Lain - Kamis Pagi, 13 Maret 2008

Kita tetap akan membaca di dalam ktb Wahyu 21 yang merupakan tema kita dihari-hari ini >>> Wahyu 21 : 5, Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
TUHAN mau menciptakan kita sebagai manusia baru yaitu manusia yang memiliki Gambar dan Teladan ALLAH/manusia yang sama mulia dengan TUHAN. Dan usaha TUHAN untuk mengembalikan manusia kepada Gambar dan Teladan ALLAH disebut dengan asuhan TUHAN.

Kita akan mempelajari bagaimana cara TUHAN mengasuh kita di dalam injil Lukas 6 yang terbagi menjadi tujuh bagian.
Yang pertama Lukas 6 : 1 – 5, yaitu tubuh yang diasuh oleh TUHAN supaya kita dapat masuk di dalam kegiatan rohani/kegiatan Firman sampai kita memiliki kerinduan untuk makan Firman dan kita akan dibela oleh TUHAN.
Yang kedua adalah jiwa diasuh oleh TUHAN untuk masuk dalam kedudukkan rohani yaitu kita menjadi imam dan raja dan untuk ini kita harus memiliki kesungguhan/TUHAN menantikan kesungguhan kita untuk melayani TUHAN. Jika kita memiliki kesungguhan, maka TUHAN akan memberikan kekuatan ekstra bagi kita semua. Tadi malam kita sudah mendengar Lukas 6 : 17 – 19, roh kita diasuh oleh TUHAN sampai kita menjadi tanah yang datar/hati yang rata/roh yang sehat, bukan roh yang sakit dan untuk ini harus ada usaha untuk makan Firman, usaha untuk menyelesaikan dosa, sampai yang terakhir adalah usaha untuk menjamah dan dijamah oleh TUHAN sehingga terjadi keajaiban/pemulihan oleh TUHAN. Jadi bagian pertama, kedua dan bagian yang ketiga adalah tubuh, jiwa dan roh kita diasuh oleh TUHAN untuk dikembalikan kepada Gambar ALLAH Tri Tunggal.

Sekarang kita akan masuk pada bagian yang keempat yaitu untuk kita kembali kepada Teladan ALLAH yaitu perbuatan diasuh oleh TUHAN,

Lukas 6 : 6 -11,
6. Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
7. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
8. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
9. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
10. Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
11. Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Inilah perbuatan yang diasuh oleh TUHAN. Pada hari Sabat, YESUS masuk ke rumah ibadat lalu mengajar >>> ay 6. Kita sudah mendengar arti dari Sabat adalah perhentian di dalam Roh.Kudus dan juga urapan di dalam Roh.Kudus kemudian YESUS mengajar. Jadi dapat disimpulkan dari ay 6 ini yaitu TUHAN mengasuh perbuatan kita lewat kuasa Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh.Kudus sehingga kita kembali kepada Teladan ALLAH/perbuatan-perbuatan kita kembali meneladani TUHAN. Sekali lagi mohon dimaafkan, bukannya saya ini mengecilkan Firman penginjilan, sebab Firman penginjilan ini juga sangat penting. Sebab kalau tidak ada Firman penginjilan, saya tidak berada di sini, Firman penginjilan ini memanggil orang-orang berdosa masuk ke dalam bait ALLAH. Sesudah berada di dalam bait ALLAH, dibutuhkan Firman pengajaran untuk mengasuh perbuatan-perbuatan kita sampai kita kembali kepada Teladan TUHAN.Tanpa Firman pengajaran, kita tidak dapat kembali kepada Teladan TUHAN; jadi sama-sama penting. Tanpa Firman penginjilan, kita tidak dapat masuk ke dalam bait ALLAH, sesudah di dalam bait ALLAH, kita diterima oleh Firman pengajaran dan diterima kembali pada Teladan ALLAH. Tidak boleh saling mencaci maki tetapi harus saling bekerja sama. Semoga kita dapat mengerti.

