Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman--kita semua.

Wahyu 3: 21-22
3:21.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang, yaitu duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorgauntuk selama-lamanya; ini merupakan tujuan utama dan tujuan akhirdalam pengikutan dan pelayanan kita kepada TUHAN hari-hari ini. Bukan hanya pencapaian secara jasmani di dunia--gaji yang besar, harta banyak atau hamba TUHAN memiliki gereja besar dan jemaat banyak. Kalau hanya kaya dan pandai, orang di luar Yesus sangat kaya dan pandai; orang di luar Yesus, tempat ibadahnya juga lebih besar.

Syaratnya: 'barangsiapa menang'; kita harus menang bersama Yesus(diterangkan mulai Ibadah Raya Surabaya, 18 Oktober 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 25 Oktober 2015).

Malam ini, kita mempelajari, kita menang terhadap apa?: Menang terhadap keadaan rohani yang suam-suam kuku(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 November 2015).

Wahyu 3: 16-17
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas. Aku akan memuntahkanengkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Ini yang bahaya hari-hari ini. Banyak keadaan rohani sidang jemaat akhir zaman dalam keadaan suam-suam, yaitu secara jasmani kaya--tidak kekurangan apa-apa, semuanya ada--, tetapi secara rohani melarat, malang, miskin, buta dan telanjang--tidak punya apa-apa. Ini yang disebut dengan suam-suam kuku.
Jadi, jemaat Laodikia--jemaat akhir zaman--hanya mengutamakan/menonjolkan perkara jasmani, tetapi kosong terhadap perkara rohani; hanya puas dengan perkara jasmani/berkat-berkat jasmani, tetapi tidak mau diisi dengan firman pengajaran benar--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--, sehingga benar-benar kosong.

Ini yang disebut dengan Kristen kulit--Kristen SEKAM--kulitnya tebal, tetapi kosong.

2 macam pembeirtaan firman: firman penginjilan: untuk jiwa-jiwa yang belum percaya Yesus. Mari, percaya Yesus, selamat dan diberkati; ini sudah ada kulitnya (berkat jasmani; uang, kesehatan). Untuk apa? Untuk diisi dengan firman pengajaran benar (pedang firman atau makanan keras), supaya menjadi gandum yang matang dan masuk dalam lumbung kerajaan sorga. Tetapi sekarang, banyak yang tidak mau diisi--tidak mau disucikan--dengan firman pengajaran, tetapi encari firman yang lawak-lawak. Sayang sekali. Ini akan menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN bagaikan sekam.

Akibatnya:

  • jemaat Laodikia dimuntahkan, artinya terpisah selamanya dari TUHAN (kalau dimuntahkan tidak mungkin diambil lagi); binasa.
  • Dibakar (Matius 3, ‘sekam untuk dibakar’), binasa selamanya.

Hanya luar terus, yang dalamnya tidak mau! Nanti akan dibakar selama-lamanya.

Yesaya 17: 12-13
17:12. Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
17:13. Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti
sekamdi tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.

Orang Kristen sekam sama seperti air laut yang bergelombang, yang ditiup oleh angin.
Hati-hati kaum muda! Jangan ingin bebas! Laut itu bebas. Banyak kali kita ingin bebas, tidak mau tergembala. Bahaya! Termasuk hamba TUHAN juga ingin bebas, karena kalau khotbah terus di gereja, berarti harus mencari firman terus.

Arti air laut yang bergelombang, yang ditiup angin:

  1. Wahyu 17: 1, 5, 15
    17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
    17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "
    Babelbesar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
    17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "
    Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

    ‘pelacur besar’ = perempuan Babel.
    'tempat yang banyak airnya'= laut. Air banyak menunjuk pada suku-suku bangsa (Yesaya 17).

    Arti pertama air laut yang bergelombang: hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang dikuasai--diduduki--oleh perempuan Babel dengan roh jahat dan najis; yang membawa kita kembali pada zaman Nuh dan Lot.

    Ini yang bahaya. Di akhir zaman, akan kembali pada zaman Nuh dan Lot. Justru banyak hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang diduduki, karena ingin bebas--tidak ingin tergembala.

