Umum - Minggu Pagi, 02 Desember 2007

Injil Matius 24: 3-44, berbicara tentang tujuh nubuat/tujuh tanda tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tanda tentang kiamat. Tujuh nubuat/tujuh tanda yang harus digenapi tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tentang kiamat yang akan menimpa bumi ini.

Kita mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak masuk kiamat tetapi kita akan masuk dalam kemuliaan bersama dengan TUHAN.

Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat -->ay 3-ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa -->ay 6-ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN -->ay 9-ay 14
  4. nubuat tentang antikrist -->ay 15-ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya -->ay 26-ay 31
  6. nubuat tentang Israel-->ay 32-ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya -->ay 36-ay 44
Kita masih mempelajari tentang nubuat yang kedua Matius 24: 6-8,
nubuat tentang bangsa-bangsa
Matius 24: 6-8
6.Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Ini adalah nubuat tentang bangsa-bangsa di dunia dan akan terjadi kegoncangan-kegoncangan yang melanda bangsa-bangsa di dunia yang membuat ketakutan, kegelisahan bahkan sampai mengalami kematian.

Ada tiga macam kegoncangan yaitu:
Kita masih mempelajari tentangGEMPA BUMI.
Kita membaca kembali Wahyu 6, dan jangan bosan-bosan membaca supaya menjadi peringatan bagi kita, sebab gempa-gempa sekarang ini belumlah sampai pada puncaknya yaitu gempa yang dahsyat yang menggoncang darat, laut dan udara -->Wahyu 16: 17-21,
17.Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
18.Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadisejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
19.Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
20.Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
21.Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Saya akan melanjutkan penjelasan tentang gempa ini, yang dahsyat yang mengakibatkan pulau-pulau dan gunung-gunung lenyap, berarti tenggelam dalam laut, ini gempa yang sangat dahsyat yang mengakibatkan gunung-gunung dan pulau-pulau lenyap atau tenggelam dalam laut, itu berarti, banyak orang yang mati/ banyak orang yang meninggal dunia. Itu sebabnya biarlah kita waspada.

Tetapi lebih dahsyat dari itu, adalah gempa secara rohani, sebab kalau gempa jasmani hanya membunuh tubuh manusia, tetapi lebih dahsyat dari itu adalah gempa secara rohani yang dikaitkan dengan Babel yaitu pengaruh dosa Babel yang membuat anak TUHAN atau hamba TUHAN lenyap bersama dunia bahkan tenggelam atau lenyap bersama dunia bahkan tenggelam di dalam lautan api dan belerang, neraka, berarti mengalami kebinasaan tubuh, jiwa dan roh.

Kita melihat pemicu dosa Babel ini, yang terdapat di dalam kitab
Wahyu 18: 2,Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Jadi pemicu dosa Babel ada dua yaitu:
Roh najis-->roh najis itu selalu tersembunyi tidak mau dibuka, dan lebih celaka lagi roh najis ini disembuyikan dalam kemunafikan -->diluar nampak baik, suci tapi di dalam ada roh najis yang bersembunyi. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, dengan pemicu dosa Babel yaitu roh najis yang mengarah kepada dosa kawin-mengawinkan, dosa makan minum yang di mulai merokok, mabuk, narkoba sampai dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragam.

Roh jahat, akar kejahatan adalah cinta akan uang/ikatan akan uang. Kalau manusia itu terikat akan uang, maka manusia itu dapat berbuat apa saja, misalnya mendapatkan uang dengan cara tidak halal dan juga macam-macam cara kalau sudah ingin akan uang apa saja dapat ditempuh, ini yang bahaya saudaraku.

Praktek dari dosa Babel, yang menyeret dan menenggelamkan manusia termasuk anak TUHAN, hamba TUHAN dan langsung terjun di neraka, langsung tenggelam ke neraka -->Wahyu 21: 8, Tetapi (1)orang-orang penakut, (1)orang-orang yang tidak percaya, (3)orang-orang keji, (4)orang-orang pembunuh, (5)orang-orang sundal, (6)tukang-tukang sihir, (7)penyembah-penyembah berhaladan semua (8)pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Ada delapan dosa yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
  1. Kelompok pertama adalah dosa orang-orang penakut dan tidak percaya, atau bimbang = melawan kebenaran TUHANyang dalam tabernakel menunjuk pada halaman.

