4.yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
4:7.Tetapi hartaini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9. kami dianiaya, namun
tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

Penginjilan= memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali untuk menyelamatkan--sudah kita terima.
Tetapi masih ada cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria untuk menyucikan dan menyempurnakan kita.

Ayat 7= 'harta ini'= harta sorga, itulah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Ayat 8= kalau bejana tanah liat ditindas, akan hancur; kalau hanya diisi kepandaian, akan hancur--putus asa dan lain-lain--, tetapi kalau diisi firman, tidak akan hancur.
Ayat 9: 'tidak ditinggalkan sendirian'= kalau ada firman, Tuhan beserta kita, sampai mautpun tidak bisa menjamah kita.

Bejana tanah liat harus diisi dengan harta sorga, yaitu firman penginjilan, dan terutama firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (kabar mempelai), supaya kita memiliki kekuatan; kita tidak lagi rapuh, hancur, dan binasa, tetapi justru menjadi buli-buli emas berisi manna--kehidupan yang sempurna seperti Yesus.

Ada tiga sikap terhadap firman pengajaran yang benar--mau diisi firman, tetapi masih ada tiga sikap--:

  1. Kisah Rasul 5: 33
    5:33.Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati merekadan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.

    Sikap pertamaterhadap firman pengajaran yang benar: menolakfirman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menusuk hati (sikap negatif).

    Menusuk hati= menyatakan dan menyucikan dosa-dosa mulai dari dalam hati--gudangnya dosa. Ini yang ditolak.
    Akibatnya: sakit hati, timbul kebencian tanpa alasan, sampai membunuh. Membunuh ini sekarang bisa dalam bentuk perkataan--memfitnah dan sebagainya--, tetapi nanti membunuh yang sesungguhnya seperti antikris; dia ikut dengan antikris dan menjadi sama dengannya.

    Mulai dari kitab Kejadian, Kain ditegor oleh Tuhan. Persembahannya tidak diterima oleh Tuhan, sehingga mukanya muram dan hatinya panas. Tuhan berkata: Mengapa mukamu muram? Engkau harus berkuasa atas dosa.Ini merupakan perkataan yang keras, tetapi Kain menjadi sakit hati, benci tanpa alasan, lalu membunuh Habel. Sejak kitab Kejadian sudah ada penolakan terhadap suara Tuhan/pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Nanti di akhir zaman, antikris berasal dari kita, yaitu kehidupan yang tidak sungguh-sungguh, salah satunya tidak mau menerima firman pengajaran yang benar/penyucian, berarti ia tidak mau diisi firman sehingga dosanya yang bertimbun di dalam hati. Hati ini berisi firman, Roh Kudus, dan kasih. Kalau tidak ada itu, yang ada di dalam hati hanya dosa atau yang lain.

    Seperti Bartimeus, ia melayani tetapi tetap mempertahankan jubah kumal--tetap berbuat dosa. Tidak bisa! Ia tiap hari bekerja--mengemis--, tetapi memakai jubah kumal, tidak mau disucikan--seperti Kain di zaman permulaan, dan antikris di zaman akhir.

    Hat-hati! Banyak kebencian tanpa alasan sampai membunuh dengan perkataan--gosip yang tidak benar--, sampai nanti membunuh tubuh --menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan.

  2. Matius 26: 23-25
    26:23.Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
    26:24.Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
    26:25.Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

    Sikap keduaterhadap firman pengajaran yang benar: mengelakdari firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; tidak mau terkena firman; tidak mau diisi firman (sikap negatif).

    Yudas tidak mau diisi firman; tidak pernah mau terkena firman, karena ada keinginan akan uang, sehingga yang ada di perut hatinya adalah dosa yang bertimbun-timbun.
    Akibatnya: perut hatinya pecah dan isi perutnya terburai ke luar; dipermalukan dan binasa selama-lamanya.

    Siapapun kita, kita hanya bejana tanah liat. Kalau tidak diisi firman, akan tetap hancur.

  3. Kisah Rasul 2: 37
    2:37.Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

    Sikap ketigaterhadap firman pengajaran yang benar: menerimafirman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (sikap positif).

    Prosesmendengar firman sampai hati sangat terharu:

    • Mendengar firman dengan sungguh-sungguh, dan dengan suatu kebutuhan.
      Ini sikap yang harus diperbaiki.

      "Tadi malam, ibadah kaum muda bicara soal pintu sorga, yaitu pintu gerbang, pintu kemah, dan pintu tirai. Mulai masuk sorga adalah lewat pintu gerbang, artinya mendengar firman. Segala sesuatu yang menyangkut sorga dimulai dari mendengar firman yang benar. Tidak bisa tidak!"

