Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Banyak kelebihan dari masing-masing jemaat, tetapi jika masih ada cacat cela maka tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Oleh sebab itu, harus mengalami penyucian terakhir/percikan darah.

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman--kita semua.

Wahyu 3: 21-22
3:21.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang bersama Yesus, yaitu duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorgauntuk selama-lamanya. Tidak terpisah lagi selamanya.
Inilah tujuan utamakita mengikut dan melayani Yesus. Bukan hanya kaya, pandai dan lain-lain. Orang di luar Yesus, terlalu banyak yang lebih kaya dan lain-lain. Tetapi tujuan utama kita mengikut dan melayani Yesus adalah sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya.

Malam ini, kita mempelajari, kita menang terhadap apa?:
Kita sudah mempelajari tentang menang terhadap keadaan rohani yang suam-suam kuku(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 November 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 11 November 2015).

Keadaan suam-suam kuku, yaitu secara jasmani kaya--tidak kekurangan apa-apa, semuanya ada--, tetapi secara rohani melarat, malang, miskin, buta dan telanjang--tidak punya apa-apa/kosong. Tidak mau diisi oleh firman pengajaran benar; seperti sekam--bukan gandum tetapi sekam.
Hati-hati! Sekam kalau ditampi akan terbang--merasa tinggi, hebat, diberkati--tetapi terbang ke arah api penghukuman. Tetapi gandum, saat ditampi selalu turun lagi, sebab berisi. Artinya selalu merendahkan diri di hadapan TUHAN.

1 Korintus 15 : 25-26
15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26.
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Malam ini kita mempelajari, menang atas apa?: menang atas maut.
Yesus sudah menang atas maut, sehingga Dia duduk bersanding dengan Bapa di takhta sorga.
Kita juga harus menang atas maut--menang bersama Yesus--, maka kita bisa duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga.

Ada 3 macam maut:

  1. Maut secara tubuh= kematian secara tubuh karena usia, penyakit dan lain-lain.
  2. Maut secara rohani= kering rohani/mati rohani karena dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
    Puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin mengawinkan.

  3. Kematian ke-2yaitu neraka untuk selama-lamanya.

1 Korintus 15 : 55-58
15:55. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56. Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, TUHAN kita.
15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan TUHAN! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia.

Bukti menang atas mautadalah:

  1. Berdiri teguh dan jangan goyah.
  2. Giatlah selalu dalam pekerjaan TUHAN.
  3. Jerih payah tidak sia-sia.

Kita akan pelajari satu-persatu:

  1. BERDIRI TEGUH DAN JANGAN GOYAH.
    1 Korintus 16: 13
    16:13. Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!

    Berdiri teguh dan jangan goyah = berdiri teguh dalam iman.
    Praktiknya:

    • Tetap percaya Yesus--tidak menyangkal nama Yesus--, apapun yang dihadapi.
      Banyak orang yang menghadapi pencobaan, lalu menyangkal nama Yesus, mungkin datang ke dukun-dukun dan sebagainya.
      Ada juga yang diberkati, lalu menyangkal Yesus. Mungkin diberkati jodoh, lalu menyangkal nama Yesus--tidak percaya Yesus lagi.
      Kita harus berhati-hati! Kita tetap percaya dan menyeru nama Yesus, apapun yang kita hadapi.

    • Tetap hidup dalam kebenaran, apapun yang sedang kita hadapi.
      Ada yang saat menghadapi pencobaan, lalu tidak benar lagi. Tidak punya uang lalu korupsi. Ini tidak punya iman lagi, sudah goyah dan roboh. Iman adalah kebenaran.
      Saat menghadapi keuntungan, kita seringkali tidak benar. Tadi dalam kesaksian, sampai pun mengendarai sepeda motor, tetap hidup benar. Itu suatu ujian bagi kita.

      Setan menggoda; tetapi kalau TUHAN izinkan, itu ujian iman bagi kita.

    • 2 Tesalonika 2 : 15
      2:15. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglahpada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

      Berpegang teguhpada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran--mempraktikkan firman.
      Rasul Paulus berani mengatakan 'yang kamu terima dari kami'. Ini bukan kesombongan atau kebenaran diri sendiri; tetapi ini adalah suatu keyakinan teguh/keyakinan pastiatas kebenaran firman TUHAN--ayat menerangkan ayat dalam alkitab--dan suatu ketegasanuntuk menolak yang tidak benar. Hati-hati! Sebab Yesus sendiri mengatakan ada banyak ajaran palsu.

      “Seperti guru mengajarkan matematika. Mungkin dia bukan profesor, tetapi kalau dia yakin 2+2 = 4, maka sekalipun profesor yang mengajarkan 2+2 = 4,1; maka dia tetap yakin: 'yang diterima dari saya yang benar'. Begitu maksudnya.”