  2. Kemudian yang ke dua yaitu keji, orang-orang keji, pembunuh itu benci, orang-orang sundal = melawan kesucian ALLAHyang di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci.
    Orang keji, pembunuh = membenci,
    Orang-orang sundal = dosa seks,
    Tukang-tukang sihir = ramalan-ramalan, bagi kaum muda, berhati-hati dengan ramalan bintang, sebab itu termasuk sihir. Juga permainan-permainan setan, hati-hati, saudara jangan membaca buku-buku tentang setan-setan, lebih baik kita membaca alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, kalau sudah habis baca lagi, dan nanti saudara akan mendapatkan hikmat dari TUHAN. Dari pada membaca tentang setan, nanti saudara akan mendapatkan hikmat dari setan.

    Penyembah-penyembah berhala -->kita harus berhati-hati, sebab ini termasuk penyembahan kepada uang/ penyembahan kepada mammon. Inilah orang yang terikat kepada uang.

    Praktek dari penyembahan kepada uang adalah:
    • kikir dan serakah. kikir tidak bisa memberi, serakah merampas hak orang lain di mulai hak TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, juga hak orang lain termasuk korupsi itu termasuk penyembahan berhala.
    • juga penyembahan berhala, ini adalah segala sesuatu yang membuat kita tidak mengasihi TUHAN = tidak setia.
      Pada waktu ibadah yang lalu diterangkan bahwa Babel itu digambarkan sebagai pelacur = tidak setia.

    Penyembahan berhala
    :
    • tidak setia dalam ibadah pelayanan,
    • segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi TUHAN = melawan kesucian TUHAN.

  3. dusta. Dusta ini melawan kemaha-sucian TUHAN= kesempurnaan TUHANyang di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan maha suci.
Akibatnya kehidupan itu tenggelam didalam lautan api dan belerang = mengalami kebinasaan tubuh, jiwa dan roh selama-lamanya. Ini sungguh-sungguh merupakan gempa yang sangat dahsyat dan nanti, akan terjadi gempa secara rohani yang melanda anak TUHAN, hamba TUHAN = dosa Babel yang dipicu oleh roh jahat, roh najis. Semoga kita dapat mengerti.

Kita kembali ke Wahyu 17: 1, 2, 15,
1.Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
2.Dengan dia raja-rajadi bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
15.Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

Sebenarnya di bumi ini hanya ada dua bangsa yaitu bangsa Israel yang merupakan umat pilihan TUHAN dan yang kedua adalah bangsa kafir bagaikan air laut yang bergelombang yang diduduki/dikuasai oleh Babel. Jadi Babel ini menguasai bangsa kafir = duduk diatas air yang banyak, air laut yang bergelombang. Kita bandingkan Yesaya 17 supaya lebih jelas ayatnya.

Yesaya 17: 12,13
12.Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu!Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
13.Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.

Inilah nasib bangsa kafir yang bagaikan ombak lautan, ombak lautan bebas
tetapi diduduki oleh perempuan Babel menduduki lautan yang bebas, lautan yang bebas itu menunjuk kepada bangsa kafir, yang mau dikuasai Babel untuk ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang lewat dosa-dosa Babel.

Bagaimana caranya supaya bangsa kafir yang bagaikan lautan bebas/lautan bergelombang ini tidak diseret oleh dosa Babel = tidak terkena gempa secara rohani/tidak binasa dineraka? caranya adalah air yang bergelombang/air yang banyak/ air yang bebas itu harus dibendung. Memang sifat dari bangsa kafir adalah selalu menuntut kebebasan bahkan dalam ibadah pelayanan tidak mau dibendung, mau bebas seperti lautan bebas.

Yohanes 2: 6,7
6.Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
7.Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.

Inilah saudaraku supaya bangsa kafir tidak diduduki oleh Babel = tidak diseret oleh Babel/tidak ditenggelamkan dalam lautan api belerang, maka kita jangan mau bebas, tetapi kita/bangsa kafir/air harus dimasukkan kedalam tempayan = bangsa kafir harus dimasukkan dalam tempayan penggembalaan.

Kita sering salah dengan mengatakan "jangan tergembala nanti tidak bisa melayani, nanti tidak bisa ini, tidak bisa itu, kita diikat, kita dibatasi", salah!! Sebab di dalam penggembalaan, bukan pelayanannya yang dibatasi, tetapi yang dibatasi adalah dagingnya supaya jangan bebas, jangan liar supaya tidak diduduki oleh perempuan Babel.

Di dalam Yohanes 2 hanya ada enam tempayan, kita dapat membayangkan, air laut yang begitu banyak , hanya disediakan enam tempayan, padahal jumlah bangsa kafir seperti air laut yang bebas.

