Lain - Rabu Sore, 25 Mei 2011

Kita masih tetap akan membahas tema kita yang terdapat di dalam injil
Lukas 17: 32, Ingatlah akan isteri Lot!
Ini merupakan peringatan yang tegas/yang kuat bagi orang-orang yang percaya/orang-orang yang sudah selamat.

Lot sudah selamat sebab ia ditarik keluar oleh malaikat dari kota Sodom dan Gomora, tempat yang durhaka/jahat, najis dan gelap, tetapi ia dan keluarga harus lari ke pegunungan supaya tidak binasa/tidak tersusul oleh api dan belerang dari hukuman ALLAH. Tetapi antara selamat sampai di pegunungan, ada korban yaitu isteri Lot yang menjadi tiang garam = kebinasaan.

Lihat gambar disini: http://www.gptkk.org/images/radio/sodom-skrg.gif

Sekarang kepada kita, manusia berdosa yang tadinya harus binasa, tetapi sudah diselamatkan oleh Darah YESUS, sudah diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja, menjadi pelayan TUHAN dan juga hamba TUHAN, tetapi kita harus menuju kepada kesempurnaan Mempelai itulah Yerusalem Baru. Dalam perjalanan ini, mari dijaga, sebab ada tanda tanya dan juga banyak yang nasibnya harus seperti isteri Lot. Itu sebabnya ayat ini dikumandangkan dengan tegas, lugas sebab ditulis dengan tanda seru. Semoga kita dapat mengerti.

Itu sebabnya ada tiga hal yang harus diperhatikan menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kali supaya kita tidak menjadi seperti isteri Lot/tidak bernasib seperti isteri Lot.

Kita sudah memeriksa bagian yang pertama -->ay 20-ay 25, -->kita harus memperhatikan kilat yaitu kegerakkan Firman pengajaran yang benar. Sekali lagi, kita jangan memandang manusia atau organisasi atau yang bersifat jasmani sebab hal ini tidak memiliki kaitan dengan kedatangan YESUS. Yang memiliki kaitan dengan kedatangan YESUS hanyalah kilat. Jika kita melihat kepada manusia dllnya, maka itu berarti kita sama dengan isteri Lot. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian bagian yang kedua -->ay 26-ay 30, keadaan dunia akhir jaman yang kembali menjadi seperti jaman Nuh dan jaman Lot, manusia hidup di dalam kegelapan. Untuk ini apa yang harus kita lihat? Itulah penggembalaan/kita harus tergembala pada pengajaran yang benar seperti carang yang melekat pada Pokok anggur yang benar = satu pengajaran yang benar. Sebab di dalam penggembalaan, kita hidup di dalam terang, sehingga kita mendapatkan sayap yang akan menerbangkan kita keawan-awan. Semoga kita dapat mengerti.

Yang ketiga: Lukas 17: 31, 32,
31.Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
32.Ingatlah akan isteri Lot!

Jadi yang ketiga yang harus diperhatikan adalah ingatlah akan isteri Lot! Ini yang merupakan tema kita. Apa yang diperbuat oleh isteri Lot kita ingat dengan baik dan jangan ditiru supaya tidak menjadi seperti isteri Lot saat YESUS datang kembali yang kedua kalinya.

Kejadian 19: 26, Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

Ingat akan isteri Lot! -->apa yang harus diingat? Yang harus diingat adalah isteri Lot menjadi tiang garam -->garam yang tawar/yang hambar.

Apa arti dari isteri Lot menjadi tiang garam/garam yang tawar?
  1. sesuatu yang tidak berguna. Apa maksud dari sesuatu yang tidak berguna ini? Yaitu menunjuk pada kehidupan dari hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang merupakan kehidupan yang sudah selamat tetapi tidak berguna bagi sesama/bagi sidang jemaat, bahkan menjadi beban bagi jemaat dan tidak dapat memuliakan TUHAN= memalukan dan memilukan TUHAN.

    Ini bukan hanya untuk saudara saja, saya juga dikoreksi bagaimana kita masing-masing? Apakah dapat berguna bagi sidang jemaat atau bahkan menjadi beban bagi jemaat? Apakah dapat memuliakan TUHAN atau memalukan dan memilukan TUHAN?

    Mari! kita semua dikoreksi oleh TUHAN, apakah masih seperti isteri Lot yang menjadi tiang garam? Demikian juga dengan guru-guru sekolah Minggu dllnya, apakah memuliakan TUHAN atau memilukan TUHAN di dalam segala bidang; mungkin kita sebagai hamba TUHAN sepenuh -->bagaimana pelayanan kita, bagaimana nikah kita. Atau juga pelayan-pelayan TUHAN yang masih bekerja dalam pekerjaan di dunia, bagaimana? Apakah memalukan dan memilukan TUHAN? Mari dikoreksi supaya jangan menjadi tiang garam.