      Prosessupaya berpegang kepada firman pengajaran benar dan taat yaitu:

      1. Mendengar firman pengajaran benar, dalam urapan Roh Kudus.
        Jangan mendengar yang lain! Hawa mendengar yang lain dan merasa kuat. TUHAN mengatakan: 'semua buah pohon dalam taman ini boleh kau makan,' tetapi ular mengatakan tidak boleh dimakan. Akhirnya Hawa tidak kuat juga.

        Mendengar = makan. Makanan yang bergizi dan sehat, harus kita makan. Tetapi jangan coba-coba memakan racun! Sekalipun tahan racun, tetapi kalau dimakan terus-menerus satu waktu akan lemah.
        Sama dengan mendengar firman. Jangan pernah kita mengatakan: 'saya kuat, ada filternya.' Kalau terus mendengar, satu-waktu akan menjadi lemah. Ini maksud dari Rasul Paulus mengatakan: 'yang kamu terima dari kami,' yaitu keyakinan teguh/keyakinan pasti.
        Kita harus tegas hari-hari ini! Sebab jika tidak, peristiwa taman Eden akan terjadi lagi.

        Mendengar firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus = mendengar dengan sungguh-sungguhdan dengan suatu kebutuhan; baik secara lisan maupun secara tertulis.
        Kalau tidak diurapi Roh Kudus, maka saat mendengar firman bisa mengantuk, bosan dan lain-lain. Roh Kudus/kuasa TUHAN tidak bisa dibatasi oleh apapun.
        Secara lisan maupun tertulis artinya pemberitaan firman ada yang secara lisan/langsung seperti malam ini, tetapi ada juga yang tertulis seperti dulu--melalui surat-surat. Dalam pembacaan tadi ada: 'Tuliskanlahkepada jemaat di Laodikia'--firman disampaikan secara tertulis.

        “Sekarang lewat majalah Manna. Salah satu kesaksian dari Jerman. Hanya dengan majalah Manna, seseorang bisa mengenal kabar Mempelai. Dia adalah seorang wanita tetapi sebagai pemimpin persekutuan orang-orang Indonesia. Dia mendatangkan hamba-hamba TUHAN darimana-mana, dari negara-negara di dunia. Tetapi begitu membaca majalah Manna, dia meninggalkan semua itu. Dia langsung tertarik, sebab ada yang berbeda. Ini karena ayat menerangkan ayat dalam alkitab, bukan dongeng-dongeng, ilustrasi dan lain-lain. Ini keampuhan firman pengajaran benar yang berbeda dari yang lain. Sekarang ada juga lewat VCD, live streaming dan lain-lain. Kuasa TUHAN/Roh Kudus tidak bisa dibatasi oleh apapun juga. Kalau dulu lewat telepon, tidak ada handphone. Misalnya orangnya berada di Amerika, tetapi didoakan lewat telepon bisa juga. Sekarang sudah ada handphone, bisa lebih dekat lagi.”

      2. Mengerti, percaya yakinsampai bisa mempraktikkan firman pengajaran benar--taat dengar-dengaran.

        Matius 7 : 24-25
        7:24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
        7:25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi
        rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

        'perkataan-Ku' = firman yang dikatakan Yesus sendiri/firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Itulah firman pengajaran yang benar. Seperti dulu kita di sekolah; rumus ditambah rumus hasilnya lulus.
        Hasiltaat dengar-dengaran:

        1. Hasilnya yang pertama yaitu tahan uji, menang atas maut.
          Hujan, banjir dan angin itu semua ditiup oleh setan dengan kuasa maut untuk meruntuhkan bangunan.
          Tahan uji artinya menang atas maut, tidak roboh oleh pencobaan-pencobaan yang ditiupkan/dilancarkan oleh setan tritunggal dengan kuasa maut:

          • Hujan lebat dari atas: setan dengan roh jahat dan roh najis yang membawa manusia jatuh ke dalam dosa sampai puncaknya dosa.
            Tidak roboh = tetap hidup benar.

          • Angin kencang--di darat: nabi palsu dengan roh dusta = tidak mau mendengar ajaran-ajaran palsu, dusta dan gosip-gosip.
            Tidak roboh = tidak mau mendengar gosip-gosip, tidak mau mengikuti ajaran palsu dan tidak mau berdusta.
            Kalau kita berbuat dosa dan mengikuti ajaran-ajaran palsu/gosip-gosip, maka akan mengalami kematian rohani.
            Kalau seorang hamba TUHAN mengikuti gosip dan mengajarkan ajaran palsu kepada jemaat, maka celaka. Seluruh jemaat akan mati rohani.

