Bible Study Surabaya - Senin, 25 Juni 2007

Kita masih akan melanjutkan pelajaran Yudas yang hanya memiliki satu pasal dan kita jangan merasa bosan sekalipun berulang kali kita membacanya, tetapi TUHAN mau mengajarkan sesuatu yang baru bagi kita sekalian. Srt Yudas ini di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba dan untuk kita sekarang ini berarti perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar sekaligus pemisahan dengan gereja-gereja yang palsu bagaikan gandum yang masuk ke dalam lumbung dan dipisahkan dari ilalang yang akan dibakar habis. Kita harus waspada supaya kita benar-benar berada di dalam gereja yang benar dan yang berkenan kepada TUHAN.

Yudas 1 : 11, 12a,>>> gereja daging.
11.Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
12. Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri;

Inilah penampilan dari gereja daging yang tampil seperti:

Kita masih mempelajari tentang Kain dan pada waktu yang lalu sudah diterangkan bahwa orang yang membenci saudaranya itu bagaikan orang yang buta. Banyak pelayanan-pelayanan kepada TUHAN yang ditandai dengan kebutaan rohani/tidak mengetahui arah yang ditempuh karena membenci/tanpa iman terutama arah dari tujuan akhir yaitu kota Yerusalem Baru/kota terang.

Kita masih mempelajari tentang Kain ini dengan membaca di dalam
1 Yohanes 3 : 11, 12,
11. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
12. bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

Kita harus berhati-hati diakhir jaman ini, jangan menjadi seperti Kain yang membenci Habel yang perbuatannya benar >>> inilah gereja daging yang membenci gereja yang perbuatan dan juga pengajarannya benar. Itu sebabnya kita harus berhati-hati supaya jangan terkecoh. Supaya tidak menjadi seperti Kain/gereja daging, maka kita harus saling mengasihi >>> ay 11 dan tidak ada jalan lain.

Di dalam srt 1 Yohanes dituliskan sebanyak lima kali tentang saling mengasihi yaitu di dalam:
1 Yohanes 3 : 11, Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

1 Yohanes 3 : 23Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.

1 Yohanes 4 : 7, Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

1 Yohanes 4 : 11,Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

1 Yohanes 4 : 12, Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Mengapa saling mengasihi/Firman TUHAN itu diulang-ulang sampai lima kali? Supaya memberi keteguhan/kepastian iman kepada kita. Itu sebabnya kita jangan bosan dengan mengulang-ulang Firman sebab TUHAN Sendiri juga mengulang-ulang Firman seperti yang tertulis di dalam alkitab.
Supaya:

Mari! sekarang ini kita menghadapi Kain. Justru gereja daging ini memusuhi gereja yang benar seperti Kain yang membunuh Habel adiknya yang perbuatannya benar/pelayanannya benar dan juga pengajarannya benar sehingga tahbisannya itu diterima oleh TUHAN. Untuk menghadapi hal ini, maka kita harus saling mengasihi.

Sekarang kita akan mempelajari ‘saling mengasihi’ yang ditulis sebanyak lima kali ini satu demi satu:

  1. 1 Yohanes 3 : 11, Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;Jadi, di dalam ayat ini, maka saling mengasihi itu dalam bentuk berita yang harus diberitakan dan ini adalah berita yang penting di dalam Kabar Mempelai sebab Kabar Mempelai itu intinya adalah kasih/berita penting/pokok pemberitaan di dalam Kabar Mempelai adalah kasih. Mengapa saling mengasihi itu merupakan pokok pemberitaan/berita penting di dalam Kabar Mempelai? Jawabannya:
    1. Matius 24 : 10, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
      Nanti diakhir jaman akan banyak hamba TUHAN/anak TUHAN yang murtad, saling menyerahkan dan saling membenci orang-orang yang benar. Dan nanti akan memuncak pada antikrist. Jika ada anak TUHAN yang ketinggalan, maka akan benar-benar dibenci sampai dibunuh dan ini benar-benar tanpa kasih. Pekerjaan dari antikrist ini tidak ada yang lain selain membunuh, tetapi hal ini tidak akan terjadi, jika anak TUHAN ini menyembah antikrist. Sebab antikrist ini berasal dari kita/dari orang Kristen/hamba TUHAN yang murtad. Itu sebabnya kita harus berhati-hati. Supaya kita tidak menjadi seperti antikrist atau menjadi korban dari antikrist, maka kita harus saling mengasihi. Semoga kita dapat mengerti.
    2. 1 Yohanes 3 : 14, 15,
      14. Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
      15. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