  2. tidak dapat lari mencapai pegunungan. Berarti waktu itu, isteri Lot berlari mengikuti suaminya dari belakang, tiba-tiba mendadak terhenti dan menjadi tiang garam sehingga ia tidak dapat berlari lagi. Awalnya ia dapat berlari dengan enak, tetapi setelah ia menoleh kebelakang, ia menjadi tiang garam -->ia tidak dapat berlari, tetap berada di situ sampai TUHAN datang dan juga sampai hancur binasa.

    Jadi, tidak dapat lari ke pegunungan = tidak dapat sempurna dan mencapai Yerusalem Baru= ketinggalan saat YESUS datang kembali kedua kalinya sehinggaakan binasa bersama dunia= binasa di neraka. Inilah yang harus diingat yaitu menjadi tiang garam.
Menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kali, kita harus:
Sekarang kita akan mempelajari tiga hal supaya kita tidak menjadi tiang garam tetapi menjadi kehidupan yang sempurna/Mempelai Wanita yang terangkat waktu YESUS datang kembali yaitu:
  1. Lukas 17: 31a, Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah,janganlah ia turun untuk mengambilnya,

    Peranginan/sotoh merupakan tempat di atas rumah sehingga menjadi tempat yang sejuk, ada yang mengatakan bahwa peranginan/sotoh merupakan tempat untuk berdoa. Jadi, kalau sudah berada di peranginan, tidak perlu turun lagi = tidak perlu terpengaruh dengan barang yang bersifat jasmani. Jadi, kalau saya memberikan kalimat nomor satu adalah kita harus tetap berada di peranginan.

    Peranginan = tempat yang sejuk, dan untuk sekarang bukan berarti kita ramai-ramai membuat peranginan/sotoh supaya tetap berada di atas dan jangan turun-turun lagi, sekali-pun ada tamu, jangan turun -->bukan seperti ini, tetapi dalam arti rohani. Saya mengatakan ini, sebab pernah ayat itu sering disalah tafsirkan secara jasmani.

    Satu waktu di Surabaya, hampir setiap hari Sabtu saya berkhotbah di satu bank. Waktu saya menerangkan tentang 'celakalah ibu-ibu hamil' baru direktur dari bank itu berterima kasih; saya bertanya mengapa pak? Beliau mengatakan bahwa selama ini saya melarang istri saya untuk hamil, takut ketinggalan waktu YESUS datang sehingga celaka. Tetapi setelah saya menerangkan, baru beliau mengerti bahwa diijinkan untuk hamil. Itu sebabnya tadi saya katakan: jangan-jangan kalau tidak diterangkan, maka semua pulang dan membuat sotoh sekalipun dibuat dari kardus, jadi kalau TUHAN datang, bisa segera naik. Tidak seperti ini.

    Artinya untuk sekarang adalah kita harus tetap berada dalam keadaan damai sejahtera/sejuk/perhentian= diam dan tenang.Jangan panas hati dan dihari-hari ini, dunia memang sedang bergejolak seperti laut yang bergelombang dengan angin ribut = badai, tetapi kita tetap diam dan tenang. Inilah, berada di sotoh untuk menantikan kedatangan YESUS Yang kedua kalinya; kita jangan ribut dengan soal-soal yang jasmani.

    Bagaimana prosesnya supaya kita tetap diam dan tenang?
    Diam= berdiam diri = mengoreksi diri sendiri. Kita jangan ribut dengan mengoreksi orang lain. Kalau di dapatkan kesalahan/dosa, maka kita harus mengaku dosa kepada TUHAN (vertikal) dan juga kepada sesama (horizontal) dengan sejujur-jujurnya, dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi = bertobat.

    Inilah diam/perhentian dan damai sejahtera. Kalau dosa tetap dipertahankan, maka tidak akan ada damai sehingga akan ketinggalan waktu YESUS datang kembali.

    Selanjutnya kalau orang dapat mengoreksi diri, dan juga dapat mengaku dosa, maka kehidupan itu juga dapat mengampuni dosa orang lain yang sudah mengaku sejujur-jujurnya dan juga melupakannya = bertobat. Ada orang yang tidak bertobat karena tetap mempertahankan dosa, tetapi ada juga orang yang tidak mau bertobat, karena tetap mempertahankan dosa orang lain. Mungkin ada istri yang disakiti oleh suaminya, sehingga tidak mau mengampuni dengan berkata sampai mati aku tidak akan lupa = tidak bertobat. Rugi! Orang lain yang berbuat dosa, tetapi kita yang tidak bertobat -->untuk apa? Jadi, berdiam diri itu bukannya pasif tetapi bertobat.