          • Banjir--dari dalam laut: antikris dengan kekuatan mammon--penyembahan berhala yaitu kikir dan serakah.

        2. Hasil yang kedua: dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--rumah rohani.
          Hanya orang yang tahan uji menghadapi serangan setan tritunggal yang bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Orang yang tidak tahan uji tidak bisa dipakai.

          “Seumpama orang bekerja mengangkat barang, tetapi hanya bisa mengangkat barang selama 1 menit, kalau setengah jam tidak bisa, tidak kuat. Maka tidak bisa dipakai.”

          Inilah yang disebut imamat rajani--imam dan raja yang menang atas maut. Jangan sedikit-sedikit terhalang! Tidak bisa dipakai oleh TUHAN. Hari-hari ini, kegerakan akan semakin membesar.

        3. Matius 7 : 21
          7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

          Hasil yang ketiga: pintu sorga terbuka, kita bisa masuk kerajaan sorga yang kekal dan duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga selamanya.
          Kalau pintu sorga bisa terbuka lewat ketaatan, maka pintu-pintu di dunia juga pastiterbuka bagi kita.
          Kaum muda perhatikan! Pintu-pintu di dunia terbuka kalau taat; bukan kalau pandai dan lain-lain. Pandai, bodoh, kaya, miskin; belum tentu pintu terbuka.

    Inilah bukti menang atas maut yang pertama, yaitu 'berdirilah teguh, janganlah goyah', artinya berdiri teguh dalam iman.

  2. GIATLAH SELALU DALAM PEKERJAAN TUHAN= giat selalu dalam pelayanan, sesuai jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita.

    1 Korintus 15 : 58
    15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan TUHAN! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia.

    Dalam Ibrani 10, kita harus semakin giat--dalam pekerjaan TUHAN--, menjelang kedatangan TUHAN kedua kali. Semua harus mengarah kepada TUHAN--semakin dekat, semakin giat.
    Bukan berarti tidak diperbolehkan dengan kegiatan di dunia. Silakan. Tetapi kegiatan di dunia jelas-jelas semakin menyita waktu--dalam pekerjaan, kuliah, sekolah. Sebab memang sudah dinubuatkan dalam kitab Keluaran, ketika bangsa Israel akan keluar dari Mesir, lalu Musa menghadap Firaun. Firaun mengatakan bahwa bangsa Israel adalah 'bangsa pemalas'. Tadinya, bangsa Israel diharuskan membuat batu bata tetapi jeraminya disediakan oleh Firaun. Tetapi kemudian jeraminya tidak disediakan lagi, bangsa Israel harus mencari sendiri jeraminya. Ini menunjukkan bahwa kita semakin ditekan. Oleh sebab itu, giatlah selalu dalam pelayanan , sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN berikan kepada kita; bahkan semakin giat.

    2 Korintus 3 : 5-8
    3:5. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggupuntuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
    3:6. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu
    perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
    3:7. Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
    3:8. betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai
    pelayanan Roh!

    Ayat 5 = kita tidak sanggupuntuk melakukan pekerjaan Allah/pekerjaan sorga.

    “Saya sudah beri contoh. Untuk perkerjaan dunia saja tidak sanggup. Sudah lulusan sarjana ekonomi, sudah diterima bekerja di bank, tetapi untuk menghitung uang pun masih perlu ditrainning lagi. Nanti beberapa tahun, ditrainning lagi. Ini buktinya, untuk pekerjaan dunia saja kita tidak mampu. Apalagi untuk pekerjaan sorga. Kita bukan hanya tidak mampu, tetapi tidak cocok sama sekali. Semua hanya karena kemurahan TUHAN.”

    Ayat 7 = dulu, dalam pelayanan taurat--pelayanan 2 loh batu--ada kemuliaan TUHAN. Ketika Musa turun dari gunung, wajahnya bercahaya sehingga semua orang Israel menjadi takut.

    Ada 2 macam pelayanan pekerjaan TUHAN:

    • Pelayanan perjanjian lama/pelayanan taurat.
      Ini menggunakan kekuatan dagingyang menuju kepada kematian secara jasmani. Semakin tua, akan semakin lemah dan akan digantikan. Seperti Harun, ketika dia sudah mati, maka digantikan oleh anaknya.
      Sekarang artinya, jika kita melayani TUHAN dengan menggunakan kekuatan daging--mengandalkan kekayaan,kepandaian, kedudukan dan lain-lain--, maka kita akan mengalami kering rohani/kematian rohanisampai kebinasaan.

