Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 2-3
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk pada tujuh kali percikkan darah di depan Tabut Perjanjianyang sama dengan tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafirsupaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus.

Surat yang pertama ditujukan kepada sidang jemaat di EFESUS(Wahyu 2:1-7)(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Wahyu 2: 4
2:4. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus yaitu sidang jemaat Efesus telah kehilangan kasih mula-mula (kasih Allah lewat kurban Kristus) dan HARUS KEMBALI KEPADA KASIH MULA-MULA/kasih Allah (kasih Agape) lewat kurban Kristus di kayu salib.

Malam ini kita belajar, mengapa anak Tuhan bisa kehilangan kasih mula-mula:

  1. karena kebenaran diri sendiri.
    Praktiknya:

    • selalu menghakimi orang lain.
      Lukas 7: 36-48
      7:36. Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
      7:37. Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu
      mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
      7:38. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu
      membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nyadan meminyakinya dengan minyak wangiitu.
      7:39. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa
      perempuan itu adalah seorang berdosa."
      7:40. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru."
      7:41. "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
      7:42. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
      7:43. Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
      7:44. Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
      7:45. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
      7:46. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
      7:47. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
      7:48. Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "
      Dosamu telah diampuni."

      ay. 39= 'perempuan itu adalah seorang berdosa'= sekalipun belum diucapkan (didalam hati), tetapi sudah merupakan penghakiman.

      Perempuan berdosa ini justru bisamenerima kasih mula-mula lewat:

      1. ay, 37= 'mendengar'= mendengar Firman Allah (‘mendengar tentang Yesus’) dengan sungguh-sungguh dan berkobar-kobar.
        Kalau tidak mau mendengar Firman, bisa kehilangan kasih mula-mula.
        Selama kita masih bisa mendengar Firman, kita masih bisa menerima kasih mula-mula. Oleh sebab itu, dalam setiap ibadah harus mengutamakan firman, ini penting!

      2. ay. 38= 'membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyeka dengan rambutnya'= menanggalkan segala kebanggaan-kebanggaan, sehingga mengaku tidak layak, tidak mampu berbuat apa-apa dan banyak kesalahan-kesalahan (menyadari kesalahannya).
        Rambut merupakan kebanggaan. Pada perempuan yang berdosa ini, rambut yang merupakan kebanggaannya, diletakkan di kaki Yesus.

      3. ay. 38= 'mencium kaki Yesus'= berdamai dengan Tuhan dan sesama.
        Artinya: mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
        Tadi, perempuan berdosa ini sudah mengaku tidak layak dan banyak dosa-dosa, sesudah itu dia berdamai.

      4. ay. 38='meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi'= mengalami minyak urapan Roh Kudus.

        Urapan Roh Kudus adalah


        • ay. 48= 'Dosamu telah diampuni' = urapan Roh Kudus adalah tanda bahwa segala dosa sudah diampuni oleh Tuhan. Tidak ada penghukuman dan kutukan dosa lagi. Kalau ada dosa, kehidupan itu akan kering rohani.

        • Wanita ini meminyaki kaki Yesus (mengurapi kaki Yesus dengan minyak)= dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus lewat pengorbanan-pengorbanan. Kaki adalah bagian dari tubuh. Di ayat yang lain kepala Yesus juga diurapi.

          Minyak narwastu yang dikorbankan wanita ini seharga 300 dinar (rela mengorbankan gaji selama 1 tahun).
          Sekalipun ada pengorbanan, tetapi bisa membawa bau harum(keindahan) di hadapan Tuhan dan hidupnya sendiri juga indah sekalipun tadinya ia adalah kehidupan yang cemar (berbau busuk). Terkenal sebagai perempuan yang berdosa = tercemar.

      Tetapi, kebalikannya, mengapa bisa kehilangan kasih yang mula-mula?Sekarang kita bandingkan dengan orang Farisi yang bernama Simon.
      Markus 14: 3
      14:3. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

      Jika orang menderita sakit kusta, ia tidak boleh bertemu dengan orang lain. Ini berarti Simon si kusta sudah disembuhkan oleh Tuhan.
      Artinya: Simon adalah kehidupan yang sudahmenerima kasih mula-mula. Sudah disembuhkan kustanya = sudah diampuni segala dosa-dosanya dan dibenarkan oleh Tuhan.