    Tenang= menguasai diri. Apa yang harus dikuasai dari daging/diri ini? Yaitu kekuatiran -->nanti bagaimana? Nanti bagaimana? Jadi, tenang adalah menguasai diri supaya dapat menyerahkan segala kekuatiran kepada TUHAN. Kekuatiran ini cenderung terjadi di dalam diri manusia termasuk diri seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN. Juga kaum muda, kuatir tentang jodohnya. Itu sebabnya sekarang ini, mari kita tenang/menguasai diri supaya dapat menyerahkan kekuatiran kepada TUHAN sehingga kita dapat berkata -->terserah TUHAN = kita dapat menjadi tenang.

    Ada lagi tentang diri yaitu diri ini cenderung berharap kepada orang lain -->tidak berharap kepada siapa-pun juga, tetapi berharap hanya kepada TUHAN. Jika kita berharap kepada orang lain, dan sekali- pun orang itu bersalah, orang itu merupakan malaikat bagi kita, akan tetap kita bela mati-matian sebab jika ada apa-apa, maka dia yang akan menolong. Jika kita sudah tenang dan menguasai diri dan juga sudah dapat menyerahkan kekuatiran kepada TUHAN/kita yakin kepada TUHAN, dan juga tidak berharap kepada orang lain tetapi hanya berharap kepada TUHAN, maka kita dapat berdoa.

    1 Petrus 4: 7, Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

    Kuasailah dirimu = jangan berharap kepada dunia, kepada orang lain, sebab nantidapat tertinggal.

    Jadi, damai sejahtera = diam dan tenang = bertobat dan berdoa dihari-hari ini = bagaikan mengulurkan dua tangan kepada TUHAN.

    Ini berarti tetap tinggal diperanginan= jangan turun lagi.
    Jika kita hanya berdoa tetapi tidak bertobat, maka TUHAN tidak akan mendengar doa itu -->'bukan telinga-Ku kurang tajam untuk mendengar, bukan Tangan-Ku kurang panjang untuk menolong/menjangkau, tetapi dosa itulah yang membuat pemisahan antara kita dengan TUHAN.'

    Mengapa doa sering tidak dijawab oleh TUHAN? Sebab kita berdoa tetapi tanpa pertobatan sehingga tidak dijawab oleh TUHAN. Firman TUHAN tadi malam -->segala sesuatu tanpa pertobatan, akan menjadi sia-sia. Kita menyanyi sampai pagi, mendengarkan Firman sampai pagi, tidak ada gunanya, kita mau berkorban sampai mengorbankan diri, tetapi jika tanpa pertobatan, tidak ada gunanya.

    Mari! sekarang ini, kita diam dan tenang -->bertobat dan berdoa, bagaikan mengulurkan dua tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan Tangan-Nya sehingga kita mengalami kuasa kebangkitan.

    Waktu YESUS tidur di kapal, murid-murid terkena angin dan gelombang, tetapi mereka membiarkan YESUS tidur/tidak memperhatikan YESUS, sebab semuanya sibuk dengan pengalaman masing-masing. Tetapi begitu mereka tidak dapat mengatasi keadaan, barulah mereka mengingat dan membangunkan YESUS. YESUS bangun dan memerintah -->'diam tenang'. Seketika itu juga semuanya menjadi diam dan tenang.

    Bangun = kuasa kebangkitan. Kalau kita diam dan tenang, bertobat dan berdoa, kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, maka kita mengalami kuasa kebangkitan untuk meneduhkan angin dan gelombang dalam perjalanan perahu kehidupan kita, sebab ekonomi, nikah, pelayanan kita semuanya ini diterjang oleh angin dan gelombang.

    Angin dan gelombang itu, datangnya tiba-tiba/sekonyong-konyong (Mat 8) sehingga tidak ada yang dapat memprediksi/tidak ada yang dapat memperkirakan. Itu sebabnya kita harus selalu tetap mengulurkan tangan, jangan turun yaitu bertobat dan berdoa.

    Arti dari meneduhkan angin dan gelombang adalah:
    • menyelesaikan segala masalah sampai pada masalah yang mustahil. Kita tidak perlu mengurus sendiri, tetapi serahkan kepada TUHAN.
    • melindungi kita supaya tidak tenggelam dan binasa bersama dengan dunia, tetapi kita dapat terangkat waktu YESUS datang kembali.