      Setan menghalangi orang mendengar firman, tetapi kalau tidak bisa dihalangi, dia kasih firman yang salah--salah pintu--, sehingga tetap masuk neraka. Tidak bisa main-main dalam mendengar firman!

      Jadi untuk soal firman kita bukan menghakimi. Kalau untuk dosa, baru kita menghakimi. Untuk firman, kita menghindari.

      "Di dalam alkitab memang ada istilah 'menghakimi dalam firman'--dituliskan oleh opa van Gessel, di Injil Matius 7: menghakimi soal firman artinya selektif, jangan sembarangan. Harus mencari yang benar, hindari yang salah!"

      Ini penentuan. Bejana juga. Biar sudah diisi ijazah, kalau tidak diisi firman, akan hancur. Harus diisi dengan firman, tidak bisa tidak.

      Kerajaan sorga dimulai dari mendengar. Biar dia khotbah dan sebagainya, kalau tidak benar dalam mendengar firman--firmannya benar tetapi caranya tidak benar--, juga akan keluar dari pintu gerbang. Mendengarnya benar, tetapi firmannya tidak benar, rugi! Salah pintu!

      "Bukan berarti hanya di sini yang benar. Bukan! Yang benar adalah alkitab, itu saja."

      Kalau bangsa kafir sungguh-sungguh dalam mendengar firman--seperti anjing menjilat remah-remah roti; tidak ada sisanya--baru bisa sampai hati terharu.

    • Mengerti firman pengajaran yang benar.
    • Kalau sudah mengerti firman, akan mulai lambat berkata-kata--jangan ada dusta, gosip--, dan lambat untuk marah.

      "Saya masih kurang di sini, berarti kurang mengerti."

    • Percaya/yakin pada firman sehingga firman Allah menjadi iman di dalam hati. Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menjadi iman di dalam hati; menusuk/menyucikan segala yang kotor di dalam hati/menerangi segala yang gelap di dalam hati, sehingga hati kita bisa terharu dan mengaku. Kita sadar akan kegelapan dosa-dosa, menyesal, dan mengaku--'hati percaya dan mulut mengaku'.

      Hasilnya: kita mengalami pengampunan dosa oleh darah Yesus dan diselamatkan.

      "Kalau ingat hidup kita yang lama, dan sekarang bisa seperti sekarang, kita akan sungguh-sungguh terharu: Untung saya menerima pengajaran. Itu saja yang keluar dari mulut, apalagi saat menyembah Tuhan kita diingatkan dosa-dosa kita yang lalu, supaya kita tidak sombong biarpun sekarang diberkati dan dipakai Tuhan."

    • Praktik firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bemata dua di dalam setiap langkah hidup kita. Tidak boleh dipilah-pilah! Firman sekeras apapun harus kita praktikkan.
      Ini adalah keyakinan pada firman pengajaran yang benar.
      Mari, sungguh-sungguh!

    Sekeras/setajam apapun firman, itu adalah uluran tangan Tuhan bagi kita. Kalau kita bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mempraktikkannya, kita juga akan mengulurkan tangan pada Tuhan. Tuhan mengulurkan tangan lewat firman, dan kita mengulurkan tangan kepada-Nya; kita hidup di dalam tangan Tuhan; kita hidup dari iman/firman pengajaran yang benar. Kita hidup dalam tangan Tuhan saat kita mendengar firman sampai hati terharu.

    Sungguh-sungguh, pada saat ini, buli-buli tanah liat kalau hebat, dielu-elukan luar biasa, tetapi tetap bejana pualam yang rapuh, retak, dan hancur. Tidak mampu.
    Harus diisi dengan firman penginjilan dan ditingkatan pada firman pengajaran sampai benar-benar hidup dalam tangan Tuhan/firman pengajaran yang benar.

    Hasilnya:

    • Ibrani 4: 12
      4:12.Sebab firman Allah hidupdan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

      Hasil pertama: firman Allah hidup.
      Artinya: sanggup memberikan hidup kepada kitasecara jasmani maupun rohani, sampai hidup kekal selamanya.

      Pedang firman ini keluar dari mulut Tuhan di dalam kitab Wahyu 1: 16. Itulah hidup kita, yaitu hidup dari pedang firman/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

      Memberi hidup secara jasmaniartinya: kita bisa hidup di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Semakin hari dunia akan semakin sulit sampai nanti antikris berkuasa seratus persen, kita hanya hidup dari kekuatan firman; kita disingkirkan ke padang gurun dan kita makan firman pengajaran dan perjamuan suci; mulai dari situlah hidup kita.