      Tetapi dalam cerita di Lukas 7: 39, saat ia mengundang Yesus makan, lalu datang perempuan berdosa, ia langsung berkata dalam hatinya bahwa wanita tersebut seorang berdosa. Inilah yang disebut dengan menghakimi orang lain. Sayang sekali, padahal Simon sudah menerima pengampunan dosa dari Tuhan, tetapi Simon orang Farisi selalu memakai kebenaran diri sendiri yaitu selalu menghakimi/menyalahkan orang lain.

      Ia selalu menyalahkan orang lain, sehingga tidak ada kesempatan menghakimi diri sendiri dan mengaku dosa, malah menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain.
      Ini yang berbahaya.
      Akibatnya: Simon kehilangan kasih mula-mula.

      Ini yang harus kita waspadai!Ada orang yang tidak punya kasih mula-mula, tetapi bisa menerima kasih mula-mula. Sebaliknya, hamba Tuhan/anak Tuhan/pelayan Tuhan yang sudah punya kasih mula-mula, malah kehilangan seperti jemaat Efesus, sehingga pelayanannya tanpa kasih mula-mula.

    • tidak mau mengampuni dosa orang lain. Kebenaran sendiri itu seperti kusta (putih tetapi kusta).
      Tadi, Simon sudah diampuni (sudah menerima kasih mula-mula), tetapi ia selalu menghakimi orang berdosa.

      Matius 18: 23-27
      18:23. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
      18:24. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya
      seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
      18:25. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
      18:26. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
      18:27. Lalu tergeraklah hati raja itu
      oleh belas kasihanakan hamba itu, sehingga ia membebaskannyadan menghapuskan hutangnya.

      Ayat 25 = ‘raja itu memerintahkan supaya ia dijualbeserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya’= upah dosa adalah maut. Jadi, ada penghukuman/kutukan atas dosa.
      Ayat 26=‘sujudlah hamba itu menyembah dia’ = memohon kepada raja.

      Cerita I: ada orang yang berhutang 10.000 talenta kepada raja”.
      1 talenta = 6.000 dinar (3.000 syikal). Jadi hutangnya kepada raja adalah 10.000 talenta x 6.000 dinar = 60.000.000 dinar.
      Gaji sehari adalah 1 dinar.
      1 tahun= kira-kira 300 hari kerja, karena dipotong hari Sabat dan lain-lain.
      Hutangnya adalah 60.000.000 dinar.

      Jadi, lama pelunasan hutangnya adalah 60.000.000 dinar: 300 dinar gaji 1 tahun = 200.000 tahun. Tidak mungkin ada orang yang berumur 200.000 tahun.
      Inilah hutang dosa, yaitu tidak bisa dilunaskan dengan cara apapun.

      Tetapi syukur, raja mau melunaskannya dengan dasar belas kasihan.
      Belas kasih Tuhan= Yesus mati di kayu salib (kurban Kristus) untuk menghapus hutang dosa kita= menerima kasih mula-mula.
      Jadi, orang ini sudahmenerima kasih mula-mula.

      Kesimpulan:

      1. tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni. Semua dosa sudah dilunaskan dan diampuni oleh Yesus di kayu salib (oleh kasih mula-mula), kecuali dosa tidak percaya kepada Yesus dan tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain.
        Waktu Yesus minum anggur asam bercampur empedu sebelum Ia mati, Ia berseru 'sudah selesai'.
        Untunglah orang ini datang kepada raja dan mengaku tidak mampu melunasi hutangnya. Artinya sekarang, kita harus mengaku dosa dan minta ampun.
        Jika dosa tidak diakui, malah menyalahkan orang lain (seperti setan/pendakwa), maka dosa tidak bisa diselesaikan.

        Syarat supaya dosa diampuni: harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama (seperti orang ini yang mohon ampun dan menangis pada raja). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
        raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya’ = kutukan dosa yang merambat sampai kepada nikah.

        Jadi, jangan putus asasekalipun kita sudah jatuh dalam dosa apapun, mungkin sudah mengalami kutukan dosa dan hukuman dosa, karena semua bisa dilunaskan oleh kasih mula-mula.

      2. jika kita sudah mengalami pelunasan segala dosa-dosa oleh darah Yesus (menerima belas kasihan/menerima kasih mula-mula), maka kita juga harus mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

        Tetapi sayang, orang ini memakai kebenaran sendiri. Sesudah mengalami pengampunan/pelunasan dosa yang tidak bisa dibayar, dia tidak mau mengampuni dosa orang lain.