    • Pelayanan perjanjian baru/pelayanan Roh.
      Mengandalkan kekuatan Roh Kudus/urapan Roh Kudus. Ini tidak lagi mengandalkan kekuatan daging--kekayaan, kepandaian, kedudukan.
      Tidak kaya, tidak pandai, tidak punya kedudukan; boleh melayani karena kita mengandalkan kekuatan Roh Kudus.
      Hasilnya kita menuju kepada kemuliaan/hidup kekal. Mari gunakan kekuatan Roh Kudus!

    Tadi, menang atas maut yaitu berdiri teguh dalam iman. Sekarang, menang atas maut yaitu memiliki Roh Kudus.
    Kita tidak menuju kepada kematian, tetapi kepada kemuliaan/hidup kekal.

    Ketentuan bagi imam-imam untuk melayani:
    Sebenarnya, yang menjadi imam adalah bangsa Israel yaitu hanya suku Lewi dan keturunannya. Suku yang lain di Israel tidak boleh melayani. Kita bangsa kafir, secara jalur keturunan tidak bisa menjadi imam-imam. Tetapi Yesus sudah rela mati di kayu salib, untuk membuka jalur kemurahan, sehingga bangsa kafir juga bisa menjadi imam/pelayan TUHAN.

    Imamat 21 : 12
    21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Perikop: Kudusnya Para Imam.

    Dalam perjanjian lama, imam-imam harus berada di dalam ruangan suci Tabernakel yang jasmani, sehingga mengalami urapan Roh Kudus dan hidup suci. Kalau tidak masuk ruangan suci, maka tidak suci.
    Dulu, TUHAN memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, lalu TUHAN perintahkan Musa supaya membuat sorga di bumi, itulah Tabernakel/Kemah Suci.
    Tabernakel terdiri dari 3 ruangan:

    • halaman;
    • ruangan suci;
    • ruangan maha suci.

    Sekarang dalam perjanjian baru, merupakan penggenapandari pelayanan perjanjian lama, yaitu imam-imam harus berada di ruangan suci secara rohani. Itulah kandang penggembalaan.
    3 macam alat dalam ruangan suci= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya = persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karuniaNya.
    • Meja roti sajian: ketekunan dalam kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci = persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus.

    • Mezbah dupa emas: ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan = persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

    Di dalam kandang penggembalaan, maka tubuh, jiwa, roh kita melekat kepada Allah tritunggal sehingga maut tidak bisa menjamah. Ini tempat yang paling aman. Sekalipun kita jaraknya satu langkah dengan maut, tetapi kita melekat pada Allah tritunggal--lewat 3 macam ibadah--, kita tidak ada lagi jarak dengan TUHAN.

    “Saya sangat bahagia menerangkan ini dan banyak orang yang diberkati lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Kalau bukan dari TUHAN, lebih baik tidak saya terangkan. Cukup ibadah hari Minggu saja, saya bisa buka dimana-mana. Tidak perlu 3 kali datang ke sini. Tetapi ini ketentuan dari TUHAN yang harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh.”

    Di dalam kandang penggembalaan, maka tubuh, jiwa, roh kita melekat kepada Allah tritunggal seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga kita mengalami penyucian yang intensif; kita bisa hidup dalam kesuciandan selalu dalam urapan Roh Kudus.
    Untuk memelihara pohon anggur dibutuhkan ketelitian, daun-daun yang sudah kering harus dipotongi = penyucian intensif/penyucian terus-menerus.

    Kesucian dan urapan tidak bisa dipisahkan. Kalau suci, pasti diurapi; semakin suci, semakin diurapi sehingga kita tidak kering rohani.
    Urapan Roh Kudus akan mendorong kita untuk setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sesuai jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita. Ini bukti dari pelayanan perjanjian baru/pelayanan Roh.

    Bukan hanya setia, tetapi juga suci. Jadi, jika semakin suci, maka semakin diurapi dan semakin setia berkobar-kobar; sekalipun usia sudah semakin tua tetapi tidak ada masalah sebab tidak ada kaitan dengan yang jasmani.
    Kalau dulu zaman Musa, memang ada kaitan dengan yang jasmani; semakin tua, akan berhenti. Tetapi pelayanan Roh lain, kita menggunakan kekuatan Roh Kudus. Tidak peduli sekalipun usia semakin tua, tetapi yang penting semakin suci, semakin diurapi dan semakin setia berkobar-kobar.
    Kalau sudah cukup waktunya, maka TUHAN akan panggil. Yang utama, TUHAN tidak mau orang menganggur.