    Lukas 17: 26-30
    17:26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
    17:27. mereka
    makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
    17:28. Demikian juga seperti yang terjadi di
    zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
    17:29. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
    17:30. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

    Kalau rohani suam-suam kuku--Kristen sekan; Kristen seperti air laut yang bergelombang, yang ditiup angin--ia hanya akan dikuasai perempuan Babel. Secara jasmani memang hebat, tetapi secara rohani tidak ada pedang firman, sehingga tidak mampu melawan perempuan Babel. Banyak orang kaya dan pandai yang jatuh dalam dosa Babel. Hanya pedang firman yang mampu!

    Praktikzaman Nuh dan Lot:

    • makan minum= merokok, mabuk dan narkoba.
    • Kawin mengawinkan= dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri), nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan).

    • Jual beli= gereja jadi pasar. Yesus marah--dicambuk semuanya--, sebab binatang-binatang dan sebagainya dijual di halaman bait Allah.
      Yang termasuk jual beli--dikuasai roh jual beli; rohnya antikris:

      1. Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN dan sesama yang membutuhkan.
      2. Serakah= merampas/mencuri milik sesama, terutama milik TUHAN, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Kalau gembalanya pencuri, bagaimana domba-dombanya?

        "Sekarang, yang jadi problem dalam gereja adalah soal keuangan. Ini yang selalu menjadi pertengkaran. Padahal uang adalah masalah paling kecil di hadapan TUHAN. Tetapi sekarang jadi masalah besar (bahkan sampai masuk koran). Itu artinya, sudah ada roh jual beli."

      3. Termasuk mencari uang dengan cara tidak halal dan lain-lain.

    • Menanam dan membangun= aktif di dalam kegiatan di dunia--kerja, kuliah--, sehingga tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Ini yang tidak boleh. Harus aktif bekerja dan kuliah, tetapi jangan sampai kita tidak bisa beribadah melayani TUHAN.
      Kalau aktif di dunia sampai tidak bisa beribadah melayani TUHAN, itu berarti dikuasai perempuan Babel. Kita harus hati-hati! Mulai dari gembala. Kalau gembala tidak setia memberi makan domba-domba, bagaimana nasib jemaat? Doakan kami gembala-gembala, supaya bertanggung jawab terhadap domba-domba!

    Dulu sudah terjadi pada zaman Nuh dan Lot, tetapi di akhir zaman terjadi lagi, justru menimpa hamba TUHAN/pelayan TUHAN.
    Kalau sudah dikuasai oleh Babel, akan diseret kembali pada zaman Nuh dan Lot.

    Akibatnya: dulu Sodom Gomora dihukum dengan api dari langit; sekarang, dunia juga akan dihukum dengan api dari langit--kiamat--sampai lautan api belerang di neraka.

    Tidak main-main!Ini sudah orang Kristen. Baik, tetapi hanya luarnya, sedangkan rohaninya miskin. Benar-benar najis dan akan dibinasakan.

    Sekali lagi, kalau tidak diisi dengan pedang firman, tidak akan mampu melawan perempuan Babel. Banyak yang punya kedudukan rohani dan kedudukan jasmani (kekayaan, kepandaian) tetapi bisa jatuh juga; tidak mampu menghadapi perempuan Babel.

  2. Yesaya 57: 20-21
    57:20. Tetapi orang-orang fasikadalah seperti laut yang berombak-ombaksebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
    57:21. Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

    ‘laut yang berombak-ombak’= orang fasik (jahat).

    Arti kedua air laut yang bergelombang: hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang fasik; jahat dan durhaka; hanya menghasilkan sampah dan lumpur.

    Kalau ada badai di laut, maka pantainya sudah coklat warnanya, sampah dan lumpur sudah mulai terkumpul di pantai.

    Sampah dan lumpur, artinya:

    • perbuatan-perbuatan dosa, dan perkataan sia-sia--dusta dan lain-lain--yang mengeruhkan firman pengajaran yang benar; membuat firman pengajaran yang benar dihujatoleh orang Kristen sendiri dan orang di luar TUHAN. Contoh: ‘katanya firman pengajaran, tetapi kok begitu perbuatannya (hidupnya, nikahnya, kerjanya) dan perkataannya (dusta)’. Ini sama dengan menjadi sandungan bagi orang lain, sehingga orang lain tidak bisa menerima firman pengajaran yang benar.