        Matius 18: 28-35
        18:28. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinarkepadanya. Ia menangkapdan mencekikkawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
        18:29. Maka sujudlah kawannya itu dan
        memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
        18:30. Tetapi ia menolak dan
        menyerahkan kawannya itu ke dalam penjarasampai dilunaskannya hutangnya.
        18:31. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu
        menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
        18:32. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya:
        Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
        18:33. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
        18:34. Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
        18:35. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

        Ayat 29= ‘Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya’ = ini seperti dia dulu yang sujud kepada raja karena tidak bisa melunasi hutangnya sebesar 60.000.000 dinar. Sedangkan kawannya sujud dan memohon kepada dia karena belum bisa melunasi hutangnya 100 dinar, tetapi kawannya malah dicekik. Inilah letak kesalahannya!

        Ayat 30 = kawannya yang belum bisa melunasi hutang malah dihukum.
        Ayat 32='Hai hamba yang jahat'= kalau tidak mau mengampuni sesama, itu sama dengan hamba yang jahat. Kalau hamba Tuhan/pelayan Tuhan tidak mau mengampuni = hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang jahat.

        Cerita II: “ada orang lain yang berhutang 100 dinar, tetapi tidak dilunaskan/tidak diampuni, melainkan dicekik dan dimasukan dalam penjara”.

        Inilah kehidupan yang sudah menerima kasih mula-mula (menerima pengampunan dosa) tetapi tidak mau mengampuni dosa orang lain, sehingga ia kehilangan kasih mula-mula. Ini disebut sebagai ‘hamba yang jahat.

        Hamba yang jahat, suasana hidupnya adalahleher dicekik.
        Leher menunjuk penyembahan. Jika leher dicekik berarti penyembahannya kering(tidak ada lagi hubungan dengan Tuhan), kering rohani(tidak ada pembukaan firman), mengalami suasana kutukan/suasana penjara, sampai kebinasaan.

  2. karena egois/kepentingan diri sendiri.
    Kita harus hati-hati sebagai hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang sudah menerima kasih mula-mula supaya jangan sampai timbul kebenaran sendiri dan jangan sampai egois. Apalagi pribadi saya (maafkan) yang bukan keturunan hamba Tuhan dan bukan keturunan orang Kristen, tetapi bisa menjadi hamba Tuhan, ini benar-benar menerima kasih mula-mula. Jika ada kebenaran sendiri dan egois, bisa kehilangan kasih mula-mula.

    Matius 25: 41-45
    25:41. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
    25:42.
    Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
    25:43. ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
    25:44. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
    25:45. Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang
    tidak kamu lakukanuntuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

    Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya’ = domba berada di sebelah kanan dan kambing di sebelah kiri.

    Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan’,istilah ini bukan berarti Tuhan jahat, tetapi dalam arti bahwa orang ini sudah ada berkat namun tidak memberi makan pada orang lain yang membutuhkan.

    Karena egois, kehidupan ini terkutuk, jatuh ke dalam lubang sampai lubang yang paling dalam (neraka).

    Kambingadalah kehidupan yang sudahmenerima kasih mula-mula.
    Artinya: sudah diampuni, diselamatkan (dibenarkan), diberkati (bisa makan dan minum) dan dipakai untuk melayani Tuhan (menjadi hamba Tuhan/pelayan Tuhan).
    Tetapi sayang, karena kehidupan ini egois, yaitu tidak mau memberi dan mengunjungisesama yang membutuhkan, sehingga ia kehilangan kasih mula-mula.

    Kalau digambarkan di Alkitab, kehidupan yang egois ini seperti rawa.
    Rawa hanya menerima air dari mana saja, tetapi tidak mengalirkan.
    Kalau tidak mengalir, air akan menjadi sarang nyamuk demam berdarah dan sebagainya. Kehidupan yang egois bukan menjadi berkat, tetapi menjadi sumber kutukan dan kecelakaan.
    Hanya puas menerima, tetapi tidak bisa memberi.
    Hati-hati!Rawa ini mengarah pada Babel.
    Tadi, wanita berzinah jika menerima kasih mula-mula bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus (meminyaki kaki Yesus), tetapi Simon tidak bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus (karena selalu menghakimi). Kalau tidak dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, berarti dipakai dalam pembangunan tubuh Babel.

    Egois ini terjadi karena tidak tergembala dan tidak taat.
    Kalau daging tidak digembalakan (daging yang liar), yang ada hanya keinginan, kepentingan dan kebenaran diri sendiri.