Di dalam injil Lukas 6 : 6 – 11, ada dua macam kelompok perbuatan yang harus diasuh oleh TUHAN >>> ini sudah berada di dalam bait ALLAH dan tidak berbicara tentang orang luar lagi tetapi berbicara tentang anak TUHAN/hamba TUHAN yang harus diasuh perbuatannya oleh TUHAN.
Kedua kelompok itu adalah:

Inilah orang-orang semacam ahli taurat yang berada di dalam ibadah, memimpin ibadah, tetapi perbuatannya hanya:

2 Timotius 3 : 5,
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Kalau beribadah/persekutuan/fellow-ship tidak didorong oleh pembukaan Firman tetapi hanya secara lahiriah, maka itu seperti ahli taurat dan orang Parisi. Bagi sidang jemaat, jika saudara datang ke gereja, perhatikan, jika tidak ada Firman, jangan masuk sebab itu hanya secara lahiriah sehingga tidak ada kuasa ibadah.

Mari! kita berdoa di masing-masing penggembalaan dan juga bagi sidang jemaat >>> berdoa! jangan hanya mencerca gembala tetapi doakan supaya gembala diberi pembukaan Firman pengajaran yang benar.
Kekuatan ibadah itu adalah kuasa Firman pengajaran yang benar di dalam urapan Roh.Kudus untuk merubah/menciptakan kita menjadi baru yaitu kembali kepada Teladan ALLAH. Kalau tidak ada kuasa Firman pengajaran di dalam urapan Roh.Kudus, maka hidupnya tidak akan pernah berubah.

2 Timotius 3 : 1 – 4,
1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3. tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
4. suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Sukar (ay 1) >>> sukar berubah/sukar diubahkan termasuk yang beribadah.
Tidak mempedulikan agama = percampuran agama >>> mempelajari agama lain dengan alasan apa saja. Tidak mempedulikan agama itu bukannya atheis sebab dikatakan di dalam ay 5, mereka beribadah. Sedangkan untuk injil saja, TUHAN katakan untuk berhati-hati >>> kalau orang berkata, ada YESUS, ada YESUS, itu berarti lewat alkitab. Jadi kita harus berhati-hati sebab ini adalah hal yang serius.
Ada delapan belas >>> waktu yang lalu kita sudah mempelajari bahwa delapan belas itu adalah 6.6.6. Sangat fatal >>> beribadah dan melayani TUHAN menjadi seorang hamba TUHAN, tetapi karena tidak berubah/tidak mengalami kuasa Firman pengajaran, maka akan dicap oleh antikrist dengan 6.6.6. sehingga perbuatannya meneladani antikrist/perbuatan binatang buas yang akan dibinasakan selama-lamanya. Sangatlah fatal bagi orang yang berada di dalam bait ALLAH, mereka adalah anak TUHAN, hamba TUHAN, tetapi kalau kelakuannya seperti ahli taurat dan orang Parisi, yang mengamat-amati Firman pengajaran yang benar >>> diam, dongkol/jengkel, tidak mau jujur terhadap pekerjaan Firman pengajaran yang benar bahkan bersekongkol/mengadakan persekongkolan sendiri sekalipun memiliki massa/pendukung yang banyak, tetapi arahnya menuju ke 6.6.6.

Sebagai seorang gembala, saya bertanggung jawab, demikian juga dengan saudara-saudara sekalian sebagai seorang gembala >>> berusaha supaya jangan orang datang beribadah tetapi dicap dengan angka 6.6.6. Di dalam ibadah persekutuan ini, sayalah orang yang paling bertanggung jawab sebagai pembicara, sebab mau saya bawa ke mana bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian yang datang. Saya harus bertanggung jawab supaya jangan sampai ke arah teladan/perbuatannya hanya seperti antikrist yang akan dibinasakan.