      Bukan tidak boleh bekerja dan lain-lain. Kita tetap bekerja, tetapi harus sesuai dengan firman. Kalau tidak sesuai dengan firman, berarti mengaku kalau ia hidup dari pekerjaan, bukan dari Tuhan--begitu juga bekerja dengan menghalalkan segala cara. Tetapi kalau kita berani hidup benar; kita tidak mau sekalipun labanya besar, itu berarti kita mengakui bahwa kita hidup dari firman pengajaran yang benar.

      "Saya diuji juga soal persepuluhan. Yang benar adalah harus diserahkan ke kas pusat. Saya ditawari, supaya uangnya tidak habis, dan persekutuannya jadi kecil. Ada yang usul persepuluhan ke saya. Logis, tetapi saya tidak mau. Hidup bukan dari uang, tetapi firman pengajaran, dan sampai hari ini tetap bisa berlangsung, tidak ada masalah, Tuhan tolong."

      Memberi hidup secara rohaniartinya: rohani kita bisa hidup benar dan suci, sampai hidup kekal salamanya.
      Inilah hidup dalam tangan Tuhan/hidup dari firman pengajaran yang benar.

      Contoh: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego bisa hidup di dalam api yang dipanaskan tujuh kali---gambaran dari antikris. Mereka tidak mau masuk dalam pengajaran palsu sekalipun mereka dihukum. Tetapi di situlah mereka hidup dalam tangan Tuhan.

      Kita pasti akan diuji juga untuk keluar dari pengajaran. Jangan! Tetap pegang pengajaran sekalipun menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali, dan Tuhan ada di situ.

    • Ibrani 4: 12
      4:12.Sebab firman Allahhidup dan kuatdan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

      Hasil kedua: firman Tuhan kuat.
      Artinya: memberikan kekuatan yang berlimpah-limpah kepada kita, sehingga kita menjadi kuat teguh hati/tahan uji.

      Kuat teguh hati artinya:

      1. Tidak dibimbangkan oleh ajaran sesat--termasuk gosip--, penyembahan palsu, tetapi tetap berpegang teguh pada pengajaran dan penyembahan yang benar, termasuk ibadah pelayanan yang benar.

        Pertahankan pengajaran, ibadah pelayanan, dan penyembahan yang benar!


      2. Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan saat menghadapi masalah apapun, tetapi tetap percaya dan berharap sepenuh pada Tuhan.
        Seperti Sadrakh berkata: Kalau Tuhan tidak menolong, saya tidak akan menyembah yang lain. Kalau Tuhan tolong, aku tetap menyembah Dia.

        Daniel 3: 16-18, 24-25
        3:16.Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
        3:17.Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
        3:18.tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
        3:24. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
        3:25. Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan
        yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

        Tangan kemurahan dan anugerah Tuhan melindungi dan menyertai kita semua asal kita mau diisi dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

        Kita dilindungi dari api pencobaan di segala bidang sampai zaman antikris berkuasa di dunia, api dosa sampai puncaknya dosa, dan api kebencian tanpa alasan--raja benci pada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego padahal mereka tidak ada salah; dimulai dari pegawai-pegawai lain yang benci kepada mereka.

        Sekarang, yang benar malah mau digeser-geser, bahkan sampai di dalam gereja Tuhan, dicari-cari kesalahannya.
        Seharusnya kebencian tanpa alasan hanya ada di dalam dunia, tetapi sekarang masuk di dalam gereja, penggembalaan, antar penggembalaan--seperti Kain terhadap Habel, kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf.
        Sampai kebencian di dalam nikah--suami-isteri, anak-orang tua, kakak-adik, menantu-mertua--, jangan! Benar-benar akan dibakar api, dan lepas dari tangan Tuhan, sampai masuk neraka.

        Kita jangan ikut-ikut, biar kita dipeluk tangan Tuhan. Apapun yang kita hadapi, mohon pada Tuhan, semua akan mudah kalau ada firman di dalam hidup kita; kita akan menjadi kuat teguh hati sehingga kita dilindungi oleh Tuhan.

        'ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu'= ada perlindungan dan penyertaan Tuhanbahkan dari maut dan api neraka sekalipun.

        Buktidipeluk tangan Tuhan: tetap damai, sehingga semua menjadi enak dan ringan; tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan, tetapi hanya mengasihi Tuhan lebih dari semua, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh.
        Jaga hati damai!