    Yesaya 14: 23
    14:23. "Aku akan membuat Babelmenjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.

    Babel itu bagaikan ‘air rawa-rawa
    Jadi, orang yang egois akan dipakai dalam pembangunan tubuh Babel (mempelai wanita setan), kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan, sehingga hidupnya terkutuk dan binasa selama-lamanya.
    Hati-hati!Banyak kita puas hanya sampai berkat, tetapi tidak tergembala. Mari kita berdoa untuk saudara-saudara kita lainnya, supaya bisa masuk sistem penggembalaan.

    Dombaberada di sebelah kanan (berkebalikan dengan kambing) ‘Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan, ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum, ketika Aku dipenjara, kamu mengunjungi Aku’.

    Dombaadalah kehidupan yang sudahmenerima kasih mula-mula.
    Artinya: sudah diampuni dosanya, dibenarkan (diselamatkan) dan diberkati oleh Tuhan, dipakai untuk melayani Tuhan danmau tergembaladengan benar dan baik, sehingga mengalami penyucian dari keinginan dan kepentingan daging.
    Hati-hati!Kalau sudah diberkati, banyak kehidupan yang tidak mau tergembala.

    Disini bedanya. Proses domba sama dengan kambing (mendapatkan kasih mula-mula), tetapi bedanya adalah domba merupakan kehidupan yang mau tergembala dengan benar dan baik.
    Contoh kehidupan seperti kambing adalah Yudas. Yudas sudah diselamatkan dan diberkati, tetapi Yudas menyelundup dan berfellowship dengan imam-imam kepala yang pengajarannya berbeda dengan Yesus.
    Kalau kita berfellowship dengan pengajaran yang sama (satu pengajaran), itulah pembangunaan tubuh (masih tergembala). Jika berfellowship dengan pengajaran yang berbeda, menjadi seperti kambing yang tidak tergembala.

    ‘dalam kebaktian kaum muda dijelaskan bahwa penting sekali tergembala dengan benar dan baik’.
    Kita perlu tergembala dengan benar, sebab:

    • banyak gembala pandir.
      Gembala pandir= sok bijaksana (Alkitab bilang 'tidak boleh', tetapi ia berkata 'tidak apa-apa'). Alkitab ditambah dan dikurangi, itulah gembala pandir (mau lebih bijaksana dari Tuhan).
      Gembala yang benar dengan gembala pandir tidak akan bisa berkumpul.

    • gembala pedagang domba. Ini soal makanan, domba-domba tidak diberi makan, tetapi diambil susunya terus dan dijual. Misalnya: orang lain disuruh memberi makan, tetapi ia sendiri menghitung kolekte (sebagai manager saja).

      Kesaksian:
      "Maafkan, karena dulu saya pernah dinasehati oleh Bapak Pendeta Pong Dongalemba Almarhum. Dulu, ada satu murid yang belajar menjadi gembala, usianya sudah tua, lebih tua dari saya. Karena ayahnya adalah Pendeta yang dipakai oleh Tuhan, jadi dia masuk sekolah Alkitab dan belajar melayani Tuhan. Sampai dia diusir-usir, gerejanya kemana-mana, sampai di Graha Family yang waktu itu masih seperti lapangan. Saat hujan deras, saya mencari dia. Waktu itu Bapak Pendeta Pong Dongalemba memberi nasehat “kamu bantu dia, supaya dia menjadi gembala dan jangan menjadi manager”. Jadi waktu itu saya dengan istri mencari dia, tidak mengerti dimana, tetapi setelah sampai di rumahnya, saya menjadi lega. Saya membantu dia supaya menjadi gembala, maksudnya adalah supaya bisa memberi makan sidang jemaat. Ibadah Bible study kami bantu, saya bergantian dengan Bapak Pendeta Pong Dongalemba."

    Gembala harus benarterlebih dahulu dan kita menjadi domba yang baik. Kalau dombanya tidak baik seperti Yudas (kesana kesini), sekalipun gembalanya benar (Yesus adalah gembala yang sempurna), maka dombanya akan hancur juga.

    Kalau tergembala dengan benar dan baik, kita mengalami penyuciandari keinginan dan kepentingan daging (penyucian dari egois), sehingga kita bisa memberi dan mengunjungisesama yang membutuhkan.
    Kalau kita bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan di kandang-kandang yang lain, itu merupakan bukti bahwa ada kelimpahan dari penggembalaan.

