Bible Study Surabaya - Senin, 19 Maret 2007

Kita masih akan meneruskan pengajaran Yudas ini yang di dalam susunan tabernakel terkena pada kulit lumba-lumba. Istilah tudung ini berarti ada perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dari gereja yang palsu. Di saat-saat ini masih belum terlihat jelas perbedaan antara ilalang dengan gandum sebab masih bertumbuh bersama-sama, bahkan ilalang ini terlihat lebih menonjol tetapi satu waktu dengan adanya tudung ini, maka akan ada pemisahan antara gereja yang palsu yang akan masuk ke dalam pembakaran sedangkan gereja yang benar akan masuk ke dalam kebahagiaan kekal bersama dengan TUHAN. Itu sebabnya kita jangan menunjuk gereja ini palsu, gereja itu palsu tetapi kita belajar yang benar saja yaitu apa tanda/ciri dari gereja yang benar itu.

Di dalam srt Yudas ini, maka tanda/ciri dari gereja yang benar itu ada di dalam:

Kita sedang mempelajari perkembangan-perkembangan ini menurut sistim tabernakel dan sudah saya jelaskan dua macam perkembangan iman menurut tabernakel/kerajaan surga yang dimulai dari:

Manusia ini sesungguhnya hanyalah seperti tongkat/kayu yang mati, rapuh dan akan hancur, tetapi kalau ada urapan Roh.Kudus dan diletakkan di hadapan TUHAN/setia kepada TUHAN, maka tongkat/kayu itu dapat bertunas, berbunga dan berbuah. Ini sudah saya terangkan.

Selanjutnya kita akan membahas perkembangan kasih dalam sistim kerajaan surga/tabernakel.
Inilah ciri dari gereja yang benar yaitu memiliki iman, pengharapan dan kasih yang berkembang menurut sistim kerajaan surga/sistim tabernakel.

Perkembangan kasih ini dimulai dari:

Jadi gereja yang benar adalah:

Untuk bertobat ini memiliki proses yaitu dengan mengaku dosa baik itu dosa dalam perbuatan, dalam perkataan dan juga dosa yang masih dalam rencana/belum dilakukan/masih dalam angan-angan >>> ‘siapa yang memandang perempuan dan sudah menginginkannya di dalam hatinya’ >>> ini sudah berzinah di dalam pikiran. Jadi mengaku dosa itu bukan hanya perkataan dan perbuatan yang sudah dilakukan, tetapi niat/maksud juga harus diakui kepada TUHAN dan kepada sesama dan inilah salib, dan jika kita sudah diampuni, maka jangan berbuat dosa lagi dan inilah proses untuk bertobat/menerima kasih karunia TUHAN.

Saya akan menunjukkan proses untuk mengaku dosa itu di dalam perjanjian lama yaitu pada waktu raja Salomo menghadapi saudaranya Adonia yang terlebih dahulu mengangkat dirinya sebagai raja, tetapi sesudah itu ia ketakutan akan dibunuh oleh raja Salomo, maka ia melarikan diri menuju mezbah korban bakaran dan memegang tanduk mezbah itu. Kita akan mengaitkan salib dengan mezbah korban bakaran.

1 Raja-raja 1 : 50 - 52,
50. Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah.
51. Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."
52.Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."

Di bagian atas sudah saya katakan, bahwa dulu jika ada orang yang mengaku dosa, maka ia harus membawa binatang untuk disembelih, kemudian dagingnya dibakar di mezbah korban bakaran dan darahnya dioleskan sedikit pada tanduk. Sekarang Adonia memegang tanduk di mezbah yang ada darah.
Tanduk = kekuatan. Binatang itu kekuatannya ada pada tanduk.
Jadi di saat mengaku dosa:

Tabernakel ini memiliki tiang-tiang, dan tiang-tiang ini berbicara tentang tiang iman/pahlawan iman/mengaku dosa dan ini harus dimulai dari kita para hamba-hamba TUHAN/gembala. Oleh sebab itu kita jangan berbicara tentang ruangan maha suci/sempurna, jika semua tiangnya itu roboh . Untuk ini maka sidang jemaat harus mendoakan kami para gembala agar menjadi pahlawan iman supaya jemaat juga menjadi pahlawan. Semoga kita mengerti.