    Inilah saudaraku, supaya kita tidak menjadi tiang garam seperti istri Lot yang harus binasa, tetapi kita diam dan tenang dihari-hari ini. Sehingga semua masalah dapat selesai = laut teduh. Sehingga kita tidak tenggelam dan binasa bersama dengan dunia, tetapi kita akan terangkat bersama dengan TUHAN diawan-awan yang permai. Semoga kita dapat mengerti.

    Mari! dihar-hari ini kita jangan banyak bertengkar tetapi kita harus diam dan tenang. Ini lawan katanya, kita harus berhati-hati -->Amsal 17: 14, Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.

    Terj.lama:
    Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora.

    Kalau hati kita tidak damai, banyak berbantah-bantah apalagi dengan orang yang keras hati, dengan orang yang tidak mau mengaku dosa, tidak perlu kita lakukan, sebab mau kita apakan, percuma! Sebab jika kita berbantah-bantah, bertengkar dan mempertahankan dosa, maka yang datang adalah air bah yang akan menghancurkan semua yang ada pada kita.

    Jika di dalam nikah, kita banyak berkelahi, maka nikah itu akan hancur sebab air bah yang datang. Hasil selama kita bekerja, semuanya habis disapu oleh air bah. Jika itu pelayanan, semuanya juga akan habis -->sidang jemaat, habis, bangku gereja juga habis sebab semuanya dijual dan pada akhirnya, gerejanya juga akan habis.

    Di bidang apa saja, semuanya akan habis, jika kita banyak berbantah-bantah/pertengkaran hanya karena mempertahankan kebenaran diri sendiri/mempertahankan dosa = menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain = air bah yang akan datang dan akan melenyapkan semua yang ada. Sampai menenggelamkan/membinasakan kita = ketinggalan saat YESUS datang. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Lukas 17: 31b, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.

    Kita harus tetap tinggal di ladang.
    Arti dari ladang adalah:
    • tempat penaburan benih. Kalau secara jasmani, maka ladang ini dapat ditanam jagung pulut seperti di Meko ini dsbnya. Tetapi kalau yang rohani, maka ladang ini merupakan tempat penaburan Firman ALLAH yang benar/Firman pengajaran yang benar. Tetap tinggal di ladang, jangan kembali dan juga jangan kemana-mana = tetap bertahan dan berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.

      Apa tanda dari Firman pengajaran yang benar? Yaitu:
      1. tertulis dalam alkitab, bukan tertulis pada buku-buku yang lain.

        Contohnyaadalah waktu YESUS Sendiri Yang dicobai oleh iblis sebanyak tiga kali, Ia selalu menjawab -->'ada tertulis, ada tertulis', ada tertulis' dan YESUS menang. Jika Firman yang disampaikan tertulis di dalam alkitab, maka akan ada kuasa kemenangan, jika di luar alkitab, maka tidak akan pernah menang jika melawan setan. Buku pengetahuan apa yang dapat melawan setan, sebut saja buku apa dengan siapa nama pengarangnya, berapa umurnya, sedangkan berapa umur setan? Hanya alkitab yang menang melawan setan. Untuk ini kita harus yakin. Semoga kita dapat mengerti.

      2. dikatakan oleh TUHAN Sendiri = diilhamkan/diwahyukan oleh TUHAN Sendiri, artinya dibukakan rahasianya yaitu ayat menerangkan ayat dalam alkitab. Ayat = perkataan TUHAN, diterangkan ayat = perkataan TUHAN, diterangkan ayat = perkataan TUHAN, diterangkan ayat = perkataan TUHAN. Jadi, semua Firman adalah perkataan TUHAN yang memiliki kuasa untuk menyucikan.

        Yohanes 15: 3, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

        Firman Yang Kukatakan, dapat membersihkan = ada kuasa untuk menyucikan -->inilah kehebatan dari pengajaran yang benar. Yaitu ada kuasa kemenangan atas setan dan juga ada kuasa penyucian.

        Jika ayat diterangkan dengan lawakan, dengan pengetahuan, mungkin terdengar lebih segar, tetapi tidak memiliki kuasa dan juga tidak ada artinya sebab seperti kita mendengarkan pidato dan lawak. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.

        Saya juga terheran-heran, kalau biasanya sidang jemaat jika membaca ayat, satu kali,dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali masih mau membaca alkitab, begitu harus terus membaca ayat, maka segera alkitab ditutup. Di rumah tidak mau membaca ayat, demikian juga di gereja juga tidak mau membaca ayat -->mau apa? Apakah mau mendengarkan lawakan, jika demikian, tinggal saja di rumah.

        Mari! kita yang benar. Tempat penaburan benih adalah tetap berada di ladang TUHAN.