    Kesaksian:
    "Saya selalu belajar dari gembala-gembala dan guru-guru kami. Bapak Pendeta In Juwono selalu mengatakan ‘kebaktian fellowship, PPI-PPI merupakan kelimpahan dari penggembalaan’. Ini seperti gelas yang diisi dengan air, kalau sudah penuh diisi terus, pasti akan tumpah keluar. Kalau gelasnya tidak penuh, tetapi dipaksa keluar akan kering. Mari kita berdoa!"

    Yohanes 10: 16
    10:16. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

    yang bukan dari kandang ini’ = dari kandang lain.
    domba-domba itu harus Kutuntun juga’ = inilah kerinduan Tuhan. Kita tidak terpecah belah dan antar kandang ada persekutuan.
    mereka akan mendengarkan suara-Ku‘ = yang bisa menyatukan antar kandang adalah satu suara = satu pengajaran.
    satu kawanan dengan satu gembala’ = satu tubuh dengan satu kepala.

    Jadi, ibadah kunjungan adalah hasil kelimpahan dari pengggembalaan.
    Kita memberi dan mengunjungi kandang-kandang yang lain, sehingga kita bisa menjadi satu kawanan dengan satu Gembala (Yesus)= satu tubuh dengan satu Kepala.
    Artinya: kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    ‘satu kawanan dengan satu gembala’ ini maksudnya bukan saya sebagai gembalanya. Seumpama nanti mau fellowship di Malang, dari penggembalaan atau gereja manapun akan berkumpul menjadi ‘satu kawanan dengan satu gembala’, Gembalanya adalah Tuhan Yesus. ‘satu tubuh dengan satu kepala’, Kepalanya adalah Tuhan Yesus.


    Kesaksian:
    "Dulu pertama kali waktu Bapak Pendeta Pong Dongalemba meninggal dunia, kira-kira mulai tahun 2002, saya harus melayani ibadah kunjungan dan saya hitung-hitung baru naik pesawatnya saja, belum lain-lainnya ‘masa bisa?’. Bahkan orang-orang menghina semua ‘sebesar apa gerejanya, sampai satu bulan sekali mengadakan ibadah kunjungan, berapa dia bayar?’. Inilah bukti kelimpahan dari penggembalaan, sehingga kita bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Mulai tahun ini ditingkatkan lagi, Ibadah Persekutuan di Surabaya bisa diadakan sendiri (satu kali di Surabaya) dan Ibadah Persekutuan di Malang satu kali juga. Ini juga mustahil, karena Ibadah di Malang selisih hanya tiga bulan saja dengan Ibadah di Surabaya, harus mengumpulkan sekian ratus juta, ini tidak mungkin.

    Ini dulu sama dengan waktu saya membangun di Malang, bayar listrik 5 juta butuh 3 bulan, sedangkan bangunannya 100 juta lebih. Saya hitung ini bisa sampai 10 tahun. Tetapi, kalau ada pertolongan Tuhan, 8 bulan saja sudah selesai dan tidak hutang. Saya tidak mau mengambil barang dulu di toko (berhutang) sekalipun yang punya toko menyuruh. Dulu saja, saya pernah tidak bisa makan, tetapi tidak mau hutang, apalagi sekarang, saya tetap tidak mau berhutang. Cuma 8 bulan saja selesai, selesai bulan 4 dan bulan 12 ditahbiskan. Itulah kemurahan Tuhan.

    Pada tahun 1998, saya mau pasang AC di Malang, saya bertanya dengan orang-orang “saya mau pasang AC”. Orang-orang malah tertawa semuanya “loh, kok telat, ini sekarang sudah Krismon Pak Wi, harganya sekarang sudah 4 kali lipat”. Tahun 98 itu memang Krismon (Krisis Moneter), waktu itu bertepatan dengan retreat di Banyuwangi juga, saya sebagai salah satu pembicaranya. Bendaharanya sampai tidak mau mengumpulkan uang ‘tidak usah, Pak Wi saja sendiri’. Ini karena dia pikir ‘berapa tahun ini?’. Tetapi hanya dalam waktu 2 bulan selesai. Waktu itu ada Insinyur menghitung “begini Pak Wi”. Saya dalam doa sambil berpikir ‘wah kalau dipasang semuanya, berapa ratus juta waktu itu’ . Dalam doa ada hikmat Tuhan ‘
    pakai saja split, mungkin baru pertama kali ini’. Akhirnya semuanya selesai dalam 2 bulan.