    • Ibrani 4: 12
      4:12.Sebab firman Allahhidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

      Hasil ketiga: firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua.
      Tajam pertama: menyucikan, membuang yang lama.
      Tajam kedua: membaharui.

      Kita disucikan dan dibaharui sehingga kita tampil sebagai manusia baru; diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus sampai sempurna seperti Dia.

      Inilah firman yang keluar dari mulut Yesus--ayat menerangkan ayat--yaitu mempunyai kuasa penyucian dan pembaharuan--mujizat terbesar.
      1 Timotius 6: 10-12
      6:10.Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
      6:11.Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilahsemuanya itu, kejarlahkeadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
      6:12. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah
      hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

      'Manusia Allah'= manusia baru.
      'hidup yang kekal'= buli-buli emas berisi manna.

      Apa yang harus dibaharui?


      1. Menjauhi berhala= menjauhi kejahatan--keinginan akan uang--yang membuat kita kikir dan serakah. Ini sama dengan penyembahan berhala; penyembahan kepada antikris.
        Kikir= tidak bisa memberi.
        Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

        Jangan mau dipaksa menyembah antikris! Mari tetap menyembah Tuhan.

      2. Menjauhi kenajisan--dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan.
        Dosa kejahatan dan kenajisan ini satu.
        Kaum muda, perhatikan! Bergaul, jangan sungkan! Kalau tidak diisi firman, akan sungkan.

        "Dulu saya juga begitu karena tidak mengerti firman. Teman merokok, saya ikut supaya tidak diolok banci. Tetapi saya tidak mau memasukkan ke paru-paru karena saya pemain sepak bola, sehingga saya tidak terikat. Tetapi terpengaruh karena tidak ada kekuatan firman. Kelompok apa saja, hati-hati! Tuhan tolong kita."

        Karena itu, gunakan kesempatan untuk diisi firman. Jangan lengah!

      3. 'kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan'= mulai dari adil (jujur), baru ada kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan.
        Kalau tidak jujur, akan mudah marah.

      4. Beribadah, kalau tidak, akan jadi manusia tanah liat yang hancur.

        "Satu saudara kita meninggal dunia, umur 19 tahun, kuliah di Petra. Tetapi saya tidak berhutang. Orang tuanya menitipkan ke saya, jadi setiap Minggu saya SMS atau telepon di mobil. Kalau sudah dijawab, pasti datang. Kalau tidak dijawab, saya sudah sedih, dia tidak datang. Tetapi saya sudah usaha terus supaya dia bisa beribadah. Siapa yang tahu nasib orang? Dua tahun lalu dia bersama saya dari KKR Ambon, dia ikut dengan papanya, lalu ke Surabaya kita berpisah, dan dia cari kos. Ibadah itu penting! Tidak bisa kalau tidak beribadah."

        Beribadah melayani dengan sungguh-sungguh. Yang belum melayani, berdoa.

        "Dengan pelajaran ini, saya sebagai gembala juga lebih berhati-hati, tidak mau sampai kecolongan. Itu tugas saya. Dulu saya jadi wali kelas, saya tidak mau kecolongan murid tidak naik kelas. Apalagi kalau orang tuanya menitipkan anaknya pada saya. Saya keras terhadap dia, sudah satu semester, nilainya bagus, saya lengah, dan dia tidak naik kelas. Orang tuanya datang, saya sembunyi di WC, tidak berani bicara karena saya merasa bertanggung jawab. Apalagi ini perkara sorga."

        Apapun yang saudara kerjakan, silahkan, tetapi jangan lupa, manusia Allah adalah beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar, sampai menyembah Tuhan.

        Nomor satukan itu!
        Kita gemar beribadah melayani sampai bisa menyembah kepada Tuhan, dan Ia juga akan bergemar dengan kita sekalipun belum berbuah.

        Saat kita menyembah Tuhan, kita terus dibaharui, dan mujizat jasmani juga terjadi. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. Sampai kalau Tuhan datang, mujizat terakhir, kita menjadi sempurna seperti Dia--buli-buli emas harus masuk ruangan maha suci. Kita menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai; kita bersama Dia sampai di Yerusalem baru selamanya.

Naikkan doa penyembahan yang sungguh-sungguh! Gembala juga menaikkan doa penyahutan dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya tangan Tuhan yang akan menolong. Kita yang masih hidup, gunakan waktu untuk Tuhan!