      Alkitab mengatakan: Barangsiapa menjadi batu sandungan, lebih baik lehernya ditaruh batu kilangan dan dilemparkan ke laut. Batu kilangan ini keras dan berat, tetapi ditaruh di leher.
      Artinya:

      1. hidupnya tidak indah,
      2. susah payah,
      3. sampai tenggelam.

      Hati-hati!Kita yang sudah mendengar firman pengajaran, jangan sampai menjadi batu sandungan(mengeruhkan), tetapi kita bersaksi untuk mengajak jiwa-jiwa yang hanya tahu firman penginjilan.

      "Firman penginjilan penting (percaya Yesus, diberkati). Kalau tidak ada penginjilan, saya tidak jadi orang Kristen, sebab saya bukan keturunan orang Kristen; dulu saya mencari keselamatan di kuburan-kuburan. Karena penginjilan saya menjadi anak TUHAN. Tetapi harus meningkat pada firman pengajaran (makanan keras). Penginjilan itu bagaikan susu untuk bayi-bayi, kalau mau menjadi dewasa harus meningkat pada firman pengajaran."

      Setelah menerima firman pengajaran, jangan menjadi sandungan!

    • Perbuatan dosa dan perkataan sia-sia yang mengeruhkan--membuat tidak damai dan tidak bahagia; yaitu di dalam:

      1. Nikah rumah tangga. Hati-hati di dalam nikah rumah tangga. Mengeruhkan (membuat tidak damai dan bahagia) contohnya: suami kasar terhadap isteri.
      2. Dalam penggembalaan. Contoh: terlalu banyak gosip-gosip sampai membuat resah semuanya; tidak damai dan tidak bahagia.

        "Saya selalu kasih rumus. Kalau bisa datang cepat, berlututlah dan berdoa kepada TUHAN. Itu lebih indah, dari pada bergosip. Nanti jadi sandungan dan meresahkan. Kalau tidak damai dan tidak bahagia, orang tidak mau datang dalam penggembalaan. TUHAN tolong kita semua."

      3. Di persekutuan (antar penggembalaan).

        “Satu tahun sekali Surabaya mengadakan ibadah persekutuan. Dihadiri hamba TUHAN dari seluruh Indonesia dan luar negeri.”

        Dijaga juga, jangan sampai membuat resah dan tidak damai dengan perbuatan dan perkataan.

      4. Sampai di dalam masyarakat, jangan sampai menjadi sampah masyarakat. Di jaga sungguh-sungguh

    Inilah hamba TUHAN yang fasik/jahat; hanya menghasilkan sampah dan lumpur.

    Yesaya 57: 21
    57:21. Tiada damaibagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

    Kristen sekam atau laut bergelombang sama dengan hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang fasik, jahat dan durhaka, sehingga tidak tenang; beredar-edar--seperti Esau--; tidak tergembala, tidak ada damai sejahtera.
    Esau beredar-edar (berburu ke sana ke mari) Kalau tergembala, kita tenang seperti Yakub (Yakub tenang di kemah).

    Praktik tidak ada damai sejahtera (tidak tenang, tidak tergembala):

    • bimbang; bagaikan air laut diombang-ambing terus oleh angin:

      1. bimbang saat menghadapi angin pencobaandi segala bidang--tidak percaya kepada kuasa TUHAN, sehingga putus asa dan kecewa, bahkan tinggalkan TUHAN.
      2. Bimbang saat menghadapi pengajaran palsu--termasuk gosip-gosip--, sehingga meninggalkan ajaran yang benar dan beralih pada ajaran-ajaran palsu--gugur dari iman yang membuat tenggelam dan binasa.

    • 1 Petrus 4: 7
      4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimudan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

      Praktik kedua; tidak bisa menguasai diri. Kalau tenang, maka bisa menguasai diri. Kalau tidak tenang, maka tidak bisa menguasai diri.

      Tidak bisa menguasai diri, artinya: selalu berharap pada yang lain (berharap sesuatu di dunia)--manusia, kekayaaan dan lain-lain--, sehingga tidak bisa berharap TUHAN.