    Kelimpahan dalam penggembalan mari kita alirkan kepada yang lain. Kita jangan sampai kering didalam! Kalau gelasnya tidak penuh, kita bawa kemana-mana, maka kita pulang dengan kering kerontang. Jadi, alirannya itulah yang kita bawa keluar. Pesan Bapak Pendeta In Juwono ‘kalau alirannya yang kita bawa keluar, kita tidak mungkin kering dan selalu mengalir kemana-mana’."

    Mari kita masuk pembangunan tubuh Kristus hari-hari ini.Seperti tadi ada lagu dari zangkoor gabungan “kita bangsa kafir sebagai keledai yang mau ditungangi oleh Tuhan”.
    Keledai = bangsa kafir.
    Ada 2 kemungkinan tentang keledai dan kita tinggal pilih:

    • ditunggangi oleh Bileam(nabi palsu) yang menuju kutukan, pembangunan babel dan akan dibinasakan.
    • ditunggangi oleh Yesus sendiridan menuju pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Pribadi Yesus itulah firman pengajaran yang benar.

    Kesaksian:
    "Saya di mana-mana berkata “kalau seandainya dulu Bapak Pendeta Pong Dongalemba yang juga mertua saya mengajarkan yang tidak benar, saya tidak akan pernah datang”. Saya berani berkata ini di mana-mana. Jadi, harus Yesus yang dilihat (pengajaran yang benar), bukan karena kekeluargaan, suku yang sama, kekayaan dan kehebatan."

    Kalau keledai ditunggangi Yesus, itu hanyalah belas kasih kemurahan Tuhan(kasih mula-mula). Sebenarnya, Tuhan berkata “Aku datang untuk domba Israel, bukan untuk anjing dan keledai, tetapi hanya belas kasih, kemurahan dan anugerah Tuhan saja, maka bangsa kafir bisa ditunggangi oleh Yesus.

    Jangan takut!Kalau kita aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (seperti keledai ditunggangi oleh Yesus), kita sungguh-sungguh menempatkan Yesus sebagai Kepala, maka kita akan merasakaan aliran anugerah,belas kasih, kemurahan Tuhan yang tidak pernah habis dan selalu baru.
    Langkah-langkah kita (langkah keledai) adalahlangkah-langkah anugerah Tuhan. Setiap detak jantung kita hanya karena kemurahan belas kasih anugerah Tuhan.
    Kalau kita sudah mau kecewa, putus asa atau bangga dengan sesuatu, tariklah nafas dan kembalikan. Disitulah kita bisa merasakan anugerah Tuhan. Kalau tidak bisa dikembalikan nafasnya, mau apa lagi. Itulah rumusnya!

    Kesaksian:
    "Mata saya terbuka sekali. Mengapa kami di Lempin-El Kristus Ajaib tidak diberi uang dan lain-lain. Setelah menjadi pengerja harus dilatih. Ini bukan karena pelit, sekalipun banyak orang bilang “pelit itu”, tetapi supaya bergantung pada anugerah Tuhan. Kita mengunjungi bayar sendiri-sendiri. Saudara-saudara ada yang cuti kuliah, ada yang meninggalkan pekerjaan, ada yang tutup toko tetapi masih bayar sendiri, ini supaya mengerti dan mengalami anugerah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah habis-habis."

    Kesaksian:
    "Kalau ditunggangi oleh Tuhan menuju pembangunan tubuh Kristus, maka langkah-langkah kita adalah langkah kemurahan. Kalau ke Luar Negeri ini paling jelas saat mengurus Visa. Baru saja mengurus Visa orang sudah terheran-heran “kok bisa dalam waktu yang singkat dan sembarangan?” Padahal orang lain susah mengurus Visa dan adiknya sendiri diundang masih tidak bisa. Sedangkan kita cepat selesai dan diterima. Bagi saya, itu sudah luar biasa. Ada juga yang berkata ‘Om, saya dilarang oleh Perusahaan, tapi tahu-tahu sudah diperbolehkan”. Itulah langkah-langkah kemurahan anugerah belas kasih Tuhan."

    Kalau dipakai oleh Tuhan, ada belas kasih anugerah kemurahan Tuhan dan hasilnya:

    • Markus 6: 34
      6:34. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihankepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

      Pada ayat selanjutnya setelah ‘tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihandan Dia mengajar, lalu Yesus memberi makan 5 roti dan 2 ikan untuk 5000 orang.