Hasilnya: kalau Adonia memegang tanduk pada mezbah, yang untuk sekarang ini adalah bertobat, maka hasilnya luar biasa >>> 1 Raja-raja 1 : 52, Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."
Sehelai rambutpun tidak akan jatuh ke bumi = bertobat = ada perlindungan dan pemeliharaan TUHAN bagi orang yang bertobat. Dan ini sudah cukup untuk kita tidak dibiarkan oleh TUHAN jika kita bertobat. Bagi siswa/i Lempin-El, perhatikan! Jika saudara nanti diterjunkan di mana saja, maka saudara jangan bergantung pada apapun juga, sebab kalau saudara bertobat maka sehelai rambutpun tidak akan dibiarkan jatuh ke bumi/dipelihara dan dilindungi secara langsung oleh TUHAN. Kalau di dalam injil Matius 10, maka rambut itu dihitung oleh TUHAN. Bertobat ini adalah kasih mula-mula. Demikian juga di dalam Kisah rasul, waktu kapal yang ditumpangi oleh rasul Paulus diombang-ambingkan bersama para tahanan yang lain, ia memecahkan roti, kemudian ia berkata kepada mereka: ‘jangan lari meninggalkan kapal ini sebab sehelai rambutpun tidak akan jatuh’ , kita dipelihara, dilindungi dan diperhatikan oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah perkembangan kasih. Manusia itu sesungguhnya tidak memiliki kasih sebab hanya kayu/daging yang hanya memiliki emosi dllnya.
Apa buktinya kita menerima kasih mula-mula? Yaitu dengan bertobat. Dan bagaimana untuk bertobat? Dengan mengaku dosa/ datang pada salib/tanduk dimezbah sehingga hasilnya menjadi nyata yaitu berhenti berbuat dosa/bertobat.

Tetapi sebaliknya kalau kita tidak mau berhenti berbuat dosa/mempertahankan dosa, maka sampai di mezbah, kita tidak dioles dengan darah tetapi ditulis dengan ‘dosa’, dan ini merupakan suatu kedahsyatan. Kalau kita keras hati tidak mau mengaku dosa, maka dosa itu menjadi permanen/tidak dapat diampuni lagi/tidak dapat bertobat lagi.

Yeremia 17 : 1, 2,
1. "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka
2. sebagai peringatan terhadap mereka! --Mezbah-mezbah mereka dan tiang-tiang berhala mereka memang ada di samping pohon yang rimbun di atas bukit yang tinggi,

Kalau dosa tidak diakui, maka dosa itu akan menjadi :

Setelah dari mezbah korban bakaran, maka kasih itu meningkat/bertumbuh sampai nanti mencapai kasih yang sempurna. Kasih mula-mula itu merupakan dasar/bertobat. Mengapa seorang hamba TUHAN/anak TUHAN itu sulit hidupnya? Sebab hanya sebagai sehelai rambut, kemudian tidak bertobat, maka hidupnya akan menjadi semakin sulit. Mari saudaraku! sekalipun kita ini hanyalah sehelai rambut yang dipakai untuk mengecat gedung ini saja tidak bisa >>> menurut orang, kita ini tidak memiliki apa-apa/kemampuan tetapi kalau kita bertobat, maka TUHAN akan melindungi dan memelihara.