Apa artinya hanya ada enam tempayan? Artinya, tidak semua bangsa kafir mau tergembala, hanya kehidupan bangsa kafir yang mendapat kemurahan dan dipilih oleh TUHAN, itu yang mau tergembala.

Mari! di hari-hari ini kita sungguh-sungguh dan jangan sampai membiarkan daging bebas, sebab begitu daging itu bebas = tidak tergembala, ia akan diduduki oleh Babel/tenggelam dalam lautan api. Itu sebabnya kita harus tergembala yang mulai dari saya sebagai seorang gembala, harus tergembala, imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN, harus tergembala supaya kita tidak diduduki oleh Babel.

Syarat tergembala yang sudah selalu kita bahas secara sederhana yaitu:
Hasil dari penggembalaan adalah:
  1. tidak dapat diduduki oleh Babel/tidak dapat dikuasai oleh Babel, kalau air sudah masuk tempayan.
  2. mengalami mujizat dari TUHAN, kita mengalami mujizat dari TUHAN kalau kita berada di dalam penggembalaan, diluar penggembalaan kita tidak bisa mengalami mujizat. Dari lautan yang luas hanya enam tempayan, banyak bangsa kafir yang tidak mau tergembala seperti pohon ara ditanam di tepi jalan, tidak di tanam di Bait Allah tapi di tanam ditepi jalan sehingga tidak berbuah, daunnya banyak = pelayanannya banyak dan tidak mau dibatasi. Banyak, tetapi tidak pernah berbuah, sehingga dia dikutuk dan binasa.
Yohanes 2: 8-10
8.Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
9.Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu—dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya --ia memanggil mempelai laki-laki,
10.dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Ayat 9 -->"Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur dalam tempayan/penggembalaan terjadi mujizat yaitu air menjadi anggur.

Tetapi belum cukup hanya sampai ditempayan/ sudah tergembala -->ini sudah baik, sebab kita tidak diduduki oleh Babel. Sudah baik, tetapi masih perlu ayat 8 yaitu -->cedok. Dari lautan luas, hanya dipilih enam tempayan; dipilih itu berarti mendapat kemurahan TUHAN untuk bisa tergembala.

Ini merupakan doaku selalu sebagai gembala, jangan puas hari minggu banyak yang datang yang datang, bagaimana waktu bible study/pendalaman alkitab. Waktu ibadah doa penyembahan, berapa yang tergembala? Ini pergumulan saya setiap hari. Sebab banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih.

Baik! sudah masuk penggembalaan, masih di cedok. Mencicipi itu umumnya memakai sendok. Jadi, dari enam tempayan, cuma disendok. Ini sungguh-sungguh ngeri dihari-hari ini, sudah dipilih/mendapat kemurahan, tetapi masih di pilih lagi, untuk apa saudaraku?

Dari kehidupan yang tergembala, tetapi masih terjadi pemisahan/pemilihan/ dicedok. Dari enam tempayan dicedok, dicedok satu-satu = hanya kehidupan yang dipilih/hanya kehidupan yang mendapat kemurahan TUHAN dan dipilih dalam sistem penggembalaan mengalami keubahan hidup bagaikan dari air menjadi anggur. Mengalami mujizat terbesar itulah keubahan hidup yaitu dari air menjadi anggur, jadi jangan sombong kalau sudah masuk dalam kandang penggembalaan. Saya juga sebagai gembala sudah berada di dalam kandang penggembalaan, domba-domba sudah berada di kandang penggembalaan, tekun dalam tiga macam ibadah jangan sombong, sebab tidak semua berubah/tidak semua mengalami mujizat -->hanya satu sendok yang dicedok = hanya kehidupan yang mendapat kemurahan TUHAN dan dipilih oleh TUHAN dalam sistem penggembalaan/dalam kandang penggembalaan yang akan mengalami mujizat terbesar yaitu keubahan hidup dari air menjadi anggur.

Yang lain, banyak yang justru ibadahnya merupakan ibadah kebiasaan. Disebutkan disitu ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi -->kebiasaan. Sekarang ini banyak ibadah-ibadah yang tidak berubah sebab ibadahnya kebiasaan = tidak mengutamakan Firman.

Ibadah kebiasaan, ini hanya menonjolkan yang jasmani sehingga tidak mengutamakan pembukaan Firman TUHAN, tetapi kalau yang dipilih adalah kehidupan yang mengutamakan pembukaan Firman, sehingga kehidupan itu yang bisa mengalami mujizat, dan nanti akan dibedakan.