      Hasil pertama: langkah-langkah pemeliharaan Tuhan secara ajaib:

      1. secara rohani: kita dipelihara dengan Firman pengajaran supaya bisa hidup benar dan suci.
      2. secara jasmani: 5 roti 2 ikan untuk 5000 orang laki-laki saja (belum teramsuk perempuan dan anak-anak), tetapi masih ada sisanya. Artinya: Anugerah Tuhan sanggup memelihara kita secara ajaib dan kita tidak bergantung pada apapun di dunia ini.

        Kita boleh berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan. Biarpun gaji kita cuma 5 roti 2 ikan untuk 5000 orang, tetapi jika berada di dalam tangan belas kasih anugerah Tuhan, maka kita bisa terpelihara.

        Kesaksian:
        "Dulu, waktu kami masih di tempatkan di Gending, Bapak Pendeta Pong bertanya “berapa kolektenya Pak Wi?” Lalu saya sebutkan angka yang sangat kecil menurut ukuran manusia, mungkin ditertawakan orang, bahkan untuk ongkos saja tidak cukup. Tetapi Bapak Pendeta Pong besarkan hati saya “bagus, bagus”. Satu waktu, Beliau ke kantor dan berkata “Pak Wi, ingat! 5000 yang dulu didapatkan waktu bekerja dengan 5000 dari Tuhan, itu lain Pak Wi”. Saya dulu cuma menjawab “ya, Om”. Tetapi sekarang mengerti. 5 roti 2 ikan untuk 5000 orang bisa terjadi kalau di tangan Tuhan, Yang penting ada anugerah Tuhan."

        Yang penting adalah gaji + anugerah, toko (toko besar atau kecil) + anugerahdan ada keajaiban dari Tuhan.

    • Roma 2: 4
      2:4. Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

      Hasil kedua: langkah-langkah pertobatan= berhenti berbuat dosa (mati terhadap dosa) dan kembali pada Tuhan= langkah-langkah keselamatan.

      Kalau kita dipakai oleh Tuhan, kita akan dipelihara Tuhan sampai selamat.

    • Titus 3: 5
      3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nyaoleh permandian kelahiran kembalidan oleh pembaharuanyang dikerjakan oleh Roh Kudus,

      'permandian kelahiran kembali'= baptisan air.

      Hasil ketiga: langkah-langkah mujizat= langkah pembaharuan, mulai dari baptisan air.
      Baptisan air yang benar adalahorang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat), dikuburkan bersama Yesus dalam air, sehingga dia bangkit bersama Yesus (keluar dari air) untuk menerima hidup baru itulah hidup surgawi (hidup dalam kebenaran).

      Untuk bisa masuk dalam baptisan air yang benar sampai kita bisa hidup benar, itu sudah merupakan suatu mujizat, sebab hanya sedikit orang yang benar (dulu dari seluruh dunia, hanya 8 orang saja yang benar di jaman Nuh).

      Setelah baptisan air, kemudian dilanjutkan pembaharuan oleh Roh Kudus. Roh Kudus membuat kita bisa taat dengar-dengaran= Roh Kudus membuat kita bisa berseru ‘Ya, Abba, Ya, Bapa”. Ini mujizat rohani.

      Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga terjadi. Yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang gagal menjadi berhasil dan indah, yang tidak ada menjadi ada = langkah-langkah kita adalah langkah-langkah yang berhasil dan indah dihadapan Tuhan.

      Yakinlah kaum muda, sebab yang dipakai adalah keledai muda dan keledai tua mengiring dari belakang (induk keledai hanya mengiring). Kaum muda menjadi harapan dan harus sungguh-sungguh hari-hari ini.

      Saya mendukung kaum muda kuliah, bekerja dan sebagainya tetapi Kaum Muda jangan menjadi egois, perhatikanlah juga gerakan keledai yang mau dipakai/ditunggangi oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu kita, sebab Dia akan mengalirkan anugerah, kemurahan, belas kasihnya kepada kita.

      Jika Tuhan datang kembali, terjadi mujizat yang terakhiryaitu kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan kita terangkat di awan-awan yang permai untuk menuju Yerusalem Baru, kita bersama dengan Dia selama-lamanya.