Setelah dasar, kita bertobat untuk kemudian kita dilindungi dan dipelihara maka akan meningkat menjadi

Jika kita sudah tekun di dalam ibadah penyembahan, maka ini sudah baik. Tetapi penyembahan itu masih dibedakan dengan adanya penyembahan yang benar dan penyembahan yang palsu. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati. Jika kita mau menyembah, maka penyembahan itu harus di dorong oleh apa? Lukas 9 : 28, Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Jelas! Sesudah pengajaran, baru ada penyembahan. Penyembahan yang benar itu didorong oleh Firman pengajaran yang benar dan ini sesuai dengan alkitab. Kita mau menyembah TUHAN itu didorong oleh apa? Oleh sebab itu kita harus berhati-hati sebab ada juga penyembahan yang palsu. Jika kita menyembah TUHAN karena didorong oleh Firman pengajaran yang benar, maka hasilnya akan memuncak yaitu pada kedatangan YESUS Yang keduakali ada sekumpulan besar orang yang menyembah TUHAN.
Wahyu 19 : 6, Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Muara dari penyembahan yang benar adalah kearah ini baik itu bangsa Israel dan bangsa kafir menjadi satu tubuh, satu pengajaran dan satu suara Haleluyah untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
Kemudian penyembahan palsu yang didorong oleh pengajaran yang palsu dengan suaranya kepada penyembahan antikrist >>> Wahyu 13 : 8Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan = binasa untuk selama-lamanya.

Mari! bagi orang yang tidak suka menyembah TUHAN, mohon kepada TUHAN dengan terlebih dahulu bertobat/kasih mula-mula, barulah kasih itu akan meningkat sampai kita dapat menyembah TUHAN. Semoga kita mengerti.

Hasil dari penyembahan yang benar yaitu:
Lukas 9 : 29, Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Hasil dari penyembahan yang benar adalah keubahan hidup yang di mulai dari Rupa WajahNYA berubah >>> pancaindera yang mengalami keubahan terutama mulut yang harus diubahkan/dibaharui sebab ini merupakan kemudi dari seluruh tubuh.
Kolose 4 : 6, Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Inilah buktinya, kasih kita meningkat, kita menyembah TUHAN sehingga kita mengalami keubahan hidup yang dimulai dari mulut yaitu kata-kata kita itu jangan hambar sebab kalau hambar, maka itu berarti kita tidak memiliki kasih. Mulut yang diubahkan itu akan membuat perkataan kita menjadi berkat bagi orang lain/penuh kasih.
Perkataan hambar itu:

Mari saudaraku! dihari-hari ini kita membatasi kata-kata kita. Kalau kita mengatakan bahwa kasih kita sudah meningkat dari kasih mula-mula/bertobat kemudian suka menyembah TUHAN. Tetapi harus dikoreksi apakah penyembahan kita itu benar atau tidak, kalau penyembahan kita benar, maka akan menghasilkan keubahan hidup yang dimulai dari mulut yang menghasilkan perkataan yang penuh kasih/perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain. Kita boleh berbicara dengan siapa saja tetapi perkataan kita harus menjadi berkat bagi orang lain.

Di ayat ini dikatakan: ‘sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang’.
Perkataan yang diubahkan:

Saya teringat akan perkataan dari alm.bpk.pdt Totaijs pada waktu itu bersama saya di kota Batu, sambil berjalan-jalan, beliau mengatakan; ‘orang di dunia ini tahu, bahwa sesuatu yang besar akan terjadi/sesuatu yang hebat akan terjadi dan yang lebih hebat lagi adalah mereka mengetahui bahwa jawabannya ada di dalam alkitab’. Kalau mereka disuruh untuk membaca alkitab, belum tentu mereka mau, oleh sebab itu perkataan kita ini selain menjadi berkat bagi orang lain/perkataan yang penuh kasih tetapi juga menjadi kesaksian/jawaban yang benar berdasarkan Firman bagi mereka/kehidupan yang membutuhkan.

Jika penyembahan kita meningkat, maka perkataan kita juga akan meningkat sampai satu waktu kita tidak salah dalam perkataan/berkata-kata >>>
Yakobus 3 : 2,Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Perkataan yang sempurna berarti sudah mencapai puncak/muara penyembahan yang hanya berkata ‘Haleluyah’ (Wahyu 19 : 6) >>> kita tidak bersalah di dalam perkataan. Mari saudaraku! secara perlahan-lahan kita mohon kepada TUHAN supaya perkataan kita jangan sia-sia, jangan berdusta sebab ini merugikan orang lain. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah kasih yang meningkat dan dimulai dari kasih mula-mula/bertobat, TUHAN sudah menghitung/melindungi kehidupan kita, kemudian ditambah dengan keubahan hidup/kita dapat menyembah TUHAN. Keubahan hidup = kemuliaan/ada kemuliaan di dalam kehidupan kita.