      "Kami hamba TUHAN juga (dulu mungkin sekolah alkitab bersama-sama). Baru mau membangun gereja, belum apa-apa, sudah ingat teman yang diberkati: ‘Teman saya sudah diberkati, gerejanya besar, jemaatnya banyak, nanti siapa tahu.....’ Tidak pernah ingat TUHAN lebih dulu. Ini orang yang tidak bisa menguasai diri."

    ‘jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa‘ = kalau tenang, maka bisa berdoa. Kalau sudah bimbang dan selalu berharap yang lain, akibatnya: tidak bisa berdoa; artinya putus hubungan dengan TUHAN--tidak bergairah lagi dalam perkara rohani--, sehingga kering dan mati rohaninya, sampai kematian kedua--binasa selamanya.

    Kita harus hati-hati!Jemaat Laodikia adalah jemaat akhir zaman--sudah percaya TUHAN dan melayani TUHAN--tetapi keadaan rohaninya benar-benar kosong, hanya sekam, tidak mau diisi firman pengajaran yang benar; tidak mau diisi gandum. Ini kelemahannya! Dari luar bagus, tetapi kosong; seperti air laut bergelombang yang ditiup angin.

    Bayangkan, hamba TUHAN/pelayan TUHAN tetapi dikuasai perempuan Babel. Ini karena tidak ada pedang, bahkan tidak pernah disinggung dalam ibadah, supaya jemaat tidak keluar dari gereja; yang penting banyak jemaat datang dan banyak uang.

    Kemudian fasik(jahat dan durhaka), hanya menghasilkan sampah dan lumpur; tidak ada ketenangan dan kedamaian dalam hidupnya.
    Kalau terjadi pada kita, harus waspada! Hanya bimbang--takut--dan hanya berharap orang, sehingga tidak bisa berdoa kepada TUHAN. Ini berarti putus hubungan dengan TUHAN--malas beribadah, kering rohaninya; tidak bergairah dalam perkara rohani, sampai mati rohani; kalau tidak beribadah sudah biasa, malah tertawa-tertawa.

    "Tadi kesaksian. Melihat orang menyanyi, tetapi dia tidak bisa menyanyi, dia sudah menangis, itu kalau hatinya masih baik. Tetapi kalau biasa-biasa, malah tertawa, itulah orang fasik."

Inilah keadaan kita semua. Harus diperiksa!

Tetapi TUHAN tidak rela, kalau hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang ditebus oleh TUHAN hanya bernasib seperti sekam dan air laut bergelombang yang binasa.
Bagaimana cara TUHAN menolonghamba TUHAN, pelayan TUHAN yang bagaikan sekam--air laut bergelombang; yang najis, fasik, jahat dan durhaka--, supaya tidak binasa?

Markus 4: 37-40
4:37. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38. Pada waktu itu Yesus sedang
tidur di buritandi sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Cara TUHAN menolong anak TUHAN yang seperti sekam--jahat, najis dan menghasilkan sampah dan lumpur--, yaitu Yesus tidur di tengah air laut yang bergelombang.

'tidur' artinya: mati; waktu Lazarus mati 4 hari, Yesus mengatakan: Tidur. Jadi tidur = mati (bahasa sorga).
Yohanes 11: 11-13
11:11. Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
11:12. Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."
11:13. Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti
mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.

Yesus tidur di tengah air laut yang bergelombang--hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang fasik, jahat, durhaka--artinya: Yesus mati di antara orang durhaka; dianggap sama dengan orang durhaka.

Markus 15: 27-28
15:27. Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya
15:28. (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "
Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.")

Yesus mati di antara dua orang durhaka. Ini berarti Ia dianggap sama dengan orang durhaka (‘Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka’).

Diterangkan satu ayat lagi (dua saksi menjadi sah). Jadi diterangkan dalam perjanjian lama dan perjanjian baru. Kalau menerangkan firman harus menggunakan ayat. Kalau menggunakan karangan sendiri atau ilustrasi, itu namanya dongeng--bukan firman. Kalau ayat menerangkan ayat, itulah firman pengajaran yang benar.