Inilah perbuatan pertama dari anak-anak/hamba-hamba TUHAN yang harus diasuh oleh Firman di dalam urapan Roh.Kudus.

perbuatan dari anak TUHAN/hamba TUHAN yang kering/mati tangan kanannya >>> Lukas 6.
Jadi di dalam bait ALLAH ada dua kelompok yaitu kelompok ahli taurat dan orang Parisi yang perbuatan mereka juga harus diasuh tetapi juga ada kelompok yang perbuatannya seperti orang yang kering/mati tangan kanannya. Maafkan saya, sebab saya tidak berbicara tentang orang yang memiliki cacat secara jasmani, tetapi kalau berbicara antara yang sehat dengan yang kering, maka perbuatannya jelas akan berbeda. Contohnya: jika ada orang yang mau memberikan sesuatu kepada kita, jika tangan kita sehat, maka kita dapat menerimanya dengan kedua tangan kita. Tetapi jika tangan kanannya kering/mati, kalau diberi sesuatu akan menerimanya dengan tangan kiri; jika orang tidak mengerti, apalagi tangan yang kering itu dimasukkan ke dalam kantong supaya tidak ada orang yang tahu kalau tangan kanannya kering. Maka orang yang memberi akan menjadi sangat tersinggung dan berkata bahwa orang itu sombong sekali.
Jadi perbuatan dari anak TUHAN/hamba TUHAN yang kering/mati tangan kanannya = rohaninya kering. Itu sebabnya perbuatan dari anak TUHAN/hamba TUHAN yang harus diasuh adalah mereka yang kering rohaninya.
Kalau ahli taurat dan orang Parisi, praktek mereka adalah mengamat-amati YESUS, sehingga mereka menjadi diam/jengkel dan juga mengabaikan Firman yang benar sampai mereka bersekongkol untuk menghantam TUHAN YESUS. Kita harus berhati-hati, sebab persekongkolan itu merusak Tubuh Kristus, bukan membangun.
Apa yang menjadi praktek dari anak TUHAN/hamba TUHAN yang kering rohaninya yaitu:

Saya sudah banyak kali menerangkan hal ini tetapi di sini menjadi lain karena TUHAN membukakan Firman secara khusus bagi kita sebab di sini adalah tempat alm.bpk,pdt Totaijs pernah menyampaikan Firman.
Keadaan dari orang yang tangannya mati sebelah, maka perbuatannya menjadi:

Keadaan orang itu seperti domba yang terperosok di dalam lubang yang dalam, ini merupakan sesuatu yang mengerikan. Tadi, ahli taurat dan orang Parisi dicap 6.6.6. menjadi antikrist. Kita juga harus mengingat, tangan yang kering juga berbahaya sebab akan masuk ke dalam lubang yang dalam.

Matius 12 : 10, 11,
10. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.
11. Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari
Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?

Domba yang terperosok ke dalam lubang, keadaannya sama dengan orang mati sebelah tangannya dan harus ditolong. Jadi posisi dari orang yang mati sebelah tangannya/kering rohani sama dengan domba yang jatuh ke dalam lubang yang dalam. Lubang yang dalam itu adalah tempat dari roh jahat dan roh najis/demon-demon (Wahyu 9). Bergaul dengan roh jahat dan roh najis dan ini berarti meneladani setan >>> Wahyu 9 : 2, Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
Asap akan menjadi kalajengking dll, ini adalah demon-demon/roh jahat dan roh najis di udara. Jatuh ke dalam lubang yang menjadi tempat bagi roh jahat dan roh najis, berarti bergaul dengan roh jahat dan roh najis/meneladan pada setan = setan dan akan dibinasakan. Ini yang perlu diasuh, sebab seringkali masih belum tulus pada perkara-perkara yang kecil.