      3. tidak ada pamrih akan uang -->2 Korintus 2: 17, Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

        Itu sebabnya kami diajar oleh guru-guru kami -->jika kami memberitakan Firman TUHAN ke mana -pun , maka kami membayar sendiri keperluan kami dan juga tidak ada kolekte supaya tidak ada maksud-maksud yang lain, tetapi pemberitaan yang murni.

      4. berani mengungkapkan secara terang-terangan tentang nikah dan tahbisan yang benar. Sekarang ini banyak yang tidak berani untuk mengungkapkan tentang nikah yang benar, tentang kawin cerai sebab nanti banyak sidang jemaat yang keluar. Sebab pengajaran yang benar membawa kita pada pesta Nikah Anak Domba/menjadi Mempelai Wanita agar layak menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. Jika nikah secara jasmani salah, maka tidaklah mungkin dapat sampai pada pesta Nikah Anak Domba dan akan ketinggalan saat YESUS datang kembali.

        Pengajaran yang benar merupakan Komando dalam pelayanan, sebab YESUS sebagai Kepala. Kita ini sebagai tubuh yang melayani dengan Kepala sebagai Komandonya. Itu sebabnya saya katakan hanya satu pengajaran saja. Seandainya kepalanya dua, maka perintahnya akan berbeda sehingga sulit untuk maju. Semoga kita dapat mengerti.

    • pelayanan. Jika komandonya salah, pasti pelayanannya juga salah.

      Tetap di ladang, artinya:
      1. tetap setia dan benar.
      2. tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN berikan kepada kita sampai pada garis akhir/meninggal dunia atau sampai TUHAN datang kembali. Kita jangan pensiun, tetapi sampai garis akhir/sampai TUHAN YESUS datang kembali kalau kita diijinkan untuk hidup. Semoga kita mengerti.

      Setia dan benar
      , benar di sini berarti sesuai Firman pengajaran yang benar/berdasarkan Firman pengajaran yang benar yang merupakan Komando. Keinginannya sudah selamat dan mau ke Yerusalem Baru, tetapi karena komandonya salah, maka tidak akan pernah sampai ke Yerusalem Baru.
      Jika Firman pengajarannya benar, pelayanannya benar, maka penyembahannya pasti benar. Jika berbeda sekali-pun sedikit, tidak bisa, sebab itu berarti sudah salah -->kalau ada yang tidak benar dan ada yang salah, maka harus diakui. Semoga kita dapat mengerti.

      Setia dan berkobar-kobar, ini bukan tergantung tua atau muda. Jika berkobar-kobar tergantung tua atau muda, berarti ini didorong oleh api daging. Tetapi berkobar-kobar harus didorong oleh api pengajaran yang benar dan api Roh Kudus dan ini akan bertahan sampai TUHAN datang.

      Salah satu contoh dari seorang yang sudah berumur delapan puluh tahun lebih yaitu alm.bpk.pdt Totaijs. Saya sendiri melihat, beliau memimpin dua jemaat yaitu di kota Amsterdam dan kota Den -Haag, beliau tidak pernah mengatakan karena sudah tua, maka ingin berhenti, tidak! Tetapi beliau terus melayani sampai meninggal; dalam keadaan sakit-pun beliau masih berusaha untuk melayani sampai beliau tidak mampu lagi. Sebab semangatnya bukan dari api daging, tetapi semangat dari api Firman pengajaran yang benar dan api Roh Kudus, tidak pandang usia, sampai TUHAN datang, tetap berkobar.

      Itu sebabnya dihari-hari ini kita jangan salah dan juga jangan di tipu oleh daging di hari-hari ini. Saya melayani dengan api Firman yang kekal dan juga dengan Roh Kudus yang kekal, jadi pelayanan saya juga kekal. Semoga kita dapat mengerti.
    Mari! kita bersungguh-sungguh dihari-hari ini dengan tetap berada di ladang dan jangan turun tetapi tetap setia dan benar dan juga setia dan berkobar-kobar sesuai dengan jabatan yang TUHAN berikan kepada kita dan juga sampai garis akhir.

    Jika kita tidak setia, bahkan sampai meninggalkan jabatan pelayanan, maka akibatnya:
    • seperti si bungsu yang meninggalkan ladang Bapa yang memiliki kekayaan yang hebat/semuanya hebat, tetapi pada akhirnya si bungsu sampai di ladang babi. Arti dari ladang babi secara rohani adalah jatuh di dalam kenajisan = berkubang di dalam kenajisan. Bagi kaum muda perhatikan! Jangan berhenti melayani karena harus kuliah dlsbnya, sebab merasa hebat. Si bungsu ini merasa hebat, karena mendapatkan warisan sehingga pasti akan terjamin, tetapi tinggalkan ladang, maka cepat atau lambat sampai ke ladang babi. Silahkan kuliah, tetapi jangan tinggalkan ladang, sebab satu waktu jurusannya akan berbeda. Dengan kehebatannya, maka justru membawa si bungsu ini ke ladang babi.