Jadi, dicedok terlebih dahulu = kehidupan yang mendapat kemurahan TUHAN dan dipilih oleh TUHAN untuk mengalami mujizat terbesar yaitu:
Tetapi banyak kehidupan yang sudah tergembala, tetapi tidak mengalami mujizat, tidak mengalami air jadi anggur, air tetap air, sejak dulu tetap air untuk cuci tangan cuci kaki, sejak dulu adat istiadat, sebab ibadahnya hanya kebiasaan rutinitas, kebiasaan, hanya menonjolkan perkara-perkara jasmani, tidak mengutamakan pembukaan Firman.

Inilah kehidupan yang tidak mengutamakan pembukaan Firman, tidak makan Firman dengan bebas tetapi penuh dengan ikatan = diikat waktu sehingga ibadahnya hanya kebiasaan. Ada kesegaran/ada air, tetapi kesegaran dunia. Kalau tidak ada Firman TUHAN, maka kesegaran apa-pun didunia ini, atau kesegaran apapun yang kita alami tetapi tanpa pembukaan Firman, maka itu adalah kesegaran dunia, kesegaran daging.

Kalau ada pembukaan Firman, kita merasa segar dan itu adalah kesegaran surga. Bukan hanya segar, tetapi manis = keubahan hidup.

Mari jangan tertipu ibadah-ibadah kebiasaan/segar, kelihatan ada air tetapi air dari dunia, kesegaran dunia itu merupakan kesegaran tanpa pembukaan Firman. Semoga kita bisa mengerti.

Saudaraku, kalau kesegaran dari dunia hanya berupa air -->segar! tetapi tidak masuk pesta nikah = air tidak bisa masuk pesta nikah, hanya air anggur yang bisa masuk pesta nikah = keubahan dan kesegaran itu yang masuk pesta nikah.

Apa yang harus diubahkan dari bangsa kafir ini?
  1. Yohanes 2: 3Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

    Kekurangan, tetapi sudah disebut kehabisan -->kekurangan menjadi kehabisan.
    Inilah tabiat yang harus diubahkan terutama dari bangsa kafir adalah tabiat yang bernama kuatir. Kuatir ini sama dengan penakut dan bimbang yang akan menenggelamkan manusia ke dalam lautan api dan belerang.

    Tabiat yang harus diubah adalah air menjadi air anggur, mulai dari tabiat kuatir yaitu:
    • hidup sehari-hari,
    • kuatir masa depan,
    • takut dan bimbang sehingga dia tidak bebas melayani TUHAN, beribadah tetapi terus merasa kuatir sehingga tidak bebas dalam melayani TUHAN, ini nerupakan kesalahan yang fatal.
    Tetapi kalau kita mau tergembala, disitulah kita menyerahkan kekuatiran kepada TUHAN -->1 Petrus 5: 7Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

    Mari, saya juga termasuk bangsa kafir, tetapi kalau kita sudah tergembala, mari berusaha dengan memohon kepada TUHAN ?
    • TUHAN, cedoklah saya, kalau tadinya kita berada di lautan bebas, tetapi sudah dimasukkan dalam tempayan. Puji TUHAN, terima kasih TUHAN untuk kemurahan pilihan-Mu sehingga saya dapat tergembala dengan baik,
    • Tetapi sesudah tergembala, mari TUHAN, cedoklah saya, ubahkanlah saya/ dari air menjadi air anggur mulai dari tabiat kuatir, penakut, bimbang itu kita serahkan kepada TUHAN sehingga kita dapat menyerah sepenuh kepada TUHAN, dan TUHAN Gembala Agung yang memelihara kita dan ini sudah dibuktikan, bukan teori.
    Waktu bangsa Israel berada di padang gurun sehingga mereka tidak dapat menabur dan juga tidak dapat menuai, tetapi TUHAN sebagai Gembala memelihara secara langsung dan ini sudah dibuktikan, bukan teori tetapi sudah dibuktikan -->Israel tidak menabur dan juga tidak menuai, mereka hanya beribadah, dan TUHAN sebagai Gembala mampu untuk memelihara kebutuhan mereka sehari-hari dan juga masa depan dan untuk sekarang berarti, TUHAN mampu memelihara hidup kita sehari-hari, masa depan sampai jaman antikrist, dimana dunia ini sungguh-sungguh dikuasai oleh antikrist,