Bagaimana cara TUHAN mengasuh? Lewat pengajaran Firman yang benar dalam urapan Roh. Kudus yaitu:

  1. Lukas 6 : 8,Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
    Berdirilah di tengah >>> suara Firman pengajaran yang tajam dan keras. Mungkin orang ini karena tangannya mati sebelah, ia agak malu-malu dan bersembunyi di belakang; pada awalnya tidak semua orang mengetahui kalau ada orang yang mati tangan sebelah, tetapi ketika ia dipanggil oleh TUHAN untuk berdiri di tengah, maka semua orang menjadi tahu/melihat dan ini berarti:
    kuasa Firman pengajaran yang benar menunjukkan cacat cela kita yang tersembunyi sehingga kita dapat menyadari dan mengakui dosa secara terang-terangan kepada TUHAN dan kepada sesama sehingga kita diampuni dan ditolong oleh TUHAN. Kalau orang yang mati sebelah tangannya itu berdiri di tengah, maka TUHAN dapat melihat dan juga sesama dapat melihat >>> mengaku kepada TUHAN dan kepada sesama sehingga ia mendapatkan pengampunan dosa. Alm.bpk.pdt Totaijs selalu mengatakan >>> mengaku dosa adalah jalan yang paling singkat untuk ditolong oleh TUHAN. Itu sebabnya dosa jangan disembunyikan, sebab selama dosa itu disembunyikan, maka masalah tidak akan pernah selesai sebab dosa adalah pemisah antara kita dengan TUHAN dan kita tidak akan pernah ditolong. Tetapi ia berani untuk berdiri di tengah untuk mengakui bahwa memang tanganku mati sebelah.
    Kemarin sudah diterangkan, TUHAN memperlihatkan kerajaan surga kepada Musa di G.Sinai dan kemudian TUHAN memperintahkan kepada Musa untuk membuat miniatur kerajaan surga di bumi dalam wujud tabernakel/kemah suci. Seluruh gereja di dunia ini mengakui bahwa Musa itu mendapatkan dua loh batu/sepuluh perintah ALLAH; tetapi sayang hal itu masih kurang satu kalau kita membaca dengan jeli yaitu mulai ktb Keluaran 25 >>> Musa mendapat petunjuk untuk membangun tabernakel (gbr: http://www.gptkk.org/tabernakel.php) dan ini yang harus dibukakan/diungkapkan hari-hari ini. Kita jangan hanya mengerti tentang dua loh batu tetapi tanpa tabernakel, maka akan menjadi mirip dengan cerita tangan yang mati sebelah. Kita hanya membicarakan kasih/dua loh batu berisikan kasih tetapi kalau kasih tanpa pengajaran, akan menjadi kasih daging. Dan juga pengajaran tabernakel tanpa kasih, hanya menjadi teori sebab tidak dipraktekkan. Itu sebabnya pengajaran tabernakel dan dua loh batu harus kita sebarkan dan juga sudah menjadi tekad saya bersama sidang jemaat lewat mengadakan kunjungan-kunjungan ke beberapa daerah dan juga penyebaran Firman melalui internet dan juga melalui siaran langsung. Kalau tidak! Maka kasihan gereja TUHAN yang hanya mengenal dua loh batu tanpa tabernakel, maka itu seperti orang yang tangan kanannya mati/kering, tidak memiliki faedah apa-apa. Sebaliknya pengajaran tanpa kasih, sama dengan teori, tidak memiliki faedah apa-apa.
    Berdiri di tengah, secara pengajaran, itu menunjuk pada tabernakel. Tabernakel ini terbagi menjadi tiga ruangan yaitu halaman (gbr: http://gptkk.org/pelataran.php) kemudian ruang suci dan ruangan maha suci ruangan maha suci merupakan tempat dari TUHAN YESUS, sedangkan halaman bagaikan tempat bagi sidang jemaat dan ruangan suci merupakan tempat bagi imam-imam/ hamba TUHAN/pelayan-pelayan berdiri di situ. Masuk ke dalam ruangan suci = kembali ke posisi yang benar. Seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN/imam harus kembali pada posisi yang benar yaitu di dalam ruangan suci/posisi di tengah, jika tidak, maka sidang jemaat akan menjadi kering. Apa yang dimaksud dengan di tengah? itulah kandang penggembalaan.
    Ada tiga macam alat ini menunjuk pada tiga macam ibadah pokok kita. Di mana- mana saya selalu menunjukkan diagram dari ruangan suci ini supaya gereja TUHAN jangan menjadi kering. Contoh: ada orang yang baru datang, segera diberi kedudukkan main gitar dengan maksud supaya ia bertobat, tetapi sesungguhnya ia menjadi kering sebab prosesnya tidak seperti itu. Imam-imam harus berada di dalam ruangan suci terlebih dahulu, yaitu posisi yang benar, barulah hadirat TUHAN ada. Ada tiga macam alat di dalam ruangan suci dan saudara dapat membandingkan dengan Kisah rasul 2 : 41, 42,
Jaman Musa
Jaman rasul-rasul hujan awal
Jaman sekarang
  • Pelita emas
  • Meja roti sajian
  • Mezbah dupa emas
  • Ketekunan dalam persekutuan
  • Ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti
  • Ketekunan dalam doa
  • Ketekunan dalam ibadah raya.
  • Ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci
  • Ketekunan dalam ibadah doa penyembahan