    • Seperti Yudas, meninggalkan pelayanan. Waktu perjamuan suci, Yudas meninggalkan TUHAN = terpisah dari TUHAN. Perutnya pecah dan isi perutnya terburai = berkubang dalam dosa/binasa. Hidupnya tidaklah indah sebab jabatan pelayan adalah jubah yang maha indah seperti yang dimiliki oleh Yusuf. Sebelum kita melayani TUHAN/memiliki jabatan pelayanan, biar kita kaya dan hebat, maka itu berarti hidup kita belumlah indah. Semoga kita dapat mengerti.

    Ada dua macam pelayanan di ladang yaitu menabur dan menuai
    .
    Menaburini sangat cepat yaitu kegerakkan dalam Firman penginjilan/kegerakkan Roh Kudus hujan awal untuk membawa orang-orang berdosa percaya kepada YESUS dan dibenarkan/diselamatkan. Dengan tanda percaya, bertobat, baptisan air dan baptis Roh Kudus/lahir baru dan hidup benar/dibenarkan oleh TUHAN.

    Bagaimana praktek dari pelayanan menabur?
    • Kita harus bersaksi (bagi sidang jemaat) dan memberitakan (bagi hamba TUHAN sepenuh) tentang injil keselamatan/Firman penginjilan untuk membawa orang berdosa kepada TUHAN/untuk membawa orang-orang yang belum percaya kepada YESUS untuk diselamatkan. Kegerakkan menabur ini untuk menambah jumlah di dalam anggauta tubuh Kristus, sebab jumlahnya harus genap.

    • mungkin saudara belum berani untuk bersaksi, maka praktek selanjutnya adalah hidup di dalam kebenaran, sebab ini dapat menarik orang. Banyak kali mulut bersaksi, tetapi hidupnya tidak benar, sehingga orang akan mencibir.

      Saya teringat Firman TUHAN tentang orang lumpuh yang disembuhkan lewat Nama YESUS oleh Petrus dan Yohanes, ia tidak perlu berbicara, tetapi ia hanya berjalan-jalan di dalam bait ALLAH, tetapi banyak orang yang melihat dan berkata luar biasa/dahsyat.
      Mari! sekarang, mungkin saudara tidak berani untuk berbicara/bersaksi, saudara cukup dengan hidup benar = semua harus hidup di dalam kebenaran.

    Menuai
    ini menggunakan sabit/pedang. Pekerjaan menuai adalah pekerjaan Roh Kudus hujan akhir/kegerakkan di dalam Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Kabar Mempelai untuk menyucikan dan menyempurnakan kita sampai kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. Ini menuai dengan memakai sabit dan menuai ini untuk menambah kualitas. Kuantitas harus ditambah, demikian juga kualitas harus ditambah.

    Bagaimana praktek dari menuai?
    • Memberitakan atau bersaksi tentang Kabar Mempelai/Firman pengajaran yang benar kepada orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan dan mencapai kesempurnaan.

    • Kalau belum berani bersaksi, maka kita harus hidup di dalam kesucian; kalau kita hidup suci, maka itu yang menjadi saksi Kabar Mempelai dan (Efesus 4: 11, 12,) kita akan dipakai di dalam pembangunan tubuh Kristus. Inilah gerakkan menuai yaitu kegerakkan pembangunan tubuh Kristus/hujan akhir.

    Efesus 4: 11, 12
    11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    12.untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Untuk jabatan pelayanan ini, TUHAN tidak melihat kita pandai, kaya atau hebat, sekali-pun itu dibutuhkan -->silahkan! Tetapi TUHAN melihat orang yang kudus = kesucian. Itu sebabnya, dimulai dari jaman alm.pdt In Juwono, Lempin-El menerima murid dalam tingkat pendidikan apa saja, sebab yang dilihat oleh TUHAN bukan gelar sarjana, tetapi TUHAN melihat kesucian sehingga dipakai oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah pekerjaan menabur menuai, mari kita melayani dengan setia dan benar dan juga dengan setia dan berkobar-kobar.

    Matius 6: 26, Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

    Mengapa kita harus kesulitan dan takut? Sebab burung yang tidak menabur dan menuai saja dipelihara oleh TUHAN, apalagi kita sebagai hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang giat menabur dan menuai, pastidipelihara oleh Bapa di surga.