Yesaya 53: 9-10=> nubuat tentang Yesus
53:9. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
53:10. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya
sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Inilah cara TUHAN menolong, yaitu Ia harus mati di antara orang fasik dan terhitung sebagai orang jahat/fasik, untuk menjadi korban penghapus dosa; untuk melepaskan kita dari kejahatan, kenajisan dan kefasikan, sehingga kita tidak bimbang lagi, tetapi kita menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang ada damai sejahtera (‘DIAM DAN TENANG’). Tadi, Yesus bangun dan berkata: Diam, tenang!

Malam ini, jangan bimbang lagi! Mungkin hidup kita seperti laut--tidak ada perhentian, tidak ada ketenangan, hanya ada ketakutan, kebimbangan, kenajisan, kejahatan, kepahitan, kekuatiran dan sebagainya. Ingat! Yesus sudah tidur di tengah air laut bergelombang. Yesus sudah mati dan dianggap sebagai penjahat, supaya kita dilepaskan dari kenajisan, kejahatan, kebimbangan, ketakutan, kekuatiran; kita diam dan tenang; mengalami damai sejahtera.

1 Petrus 4: 7
4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Kalau sudah diam dan tenang--hati damai, laut sudah teduh--, kita bisa beribadah melayani TUHAN; bisa tergembaladengan benar dan baik (seperti Yakub yang tenang di penggembalaan), dan kita bisa berdoa menyembah TUHAN; kita hanya percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN.

Mungkin malam ini ada yang bergelora karena kenajisan, kejahatan, kefasikan, ketakutan, penyakit, dan lain-lain, lihat Yesus yang sudah mati disalib, supaya kita menjadi tenang malam ini. Pulang ibadah, kita bisa diam dan tenang, sampai kita bisa menyembah TUHAN; percaya dan mempercayakan diri pada TUHAN.

Diam= berdiam diri = koreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ditemukan dosa, kita harus mengaku kepada TUHAN dan sesama (tanda salib). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi; bertobat. Bertobat dimulai dari tidak boleh ada dusta. Selama ada dusta, tidak bisa bertobat.
Bertobat= jujur; ya katakan ya, tidak katakan tidak.

Tenang= menguasai diri, supaya tidak berharap orang lain (tidak berharap apapun atau siapapun di dunia ini), tetapi hanya berharap sepenuh kepada TUHAN, sehingga kita bisa berdoa; percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN. Jangan ke sana ke mari! Kalau kapal sudah mau tenggelam, lalu kita lari sana sini, akan tambah cepat tenggelamnya.

Diam (bertobat) = tangan I. Tenang (berdoa) = tangan II.
Diam dan tenang= mengulurkan dua tangan kepada TUHAN; percaya mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN--berserah dan berseru kepada TUHAN--dan TUHAN juga mengulurkan tangan kepada kita; kita hidup dalam tangan TUHAN.

Hasilnya:

  1. Matius 8: 24-27
    8:24. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
    8:25. Maka datanglah murid-murid-Nya
    membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
    8:26. Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
    8:27. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

    Hasil pertama: mengalami kuasa kebangkitan--Yesus bangun dari tidur; mati dan bangkit--untuk mengalahkan maut; raja Daud mengatakan: ‘Hanya satu denyut nadi (satu langkah) jarak kita dengan maut’.

    Tetapi kalau dipegang oleh tangan TUHAN, kita akan mengalami kuasa kebangkitan untuk mengalahkan 3 macam maut:

    1. maut secara tubuh--lewat penyakit, kecelakaan, celaka marabahaya dan lain-lain--, biar TUHAN tolong semua. Kalau melihat dunia akhir zaman, tahu-tahu ada gempa, banjir dan sebagainya. Maut ada di mana-mana (darat, laut udara). Tetapi kalau hidup dalam tangan TUHAN, maka kuasa kebangkitan juga bekerja di mana-mana untuk mengalahkan maut.

    2. Maut secara rohani--ini yang terutama--yaitu dosa-dosa dan puncaknya dosa (dosa makan minumdan kawin mengawinkan). Ada di mana-mana, bahkan 24 jam full. Sekalipun di kamar sendirian, ada maut di situ--ada kenajisan di handphone. Baik dalam bentuk tontonan, perkataan dan perbuatan. Dari kecil sampai tua; kaya sampai miskin; semua kena, tidak bisa dibendung, kecuali hidup dalam tangan TUHAN, sebab ada kuasa kebangkitan untuk membendung maut, sehingga kita bisa hidup benar.