Inilah berdiri di tengah >>> hamba-hamba TUHAN dan imam-imam kembali pada posisi yang benar. Jika imam-imam sudah berada di dalam ruangan suci, maka urapan TUHAN datang sehingga tidak menjadi kering. Berdiri di tengah adalah kuasa dari Firman pengajaran itu sebabnya jika tidak ada Firman pengajaran, maka kita tidak dapat berdiri di tengah/tidak dapat masuk ke dalam ruangan suci.
Mari rekan-rekan gembala! Kembali ke posisi di tengah, jangan beredar-edar. Setelah selesai ibadah persekutuan, segera kembali ke penggembalaan masing-masing, sebab jika saudara beredar-edar, maka saudara akan kembali menjadi kering sebab saudara akan digigit oleh serigala dan singa. Itu sebabnya jangan beredar-edar.
Imamat 21 : 12, Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Setiap imam yang berada di dalam ruangan suci, mengalami minyak urapan TUHAN/urapan Roh.Kudus. Apa yang menjadi kemampuan kita jika tanpa Roh.Kudus? Sebagai contoh: bagi yang baru lulus sarjana ekonomi, saudara melamar pekerjaan dan diterima >>> apakah saudara langsung bekerja? Tentu tidak sebab saudara harus dilatih/training terlebih dahulu. Kita menghadapi pekerjaan di dunia, sekalipun sudah bersekolah tinggi bahkan sudah lulus menjadi sarjana belum mampu untuk langsung bekerja. Apalagi menghadapi pekerjaan surga >>> di mana kita dapat bersekolah untuk pekerjaan surga ini? kita tidak akan mampu; hanya lewat urapan Roh.Kudus yang memampukan kita. Jika tanpa urapan Roh.Kudus, bagaimana kita dapat berkenan kepada TUHAN? Tetapi jika kita berada di dalam ruangan suci, kita mengalami minyak urapan Roh.Kudus sehingga kita dikhususkan bagaikan Biji Mata TUHAN Sendiri. Dari anggauta tubuh kita apa yang khusus? Jantung! Jantung kita dilindungi, tetapi kalau biji mata >>> mana ada tulang yang melindungi? Tidak ada! Sebab biji mata ini dikhususkan dan dilindungi oleh TUHAN Sendiri. Jika kita mau dikhususkan oleh TUHAN, maka kita harus datang dan bertekun di dalam ruangan suci.
Jika sudah ada minyak urapan, maka berkat akan dicurahkan, kita tidak perlu mencari dengan berkeliling-keliling sebab berkat sudah dicurahkan.
Mazmur 133 : 1 – 3,
1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Sebelum berkat dicurahkan, kita harus rukun. Kalau semuanya berada di dalam ruangan suci, gembala dan sidang jemaat akan diurapi dengan Roh.Kudus sehingga ada kerukunan/tidak kering. Penyebab dari tidak adanya kerukunan adalah kehidupan yang kering dan karena kering, maka perkataannya juga kering. Kalau diurapi dengan Roh.Kudus, maka tidak akan menjadi kering, tetapi akan timbul kesatuan di dalam Tubuh Kristus. Kesatuan di dalam sidang jemaat itu terjadi, bukan karena kita membezuk, tetapi karena ada urapan Roh.Kudus.
Setelah ada kerukunan, maka TUHAN akan memerintahkan berkat. TUHAN bukan memberi, tetapi memerintahkan berkat dan perintah TUHAN tidak dapat dilawan oleh siapapun juga.
Seperti waktu TUHAN memerintahkan:

  1. Lukas 6 : 10, Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
    Mengulurkan tangan, >>> ini dari pihak kita.
    Jadi cara TUHAN menolong lewat Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh.Kudus dan ini yang harus kita cari sebab di situ ada pertolongan TUHAN.

Proses/langkahnya yaitu:

  1. Berdiri di tengah>>> sesungguhnya bagi orang yang mati sebelah tangannya tidak sulit untuk berdiri; yang sulit berdiri adalah orang yang lumpuh. Jadi sesungguhnya Firman TUHAN itu tidak pernah mempersulit kita. Jadi, bagi imam-imam >>> bukan hanya gembala, tetapi paduan suara, pemain musik, pembersih gereja, tidaklah sulit bagi saudara untuk berdiri di tengah/masuk ruangan suci. Tinggal kita berani melangkah atau tidak. Tetapi sekarang lebih meningkat yaitu
  2. Ulurkan tanganmu>>> orang yang mati tangan kanannya diperintahkan untuk mengulurkan tangannya >>> hal ini bukan hanya sulit, tetapi juga mustahil. Ulurkan tanganmu >>> kita sering diperhadapkan dengan Firman yang tidak sesuai dengan logika/mustahil bagi kita. Seperti Petrus diperintahkan untuk menebarkan jalanya >>> ini adalah hal yang mustahil, sebab sudah semalam-malaman menangkap ikan tetapi tidak mendapatkan seekor ikanpun, tetapi pada siang hari TUHAN perintahkan untuk menebarkan jalanya >>> mustahil! Seringkali kita merasa bahwa kita ini lebih pandai dari TUHAN >>> Firman mengatakan untuk berbuat ‘A’ kita mengatakan bahwa hal itu tidak dapat dilakukan karena mustahil, dan pada akhirnya benar-benar tidak dapat dilakukan. Kalau Firman diberitakan, bukan untuk dipertimbangkan, bukan untuk dikritik, bukan untuk dipersulit tetapi untuk dipercaya dan dipraktekkan. Sekalipun Firman itu mustahil bagi kita, tetapi kita taat dan dengar-dengaran, maka kita akan mendapatkan kuasa untuk menghapus kemustahilan >>> ini adalah rumus.
    Jadi arti dari mengulurkan tangan adalah :
    • taat dengar-dengaran apapun risikonya.
    • dapat menyembah TUHAN karena tangan sudah sembuh.
      Inilah asuhan TUHAN, yaitu kehidupan yang tadinya sudah kering, yang sudah dicap oleh antikrist sehingga bukan menjadi rumah doa tetapi menjadi sarang penyamun, tetapi mau diasuh oleh TUHAN sampai dapat menyembah, sampai dapat menjadi rumah doa. Inilah tujuan TUHAN yaitu mengasuh perbuatan kita sampai kita dapat menjadi rumah doa.
    Setiap pelayan TUHAN/hamba TUHAN harus menjadi rumah doa, kalau tidak, akan menjadi kering sehingga bergaul dengan kalajengking dan mendapatkan cap oleh antikrist seperti ahli taurat dan orang Parisi.
    Yesaya 56 : 6, 7,
    6. Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku,
    7. mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.