      Jika kita tidak saling mengasihi, maka bukan saja mengarah kepada antikrist, tetapi juga mengarah kepada maut/kebinasaan. Kita belajar di mulai di dalam rumah tangga, supaya jangan ada kebencian >>> suami isteri, kakak beradik harus memiliki hubungan yang baik, jika ada yang belum baik, mari! diselesaikan. Sebab jika tidak, maka akan rugi sebab akan mengarah kepada antikrist dan juga mengarah kepada maut. Itu sebabnya saling mengasihi itu adalah berita dari mulanya/ pokok pemberitaan/ yang utama di dalam Kabar Mempelai.
    Jika di dalam rumah tangga sudah dapat untuk saling mengasihi, maka di gereja di mana kita berada, juga harus saling mengasihi. Dan ini akan terus berlanjut sampai Tubuh Kristus. Semoga kita mengerti.
  2. Kalau yang pertama, masih dalam bentuk berita, maka yang kedua ini sudah dalam bentuk perintah. Ini berarti sudah ada peningkatan. Jadi Firman diulang itu bukan hanya statis/tetap tetapi meningkat sehingga kerohanian kita ikut meningkat.
    1 Yohanes 3 : 23, Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
    Di sini perintahNYA ada dua yaitu percaya akan Nama YESUS supaya kita saling mengasihi. Jadi, saling mengasihi itu merupakan perintah TUHAN, jika perintah TUHAN itu dilanggar, maka itu adalah dosa yang membawa kepada maut dan upah dosa adalah maut. Di dalam 1 Yohanes 4, dosa adalah melanggar hukum ALLAH. Kita jangan bertahan dalam dosa seperti Kain yang bertahan membenci Habel sehingga akhirnya ia membunuh Habel.
    Tetapi kalau perintah TUHAN dipraktekkan/dijalankan >>> 1 Yohanes 3 : 24,Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
    Kalau kita melakukan perintahNYA yaitu dengan saling mengasihi, maka ALLAH akan berdiam di dalam kita/Roh ALLAH berdiam di dalam kita sehingga kita menjadi bait ALLAH yang rohani/tempat kediaman Roh Kudus.
    1 Korintus 3 : 16,Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
    Jika Roh ALLAH diam di dalam kita, maka kita akan menjadi bait ALLAH yang rohani = Tubuh Kristus yang saling mengasihi. Sebagai contoh: tubuh kita ini, tidaklah mungkin tangan ini menyakiti kaki, bahkan setiap hari tangan ini mengelus-elus kaki dengan sabun. Ini berarti tidak ada anggauta tubuh yang saling menyakiti, saling membenci tetapi saling mengasihi. Semoga kita mengerti.
    Kalau Roh ALLAH berada di dalam kita, maka daging dapat ditekan sebab hanya Roh ALLAH saja yang dapat menekan daging >>> Roma 8 : 6, Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
    Gereja daging ini seperti Kain yang didorong oleh keinginan daging, emosi daging, ambisi daging, hawa nafsu daging dllnya sehingga membawa kepada maut. Tetapi kalau Roh. Kudus, maka daging dapat ditekan sehingga ada keinginan Roh dan kita mengikuti keinginan dari Roh dan kerohanian kita menjadi hidup/tidak kering. Kalau emosi, ambisi >>> menjadi kering. Ini yang harus saya jaga, sebab kalau saya berkhotbah dengan emosi, maka khotbah saya menjadi sangat kering; demikian juga kalau di rumah, kita emosi/bertengkar, maka juga akan kering.
    Sebab pengalaman saya >>> kalau ada orang yang bersalah dan saya memarahinya, maka saya menjadi kering untuk kemudian saya menyesal sebab urapan TUHAN sudah berkurang. Kalau tidak saya marahi, akan menjadi apa orang itu, terlebih lagi untuk siswa/i Lempin-El. Saya juga menjadi serba susah.