    Dalam pelajaran tentang kebun anggur--apalagi dalam kabar mempelai/firman pengajaran benar--, TUHAN sangat tidak menginginkan orang menganggur. Mulai dari pagi-pagi sekali pemilik kebun anggur sudah keluar, untuk memanggil orang-orang supaya bekerja. Pada jam 9, keluar lagi, memanggil orang lagi supaya bekerja. Kemudian jam 12 dan jam 3, keluar lagi untuk memanggil orang supaya bekerja. Bahkan jam 5 petang pun masih memanggil orang untuk bekerja.

    “Jadi, seorang hamba TUHAN jika sudah cukup waktunya, sudah menunaikan tugasnya, maka akan dipanggil oleh TUHAN seperti gembala-gembala kita dahulu--Om Pong dan Om Yu. Tidak ada waktu untuk menganggur. Kalau menganggur, berarti bekerja menggunakan kekuatan daging. Tetapi kalau kekuatan Roh, baik tua maupun muda semua dipakai oleh TUHAN. Di dalam Roh Kudus tidak ada istilah menganggur. Kecuali, ada hamba TUHAN yang diizinkan sakit mulutnya sampai tidak bisa bekhotbah, itu urusannya dengan TUHAN. Kita tidak boleh menghakimi.”

    Mari, kita semua hari-hari ini jangan mau ditipu dan jangan menipu TUHAN! Mari, kita semua harus setia dan berkobar-kobar.

    Ibrani 1 : 7
    1:7. Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

    Pelayan TUHAN/hamba TUHAN yang melayani dengan suci, setia dan berkobar-kobar= pelayan bagaikan nyala api.

    Wahyu 1 : 14
    1:14. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

    Mata TUHAN = nyala api.
    Nyala api bertemu dengan nyala api, berarti pelayan TUHAN yang suci, setia dan berkobar-kobar adalah biji mata TUHAN sendiri. Imam-imam tidak boleh keluar dari ruangan suci--kandang penggembalaan--artinya menjadi biji mata; dikhususkan oleh TUHAN.

    “Mungkin orang menghina kita karena melihat kita tekun dalam 3 macam ibadah; dianggap kurang kerjaan. Biar saja, sementara kita dikhususkan oleh TUHAN.”

    Keadaan dunia adalah seperti padang pasir, artinya:

    • Sulit, susah payah, tidak bisa menabur dan menuai--panas dan tandus.

    • Jika angin bertiup, berapa banyak butiran pasir yang terbang mengenai kita. Ini sama dengan masalah-masalah yang bagaikan pasir. Baru satu masalah selesai, sebentar lagi pasir datang lagi.

    Saat ada angin bertiup membawa pasir, yang ditutupi terlebih dulu adalah mata.
    Mari, biarlah malam ini kita sungguh-sungguh menjadi biji mata-Nya TUHAN sendiri.

    Imamat 10 : 7
    10:7. Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.

    'Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan' = jangan keluar dari pintu kemah = jangan keluar dari ruangan suci.
    Keluar dari ruangan suci = mati; tetapi kalau berada di dalam = hidup.

    Tadi, supaya menjadi biji mata TUHAN, maka kita harus berada di dalam ruangan suci. Sekarang, supaya menjadi hamba Allah yang hidup, kita harus selalu berada di Kemah Pertemuan/ruangan suci.
    Biji mata TUHAN = hamba Allah yang hidupseperti Daniel.

    Daniel 6 : 20-23
    6:20. Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;
    6:21. dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "
    Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"
    6:22. Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!
    6:23. Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk
    mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."

    Biji mata TUHAN tidak pernah tertutup/tertidur bahkan mati. Dia selalu mengawasi kita selama 24 jam.
    Biji mata TUHAN = hamba Allah yang hidup, yang memiliki kuasa TUHAN untuk mengatupkan mulut singa yang lapar, artinya:

    • Arti yang pertama: dipelihara dan dilindungi TUHANmulai di zaman sekarang yang sulit--seperti hidup di padang gurun; terlebih lagi seperti hidup di dalam gua singa, di tengah singa yang lapar.
      Kalau kita baca dalam kitab Daniel, orang yang memfitnah Daniel dilemparkan ke dalam gua singa yang berbentuk sumur. Tetapi belum sampai ke dasar gua, mereka sudah habis diterkam singa.

      “Lebih sulit mana; kita sulit mencari uang, berdagang dan lain-lain, atau hidup di gua singa, di tengah singa yang lapar? Sekalipun kita memegang deposito sekian milyar, tetapi kalau hidup di gua singa pasti akan mati. Hidup kita tidak bergantung pada uang, tetapi bergantung pada TUHAN. Jangan putus asa kalau perusahaan macet, dan lain-lain! Masih lebih mudah daripada hidup di gua singa.”