Jangan ragu/bimbang! Kuasa firman sanggup menghidupkan, menolong, dan menyempurnakan kita.
Kepada siapa kita menyerahkan tubuh, jiwa, dan roh kita selain kepada Dia lewat ibadah pelayanan dan penyembahan? Kalau tidak, tidak ada artinya semua; hancur. Yang hebat saja hancur, apalagi yang tidak hebat.

Berjanji pada Tuhan bahwa kita mau diisi dengan firman Tuhan yang keras, mau menyerahkan buli-buli tanah liat ke dalam tangan-Nya. Kita tidak bisa apa-apa; dalam dosa, kemustahilan, kesulitan, keputusasaan, ancaman, penderitaan, ketidakbahagiaan dan lain-lain, serahkan pada Tuhan! Harus dipegang tangan Tuhan supaya bisa menjadi buli-buli emas berisi manna.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 03 Agustus 2017 (Kamis Siang)
    ... itu juga Tuhan serwa sekalian alam akan makota yang mulia dan karangan bunga yang indah-indah bagi segala umat-Nya Keluaran kautaruhlah serban di kepalanya dan jamang yang kudus kaububuh pada serban itu. Imamat Kemudian ditaruhnyalah serban di kepalanya dan di atas serban itu di sebelah depan ditaruhnyalah patam emas yakni jamang yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Januari 2017 (Minggu Pagi)
    ... belas murid-Nya pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. Teladan Yesus memberitakan firman Allah dalam dua bentuk yaitu menginjil dan mengajar. Yohanes - Waktu pesta itu sedang berlangsung Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata Bagaimanakah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 September 2018 (Jumat Sore)
    ... dalam nikah. Ibrani - . Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. . Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Mei 2012 (Minggu Sore)
    ... dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. Yesus adalah Raja tetapi Ia dipermalukan sedemikian rupa. Yesus diolok-olok oleh serdadu-serdadu di gedung pengadilan. Yang dilakukan oleh serdadu-serdadu untuk mengolok Yesus adalah ay. mengenakan jubah ungu kepada Yesus untuk dihina sudah diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Juli 2012 (Minggu Sore)
    ... dan berbeban berat. Kalau kita melanggar Firman kita tidak bahagia tetapi justru hidup dalam kutukan sehingga kehilangan suasana Firdaus. 'semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu' penderitaan lahir batin. 'engkau kembali lagi menjadi tanah' tetap manusia darah daging yang mengalami kebinasaan untuk selama-lamanya. Di bumi manusia terus melakukan dosa ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Mei 2016 (Rabu Dini Hari)
    ... Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai. Mujizat penghukuman Tuhan bagi kehidupan yang keras hati seperti Firaun. Yang paling dahsyat adalah kematian anak sulung Mesir. Korintus - Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 13 Juli 2018 (Jumat Malam)
    ... Musa dan orang Israel dalam perjalanan mereka keluar dari Mesir. . Negerinya diduduki mereka dan juga negeri Og raja negeri Basan kedua-duanya raja orang Amori yang diam di seberang sungai Yordan di sebelah timur . mulai dari Aroer di tepi sungai Arnon sampai gunung Siryon--itulah gunung Hermon-- . serta seluruh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 November 2009 (Kamis Sore)
    ... tidak pelayanan hebat tidak tetapi pelayanan benar tidak. Kita harus berjaga-jaga supaya kita melayani dengan benar. Ad. . Keluaran tahbisan yang benar ditandai macam korban Korban lembu jantan -- gt korban pendamaian. Korintus - semua manusia adalah hamba dosa untuk bisa menjadi hamba Tuhan kita harus menerima korban pendamaian. Proses ...
  • Ibadah Natal Malang, 24 Desember 2015 (Kamis Sore)
    ... adalah bagaikan kapal di tengah lautan yang menuju pelabuhan damai sejahtera Yerusalem Baru Kerajaan Surga yang kekal. Kita pasti menghadapi angin dan gelombang atau badai maut di tengah lautan yang datangnya sekonyong-konyong. Bentuk badai maut adalah Ajaran palsu ajaran sesat yang membinasakan ajaran setan-setan. Dosa-dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 10 September 2009 (Kamis Malam)
    ... tidak mampu menghadapi tekanan pencobaan dan lari hingga telanjang. kelompok murid. Ini doa dalam ruangan suci doa yang aktif doa ucapan syukur kepada Tuhan. Disini ada doa berjaga-jaga jam. Kegunaan berdoa jam ini adalah ay. supaya jangan jatuh dalam pencobaan atau saat pencobaan datang kita tidak jatuh dalam pencobaan. supaya kita dapat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.