    Dikatakan kalau Roh. ALLAH ada di dalam kita, dan kita mengikuti keinginan Roh, maka rohani kita akan menjadi hidup/tidak kering sehingga kita dapat menyembah TUHAN dan juga dapat aktif di dalam pelayanan. Kalau banyak yang menjadi layu, maka kita harus berhati-hati >>> kita mau ke gereja, rasanya seperti terpaksa, itu sebabnya kita harus memohon kepada TUHAN, supaya Roh Kudus menyentuh kita/membangkitkan dan menghidupkan kerohanian kita. Kita dapat menyembah TUHAN dan juga aktif di dalam ibadah pelayanan, dan juga kita mengalami damai sejahtera dan juga kebahagiaan. Inilah perintah; jadi dari beritakan, kemudian menjadi perintah/keharusan untuk saling mengasihi >>> meningkat. Kita menjadi Tubuh Kristus sebab kerohanian kita hidup dan bisa menyembah TUHAN/ada hubungan dengan TUHAN dan damai sejahtera serta kebahagiaan. Ini lebih dari memiliki uang berapapun jumlahnya.
  3. 1 Yohanes 4 : 7, Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
    Marilah = mengundang. Setelah kita menuruti, kita praktekkan dengan saling mengasihi, maka hal itu jangan untuk diri kita sendiri >>> kita sudah merasa bahwa rumah tangga kita damai sekalipun masih kontrak, gereja kita damai >>> mari bersaksi/mengundang. Kita jangan mengundang orang tanpa dasar yang benar yaitu dengan emosi >>> jangan! Awalnya kita hanya mendengar berita, kemudian meningkat dengan mempraktekkannya, setelah mempraktekkannya, kemudian kita mengundang supaya orang lain juga dapat mengasihi. Tubuh Kristus bukan hanya terdiri dari satu orang, oleh sebab itu kita tidak dapat hidup sendiri tetapi kita perlu mengundang orang lain untuk datang. Kita sudah diundang oleh TUHAN sehingga dapat saling mengasihi, mari! kita mengundang yang lain supaya juga dapat saling mengasihi. Semoga kita dapat mengerti.
    Hasilnya?
    1 Yohanes 4 : 7, Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
    Jika kita saling mengasihi, maka kita lahir dari ALLAH/lahir kembali. Lahir dari ALLAH di dalam injil Yohanes 3, waktu TUHAN berbicara dengan Nikodemus >>> TUHAN katakan, jika seseorang itu tidak dilahirkan kembali, maka ia tidak akan dapat melihat kerajaan surga. Kalau TUHAN mengundang kita untuk saling mengasihi, kita mengundang orang lain untuk saling mengasihi = kita mengundang orang lain itu untuk masuk ke dalam surga. Sebab orang yang saling mengasihi itu lahir kembali/lahir baru dan ini berarti boleh melihat dan masuk ke dalam kerajaan surga. Saling mengasihi ini terlihat remeh/sepele tetapi ini = mengundang ke surga, dengan hasil kita dilahirkan kembali. Orang yang dilahirkan kembali/lahir dari ALLAH/lahir baru >>> 1 Yohanes 3 : 9, Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
    Bukti dari orang yang lahir dari ALLAH adalah tidak berbuat dosa lagi/tidak mengulang-ulang dosa. Seringkali suami kepada isteri berkata kasar >>> besok diulang, lusa diulang lagi >>> ini terjadi karena tidak memiliki kasih. Juga berkata dusta. Mari! jika sudah dapat saling mengasihi, maka itu berarti kita sudah lahir baru/tidak berbuat dosa lagi sampai satu waktu tidak dapat berbuat dosa >>> ini sudah dapat melihat kerajaan surga bahkan sampai dapat masuk ke dalam surga. Tidak dapat berbuat dosa = seperti YESUS; benar seperti YESUS benar. Dosa a, kita tidak berbuat lagi, maka akan hilang; dosa b tidak kita perbuat lagi, maka akan hilang sampai ke dosa z, kita tidak berbuat lagi, maka semuanya akan hilang/tidak dapat berbuat dosa lagi dan mencapai puncaknya yaitu benar seperti YESUS benar.
  4. 1 Yohanes 4 : 10, 11,
    10. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
    11. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

