Umum Surabaya - Minggu, 02 Maret 2008

Keluaran 32 : 1 – 35>>> secara keseluruhan dibagi dalam lima bagian yang besar yaitu:

  1. ay 1 – ay 6 >>> tentang anak lembu emas.
  2. ay 7 – ay 14 >>> tentang murka ALLAH.
  3. ay 15 – ay 20 >>> tentang dua loh batu yang dipecahkan = penebusan.
  4. ay 21 – ay 29 >>> tentang amarah Musa terhadap Harun dan bangsa Israel = penyucian.
  5. ay 30 – ay 35 >>> Musa berdoa bagi bangsa Israel = pelayanan pendamaian.

Salah satu isi dari dua loh batu adalah jangan menyembah berhala sebab siapa yang menyembah berhala harus dibinasakan. Sedangkan bangsa Israel pada waktu itu mereka menyembah lembu emas dan kalau Musa tetap turun dengan membawa kedua loh batu yang masih utuh, maka seluruh bangsa Israel akan binasa. Daripada binasa, maka lebih baik kedua loh batu ini yang dipecahkan agar mereka dapat selamat, ini yang namanya penebusan sebab kedua loh batu yang dipecahkan adalah TUHAN YESUS Yang rela mati disalib/rela dipecahkan supaya umat TUHAN tidak binasa. Dan supaya umat TUHAN tidak binasa, maka lebih baik mereka ditebus.

Kita sudah berada pada bagian yang kedua yaitu tentang murka ALLAH.
Ada tiga penyebab murka ALLAH ini turun yaitu:

Sekarang kita akan membahas tentang penyebab murka ALLAH turun bagian yang ketiga yaitu:

Apa wujud/praktek dari orang yang keras hati/tegar tengkuk itu?
Keluaran 32 : 2, 4,
2. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Jadi wujud/praktek dari keras hati/tegar tengkuk adalah melepaskan anting-anting dari telinga untuk dibentuk menjadi anak lembu emas/berhala = tidak dengar-dengaran >>> Amsal 25 : 12, Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Hiasan kencana = anting-anting emas. Jadi dengan adanya anting-anting emas, maka menjadi telinga yang dengar-dengaran, jika dilepas untuk membangun anak lembu emas = tidak dengar-dengaran. Inilah wujud/praktek dari orang yang keras hati. Semoga kita dapat mengerti.

Saya sudah seringkali menerangkan, kalau kita melihat denah dari tabernakel, terdiri dari halaman, ruang suci dan ruangan maha suci >>> menunjuk pada tiga macam ketaatan. Kalau mulai dari halaman menunjuk kita tidak dengar-dengaran pada orang tua jasmani, juga kepada guru-guru di sekolah atau juga yang tinggal pemondokan/indekos yang ada ibu/bapak kos. Kemudian di dalam ruangan suci menunjuk pada orang tua rohani/gembala dan juga tidak dengar-dengaran kepada orang tua surgawi itulah TUHAN/Firman = ruangan maha suci. Inilah perwujudan dari kekerasan hati karena melepaskan anting-anting emas untuk membentuk anak lembu emas/berhala.

Akibat dari kekerasan hati/tidak dengar-dengaran adalah:

Perempuan Babel = kota Babel yang menandingi kota Yerusalem Baru yang dipersiapkan oleh TUHAN bagi kita.

Wahyu 18 : 9, 10, 16,
9. Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
10. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
16. mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

Ini adalah murka TUHAN atas kehidupan yang tidak taat dan dengar-dengaran.

Jadi murka TUHAN itu jatuh atas:

Murka TUHAN itu juga berarti:

Itu sebabnya TUHAN berkata kepada Petrus >>> ‘Petrus tidak sanggupkah engkau berjaga-jaga dengan Aku selama satu jam’? waktu TUHAN bersama-sama murid-murid di dalam taman Getsemani. Sebab roh itu penurut tetapi daging lemah. Jadi doa penyembahan/ibadah doa penyembahan itu sangat penting untuk masuk dalam perobekkan daging yang tidak dengar-dengaran dan mengantisipasi supaya kita tidak masuk dalam kota Babel/dikuasai oleh perempuan Babel. Satu jam Babel akan dibinasakan dan satu jam juga kita menyembah TUHAN sehingga kita akan mendapatkan perlindungan dari TUHAN. Di rumah kita menyembah TUHAN >>> suami dan isteri juga dengan anak-anak atau masing-masing kita menyembah TUHAN secara pribadi dan juga di gereja menyembah TUHAN secara berjemaah supaya kita jangan binasa bersama Babel. Inilah tiga akibat dari kekerasan hati. Semoga kita dapat mengerti.