    Tetapi Firman TUHAN mau memperingatkan -->jika saudara dan saya sudah diberkati dan dipelihara tetapi tidak mau menabur dan menuai, maka nasibnya hanyalah seperti burungyang bangga dengan berkat, sehingga akan digoreng. Mari! yang benar adalah kita tetap tinggal di ladang dengan melayani menabur dan menuai di dalam pembangunan tubuh Kristus dengan setia dan benar dan juga dengan setia dan berkobar-kobar.

    Jangan tinggalkan ladang sebab nasibnya:
    • seperti si bungsu,
    • seperti Yudas,
    • seperti burung yang hanya akan digoreng dan habis.
    Mari, kita bersungguh-sungguh. Pulang dari tempat ini, kita kembali kepada pelayanan/kembali memakai jubah supaya menjadi indah. Jangan menunggu menjadi seperti Yudas yang tidak dapat kembali lagi dan juga jangan seperti istri Lot, sebab kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. Semoga kita dapat mengerti.

    Yohanes 4: 36, Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

    Baik penabur dan penuai sama-sama menerima sukacita sampai hidup kekal dan akan terangkat waktu YESUS datang kembali. Kalau kita melayani, maka kita dipelihara dan juga kita mendapatkan sukacita surga yang tidak dipengaruhi oleh kaya atau miskin dan juga sampai hidup kekal/sukacita yang kekal bersama TUHAN.

  3. Kejadian 19: 26, Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

    Jangan menoleh kebelakang.
Jadi:
Menoleh kebelakang= tidak taat. Sebenarnya sangat sederhana, yaitu jangan menoleh kebelakang, tetapi istri Lot menoleh kebelakang = tidak taat dan juga tidak dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar/suara TUHAN karena hanya ingin tahu sesuatu yang bertentangan dengan Firman pengajaran yang benar. Jika sudah tidak cocok dengan pengajaran yang benar, jangan coba-coba ingin tahu, sebab nanti akan menoleh = tidak taat dengar-dengaran. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan perasaan sebab perasaan ini yang akan diganggu dengan ingin tahu sesuatu yang tidak cocok dengan Firman pengajaran yang benar.

Karena ingin tahu, walau-pun hanya sedikit sehingga menoleh kebelakang, akibatnya dahsyat. Bpk. pdt Pong alm mengatakan: seumpama rel kereta api, walau-pun rel itu berbeda hanya sedikit, tetapi kalau diteruskan, maka tidak akan pernah ketemu untuk selama-lamanya. Itu sebabnya kita jangan main-main. Semoga kita dapat mengerti.

Menoleh kebelakang= ada ikatandari Sodom dan Gomora.

Apa yang menjadi ikatan dari Sodom dan Gomora?
ikatan kekayaan yang mengakibatkan kikir/tidak dapat memberi dan serakah/merampas hak orang lain/hak sesama -->korupsi, kita berhutang, tetapi tidak membayar kembali dan juga menjadi rentenir. Dan juga merampas hak TUHAN yaitu persepuluhan dan juga persembahan khusus. Bukan uang atau kekayaannya yang salah, tetapi ikatannya sehingga dapat menoleh kebelakang. Mulai dari saya sebagai hamba TUHAN, jangan terikat dan juga jangan serakah, tetapi biarlah kita terlepas dari ikatan Sodom.

Apa yang menjadi bukti kalau kita terlepas dari ikatan Sodom/ikatan uang? Yaitu kita lebih berbahagia memberi daripada menerima= suka memberi. Berkorban apa saja, terutama untuk pembangunan tubuh Kristus. Semua harus dikorbankan untuk persekutuan tubuh Kristus seperti waktu, tenaga, uang, pikiran, kecuali satu yang tidak boleh dikorbankan yaitu pengajaran yang benar, jangan dikorbankan, sebab pengajaran yang benar adalah Pribadi TUHAN, jika dikorbankan, berarti menyalibkan TUHAN untuk kedua kalinya = kebinasaan.

Siapa memberi, dia akan diberi, diberi apa, terutama di dalam fellow-ship semacam ini? Terutama kita diberi karunia-karunia = ditambahkan karunia-karunia sehingga jemaat akan berbahagia. Kalau karunia saya sebagai seorang gembala, ditambah oleh TUHAN, maka jemaat akan berbahagia. Semoga kita dapat mengerti.