      Kalau Daniel yang di tengah gua singa bisa hidup, apalagi kita yang hanya menghadapi kesulitan; pasti bisa hidup. Asal suci, setia dan berkobar-kobar--menjadi biji mata TUHAN, hamba Allah yang hidup. Itu saja urusan kita. Mati dan hidup kita adalah urusan TUHAN.

      TUHAN sanggup untuk memelihara hidup kita mulai di zaman sekarang yang sulit, sampai masa antikris berkuasa, bahkan sampai hidup kekal.

    • Arti yang kedua: menang atas maut.
      Maut seperti mulut singa yaitu lewat ajaran palsu, gosip-gosip, dosa-dosa dan puncaknya dosa. Lewat apapun kita tidak mau.

      “Tadinya kita senang mendengar firman pengajaran, tetapi tiba-tiba ada mulut singa. Padahal belum tentu benar. Kalau gosip, sudah pasti tidak benar. Orang yang mencari teman, telepon sana-sini berarti dia yang salah. Orang yang diam berarti dia yang benar. Seperti di negara kita, kalau ada orang bermasalah yang mencari pengacara nomor satu, berarti dia yang salah. Jangan percaya pada mulut singa! Kita sudah terkena maut.”

    • Arti yang ketiga: menang atas halangan dan rintangan.
      Dalam melayani TUHAN, kita sudah dirintangi gua singa. Di dalam gua yang kosong/tidak ada singanya saja kita kesulitan mau naik ke atas. Apalagi jika di dalam gua ada singanya; sudah tidak mungkin melayani.
      Tetapi kalau menjadi pelayan TUHAN yang suci, setia dan berkobar-kobar, maka tidak akan bisa dihalangi dan dirintangi oleh apapun; tetap melayani TUHAN sampai garis akhir.
      'Garis akhir' = sampai meninggal dunia dan sampai TUHAN Yesus datang kedua kali.

      “Inilah pelayanan perjanjian baru/pelayanan Roh. Kita bisa melayani, hanya karena kekuatan Roh Kudus. Kalau dengan kekuatan daging, tidak ada singanya saja sudah susah. 'Tidak ada mobil, Om,' ya jalan kaki. Dulu kami melayani TUHAN seperti itu. Harus dilatih, tidak ada kendaraan ya jalan kaki. Nanti TUHAN akan melihat, kita lulus atau tidak. Kalau lulus, kita akan diberkati. Itu hanya ujian, apakah kita berani melawan singa-singa.”

      Sebaliknya, pelayan TUHAN yang sudah di depan pintu gereja tetapi begitu mendengar suara singa, maka akan jatuh tersandung. Hati-hati dengan suara singa yang mengakibatkan kita tersandung. Tinggal membuka pintu sorga, kita tidak bisa.

      Sedangkan pelayan TUHAN yang suci, setia dan berkobar-kobar; sekalipun dia berada di dalam gua singa, ada tali dari TUHAN sehingga bisa datang melayani TUHAN.
      Jangan main-main! Ini pelayanan Roh, bukan lagi kekuatan daging--kekayaan, kepandaian, kedudukan--tetapi Roh Kudus yang bekerja.

      Kolose 4 : 17
      4:17. Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam TUHAN kaujalankan sepenuhnya.

      'sepenuhnya' = kita melayani TUHAN sampai garis akhir; dengan sepenuh hati, jiwa dan roh kita.
      Kalau sudah melayani TUHAN dengan sepenuhnya, maka kita mendapat hak penuhuntuk masuk ke dalam kerajaan sorga.

      2 Petrus 1 : 10-11
      1:10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
      1:11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk
      memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan TUHAN dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

      Menang atas halangan rintangan yaitu sampai pintu sorga terbuka bagi kita, dan kita duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga.

  3. JERIH PAYAH TIDAK SIA-SIA.
    1 Korintus 15 : 58
    15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan TUHAN! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia.

    Kenyataan yang harus kita terima adalah sehebat apapun jerih payah di dunia--contohnya:menjadi pedagang, pengacara, dokter yang sukses--, paling maksimal hanya sampai di liang kubur, bahkan ada juga yang belum sampai liang kubur tetapi sudah pensiun. Hanya satu yang tidak sia-sia, yaitu ibadah pelayanan kepada TUHAN, yang menyertai kita sampai ke takhta sorga. Jangan ragu-ragu!

    Markus 10 : 28-30
    10:28. Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
    10:29. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
    10:30. orang itu sekarang pada masa ini juga akan
    menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

    Perikop: Upah Mengikut Yesus.

    Dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, kita menerima upah dari TUHANyaitu:

    • Upah 100 kali lipatuntuk hidup sekarang.
    • Upah hidup kekal.