    3. Dan yang ketiga adalah maut neraka(kematian kedua). Ada kuasa kebangkitan, sehingga kita mencapai hidup kekal.
      "Tuhan, tolonglah, kita binasa.": TUHAN menolong kita, sehingga kita tidak akan binasa, tetapi hidup kekal.

      "Maut ini sekonyong-konyong (tidak bisa diprediksi). Ada yang baru bicara dengan saya, tahu-tahu saya dikabari kalau orang itu sudah meninggal. Biarlah kita hidup di dalam tangan TUHAN dan kita mengalami kuasa kebangkitan. Dosa juga sekonyong-konyong. Ada kaum muda datang kepada saya--saya masih pengerja. Saya suruh tunggu--dia biasa doa bersama dengan saya kalau malam. Tetapi dia pamit mau keluar sebentar. Saya suruh dia tunggu, tetapi dia tetap keluar. Dan setelah kembali, dia gulung-gulung, karena sudah jatuh dalam dosa."

  2. Matius 14: 23, 28-32
    14:23. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
    14:28. Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
    14:29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
    14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
    14:31. Segera
    Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang diadan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
    14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

    Hasil kedua: mengalami kuasa pengangkatan(kuasa kemuliaan); untuk mengangkat kita dari ketenggelaman.

    Yunus sudah tenggelam di dasar laut, tetapi masih bisa diangkat. Demikian juga Petrus yang hampir tenggelam, masih bisa diangkat. Petrus merupakan hamba TUHAN yang hebat dan banyak mengalami mujizat bersama Yesus--mujizat 5 roti 2 ikan untuk 5000 orang, mujizat pada anak 12 tahun yang sudah mati, mujizat berjalan di atas air yang bergelombang)--tetapi bisa tenggelam; apalagi kita kalau tidak hati-hati. Harus benar-benar berada di dalam tangan TUHAN.

    Diangkat dari ketenggalaman, artinya:

    1. diangkat dari kejatuhan dosa-dosasampai dosa kenajisan, sehingga bisa hidup benar dan suci; seperti dialami oleh Daud. Daud sudah jatuh dengan Batsyeba, tetapi masih mengalami pengangkatan.

    2. Diangkat dari kemerosotan--segala sesuatu yang bertambah buruk (baik ekonomi dan sebagainya). Kalau sudah mulai merosot, tata kembalihidup ini sampai bisa beribadah melayani TUHAN, tergembala, sampai bisa diam dan tenang (menyembah TUHAN). Jangan ikuti laut yang bergelombang!

      Perempuan pendarahan 12 tahun, keadaannnya semakin buruk (semakin banyak uang yang digunakan untuk berobat tetapi semakin memburuk). Silahkan saja makan obat, semuanya hanya sarana saja, tetapi yang menentukan tetap tangan TUHAN. Ia ulurkan tangan: ‘Asal kujamah ujung jubah-Nya, aku sembuh’dan TUHAN ulurkan tangan, sehingga ia sembuh.

    3. Diangkat dari kegagalanmenjadi berhasil dan indah pada waktunya. Jika gagal, jangan berputus asa dan kecewa, karena bisa tambah tenggelam. Mari bangkit!

      Yang sudah gagal, mengaku dan berdoa (diam dan tenang), sehingga menjadi berhasil dan indah pada waktu-Nya.

    4. Sampai nanti jika TUHAN datang kembali, kita diangkat di awan-awan yang permai, artinya kita dipakai oleh TUHAN untuk kemuliaan TUHAN dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia. Mari berubah ke arah manusia rohani!Jangan ikuti manusia daging, tetapi ikuti TUHAN hari-hari ini! Keubahan mulai dengan taat dengar-dengaran, seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.

      Waktu Yesus bangun dan berkata ‘Diam, tenang!’ semuanya menjadi teduh. Laut saja bisa taat, danau bisa taat, angin bisa taat, ikan besar bisa taat (TUHAN memberi perintah kepada ikan besar untuk memuntahkan Yunus). Manusia ini ciptaan TUHAN yang paling mulia, tetapi banyak kali tidak taat. Mari kita belajar taatdengar-dengaran mulai malam ini.

