Umum Surabaya - Minggu, 01 Juli 2007

Kita masih akan membaca srt Yudas 1 : 12>>> gereja daging.
Srt Yudas di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba. Istilah tudung ini menunjukkan perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar/gandum dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu/ilalang. Bagaikan gandum yang dipisahkan dari ilalang >>> gandum akan dimasukkan ke dalam lumbung sedangkan ilalang akan dibakar habis/kebinasaan.

Salah satu bentuk dari gereja palsu yang dimulai di ay 8 itulah gereja daging. Kita melihat tandanya dengan membaca Yudas 1 : 12, Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
Jadi tanda dari gereja daging selanjutnya adalah seperti awan yang tak berair yang berlalu ditiup angin.

Kita membandingkan dengan ktb Ayub 37 : 11, Awanpun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya, >>> ini adalah gereja yang benar yang dimuati-Nya dengan air. Tentu kita mengetahui bahwa awan-awan di angkasa itu berisi air dan itu adalah air hujan.

Di dalam Ulangan 32, air hujan itu adalah Firman pengajaran yang benar >>> Ulangan 32 : 2, Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Jadi di sini jelas, bahwa air hujan itu adalah air Firman pengajaran yang benar bagaikan awan yang dimuati oleh TUHAN, diisi oleh TUHAN dengan air hujan/Firman pengajaran. sedangkan gereja daging ini bagaikan awan yang tidak berair/kering karena tidak mau diisi dengan Firman pengajaran yang benar/menolak Firman pengajaran yang benar. Sehingga kalau awan itu kosong maka akan mudah ditiup angin/lenyap ditiup angin = berlalu/tidak ada bekasnya lagi = binasa/sampai pada kebinasaan.

Ada dua macam angin yang meniup yaitu:

  1. Markus 4 : 37, Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
    Angin pertama adalah angin pencobaan, itu sebabnya kalau gereja tidak mau diisi dengan Firman pengajaran, maka akan ditiup oleh angin sampai lenyap/binasa. Kalau diibaratkan dunia ini adalah lautan, maka angin pencobaan itu menimbulkan gelombang yang dahsyat sehingga perahu/kehidupan yang tidak mau diisi dengan Firman pengajaran itu mulai dipenuhi dengan air. Air di sini adalah air masalah yang datang silih berganti. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab di saat Firman pengajaran yang benar itu diberitakan dan kita merasa bosan sehingga kita mengomel maka kita akan menjadi kering dan kosong >>> di saat inilah datang angin pencobaan yang membawa air masalah yang tidak pernah selesai bahkan menenggelamkan kehidupan itu. Istilah tenggelam = gugur dari iman dan akan binasa. Kita jangan main-main jika mendapat kesempatan untuk diisi dengan air Firman pengajaran, kalau diabaikan bagaikan awan yang kosong yang akan diisi dengan air yang lain yang berasal dari dunia yaitu air masalah.
    Mari kita koreksi kehidupan kita ini, kalau mengalami banyak masalah berarti hidup kita ini kosong dari Firman pengajaran yang benar/air hujan Firman pengajaran. Kalau awan itu sudah diisi dengan air hujan Firman pengajaran, maka air yang lain itu tidak dapat masuk.
  2. Kalau kehidupan kita ini kosong dari Firman pengajaran yang benar/makanan yang keras, maka akan diombang-ambingkan olehangin pengajaran yang palsu.
    Efesus 4 : 14, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
    Jika gereja TUHAN menolak/tidak mau diisi dengan Firman pengajaran yang benar/makanan keras, maka kerohanian mereka tidak dapat bertumbuh/tetap kerdil seperti anak-anak. Bukannya Firman penginjilan itu tidak penting tetapi sangat penting tetapi harus melihat situasi dan kondisinya yaitu bagi jiwa yang belum percaya kepada YESUS, maka Firman penginjilan itu penting atau bagi jiwa yang baru percaya, maka mereka memang membutuhkan susu. Tetapi bagi jiwa yang lama, kalau tidak ada makanan yang keras/tidak diisi dengan makanan keras/menolak makanan keras, maka pertumbuhan rohaninya akan terganggu karena tetap kerdil sekalipun usianya mungkin sudah duapuluh tahun. Anak-anak yang tidak memiliki pendirian akan mudah disesatkan oleh angin pengajaran-pengajaran palsu sehingga mengakibatkan ia gugur dari iman/gugur dari pengajaran Firman yang benar = kebinasaan seperti awan yang berlalu tanpa bekas karena ditiup oleh angin.