    Orang asing = bangsa kafir menggabungkan diri dan boleh melayani TUHAN.
    Ay 7 >>> inilah asuhan TUHAN lewat Firman pengajaran dalam urapan Roh.Kudus.
    Kita menjadi rumah doa bagi TUHAN, itu sebabnya kita jangan menjadi kering dihari-hari ini. Jika ada perbuatan seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang Parisi, maka kita harus disucikan dan diasuh oleh TUHAN. Demikian juga kalau ada perbuatan seperti orang yang kering/mati tangan kanannya, maka kita akan diasuh sampai kita dapat mengulurkan tangan dengan taat, berserah dan menyembah TUHAN >>> ini menjadi rumah doa bagi TUHAN.
    Awal dari menyembah itu adalah melihat dan berkata-kata dengan TUHAN >>> Yohanes 9. sedangkan di dalam srt Mazmur dan juga di dalam srt 1 Timotius dllnya, menyembah itu = mengulurkan tangan kepada TUHAN.
    Jadi rumah doa adalah :
    • melihat TUHAN.
    • dapat berkata-kata dengan TUHAN.
    • dan mengulurkan tangan kepada TUHAN/menyerah sepenuhnya kepada TUHAN.
      Penyembahan itu adalah puncak karya rohani/puncak ibadah pelayanan yang harus sampai menjadi rumah doa.
    Tetapi penyembahan masih diukur oleh TUHAN (dlm Wahyu 11) yaitu sampai pada daging tidak bersuara lagi/sesuai dengan ukuran TUHAN/pintu tirai terobek. Sebab masih ada penyembahan yang daging itu masih bersuara/belum memenuhi ukuran TUHAN dan ini nanti akan diserahkan kepada antikrist. Kita tidak menyembah dan penyembahan tidak sesuai dengan ukuran akan diserahkan kepada antikrist. Saya akan memberi contoh bagaimana Petrus itu mengulurkan tangannya sebanyak duakali kepada TUHAN yaitu:
    • Waktu Petrus tenggelam. Di dalam injil Matius, memang tidak ditulis bahwa Petrus itu mengulurkan tangannya waktu ia akan tenggelam, tetapi kita semua percaya dan dapat menerima kalau orang yang tenggelam, pasti ia mengulurkan tangannya. Petrus dipaksa oleh TUHAN untuk mengulurkan tangannya; jika kita tidak mau mengulurkan tangan, TUHAN akan memaksa kita agar kita mau mengulurkan tangan dengan membiarkan kita tenggelam. Sebab kalau kita sudah tenggelam maka secara otomatis kita akan mengulurkan tangan tanpa harus diajar. Daripada kita tenggelam, lebih baik siang ini kita mengulurkan tangan. Tetapi sekarang yang sudah tenggelam/merosot dalam kerohanian, dalam pelayanan, dalam hal ekonomi dan dalam nikah, sampai sudah menghadapi maut, boleh mengulurkan tangan, maka TUHAN akan tolong.
      Matius 14 : 29 – 32,
      29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
      30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
      31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
      32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