      Begitu taat, semua teduh dan semua selesai. Kita bahagia hidup di dalam tangan TUHAN, sampai nanti saat TUHAN datang kembali, kita diangkat bersama dengan Dia.

Kalau taat, maka kita ada di dalam tangan TUHAN dan itulah yang paling indah dan bahagia; paling berhasil; sampai nanti jika TUHAN datang kembali kita bersama Dia selama-lamanya. Kita berdoa, supaya TUHAN memegang tangan kita. Itu saja.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 Februari 2017 (Minggu Siang)
    ... dari TUHAN artinya tidak ada hubungan dengan TUHAN Kering rohani. Kering rohani itu sengsara tidak ada kepuasan letih lesu berbeban berat sampai bersuasana kutukan. Itu sebabnya ada orang mabuk atau memakai narkoba karena ia tidak ada kepuasan sehingga mencari kepuasan yang salah ia tersiksa. Biar kaya miskin pandai bodoh kalau terpisah dari TUHAN ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 November 2014 (Senin Sore)
    ... saling bekerjasama ajaran Bileam beribadah melayani hanya untuk mendapatkan upah yang jasmani hanya untuk mencari perkara jasmani . Petrus - . Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar maka tersesatlah mereka lalu mengikuti jalan Bileam anak Beor yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat. . Tetapi Bileam beroleh ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita dan Allah telah melawat umat-Nya. Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. Di sini ada macam rombongan yang menunjuk pada macam kegerakan rohani yang kelihatannya mirip tetapi hasilnya berbeda jauh. Kegerakan yang dipimpin oleh Yesus terdiri dari Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Februari 2011 (Senin Sore)
    ... kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu lalu mengenakannya kepada mereka. Bayangan korban Kristus disini adalah binatang disembelih untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa karena dosa. Di sini binatangnya masih samar-samar dan berlaku hanya untuk orang. Jaman Anak Allah dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali tahun ada contoh Keluaran - ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 September 2014 (Minggu Sore)
    ... yang tidak kematian. 'mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu' anak domba disembelih kemudian darahnya ditaruh di pasu dan hisop dimasukan ke dalamnya. darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu darah disapukan pada ambang atas dan disebelah kiri dan kanan. Mengapa tidak disapukan di ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Maret 2019 (Minggu Pagi)
    ... manusia lima bulan lamanya. Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion. Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi. Yesaya Wah engkau sudah jatuh dari langit hai Bintang Timur putera Fajar engkau sudah ...
  • Ibadah Kenaikan Yesus, 13 Mei 2021 (Kamis Sore)
    ... jika Yesus datang kedua kali. Manfaat Yesus naik ke Sorga Yohanes - Yesus naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi kita semua. Tugas kita di bumi ini yaitu kita juga menyediakan tempat bagi Yesus. Matius Yesus berkata kepadanya Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 April 2023 (Minggu Siang)
    ... segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Hanya gereja Tuhan yang sudah siap sedia lewat mendengar kabar mempelai bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kemudian masuk perjamuan kawin Anak Domba kerajaan Seribu Tahun Damai Firdaus yang akan datang dan Yerusalem baru. Sudah siap sedia artinya Mendengar dan dengar-dengaran ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Februari 2022 (Selasa Sore)
    ... murni benih ilahi . Perjalanan hidup Tomas disalut dengan emas murni sehingga menjadi perjalanan iman sampai mendapat iman yang permanen dan sempurna buli-buli emas . Pandangan hidup Filipus disalut dengan emas murni sehingga memiliki pengharapan yang permanen tongkat Harun yang bertunas berbunga dan berbuah . Hati Yudas yang bukan Iskariot disalut dengan emas ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Mei 2012 (Selasa Sore)
    ... Tutupan pendamaian terdiri dari Kerub pertama menunjuk Allah Bapa. Kerub kedua menunjuk Allah Roh Kudus. Tutupan dengan percikan darah menunjuk Anak Allah Yesus . Muka kerub-kerub masing-masing menghadap kepada tutup pendamaian dengan percikan darah artinya Allah Bapa dan Allah Roh Kudus menjadi saksi bahwa Yesus benar-benar mengalami sengsara sampai mati di kayu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.