Saya katakan kepada jemaat, kalau secara daging, maka saya tidak mau melayani dimana-mana, sebab Malang, Surabaya dan Lempin-El sudah cukup bagi saya, saya sudah diberkati. Tetapi apa artinya kalau TUHAN menuntut -->'ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan' ketika Aku, kamu tidak memberi, tidak memberi = binasa sehingga karunia akan dicabut oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Ibrani 4: 12, 13, hanya kekuatan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang dapat melepaskan/menyucikan kita dari ikatan-ikatan dosa yaitu ikatan uang/kekayaan Sodom dan juga menyucikan kita dari puncak dosa, sehingga kita tidak menoleh kebelakang, tetapi kita dapat melihat TUHAN.

Matius 5: 8,Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Ada di dalam Ibrani 12 -->mata tertuju kepada TUHAN yang membawa kita kepada kesempurnaan = lari kepegunungan. Kalau hati disucikan dari ikatan dosa Sodom, ikatan kekayaan Sodom, maka mata kita hanya melihat TUHAN.

Ibrani 12: 2, Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Mata tertuju kepada YESUS, Yang membawa kita kepada kesempurnaan = lari ke pegunungan. Lot sudah keluar dari Sodom, ia lari kepegunungan = kesempurnaan.

Di dalam tabernakel, maka kesempurnaan itu menunjuk pada tabut perjanjian yaitu alat yang paling dalam/yang paling jauh dan Lot harus lari ke pegunungan. Tetapi Lot mengaku bahwa ia tidak kuat untuk lari sampai ke pegunungan. Mari kita yang sudah berada di dalam Kabar Mempelai -->siapa yang sudah sempurna? Tidak ada! Sebab tidak ada yang kuat.

Kejadian 19: 18-23
18.Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19.Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
20.Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
21.Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
22.Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
23.Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.

Kalau sekarang ini, kita disuruh untuk lari kepada kesempurnaan, maka bukan saudara, tetapi saya yang paling tidak kuat sebab masih banyak memiliki kesalahan dan kekeliruan. Mungkin dalam pandangan, dalam perasaan yang gampang emosi, dalam pendengaran dllnya, seperti Lot yang tidak kuat untuk lari ke pegunungan. Tetapi masih ada jalan keluar yaitu Lot diijinkan untuk lari ke kota Zoar/kota kecil.

Tadi, di tabut perjanjian/pegunungan/kesempurnaan, merupakan tempat yang paling jauh, dan jika harus lari sampai ke tabut perjanjian, maka sudah terkena api belerang, tetapi ada tempat yang dekat/kota kecil yaitu kota Zoar yang di dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran = salib Kristus.

Dulu, binatang dikorbankan untuk menghapus dosa, sekarang Anak Domba ALLAH = YESUS disalib untuk menghapus dosa-dosa umat manusia. Lot menunjuk kota kecil/kota Zoar = mezbah korban bakaran = salib Kristus yang sering dikecilkan dan juga dianggap bodoh (1Kort) -->dianggap sesuatu yang kecil dan bodoh.

Tetapi kita mendapatkan salib Kristus yang merupakan tempat bagi:
Apa buktinya TUHAN ikut bergumul bersama dengan kita? Yaitu matahari terbit di kota Zoar, seandainya matahari tidak terbit, maka sudah menjadi seperti kota Sodom dan Gomora -->hujan api dan belerang. Jangankan api dan belerang, hujan air saja, matahari tidak terbit, apalagi hujan api dan belerang.

Tetapi, kita masih beruntung, sekali-pun banyak kekurangan, tetapi kalau kita mau merendahkan diri dengan mengaku dan bergumul, maka TUHAN juga ikut bergumul dengan menyinarkan matahari kepada kita. Pilih salah satu -->jika matahari tidak bersinar, maka hujan api belerang yang turun, tetapi kalau matahari yang bersinar, maka hujan api belerang ditahan oleh TUHAN = matahari terbit = kasih setia TUHAN Yang tidak pernah berubah.

Itu sebabnya sekarang ini, kita datang pada salib yang merupakan tempat yang paling dekat/kota kecil = dikecilkan dan dianggap bodoh oleh orang. Salib merupakan kebodohan bagi orang yang akan binasa. Tetapi, mari kita datang dengan mengaku terlebih dahulu, kemudian kita bergumul sehingga TUHAN juga ikut bergumul dengan memperhatikan dan menyinarkan matahari/kasih setia TUHAN yang tidak pernah berubah.

Hasilnya:
Menang bergumul untuk:
Tadi siang kita melihat matahari terbit, sekarang ini kasih setia TUHAN dipancarkan kepada kita. Selama mata kita masih melihat matahari terbit, kita jangan berputus asa, tetapi juga jangan bangga, tetapi banyak bergumul dan juga mengaku kekurangan sampai matahari disinarkan.

TUHAN memberkati.