    ALLAH sudah mengasihi kita sampai IA mati/menjadi Korban pendamaian, maka kita harus saling mengasihi. Saling mengasihi itu merupakan Teladan dari TUHAN. Saling mengasihi ini bukan meneladani yang ada di bioskop-bioskop >>> tidak! Tetapi saling mengasihi itu meneladani TUHAN. Jika saling mengasihi itu meneladani TUHAN, maka prakteknya:
    1. YESUS sampai mengorbankan Nyawa, demikian juga dengan kita, jika kita mengasihi saudara, haruslah sampai mengorbankan nyawa. Hal ini memang mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dipraktekkan >>> 1 Yohanes 3 : 16, 17,
      16. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
      17. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

      Jika kita mau berkorban nyawa, maka ujiannya di ay 17 yaitu dimulai dari berkorban hal yang jasmani yaitu dapat memberi kepada saudara yang berada di dalam penderitaan/dalam kekurangan. Di mulai di dalam rumah tangga, mungkin seorang anak yang diberkati, jangan melupakan orang tua. Demikian juga antara kakak dan adik juga harus saling memperhatikan. Saling mengasihi sesama sampai berkorban nyawa.
    2. Kembali ke1Yohanes 4: 10>>> korban pendamaian. YESUS mengasihi kita sebagai Korban pendamaian. Jadi praktek saling mengasihi yang meneladani YESUS yaitu kita berdamai dengan TUHAN/mengaku dosa kepada TUHAN, jika sudah diampuni jangan berbuat dosa lagi dan juga berdamai dengan sesama/saling mengaku dan juga saling mengampuni >>> ini meneladani TUHAN. Jangan sampai ada perkataan >>> sampai kapanpun, saya tidak mau berdamai >>> jangan! Sebab ini tidak meneladani TUHAN. Saling berdamai itu harus sampai kita tidak memiliki hutang dosa. Jika kita berdamai, maka kita akan memiliki peningkatan rohani yang dimulai dari mendengar berita Kabar Mempelai yaitu saling mengasihi kemudian perintah dan juga undangan/mengundang orang lain untuk masuk ke dalam saling mengasihi. Lalu selanjutnya adalah berdamai/meneladani TUHAN sampai kita tidak memiliki hutang dosa >>> YESUS di atas kayu salib berseru >>> ‘sudah selesai’, kita juga harus begitu >>> menyelesaikan dosa sampai tidak ada hutang dosa lagi.
      Roma 13 : 8, Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
      Jangan berhutang apa-apa >>> terutama hutang dosa.
      Saling mengasihi >>> sampai tidak memiliki hutang dosa. Kita harus ingat, bahwa hutang dosa itu adalah satu-satunya hutang yang tidak dapat dibayar oleh apapun juga kecuali dengan saling mengaku dan saling mengampuni/dengan Darah YESUS/salib TUHAN. Jika kita tetap memiliki hutang dosa, waktu YESUS datang yang keduakalinya, sampaipun dibayar dengan neraka/penghukuman neraka >>> tidak akan dapat lunas. Jika hutang dosa itu dapat lunas, maka tidak akan selamanya tinggal di dalam neraka >>> karena si A ini memiliki hutang dosa sekian, maka hukumannya adalah dimasukkan ke dalam neraka sekian tahun dan jika sudah dijalankan hukuman itu, maka akan selesai >>> tidak seperti ini sebab masuk ke dalam neraka itu untuk selamanya, berarti hutang dosa tidak dapat dibayar oleh apapun juga. Apalagi kalau hanya dibayar di dalam penjara, juga tidak dapat lunas. Maafkan saudaraku! Saya tidak berbicara politik tetapi hal ini berdasarkan kenyataan, sebab hukuman neraka saja, kita tidak dapat membayarnya. Itu sebabnya kita jangan dengan sengaja berkata bahwa biarkan saja saya seperti ini sebab nanti jika dimasukkan ke dalam penjara selama tiga bulan, maka akan lunas >>> jangan! Sebab di hadapan manusia sudah lunas, tetapi di hadapan TUHAN, belum lunas. Pelunasan dosa itu adalah saling mengaku dan saling mengampuni oleh Darah YESUS. Penjara adalah pelunasan di dunia dan harus diikuti, tetapi pelunasan yang sebenarnya hanya di dalam Darah YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
    Yang kelima ini berarti sudah pada puncaknya >>> kerohanian kita akan semakin meningkat. Jadi Firman diulang-ulang itu bukan membosankan tetapi membuat kita menjadi teguh + pembukaan Firman dan kerohanian akan meningkat.
  5. 1 Yohanes 4 : 12, Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
    Kita harus saling mengasihi sampai kita menerima kasih yang sempurna dari TUHAN.
    Kita harus terus saling mengasihi dimulai dari: berita dan ini adalah hal yang pokok di dalam Kabar Mempelai supaya kita jangan menjadi seperti Kain yang adalah pelayan TUHAN tetapi ia membenci Habel/pengajaran dan prakteknya benar >>> Matius 24 : 10, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak orang yang murtad sampai pada antikrist. Mari! kita harus saling mengasihi sampai pada yang terakhir kita akan menerima kasih yang sempurna/kasih bagaikan matahari >>> Matius 5.

Apa buktinya kalau kita sudah menerima kasih yang sempurna?

Kalau ada kasih yang sempurna/keberanian percaya, maka:

Ada tiga macam keberanian percaya, yaitu:

Perjamuan suci adalah kasih yang sempurna yang membuat kita berani percaya kepada TUHAN, berharap sepenuhnya hanya kepada TUHAN. TUHAN memberkati kita sekalian.