Di dalam srt 1 Timotius 4, rasul Paulus sudah mengingatkan. Itu sebabnya biarlah kita mohon agar kita selalu hidup di dalam urapan Roh.Kudus agar kita memiliki ketegasan menghadapi angin pengajaran palsu >>> 1 Timotius 4 : 1, 2,
1. Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
2. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

Kalau kita hidup di dalam urapan dari Roh.Kudus, maka kita akan memiliki sifat yang tegas dalam menghadapi pengajaran palsu.
Ada ketegasan terhadap makanan yang rohani/Firman pengajaran yang benar, artinya:

Kalau kita tidak tegas terhadap ajaran yang lain dengan selalu memberi kesempatan untuk kita dengar, maka di saat kita memberi reaksi, maka itu sama dengan kita diberi cap di dalam hati nurani oleh pengajaran yang sesat itu. Tadi saya membaca dan membaca, maka TUHAN memberi pengertian bahwa kalau kita waktu mendengarkan Firman pengajaran yang benar dan reaksi kita itu positif, maka kita diberi cap oleh Firman pengajaran yang benar itu. Tetapi kalau kita memberi reaksi terhadap pengajaran yang lain/yang palsu, maka itu adalah awal dari kita diberi cap sehingga hati kita menjadi keras, semakin kita diberi cap, semakin keras hati itu sehingga kita akan menolak Firman pengajaran yang benar. Ini adalah hal yang serius.

Sebagai contoh: ada seseorang yang dekat dengan saya dan ia sangat senang/antusias dengan Firman pengajaran. Jarak jauh ia tempuh untuk mendengarkan Firman pengajaran. Satu waktu ia diundang oleh pimpinannya untuk datang kepersekutuan, kemudian ia bercerita kepada saya dan mengejek persekutuan itu sambil tertawa. Saya katakan kepadanya agar jangan datang pada persekutuan itu tetapi ia katakan bahwa ia dapat mengatasi hal itu dan juga karena ia menghargai undangan pimpinannya itu. Sekarang ia berada di sana dan hubungan kita menjadi renggang, padahal dulunya ia sangat dekat dengan saya. Saya berusaha dengan memberikan v.c.d tetapi ia hanya tertawa. Saya berdoa baginya pagi, siang dan malam dihari-hari ini, sebab ia sangat dekat dengan saya. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius dan saya belajar dari pengalaman pribadi dan saya berikan kepada sidang jemaat yaitu di saat kita memberi reaksi, maka itu berarti kita sudah diberi cap sehingga satu waktu kita akan menolak Firman pengajaran yang benar karena hati kita sudah menjadi keras.

Mari! sesuai dengan kerinduan Hati TUHAN supaya kita diisi dengan Firman pengajaran yang benar.

Sekarang proses pengisian awan dengan air hujan/pengajaran yang benar yaitu:

  1. Roma 10 : 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Mendengar Firman Kristus/mendengar Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh.Kudus.
    Jika kita mendengarkan Firman di dalam urapan Roh.Kudus, maka hasilnya adalah:
    • kita dapat mendengarkan Firman dengan satu kebutuhan sehingga kita tidak akan pernah merasa bosan mendengarkan Firman.
    • kita dapat mendengarkan Firman dengan rendah hati sehingga selalu
    • menghargai Firman. Seperti perempuan Kanaan yang dikatakan oleh TUHAN >>> ‘tidak patut roti untuk anak-anak diberikan kepada anjing’ >>> perempuan Kanaan ini sangat direndahkan oleh TUHAN. Sebab bangsa Israel adalah anak TUHAN/domba TUHAN sedangkan bangsa kafir adalah anjing. Tetapi wanita ini karena ia berada di dalam keadaan diurapi oleh Roh.Kudus sehingga ia merendahkan diri dan berkata: ‘benar TUHAN, tetapi anjing juga makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya’. Selain kebutuhan akan Firman, maka juga dibutuhkan kerendahan hati/mendengarkan Firman dengan kerendahan hati sehingga kita dapat menghargai Firman dan menikmati Firman TUHAN. Dan ditambahkan lagi mendengarkan Firman di dalam urapan Roh.Kudus itu tidak terbatas oleh usia, oleh pengalaman, oleh kepandaian atau oleh apapun yang berasal dari dunia.
  2. Roma 10 : 19, Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
    Menanggapnya = tanggapan/respon terhadap Firman yang sudah kita dengar.
    Sesudah mendengar, ada tanggapan/respon; kalau Israel memberikan tanggapan yang negatif, sedangkan kita, kalau kita berada di dalam urapan Roh.Kudus, maka tanggapan kita adalah tanggapan yang positif.
    Apa yang dapat menanggapi Firman?
    • Pikiran/akal budi, pikiran/akal budi yang positif dalam menanggapi Firman adalah sampai kita mengerti Firman. Anak TUHAN/gereja TUHAN tadi di bagian atas digambarkan seperti awan oleh TUHAN; awan yang kering adalah awan yang tidak mau diisi dengan Firman pengajaran = gereja daging yang akan ditiup oleh angin. Ada juga awan yang mau diisi dengan air hujan >>> inilah gereja yang benar. Sehingga kita dapat mengerti apa arti dari awan yang tidak mau diisi dan awan yang mau diisi dengan Firman. Tetapi tidak boleh hanya sampai mengerti, sebab kalau hanya mengerti, akan menjadi pengetahuan.
    • Hati, hati menanggapi Firman secara positif sampai kita menjadi percaya dan yakin pada Firman sehingga Firman itu akan menjadi iman di dalam hati. Iman itu membenarkan dan yang menyelamatkan kita sehingga awan itu tidak akan ditiup oleh angin. Iman = percaya >>> percaya kepada Firman, percaya kepada YESUS, sebab Firman Yang menjadi Manusia itu adalah Pribadi YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
  3. Roma 10 : 21, Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
    Bangsa Israel tidak taat = bagaikan awan yang kering yang tidak mau diisi dengan Firman. Kalau kita membaca secara lengkap, maka akan ada istilah sampai ke ujung bumi, jadi kalau bangsa Israel tidak mau, maka akan ke ujung bumi/ke bangsa kafir dan ini merupakan kesempatan bagi kita. Israel menolak, maka kita menanggapi dengan positif/mendengar dengan baik, sampai proses yang ketiga ini adalah taat dengar-dengaran/melakukan Firman pengajaran yang benar.

Inilah proses awan yang diisi dengan air hujan Firman pengajaran yang benar:

Saat Firman pengajaran yang benar diberitakan = uluran Tangan TUHAN kepada kita >>> ‘sepanjang hari Aku telah mengulurkan Tangan-KU kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah’.
Kalau kita dapat mendengarkan Firman TUHAN dengan baik, kemudian dapat mengerti, kemudian dapat percaya dan mempraktekkannya dengan taat dengar-dengaran, ini berarti kita juga mengulurkan tangan kepada TUHAN dan kita benar-benar dipegang oleh Tangan TUHAN Yang Kuat sehingga kita tidak akan disesatkan/ditiup oleh angin dan kita juga tidak akan menyesatkan orang lain.

Mengapa kita mudah diombang-ambingkan? Sebab:

Di dalam tabernakel, kehidupan Kristen/anak TUHAN/hamba TUHAN yang mendengarkan Firman dan dengar-dengaran pada Firman yang benar, mereka disebut tiang iman dan ini tidak akan pernah rubuh; tadi awan, tidak akan pernah ditiup oleh angin. Di pelataran, ada enampuluh tiang iman/pahlawan iman.

Enampuluh tiang ini terdiri dari:

  1. limapuluh enam tiang yang dihitung mulai dari Abraham – Yusuf (ayah dari TUHAN YESUS).
  2. empat tiang pintu gerbang >>> Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
    Mari kita lihat enampuluh tiang iman >>> ini adalah orang yang mau mendengarkan Firman pengajaran sampai dengar-dengaran, ia bagaikan awan yang diisi dengan air dan tidak dapat ditiup oleh angin dan ia bagaikan tiang iman/pahlawan iman yang tidak rubuh.