Apa buktinya kalau kita memiliki kasih yang sempurna? mari kita belajar kearah sana yaitu di dalam injil Markus, TUHAN menunjukkan praktek dari dua loh dan sudah digenapkan oleh TUHAN YESUS >>> Markus 12 : 29, 30
29. Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
30. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Loh batu yang pertama yang ditunjuk oleh TUHAN YESUS adalah kasihilah TUHAN ALLAHmu.
Hati = roh; akal budi = jiwa; kekuatan = tubuh. Ini adalah bukti/praktek orang yang memiliki kasih yang sempurna.

  1. Bukti pertama dari orang yang memiliki dua loh batu adalah bisa mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa dan roh kita. Wujud dari mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa dan roh adalah dengan lebih mengutamakan TUHAN/mengutamakan ibadah pelayanan/perkara yang rohani. Kalau kita masih terkendala dengan perkara dunia, maka itu berarti kita masih belum mengasihi TUHAN dan untuk ini bukan berarti kita tidak boleh bekerja/sekolah/kuliah >>> bukan ini yang dimaksudkan, tetapi mari! kita meningkat dengan mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa dan roh dengan praktek sehari-hari adalah mengutamakan TUHAN/ibadah pelayanan/perkara rohani daripada segala aktifitas di dunia ini dan ini berarti kita sudah memiliki dua loh batu. Ini bukan saja untuk kami para hamba-hamba TUHAN tetapi ini juga berlaku bagi kita semua.
  2. Taat dengar-dengaran. ‘siapa yang mengasihi AKU, dia akan menuruti perintahKU’.
    Kemudian TUHAN menunjukkan loh batu yang kedua >>> Markus 12 : 31, Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
    Loh batu yang kedua yang ditunjuk oleh YESUS adalah mengasihi sesama. Kasih yang meningkat dimulai dari bertobat sampai dapat menyembah, ada kemuliaan hidup untuk kemudian sampai pada dua loh batu/kasih sempurna dengan praktek mengasihi TUHAN/mengutamakan TUHAN dari segala perkara yang ada di bumi dan juga taat dengar-dengaran seperti YESUS Yang sampai mati di kayu salib. Demikian juga dengan kita, kita taat dan dengar-dengaran apapun risikonya harus kita tanggung/sampai daging tidak bersuara.
    Kemudian mengasihi sesama seperti diri sendiri dengan wujud >>> Matius 7 : 12,
    "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
    Apa yang kita kehendaki orang lain perbuat/pikirkan/perkataan yang dikatakan kepada kita, maka itu yang harus kita perbuat kepada orang lain. Tetapi harus berlanjut sampai dapat mengasihi musuh dan ini adalah kasih yang sempurna.
    Matius 5 : 43, 44, 48,
    43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    48. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

    Musuh ini bukan kita yang memusuhi orang tetapi orang yang memusuhi kita yang harus kita kasihi lewat mendoakan yang baik dan ini adalah resep yang paling baik. Inilah gereja yang benar yang memiliki iman, pengharapan serta kasih yang meningkat sampai semuanya menjadi permanen.

Tadi di bagian atas sudah diterangkan tentang:
Perkembangan iman >>> pintu gerbang kemudian meningkat pada meja roti sajian dan buli-buli emas
Perkembangan pengharapan >>> kolam pembasuhan (baptisan air) kemudian meningkat pada pintu kemah dan meningkat pada pelita emas dan meningkat pada tongkat Harun.
Perkembangan kasih >>> dimulai pada mezbah korban bakaran kemudian meningkat pada mezbah dupa sampai pada dua loh batu. Semua sudah disebut, tinggal pintu tirai yang belum disebutkan. Jika gereja TUHAN sudah memiliki iman, pengharapan dan kasih yang sudah permanen, maka pintu tirai akan terobek sehingga akan terlihat tabut perjanjian dan inilah gereja yang sudah sempurna.