    Syaratmendapat upah 100 kali lipat dan upah hidup kekal:

    • Harus memiliki angka 100.
      Angka 10 = angka hukum/firman.
      100 = 10 x 10.
      10 pertama :mendengar firman. 10 kedua: taat dengar-dengaran kepada firman.

    • Harus disertai sengsara bersama Yesus.
      Sengsara bersama Yesus merupakan nilai tambahdari seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN.

      Jadi, semua pelayan TUHAN--mulai dari seorang gembala, lalu pemain musik, zangkoor, penerima tamu, dan lain-lain--, jika melayani TUHAN disertai sengsara--percikan darah/sengsara tanpa dosa bersama Yesus--, itu merupakan nilai tambah/kelebihan seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN.
      Contohnya: Ester, dibandingkan dengan puteri-puteri yang lain, sama-sama cantik. Tetapi hanya Ester yang dipilih sebab dia taat. Itu nilai tambah/kelebihan Ester yang diperhatikan oleh Raja Ahasyweros--sekarang menunjuk pada TUHAN Yesus.

      “Dalam pelayanan, yang menjadi nilai tambah kita adalah mau sengsara/salib. Sekalipun orang lain menghina, tetapi TUHAN sedang memperhatikan kita.”

      1 Petrus 4 : 12-14
      4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
      Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Mengapa diizinkan ada sengsara/salib?: Supaya ada Roh Kemuliaan/shekinah glory--Roh Kudus--ada pada kita. Ini kelebihan kita dari yang lain.

      Sesuai dengan firman yang kita beritakan, yaitu injil kemuliaan/firman pengajaran yang membutuhkan Roh Kemuliaan.
      Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--kabar mempelai--, yang membuat tajam adalah Roh Kudus.
      Kalau kita membawa kabar mempelai tetapi tidak mau sengsara/salib, maka hanya menjadi pedang tumpul. Semakin kita berkhotbah, orang makin lari.
      Kalau ada doa puasa, doa semalam suntuk, mari, itu harus supaya pedang menjadi tajam.

      “Kalau saudara menyanyi akan terasa tajam, kalimat-kalimat yang didengar orang akan terasa tajam. Saudara yang main musik akan terasa tajam, menyentuh perasaan. Saya mendengar kesaksian, waktu zaman Opa Van Gessel, ada seorang pemain bass. Dia selalu hadir setengah jam atau satu jam sebelum ibadah, lalu dia sendirian memainkan bassnya. Orang yang mendengar bisa hancur hati. Orang yang datang bisa mengalami ketajaman pedang firman, sebab ada Roh Kemuliaan.”

      Roh Kemuliaan mengadakan mujizat di tengah kita, yaitu keubahan hidup--mujizat rohani--dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus = jujur, percaya dan taat.
      Percaya dan taat adalah satu. Kalau tidak percaya, berarti tidak taat.
      Jadi, kemuliaan bukan dari gereja besar atau gereja kecil dan lain-lain. Tetapi kemuliaan yang sesungguhnya adalah keubahan hidup/mujizat rohani, yaitu jujur, percaya dan taat.

      Kalau jujur, percaya dan taat, mujizat rohani terjadi; maka mujizat jasmani juga terjadi. Mari, kita jujur, percaya dan taat hari-hari ini.

      Dalam Yohanes 11, Marta yang harus dikoreksi, sebab dia tidak percayaketika Lazarus sudah mati selama 4 hari, lalu TUHAN mengatakan: 'angkat batu itu !' Tetapi Marta berkata: 'TUHAN, ia sudah berbau,' ini sama dengan tidak jujur, mau menyembunyikan sesuatu; maka tidak akan mungkin terjadi mujizat. Tetapi kalau jujur, percaya dan taat, maka Lazarus yang sudah mati selama 4 hari sungguh-sungguh dibangkitkanoleh TUHAN.

      Yohanes 11 : 38-41
      11:38. Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
      11:39. Kata Yesus: "
      Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "TUHAN, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
      11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:
      Jikalau engkau percayaengkau akan melihat kemuliaan Allah?”
      11:41. Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.


      Lazarus yang mati 4 hari bisa dibangkitkan kembali =

      1. segala yang mustahil menjadi tidak mustahil;
      2. segala yang busuk, hancur, gagal total akan dibuat menjadi berhasil dan indah.

      Semuanya bisa TUHAN lakukan, asalkan kita betul-betul menang atas maut--Lazarus sudah di dalam maut, tetapi bisa dibangkitkan oleh TUHAN.

      Mari, hari-hari ini kita jujur, percaya dan taat, maka mujizat jasmani pasti terjadi.
      Sampai terakhir, kita masuk ke Yerusalem baru. Kota Yerusalem baru, seperti permata yaspis yang jernih bagaikan kristal.
      Jernih seperti kristal = jujur, percaya--iman yang murni--dan taat.