Lukas 3 : 23 – 34
23. Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
24. anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf,
25. anak Matica, anak Amos, anak Nahum, anak Hesli, anak Nagai,
26. anak Maat, anak Matica, anak Simei, anak Yosekh, anak Yoda,
27. anak Yohanan, anak Resa, anak Zerubabel, anak Sealtiel, anak Neri,
28. anak Malkhi, anak Adi, anak Kosam, anak Elmadam, anak Er,
29. anak Yesua, anak Eliezer, anak Yorim, anak Matat, anak Lewi,
30. anak Simeon, anak Yehuda, anak Yusuf, anak Yonam, anak Elyakim,
31. anak Melea, anak Mina, anak Matata, anak Natan, anak Daud,
32. anak Isai, anak Obed, anak Boas, anak Salmon, anak Nahason,
33. anak Aminadab, anak Admin, anak Arni, anak Hezron, anak Peres, anak Yehuda,
34. anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham,

Kita tidak perlu bersusah-susah mengikuti TUHAN di padang gurun yang sulit, sebab dulu tabernakel ini dibuat di padang gurun >>> berarti dalam suasana yang sulit menuai dan menabur dan ini merupakan hikmat TUHAN. Tetapi bangsa Israel tidak mengalami kesulitan sebab mereka dipelihara secara langsung oleh TUHAN karena adanya tabernakel. Itu sebabnya sekalipun kita hidup di padang gurun dunia yang sulit tetapi kalau kita mengikuti tabernakel maka tidak menjadi sulit sebab TUHAN Yang memelihara kita.

Kalau keempat tiang ini sudah ada, maka Musa tinggal meletakkan tirai pintu gerbang >>> Keluaran 40 : 33, Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
Ada enampuluh tiang tetapi khususnya empat tiang pintu gerbang ini selesai, maka Musa memasang tirai pintu gerbang dan pembangunan tabernakel itu selesai. Mari sekarang ini kita jangan menjadi awan kosong yang ditiup angin tetapi kita adalah awan yang diisi dengan air hujan pengajaran yaitu kehidupan yang mendengar Firman pengajaran yang benar sampai dengar-dengaran dan ini disamakan dengan tiang-tiang pada halaman tabernakel.

Kalau sudah ada empat tiang yang adalah:

Maka kita akan menerima tirai pintu gerbang yang digantung = kita menerima YESUS sebagai Kepala Yang bertanggung jawab atas kehidupan kita. Semoga kita dapat mengerti.

Dan Keluaran 40 : 34, 35,
34. Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,
35. sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.

Kalau sudah ada empat tiang = YESUS sebagai Kepala, maka YESUS ada di dalam kehidupan kita dalam bentuk awan kemuliaan/hadirat TUHAN ada di dalam kehidupan kita.

Di saat ada hadirat TUHAN/awan kemuliaan, maka:

Itu sebabnya saudaraku! Kita jangan menjadi awan yang kosong ditiup angin tetapi marilah kita menjadi awan yang diisi dengan Firman sehingga satu waktu kita menerima awan kemuliaan. Awan kemuliaan sekarang ini, untuk TUHAN melakukan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan di dalam hidup kita. Dan yang kedua, TUHAN dengan kemuliaanNYA akan merubah hidup kita sampai menjadi sama mulia dan kita benar-benar berada di awan-awan bersama dengan Dia.

Matius 24 : 30, 31,
30. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
31. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

Orang-orang pilihanNYA = awan yang diisi dengan Firman = tiang-tiang iman yang boleh naik ke awan-awan kemuliaan. Dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain = sampai kepada bangsa kafir/kita yang mau diisi dengan Firman pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.

Mari! kita menyerahkan kehidupan kita kalau TUHAN berhadirat ditengah-tengah kita. Ada tiang –tiang iman >>> TUHAN ada ditengah-tengah kita, Dia mampu melakukan segala sesuatu dengan Tangan kemurahan, kita hanya menyerah sebab kita tidak mampu dan tidak perlu melakukan apa-apa. Kemudian TUHAN akan mengubahkan kita sedikit demi sedikit sampai menjadi sama mulia dengan Dia, dan kita menjadi awan kemuliaan bertemu TUHAN di awan-awan yang permai. TUHAN memberkati kita sekalian.