Jangan sampai kehilangan kasih mula-mula, tetapi pertahankan kasih mula-mula!Jangan ada kebenaran sendiri (ampunilah sesama dan jangan menghakimi sesama, tetapi hakimi diri sendiri) dan jangan menjadi egois, tetapi ikuti gerak keledai yang dipakai oleh Tuhan. Dan biarlah kita menerima anugerah belas kasih Tuhan (langkah ajaib dari Tuhan).

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Natal Persekutuan di Semarang, 16 Desember 2011 (Jumat Sore)
    ... kehilangan kemuliaan Allah Kenyataannya sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa dan dibuang ke dunia maka semua manusia sudah berbuat dosa dan diancam maut kebinasaan dalam neraka. Semua yang ada di dunia kekayaan kepandaian kedudukan kekuatan apapun tidak bisa menyelesaikan dosa manusia bahkan tidak ada seorangpun manusia di dunia yang bisa ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Agustus 2019 (Minggu Pagi)
    ... menghasilkan asap bagaikan cendawan raksasa yang membumbung tinggi ke langit dan mengakibatkan kematian manusia. Tetapi setan tidak puas hanya membunuh tubuh manusia. Setan berusaha membunuh tubuh jiwa roh manusia sampai binasa selamanya di neraka lewat senjata asap secara rohani. Wahyu - Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu lalu naiklah ...
  • Ibadah Natal Kunjungan di Mojoagung, 27 Desember 2013 (Jumat Sore)
    ... natal yang indah biarlah kita berusaha untuk hidup dalam Tangan Tuhan. Roma . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Sementara kita berusaha hidup dalam Tangan Tuhan kenyataan yang ada adalah semua manusia sudah berbuat dosa telanjang terpisah dari Tuhan dan tidak bisa kembali pada Tuhan. Buktinya saat ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 April 2012 (Minggu Pagi)
    ... Allah. Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran. Yesus adalah firman pengajaran Logos yang lahir menjadi daging. Jadi Nazaret artinya firman pengajaran yang menjadi daging untuk mendewasakan kerohanian kita untuk ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 November 2017 (Kamis Sore)
    ... syahid yaitu mati dibunuh karena firman Allah dan kesaksian tentang Yesus sama dengan mati dibunuh tanpa salah. Kita akan menghadapi mati syahid yang terakhir di jaman antikris. Yohanes - Jikalau dunia membenci kamu ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia tentulah dunia ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 April 2017 (Sabtu Sore)
    ... selama-lamanya. Sasaran roh jahat dan roh najis adalah ayat Tempat-tempat yang tandus sama dengan kehidupan Kristen yang kering rohani bagaikan pohon ara yang kering sampai ke akar-akarnya. Jika hati kering maka seluruh hidup kering bisa dideteksi dari lidah perkataan yang kering. ayat Rumah yang bersih tersapu dan rapih teratur tetapi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Februari 2016 (Rabu Sore)
    ... salib dan membawa orang berdosa supaya percaya Yesus diselamatkan dan diberkati. Tetapi harus ditingkatkan menjadi kabar mempelai untuk membawa kita menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna. Kabar mempelai adalah firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai raja segala ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Juli 2022 (Kamis Sore)
    ... kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain tetapi berjaga-jaga dan sadar. Pada saat kegelapan merajalela dalam dunia akhir zaman saat ini kondisi daging mengantuk dan tertidur mabuk dalam kegelapan dosa dan sudah mendekati kebinasaan penghukuman Tuhan. Kita tidak perlu takut sebab kita adalah anak-anak terang. Dan oleh karena ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Maret 2013 (Rabu Sore)
    ... Yesus. Atau untuk membawa orang yang sudah selamat masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita surga yang layak untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir menghasilkan pertumbuhan secara kualitas sampai sempurna tubuh Kristus yang sempurna . Kehidupan yang dipakai dalam kegerakan yang besar adalah ...
  • Ibadah Natal Kunjungan di Sidoarjo, 18 Desember 2013 (Rabu Sore)
    ... makanlah minumlah dan bersenang-senanglah merokok mabuk narkoba dan dosa kawin mengawinkan dosa percabulan dengan berbagai ragamnya penyimpangan seks homoseks lesbian seks terhadap diri sendiri kehancuran nikah kawin campur kawin cerai . Dosa makan minum dan kawin mengawinkan membawa kita kepada kebinasaan untuk selama-lamanya. Dua saksi saksi dari Daud dan Tuhan Yesus ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.