    Tiga setengah tahun kita dipelihara oleh Gembala Agung/ kita dipelihara oleh TUHAN. Mungkin banyak yang belum percaya, dengan mengatakan bahwa saya hidup dari gaji, tetapi saya berdoa. Semoga saudara bisa percaya, sebab kalau saudara berpendapat bahwa sekarang saudara hidup dari gaji, dari ijasah, nanti di jaman antikrist, dia akan betul -betul menderita, betul-betul dia akan dicakar oleh antikrist. Itu sebabnya biarlah mulai sekarang, kita menyerahkan hidup kepada TUHAN, dan juga menyerahkan segala kekuatiran.

    Mari, saudaraku, sungguh-sungguh:
    • jangan takut,
    • jangan bimbang,
    • jangan kuatir yang menghalangi kita untuk beribadah kepada TUHAN tetapi mari, kita utamakan ibadah pelayanan = orang yang menyerahkan kekuatiran, dan juga orang yang menyerahkan hidup kepada TUHAN, sehingga dia mengalami pemeliharaan TUHAN. Semoga kita bisa mengerti.
    Ini yang tabiat pertama yang harus diubah.

  2. Yohanes 2: 5Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

    Taat dengar-dengaran,tabiat dari bangsa kafir tidak taat, selalu memberontak dan juga durhaka dan ini yang harus diubah. Bangsa kafir, yang tidak taat dan suka memberontak harus diubah menjadi taat dengar-dengaran = air menjadi air anggur.

    Pemimpin pesta ini sudah bingung sebab kekurangan air anggur, kemudian pelayan-pelayannya datang dengan membawa air, dan diperintahkan untuk mencedok -->cedok! bawalah kepada pemimpin pesta.
    Kita dapat membayangkan, yang dibutuhkan air anggur, tetapi diperintahkan untuk mencedok dan membawa air kepada pemimpin pesta, ini sungguh-sungguh beresiko besar sebab dapat kehilangan pekerjaan (di phk).

    Mari, suadaraku, kita taat dengar-dengaran sekali-pun mungkin ada ancaman akan di phk -->jangan takut! Asal kita taat dengar-dengaran, maka TUHAN Yang akan membela kita.
    YESUS taat sampai mati di kayu salib, mungkin secara manusia kita mengatakan -->Juru Selamat, tetapi mati, namun ALLAH membangkitkan, dengan ketaatan, ALLAH membangkitkan, meninggikan = mengalahkan musuh-musuh.

    Taat dengar-dengaran dengan resiko apapun yang harus kita alami dan ini di mulai dalam nikah. Sebagai seorang suami harus taat dengan mengasihi istri, sekali-pun istrinya itu cerewet luar biasa. Sebaliknya sebagai seorang istri yang mau taat kepada Firman dengan tunduk kepada suami sekali-pun suaminya itu bengis, sedikit-sedikit memukul, bagaimana saya dapat tunduk? Harus! Tunduk dengan resiko apapun.

    Kalau kita taat dengar-dengaran, maka akan ada kuasa kemenangan dari TUHAN untuk mengalahkan musuh-musuh (Filipi 2: 8- 10) ada kuasa kemenangan dari Tuhan atas musuh-musuh.

    Sekali-pun suami itu bengis, tetapi sebagai istri, kita tunduk, maka nanti suami itu akan dimenangkan; kalau istri begitu cerewet dan suka melawan, tetapi sebagai suami, kita mengasihi dia, maka nanti istri itu akan dimenangkan. Jangan suami yang berusaha untuk memenangkan istri dengan menghajarnya biar kapok -->jangan! biar kuasa TUHAN Yang bekerja. Sebab kalau suami berusaha untuk memenangkan istri dengan menghajarnya, maka ia tetap akan memberontak.

    Kemudian di dalam ibadah pelayanan, sekali-pun ada halangan untuk masuk dalam tiga macam ibadah, tetapi kalau itu merupakan perintah TUHAN, maka kita harus melakukannya = taat dengar-dengaran sampai kita mendapatkan kuasa kemenangan dari TUHAN. Semoga kita bisa mengerti.
    Mari, sebagai bangsa kafir yang mungkin masih berada di lautan bebas, harus berhati-hati, sebab gempa bisa datang, sehingga dapat diduduki oleh Babel. itu sebabnya, mohon kepada TUHAN, agar TUHAN memilih aku, tolonglah aku dengan kemurahan-Mu agar dapat masuk ke dalam tempayan/ke dalam penggembalaan, itu sudah cukup bagiku.