Mari kita membandingkan dengan Wahyu 11 : 19, Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Istilah terbukalah Bait Suci ALLAH = pintu tirai terobek sehingga terlihat tabut perjanjian = Wahyu 12 : 1,
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Inilah jika gereja yang sudah memiliki iman, pengharapan dan kasih yang permanen = pintu tirai terobek sehingga terlihat tabut perjanjian = terlihat Mempelai Wanita TUHAN = gereja yang benar sudah menjadi Mempelai Wanita TUHAN.

Gereja - Tabut Perjanjian - Mempelai Wanita
Iman - Buli-buli emas - Bulan/penebuasan/kebenaran
Harap - Tongkat Harun - Bintang/mahkota duabelas bintang
Kasih - Dua loh batu - Matahari/kasih

Inilah gereja yang benar, kita tidak perlu mengatakan gereja ini benar, gereja itu palsu, masing-masing kita tinggal mencocokan saja apa praktek dari iman, dari
pengharapan dan dari kasih, kalau ini sudah sampai pada kesempurnaan yaitu tirai terobek dan tabut perjanjian terlihat = Mempelai Wanita TUHAN.

Mari kita melihat bagaimana keadaan dari Mempelai Wanita TUHAN ini dengan membaca

Dan ini dibuktikan oleh TUHAN dengan memberikan dua sayap burung nazar yang besar kepada perempuan itu >>> Wahyu 12 : 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Ular itu jangankan menjamah/menjilat, tetapi memandang perempuan itu saja, tidak bisa. Inilah keadaan kita yang sebenarnya. Kita ini bukannya tidak membutuhkan uang, tetapi jangan itu yang dicari sebab gereja yang benar itu dihari-hari ini haruslah mencari iman/Firman, pengharapan/Roh.Kudus dan kasih, supaya kita menerima naungan dari TUHAN. Kita ini pergi beribadah di gereja hendak mencari apa? Melihat gedungnya, melihat orang-orangnya apalagi untuk mencari uang, maka kita akan sangat rugi sebab uang itu sudah dikuasai oleh antikrist. Jika kita pergi ke gereja hanya untuk mencari uang dan merasa puas dengan hal itu, maka kita akan menjadi orang nomor satu yang akan menyembah antikrist. Oleh sebab itu sekarang ini, nomor satu kita harus mencari naungan dan jangan kita mencarinya pada manusia tetapi pada dua sayap burung nazar. Puji TUHAN.

Bagi sidang jemaat, saudara datang ke gereja untuk beribadah, apa yang saudara cari? Juga bagi rekan-rekan sesama hamba TUHAN datang ke ibadah persekutuan/fellow-ship apa yang saudara cari? Mencari ongkos pulang pergi, maka saudara akan rugi, sebab saudara yang akan terlebih dahulu diterkam oleh antikrist. Dan juga bagi para gembala di dalam menggembalakan sidang jemaat, apa yang kita sodorkan kepada mereka? Jika hanya yang bersifat jasmani, maka sidang jemaat akan hancur; oleh sebab itu yang disodorkan haruslah iman/Firman sehingga ada Roh.Kudus dan ada kasih sehingga ada naungan/perlindungan dari TUHAN.

Kegunaan dari naungan dua sayap burung nazar:

Mari saudaraku! jika sekarang ini kita merasa sayap kita terkulai lemah sehingga kita tidak merasa kuat malahan kita cenderung merasa kecewa sebab mengikuti TUHAN tetapi menjadi seperti ini. Mari! ada kekuatan baru dari perjamuan suci yang merupakan makanan dari burung nazar >>> kuatkan dan teguhkan hati, jangan bimbang dan kecewa sampai YESUS datang kembali dan kita akan terangkat bersama dengan DIA selama-lamanya. Yang kita butuhkan sekarang ini adalah naungan dari TUHAN. TUHAN memberkati kita sekalian.