      Petrus sudah dapat berjalan di atas air >>> sudah mantap dalam pengajaran yang benar, tetapi ketika ia merasa tiupan angin/angin pengajaran maka ia tenggelam. Sehebat-hebatnya seorang hamba TUHAN, tetapi kalau ia tidak satu di dalam pengajaran sehingga ia terkena pada angin-angin pengajaran yang lain, tidak bisa tidak, pasti akan tenggelam. Prinsip dari Lempin-El adalah lebih baik ditolak bersama dengan pengajaran yang benar, daripada diterima/dipuji/disanjung tanpa pengajaran yang benar.
      Ay 31 >>> Inilah rumus: kalau kita mengulurkan tangan/menyerah >>> kita angkat tangan, maka YESUS juga mengulurkan TanganNYA. Tetapi kalau kita yang turun tangan, maka YESUS Yang angkat Tangan/berpangku Tangan.
      Petrus mengulurkan tangan = Petrus dapat menyembah TUHAN, tetapi ia belum mencapai ukuran sebab dagingnya masih bersuara/ia takut mati. Jadi ia menyembah TUHAN, tetapi hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Penyembahan Petrus ini sudah benar. Seandainya ia memanggil kesebelas orang temannya >>> lebih memilih sebelas atau Satu? Seringkali kita lebih memilih sebelas hamba TUHAN daripada memilih YESUS/pengajaran yang benar. Jika Petrus memanggil teman-temannya >>> Tomas, Bartolomius >>> belum sempat memanggil semuanya, ia sudah tenggelam dan mati. Tetapi karena Petrus memilih pengajaran yang benar/memilih YESUS >>> YESUS tolong! YESUS mengulurkan Tangan dan menolongnya.
      Mari sekarang ini, kita mengulurkan tangan dan berseru Nama YESUS/kita memilih YESUS/memilih pengajaran yang benar melebihi segala sesuatu dan kita ditolong oleh TUHAN.
      Tetapi penyembahan semacam ini masih belum memenuhi ukuran sebab daging masih bersuara. Suara daging Petrus adalah suara ketakutan. Seandainya Petrus tidak merasa takut, ketika ia dapat berjalan di atas air, tentu ia tidak ingat kepada YESUS. Petrus terpaksa menyerukan Nama YESUS karena ia takut tenggelam >>> seringkali kita menyembah TUHAN kalau ada masalah; mau berpuasa kalau ada masalah >>> masih ada suara ketakutan, ada suara egois. Jadi kita jangan mengukur-ukur kalau menyembah di gereja dan semua orang menangis, kita menganggap itu adalah hal yang hebat. Bagi kaum muda yang biasanya menyembah TUHAN karena persoalan jodoh sehingga kaum muda ini menangis mengeluarkan air mata dengan amat sangat, pendetanya menganggap bahwa penyembahan di gereja sangat meningkat, tetapi TUHAN berkata bahwa penyembahan itu masih bersuarakan daging. Jika kita memiliki masalah kita boleh mengangkat tangan, tetapi harus ditingkatkan.
      Mari! sekarang ini saya juga dikoreksi oleh TUHAN, seringkali kalau saya akan beribadah dan melihat banyak bangku yang terisi penuh, maka saya akan bersantai sambil menunggu dimulainya waktu untuk beribadah. Tetapi kalau saya melihat ada banyak bangku yang kosong, maka saya akan berseru kepada YESUS untuk menolong mengirim banyak jiwa-jiwa. Itulah saya dan juga saudara yang sedang merosot, boleh menyembah TUHAN, tetapi yang TUHAN inginkan adalah kita tidak menuntut apapun juga selain menyerah sepenuhnya dan juga mengasihi TUHAN lebih dari apapun juga. Inilah daging sudah tidak bersuara lagi.
    • Yohanes 21 : 18, 19,
      18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
      19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

Tadi, Petrus mengulurkan tangan karena ia takut mati, sekarang di injil Yohanes 21 ini adalah puncak penyembahan sebab Petrus mengulurkan tangannya karena akan mati bersama YESUS >>> inilah daging sudah tidak bersuara lagi. Petrus mengulurkan tangan karena ia mengasihi TUHAN, ia tidak menuntut dan tidak meminta apapun tetapi ia rela mengorbankan apapun untuk TUHAN, sampai nyawanyapun ia korbankan untuk TUHAN. Penyembahan sampai daging tidak bersuara lagi akan mencapai kemuliaan bersama TUHAN; kalau kita mati bersama YESUS, kita bangkit bersama YESUS, maka kita akan dipermuliakan juga bersama dengan YESUS >>> perbuatan dan perjalanan kita sesuai dengan Teladan TUHAN.

TUHAN memberkati.