      Wahyu 21 :11
      21:11. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

      Kita diubahkan terus. Mulai dari mujizat keubahan hidup yaitu jujur, percaya dan taat; lalu mujizat jasmani juga terjadi yaitu Lazarus yang sudah mati 4 hari dibangkitkan, maut dikalahkan. Kita diubahkan terus-menerus, sampai jika Yesus datang kedua kali, kita sempurna seperti Dia, masuk kota Yerusalem baru dan duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya.

Mari, hari-hari ini kita kuat dan teguh, yaitu:

  1. Berdiri teguh sungguh-sungguh. Kita tahan uji sehingga dipakai oleh TUHAN.
  2. Kita melayani TUHAN sungguh-sungguh dengan setia dan berkobar-kobar, maka kita menjadi biji mata TUHANdan hamba TUHAN yang hidup.

  3. Kita sungguh-sungguh mau sengsara bersama TUHAN.
    Kita tidak sia-sia melayani TUHAN, asalkan jujur, taat dan percaya; maka mujizat-mujizat akan terjadi. Sampai yang terakhir kita menjadi sempurna seperti Dia.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 11 Agustus 2019 (Minggu Pagi)
    ... gas yang akan dipakai dalam perang dunia ketiga. ad. Belerang. Wahyu dan Iblis yang menyesatkan mereka dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 24 Januari 2009 (Sabtu Pagi)
    ... mengarah pada pembantaian tetapi kesukaan yang dari Sorga akan mengarah pada Pesta Nikah Anak Domba. Contoh kesukaan Sorga adalah dalam puasa daging menderita tetapi jiwa rohnya bersuka. Keluaran - menuntut ibadah. Ibadah adalah kebutuhan pokok setiap anak Tuhan tidak bisa dikalahkan dengan kebutuhan lain. Kalau tidak beribadah ada akibatnya yaitu Terkena pernyakit sampar ...
  • Ibadah KKR Palangkaraya II, 25 Februari 2009 (Rabu Pagi)
    ... firman menjadi iman di hati. Cara mendengar firman ini menentukan nasib masa depan kita. Kebajikan Medzbah Korban Bakaran . Perbuatan baik dari Tuhan Yesus adalah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita. Perbuatan baik dari kita yang ditunggu oleh Tuhan adalah bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Juli 2014 (Sabtu Sore)
    ... keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya katanya Ia layak Engkau tolong sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 November 2010 (Senin Sore)
    ... yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli . pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. . Aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan bagaimana Tuhan berkenan ...
  • Ibadah Persekutuan Papua III, 03 Maret 2010 (Rabu Sore)
    ... menonjolkan Firman tapi hanya menonjolkan perkara-perkara jasmani. Dan akibatnya terjadi dosa pemberhalaan kultus individu . Yang disembah bukan lagi Tuhan Ay. kalau dosa pemberhalaan dibiarkan akan dilanjutkan pada dosa babel masuk dalam pembangunan tubuh babel. Markus Kalau mengerumuni manusia disini jatuh dalam masalah-masalah terutama masalah nikah dan buah nikah. Ibrani ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Juli 2015 (Minggu Pagi)
    ... yang lain yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan. Sekarang artinya kita sebagai hamba Tuhan pelayan Tuhan harus memperjuangkan ibadah pelayanan kepada Tuhan lebih dari segala perkara di bumi. Kisah Rasul Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 Agustus 2013 (Sabtu Sore)
    ... kebutuhan hidup sehari-hari. Ikan ditangkap untuk dimakan dan dijual. Penjala manusia adalah pekerjaan Surga bukan profesi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi tahbisan kepada Tuhan. Manusia ditangkap untuk dibawa masuk dalam Kerajaan Surga bukan untuk mencari uang. Untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan di dunia kita membutuhkan kepandaian keahlian pengalaman dan lain-lain. Tetapi kebutuhan ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Maret 2018 (Kamis Sore)
    ... mana ia mau dan engkau mendengar bunyinya tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh. Angin suruhan Tuhan hamba Tuhan pelayan Tuhan imam-imam yang dipakai Tuhan. Mazmur a yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu Jadi angin adalah imam-imam ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 November 2011 (Minggu Pagi)
    ... kepada ayahmu dan kepada saudara-saudaramu tempat menetap di tempat yang terbaik dari negeri ini biarlah mereka diam di tanah Gosyen. Dan jika engkau tahu di antara mereka orang-orang yang tangkas tempatkanlah mereka menjadi pengawas ternakku. Dalam kandang penggembalaan kita merasakan perlindungan dan pemeliharaan dari Gembala Baik semua ditata rapi menjadi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.