Bangsa Israel melepaskan anting-anting emas untuk dibuatkan anak lembu emas = melepaskan anting-anting dan meletakkannya di jungu babi sampai masuk ke kota Babel/perempuan Babel. Jika begitu, apa yang benar? Satu waktu,TUHAN memang memerintahkan untuk mengumpulkan emas >>> ini perintah dari TUHAN, bukan perintah dari Harun/manusia yang membuat bangsa Israel menjadi tidak dengar-dengaran.

Keluaran 35 : 4, 5, 20 – 22,
4. Berkatalah Musa kepada segenap jemaah Israel: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN, bunyinya:
5. Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN: emas, perak, tembaga,
20. Lalu pergilah segenap jemaah Israel dari depan Musa.
21. Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.
22. Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.

ay 4 >>> Firman yang diperintahkan TUHAN, kita bandingkan dengan Keluaran 32, Harun yang memerintahkan untuk melepaskan semua anting-anting emas. Itu sebabnya kita harus berhati-hati kalau manusia yang menyuruh/memerintahkan untuk berkorban dlsbnya sekalipun ia adalah seorang hamba TUHAN, kita tidak boleh melakukan, sebab itu adalah emosi dan akan menjadi berhala sehingga menjadi kesombongan. Tetapi biar Firman TUHAN yang menggerakkan hati kita.

Ay 5 >>> terdorong hatinya = tidak memaksa >>> kalau pekerjaan Firman, maka tidak pernah ada paksaan.
Ay 21 >>> kemah pertemuan = tabernakel = kerajaan surga >>> ini yang dibangun, bukan lembu. Kalau emas dicopot untuk membangun lembu, maka itu berarti tidak dengar-dengaran sebab merupakan perintah dari Harun/manusia.
Ay 22 >>> tergerak oleh Firman, kita dapat memberikan persembahan unjukan kepada TUHAN. Mereka melepaskan anting-anting emas untuk membangun tabernakel, ini berarti taat dengar-dengaran.

Pembangunan tabernakel/Kemah suci/Rumah TUHAN, untuk sekarang berarti pembangunan Tubuh Kristus >>> persembahan unjukan. Yang dibutuhkan di dalam pembangunan Tubuh Kristus/pelayanan kepada TUHAN bukanlah kekayaan, bukan kepandaian, bukan kehebatan memainkan alat musik, bukanlah kehebatan dalam berkhotbah, bukan pangkat maupun kemiskinan dan juga bukan kebodohan tetapi taat dengar-dengaran dan ini adalah persembahan yang utama. Bodoh, pandai, kaya, miskin, tua, muda >>> terserah TUHAN tetapi yang terpenting adalah taat dengar-dengaran sebab ini yang dibutuhkan dalam pembangunan tabernakel/pembangunan Tubuh Kristus.

Dengar-dengaran = emas dalam persembahan unjukan kepada TUHAN. Apa yang dimaksud dengan persembahan unjukan itu? istilah di dalam bhs.Ind terj. lama adalah korban timangan yang berada di dalam tangan imam besar. Di dalam ktb Keluaran 29, korban timangan itu dalam bentuk paha domba ditambah dengan roti, setelah ditimang-timang, baru kemudian dibakar menjadi korban yang berbau harum.

Inilah, orang yang dengar-dengaran = korban timangan/persembahan unjukan yang berada di dalam Tangan Imam Besar YESUS yang diayun-ayun, digendong oleh TUHAN. Kalau dulu paha domba dan roti ditimang-timang terlebih dahulu baru kemudian dibakar, demikian juga dengan emas dan sekarang untuk kita adalah dengar-dengaran = mempersembahkan emas.

Apa arti dari kita sebagai korban timangan di dalam Tangan Imam Besar adalah:

Diayun-ayun = dipakai/kita aktif di dalam kegerakkan rohani/kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus sehingga kita tidak mungkin masuk dalam pembangunan Babel.

Ditimang = berada di dalam gendongan/pelukan Imam Besar YESUS. Oh... betapa indahnya hidup itu. Kita ingat dulu waktu kita masih bayi/masih kecil dan sakit, begitu kita berada di dalam gendongan tangan ibu, kita sudah merasa senang sebab segala keperluannya (makanan, susu) sudah tersedia. Apalagi kalau kita berada di dalam Tangan TUHAN. Jika seorang bayi berada di dalam pelukan tangan ibunya, selama ia digendong maka denyut jantungnya merasakan denyut jantung ibunya. Setiap langkah/denyut jantung, kita merasakan kasih ALLAH.

Itu sebabnya kita harus berusaha agar kita berada di dalam Tangan Imam Besar, sebab ini adalah hal yang paling menyenangkan sehingga kita:

Hasil kalau kita dengar-dengaran sehingga berada di dalam Tangan/Gendongan TUHAN adalah:

Yesaya 46 : 3, 4,
3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Mari! sekarang ini kita jangan keras hati sebab itu berarti:

Tetapi kalau kita hidup dengar-dengaran, maka kita berada di dalam Gendongan Tangan TUHAN sehingga:

TUHAN memberkati kita sekalian.