  3. Yohanes 2: 9, Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu --dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,

    Ayat 9 -->"Setelah pemimpin pesta itu mengecap air" -->mengecap = menjilat.

    Mencicipi itu dengan lidah/bibir. Jadi, lidah harus diubahkan.Lidahnya dari bangsa kafir hanya menjilat muntah; maafkan, bangsa kafir hanya seperti anjing. Kalau tidak taat, akan masuk dosa-dosa Babel dan itu seperti anjing yang hidupnya keji, dan juga seperti sundal. Semoga kita dapat mengerti.

    Lidah yang menjilat muntah = kata-kata dusta, sebab keahlian dari bangsa kafiradalah dusta yang merupakan dosa yang otomatis, lebih otomatis dari senjata api apapun didunia. Sekali-pun senjata api itu otomatis, tetapi masih harus dikokang dan diisi dengan peluru, baru otomatis.

    Selain berdusta, juga suka memfitnah dan lain-lain, inilah lidah menjilat muntah harus diubah menjadi lidah yang menjilat roti, menjilat air anggur, roti itu Firman, air anggur itu pesta Mempelai = Firman Mempelai.

    Markus 7: 27-30
    27.Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    28.Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
    29.Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
    30. Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

    Inilah perempuan kafir yang datang kepada TUHAN karena anaknya dirasuk setan dan tidak dapat disembuhkan oleh siapapun = sudah mustahil.
    Dia datang kepada TUHAN, dan memohon belas kasihan -->'kasihanilah aku, tolonglah aku' = mohon belas kasihan kepada TUHAN supaya ditolong, tetapi Tuhan menjawab: 'tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan memberikan kepada anjing'.
    Bangsa kafir seperti anjing yang lidahnya hanya menjilat muntah, tetapi perempuan ini berkata 'benar TUHAN' = memang kami najis, tetapi sekarang kami rindu menjilat roti.

    Mari, saudaraku! lidah yang menjilat muntah dibaharui menjadi lidah yang menjilat roti/Firman, menjilat air anggur untuk pesta Mempelai. Jadi menjilat roti = menjilat air anggur = kita dapat menikmati Firman Mempelai/Firman pengajaran Mempelai dalam terang tabernakel.

    Inilah nasib dari bangsa kafir yang membutuhkan Firman Mempelai, sebab jelas nikah dan buah nikahnya hancur, tidak tahu suaminya ada dimana, dan anaknya dirasuk setan sehingga istrinya yang mengantar/ ibunya yang mengantar/ibunya yang berjuang. Bangsa kafir sangat membutuhkan Firman Mempelai -->'benar TUHAN'. Ini yang disebut kata-kata iman.
    Kalau kita bisa menikmati Firman mempelai, Firman menjadi iman akan menghasilkan kata-kata iman -->'benar TUHAN' inilah kata-kata iman. Sebab disebutkan oleh TUHAN -->'karena kata-katamu, pergilah sekarang' sebab setan itu sudah keluar dari" kata-kata iman.
Kata-kata iman ini apa, kata-kata iman ini adalah:
Mari, saudaraku, jika ada iman, pasti akan ada belas kasihan, ada kasih karunia dan anugerah TUHAN.

Wahyu 22: 20,21
20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!"Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
21.Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Ayat 20 -->"Ya, Aku datang segera!" -->ini merupakan kesiapan dari TUHAN YESUS, bagaimana dengan gereja TUHAN?

"Amin," -->kata-kata iman dan perbuatan iman.

"datanglah, TUHAN YESUS!" -->Datanglah, apa yang datang? Kalau ada iman maka belas kasihan TUHAN Yang datang untuk mengangkat kita nanti di awan-awan yang permai, ini mujizat terakhir dan yang terbesar sebab kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS/menjadi Mempelai Wanita.

Kita tidak salah lagi dalam perkataan dan hanya menyembah TUHAN -->Wahyu 19: 6,7,
6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak terus, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Itulah hanya suara Haleluyah, sudah tidak salah dalam perkataan, dan kita menjadi sempurna seperti TUHAN.

Mari dimana ada kata-kata iman, perbuatan iman, disitu ada belas kasihan TUHAN untuk mengadakan mujizat baik secara jasmani, mau-pun mujizat secara rohani sampai kita menjadi sama dengan YESUS dan siap menyambut kedatangan-Nya Yang kedua kali.

TUHAN memberkati.